PENERAPAN LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KERJA ILMIAH SISWA DENGAN PENDEKATAN JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) MAKALAH PENDAMPING Seminar Nasional Inovasi Pembelajaran Melalui Penelitian Tindakan Kelas Tanggal : 21 Juni 2009 Oleh : Setyo Haryono,S.Pd NIP. 197710072007011011 ___________________________________________ Guru Biologi SMA N 16 Semarang Penyelenggara : Jurusan Pendidikan Biologi – FPMIPA IKIP PGRI Semarang Bekerja sama dengan MGMP BIOLOGI SMA Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 Makalah pendamping Seminar Nasional Inovasi Pembelajaran Melalui PTK, 21 Juni 2009 1 ABSTRAK Pembelajaran Biologi di sekolah memerlukan adanya interaksi antara siswa dengan lingkungan sebagai sumber belajar, sehingga mampu memberikan pengalaman kepada siswa dalam melakukan penyelidikan tentang fenomena Biologi (Mulyani 2008). Peserta didik akan lebih banyak memperoleh nilai-nilai pendidikan bila mereka menemukan sendiri konsepkonsep tentang alam sekitar melalui kegiatan proses keilmuan. Hal ini akan menimbulkan konsekuensi bagi pola pembelajarannya. Salah satu pendekatan yang sesuai adalah pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS). Pendekatan JAS merupakan pendekatan yang kegiatan pembelajarannya selalu dikaitkan dengan alam sekitar secara langsung maupun tidak langsung. Pendekatan JAS menekankan pada kegiatan pembelajaran yang dikaitkan dengan situasi nyata, selain dapat membuka wawasan berpikir yang beragam dari seluruh peserta didik. Penerapan pendekatan JAS didukung dengan tersedianya Sumber Daya Alam (SDA) di sekitar sekolah, antara lain sawah, kebun karet, dan halaman sekolah yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar khususnya pada materi plantae dan ekosistem. Kualitas pembelajaran dapat tercapai dengan optimal melalui lesson study. Lesson Study dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan secara siklik, yang terdiri dari: (1) perencanaan (plan); (b) pelaksanaan (do); refleksi (see). Melalui lesson study aktivitas siswa yang berkaitan dengan interaksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, dan siswa dengan sumber belajar dapat dioptimalkan. Pada kegiatan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan di SMA N 16 Semarang, mata pelajaran Biologi kelas X semester 2 pada materi Plantae dan Ekosistem didapatkan hasil yang cukup baik. Dalam kegiatan eksplorasi pada lesson study, dibandingkan dengan lesson study I, pada lesson study II, penilaian keterampilan kerja ilmiah siswa dengan kriteria sedang dan kriteria tinggi meningkat. Keberhasilan penelitian ini ditunjukan pula dengan hasil belajar siswa yang mencapai criteria tuntas (≥ 62) pada lesson study I sebanyak 78,6% sedangkan pada lesson study II sebanyak 83,9 %. Kata kunci : Lesson study, Keterampilan kerja ilmiah, Jelajah Alam Sekitar Makalah pendamping Seminar Nasional Inovasi Pembelajaran Melalui PTK, 21 Juni 2009 2 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang memiliki karakteristik tersendiri dibandingkan dengan ilmu-ilmu alam lainnya. Belajar Biologi berarti berupaya mengenal makhluk hidup dan proses kehidupannnya di lingkungan. Pembelajaran Biologi di sekolah memerlukan adanya interaksi antara siswa dengan lingkungan sebagai sumber belajar, sehingga mampu memberikan pengalaman kepada siswa dalam melakukan penyelidikan tentang fenomena Biologi (Mulyani, 2008). Peserta didik akan lebih banyak memperoleh nilai-nilai pendidikan bila mereka menemukan sendiri konsep-konsep tentang alam sekitar melalui kegiatan proses keilmuan. Hal ini akan menimbulkan konsekuensi bagi pola pembelajarannya. Metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran pada umumnya cukup bervariasi, antara lain dilakukan dengan metode ceramah, diskusi, pengamatan lingkungan dan pemodelan menggunakan literatur buku-buku pelajaran, foto, maupun gambar yang terkait dengan materi yang diajarkan. Akan tetapi, beberapa hal yang perlu dicermati (khususnya pada materi plantae dan ekosistem), antara lain: pelaksanaan pembelajaran telah memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. Kegiatan ini didukung dengan adanya Lembar Kerja Siswa. Akan tetapi petunjuk prosedur pelaksanaan kegiatan kurang terstruktur dan juga pertanyaan-pertanyaan yang ada kurang sesuai dengan kondisi lingkungan tempat eksplorasi. Hal ini menyebabkan pertanyaan yang ada kurang merangsang siswa untuk dapat memecahkan persoalan yang ada di lingkungan tersebut dan siswa menjadi kurang aktif dalam pembelajaran, Beberapa persoalan tersebut menyebabkan rata-rata nilai ulangan yang diperoleh siswa pada materi ekosistem adalah sebesar 6,2. Nilai ini masih tergolong rendah, meskipun telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan sekolah yaitu sebesar 6,2. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terdapat di SMA Negeri 16 Semarang adalah dengan melakukan proses pembelajaran yang berpusat pada siswa. Salah satu pendekatan yang sesuai adalah pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS). Pendekatan JAS merupakan pendekatan yang kegiatan pembelajarannya selalu dikaitkan Makalah pendamping Seminar Nasional Inovasi Pembelajaran Melalui PTK, 21 Juni 2009 3 dengan alam sekitar secara langsung maupun tidak langsung. Pendekatan JAS menekankan pada kegiatan pembelajaran yang dikaitkan dengan situasi nyata, selain dapat membuka wawasan berpikir yang beragam dari seluruh peserta didik. Penerapan pendekatan JAS didukung dengan tersedianya Sumber Daya Alam (SDA) di sekitar sekolah, antara lain sawah, kebun karet, dan halaman sekolah yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar khususnya pada materi plantae dan ekosistem. Berdasarkan kondisi lingkungan yang ada, maka eksplorasi lingkungan dan diskusi dapat menjadi kegiatan pembelajaran. Kegiatan eksplorasi dilakukan menggunakan Lembar Kerja Siswa yang telah di perbaharui mengenai petunjuk prosedur kerja dan juga pertanyaan yang ada didalamnya. Kedua kegiatan tersebut dipadukan dengan memasukkan unsur bioedutainment di dalamnya. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan kejenuhan siswa dalam pembelaran. Sehingga diharapkan hasil belajar siswa dapat lebih optimal karena pembelajaran yang berkualitas. Kualitas pembelajaran dapat tercapai dengan optimal melalui lesson study. Melalui lesson study aktivitas siswa yang berkaitan dengan interaksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, dan siswa dengan sumber belajar dapat dioptimalkan. Selain itu, lesson study juga dapat memberikan sumbangan terhadap pengembangan keprofesionalan guru yang akan diikuti oleh peningkatan efektivitas kegiatan belajar mengajar. Lesson Study mengharuskan guru melakukan review terhadap kinerjanya yang selanjutnya dapat digunakan sebagai masukan untuk memperbaiki kinerjanya dalam pembelajaran. Hal ini diharapkan juga akan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan secara luas. Kenyataan sebagaimana disebutkan di atas, mendorong untuk dilakukan penelitian yang dapat mendorong keberhasilan siswa, menggunakan keseluruhan indera, serta membantu siswa menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata di sekitarnya. Sejalan dengan itu maka penelitian tentang penerapan lesson study dengan pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) dilakukan di SMA N 16 Semarang. Berdasarkan identifikasi dan perumusan masalah, diharapkan dapat dipecahkan dengan mengimplementasikan pendekatan JAS melalui lesson study. Lesson Study merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran yang dilaksanakan secara kolaboratif dan berkelanjutan oleh sekelompok guru. Tujuan utama Lesson Study yaitu untuk : (1) memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana siswa belajar dan guru mengajar; (2) memperoleh hasil-hasil tertentu yang bermanfaat bagi para guru lainnya dalam melaksanakan pembelajaran; (3) meningkatkan pembelajaran secara sistematis melalui inkuiri kolaboratif. (4) membangun sebuah Makalah pendamping Seminar Nasional Inovasi Pembelajaran Melalui PTK, 21 Juni 2009 4 pengetahuan pedagogis, dimana seorang guru dapat menimba pengetahuan dari guru lainnya. Manfaat yang yang dapat diambil Lesson Study, diantaranya: (1) guru dapat mendokumentasikan kemajuan kerjanya, (2) guru dapat memperoleh umpan balik dari anggota lainnya, dan (3) guru dapat