Ketrampilan Kerja Ilmiah melalui JAS

advertisement
PENERAPAN LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN
KERJA ILMIAH SISWA DENGAN PENDEKATAN
JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS)
MAKALAH PENDAMPING
Seminar Nasional
Inovasi Pembelajaran Melalui Penelitian Tindakan Kelas
Tanggal : 21 Juni 2009
Oleh :
Setyo Haryono,S.Pd
NIP. 197710072007011011
___________________________________________
Guru Biologi SMA N 16 Semarang
Penyelenggara :
Jurusan Pendidikan Biologi – FPMIPA IKIP PGRI Semarang
Bekerja sama dengan
MGMP BIOLOGI SMA Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2009
Makalah pendamping Seminar Nasional Inovasi Pembelajaran Melalui PTK, 21 Juni 2009
1
ABSTRAK
Pembelajaran Biologi di sekolah memerlukan adanya interaksi antara siswa dengan
lingkungan sebagai sumber belajar, sehingga mampu memberikan pengalaman kepada siswa
dalam melakukan penyelidikan tentang fenomena Biologi (Mulyani 2008). Peserta didik akan
lebih banyak memperoleh nilai-nilai pendidikan bila mereka menemukan sendiri konsepkonsep tentang alam sekitar melalui kegiatan proses keilmuan. Hal ini akan menimbulkan
konsekuensi bagi pola pembelajarannya.
Salah satu pendekatan yang sesuai adalah pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS).
Pendekatan JAS merupakan pendekatan yang kegiatan pembelajarannya selalu dikaitkan
dengan alam sekitar secara langsung maupun tidak langsung. Pendekatan JAS menekankan
pada kegiatan pembelajaran yang dikaitkan dengan situasi nyata, selain dapat membuka
wawasan berpikir yang beragam dari seluruh peserta didik. Penerapan pendekatan JAS
didukung dengan tersedianya Sumber Daya Alam (SDA) di sekitar sekolah, antara lain
sawah, kebun karet, dan halaman sekolah yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar
khususnya pada materi plantae dan ekosistem. Kualitas pembelajaran dapat tercapai dengan
optimal melalui lesson study. Lesson Study dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan secara
siklik, yang terdiri dari: (1) perencanaan (plan); (b) pelaksanaan (do); refleksi (see). Melalui
lesson study aktivitas siswa yang berkaitan dengan interaksi antara siswa dengan siswa, siswa
dengan guru, dan siswa dengan sumber belajar dapat dioptimalkan.
Pada kegiatan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan di SMA N 16 Semarang,
mata pelajaran Biologi kelas X semester 2 pada materi Plantae dan Ekosistem didapatkan
hasil yang cukup baik. Dalam kegiatan eksplorasi pada lesson study, dibandingkan dengan
lesson study I, pada lesson study II, penilaian keterampilan kerja ilmiah siswa dengan kriteria
sedang dan kriteria tinggi meningkat. Keberhasilan penelitian ini ditunjukan pula dengan
hasil belajar siswa yang mencapai criteria tuntas (≥ 62) pada lesson study I sebanyak 78,6%
sedangkan pada lesson study II sebanyak 83,9 %.
Kata kunci : Lesson study, Keterampilan kerja ilmiah, Jelajah Alam Sekitar
Makalah pendamping Seminar Nasional Inovasi Pembelajaran Melalui PTK, 21 Juni 2009
2
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang memiliki karakteristik
tersendiri dibandingkan dengan ilmu-ilmu alam lainnya. Belajar Biologi berarti berupaya
mengenal makhluk hidup dan proses kehidupannnya di lingkungan. Pembelajaran Biologi di
sekolah memerlukan adanya interaksi antara siswa dengan lingkungan sebagai sumber
belajar, sehingga mampu memberikan pengalaman kepada siswa dalam melakukan
penyelidikan tentang fenomena Biologi (Mulyani, 2008). Peserta didik akan lebih banyak
memperoleh nilai-nilai pendidikan bila mereka menemukan sendiri konsep-konsep tentang
alam sekitar melalui kegiatan proses keilmuan. Hal ini akan menimbulkan konsekuensi bagi
pola pembelajarannya.
Metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran pada umumnya cukup
bervariasi, antara lain dilakukan dengan metode ceramah, diskusi, pengamatan lingkungan
dan pemodelan menggunakan literatur buku-buku pelajaran, foto, maupun gambar yang
terkait dengan materi yang diajarkan. Akan tetapi, beberapa hal yang perlu dicermati
(khususnya pada materi plantae dan ekosistem), antara lain: pelaksanaan pembelajaran telah
memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. Kegiatan ini didukung dengan
adanya Lembar Kerja Siswa. Akan tetapi petunjuk prosedur pelaksanaan kegiatan kurang
terstruktur dan juga pertanyaan-pertanyaan yang ada kurang sesuai dengan kondisi
lingkungan tempat eksplorasi. Hal ini menyebabkan pertanyaan yang ada kurang
merangsang siswa untuk dapat memecahkan persoalan yang ada di lingkungan tersebut dan
siswa menjadi kurang aktif dalam pembelajaran,
Beberapa persoalan tersebut menyebabkan rata-rata nilai ulangan yang diperoleh
siswa pada materi ekosistem adalah sebesar 6,2. Nilai ini masih tergolong rendah, meskipun
telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan sekolah yaitu sebesar
6,2. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terdapat di
SMA Negeri 16 Semarang adalah dengan melakukan proses pembelajaran yang berpusat
pada siswa.
Salah satu pendekatan yang sesuai adalah pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS).
Pendekatan JAS merupakan pendekatan yang kegiatan pembelajarannya selalu dikaitkan
Makalah pendamping Seminar Nasional Inovasi Pembelajaran Melalui PTK, 21 Juni 2009
3
dengan alam sekitar secara langsung maupun tidak langsung. Pendekatan JAS menekankan
pada kegiatan pembelajaran yang dikaitkan dengan situasi nyata, selain dapat membuka
wawasan berpikir yang beragam dari seluruh peserta didik. Penerapan pendekatan JAS
didukung dengan tersedianya Sumber Daya Alam (SDA) di sekitar sekolah, antara lain
sawah, kebun karet, dan halaman sekolah yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar
khususnya pada materi plantae dan ekosistem.
Berdasarkan kondisi lingkungan yang ada, maka eksplorasi lingkungan dan diskusi
dapat menjadi kegiatan pembelajaran. Kegiatan eksplorasi dilakukan menggunakan Lembar
Kerja Siswa yang telah di perbaharui mengenai petunjuk prosedur kerja dan juga pertanyaan
yang ada didalamnya. Kedua kegiatan tersebut dipadukan dengan memasukkan unsur
bioedutainment di dalamnya. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan kejenuhan siswa dalam
pembelaran. Sehingga diharapkan hasil belajar siswa dapat lebih optimal karena
pembelajaran yang berkualitas.
Kualitas pembelajaran dapat tercapai dengan optimal melalui lesson study. Melalui
lesson study aktivitas siswa yang berkaitan dengan interaksi antara siswa dengan siswa, siswa
dengan guru, dan siswa dengan sumber belajar dapat dioptimalkan. Selain itu, lesson study
juga dapat memberikan sumbangan terhadap pengembangan keprofesionalan guru yang akan
diikuti oleh peningkatan efektivitas kegiatan belajar mengajar. Lesson Study mengharuskan
guru melakukan review terhadap kinerjanya yang selanjutnya dapat digunakan sebagai
masukan untuk memperbaiki kinerjanya dalam pembelajaran. Hal ini diharapkan juga akan
berdampak pada peningkatan mutu pendidikan secara luas.
