Surat Kuasa - Suhardjono

advertisement
Universitas Wisnuwardhana Malang
Lulusan
yang (lebih)
berdaya saing
Suhardjono
Pidato Pada acara Wisuda Sarjana Srata 1
Universitas Wisnuwardhana Malang
Sabtu, 7 Agustus 2010
1
Universitas Wisnuwardhana Malang
Lulusan yang (lebih) Berdaya Saing
Yang terhormat,
Rektor Universitas Wisnuwardhana Malang yang saya hormati,
Para Anggota Senat, Pimpinan Universitas-Fakultas yang terhormat,
Ketua dan Anggota Yayasan yang saya hormati,
Para Wisudawan/wisudawati yang berbahagia.
Ibu, bapak, orang tua wisudawan dan hadirin yang saya mulyakan,
Assalamu’alikum Warahmatullah Wabarakatuh
Pendahuluan
Diundang untuk memberikan pidato ilmiah, terlebih lagi pada acara
yang sangat penting sebagaimana acara Wisuda Sarjana S1 Universitas
Wisnuwardhana Malang pagi ini, sungguh merupakan kehormatan.
Karenanya, dengan perasaan tersanjung dan bangga, saya sampaikan
penghargaan dan terimakasih atas kepercayaan dan kehormatan ini.
Namun, sungguh tidak mudah untuk dapat menyampaikan suatu
pesan dengan menarik, di acara yang amat menyenangkan dan
meriah, seperti pada acara wisuda pagi ini. Rasa hati dan perhatian
wisudawan dan wisudawati, terlebih lagi para keluarganya, tentunya
lebih memfokus kepada kebagiaan yang sedang mereka terima. Jerih
payah yang telah dilakukan selama beberapa tahun, dirayakan pagi ini.
Karena itu, sangat penting bagi saya untuk memulai pidato ini dengan
menyampaikan selamat kepada semua wisudawan /wisudawati beserta
keluarganya. Semoga sukses ini menjadi pijakan yang kokoh untuk
sukses-sukses berikutnya.
Dalam suasana yang ceria ini, saya mencoba urun rembug untuk
menjawab pertanyaan: Bagaimana agar lulusan lebih berdaya saing?
2
Universitas Wisnuwardhana Malang
Perubahan Selalu Terjadi
Bahwa di masa depan akan terjadi banyak perubahan, kita semua
maklum. Berbagai referensi mengungkapkan prakiraan perubahan
tersebut. Penggerak perubahan terbesar adalah laju perkembangan
ilmu dan teknologi di satu pihak dan keterbatasan sumber-sumber
kehidupan di lain pihak, serta kemauan dan kemampuan manusia
dalam mensiasati perubahan itu.
Menurut Ramelan (1990) salah satu inovasi iptek yang sangat
mengagumkan adalah adanya mikro-elektronik yang mampu
menjadikan peralatan yang lebih kecil, lebih murah, irit enersi, handal,
dan berkecepatan tinggi. Teknologi itu melejitkan produk baru dalam
teknologi informatika. Komputer makin berkemampuan. Komunikasi
melalui berbagai dimensi suara, tulisan dan gambar, menyebar
semakin cepat, makin luas dan makin murah. Di masa datang,
teknologi itu membawa pada: a) gaya hidup teknologi canggih dengan
tempo cepat dan jangkauan yang makin meluas dalam pemanfaaatan
komputer pribadi; b) penggunaan teknologi komputer, merubah pola
hubungan di tempat kerja maupun dalam kehidupan bermasyarakat;
c) otomatisasi dan pengendalian jarak jauh, menjadikan globalisasi
wawasan dan merubah kebutuhan jumlah dan mutu tenaga kerja dan
d) meningkatnya globalisasi dan saling ketergantungan baik nasional
maupun internasional (Parapak, 1990).
James Canton, dalam bukunya The Top Trends That Will Reshape
The World In The Next 20 Years, menulis sepuluh hal yang akan
mengubah wajah dunia. Lima trends itu, di antaranya adalah:
(a) Iklim berubah, menjadi makin buruk dan makin sulit
diprediksi. Menurunnya kualitas lingkungan menjadikan
mencairnya sebagian es kutub, meningkatnya suhu dengan
berbagai dampaknya. Tahun 2050 jumlah penduduk dunia
mencapai 9 miliar, membawa tambahan puluhan “megacity”
dengan populasi lebih dari 20 juta di tiap kotanya. Teknologi
bersih (clean tech) makin dibutuhkan.
