KOMUNIKASI DUA ARAH ANTAR MANUSIA DALAM KEHIDUPAN Oleh: GM Djoko Hanantijo (Dosen PNS dpk Universitas Surakarta) ABSTRACT Communication is a two-way communication and communicant communicator always turn provide information in the delivery of a message in a communication both sourcer and receiver of information and interactive communication of information to the message being delivered. In times that are horizontal, inclusive, and social, activity varied greatly in need share a two-way communication. So that various pulse of life can not be separated from social contacts both directions. Opinion leaders become one of the elements that influence the flow of communication as well as in political life. Keywords: communicant, communicator, opinion leaders. PENDAHULUAN Kodrat manusia adalah makhluk sosial, yang hidup bersama dengan manusia lain secara berkelompok, bersama-sama sukunya, bersama-sama dalam suatu daerah, berbangsa dan bernegara. Dan hidup bersama-sama dengan orang lain itu timbul komunikasi. Dalam kehidupan modern seperti sekarang komunikasi memegang peran yang sangat penting, karena justru dari cara komunikasi yang digunakan maka orang bisa menjadi sukses, tetapi dari cara komunikasinya pula orang dapat gagal dalam mencapai tujuannya. Bagaimana kita berkomunikasi dalam kehidupan bersama itulah yang menjadi salah satu faktor yang sangat penting di dalam kehidupan bersama baik di dalam organisasi ataupun kelompok. Model Komunikasi aliran dua tahap diperkenalkan pertama kali oleh Paul Lazarfeld, Bernard Berelson dan H. Gudet. Model dua tahap didasari bahwa bukti bahwa efek sebuah media massa itu terbatas, bahwa Khalayak menerima terpaan tidak langsung tanpa melalui perantara. Perantara disini berupa pemimpin opini yang berfungsi sebagai penerusan pesan– pesan dari media massa yang sudah diinterpretasikan oleh para pemimpin opini sebelum disampaikan oleh khalayak. Model aliran dua tahap lebih cocok digunakan di lingkungan pedesaan dengan tingkat yang belum begitu baik, dan kurang cocok digunakan di lingkungan 11 perkotaan karena khalayak di perkotaan lebih percaya pada media massa dari pada pemimpin opini. Inti dari model komunikasi aliran dua tahap ada dua proses. Pertama dari komunikator kepada pemimpin opini, tahap ke dua dari pemimpin opini kepada khalayak. (Astrid Susanto.1988: 23) Konsep komunikasi dua tahap two step flow of communication yang berdasarkan pada penelitiannya menyatakan bahwa ide-ide seringkali datang dari radio dan surat kabar yang ditangkap oleh pemuka pendapat opinion leaders dan kemudian hal ini berlalu menuju penduduk yang kurang giat. Hal ini pertama kali diperkenalkan oleh Lazarsfeld pada tahun 1944. Kemudian dikembangkan oleh Elihu Katz di tahun 1955. Pada awalnya para ilmuan berpendapat bahwa efek yang diberikan media massa berlaku secara langsung seperti yang dikatakan oleh teori jarum suntik. Akan tetapi Lazarsfeld mempertanyakan kebenarannya. Pada saat itu, mungkin saja dia mempertanyakan apa hubungan antara media massa dan masyarakat pengguna media massa saat kampanye pemilihan presiden berlangsung. Selain itu keingintahuan Lazarsfeld terhadap apa saja efek yang diberikan media massa pada masyarakat pengguna media massa pada saat itu serta cara media massa menyampaikan pengaruhnya terhadap masyarakat.(Euis Honiarti.2008:05) KOMUNIKASI DUA ARAH (TWO STEP FLOW COMMUNICATION) Komunikasi dua arah merupakan komunikasi yang dilakukan oleh komunikan dan komunikatornya selalu bergantian memberikan informasi dalam penyampaian sebuah pesan. Singkatnya, komunikasi yang terjadi antara pemberi informasi (sourcer) dan penerima informasi (receiver). Manakala pemberi informasi menyampaikan informasi maka penerima informasi akan memberikan respon atau tanggapan terhadap sebuah pesan yang disampaikan. Sebagai contohnya dalam aktivititas diskusi akan saling bergantian dalam menyampaikan informasi. 