Uploaded by farhanawang5615

Farhan Awang 1901102010064 InvestasiPortofolio

advertisement
NAMA : FARHAN AWANG GHIFFARI
NPM : 1901102010054
1. Defenisi dan Pengertian Inventasi Portofolio
Portofolio berarti sekumpulan investasi. Portofolio juga diartikan sebagai kumpulan
dari instrumen investasi yang dibentuk untuk memenuhi suatu sasaran umum investasi.
Sasaran dari portofolio investasi tentunya sangat bergantung pada individu masing-masing
investor.
Dalam portofolio, seorang investor memiliki kesempatan untuk melakukan
diversifikasi (pemilihan banyak sekuritas) pada berbagai kesempatan investasi. Diversifikasi
itu sendiri dimaksudkan untuk mengurangi risiko yang ditanggung. Pembentukan portofolio
menyangkut identifikasi sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih, dan berapa proporsi dana
yang akan ditanamkan pada masing-masing sekuritas tersebut. Selain itu diharapkan akan
terbentuk suatu portofolio yang optimum, yaitu portofolio yang dipilih investor dari sekian
banyak yang ada pada portofolio efisien. Tentunya portofolio yang dipilih investor adalah
potofolio yang sesuai dengan preferensi investor bersangkutan dengan return maupun
terhadap risiko yang dapat ditanggungnya.
Tujuan melakukan portofolio adalah untuk mengurangi risiko bagi pihak yang
memegang portofolio. Pengurangan risiko itu dilakukan dengan diversifikasi risiko. Dalam
membangun sebuah portofolio yang dimiliki investor maka karakteristik investor harus
dipahami. Karakteristik investor sangat bervariasi dan berbeda. Dengan memahami
karakteristik investor maka manajer investasi dapat memberikan nasihat portofolio yang akan
dibangun untuk kepentingan investor. Portofolio yang akan dibangun tidak akan terlepas dari
situasi politik, ekonomi, sosial yang ada di suatu negara. Perkembangan ekonomi lebih sangat
berpengaruh terutama perkembangan tingkat bunga.
2. Jenis – Jenis Investasi Portofolio
Dengan metode untuk menghasilkan keuntungan dan tingkat risikonya, portofolio
investasi dibagi menjadi jenis berikut: konservatif, moderat dan agresif.
a. Portofolio konservatif
Portofolio risiko moderat dan sebagai konsekuensi keuntungannya rendah, yang terdiri
dari pinjaman jangka pendek, obligasi dan instrumen lainnya dengan risiko minimum.
b. Portofolio agresif
Portofolio tinggi risiko dan hasilnya tinggi, yang terutama terdiri dari saham. Portfolio
tersebut dijalankan oleh investor sendiri, yang bersedia untuk mengambil risiko dan
psikologis yang stabil terhadap fluktuasi besaar.
c. Portofolio moderat
Portofolio moderat adalah portofolio yang seimbang dan biasanya terdiri dari aset yang
tinggi hasil dan berpenghasilan rendah namun pada saat yang sama asetnya bisa
diandalkan.
3. Macam-Macam Sumber Dana Investasi
a.
b.
c.
d.
Asset yang dimiliki saat ini
Tabungan
Hasil dari investasi sebelumnya
Sumber-sumber lainnya yang sah
4. Faktor Fakto Investasi Portfolio
Dalam portofolio investasi terdapat tiga faktor utama yaitu modal, tujuan dan risiko.
a. Modal (Capital)
Besar kecilnya modal yang kamu miliki tentu akan berpengaruh terhadap portofolio
investasi yang diambil. Semakin kecil modal maka tentunya akan semakin kecil juga
kesempatan untuk melakukan mendiversifikasikan investasimu. Selain itu, terdapat
batasan dalam pembuatan portofolio sesuai dengan dana yang dimiliki.
b. Tujuan (Objective)
Tujuan melakukan investasi, tujuan memiliki properti, tujuan mempunyai saham dan
tujuan membeli obligasi. Dengan berbagai macam tujuan yang berbeda tentu akan
menghasilkan portofolio yang berbeda pula. Seperti jika kalian ingin mendapatkan
yield investasi tentu akan berbeda secara struktur portofolionya dengan yang
bertujuan untuk mendapatkan capital gain
c. Profil Risiko
Secara umum, setidaknya terdapat 3 jenis karakter investor dalam melakukan
investasi yaitu moderat, konservatif dan agresif. Ketiga jenis ini memiliki kaitannya
dengan profil risiko.
Untuk investor moderat ini merupakan investor yang memiliki toleransi terhadap risiko yang
lebih tinggi asalkan keuntungan yang didapat sepadan dan sesuai dengan risikonya. Untuk
konservatif biasanya akan berinvestasi dalam instrumen investasi yang pengembaliannya
memiliki jangka panjang. Sementara untuk tipe agresif biasanya mereka lebih menyukai
tantangan dan menyukai spekulasi mengenai investasi yang memiliki risiko yang tinggi.
5. Langkah-Langkah dalam Melakukan Investasi Portfolio
a. Menentukan kebijakan investasi
Pada tahap awal pengambilan keputusan, investor perlu menetapkan tujuannya
berinvestasi dan menentukan besarnya investasi yang akan ditanam.