3
Universitas Wisnuwardhana Malang
(b) Tata Ekonomi Baru: Teknologi baru membawa inovasi baru,
terutama inovasi di bidang IT, seperti iPod, MP3, iPhone.
Teknologi informasi akan mendorong 2/3 produktivitas
tenaga kerja saat ini. Di tahun 2015 pengguna internet
meningkat menjadi 3 miljar (saat ini 1 miliar). Total uang yang
dibelanjakan di IT meningkat 2,5 kali menjadi US$ 5
trilyun di th 2015. Jaringan komunikasi nir-kabel dan internet
sangat meningkat jumlah dan kualitasnya. Hal itu akan
menjadikan Innovation Economy (pendayagunaan teknologi
untuk menjangkau kemakmuran, kekayaan dan kekuatan
global) meningkat tajam.
(c) Bertambahnya sains “aneh”. Hidup bersama robot (termasuk
dengan NuClones makhluk rekaan yang mirip manusia)
makin tak terelakan. Berkembangnya komputer kuantum
yang supercepat dan supercanggih, merebaknya games tiga
dimensi, internet generasi kedua, ketiga dstnya.. Teknologi
chips (th 2015 beredar 50 milar chips di dunia, membentuk
jaringan nir-kabel global, yang “berbicara” dalam satu bahasa).
(d) CINA mendominasi dunia. Cina menjadi penentu
keseimbangan dunia, dengan penduduknya yang banyak,
sebagai pasar dunia yang rakus sumber daya dan dengan
pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat.
(e) Individu berkualitas menjadi rebutan. Top jobs di masa
datang adalah ahli bidang neuromedis, ahli kloning organ
tubuh manusia, ilmuwan kuantum, eksekutif bisnis real-time,
jagoan pemasaran on-line, terapis peningkat kesehatan, dan
ahli kanker. Sedangkan di tahun 2030-an macam pekerjaan
unggulan adalah perencana pasar ruang angkasa, pemrakira
perubahan iklim, pengembang enersi surya, pengembang
games berbasis hologram, sastrawan, ahli anti terorisme,
manajer neuro-marketing, manajer pemasaran hidrogen, dan
agen bisnis berbasis teknologi nano.
4
Universitas Wisnuwardhana Malang
SDM Masa Depan
Tentu saja, untuk mampu bersaing
di masa depan dibutuhkan manusia
dengan kualitas tertentu. Harsono
(1998) berpendapat, SDM Indonesia
masa datang harus: a) memiliki jiwa
enterprenuer; b) mampu berbahasa
Inggris dan atau bahasa internasional
yang lain; c) memiliki etos kerja yang
tinggi dengan ditunjang disiplin diri; d) tanggap terhadap setiap
perkembangan teknologi, arus globalisasi dan informasi; serta e)
berwawasan luas sehingga mampu berkiprah dalam komunitas global.
Sangat menarik apa yang dinyatakan Mario Teguh, tentang ”orang
masa depan”. (a) Orang masa depan adalah ahli kemungkinan, bila
sesuatu belum dicapainya, tetapi pernah dicapai oleh orang lain, maka
baginya itu mungkin. (b) Orang masa depan memang pejalan jauh,
bila yang diimpikannya itu belum pernah dicapai atau dicoba orang
lain, dia justru lebih bersemangat, (c) Orang masa depan melihat
dengan jelas apa yang bisa dicapainya dalam gambar mental di
pikirannya, itulah yang kita sebut visi.
Para bintang di sekitar kita adalah orang orang masa depan yang
mempraktekkan masa depan itu, hari ini. Dengan kesadaran penuh
menjadi lebih sederhana, lebih efisien, dan pasti lebih efektif.
Berdasar pendapat di atas, sangat jelas bahwa pasar kerja masa depan
menuntut lulusan yang memiliki kualitas yang khas agar mampu
“survive” dan berdaya saing yang lebih tinggi. Ada anggapan jika
seseorang memiliki tingkat kecerdasan intelektual (IQ) yang tinggi,
maka peluang suksesnya lebih besar.
Dalam konteks wisuda kali ini, apakah makin tinggi IPK wisudawan
apakah makin tinggi peluang suksesnya? Dalam kehidupan, banyak
kasus menunjukan, seseorang dengan IPK tinggi, tersisih oleh mereka
5
Universitas Wisnuwardhana Malang
yang ber IPK lebih rendah, namun dengan kejujuran, etika, semangat,
yang lebih tinggi.
