Document

advertisement
1. gambar dan jelaskan proses ovulasi, fertilisasi,
implantasi, dan embryogenesis:
Proses ovulasi
Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan
sel telur (oogenesis). Di dalam proses ini sel telur
akan disertai dengan suatu kelompok sel yang
disebut sel folikel. Pada manusia, perkembangan
oogenesis dari oogonium menjadi oosit terjadi pada
embrio dalam kandungan dan oosit tidak akan
berkembang menjadi ovum sampai dimulainya masa
pubertas. Pada masa pubertas, ovum yang sudah
matang akan dilepaskan dari sel folikel dan
dikeluarkan dari ovarium. Proses pelepasan dari
ovarium disebut ovulasi. Sel ovum siap untuk
dibuahi oleh sel spermatozoa dari pria, yang
apaabila berhasil bergabung akan membentuk zigot.
Ovarium berfungsi mengeluarkan hormon steroid
dan peptida seperti estrogen dan progesteron.
Kedua hormon ini penting dalam proses pubertas
wanita dan ciri-ciri seks sekunder. Estrogen dan
progesteron berperan dalam persiapan dinding
rahim untuk implantasi telur yang telah dibuahi.
Selain itu juga berperan dalam memberikan sinyal
kepada kelenjar hipotalamus dan pituitari dalam
mengatur sikuls menstruasi.
Setelah sel telur diovulasikan, maka akan masuk
ke tuba fallopi dan bergerak pelan menuju rahim.
Jika dibuahi oleh sperma di (tuba fallopi), sel telur
akan melakukan implantasi pada dinding uterus dan
brkembang menjadi sebuah proses kehamilan. Jika
pembuahan tidak terjadi di tuba fallopi, maka dapat
terjadi kehamilan ektopik, di mana kehamilan tidak
terjadi di rahim. Perkembangan janin pada
kehamilan ektopik, dapat terjadi di tuba fallopi
sendiri, bibir rahim, bahkan ovarium.
Proses fertilisasi
Terjadi FERTILISASI yaitu peleburan antara
sel sperma dengan sel ovum yang telah matang dan
menghasilkan zygote. Zygote akan
menempel/implantasi pada dinding uterus dan
tumbuh berkembang menjadi embrio dan janin.
Keadaan demikian disebut dengan masa
kehamilan/gestasi/nidasi. Janin akan keluar dari
uterus setelah berusia 40 minggu/288 hari/9 bulan
10 hari. Peristiwa ini disebut dengan kelahiran.
Tahapan waktu dalam fertilisasi :
1. Beberapa jam setelah fertilisasi zygote akan
membelah secara mitosis menjadi 2 sel, 4, 8,
16 sel.
2. Pada hari ke-3 atau ke-4 terbentuk kelompok
sel yang disebut morula. Morula akan
berkembang
menjadi
blastula.
Rongga
balstosoel berisi cairan dari tuba fallopi dan
membentuk blastosit. Lapisan dalam balstosit
membentuk inner cell mass. Blastosit dilapisi
oleh throhpoblast (lapisan terluar blastosit)
yang berfungsi untuk menyerap makanan dan
merupakan calon tembuni/plasenta/ari-ari.
Blastosit akan bergerak menuju uterus dengan
waktu 3-4 hari.
3. Pada hari ke-6 setelah fertilisasi throphoblast
akan menempel pada dinding uterus/proses
implantasi dan akan mengeluarkan hormone
HCG (hormone Chorionik gonadotrophin).
Hormon ini melindungi kehamilan dengan
menstimulasi produksi hormone progesteron
dan estrogen sehingga mencegah menstruasi.
4. Pada hari ke-12 setelah fertilisasi embrio telah
kuat menempel pada dinding uterus.
5. Dilanjutkan dengan fase gastrula, yaitu hari
ke-21 palsenta akan terus berkembang dari
throphoblast. Mulai terbentuk 3 lapisan dinding
embrio. Lapisan dinding embrio inilah yang akan
berdiferensisai menjadi organ-organ tubuh.
