Endokrin, Menopause, dan Aging

advertisement
Endokrin, Menopause,
dan Aging

Hidup  proses pertumbuhan dan
perkembangan, berlangsung terus menerus

Aging  proses alami yang kompleks dan
dinamis, terjadi bertahap, serta bersifat
irreversible

Dipengaruhi banyak faktor  dengan
mengetahui proses dan penyebabnya dapat
dilakukan upaya untuk menghambat/
memperlambat proses penuaan
Pendahuluan
1)
Teori Sel
- Teori Wear and Gear
Beban penggunaan sel jaringan tubuh dalam
waktu lama disertai diet berlebih, beban fisik,
dan stress  sel jaringan mjd rapuh kemudian
mati
- Teori Clock and Counter
Telomer (clock) & Telomerase (counter)
- Teori Glikosilasi
Proses cross-linking protein membentuk AGE
(Accumulated Glycosilation Endproduct)
Teori Penuaan/ Aging
2) Teori Imunologi
Pertambahan usia  penyusutan
kelenjar timus  tempat pematangan sel
T  lebih rentan terhadap berbagai
penyakit
3) Teori Neuroendokrin
Berkaitan dengan homeostasis kontrol
dari HPO/ HPT aksis
Teori Penuaan/ Aging
Sistem Reproduksi Pria
Sistem Reproduksi Pria
Sistem Reproduksi Wanita
Sistem Reproduksi Wanita

Hormon Hipothalamus :
Gonadotropine releasing hormone (GnRH)

Hormon Hipofisis Anterior :
- Follicle Stimulating Hormone (FSH)
- Luteinizing Hormone (LH)

Hormon Ovarium :
- Estrogen
- Progesteron

Hormon Testis :
Androgen  Testosteron, Dihidrotestosteron,
Androstenedion
Hormon Reproduksi
Hormon Reproduksi

Bertanggung jawab terhadap perkembangan
karakteristik sex primer (duktus Muller  tuba falopi,
uterus, vagina) dan karakteristik sex sekunder

Merangsang anabolisme protein

Meningkatkan pembentukan HDL & VLDL,
menurunkan konsentrasi LDL

Menyebabkan retensi elektrolit

Merangsang mineralisasi tulang  menghidrolasi vit
D dan inhibisi hormon paratiroid

Pada anak : membantu pertumbuhan dan maturasi
tulang  mempercepat fusi lempeng epifiseal
Estrogen

Merangsang maturasi & aktivitas sekretori
uterus, mengurangi kontraksi uterus

Merangsang pembentukan alveoli kelenjar
payudara

Meningkatkan metabolisme & temperatur tubuh

Mengurangi sensitifitas jar. Perifer terhadap
insulin

Menurunkan konsentrasi kolesterol, HDL, & LDL

Memiliki sedikit aktivitas glukokortikoid &
natriuretik
Progesteron
Fungsi normal reproduksi wanita
Perubahan laju sekresi hormon reproduksi
Perubahan fisik ovarium dan organ seksual lain
Siklus Menstruasi
Hanya 1 ovum matang yang dikeluarkan ovarium 
pertumbuhan 1 fetus pada waktu yang sama
Lapisan endometrium uterus disiapkan untuk nidasi
ovum yang dibuahi sperma
Durasi normal ± 28 hari
Sangat dipengaruhi oleh hormon FSH & LH
Siklus Menstruasi

Perdarahan uterus terakhir yang masih diatur oleh fungsi
hormonal ovarium
Semakin tua  produksi hormon sex oleh ovarium akan
semakin berkurang
Sel-sel folikel semakin resisten terhadap rangsang hormon
gonadotropin
Konsentrasi FSH & LH ↑
Stimulasi stromal ovarium
Konsentrasi estron ↑ & estradiol ↓
Menopause
Fase-fase Menopause :
1)
2)
3)
4)
Pramenopause
Perimenopause (klimakterium)
Menopause
Pascamenopause
Menopause

-
Gejala
Gejala
Gejala
Gejala
Menopause :
fisik
psikis
seksual
Menopause


Kontroversi
Penelitian WHI (Women’s Health Initiative)
thn 1991:
Pemberian HRT untuk mencegah penyakit jantung dan
kanker payudara pada wanita post menopause
Penelitian uji klinik pascamenopause paling baik &
berkejangkauan luas di Amerika
Melibatkan 161.808 wanita berusia 50-79 tahun
Intervensi : pengobatan hormon (estrogen tunggal/
kombinasi estrogen dan progesteron) , pengaturan diet,
dan suplementasi kalsium/ vit D
Hormone Replacement Therapy (HRT)

Tahun 2002 penelitian dihentikan karena
resiko efek samping lebih besar daripada
manfaatnya :
Kelompok pemberian estrogen saja (Conjugated Equine
Estrogens/ CEE) :
1) Tidak menunjukkan pengaruh terhadap resiko penyakit
jantung
2) Meningkatkan resiko stroke tapi tidak meningkatkan
kejadian kanker payudara
3) Lebih sedikit mengalami fraktur panggul
Kelompok pemberian kombinasi hormon
(estrogen&progestin) :
Mengalami peningkatan resiko serangan jantung, stroke, dan
kanker payudara walaupun menunjukkan penurunan resiko
kanker kolorektal
Hormone Replacement Therapy (HRT)