Tingkat kecerdasan intelektual relatif tidak berubah. Seseorang
dengan kecerdasan intelektual (IQ) yang cukup, adalah sia-sia bila
mencoba merubahnya menjadi IQ superior. Hal itu berbeda dengan
kecerdasan spiritual dan emosional (SEQ) (ada yang menyebutnya
sebagai soft skills) yang dapat meningkat sejalan dengan tempo
pengalaman belajarnya. SEQ tumbuh seiring dengan pertumbuhan
seseorang, sejak lahir hingga ajal, dan sangat dipengaruhi oleh
lingkungan, keluarga, pendidikan dan pengalamannya.
Perhatikan berbagai indikator SEQ berikut
ini: (a) melakukan persahabatan yang
hangat dan saling menghargai, (b) kerja
dalam kelompok secara harmonis, (c)
komunikasi, berbicara dan mendengarkan
secara efektif, (d) menerapkan sportivitas
dalam berprestasi, (e) berempati pada
sesama, (f) memecahkan masalah, konflik
secara arif dan bijak, (g) membangkitkan
rasa humor, (h) memotivasi diri dan sejawatnya, (i) menghadapi
situasi yang sulit dengan percaya diri, (j) menjalin keakraban,
bukankah kesemuanya dapat ditingkatkan melalui belajar?
Karena itu, bila menghendaki menjadi lulusan yang lebih berdaya
saing, lulusan Universitas Wisnuwardhana Malang, selain harus
berkemampuan di bidang ilmunya (hard skills), mereka harus pula
memiliki keterampilan tinggi dalam soft skills-nya. Bukankah,
berbagai penelitian menyatakan bahwa soft skill memberikan andil
lebih besar pada sukses seseorang daripada hardskillnya.
Soft skills
Illah Sailah dalam naskah bukunya yang berjudul Pengembangan Soft
Skills di Perguruan Tinggi 2007, mengutip definisi soft skill sebagai
berikut: Keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang
6
Universitas Wisnuwardhana Malang
lain (inter-personal skills) dan
keterampilan
dalam
mengatur
dirinya sendiri (intra-personal skills)
yang
mampu mengembangkan
secara maksimal unjuk kerja
(performans) seseorang. Selanjutnya
diberikan contoh yang termasuk
dalam
keterampilan
mengatur
dirinya sendiri antara lain (a)
transforming character, (b) transforming beliefs, (c) change
management, (d) stress management, (e) time management, (f)
creative thinking processes, (h) goal setting and life purpose, (i)
acelerated learning techniques, dan lain-lain.
Sedangkan contoh keterampilan dalam berhubungan dengan orang
lain di antaranya adalah (a) communication skill, (b) relationship
building, (c) motivation skills, (d) leadership skills, (e) self-marketing
skills, (f) negotiatian skills, (g) presentation skills, (h) public speaking
skills, dan lain lain.
Pendapat lain menyatakan, soft skills sebagai strategi kognitif yang
merupakan kemampuan internal yang terorganisasi yang dapat
membantu seseorang dalam belajar, berpikir dan memecahkan
masalah, serta mengambil keputusan.
Strategi kognitif tidak
berhubungan dengan materi bidang ilmu, tetapi berkait dengan (a)
keterampilan dalam pemecahan masalah, (b) keterampilan dalam
pengambilan keputusan, (c) keterampilan berpikir kritis, dan (d)
keterampilan berpikir kreatif.
Menggunakan definisi di atas, tampak bahwa soft skill merupakan
bagian penting dari kompetensi lulusan untuk dapat lebih berdaya
saing. Sukses seseorang tergantung pada kualitas soft skill yang
dipunyainya. Sehebat apapun bidang keilmuan yang dikuasainya, bila
ia tidak jujur, tidak bertangungjawab, tidak mampu bekerjasama, dan
sebagainya, tentu ”keberhasilan” akan jauh darinya.
