RisalahPeltemuanIlmiahPeneliliandanPengembangan I\OlikasiIsolopdanRadiasi.lOOf PENGALlliAN JENIS KELAMIN lKAN Nll...A GIFT (Oreochromisniloticus)DENGAN PEMBERIAN HORMON TESTOSTERON ALAMI Adria PM Hasibuan dan Jenny M.Umar PUslitbangTeknologilsotopdan Radiasi,BATAN, Jakarta ABSTRAK PENGALllIAN JENIS KELAMIN IKAN NILA GIFT (Oreochronm lJiloticUS) DENGAN PEMBERIAN HORMON TESTOSTERON ALAMI. Pemberianhonnon testosteronalarni yang dibuat dari testis temak telah diberikan kepadalarva ikan niIa gift bertujua."1 Wltuk pengalihanjenis kelamin (sex reversal). Konsentrasi honnon testosteronalarni tersebut dapat diketahui dengan cara pengenceran radioisotop menggWlakanmetode RadioirnrnWloassay (RIA). Hasil yang diperoleh yaitu di aqUarium menWljukkanbasil rata~ratauntukperlakuanA = 24 % , B = 87 % danperlakuanC = 92 % benihikan nila gift jantan, sedangkandi kolam percobaanmenunjukkanbasil rata-ratauntuk perlakuanA = 29 %, B= 83 % dan perlakuanC dihasilkan 87 % benih ikan nila gift jantan. Berat badanbenili ikan nila jantaIi rata-rata2,60 gram dan ikan nila betina 0,65gram padaumur 40 hari. Pemberianhonnon testosteronalarni berhasildalam pengalihanjenis kelamin ikan nil;gift jantan.' Kata Kunci : Radioisotop,radioinununoassay (RIA), horman,ikan,testosteron,pakan. ABSTRACT SEX REVERSAL OF NILA GIFT (Oreochromis nilotic~)J@ER FEEDING BY NATURAL TESTOSTERON HORMONE. Natural testosteron honnonal derived from cow testis was given on fish larva for sex reversal. Concentration of natural testosteron honnone was detennined by isotopic dilution technique using Radioimmunoassay (RIA). Results of experiments in aquariwn showed that the A treatment produced only 24% of male nila gift, B treatment was 876/0,and C treatment was 92%. While result of sex reversal was observed in fish pond was 29%, 83%, aIld 876/0for A,B, and C treatInents repectively. Fish weight after 40 days was 2.60 gram and 0.65 gram tor male aIld temale repectively. Natural testosteron honnone given to nila gift as sex reversal, was successfulto produce male nila gift. PENDAHULUAN Ikan Nila Gift ( Oreochromisniloticus ) berasal dari negara Thailand masuk ke Indonesiapada awal tabun 1981 oleh BBPAT ( Balai PenelitianPerikanan Air Tawar) (1). Ikan nila gift mempakan sumber protein yang sangatpotensial (2) karena mudah di budidayakandan memiliki keunggulan sifat biologis yaitu cepat tumbuh, taban penyakit, toleran terhadap lingkungan daDkekuranganoksigen.Denganberbagai keunggulan itulah maka petani ataupunpengusaba dapat memilili jenis nila gift sebagaialternatif. Selain itu kandungangizi ikan nila terdiri dari 17,5 % protein, 4,1 % lemak dan 78,4 % air (3) sehingga perlu ditingkatkan produksinya untuk penyediaan protein hewaniyang murahdan mudahdiperoleh. Budidaya ikan nila di masyarakatum~ya dilakukan secara campur kelamin. Hal ini mempengaruhitingkat produksiikan,karenapadaumur dan ukuran tertentu, terjadi proses perkawinan (4). Pemeliharaanikan nila secaratunggalkelalnin jantan cenderung meningkatkatl produksi ikan nila, karena proses perkawil1a11 tidak akan terjadi. lkan lula jatltan memiliki pertumbuhanyang lebili cepat dibandingkatl denganyang betina yaitu sekitar0,83 -1,05 gr / ltari, sedangkanjantan 1,53 -2,65 gram/llari (5), Tingginya pertaInballall ikan nila jantan karelJaenergidari pakan digunakan untuk pertumbuhan,sedangkanenergi dari pakanpactaikan nila betina digunakan sebagianuntuk proses pernatangan telur,. pengeraman telur dan pemeliharaan larva dalammulutnya. Populasi tunggal kelamin dapat