Kenyataan sebagaimana disebutkan di atas, mendorong untuk dilakukan penelitian
yang dapat mendorong keberhasilan siswa, menggunakan keseluruhan indera, serta
membantu siswa menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata di sekitarnya.
Sejalan dengan itu maka penelitian tentang penerapan lesson study dengan pendekatan
Jelajah Alam Sekitar (JAS) dilakukan di SMA N 16 Semarang. Berdasarkan identifikasi dan
perumusan masalah, diharapkan dapat dipecahkan dengan mengimplementasikan pendekatan
JAS melalui lesson study.
Lesson Study merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan proses dan hasil
pembelajaran yang dilaksanakan secara kolaboratif dan berkelanjutan oleh sekelompok guru.
Tujuan utama Lesson Study yaitu untuk : (1) memperoleh pemahaman yang lebih baik
tentang bagaimana siswa belajar dan guru mengajar; (2) memperoleh hasil-hasil tertentu yang
bermanfaat bagi para guru lainnya dalam melaksanakan pembelajaran; (3) meningkatkan
pembelajaran secara sistematis melalui inkuiri kolaboratif. (4) membangun sebuah
Makalah pendamping Seminar Nasional Inovasi Pembelajaran Melalui PTK, 21 Juni 2009
4
pengetahuan pedagogis, dimana seorang guru dapat menimba pengetahuan dari guru lainnya.
Manfaat
yang yang dapat diambil Lesson Study, diantaranya: (1) guru dapat
mendokumentasikan kemajuan kerjanya, (2) guru dapat memperoleh umpan balik dari
anggota lainnya, dan (3) guru dapat mempublikasikan dan mendiseminasikan hasil akhir dari
Lesson Study. Lesson Study dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan secara siklik, yang terdiri
dari: (1) perencanaan (plan); (b) pelaksanaan (do); refleksi (see). Secara skematis
digambarkan dalam bagan sebagai berikut:
Plan
( Perencanaan )
Do
( Pelaksanaan )
See
( Refleksi )
Gambar 1. Skema Kegiatan Lesson Study
Pada tataran managerial, dengan pelibatan langsung kepala sekolah sebagai peserta
Lesson Study, tentunya kepala sekolah akan memperoleh sejumlah masukan yang berharga
bagi kepentingan pengembangan manajemen pendidikan di sekolahnya secara keseluruhan.
Kalau selama ini kepala sekolah banyak disibukkan dengan hal-hal di luar pendidikan,
dengan keterlibatannya secara langsung dalam Lesson Study, maka dia akan lebih dapat
memahami apa yang sesungguhnya dialami oleh guru dan siswanya dalam proses
pembelajaran, sehingga diharapkan kepala sekolah dapat semakin lebih fokus lagi untuk
mewujudkan dirinya sebagai pemimpin pendidikan di sekolah.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut, maka dapat diidentifikasi
permasalahan, sebagai berikut:
1. Keterampilan kerja ilmiah siswa masih perlu di tingkatkan.
2. Pengalaman belajar siswa dengan pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) masih
perlu dikembangkan.
3. Hasil belajar siswa masih perlu ditingkatkan.
Dari hasil identifikasi permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan
dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut: “Apakah dengan menerapkan lesson study
Makalah pendamping Seminar Nasional Inovasi Pembelajaran Melalui PTK, 21 Juni 2009
5
menggunakan pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) dapat meningkatkan keterampilan
kerja ilmiah siswa di SMA Negeri 16 Semarang?”
C. Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan menerapkan lesson
study menggunakan pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) dapat meningkatkan
keterampilan kerja ilmiah siswa di SMA Negeri 16 Semarang?”
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi siswa, memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan, sehingga meningkatkan
keterampilan kerja ilmiah dan hasil belajar melalui pendekatan JAS.