Wajar bila Illah menyatakan urunan hard skill terhadap sukses lulusan
perguruan tinggi hanya sekitar 20%. Hal senada dinyatakan oleh
7
Universitas Wisnuwardhana Malang
Presiden Direktur WOM Finance, Benny Wenas. Menurutnya, tidak
ada sukses yang instan. Selanjutnya, ia menyatakan, selama ini,
mahasiswa lebih banyak mempunyai hard skill, tapi soft skill-nya
kurang. Mereka pintar, nilai akademiknya tinggi, tapi kemampuan
membina human relations, misalnya, sangat rendah. ''Padahal, orang
tidak hanya harus pintar sekolah dan pintar kerja, tapi juga harus
pintar hidup. Tidak hanya harus punya hard skill, tapi juga soft skill.
Hanya orang-orang yang mempunyai hard skill dan soft skill sekaligus,
yang akan bisa merengkuh sukses yang berkelanjutan..'' tegasnya.
Perilaku (yang menunjukan) soft skills
Kompetensi soft skill sebagai juga
kompetensi yang lain (hard skill,
kognitif, motorik) baru dapat
dievaluasi dari perilaku yang
menampak. Suprayitno (2006)
menjabarkan soft skills menjadi 25
perilaku mulai dari keterampilan
berkomunikasi (lisan maupun
tertulis)
sampai
dengan
keterampilan mengelola disiplin
diri.
Ichsan (2005) dalam bukunya Sukses dengan Soft Skills, menyatakan
tujuh indikator penting Soft Skills, yang disingkat dengan COLLEGE.
Yang pertama adalah Communicational Skills, baik secara lisan
(meliputi penggunaan bahasa
tubuh,
senyum,
mengolah
2. Organizational Skills
simbol-simbol,
peningkatan
 Manajemen Waktu
penampilan, penguatan aura,
 Prioritas, Penting vs Urgent
 NO MALAS, No … No… No…
penggunaan bahasa santun dan
 Manajemen Motivasi
 AMDAK (Apa Manfaatnya Bagiku?)
humor) maupun komunikasi
 Sasaran jelas dan probabilitas tinggi
tertulis (seperti keterampilan
 Gagal? Semua orang pernah
 Menjaga Kesehatan dan Penampilan
menulis, membaca, memilih,
 Sehat, bugar, asyik…
 Olahraga, Hobi itu (sangat )perlu
memilah dan menggunakan
informasi, serta menguasai
14
8
suhardjono 2009
Sumber : Illah S, 2007
Universitas Wisnuwardhana Malang
bahasa internasional). Bagaimana kita dapat berdaya saing tinggi,
apabila kita tidak mampu mengkomunikasikan “kehebatan” kita.
Orang akan lebih berdaya saing tinggi, bila mereka mampu mengatur,
mengelola dirinya sendiri. Mereka mampu mengatur waktu, disiplin,
menepati janji, efisien, mampu meningkatkan dan memakai motivasi
dalam tindakan positifnya, pandai mengelola stress, terampil merubah
kegagalan menjadi tantangan. Ketrampilan-keterampilan itu, disebut
Organizational Skill sebagaimana disajikan pada gambar berikut ini.
Bagaimana peran Etika Kerja
(sebagai salah satu atribut soft
7. Ethics
skills)? Sangat banyak kegagalan
Etika kerja
akibat rendahnya etika kerja,
 87% orang kehilangan pekerjaan karena tidak
kurangnya: kejujuran, rasa
memiliki etika kerja yang baik
 Etika adalah belajar membedakan yang benar
hormat, tanggung jawab, dan
dan salah, lalu melakukan yang benar.
ketaatan.
 Dapat dipercaya, Hormat, Tanggungjawab,
Etika
adalah
belajar
Perhatian, Adil, dan Taat Peraturan
membedakan yang benar dan
salah, lalu melakukan yang
benar.
25
suhardjono 2009
Sumber : Illah S, 2007
Keramahan adalah bagian penting dari etika kerja. Bila ingin berdaya
saing tinggi mulailah dengan keramahan. Perhatikan pula pesan Mario
Tegus berikut ini “Jangan syaratkan orang lain untuk menjadi baik
lebih dulu, sebelum Anda bersedia untuk meramahkan diri. Mulailah
dengan tindakan-tindakan kecil yang bisa Anda lakukan untuk
menjadi pribadi baik, yang tulus, yang ramah, dan yang ikhlas
menerima.”
Pastikanlah bahwa kebaikan adalah yang menjadi dasar reputasi Anda.
Cobalah mulai hari ini untuk menyenangkan setidaknya satu orang
setiap hari. Reputasi pribadi yang paling manis adalah reputasi yang
dibangun karena suka-cita orang lain dalam pertemuan dengannya.
