KOMUNIKASI MASSA Sumbodo Prabowo Pengertian Breitner : Pesan yang dikomunikasikan lewat media massa Jalaludin Rahmat Jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak Pool Komunikasi yang berlangsung interposed ketika sumber dan penerima tidak terjadi kontak secara langsung, pesan komunikasi melalui media massa Unsur komunikasi massa Who Komunikator : Lembaga, organisasi, instituzionalized person Says what Publicy, rapid, transient Which channel media To whom Komunikan : intended audience, un intended audience Karakter : large, heterogen, anonim With what effect Respon audience, delayed Fungsi komunikasi massa Wilbur Shramm . Decoder komunikasi massa mengawasi kemungkinan timbulnya bahaya, mengawasi terjadinya persetujuan dan juga efek dari hiburan. Komunikasi massa menginterpretasikan hal-hal yang didecode sehingga dapat mengambil kebijakan thd efek, menjaga berlangsungnya interaksi serta membantu anggota masyarakat menikmati kehidupan. Komunikasi masasa juga mengencode pesan yang memelihara hubungan antara komunikator dengan audience. Harold D. Lasswell a. Survillance of the environtment Fungsinya sebagai pengamat lingkungan yang dapat disebut sebgai fungsi watcher b. Correlation of the parts of society in responding to environtment. Fungsinya menghubungkan bagian – bagian masyarakat agar sesuai dengan lingkungannya yang oleh Schramm disebut berfungsi interpreter (the forum). c. Transmission of the social heritage from one generation to the next Fungsinya meneruskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya yang oleh Scramm disebut sebagai fungsi encoder yang menjalankan fungsi the teacher. Charles Wright a. Surveillance Menunjukkan pada fungsi pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadian-kejadian dalam lingkungan, baik di luar. b. Correlation Meliputi fungsi interpretasi pesan yang berkaitan dengan lingkunagnnya c. Transmission Menunjuk pada fungsi mengkomunikasikan informasi nilai dan norma sosial dari satu generasi ke generasi lain atau dari anggota masyarakat kepada pendatang baru. Fungsi ini diidentifikasikan sebagai fungsi pendidikan. d. Entertaintment Menunjuk pada kegiatan komunikatif yang dimaksudkan untuk memberikan hiburan tanpa mengharap efek tertentu. Perbandingan saluran komunikasi interpersonal dan komunikasi massa Karakteristik Media massa Interpersonal Arus pesan one way interactive Konteks komunikasi interposed Face to face Jumlah feedback rendah tinggi Rendah Kemampuan mengatasi proses seleksi tinggi Kecepatan dalam tinggi mencapai audience yang luas rendah Efek effect) (possible Perubahan pengetahuan Perubahan sikap dan perilaku Proses Komunikasi Massa Lasswell menggambarkan komunikasi massa dengan unsur-unsur : - who says - what in - which channel - to whom and - what effect. Model-model proses komunikasi massa 1. 2. 3. 4. Hypodermic Needle Model Two step flow model One Step flow models Multi step flow model Hypodermic needle model dari media massa langsung kepada mass audience. Media massa diibaratkan sebagai sebuah jarum suntik besar yang memilki kapasitas sebagai Stimulus yang amat kuat dan menghasilkan response yang kuat, spontan, otomatis serta reflektif Model ini disebut juga sebagai bullet theory yang tidak melihat adanya intervening variable Media massa memiliki kekuatan yang laur biasa dapat mempengaruhi ide ke dalam ornag yang tidak berdaya. Mass audience dianggap sebagai atom yang satu sama lain tidak saling berhubungan dan hanya berhubungan dnegan media massa Model ini timbul pada tahun 1930 an dan puncaknya menjelang PD II yang mana kehadiran media cetak Two step flow model Model ini menyatakan bahwa pesan media massa tidak seluruhnya mencapai mass audience secara langsung tetapi sebagian besar secara bertahap. Tahap pertama dari media massa kepada orang-oang tertentu diantara mass audience (opinion leaders) yang bertindak selaku gate keepers. Kemudian ia akan menyampaikan pesan kepada anggota mass audience yang lain. Opinion leaders dan follower secara keseluruhan adalah mass audience Model ini terutama dikembangkan sebagai studi klasik tentang perilaku memilih dalam kasus pemilihan Presiden AS tahun 1940an. Kelebihan model Model ini banyak membantu memahami bahwa massa terdiri dari individuindividu yang saling berinteraksi. Adanya peranan aktif dari opinion leader dan cara face-to-face communication tetap dipandang mempunyai peran yang penting. Dipandang sebagai framework dalam meneliti gejala komunikasi massa yang kompleks. Model in mendorong model lain tentang alir komunikasi. Kekurangan Model Alir Dua Tahap 1. Opinion leader dituntut untuk aktif, tetapi pada kenyataannya bisa aktif dan bisa pasif. 2. Proses komunikasi tidak hanya two steps saja tetapi dapat multi steps. 3. Peranan opinion leader yang terlalu ditekankan, pada ada saluran-saluran lain seperti initiating force. 