12 Berbagai cara yang dapat digunakan untuk menciptakan komunikasi dua arah yang menarik. Dalam sebuah komunikasi baik penerima informasi maupun pemberi informasi melakukan komunikasi yang interaktif terhadap pesan yang disampaikan. Artinya tidak memalingkan muka tatkala pemberi informasi sedang berbicara. Hal pertama yang dapat dilakukan penerima infomasi adalah mendengarkan dan menyimak pesan yang disampaikan oleh pemberi informasi. Namun penerima informasi tidak harus selalu diam sepanjang komunikasi. Penerima informasi dapat melakukan interaksi dalam sebuah komunikasi, misalnya tatkala ingin menanyakan informasi yang kurang jelas kepada si pemberi informasi. Manakala sepanjang komunikasi terjadi sebuah interaksi maka komunikasi akan berlangsung menarik. Selanjutnya adalah menghargai orang lain tatkala mereka sedang berbicara. Manakala pemberi informasi sedang berbicara, namun lawan bicaranya melakukan komunikasi dengan orang lainnya, maka hal ini dapat menyinggung perasaan pemberi informasi. Sebaliknya, manakala pemberi informasi sedang menyampaikan pesan, dan penerima informasi menghargai pemberi informasi tatkala berbicara, maka akan menciptakan suasana komunikasi yang attractive. Oleh sebab itu menghargai merupakan salah satu faktor yang menunjang suatu komunikasi berjalan efektif. Kedua pihak baik pemberi informasi maupun penerima informasi selalu fokus pada pembicaraan yang sedang dilakukan. Kedua pihak yang saling fokus pada pembicaraan, maka komunikasi akan berlangsung luar biasa. Sebaliknya, jika salah satu pihak dalam komunikasi tidak fokus pada topik yang sedang dibicarakan, maka komunikasi yang terjalin akan mengecewakan. Sebagai contoh, dalam sebuah diskusi pemberi informasi sedang menyampaikan pemikiran atau gagasan–gagasannya, namun penerima informasi tidak menangkap pesan yang disampaikan seperti orang yang sedang melamun, maka hal ini dapat membuat kecema, marah atau geram pemberi informasi. 13 Tidak sedikit manfaat yang dapat diambil dalam sebuah komunikasi dua arah. Salah satunya adalah sebagai media pembelajaran yang efektif. Hasilnya pesan tersampaikan dengan jelas dan tepat. Sebagai contoh dalam penggunaan komunikasi dalam sebuah aktivitas belajar di dalam kelas. Seorang guru ataupun dosen menyampaikan informasi kepada mahasiswanya dengan harapan ada suatu interaksi atau sanggahan materi dalam komunikasinya. Sehingga, suasana kelas akan hidup dengan komunikasi dua arah yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa secara bergantian. Selain itu, komunikasi dua arah dapat menyelesaikan sebuah perdebatan. Apabila ada sebuah perdebatan maka komunikasi dua arah akan menjadi cara yang tepat dalam mencari win-win solution. Meski demikian, masih banyak lagi manfaat yang dihasilkan dari sebuah komunikasi dua arah yang attractive. Selanjutnya komunikasi dua arah mempunyai peran penting dalam sebuah penyampaian informasi. Informasi yang disampaikan pun beragam. Misalnya informasi yang bersifat privat hingga informasi yang bersifat umum dan terbuka. Terutama dalam masa yang bersifat horizontal, inklusif, dan sosial, beragam aktivitas sangat membutuhkan andil sebuah komunikasi dua arah. Sehingga berbagai denyut kehidupan tidak bisa dilepaskan dari kontak sosial dua arah.( Tommy Suprapto.2006: 25-36) MODEL ARUS KOMUNIKASI MASA 1. Model Arus Komunikasi Didalam pembahasan ini ada empat model arus aliran pesan, yaitu model jarum injeksi (hypodermic needle model), Model aliran satu tahap (one-step flow model), model aliran dua arah tahap (two-step flow model), dan model aliran banyak tahap (multy step flow model). Yang masing–masing model tersebut memliki kelebihan dan kekurangan dalam teori serta penyampaiannya. a. Hypodermic Needle Model (Model Jarum Injeksi) 14 Secara substansial, model ini adalah one step flow yang artinya arus komunikasi disampaikan secara satu arah saja (dari media massa kepada audience). Dasar pemikiran model ini adalah bahwa khalayak bersikap pasif terhadap berbagai macam