Dan dengan mencoba menyenangkan setidaknya satu orang setiap
9
Universitas Wisnuwardhana Malang
hari, sebetulnya proses membangun sebuah nama baik, adalah sebuah
proses yang penuh suka cita.
Mengacu pada pentingnya kompetensi soft skill dalam sukses
seseorang, maka lulusan Universitas Wisnuwardhana Malang
bila ingin lebih berdaya saing seharusnya selalu butuh (bukan
lagi wajib, tetapi butuh) untuk selalu meningkatkan soft
skillnya.
Meningkatkan soft skills harus menjadi kebutuhan,
selama hidup, sepanjang hayat. Mereka harus
mampu, membelajarkan dirinya untuk menjadi
“KAKAP BESAR”. Yaitu menjadi lulusan yang
Kreatif, Analisis, Kritis, dan berkemampuan mengAmbil Keputusan. Mereka harus pula mampu BElajar
sepanjang hayat, ber-Sikap positif, Aktip-disiplin, dan Rasional.
Lulusan dengan mutu seperti itu, tentu merupakan lulusan yang lebih
berdaya saing.
Sukses Belajar, agar Berdaya Saing (lebih) Tinggi
Agar menjadi lulusan yang berdaya saing, maka kita harus terusmenerus belajar. Jadikan wajib belajar, menjadi butuh belajar. Jadikan
belajar sebagai kebutuhan, di sepanjang hayat kita. Dengan demikian,
meningkatkan soft skills melalui
belajar, adalah kebutuhan,selama
hidup sepanjang hayat.
Bagaimana agar kita sukses belajar?
Sebagai mana sukses-sukses yang
lain, sukses belajar juga terjadi bila
kita mau dan mampu belajar.
Mengapa orang mau
belajar?
Motivasi belajar timbul karena ada
alasan
(motif) kuat untuk
belajar. Motif yang
umumnya
berhubungan dengan upaya memenuhi kebutuhan. Motivasi adalah
10
Universitas Wisnuwardhana Malang
daya dorong (dalam hati-pikiran) yang menjadikan orang mau
(bahkan seringkali dengan penuh semangat) untuk melakukan
sesuatu.
Memberi motivasi, apalagi memotivasi orang lain, bukanlah hal
mudah. Karena itu, mengapa tidak memulainya dengan memotivasi
diri sendiri. Mulailah dari hal yang sederhana: motivasi diri agar
sukses belajar. Berikut beberapa saran:
1. Mengetahui manfaat yang akan didapat, motivasi belajar akan
meningkat. Kehendak belajar akan muncul, apabila kita tahu apa
manfaat yang akan diperoleh dari hal yang dipelajari. Untuk itu,
ketahui terlebih dahulu apa untungnya mempelajari sesuatu. Buat
hal-hal menyenangkan yang akan didapat. Di masa depan akan
terjadi banyak perubahan. Tuntutan kualitas SDM juga berubah.
Mampukah kita menjadi tenaga yang diperebutkan, atau akan
menjadi anggota kelompok tersisih…
2. Semangatkan
pikiran
melalui
gerakan, sikap tubuh, dan mimik
RIGHT ATTITUDE
RIGHT ATTITUDE
wajah yang penuh enersi. Motivasi
R eality, risk taking, and responsibility
eality, risk taking, and responsibility
harus diperkuat dengan pikiran
IR
magination, innovating, and integrity
Ioals-oriented,
magination, innovating, and integrity
G
graciousness, and greatness
yang bersemangat. Buatlah aktivitas
oals-oriented, graciousness, and greatness
HGabits
health, and humor
fisik yang juga bersemangat.
health, and humor
T Himeabits
thinking, and trusting
T ime thinking, and trusting
Bagaimana mungkin, pikiran akan
bersemangat, bila
duduk loyo,
bertopang dagu, bermata sayu.
Semangatkan fisik dengan selalu “memasang” mimik muka
cerdas, duduklah dengan percaya diri, berdirilah dengan tegap.
3. Terapkanlah pikiran rasional: bahwa yang paling berperan,
paling bertanggung jawab, paling mampu untuk merubah kualitas
diri, adalah diri sendiri. Kita juga dituntut menjadi seorang yang
bersikap positif. Terapkan mulai sekarang. Jangan melihat sesuatu
dari segi jeleknya saja, jangan selalu mengeluh, jangan menarik
perhatian dengan membuat orang kasihan pada diri Anda.