Mengingat adanya korelasi antara risiko dan keuntungan (return) yang
diperoleh, maka investor tidak dapat mengatakan bahwa tujuan
investasinya adalah mencarikeuntungan yang sebesar-besarnya karena
akan ada kerugian yang harus dihadapinya. Jadi, tujuan investasi harus
dinyatakan, baik dalam keuntungan maupun risiko kerugian (Capital gain
and Losses).
b. Analisis Sekuritas (Securities Analysis)
Pada tahap ini akan diadakan analisis terhadap individual
(sekelompok) sekuritas. Ada dua filosofi dalam melakukan analisis
sekuritas, yaitu sebagai berikut.
a. Pendapat pertama menyatakan bahwa sekuritas mispriced (harganya
salah, mungkin terlalu tinggi, mungkin terlalu rendah) Dengan analisis
ini akan dapat dideteksi sekuritas-sekuritas tersebut. Ada berbagai
cara untuk melakukan analisis ini. Cara tersebut dikelompokkan
menjadi dua, yaitu analisis teknikal (technical analysis) dan analisis
fundamental (fundamental analysis). Analisis teknikal menggunakan data
(perubahan) harga pada masa yang lalu sebagai upaya memperkirakan
harga sekuritas di masa yang akan datang dengan melihat nilai transaksi
yang terjadi. Sedangkan analisis fundamental didasarkan pada
informasi-informasi yang diterbitkan oleh emiten maupun oleh
administratur bursa efek misalnya Laporan Keuangan (Neraca, Laporan
Laba Rugi, Laporan Arus Kas, Laporan perubahan modal dan lain-lain).
b. Pendapat kedua menyatakan bahwa pasar modal adalah efisien.
Dengan demikian, peralihan sekuritas tidak didasarkan atas frekuensi
risiko para pemodal (pemodal yang bersedia menanggung risiko tinggi
akan memilih sekuritas yang berisiko tinggi), pola kebutuhan kas, dan
sebagainya. Jadi, menurut pendapat ini keuntungan yang diperoleh
pemodal sesuai dengan risiko yang ditanggung.
c. Pembentukan Portofolio
Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas mana saja yang akan dipilih
untukmembentuk portofolio dan berapa proporsi dana yang akan ditanam
pada tiap-tiap sekuritas tersebut. Adanya pemilihan sekuritas ini (dengan
kata lain pemodal melakukan diversifikasi) dimaksudkan untuk
meminimalkan risiko yang ditanggung. Pemilihan sekuritas ini akan
dipengaruhi oleh preferensi risiko, pola kebutuhan kas, dan status pajak.
d. Melakukan Revisi Portfolio
Tahap ini merupakan pengurangan terhadap ketiga tahap sebelumnya
dengan maksud jika diperlukan akan diadakan perubahan terhadap portofolio
yang telah dimiliki. Jika portofolio yang dimiliki sekarang dirasakan
tidak lagi optimal atau tidak sesuai dengan prefensi risiko pemodal,
maka pemodal dapat melakukan perubahan terhadap sekuritas-sekuritas
yang membentuk portofolio tersebut.
e. Evaluasi Kinerja Portfolio
Dalam tahap ini pemodal mengadakan penilaian terhadap kinerja
portofolionya, baik dalam aspek tingkat keuntungan yang diperoleh
maupun risiko yang ditanggung. Tidak benar bahwa suatu portofolio yang
memberikan keuntungan yang lebih tinggi mesti lebih baik daripada
portofolio lainnya karena adanya faktor risiko yang perlu dimasukkan juga.
Investasi Portofolio dapat diartikan sebagai tindakan membagi modal yang
tersedia pada jenis-jenis investasi tertentu agar diperoleh risiko yang paling
minimal. Keputusan pengalokasian modal ke dalam usulan-usulan investasi
yangmanfaatnya akan direalisasikan dimasa yang akan datang harus
dipertimbangkan dengan cermat. Dan investasi portofolio meliputi investasi pada asset
berupa saham dan utang jangka panjang yang dipengaruhi oleh kondisi
perekonomian, tingkat inflasi dan iklim politik di suatu negara.
Sukirno (2005 : 381), Penanaman modal portofolio merupakan penanaman
modal dalam bentuk pemilikan surat-surat pinjaman jangka panjang dan sahamsaham dari perusahaan-perusahaan yang terdapat di negara-negara berkembang,
jadi hanyalah berupa penyertaan dalam pemilikan perusahaan dan
bukanpenguasaan kegiatan perusahaan sehari-hari. Dengan kata lain investasi
portofolio (Portfolio Investment) merupakan pembelian saham dan obligasi yang
semata-mata tujuannya untuk mendapatkan hasil dari dana yang diinvestasikan oleh
para investor melalui pasar modal.
Sukirno (2006 : 231), investasi portofolio adalah investasi dalam bentuk
membeli harta keuangan seperti bond, saham perusahaan dan obligasi pemerintah.
Adapun didalam neraca pembayaran investasi portofolio meliputi investasi asing
dalam harta keuangan.Jadi dapat dikatakan bahwa, Investasi Portofolio merupakan
investasi pada sektor finansial yang tergolong paling high risk-high return
investment. Artinya, peluang untuk memperoleh keuntungan sangat besar bahkan
dapat mencapai ratusan persen perbulan namun diimbangi juga dengan kemungkinan
kerugian yang besar apabila tidak dikelola dengan baik.
Download