informasi yang disebarkan/disiarkan media massa. Sebaliknya media lebih aktif untuk mempengaruhi audience. Maka teori ini disebut teori peluru (bullet theory). Jadi jika sebutir peluru tembakkan, ia akan selalu menemukan sasaran, dan sasaran yang dimaksud tersebut adalah khalayak. Sehubungan dengan model ini Elihu Katz mengemukakan: media massa memiliki kekuatan yang luar biasa besarnya dan mass audience dianggap seperti atom-atom yang terpisah satu dengan yang lain serta tidak saling berhubungan dengan media massa. b. One Step Flow Model (Model Aliran Satu Tahap) Pesan model aliran satu tahap ini, media massa langsung berhubungan dengan audience-nya. Dengan kata lain, pesan yang disampaikan mengalir tanpa ada perantara (audience bisa langsung mengaskes langsung media). Sedangkan perbedaan diantara keduanya adalah : 1) Model aliran satu tahap mengakui bahwa media massa bukanlah all powerfull dan tidak semua media mempunyai kekeuatan yang sama. Sedangkan Hypodermic Needle Model menyakini bahwa media itu all powerfull, ibarat peluru yang ditembakkan. 2) Aspek-aspek seleksi screening di pihak audience mempunyai pengaruh terhadap pesan. Dengan kata lain, pesan yang diterima sangat tergantung pada sistem seleksi yang ada pada masing-masing audience. 3) Model aliran satu tahap mempengaruhi kemungkinan timbulnya reaksi atau efek yang berbeda dikalangan audience terhadap pesan-pesan dari media yang sama. Artinya pesan media yang sama diterima beberapa audience belum tentu 15 menimbulkan reaksi yang sama, begitu pula dengan efek yang ditimbulkan. Tetapi dalam model jarum hipodemik, bahwa pesan yang disampaikan media massa akan menimbulkan reaksi dan efek yang sama. c. Two Step Flow Model (Model Aliran Dua Tahap) Dalam model ini pesan-pesan dari media massa tidak seluruhnya langsung mengenai audience, tetapi pesan tersebut disampaikan oleh pihak tertentu artinya pihak tertentu tersebut dikenal dengan opinion leaders (pemimpin opini/pemuka pendapat). Ada dua tahap penyampaian pesan dalam aliran ini. Tahap 1 : dari sumber media untuk pemimpin opini (transfer informasi) Tahap 2 : dari pendapat kepada pengikut mereka."Komunikasi pesan" mengalir dari sumber-melalui saluran meneruskannya pada media para massa pengikut untuk peran pemimpin opini- komunikasi yang berbeda:pengetahuan tentang inovasi, untuk persuasi, keputusan untuk mengadopsi atau menolak, Implementasi, konfirmasi, dan pengetahuan pencipta d. Multy Step Flow Model (Model Aliran Banyak Tahap) Pada prinsipnya, model ini adalah gabungan dari semua model yang sudah disebutkan diatas. Model ini menyatakan bahwa pesan-pesan media massa menyebar kepada audience atau khalayak melalui interaksi yang kompleks.(Onong Effendi.1986: 45) MODEL KOMUNIKASI DUA TAHAP (TWO STEP FLOW COMMUNICATION) Model aliran dua tahap sebagai suatu studi tentang bagaimana memilih berorientasi pada efek. Model aliran dua tahap berpendapat, efektivitas komunikasi massa terjadi setelah 16 tahap pertama yang melalui opinion leader. Tanpa opinion leader, komunikasi massa terbatas sekali efektivitasnya terhadap masa audience. Tahap-tahap terjadinya model komunikasi aliran dua tahap adalah sebagai berikut: 1. Seseorang yang memperoleh suatu ide atau gagasan baru dari media massa akan terjalin dalam suatu interaksi dengan orang lain. 2. Adanya peranan aktif dari pemuka–pemuka pendapat dengan cara berkomunikasi 3. Tatap muka khusunya bagi masyarakat desa ataupun masyarakat yang sedang membangun maupun masyarakat pasif. Keaktifan para pemuka pendapat ini dimaksudkan untuk memulai kegiatan utama dimulainya aliran komunikasi. Hal ini seakan–akan membuktikan bahwa masyarakat pasif sangat bergantung pada opinion leader untuk menerima suatu pesan.