Organ tubuh aka berkembang semakin
sempurna seiring bertambahnya usia
kandungan.
gambar perkembangan ovum setelah fertilisasi
Hormon yang berperanan dalam kehamilan
1. Progesteron
dan
estrogen,
merupakan
hormone yang berperanan dalam masa
kehamilan 3-4 bulan pertama masa kehamilan.
Setelah itu fungsinya diambil alih oleh
plasenta. Hormone estrogen makin banyak
dihasilkan seiring dengan bertambahnya usia
kandungan karena fungsinya yang merangsang
kontraksi
uterus.
Sedangkan
hormone
progesterone semakin sedikit karena fungsinya
yang menghambat kontraksi uterus.
2. Prolaktin
merupakan
hormone
yang
disekresikan oleh plasenta dan berfungsi untuk
memacu glandula mamae untuk memproduksi air
susu. Serta untuk mengatur metabolisme tubuh
ibu agar janin (fetus) tetap mendapatkan
nutrisi.
3. HCG (Hormone Chorionic Gonadotrophin)
merupakan hormone untuk mendeteksi adanya
kehamilan. Bekerja padahari ke-8 hingga
minggu ke-8 pada masa kehamilan. Hormon ini
ditemukan pada urine wania pada uji kehamilan.
4. Hormon oksitosin merupakan hormone yang
berperan dalam kontraksi uterus menjelang
persalianan.
Hormon yang berperanan dalam
kelahiran/persalinan
1. Relaksin merupakan hormone yang
mempengaruhi peregangan otot simfisis pubis
2. Estrogen merupakan hormone yang
mempengaruhi hormone progesterone yang
menghambat kontraksi uterus.
3. Oksitosin merupakan hormone yang
mempengaruhi kontraksi dinding uterus.
Proses implantasi
Pada akhir minggu pertama (hari ke-5 sampai hari
ke-7) zigot mencapai cavum uteri.
Pada saat itu uterus sedang berada dalam fase
sekresi lender dibawah pengaruh progesterone
dari korpus luteum yang masih aktif. Sehingga
lapisan endometrium dinding rahim menjadi kaya
pembuluh darah dan banyak muara kelenjar
selaput rahim yang terbuka dan aktif.
Kontak antara zigot stadium blastokista dengan
dinding rahim pada keadaan tersebut akan
mencetuskan berbagai reaksi seluler, sehingga
sel-sel trofobas zigot tersebut dapat menempel
dan mengadakan infiltrasi pada lapisan epitel
endometrium uterus (terjadi implantasi).
Proses embryogenesis
Pembelahan/perkembangan awal embrio
Zigot mulai menjalani pembelahan awal mitosis
sampai beberapa kali. Sel-sel yang dihasilkan dari
setiap pembelahan berukuran lebih kecil dari
ukuran induknya, disebut blastomer.
Sesudah 3-4 kali pembelahan : zigot memasuki
tingkat 16 sel, disebut stadium morula (kira-kira
pada hari ke-3 sampai ke-4 pascafertilisasi).
Morula terdiri dari inner cell mass ( kumpulan selsel di sebalah dalam, yang akan tumbuh jaringanjaringan embrio sampai janin) dan outer cell mass
(lapisan sel disebelah luar, yang akan tumbuh
menjadi trofoblaskira-kira pada hari ke-5 sampai
ke-6, dirongga sela-sela inner cell mass merembaes
cairan menembus zona pellucida, membentuk ruang
antar sel. Ruang antar sel ini kemudian bersatu dan
memenuhi sebagian besar massa zigot membentuk
rongga blastokista. Inner cell mass tetap
berkumpul di salah satu sisi, tetap berbatasan
dengan lapisan sel luar. Pada stadium ini zigot
disebut berada dalam stadium blastula atau
pembentukan blastokista.
Inner cell kemudian disebut sebagai embrioblas,
dan outer cell mass kemudian disebut sebagai
trofoblas.
Kritisi :
- ovulasi kurang jelas
- gambar 1 sulit dimengerti dan tidak ada
penjelasan
- gambar 2 tidak disertai dengan penjelasannya
Sarannya :
Harus lebih jelas lagi penjelasannya pada gambar
yang dicantumkan .
Download