1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Menopause

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Menopause merupakan proses fisiologis yang dapat terjadi pada wanita usia
45-52 tahun. Pada masa menopause terjadi penurunan produksi hormon estrogen
yang akan menyebabkan peningkatan absorbsi Ca pada tulang akibat menurunnya
transport Ca intestinal, sehingga kadar Ca dalam tulang berkurang. Kondisi
menurunnya kadar Ca dalam tulang ini disebut osteoporosis (Hartiningsih, 2010;
Shaker et al., 2005; Modder et al., 2004, Suhargo, 2005). Turunnya hormon
estrogen pada masa menopause sering dikaitkan dengan peningkatan resorpsi
tulang, penurunan densitas tulang dan risiko tinggi terjadinya patah tulang
(Hartiningsih et al., 2012). Osteoporosis juga terjadi pada hewan, terutama hewan
betina berusia tua, yang ditandai dengan mudahnya hewan tersebut mengalami
patah tulang. Kondisi ini dapat terjadi akibat tindakan pemandulan pada hewan
betina (ovariektomi), baik kucing maupun anjing yang menyebabkan penurunan
kadar estrogen dalam darah (Karaman et al., 2013). Defisiensi estrogen juga
meningkatkan risiko munculnya berbagai macam penyakit diantaranya penyakit
kardiovaskular, obesitas, rheumatoid arthritis, osteoporosis dan penyakit neurodegeneratif (Lindberg et al., 2002). Penurunan kadar estrogen dalam darah
mempengaruhi organ reproduksi seperti uterus (Hafez, 1969). Dalam kondisi
normal,
estrogen
mempengaruhi
perkembangan
endometrium.
Estrogen
merangsang pertumbuhan sel epitel dan pertumbuhan kelenjar dalam lapisan
1
2
endometrium. Apabila terjadi defisensi estrogen, maka uterus akan mengalami
gangguan dalam perkembangannya (Mutschaler, 1991).
Salah satu terapi hormonal untuk mencegah dan mengurangi risiko
berkembangnya penyakit karena menopause adalah menggunakan etinil estradiol.
Etinil estradiol memiliki efek seperti estradiol yang dihasilkan oleh ovarium
(Suhargo, 2005). Menurut Lindberg et al., (2002), terapi pengganti hormon dapat
mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, obesitas, rheumatoid arthritis,
osteoporosis dan penyakit neuro-degeneratif, yaitu dapat mengembalikan
kepadatan trabekula tulang setelah perlakuan ovariektomi. Terapi pengganti
hormon juga dapat menurunkan deposit lemak dalam tubuh (Shinoda et al., 2002).
Namun demikian, terapi pengganti hormon yang berkepanjangan dapat
memberikan efek samping antara lain meningkatkan risiko kanker endometrial,
gangguan jantung dan kanker glandula mammae (Cyrus, 2010; You et al., 2014).
Menurut Murray (1992), penggunan terapi pengganti hormon estrogen yang
berkepanjangan dapat menyebabkan hipertrofi epitelium pada uterus kambing
dengan pemberian 5 – 10 pg/ml selama 4 hari. Menurut Suhargo (2005) etinil
estradiol memiliki efek yang mirip dengan estradiol yaitu menyebabkan
proliferasi sel uterus, sehingga terjadi peningkatan diameter, tebal lapisan mukosa,
tebal lapisan otot, panjang sel epitel rongga dan kelenjar uterus. Penelitian yang
dilakukan oleh Saruhan et al.,(2006) dengan pemberian flutamid sebagai non
steroidal antiandrogen yang menghambat penggunaan androgen di jaringan target
menyebabkan peningkatan panjang epitelium uterina, peningkatan jumlah
glandula uterina dan peningkatan infiltrasi sel di daerah stroma.
3
Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui lebih jauh pengaruh pemberian etinil estradiol terhadap
histopatologis uterus tikus ovariektomi. Hasil penelitian ini diharapkan bahwa
dengan pemberian etinil estradiol dengan dosis 0,2 mg/kg selama 2 bulan pada
tikus ovariektomi berpengaruh terhadap histopatologis uterus meliputi epitelium
uterus, glandula uterina, jaringan ikat di lamina propria dan ketebalan dinding
uterus.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian etinil
estradiol
terhadap
histopatologis
uterus
tikus
Sprague
Dawley
yang
diovariektomi.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penulisan ini adalah untuk memberikan
informasi tentang pengaruh pemberian etinil estradiol terhadap histopatologis
uterus tikus Sprague Dawley pasca ovariektomi, sehingga diharapkan dapat
digunakan sebagai acuan untuk penelitian lebih lanjut.
Download