mempublikasikan dan mendiseminasikan hasil akhir dari Lesson Study. Lesson Study dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan secara siklik, yang terdiri dari: (1) perencanaan (plan); (b) pelaksanaan (do); refleksi (see). Secara skematis digambarkan dalam bagan sebagai berikut: Plan ( Perencanaan ) Do ( Pelaksanaan ) See ( Refleksi ) Gambar 1. Skema Kegiatan Lesson Study Pada tataran managerial, dengan pelibatan langsung kepala sekolah sebagai peserta Lesson Study, tentunya kepala sekolah akan memperoleh sejumlah masukan yang berharga bagi kepentingan pengembangan manajemen pendidikan di sekolahnya secara keseluruhan. Kalau selama ini kepala sekolah banyak disibukkan dengan hal-hal di luar pendidikan, dengan keterlibatannya secara langsung dalam Lesson Study, maka dia akan lebih dapat memahami apa yang sesungguhnya dialami oleh guru dan siswanya dalam proses pembelajaran, sehingga diharapkan kepala sekolah dapat semakin lebih fokus lagi untuk mewujudkan dirinya sebagai pemimpin pendidikan di sekolah. B. Rumusan masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut, maka dapat diidentifikasi permasalahan, sebagai berikut: 1. Keterampilan kerja ilmiah siswa masih perlu di tingkatkan. 2. Pengalaman belajar siswa dengan pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) masih perlu dikembangkan. 3. Hasil belajar siswa masih perlu ditingkatkan. Dari hasil identifikasi permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut: “Apakah dengan menerapkan lesson study Makalah pendamping Seminar Nasional Inovasi Pembelajaran Melalui PTK, 21 Juni 2009 5 menggunakan pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) dapat meningkatkan keterampilan kerja ilmiah siswa di SMA Negeri 16 Semarang?” C. Tujuan penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan menerapkan lesson study menggunakan pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) dapat meningkatkan keterampilan kerja ilmiah siswa di SMA Negeri 16 Semarang?” D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Bagi siswa, memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan, sehingga meningkatkan keterampilan kerja ilmiah dan hasil belajar melalui pendekatan JAS. 2. Bagi guru a. Mendapatkan pengalaman langsung penerapan lesson study dalam pembelajaran. b. Membantu guru dalam mendapatkan pendekatan pembelajaran yang sesuai untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. c. Memberi masukan bagi guru dalam mengembangkan pendekatan JAS supaya terjadi peningkatan kualitas pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa juga akan meningkat. 3. Bagi Sekolah, memberikan pertimbangan bagi sekolah berupa perbaikan proses pembelajaran, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Berdasarkan identifikasi dan perumusan masalah, diharapkan dapat dipecahkan dengan mengimplementasikan pendekatan JAS melalui lesson study. Dengan pendekatan JAS, siswa diajak untuk menjelajah atau mengeksplorasi alam sekitar untuk menggali fenomena biologi yang ada di alam sekitar sebagai bahan ajar. Melalui lesson study aktivitas siswa, hasil belajar dan kinerja guru dalam pembelajaran guru dapat dioptimalkan. Sehingga diharapkan pendekatan JAS melalui lesson study akan memberikan masukan bagi guru dalam membelajarkan materi dan memberikan pengalaman langsung kepada siswa sehingga kualitas pembelajaran optimal. II. METODE PENELITIAN Makalah pendamping Seminar Nasional Inovasi Pembelajaran Melalui PTK, 21 Juni 2009 6 A. Tempat, Waktu, dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kelas X-2 SMA Negeri 16 Semarang, pada bulan Pebruari sampai dengan Maret tahun 2009. Penelitian dilaksanakan pada materi yaitu : siklus 1, Plantae dan siklus 2, Ekosistem . B. Rancangan Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian model lesson study yang dilakukan dalam 2 siklus lesson study. Masing-masing lesson study terdiri dari tiga tahapan yaitu: perencanaan (plan), pelaksanaan (do), refleksi (see). Penelitian ini dilaksanakan bekerjasama dengan guru mata pelajaran Biologi lain sebagai observer dan fasilitator. Penjabaran pelaksanaan penelitian ini sebagai berikut: 1. Perencanaan (Plan) Pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah yang ada di kelas X SMA Negeri 16 Semarang serta mencari alternatif pemecahan masalahnya. Permasalahan yang dijumpai di kelas adalah pemahaman siswa terhadap materi pelajaran masih perlu ditingkatkan sehingga siswa dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Alternatif pemecahannya adalah dengan menerapkan pembelajaran dengan pendekatan JAS. Selanjutnya disusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari: a. Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai acuan dalam pelaksanaan pembelajaran. b. Alat evaluasi, meliputi: lembar penilaian keterampilan kerja ilmiah siswa meliputi kegiatan mengamati, mengklasifikasi, mengukur/menghitung, mentabulasi data serta mempresentasikan hasil pengamatan. Lembar evaluasi berupa soal pilihan ganda, portofolio, lembar penilaian presentasi lisan c. Menentukan fasilitator dan observer. Fasilitator berjumlah 1 orang, sedangkan observer terdiri dari 2 orang guru. Tiap observer akan mengobservasi kerja kelompok, di samping mengobservasi kinerja guru. d. Menganalisis tes hasil uji coba. 2. Pelaksanaan (Do) Makalah pendamping Seminar Nasional Inovasi Pembelajaran Melalui PTK, 21 Juni 2009 7 Tahap ini merupakan penerapan dari rancangan pembelajaran yang telah disusun pada tahap perencanaan. Sebelum pembelajaran, fasilitator memberikan pengarahan kepada guru model dan observer tentang teknis pembelajaran yang akan disampaikan, metode yang akan digunakan serta tahapan-tahapan pelaksanaan pembelajaran secara singkat, sehingga diharapkan observer paham gambaran pelaksanaan pembelajaran. Pada tahap ini terdapat tiga kegiatan pokok yaitu: a. Melaksanakan proses pembelajaran materi berdasarkan RPP yang telah dipersiapkan. b. Mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran dan kinerja guru yang dilakukan oleh observer. c. Memberikan test (evaluasi) untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. Pada tahap ini observer diperbolehkan membuat catatan kecil, kritik atau saran terhadap perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran. Selanjutnya dapat digunakan sebagai masukan pada pembelajaran selanjutnya. 3. Refleksi (see) Selesai pembelajaran, segera dilakukan refleksi. Pada tahap ini guru model dan observer mengadakan diskusi pasca pembelajaran yang dipimpin oleh fasilitator. Diskusi dimulai oleh guru model menyampaikan kesan dan hasil pembelajaran. Kemudian dilanjutkan oleh observer. Tiap observer menyampaikan aktivitas siswa dan guru berdasarkan hasil pengamatan dan memberikan masukan yang dapat di gunakan sebagai acuan dalam perbaikan pembelajaran selanjutnya. C. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan penelitian ini adalah jika hasil belajar siswa yang mencapai criteria tuntas (≥ 62) sebesar 75 %. III. HASIL PENELITIAN Makalah pendamping Seminar Nasional Inovasi Pembelajaran Melalui PTK, 21 Juni 2009 8 Hasil penelitian terdiri dari data keterampilan kerja ilmiah siswa dan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa meliputi tes tertulis, presentasi lisan, dan portofolio. Keterampilan kerja ilmiah siswa terdiri dari aktivitas siswa dalam mengamati, mengklasifikasi, mengukur/menghitung, mentabulasi dataserta mempresentasikan hasil pengamatan. Kinerja guru meliputi kinerja guru dalam kegiatan eksplorasi dan dalam pembelajaran di dalam kelas. 1. Keterampilan Kerja Ilmiah Siswa Keterampilan Kerja Ilmiah Siswa yang diamati selama proses pembelajaran adalah aktivitas siswa dalam mengamati, mengklasifikasi, mengukur/menghitung, mentabulasi data, mempresentasikan hasil pengamatan Hasil analisis aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Keterampilan Kerja Ilmiah Siswa Jumlah Siswa Kriteria Lesson Study I Lesson Study II Anak % Anak % Sangat tinggi 2 6.5 5 16.1 Tinggi 18 58 20 64.5 Sedang 7 22.6 4 12.9 Kurang 3 9.6 2 6.5 Sangat kurang 1 3.3 Jumlah 31 100 31 100 Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa dalam kegiatan pada lesson study I Keterampilan Kerja Ilmiah Siswa dengan kriteria sangat kurang 1 siswa, kurang 3 siswa, sedang 7 siswa, tinggi sebanyak 18 siswa, dan sangat tinggi sebanyak 2 siswa. Sedangkan pada lesson study II, tidak ditemukan siswa dengan criteria sangat kurang, kriteria kurang 2 siswa, sedang sebanyak 4 siswa, kriteria tinggi sebanyak 20 anak, dan 5 siswa dengan kriteria sangat tinggi. 