(Joseph De Vito.1996: 20) GAMBAR KOMUNIKASI DUA ARAH Untuk lebih memperjelas pemahaman komunikasi dua arah maka disampaikan gambar sebagai berikut: Keterangan: Pada gambar di atas di tunjukan bahwa proses komunikasi dimulai dari pengirim berita (sourcer) disampaikan kepada penerima berita (receiver) kemudian penerima berita 17 menyampaikan kembali berita ke pengirim berita (feedback). Komunikasi yang terjadi antara pengirim berita dengan penerima berita harus melalui saluran komunikasi (channel). Topik komunikasi menjadi hal yang cukup penting dalam berkomunikasi agar terjadi kesepahaman atau menyamakan persepsi kedua belah pihak. CONTOH PENERAPAN OPINION LEADERS DALAM KEHIDUPAN 1. Opining leaders dalam Komunikasi Opinion leaders menjadi salah satu unsur yang sangat mempengaruhi arus komunikasi. Khususnya di pedesaan berbagai perubahan dan kemajuan masyarakat sangat ditentukan oleh opinion leaders. Misalnya pemimpin opini bisa berperan memotivasi masyarakat agar ikut serta secara aktif dalam pembangunan. Sudah selayaknya pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap pemuka pendapat ini. Bukan sebaliknya malah menjatuhkan opinion leaders tersebut. Misalnya tentang kepercayaan masyarakat pada program pembangunan, selayaknya pemerintah memfungsikan peran opinion leaders sebagai tokoh sentral dalam pembanguanan di pedesaan. Kehidupan di desa terdapat suatu kecenderungan dalam masyarakat dimana warga masyarakat akan lebih sering berkomunikasi sesama mereka dengan memilih tingkat pendidikan yang tidak terlalu tinggi. Misalnya mereka akan lebih tertarik dengan individu yang hanya lulusan SD dan SMP dibanding dengan lulusan universitas. Sebagaimana yang disampaikan oleh Everett M. Roger dan Shoemaker “bahwa orang–orang yang paling tinggi status sosialnya dalam sisitem sosial jarang sekali untuk berinteraksi langsung dengan orang-orang yang paling rendah status sosialnya”.(Deddy Mulyana.2000:67) 2. Opinion leaders dalam Kehidupan Politik Pemimpin opini adalah mereka yang punya otoritas tinggi dalam menentukan sikap dan perilaku pengikutnya. Bukan dari kedudukan, jabatan politik tetapi karena 18 kewibawaan, ketundukan, kharisma, mitos yang melekat padanya atau karena pengetahuan serta pengalaman yang dimilikinya. Sebab pada saat sekarang banyak para pemimpin politik yang hanya disanjung dengan jabatannya saja. Misalnya Megawati dan Gus Dur ditempatkan sebagai pemimpin opini dalam politik.(Teguh Meinanda.1981: 78) KESIMPULAN Beberapa hal yang umum dapat disimpulkan yaitu: komunikasi dua arah terjadi dalam suatu system terbuka yang kompleks yang dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri baik internal maupun eksternal, komunikasi dua arah meliputi pesan dan arusnya, tujuan, arah dan media dan komunikasi dua arah meliputi orang dan sikapnya, perasaannya, hubungannya dan ketrampilan/skill-nya. Tahap-tahap terjadinya model komunikasi aliran dua tahap adalah sebagai berikut: dimulai seseorang yang memperoleh suatu ide atau gagasan baru dari media massa akan terjalin dalam suatu interaksi dengan orang lain, adanya peranan aktif dari pemuka–pemuka pendapat dengan cara berkomunikasi,dan tatap muka khusunya bagi masyarakat desa ataupun masyarakat yang sedang membangun maupun masyarakat pasif. Keaktifan para pemuka pendapat ini dimaksudkan untuk memulai kegiatan utama dimulainya aliran komunikasi. Hal ini seakan–akan membuktikan bahwa masyarakat pasif sangat bergantung pada opinion leaders untuk menerima suatu pesan. Opinion leaders menjadi salah satu unsur yang sangat mempengaruhi arus komunikasi maupun dalam kehidupan politik. 19 REFERENSI De Vito, Joseph. 1996. Komunikasi Antar Manusia. Terjemahan oleh Agus Maulana. 1997. Jakarta: Profesional Books. Effendi,Onong.1986. Dinamika Komunikasi. Bandung:PT.Remaja. Honiarti.Euis.2008 . Pengertian Komunikasi. Bandung: Armico. Meinanda,Teguh. 1981. Pengantar Ilmu Komunikasi dan Jurnalistik . Bandung:Armico. Mulyana, Deddy. 2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Susanto,Astrid. 1988 .Komunikasi Teori dan Praktek.Bandung: Penerbit.Binacipta. Suprapto, Tommy, 2006. Pengantar Teori Komunikasi. Yogyakarta: Media Pressindo. 20