Kegagalan (yang boleh terjadi) adalah sukses yang tertunda. Setiap
11
Universitas Wisnuwardhana Malang
musibah pasti ada hikmahnya. Setiap pribadi pasti mempunyai sisi
yang baik dan bermanfaaat.
4. Tentu, anda masih dapat menambah macam kegiatan lain yang
mampu memotivasi diri sendiri, bukan?
Kita tahu, sukses belajar tidak hanya karena kemauan tetapi juga harus
didukung dengan kemampuan (ketrampilan) belajar. Karenanya
tingkatkan keterampilan belajar anda, berikut beberapa saran,
1. Keterampilan dalam membuat catatan. Kegiatan utama belajar
adalah memperoleh informasi. Untuk itu keterampilan membuat
catatan, sangatlah penting. Ada berbagai cara dalam mencatat, ada
yang mencatat hanya hal-hal penting, ada yang berupaya mencacat
sebanyak mungkin informasi, ada pula yang catatannya seperti
coretan dan penuh gambar, dan lain-lain. DePorter dan Hernacki
(1992) menyatakan ada teknik mencatat yang efektif (bahkan
dikatakan sebagai teknik mencatat tingkat tinggi), yaitu
menggunaan peta pikiran (atau pada beberapa referensi disebut
sebagai peta kognitif, concept mapping). Melalui peta pikiran
dapat dibuat suatu catatan yang menyeluruh dalam satu halaman.
Menggunakan berbagai simbol visual dan tanda-tanda lain, cacatan
model peta pikiran mampu meningkatkan pemahaman dan
ingatan. Di samping menggunakan model peta pikiran, ada
banyak cara lain untuk melakukan catatan, seperti misalnya model
Catat:TS (lihat Quatum Learning 1992: 162-166), model tulangikan, model tabel, model
Saya punya enam pelayan yang jujur.
bagan alir dan lain-lan.
Merekalah yang mengajari saya tentang
2. Keterampilan belajar lain yang
semua yang saya ketahui. Nama-nama
mereka adalah Apa , Mengapa, Kapan,
diperlukan adalah: menjadi
Bagaimana, Di mana, dan Siapa.
pendengar cerdas. Tidak
(Rudyard Kipling; The Elephant
sukar
untuk
menjadi
Child).
pendengar baik, asal telah
duduk tenang, tersenyum, dan
sedikit membuat catatan. Tetapi sekedar menjadi pendengar yang
baik tidaklah cukup. Anda harus menjadi pendengar yang cerdas.
12
Universitas Wisnuwardhana Malang
Ciri pendengar yang cerdas adalah
(a) sikap fisiknya
mengekspresikan semangat dan perhatian terhadap pembicara, (b)
selama mendengar mengupayakan mengkaitkan secara bermakna
informasi yang diterima dengan pengetahuan yang telah
dipunyainya, (c) sambil mendengarkan membuat pertanyaanpertanyaan terhadap informasi yang didengarnya, dan (d)
berupaya untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan tanya-jawab,
diskusi atau demontrasi bila dilakukan.
3. Keterampilan belajar berikutnya adalah: keterampilan membaca
cepat dan akurat. Banyak buku
Semakin luas Anda mengkaittentang teknik membaca, dan
bagaimana meningkatkan kemam- kaitkan berbagai hal, semakin
puan membaca. Upayakan memba- banyak Anda belajar.
ca salah satu di antara buku-buku
tersebut. Hal yang dapat dilakukan
untuk menjadi pembaca yang efektif adalah : (a) jangan membaca
kata-demi kata, bacalah kalimatnya, bacalah gagasan-gagasannya.
(b) baca lebih dulu, secara selintas isi keseluruhan buku atau bab
yang akan dibaca, untuk mendapat gambaran umum tentang isi
bacaan, gunakan daftar isi, atau ringkasan bila tersedia, (c)
gunakan jari atau benda lain sebagai penunjuk, (d) buat catatancatatan selama atau pada akhir membaca –gunakan misalnya
model peta pikiran- dan kemudian rangkumlah isi bacaan dan
gunakan ‘pengingat’ tertentu.
4. Keterampilan berkomunikasi, mencari dan menghimpun
informasi, juga merupakan keterampilan penting untuk belajar.
