BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Nutrisi adalah proses

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk
energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal
setiap organ dan jaringan tubuh (Rock CL, 2004). Nutrisi adalah suatu proses organisme
menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses degesti, absorbsi,
transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan (Supariasa, 2001). Nutrisi merupakan salah satu kebutuhan vital
bagi semua makhluk hidup. Pengertian nutrisi menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
Makanan bergizi harus dipersiapkan sebelum seorang ibu berencana hamil. Sehingga pada
saat hamil, badan sudah terkondisikan dengan sangat baik untuk pertumbuhan janin. Mingguminggu pertama kehamilan adalah masa di mana organ tubuh yang penting terbentuk.
Kekurangan gizi pada saat ini dapat menimbulkan kelainan pada bayi atau bahkan kelahiran
prematur. Karena itu, gizi seimbang penting untuk pertumbuhan janin.
Gizi dan Nutrisi ibu hamil merupakan hal penting yang harus dipenuhi selama
kehamilan berlangsung. Resiko akan kesehatan janin yang sedang dikandung dan ibu yang
mengandung akan berkurang jika ibu hamil mendapatkan gizi dan nutrisi yang seimbang. Oleh
karena itu, keluarga dan ibu hamil haruslah memperhatikan mengenai hal ini. Gizi atau nutrisi
ibu hamil kondisinya sama saja dengan pengaturan gizi mengenai pola makan yang sehat. Oleh
karena itu, ibu hamil harus lebih hati-hati dalam memilih makanan karena mengingat kesehatan
janin yang sedang dikandungnya.
Selain kebutuhan nutrisi pada saat kehamilan, setelah melahirkan yaitu pada masa nifas
juga dibutuhkan nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi. Gizi ibu nifas
adalah zat-zat makanan yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan kesehatan ibu dan bayi pada
masa nifas. Perempuan pada masa nifas perlu memenuhi kebutuhannya untuk bisa memulihkan
kondisi setelah melahirkan dan untuk persiapan laktasi supaya bayinya tumbuh kembangnya
berjalan dengan normal.
B. Rumusan masalah
1. Apa saja nutrisi yang dibutuhkan pada saat ibu hamil?
2. Apa saja kebutuhan gizi ibu hamil trimester I?
3. Apa saja kebutuhan gizi ibu hamil trimester II?
4. Apa saja kebutuhan gizi ibu hamil trimester III?
5. Bagaimana pertambahan berat badan (BB) selama hamil?
6. Bagaimana pertambahan berat badan janin dalam kandungan?
7. Apa saja nutrisi yang dibutuhkan ibu pada saat massa nifas?
8. Apa saja mitos dan fakta mengenai kehamilan dan menyusui?
C. Tujuan
1. Nutrisi yang dibutuhkan pada saat ibu hamil
2. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Trimester I
3. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Trimester II
4. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Trimester III
5. Pertambahan Berat Badan (BB) Selama Hamil
6. Pertambahan berat badan janin dalam kandungan
7. Nutrisi yang dibutuhkan ibu pada saat massa nifas
8. Mitos dan fakta Mengenai Kehamilan dan Menyusui
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil
Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru atau suatu periode pertumbuhan.
Nutrisi merupakan satu dari banyak faktor yang ikut mempengaruhi hasil akhir kehamilan.
Status nutrisi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang membuat seorang wanita
hamil beresiko kekurangan nutrisi, seperti kemiskinan, kurang pendidikan, lingkungan yang
buruk, kebiasaan makanan yang aneh, dan kondisi kesehatan yang buruk akan terus
berpengaruh pada status gizi dan pertumbuhan serta perkembangan janin. Ibu hamil dengan
status gizi buruk perlu mendapat perawatan khusus. Nutrisi ibu juga meningkat, bukan saja pada
saat hamil, tetapi juga sebelum konsepsi, sehingga memberi pengaruh yang baik pada kesehatan
ibu dan anak. Oleh karena itu, nutrisi yang baik diperlukan pada tahapan masa reproduksi, sejak
anak-anak sampai menopause sehingga semua wanita berada dalam kesehatan yang baik saat
konsepsi.
