3. TOKSIN PADA PENYAKIT TUMBUHAN Toksin melukai sel tanaman inang dengan mempengaruhi kelenturan membrane dinding sel atau dengan meng-nonaktifkan atau menghalangi enzim sehingga mencegah reaksi enzim. Beberapa jenis toksi berperan sebagai antimetabolit dan menyebabkan kekurangan zat pengatur tumbuh yang penting. Berikut ini adalah beberapa jenis toksin yang mempengaruhi tanaman inang : 1. Tabtoksin - Tabtoksin dihasilkan oleh bakteri Pseudomonas syringae pv. tabaci (penyebab penyakit wildfire pada tembakau). - Strain yang mebghasilkan tabtoksin menyebabkan becak nekrotis pada daun, dan tiap becak dikelilingi halo kuning. 1 2. Phaseolotoksin - Phaseolotoksin dihasilakan oleh bakteri Pseudomonas syringae pv. phaseolicola (penyebab penyakit halo blight pada tanaman buncis dan tanaman biji-bijian lainnya) - Toksin ini memegang peranan penting pada virulensi pathogen dengan memecah resistensi penyakit tanaman inang yang disebabkan bakteri halo blight, tetapi juga jamur, bakteri dan virus patogen lainnya. 3. Tentoksin - Tentoksin dihasilkan oleh jamur Alternaria alternate (penyebab klorosis pada banyak spesies tanaman persemaian. - Persemaian dengan lebih dari sepertiga daerah daun yang mati klorosis, dan dengan yang kurang klorosis, lebih kuat daripada tanaman yang sehat. Toksin yang selektif & spesifik inangnya Toksin yang selektif atau spesifik inangnya adalah bahan yang dihasilkan oleh mikroorganisme patogenik, pada konsentrasi fisiologi dan hanya beracu pada inang pathogen tersebut dan menunjukkan sedikit atau tidak beracun terhadap tanaman yang tidak peka. Kebanyakan toksin yang spesifik inangnya harus hadir untuk menghasilkan mikroorganisme yang mampu menyebabkan penyakit. Hanya beberapa jenis jamur yang menghasilkan toksin yang spesifik inangnya, seperti Cochliobolus, Alternaria, Periconia, Phyllosticta, Corynespora dan Hypoxylon. Polisakarida bakteri dari Pseudomonas dan Xanthomonas dilaporkan juga sebagai spesifik inangnya. Beberapa contoh toksin yang spesifik inangnya, antara lain: 1. Viktorin atau Toksin HV - Dihasilkan oleh jamur Cochliobolus (Helminthosporium) victoriae. - C. victoriae menginfeksi bagian dasar dari tanaman oat yang peka dan menghasilkan toksin yang dibawa ke daun, menyebabkankan penyakit hawar daun (leaf blight), dan akhirnya menghancurkan seluruh tanaman. 2 - Produksi toksin pada jamur dikendalikan oleh gen tunggal. - Toksin ini tidak hanya menghasilkan gejala penyakit bagian luar, tapi juga perubahan biokimia dan histokimia pada inangnya, seperti perubabahan struktur dinding sel, hilangnya elektrolit dari sel, pernafasan, yang meningkat pertumbuhan dan sintesa protein yang menurun. 2. T-Toksin - Dihasilkan oleh Ras T dari Cochliobolus heterostrophus yang menyebabkan penyakit hawar daun jagung. - Rat T dapat dibedakan dari C. heterostropus yang lain kecuali kemampuannya menghasilkan T-Toksin. 3. HC-Toksin - Dihasilkan oleh jamur C. carbonum, penyebab penyakit becak daun pada jagung. - Hanya beracun pada turunan jagung yang spesifik - Jagung yang peka kekurangan toksin ini, sehingga tidak dapat melindungi dirinya serdiri terhadap toksin ini. 4. AM-Toksin - Dihasilkan oleh Alternaria alternata (dulu dikenal dengan nama A. mali) patotipe apel, penyebab penyakit becak daun Alternaria pada apel. - Toksin ini sangat selektif terhadap varietas apel yang peka, sedngkan varietas yang resisten dapat mentoleransi lebih dari 10.000 kali tanpa menunjukkan gejala. 3 4