Makian dalam Bahasa Arab

advertisement
Makian dalam Bahasa Arab
‫الشتم والسب في اللغة العربية‬
Kajian Sosiolingistik
Pengantar


Bahasa
Menurut Ibn Jinniy (dalam Mansur,
1982:6), bahasa merupakan bunyibunyi ujaran yang digunakan oleh
setiap masyarakat (bangsa) untuk
menyampaikan segala tujuannya.
Bahasa

Bahasa dipergunakan pada waktu
manusia berinteraksi dan
berkomunikasi dengan manusia lain,
berangan-angan, bahkan dalam
bermimpi pun manusia juga sering
menggunakan bahasa (Kartomiharjo,
1988: 1).
Bahasa

Bahasa dapat juga dipakai untuk
menyampaikan maksud yang spesifik
yang berkaitan dengan kondisi
psikologis, baik kepada diri sendiri
maupun kepada orang lain), seperti
perasaan sedih, senang, heran,
bahkan marah (Alwi, 1995:137).

Dalam kondisi marah, biasanya
orang yang tidak kuat menahan
emosi akan melontarkan kata-kata
yang menghasilkan tuturan-tuturan
yang biasa disebut makian atau
umpatan.

Makian atau umpatan merupakan
salah satu wujud dari fungsi emotif
bahasa. Wijana (2004:242)
menjelaskan bahwa kata-kata
makian mempunyai kedudukan yang
sentral di dalam aktivitas
berkomunikasi secara verbal
sebagai salah satu sarana untuk
menjalankan fungsi emotif bahasa.

Fungsi emotif (untuk menyatakan
perasaan) merupakan salah satu
fungsi bahasa yang terpenting di
samping lima fungsi lainnya, seperti
fungsi konotatif, referensial,
metalingual, poetik, dan fatis.

Ungkapan-ungkapan makian atau
umpatan yang dilontarkan penutur
barangkali akan mempengaruhi
kondisi psikologis dan perilaku mitra
tuturnya karena makian tersebut
biasanya diucapkan dengan emosi
dan kurang enak didengar.
Makian/‫الشتم والسب‬

Makian atau dalam bahasa Arab
disebut dengan asy-syatam tidak
hanya dimiliki oleh masyarakat
Indonesia saja, tetapi dikenal secara
universal dalam semua bahasa,
termasuk dalam bahasa Arab yang
tentunya mempunyai bentuk yang
berbeda dalam mengungkapkannya.

Makian merupakan salah satu fungsi
bahasa, yaitu fungsi personal atau
emotif (Chaer, 2004: 15).
Maksudnya, penutur menyatakan
sikap terhadap apa yang
dituturkannya. Penutur bukan hanya
mengungkapkan emosi lewat
bahasa, tetapi juga memperlihatkan
emosi ketika menyampaikan
makiannya.
Bentuk Makian dalam Bahasa Arab






Makian yg referennya binatang
Makian yg referennya profesi
Makian yg referennya penyimpangan
perilaku seksual
Makian yg referennya anggota tubuh
Makian yg referennya perbuatan yg
tdk terpuji
Makian yg referennya hasil
perbuatan yg tdk terpuji
1. Ungkapan makian yang
referensnya binatang
Nama-nama binatang yang dipakai untuk
memaki adalah ‫كلبة‬
kalbah ‘anjing betina’,
‫ زمالة‬zumalah ‘keledai betina’, ‫ حنجيرة‬hinjirah
‘babi’, ‫ بهيمة‬bahimah ‘sapi betina’, ‫ ثورة‬saurah
‘kerbau betina’, seperti dalam ungkapan (1) dan
(2) berikut.

•




‫!أنت حنزيرة‬
Anta hinzirah!
‘Kamu babi betina!
‫يا بهيمة ! ال تعرف الصديق‬
Ya bahimah! La ta’rif as-sadiq
‘Dasar sapi betina! Tidak tahu teman’
2. Ungkapan makian yang
referensnya profesi

Ada beberapa profesi yang dipakai
untuk memaki mitra tutur. Profesi
tersebut tentunya profesi yang
dianggap masyarakat melanggar
norma dan kesusilaan, seperti
profesi: ‫‘ عاهرة‬ahirah ‘pelacur’, ‫قهبة‬
qahbah ‘pelacur’ (lebih kasar), ‫قواد‬
qawwad ‘germo’.
3. Ungkapan makian yg
referensnya penyimpangan prlk
seksual

Kata-kata makian yang digunakan
untuk memaki mitra tutur yang
berkaitan dengan penyimpangan
perilaku seksual ini antara lain
adalah ‫ خول‬khaul ‘gay/homo’, ‫سحاق‬
suhaq’ lesbian’, ‫ أمم دودة‬umamu
daudah ‘perempuan gatal’.
4. Ungkapan makian yang referensnya
anggota tubuh yang kadang-kadang
masyarakat tabu untuk menyebutnya.
Ungkapan ini seperti pada contoh (3)
berikut.
(3) ‫أنت عير‬
Anta ‘airun!
‘Kamu (nama alat vital laki-laki)!’
5. Ungkapan makian yang referensnya
perbuatan yang tidak terpuji

Kata-kata yang dipakai untuk
mengungkapkan makian dari jenis
ini seperti ‫حقير‬
haqir ‘ keji’ dan
‫ وضيعة‬wadi’ah ‘hina, rendah’.
6. Makian yg referennya hasil dari
perbuatan yang tidak terpuji
Ungkapan makian yang referensnya
merupakan hasil dari perbuatan
yang tidak terpuji dan melanggar
norma agama dan masyarakat.
Kata yang digunakan untuk memaki
adalah ‫ نغل‬nagal ‘anak haram’.
Daftar Pustaka
Alwi, Hasan, 1995. Teori dan Metode Sosiolinguistik (Terjemahan).
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Chaer, Abdul, 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka
Cipta.
Kartomihardjo, Soeseno, 1983. Bahasa Cermin Kehidupan
Masyarakat. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Mansur, Ahmad, 1982. ‘Ilm Al-Lugah An-Nafsiy. Riyad: ‘imadah
Syu’un al-Maktabat-Jami’ah Al-Muluk Sa’ud.
Wijana, I Dewa Putu, 2004. Makian dalam Bahasa Indonesia: Studi
tentang Bentuk dan Referensinya. Yogyakarta: Fakultas Ilmu
Budaya, Universitas Gadjah Mada
Download