diperoleh melalui : 1) Pemeriksaankelamin atau pemisahan kelamin secaramanual, 2) Hibridisasi, 3) Pengalihan kelamindenganperlakuanhonnon I sex-reversaldan 4) Manipulasikromosom. Usaha terbaik dart mudah untuk mendapatkaIt benih ikan nilcijantan yaitu denganfuetode"pengalihan jenis kelamin" (sex-reversal). Banyak tara telah dilakukan untuk alih kelamin jantan. misalnya merendam larva ikan nila dalam larutan honnon testosteron(methyl testosteron)atausecaraoral melalui makananyang mengandungtestosteron.Pacta stadia larva ini sel-sel kelamin primer gonad belurn mengalamidiferensiasimenjadijaringan ovarium (6), sehinggaakan dihasilkanpersentasealih kelamin jantan sekitar 93 % apabila diberi pakan mengandung testosteron(7). Pennasalahanyang dihadapi adalah kesulitaIl mendapatkanhonnon methyltestosterondi pasaranyang biasanyadi impor dari China atauJapan. Dengan adanya pennasalallall tersebut maka perlu mencari alternatif lain sebagai pengganti honnon metllyltestosteron.Untuk mendukungkeberhasilan ini lrutkadibuathonnontestosteronalami yangberasaldari jaringan testis temak yang diperlakukankepada larva ikan nila sampai bemmur 1 bulan (8). Hasil analisis 345 Risalah Pertemuan Ilmiah Penelilian dan Pengembangan ~/ikasi Isolop dan Radiasi, 200 dengaIl metode Radioimm~oassay (RIA) bahwa konsentrasi testosteron dalaIll jaringan testis sapi berkisarantara142,8-1204 ngigr jaringan testis.(9) PenelitiaIl ini bertujUaIl untuk mengetalmi keberhasilan pengalihanjenis kelamin ikan nila gift sebagai akibat pemberian hormon testosteronalami dengan cara perendalnan selama 24 jam dan mendapatkaninfonnasi mengenaipenggUIk1an hormon testosteronyang efektif dalam menghasilkanikan nila gift jantan denganmemanfaatkanteknik nuklir dengan metodeRadioimmunoassay (RIA). BAHAN DAN METODE Persiapan daD perlakuan hormon testosteronpada larva ikan nila gift Larva ikan nila gift yang berumur 3 hari berasal dari Balai Benih Ikan (BBI) -Ciganjur, PerikallaDDKI jUmiall 900 ekor dibagi dalam 3 bUall aquarium berukuranpaIljang 160 Cm,lebar 60 cm dall tinggi 100 cm, 3 buall pompa air Wltuk sirkulasi udara, 3 set aerator, pakan pelet komersial, testis temak, bak air, slang plastik, air yang mengalir,timbangan,PH meter, dan kolam percobaan3 buah di BBI-Ciganjur diisi 600 ekor ikan nila gift daD 3 bUalljaring (waring) ikan untuk pemeliharaanikan di kolampercobaan. Percobaanini dilakukan di 2 tempatyaitu pacta skala laboratorium daD lapangan di BBI -Ciganjur, dimanalarva / burayakikan nila yang berasaldari Balai Benih Ikan (BBI) -Ciganjur, Perikanan DKI yang berumur 3 hari berukuran sekitar 3 mIll, dimasukkan dalam 3 buah akuarium (A, B, dan C) yang berisi air setinggi 2/3 bagian sebanyakmasingmasing300 ekor burayak ikan pacta skala laboratorium dan pacta lapangandi Balai Benih Ikan Ciganjur dengan3 buah (perlakuan A, B daD C) bak benih dengan ukuran panjang2 meter,lebar 1 meter,daDtinggi 1 meterdiisi dengan600ekor burayakikall. Percobaanpactaburayak diberi hormontestosteronalalni yang dilarutkandengan larutaIl methyl alkohol sebanyak10 % (B) daD 20 % (C) diberikan dengancara perendamanselama24 jam atausehari semalam,sedangkanpactaperlakuankontrol (A) hariya diberi pakan pelet komersial. Untuk selanjutnya sesudah perendaman selama24 jam ikan diberi lnakall pelet biasa dibuat daIam bentuk pasta, agar mudah dicerna oleh ikan sampaiberwnur 40 hari kemudiandilakukan pengalnatanalat kelamin ikan nila gift tersebut secara manual (makroskopis),sehingga jumlah kelamin jalltan yang diperolehdari