ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENDIDIKAN TINGGI PADA AWAL PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG KEDUA DI INDONESIA Oleh RUDDY A 26 1059 JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1996 R U D D Y. Analisis Kelayakan Investasi Pendidikan Tinggi pada Awd Pembangunan Jangka Panjang Kedua di Indonesia. @i bawah bimbingan Bonar Marulitua Sinaga). Investasi pendidiian tinggi dalam Perguruan Tmggi (PT) membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Waktu yang digunakan selama mengikuti pendidikan mempunyai nilai ekonomi, karena jika waktu tersebut dipakai untuk bekeja akan memberikan tingkat penghasilan. Kesalahan dalam mengalokasikan waktu dan biaya, ditengah keterbatasan sumberdaya dana, akan besar pengaruhnya terhadap masyarakat dan juga individu yang bersangkutan. Pada awal Pembangunan Jangka Panjang Kedua (PJP II), investasi pendidikan tinggi diwarnai dengan tejadinya kenaikan biaya pendidikan yang semakin meningkat dan tejadinya penurunan penerimaan manfaat pendidikan. Penumnan manfaat pendidikan disebabkan karena berkurangnya kelangkaan relatif dan tejadinya perubahan pola permintaan tenagakeja (TK). Melihat perkembangan ini maka dirasakan perlu untuk mempertanyakan kembali kelayakan iqvestasi pendidikan tinggi. Tujuan penelitian ini adalah melihat kelayakan investasi pendidikan tinggi pada awal PJP H di Indonesia. Penelitian ini membedakan investasi dalam bentuk proyekproyek investasi menurut asal biaya pendidikan (sendiri atau pinjaman), jenis kelamin (laki-laki atau perempuan), asal SLTA (Umum atau Kejuruan) dan tujuan PT (Program Diploma IWAkademi atau Universitas). Alat analisis yang digunakan adalah analisis manfaat-biaya, yaitu dengan pendekatan manfaat-biaya individu. Penelitian ini memasukkan pengaruh kohor, kemungkinan tidak memperoleh pekejaan dan pengaruh bersih tingkat pendidikan terhadap penghasilan dalam perhitungan ukuran kemanfaatan investasi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa investasi pendidiian tinggi masih merupakan investasi yang menguntungkan secara ekonomi. Sebagian besar proyek investasi, pada tingkat diskonto 9 persen, masih menunjukkan ukuran-ukuran kemanfaatan yang lebih besar dari kriteria investasi. Investasi pendidikan tinggi pada Program Universitas bagi perempuan perlu dipertimbangkan lagi, karena menghasilkan ukuran kemanfaatan di bawah kriteria investasi. Alternatif pembiayaan investasi dengan biaya pinjaman layak dilaksanakan, karena untuk proyek-proyek tertentu mampu mengembalikan pinjaman dan sekaligus menghasilkan tingkat pengembalian yang cukup besar atas sumberdaya sendiri. Walaupun dipakai bunga pinjaman komersial, altematif pembiayaan ini masih mempunyai daya tarik. Penentuan prioritas investasi bagi laki-laki pada Program Universitas hams dipertimbangkan lagi mengingat isyarat pasar keja menunjukkan kecenderungan perubahan permintaan pada program tersebut. Sedangkan bagi perempuan, tampaknya pilihan Program Diploma IWAkademi merupakan proyek investasi yang terbaik dan sesuai dengan isyarat pasar keja. Penelitian yang menyertakan aspek non meneter dan ditinjau dari sisi masyarakat perlu diadakan untuk melengkapi hasil penelitian ini. Hasil penelitian tersebut dapat menjadi pedoman dalam mengalokasikan sumberdaya untuk pengembangan pendidiian tinggi. Penelitian terperinci menurut program studi, bidang kerja, lapangan kerja, jenis pekejaan, status pekejaan dan tempat tinggal perlu diiaksanakan, agar tersedia gambaran manfaat investasi yang mendekati sebenarnya. ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENDIDIKAN TINGGI PADA AWAL PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG KEDUA DI INDONESIA Oleh RUDDY A 26 1059 SKRIPSI Sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Jurusan nmu-nmu Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1996 PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SRIPSI INI BENARBENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIkTUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.