Keterampilan ini merupakan gabungan dari (a) kemampuan
memakai sumber-sumber informasi –perpustakaan, internet, (b)
kemampuan berbahasa, baik bahasa Indonesia maupun bahasa
asing, (c) kemampuan berkomunikasi baik lisan (berbincang
santai, bertanya, menjawab pertanyaan, menyampaikan pidato,
dll) maupun tertulis (membina sahabat pena, mengirim e-mail,
dll)., (d) kerapihan dan ketertiban dalam mendokumentasi, dan
menyimpan informasi, (perlunya sistem arsip, pengkodean, dll)
13
Universitas Wisnuwardhana Malang
5. Keterampilan mengingat sangatlah penting dalam belajar. Karena
daya ingat kita tidak sama, maka berbagai cara digunakan agar
tidak cepat melupakan sesuatu. Di antaranya yang paling kita
kenal adalah penggunaan Singkatan-Akronim (misalnya: syarat
skripsi yang harus APIK – yang merupakan singkatan dari Asli,
Perlu, Ilmiah, dan Konsisten, ingatkah bagaimana cara Anda
untuk menghafal warna pelangi?). Banyak cara lain untuk
meningkatkan daya ingat, seperti misalnya : analogi, sistem cantol,
metode lokasi, gunakan asosiasi, jembatan keledai, dll.
6. Keterampilan bertanya, agar berhasil, perlu berani bertanya.
Banyak hal dapat dipertanyakan dan terlebih lagi tidak ada
pertanyaan yang jelek. Kemampuan untuk bertanya, memang
harus dilatih. Untuk itu (a) biasakan membuat 1-2 buah
pertanyaan, baik dalam hati, ditulis, ataupun langsung
disampaikan dalam setiap kegiatan mengikuti kuliah, membaca
buku, mendengarkan seminar, dll, (b) himpunlah pertanyaan dan
jawaban yang pernah didapat (c) cobalah menjawab pertanyaan
diajukan oleh orang lain.
Tentu saja masih banyak keterampilan belajar lain. Namun apa yang
diuraikan di atas adalah keterampilan penting yang harus dipelajari
dan digunakan sejak saat ini. Jangan segan untuk berlatih. Hasilnya
memang tidak segera, tetapi pasti.
Sukses belajar dimulai dari adanya kemauan, dan didukung oleh
ketrampilan-ketrampilan belajar. Jadi, mampu dan mau belajar,
merupakan pangkal sukses. Mulailah belajar bagaimana agar sukses
belajar. Bukankah hal ini merupakan soft skills yang sangat
bermakna?
14
Universitas Wisnuwardhana Malang
Rangkuman

Di masa datang, akan terjadi banyak perubahan yang membawa
SDM dengan mutu khusus. Persaingan makin ketat, karenanya
dibutuhkan lulusan dengan daya saing yang (lebih) tinggi.

Soft skill merupakan bagian penting dari ’sukses’. Bila setiap
profesi dituntut mempunyai hard skill yang berbeda-beda, tidak
demikian dengan soft skill, karena keterampilan ini merupakan
kompetensi yang seharusnya dipunyai oleh semua orang, apapun
profesinya. Mengacu pada pentingnya kompetensi soft skill dalam
sukses seseorang, maka lulusan Universitas Wisnuwardhana
Malang
-bila ingin lebih berdaya saingharus mampu
meningkatkan soft skills-nya.

Lulusan yang berdaya saing (lebih) tinggi, adalah mereka yang
tidak saja mempunyai menguasai bidang keilmuannya (hard skill),
tetapi juga trampil dalam berkomunikasi, bekerja dalam tim,
bekerja mandiri dan berpikir analitis (soft skill). Keterampilan
mana dapat dicapai dengan belajar.

Belajar hendaknya menjadi kebutuhan sepanjang
hidup. Agar belajar dapat berhasil dengan sukses
perlu ditingkatkan kemauan dan kemampuan
belajar. Karenanya, mulailah dengan belajar
bagaimana agar sukses belajar.

Jadilah KAKAP BESAR (menjadi lulusan yang
Kreatif, Analisis, Kritis, dan berkemampuan meng-Ambil Keputusan,
mampu BElajar sepanjang hayat, ber-Sikap positif, Aktip-disiplin, dan Rasional)
dan jangan jadi TERI (tersia-sia dan rendah diri). Selamat menjadi
lulusan yang (lebih) berdaya saing.