proses"sex reversaf' dapatteramati. I honnonbertandaradioaktif (testosteronbertandatritium atau jodium-125) kedalam ekstrak. Dari ekstrak jaringan testis dilakukaIl penetapankonsentrasihonnon yang terekstrak dengan metode Radioiffi1nunoassay (RIA) (8). BASIL DAN PEMBAHASAN Hasil percobaan ini lebih dikhususkan pada persentasepengalihanjenis kelaJllin ikan nila gift jantan ( sex reversal) yang dihasilkan dengan pemberian hormon testosteron alaJlli dengan cara perendarnan selama 24 jam. Pengendalian terbadap parameter kualitas air juga dilakukan nilai rata-ratanya adalah pH = 6,8 , sullu = 26 C, oksigen terlarut = 4 ppm, kadar NH3 = 1,5 ppm, kecerallaD = 35 cm, Iml ini sesuai deng31lsyarat optimal dari parameter kualitas air untuk pemeliharaaIl ikan ( J). Penelitian terdahuiu pada percobaan pengalihan jenis kelarnin jantan dengan cara pemberian homlon testoteron al31ni secara oral memakan waktu 3 s.d 4 minggu dengan basil yang bampir sarna (9). Pada penelitian yang dilakukan ini, digunakan honnon testosteron alaJlli dengan perendarnan 24 jam yang berbasil menstimulasi menjadi benih ikan jantan sampai 92%. Hasil penelitian ini menunjukkan ballwa penggunaan hormon testosteron alami dapat menghernat waktu daD dana dengan prosentase basil yang sarna dengan bahan testosteronimpor. Pada Tabell, diperlibatkan perkembangan rata rata persentase ikan nila gift jantan dimana pada perlakuan A (kontrol) keberhasilan ikan jantan hanya 24 0/0,untuk perlakuan B ( hormon testosteron alami 10% dalam metil alkohol ) b~rhasil 87?/oikanjantan , daDperlakuan C ( hormon testos~~ al~ ~ : 20% dalam metil alkohol ) berhasil 92% ikan janta1. , perl..' "';lfi ini dengan cara perendaman selama 24 jam bat'::: di aquarium skala laboratoriulll, sedang skala lapangan dl kolam percobaan di Balai Benih Ikan- Ciganjur untuk kontrol ( A )= 29 0/0,perlakuan B = 83 % daD perlakuan C = 87 % hat ini sesuai dengan dosis efektif pemberian hormon metil testosteron sebanyak 20% untuk pengalihan jenis kelarnin jantan pada ikan nila (10) dimana membuktikan testis dapat memproduksi sejurnlall hormon jantan yang kesemuanya disebut androgen, jenis hormon yang paling potensial dari androgen adalah testosteron yang mempunyai fungsi mempertahankan sistim saluran kelaJllin jantan. Cara manipulasi hormon adalah dengan memberikan atau mencampurkan hormon androgen, misalnya methyltestosteron, testosteron propionat, dan fluoksimesteron kedalam pakan. Tujuan pemberian Analisis Radioimmunoassay(RIA) honnon androgen adalah untuk menghambat Unhlk pembuatan hormon testosteronalami pembentukan ovari, tetapi testis makin berkembang dibuat dari testis temak melalui beberapa prosesyaitu sehingga gonad akan terdiferensiasi menjadi testis (3). pelnilihan testis temak yang segar,dibersihkandi cek Pada Tabel 2. diperlihatkan perbedaan berat konsentrasi hormon testosterondengan pengencernn radioisotop,kemudian dikeringkandalaJnoven,setelah badan ikan nila gift jantan dan ikan nila gift betina sesudah diberikan perlakuan hormon testosteron alami itu dihaluskanselunggamenjaditepung, Untuk menilai dengaIl perendarnan selama 24 jam, dimana untuk ikan efisiensi ekstraksihonnon testosterondari testis temak nila gift jantan rata-ratanya mencapai 2,60 gram, dilakukan teknik pengenceran radioisotop (isotopic sedangkan ikan nila gift betina hanya 0,65 gram. dilution technique)yaitu denganmenamballkan"spike" 346 Risa/ah Pel1emuan Perbedaatlberat badanatltara ikaIl nila gift jatltaIl dan retina ini dikarenakanpada ikan lula jantan