2. Bagi guru
a. Mendapatkan pengalaman langsung penerapan lesson study dalam pembelajaran.
b. Membantu guru dalam mendapatkan pendekatan pembelajaran yang sesuai untuk
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
c. Memberi masukan bagi guru dalam mengembangkan pendekatan JAS supaya
terjadi peningkatan kualitas pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa juga akan
meningkat.
3. Bagi Sekolah, memberikan pertimbangan bagi sekolah berupa perbaikan proses
pembelajaran, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
Berdasarkan identifikasi dan perumusan masalah, diharapkan dapat dipecahkan dengan
mengimplementasikan pendekatan JAS melalui lesson study. Dengan pendekatan JAS, siswa
diajak untuk menjelajah atau mengeksplorasi alam sekitar untuk menggali fenomena biologi
yang ada di alam sekitar sebagai bahan ajar. Melalui lesson study aktivitas siswa, hasil belajar
dan kinerja guru dalam pembelajaran guru dapat dioptimalkan. Sehingga diharapkan
pendekatan JAS melalui lesson study akan memberikan masukan bagi guru dalam
membelajarkan materi dan memberikan pengalaman langsung kepada siswa sehingga kualitas
pembelajaran optimal.
II. METODE PENELITIAN
Makalah pendamping Seminar Nasional Inovasi Pembelajaran Melalui PTK, 21 Juni 2009
6
A. Tempat, Waktu, dan Karakteristik Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada kelas X-2 SMA Negeri 16 Semarang, pada bulan
Pebruari sampai dengan Maret tahun 2009. Penelitian dilaksanakan pada materi yaitu : siklus
1, Plantae dan siklus 2, Ekosistem .
B. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dirancang sebagai penelitian model lesson study yang dilakukan dalam
2 siklus lesson study. Masing-masing lesson study terdiri dari tiga tahapan yaitu: perencanaan
(plan), pelaksanaan (do), refleksi (see).
Penelitian ini dilaksanakan bekerjasama dengan guru mata pelajaran Biologi lain
sebagai observer dan fasilitator. Penjabaran pelaksanaan penelitian ini sebagai berikut:
1. Perencanaan (Plan)
Pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah yang ada di kelas X SMA Negeri 16
Semarang serta mencari alternatif pemecahan masalahnya. Permasalahan yang dijumpai
di kelas adalah pemahaman siswa terhadap materi pelajaran masih perlu ditingkatkan
sehingga siswa dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Alternatif
pemecahannya adalah dengan menerapkan pembelajaran dengan pendekatan JAS.
Selanjutnya disusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari:
a. Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai acuan dalam pelaksanaan
pembelajaran.
b. Alat evaluasi, meliputi: lembar penilaian keterampilan kerja ilmiah siswa meliputi
kegiatan mengamati, mengklasifikasi, mengukur/menghitung, mentabulasi data serta
mempresentasikan hasil pengamatan. Lembar evaluasi berupa soal pilihan ganda,
portofolio, lembar penilaian presentasi lisan
c. Menentukan fasilitator dan observer. Fasilitator berjumlah 1 orang, sedangkan observer
terdiri dari 2 orang guru. Tiap observer akan mengobservasi kerja kelompok, di
samping mengobservasi kinerja guru.
d. Menganalisis tes hasil uji coba.
2. Pelaksanaan (Do)
Makalah pendamping Seminar Nasional Inovasi Pembelajaran Melalui PTK, 21 Juni 2009
7
Tahap ini merupakan penerapan dari rancangan pembelajaran yang telah disusun pada
tahap perencanaan. Sebelum pembelajaran, fasilitator memberikan pengarahan kepada
guru model dan observer tentang teknis pembelajaran yang akan disampaikan, metode
yang akan digunakan serta tahapan-tahapan pelaksanaan pembelajaran secara singkat,
sehingga diharapkan observer paham gambaran pelaksanaan pembelajaran. Pada tahap ini
terdapat tiga kegiatan pokok yaitu:
a. Melaksanakan proses pembelajaran materi berdasarkan RPP yang telah dipersiapkan.
b. Mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran dan kinerja guru yang dilakukan
oleh observer.
c. Memberikan test (evaluasi) untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi
yang disampaikan.