Wassalamu’alikum Warahmatullah Wabarakatuh
15
Universitas Wisnuwardhana Malang
Bacaan :
Atmosoeprapto, Kisdarto (2000). Menuju SDM Berdaya. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
DePorter, Bobby dan Mike Hernaki (1992) Quatum Learning : Membiasakan
Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Terjemahan Alwiyah
Abdulrachman Bandung: Kaifa.
Gordon Dryden dan Jeannette Vos (2002). Revolusi Cara Belajar: belajar akan efektif
kalau Anda dalam keadaan “fun”. Terjemahan Achmad Baiquini.
Bandung: Kaifa.
Harsono (1998). Pokok-pokok pikiran tentang pengembangan kurikulum dalam
upaya meningkatkan daya saing lulusan dalam komunitas global.
Makalah disajikan pada Seminar Nasional Profil Pendidikan Sains,
Teknologi, dan Humaniora di Indonesia pada Era Insdustrialisasi dan
Globalisasai, 19 Nopember 1994.
Ichsan S. Purba dan Ariyani Pratiwi (2005) Sukses dengan Soft Skills. Penerbit ITB
Illah Sailah (2006) Perubahan Pardidma di Perguruan Tinggi, Makalah pada
Pelatihan Pengembangan Soft Skills, Mahasiswa Dit.Kelembagaan
DIKTI, Desember 2006
Paulina Pannnen, (2000) Strategi Kognitif, Mengajar di Perguruan Tinggi, PAU untuk
P3AI Dirjen Dikti
Ramelan, Rahadi. 1990. Kecenderungan Teknologi dan Tantangan Bagi Indonesia,
dalam Bob Widyahartono, dkk (ed). 1990. Indonesia Dalam Era
Globalisasi. Jakarta : Bank Summa.
Suhardjono (1994). Pendidikan Teknologi di Era Industrialisasi Indonesia. Makalah
disajikan pada Seminar Nasional Profil Pendidikan Sains, Teknologi,
dan Humaniora di Indonesia pada Era Industrialisasi dan Globalisasi,
19 Nopember 1994.
Suhardjono (2000) Pembelajaran Afektif di Perguruan Tinggi, Makalah pada Seminar
Pembelajaran Afektif di Perguruan Tinggi, P3AI-LP3 Universitas
Brawijaya, 8 Pebruari 2000
Suhardjono (2005) Lulusan yang berdaya saing tinggi. Pidato ilmiah Wisuda STTM
2005.
Suhardjono (2007), Softskill, apa dan bagaimana, Makalah pada diskusi penyusunan
buku softskill PT, Dirjen Dikti.
Suprayitno. G, 2006, Aspek-aspek soft sight organisasi dan individu, makalah
disampaikan pada Pelatihan dan lokakarya Pengembangan soft skills di
Perguruan Tinggi Surabaya, 3 Desember 2006
16
Universitas Wisnuwardhana Malang
Data Diri Pemakalah
Prof. Dr. Ir. H. Suhardjono, M.Pd., Dipl.HE, lahir di
Kebumen, Maret tahun 1946. Lulus sebagai Sarjana Teknik
Sipil Universitas Brawijaya pada tahun 1972, memperoleh
Diploma on Hydraulic Engineering dari International Institute
of Hydraulic Engineering TH Delft, Nederland (1977),
menyelesaikan Magister Kependidikan dari IKIP Jakarta pada
tahun 1982, dan Doktor Kependidikan bidang Studi Teknologi
Pembelajaran di tahun 1990 di IKIP Malang. Jabatan sebagai Guru Besar
Ilmu Metode Penelitian diperoleh pada tahun 2000 di Universitas Brawijaya
Malang.
Mengikuti pendidikan tambahan, dalam bidang kependidikan dan
pengembangan sumber daya air baik di dalam maupun di luar negeri, antara
lain di University of Newcastle, Inggris (1997), International Institute for
Infrastructural, Hydraulic and Enviromental Engineering, Manila (1996),
State University of New York at Albany, USA (1988), University of Southern
California, Los Angeles, USA (1980).
Pernah menjabat sebagai Ketua Pusat Pengembangan Aktivitas Instruksional
(P3AI) Universitas Brawijaya (1986-2001), Dekan Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya (1982-1985 dan 2001-2005). Menulis berbagai buku
tentang pendidikan, penelitian dan peningkatan SDM.
17
Download