selurull energi dari pakaIl digurlakan untuk pertumbullan, sedangkanpactaikan nila betina energidari pakantidak selunIhnyadigunc'lkanuntuk tmubuh tetapijuga untuk proses pematangan, pengerarnan daD pemeliharaan telur. Ciri-ciri ikan nilajantan yang telallmatanggolmd adalah alat kelamin berop<'1 satulubang di papila yang berfungsi sebagaimuara urine dan sperrna,berwama hitam kelam di bagianbadan,bagiandagu putih bersih, ujung sirip ekor dan sirip punggungberwarna merall cefall. Sedangciri-ciri induk betinayang telall lnatang gonadadalahalat kelaminberopadua lubangdi papila, yaitu lubang muaraurine dan pengeluarantelur, warDa badan hitam dan bagian dagu putih, bagian perot membesar,agak lembek,lubang salurnnterlilmt merall dan membengkak,sisik lebill kecil dari sisik benih ikan jantan. KESIMPULAN Hasil penelitian ini dapatdisimpulkaIl: I. Pemberian honnon testosteronalalni dengancara perendalnan 24 jaln di aquarium, dapat menstimulasipembentukaIlkelanlinjantan ikan nila gift sekitar86 -92% benih ikanjantan. 2. Hasil yang sarna diperoleh pada percobaanyang dilakukan di kolam ikan yaitu sekitar 83 -87% benih ikan nila gift jantan. 3. Pertumbuhanberat ikan nila gift jantan jauh lebih besardibandingkanikan nila gift betina yaitu benih ikan jantan rata-rata 2,60 gram dan benih ikan betina rata-rata0,65 grampadamnur 40hari. //miah Penelitian dan Pengembangan Ap/ikasi /sotop dan Radias~ ZOOt DAFTARPUSTAKA BUDI SANTOSO. budidaya IkaIl Nila, Penerbit Kanisius,Yogyakarta(1996),21. 2. SADILI,D., Analis.'l Usaha Perikanan Ikan Nila, Prosiding Seminar Hasil Penelitian Perikanan Air Tawar{1992), 85. 3. RAHMAT RUKMANA, Ikan Nila budidaya daD prospek agribisnis, Penerbit Kanisius, Cet ke 8 (1997),34. 4. SUBAGYO, Sex Reversalpada ikan Nila dengan Honnon dalam tablet, Prosiding SeminarHasil PenelitianPerikananAir Tawar (1991)33. 5. JANGKARU dkk, Pembesaranikan nila jantan yang dipelilwa secara tunggal kelamin dan campurandalmn kolam ta11al1. Bull. Penelitian PerikananDarat Vol 7 (1991)53. 6. POPMA T.J., and BARTHOLOMEW, W.G. Sex Reversalin EartllenPonds. InternationalCenter for Aquaculture Experiment Station. Auburn University. Alabama. Research and Development.SeriesNo.35. 7 PARDIAN,T.J, and VARADARAJ, Techniquesto Produce 100% Male Tilapia, Naga. The ICLARM Quarterly (1990)8. 8. SOEWARSONO,H.M., dan ADRIA PM Efisiensi EkstraksiTestosterondalamjaringan Testis Sapi daDPenetapanKadar Testosterondengan RIA, PAIR BAT AN, Jakarta(1994). UCAPAN TERIMA KASIH Penulis menyampaikan ucapillI terilna kasib sebesar-besamya kepadaIr BlessmiyandaM.Sc sebagai kepalaBalai Benih Ikan -DKI Ciganjur,juga kepada Sdri. Sri UtaIni, Sdri. Setyowatidan Ode IrwillIto yang teiall banyak membantupactapercobaanini. 9. ADRIA PM. dan SOEWARSONOHM Pengaruh Pemberianpakan yang mengandungtestis sapi pacta pengalilmnjenis kelamin (sex reversal) ikan nila merah, Risalah Pertemuan Ilmiah, PAIR, (1998). IO.NAKAMURA.M, and H .TAKAHASHI, Gonadal SexDifferentiationin Tilapia with specialregard to the time, Journalof Fish Hokaido University (1993)13. 347 RisalahPertemuanIlmiahPenelitiandanPengembangan I\OlikasilsotopdanRadiaSl; 2001 Tabell, Persentaserata-rataikan nila gift jantan denganperlakuan honnon testosteron alami + metil alkohol dengaIl perendaman24 jam ( % ) di aquarium daD di lapaIlgan T ABEL 2. Perbeda.'1llberat badan Ikan nila Gift rata rata setelah bemmur 40 hari (gram) Perlakuan Ikan Jantan ikanBetina 348 illangan 2,45 0,75 Ulangan2 Ulangan3 Rata-rata 2,75 055 , 2,50 2,60:t0,13 0.65 :tlO,77 0,65