HRT :
1.
Membutuhkan pertimbangan yang matang
ditinjau dari efek samping dan manfaat terapi
2.
Direkomendasikan pemakaian dosis terkecil yg
efektif dgn waktu yang sependek mungkin
3.
Harus memperhatikan riwayat penyakit
sebelumnya
Apabila terdapat kontraindikasi HRT 
Modifikasi gaya hidup
Hormone Replacement Therapy (HRT)

Tujuan : mengurangi resiko penyakit
jantung dan osteoporosis
Tidak merokok
Olahraga teratur
Diet rendah lemak dan kaya serat
Pertahankan BB ideal
Kontrol tekanan darah, gula darah, dan
profil lemak
6. Tidak mengkonsumsi alkohol
7. Konsumsi cukup kalsium dan vit D
1.
2.
3.
4.
5.
Modifikasi Gaya Hidup

Merupakan suatu isoflavon dan lignin

Isoflavon banyak ditemukan pada kacang-kacangan

Lignin ditemukan pada gandum, dan beberapa buah serta
sayuran
Pada wanita Jepang dan Cina  diet kaya akan isoflavon
 keluhan menopause lebih sedikit
Apakah minimalnya keluhan ini karena estrogen yang
terkandung dalam diet?
Masih diperlukan penelitian lebih lanjut
Phitoestrogen
Hormon androgen utama dalam sirkulasi darah
Fungsi :
 Meningkatkan tonus otot
 Memperbaiki peredaran darah
 Meningkatkan sexual libido and gairah seksual
 Merangsang pembentukan sperma
 Meningkatkan energi & mengurangi depresi
 Memperbaiki daya ingat & konsentrasi
 Melindungi dari penyakit jantung
 Memperbaiki kualitas tidur
 Memberi nutrisi pada semua jaringan reproduksi pria
 Memperbaiki elastisitas kulit
 Meningkatkan pertumbuhan tulang
 Meregulasi produksi prostaglandin yang mengontrol
pertumbuhan prostat
Testosteron

Level testosteron berkurang seiring dengan bertambahnya
usia

Pada pria sehat level testosteron turun sampai 30% pada
usia 25-75 tahun
Testosteron
Penurunan level testosteron karena :
1) Gangguan fungsional  jumlah sel
Leydig yang semakin berkurang
2) Gangguan HPT axis
3) Berkurangnya bioavailability hormon sex
steroid

Keluhan tersering akibat berkurangnya
level testosteron  disfungsi seksual 
disfungsi ereksi
Testosteron

Hormon yang disekresikan oleh kelenjar
hipofisis

Berfungsi mengatur hormon lain
(termasuk pelepasan hormon reproduksi
perempuan) dan ritme sirkardian tubuh

Mempunyai efek antioksidan 
memperkuat sistem imun
Melatonin

Growth Hormon dapat meningkatkan
kemampuan sel untuk bertahan hidup 
membentuk protease inhibitor 
mencegah/menunda apoptosis
Growth Hormone

Kadar growth hormon semakin menurun
seiring pertambahan usia
Growth Hormone

Yang berperan : IGF-1 atau somatomedin

Penelitian ahli endokrin di Wincousin
(1985)
Percobaan pada 21 pria berumur 31-80 thn
Kelompok I : 12 org diberi suntikan GH setiap minggu
Kelompok II : 9 org kontrol
Hasil setelah 6 bulan : pada kelompok I terjadi peningkatan
8,8% massa otot, penurunan 14% lemak tubuh tanpa diet dan
olahraga, kulit lebih halus dan kencang, serta peningkatan
ketebalan pada tulang lumbal
Perubahan tsb = 10-20 thn lebih muda dibanding dgn kelompok
II
Growth Hormone

Tahun 1994-1996 dilakukan studi klinis
terbesar tentang terapi GH oleh Dr. Edmun
Chein
Dilakukan pada lebih dari 800 orang berusia 39-74 thn
Menggunakan GH dosis rendah frekuensi tinggi (LD-HD) 4-8
IU/minggu atau 0,3-0,7 IU 2x/hari
Hasil : tidak ada efek samping yang membahayakan, SE yang
terjadi hanya nyeri sendi jari & retensi cairan yang hilang pada
bulan pertama dan kedua
Kesimpulan : GH aman sebagai terapi anti penuaan
Growth Hormone

Proses penuaan adalah proses alami yang pasti
dialami oleh semua makhluk hidup

Prosesnya dipengaruhi oleh banyak faktor dan
kondisi termasuk faktor hormonal

Hormon Replacement Therapy (HRT) dipandang
sebagai salah satu solusi untuk mengatasi
berbagai permasalahan aging

Diperlukan pertimbangan yang mendalam dalam
menggunakan HRT

Penggunaan bahan-bahan alami sebagai HRT
dianggap lebih aman, namun efektivitasnya
masih harus diteliti lebih lanjut
Kesimpulan
Terima Kasih
Download