MODUL MATA KULIAH : MANAJEMEN INVESTASI DAN PASAR

advertisement
MODUL MATA KULIAH :
Mata Kuliah
MANAJEMEN INVESTASI DAN PASAR MODAL
: Manajemen Investasi dan Pasar Modal
Dosen
: Yuhasril, SE, ME
Semester/ TA
: Ganjil / T.A 2012/2013
Materi Kuliah
Pertemuan
: Manajemen Fortfolio dan Penilaian Kinerja Portfolio
: 28
Fakultas/Jurusan : Ekonomi dan Bisnis/ S I Manajemen
Program studi Ilmu Manajemen PKK Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mercu Buana
Tahun 2012
Manajemen portofolio merupakan suatu proses bagaimana dana yang
dipercayakan kepada manajer investasi dikelola. Pengelolaan tersebut dapat
dilakukan secara aktif maupun pasif menggunakan prosedur yang eksplisit maupun
http://www.mercubuana.ac.id
1
Proses Investasi Portofolio
Dalam melakukan investasi portofolio perlu dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Menetapkan kebijakan investasi. Pada langkah ini manajer investasi perlu
mengenali tujuan investasi dari kliennya, terutama yang menyangkut
sikapnya terhadap trade-off antara risiko dan tingkat keuntungan yang
diharapkan.
2. Melakukan analisis sekuritas. Pada langkah ini dilakukan analisis untuk
membandingkan antara market value dengan intrinsic value, dengan maksud
untuk mengetahui apakah terjadi situasi mispriced.
3. Membentuk portofolio. Memilih sekuritas-sekuritas mana yang akan dibeli dan
berapa banyak dana yang akan diinvestasikan pada sekuritas-sekuritas
tersebut.
4. Merevisi portofolio. Menentukan mana sekuritas dalam portofolio yang akan
diganti, dan sekuritas mana yang akan dibeli sebagai penggantinya.
5. Menilai kinerja portofolio. Apakah tingkat keuntungan yang diperoleh dari
portofolio tersebut sesuai dengan risiko yang ditanggung? Pembandingan
perlu dilakukan dengan benchmark yang dipilih.
Berikut ini dibicarakan masing-masing langkah tersebut.
1. Menentukan kebijakan investasi
Manajer investasi yang mengelola dana klien untuk diinvestasikan
pada portofolio, perlu mengetahui preferensi risiko pemodal akan membantu
memilihkan sekuritas-sekuritas yang akan dimasukkan dalam portofolio yang
dibentuk.
Dalam teori investasi preferensi risiko pemodal ditunjukkan dari
indifference curve (IC)
(yang menunjukkan hubungan antara tingkat
keuntungan yang diharapkan dengan risiko yang bersedia ditanggung)
pemodal tersebut. Setiap pemodal akan mempunyai IC sendiri-sendiri, yang
mungkin berbeda satu dengan lainnya. Bentuk IC tersebut dipengaruhi oleh
sikap pemodal terhadap risiko, dan adalah teori investasi diasumsikan bahwa
pemodal bersikap risk averse (tidak menyukai risiko). Secara konsepsional
pemilihan portofolio yang optimal dilakukan untuk portofolio yang merupakan
titik singgung antara suatu portofolio yang berbeda pada efficient frontier
dengan indifference curve pemodal tersebut.
http://www.mercubuana.ac.id
3
IC
M (kesepakatan bersama)
0
Rf
σ
0
Titik f menunjukkan kesempatan investasi yang bebas risiko,
sedangkan M menunjukkan wakil portofolio pasar. Bagi pemodal yang
mempunyai IC seperti di atas, maka kombinasi yang ditawarkan adalah
portofolio 0 yang merupakan kombinasi antara portofolio M (indeks pasar)
dengan kesempatan investasi yang bebas risiko. Bagi pemodal yang lebih
berani mengambil risiko, pilihan portofolionya akan makin ke arah kanan atas.
Bahkan pemodal mungkin meminjam dan menginvestasikan dana pinjaman
plus dananya sendiri pada portofolio pasar. Dalam keadaan ini pemodal
tersebul akan berada di atas titik M pada garis fOM tersebut.
Apabila manajemen bersikap pasif maka perubahan hanya terjadi
apabila :
1. Preferensi risiko pemodal berubah
2. Tingkat keuntungan bebas risiko berubah
3. Consensus forecast tentang risiko dan keuntungan wakil portofolio pasar
berubah
Manajer yang menggunakan gaya manajemen aktif percaya bahwa
terdapat sekuritas-sekuritas yang salah harganya (mispriced) dari waktu ke
waktu. Mereka bertindak seolah-olah tidak percaya bahwa pasar modal
efisien. Dengan kata lain, mereka mempunyai prediksi yang berbeda dengan
consensus forecast tentang risiko dan keuntungan. Apabila seorang manajer
lebih optimis terhadap suatu sekuritas maka ia akan memegang sekuritas
tersebut lebih besar dari proporsi normal, sedangkan apabila ia merasa lebih
pesimis, maka sekuritas tersebut akan dimiliki dalam proporsi ang lebih
rendah dari normalnya. Cara tersebut dapat diilustrasikan sebagai berikut :
Nama
Sekuritas
Proporsi pada
Portofolio
Proporsi pada
Portofolio
Pasar
Posisi
Aktif
Saham 1
0.20
0.30
-0.10
http://www.mercubuana.ac.id
5
Download