Pada tahap ini observer diperbolehkan membuat catatan kecil, kritik atau saran
terhadap perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran. Selanjutnya dapat digunakan
sebagai masukan pada pembelajaran selanjutnya.
3. Refleksi (see)
Selesai pembelajaran, segera dilakukan refleksi. Pada tahap ini guru model dan
observer mengadakan diskusi pasca pembelajaran yang dipimpin oleh fasilitator. Diskusi
dimulai oleh guru model menyampaikan kesan dan hasil pembelajaran. Kemudian
dilanjutkan oleh observer. Tiap observer menyampaikan aktivitas siswa dan guru
berdasarkan hasil pengamatan dan memberikan masukan yang dapat di gunakan sebagai
acuan dalam perbaikan pembelajaran selanjutnya.
C. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan penelitian ini adalah jika hasil belajar siswa yang mencapai
criteria tuntas (≥ 62) sebesar 75 %.
III.
HASIL PENELITIAN
Makalah pendamping Seminar Nasional Inovasi Pembelajaran Melalui PTK, 21 Juni 2009
8
Hasil penelitian terdiri dari data keterampilan kerja ilmiah siswa dan hasil belajar
siswa. Hasil belajar siswa meliputi tes tertulis, presentasi lisan, dan portofolio. Keterampilan
kerja ilmiah siswa terdiri dari aktivitas siswa dalam mengamati, mengklasifikasi,
mengukur/menghitung, mentabulasi dataserta mempresentasikan hasil pengamatan. Kinerja
guru meliputi kinerja guru dalam kegiatan eksplorasi dan dalam pembelajaran di dalam kelas.
1. Keterampilan Kerja Ilmiah Siswa
Keterampilan Kerja Ilmiah Siswa yang diamati selama proses pembelajaran adalah
aktivitas siswa dalam mengamati, mengklasifikasi, mengukur/menghitung, mentabulasi
data, mempresentasikan hasil pengamatan Hasil analisis aktivitas siswa dapat dilihat pada
tabel 1.
Tabel 1. Keterampilan Kerja Ilmiah Siswa
Jumlah Siswa
Kriteria
Lesson Study I
Lesson Study II
Anak
%
Anak
%
Sangat tinggi
2
6.5
5
16.1
Tinggi
18
58
20
64.5
Sedang
7
22.6
4
12.9
Kurang
3
9.6
2
6.5
Sangat kurang
1
3.3
Jumlah
31
100
31
100
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa dalam kegiatan pada lesson study I
Keterampilan Kerja Ilmiah Siswa dengan kriteria sangat kurang 1 siswa, kurang 3 siswa,
sedang 7 siswa,
tinggi sebanyak 18 siswa,
dan sangat tinggi sebanyak 2 siswa.
Sedangkan pada lesson study II, tidak ditemukan siswa dengan criteria sangat kurang,
kriteria kurang 2 siswa, sedang sebanyak 4 siswa, kriteria tinggi sebanyak 20 anak, dan 5
siswa dengan kriteria sangat tinggi.
2. Hasil Belajar
Makalah pendamping Seminar Nasional Inovasi Pembelajaran Melalui PTK, 21 Juni 2009
9
Hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh
setelah mempelajari materi pada pelajaran tertentu dan lazim ditunjukkan dengan nilainilai dari suatu tes yang dievaluasi oleh guru atau pengajar (Arikunto 2006).
Hasil belajar siswa diperoleh dari tes tertulis, presentasi lisan, dan portofolio. Hasil
belajar pada lesson study I dan lesson study II ditunjukkan pada tabel 2.