4. Penelitian difusi dan inovasi menunjukkan bahwa early adopters dan early knowers ternyata orang yang lebih banyak memanfaatkan jasa media massa daripada late knowers dan late adopters., sehingga peran opinion leaders hanyalah sebagai early knowers atau early adopters. Kekurangan Model Alir Dua Tahap 5. Media massa lebih berperan sebagai kreator pengetahuan, sedangkan saluran antar pribadi berperan dalam membentuk, mempengaruhi, mengubah sikap dan perilaku. Troldahl dengan Balance Theory menyatakan bahwa bila pesan-pesan media massa yang diterima bertentangan dengan predisposisinya maka ia akan berkomunkasi secara antar pribadi dengan opinion leader guna mengurangi keraguan. 6. Dalam kenyataannya untuk meneliti ini perlu menggunakan leaders-follower sociometric dyads dalam menganalisa mass audience. 3. One Step flow models Model ini merupakan bentuk revisi terhadap two-steps model dan merupakan hasil pemurnian hypodermic needle sbb : a. One step flow models mengakui bahwa media massa bukanlah all powerfull dan tidak setiap media massa mempunyai kekuatan yang sama. b. Aspek seleksi penyaringan dari audience mempengaruhi dampak pesan. c. Ada kemungkinan timbulnya reaksi atau efek yang berbeda di audience penerima terhadap pesan media yang sama. d. Pada model ini diakui adanya heterogenitas mass audience. 4. Multi step flow model Model merupakan gabungan dari semua model. Model ini menyatakan bahwa audience bisa memperoleh pesan secara langsung dari media massa ataupun dari sumber yang lain sebagai tangan kedua, ketiga dst. Model ini yang paling sedikit keterbatasannya bila dibanding model lain. Efek Komunikasi Massa Efek komunikasi massa adalah setiap perubahan yang terjadi pada komunikan atau penerima pesan akibat menerima pesan dari suatu sumber. Perubahan ini diketahui dari tanggapan-tanggapan yang diberikan komunikan sebagai umpan balik. Dalam komunikasi massa, ketika komunikator tidak bertatap muka secara langsung dengan komunikannya, umpan balik menjadi sulit diperoleh langsung, ada penundaan respon, pengetahuana masscomunicator terhadap mass audience menjadi kurang. Berelson menyebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi efek komunikasi massa,yaitu : Jenis saluran komunikasi yang digunakan dan isi pesan Jenis persoalan Jenis publik Jenis kondisi Efek komunikasi dapat dilihat dari beberapa perspektif Model-model tentang efek komunikasi massa Werner Severin dan James Tankard Jr Model teori peluru (bullet theory model) Model effek terbatas (limited effects model) Model efek moderat (moderate effects model) Model efek kuat 1. Model teori peluru (bullet theory model) Teori ini dikenal dengan teori hypodermic needleatau Stimulus Respons yang mekanistis, media massa memilki pengaruh besar atas mass audience. Model efek terbatas (limited effects model) Model ini muncul sekitar tahun 1940 an. Menurut model ini komunikasi massa hanya akan efektif apabila dikombinasikan penggunaannya dengan komunikasi antar pribadi antara opinion leader dengan followernya. Komunikasi hanya efektif dalam informasi pengetahuandan kesadaran dasar, tetapi kurang efektif untukmengubah opini khusus atau untuk mengubah sikap dan perilaku. Model efek moderat (moderate effects model) Model ini hasil riset pada tahun 1960 – 1970 an yang menggunakan pendekatan pada posisi audiens dan polakomunkasinya. Ada beberapa pendekatan a. The Information-Seeking Paradigm Ada kecenderungan audience untuk secara aktif mencari informasi dan tidak semata-mata pasif menerima informasi dari opinion leader. b. The Uses and Gratification Approach Komunikasi menawarkan sejumlahpesan yang dapat dimanfaatkan oleh komunikannya untuk memuaskan kebutuhannya. Orang yang berbeda dapat menggunakan pesan media yang sama untuk maksud yang berbeda. c. The Agenda-Setting Function Media memilih materi atau isi pesan bagi komunikannya. Hal ini menunjukkan peranan dan fungsi media dalam pembentukan efeksecara berkesinambungan. d. The Cultural Norms Theory Melvin de Fleur menyatakan bahwapenyajian media massa bertindak secara tidak lengsung ikut membentuk norma atau Model efek kuat Komunikasi dapat mewujudkan powerfull effect apabila digunakan dalam programprogram yang terencana dengan menggunakan prinsip-prinsip komunikasi sbb a. Prinsip mengulang-ulang (redudancy) b. Memfokuskan pada audience yang ditargetkan, tujuan komunikasi dirumuskan secara khusus. Opinion leaders Para pemuka masayarakat mempunyaikapasitas mempengaruhisecara ionformal atas followernya dengan menerjemahkan pesan-pesan media bagi audoencenya. Posisi opinion leaders bisa berfungsi sebagai opinion giving yang aktif memberikan menerusakan informasi atau bisa pula pasif dicari oleh pengikutnya (opinion seeking). Opinion leaders dibedakan antara lead polymorphic yaitu yang mempunyai fungsi leader pada beberapa topik atau monomorpic leader yang hanyauntuk satu topik persoalan. Semakin kompleks suatu sitem, opinion leaders cenderung monomorphic.