2. Hasil Belajar Makalah pendamping Seminar Nasional Inovasi Pembelajaran Melalui PTK, 21 Juni 2009 9 Hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh setelah mempelajari materi pada pelajaran tertentu dan lazim ditunjukkan dengan nilainilai dari suatu tes yang dievaluasi oleh guru atau pengajar (Arikunto 2006). Hasil belajar siswa diperoleh dari tes tertulis, presentasi lisan, dan portofolio. Hasil belajar pada lesson study I dan lesson study II ditunjukkan pada tabel 2. Tabel 2. Hasil belajar siswa Ketercapaian Lesson study I Lesson Study II Nilai terendah 56 58 Nilai tertinggi 76 80 Rata-rata nilai 66 69 Persentase siswa yang tuntas 78,6% 83,9% Persentase siswa yang tidak tuntas 21,4% 16,1% Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kecenderungan hasil belajar siswa pada lesson study II lebih tinggi daripada lesson study I. Persentase siswa yang tuntas pada lesson study II sebesar 83,9% sedangkan pada lesson study I sebesar 78,6%. Batas ketuntasan ini disesuaikan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan SMA 16 Semarang yaitu ≥ 62. Rata-rata nilai pada lesson study I sebesar 66, sedangkan pada lesson study II sebesar 69 . Pembelajaran materi plantae dan ekosistem dengan pendekatan JAS melalui lesson study menunjukan pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Hasil akhir penelitian tersebut menunjukan bahwa ketrampilan kerja ilmiah siswa meningkat diikuti pula oleh meningkatnya hasil belajar siswa. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi keterampilan kerja ilmiah siswa dan hasil belajar siswa antara lain kesiapan belajar, perhatian, motivasi, keaktifan siswa, serta pengalaman siswa dalam melakukan kegiatan. IV. SIMPULAN DAN SARAN Makalah pendamping Seminar Nasional Inovasi Pembelajaran Melalui PTK, 21 Juni 2009 10 A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan lesson study pada pembelajaran dengan pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) sudah berhasil diterapkan untuk mencapai kompetensi dasar pada materi biologi kelas X semester 2 (Plantae dan Ekosistem) di SMA Negeri 16 semarang. Keberhasilan penelitian ini ditunjukan dengan aktivitas ketrampilan kerja ilmiah dan hasil belajar siswa yang mencapai criteria tuntas (≥ 62) pada lesson study I sebanyak 78,6% sedangkan pada lesson study II sebanyak 83,9 %. B. Saran 1. Lesson study dapat dijadikan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga hasil belajar siswa juga akan meningkat 2. Jelajah Alam Sekitar (JAS) merupakan suatu pendekatan yang sangat baik digunakan pada materi Biologi kelas X semester 2 khususnya pada materi plantae dan ekosistem 3. Pengamatan ketrampilan kerja ilmiah siswa dalam pembelajaran perlu dilakukan untuk lebih mengembangkan kemampuan siswa dan juga untuk meningkatkan kinerja guru. DAFTAR PUSTAKA Makalah pendamping Seminar Nasional Inovasi Pembelajaran Melalui PTK, 21 Juni 2009 11 Arikunto S.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto S. 2008. Penelitian Tindakan Kelas . Jakarta: Bumi Aksara. BSNP. 2006. Panduan Penyusunan KTSP Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Marno & Idris. 2008. Strategi & Metode Pengajaran. Jogjakarta.Arruz media. Marianti A & NE Kartijono. 2005. Jelajah Alam Sekitar (JAS). Dipresentasikan pada Seminar dan Lokakarya Pengembangan Kurikulum dan Desain Inovasi Pembelajaran Jurusan Biologi FMIPA Unnes dalam Rangka Pelaksanaan PHK A2. Semarang: Biologi FMIPA Unnes. Mulyani ES. Aditya Marianti. Nugroho Edi K. Tuti Widianti. Sigit Saptono. Krispinus K Pukan. Siti Harnina B. 2008. Jelajah Alam Sekitar (JAS) Pendekatan Pembelajaran Biologi. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA Unnes. Putro W. 2008. Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Lesson Study. On line at http://sawali.wordpress.com/2007/09/17/download-terbaru-panduan-sertifikasi-gurudan-lessson-study. (accessed Minggu 23 November 2008). Makalah pendamping Seminar Nasional Inovasi Pembelajaran Melalui PTK, 21 Juni 2009 12