Tabel 2. Hasil belajar siswa
Ketercapaian
Lesson study I
Lesson Study II
Nilai terendah
56
58
Nilai tertinggi
76
80
Rata-rata nilai
66
69
Persentase siswa yang tuntas
78,6%
83,9%
Persentase siswa yang tidak tuntas
21,4%
16,1%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kecenderungan hasil belajar siswa
pada lesson study II lebih tinggi daripada lesson study I. Persentase siswa yang tuntas pada
lesson study II sebesar 83,9% sedangkan pada lesson study I sebesar 78,6%. Batas
ketuntasan ini disesuaikan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan SMA 16
Semarang yaitu ≥ 62. Rata-rata nilai pada lesson study I sebesar 66, sedangkan pada lesson
study II sebesar 69 .
Pembelajaran materi plantae dan ekosistem dengan pendekatan JAS melalui lesson
study menunjukan pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Hasil akhir penelitian
tersebut menunjukan bahwa ketrampilan kerja ilmiah siswa meningkat diikuti pula oleh
meningkatnya hasil belajar siswa. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi keterampilan
kerja ilmiah siswa dan hasil belajar siswa antara lain kesiapan belajar, perhatian, motivasi,
keaktifan siswa, serta pengalaman siswa dalam melakukan kegiatan.
IV.
SIMPULAN DAN SARAN
Makalah pendamping Seminar Nasional Inovasi Pembelajaran Melalui PTK, 21 Juni 2009
10
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan lesson study pada
pembelajaran dengan pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) sudah berhasil diterapkan
untuk mencapai kompetensi dasar pada materi biologi kelas X semester 2 (Plantae dan
Ekosistem) di SMA Negeri 16 semarang.
Keberhasilan penelitian ini ditunjukan dengan aktivitas ketrampilan kerja ilmiah
dan hasil belajar siswa yang mencapai criteria tuntas (≥ 62) pada lesson study I sebanyak
78,6% sedangkan pada lesson study II sebanyak 83,9 %.
B. Saran
1. Lesson study dapat dijadikan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran sehingga hasil belajar siswa juga akan meningkat
2. Jelajah Alam Sekitar (JAS) merupakan suatu pendekatan yang sangat baik
digunakan pada materi Biologi kelas X semester 2 khususnya pada materi plantae
dan ekosistem
3. Pengamatan ketrampilan kerja ilmiah siswa dalam pembelajaran perlu dilakukan
untuk lebih mengembangkan kemampuan siswa dan juga untuk meningkatkan
kinerja guru.
DAFTAR PUSTAKA
Makalah pendamping Seminar Nasional Inovasi Pembelajaran Melalui PTK, 21 Juni 2009
11
Arikunto S.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto S. 2008. Penelitian Tindakan Kelas . Jakarta: Bumi Aksara.
BSNP. 2006. Panduan Penyusunan KTSP Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Marno & Idris. 2008. Strategi & Metode Pengajaran. Jogjakarta.Arruz media.
Marianti A & NE Kartijono. 2005. Jelajah Alam Sekitar (JAS). Dipresentasikan pada
Seminar dan Lokakarya Pengembangan Kurikulum dan Desain Inovasi Pembelajaran
Jurusan Biologi FMIPA Unnes dalam Rangka Pelaksanaan PHK A2. Semarang:
Biologi FMIPA Unnes.
Mulyani ES. Aditya Marianti. Nugroho Edi K. Tuti Widianti. Sigit Saptono. Krispinus K
Pukan. Siti Harnina B. 2008. Jelajah Alam Sekitar (JAS) Pendekatan Pembelajaran
Biologi. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA Unnes.
Putro W. 2008. Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Lesson Study. On line at
http://sawali.wordpress.com/2007/09/17/download-terbaru-panduan-sertifikasi-gurudan-lessson-study. (accessed Minggu 23 November 2008).
Makalah pendamping Seminar Nasional Inovasi Pembelajaran Melalui PTK, 21 Juni 2009
12
Download