Untuk mengakomodasikan perubahan yang terjadi selama masa hamil, banyak nutrient
diperlukan dalam jumlah yang lebih besar daripada yang dibutuhkan pada orang dewasa
normal. Perubahan yang terjadi pada semua system organ utama ibu memungkinkan
perkembangan janin dan pemeliharan kesehatan ibu optimal. Pada tahap akhir trimester
pertama, volume darah ibu meningkat dengan cepat, lebih cepat dari pada produksi sel darah
merahnya.
Hal ini merupakan peristiwa normal yang menimbulkan anemia kehamilan yang fisiologis
atau hemodilusi. Hal ini bukanlah masalah yang serius kecuali jika ibu kekurangan zat besi pada
saat hamil. Sebab apabila ibu kekurangan zat besi, maka akan terjadi anemia yang
sesungguhnya. Kadar berbagai nutrient didalam darah meningkat atau menurun pada saat hamil.
Kebanyakan fraksi lipid meningkat (misalnya kolesterol), sedangkan faktor-faktor lain
(misalnya protein total) menurun. Akan tetapi, sampai saat ini belum ada standar yang
digunakan sebagai dasar untuk mengevaluasi kadar nutrient dalam darah wanita hamil.
1. Energi
Tambahan energy (kkal) yang dibutuhkan selama masa hamil ditentukan oleh
perubahan BMR wanita, berat terhadap tinggi yang biasa dimiliki wanita, aktivitas fisik, dan
usia. Peningkatan kebutuhan basal ini plus energy yang dibutuhkan untuk metabolisme
jaringan baru adalah sekitar 80.000 kalori sepanjang masa hamil. Hal ini berarti 300 kalori
lebih banyak selama trisemester kedua dan ketiga untuk wanita dengan berat standar terhadap
tinggi pada saat konsepsi atau peningkatan masukan energy sebesar 10% sampai 15%.
Sebagai contoh, kebutuhan tambahan 300 kalori ini dapat diperoleh dengan menambahkan
satu cangkir susu rendah lemak, dua potong roti, dan sebuah jeruk ke dalam asupan normal
sehari-hari.
Selama trisemester pertama kebutuhan nutrisi lebih bersifat kualitatif daripada
kuantitatif. Hal ini berarti diet ibu hamil harus seimbang dan mencakup beraneka makanan
dalam piramida makanan, tetapi tidak perlu mengonsumsi makanan lebih banyak daripada
makanan yang biasa dikonsumsi. Ibu yang berat badannya rendah (BMI < 19) atau wanita
yang melakukan latihan berat selama hamil memerlukan energy tambahan. Trisemester
terakhir kehamilan ialah periode di mana kebanyakkan pertumbuhan janin berlangsung dan
juga terjadi penimbunan simpanan lemak, besi, dan kalsium untuk kebutuhan pertumbuhan
pascanatal.
Rekomendasi masukan energy tidak dapat di samaratakan untuk semua ibu hamil,
tetapi harus dibuat secara individual. Wanita hamil yang mengalami obesitas dianjurkan
untuk menggunakan berat badan yang diinginkan atau berat antara berat saat ini dan berat
yang diinginkan sebagai patokan menghitung kebutuhan energi. Untuk kebutuhan protein
yang optimal pada masa hamil, dibutuhkan masukan energy sekurang-kurangnya 30 kkal
perkilogram berat badan per hari, jika tidak, protein dalam makanan akan lebih banyak
dipakai sebagai sumber energy dari pada untuk sintesis organ-oragan janin dan ibu di
jaringan. Pembatasan makanan yang ketat juga dapat menghasilkan keton karena lemaka
akan dikatabolisasi untuk menghasilkan energy yang dibutuhkan. Perkembangan system
saraf pusat janin dapat dihambat oleh kondisi ketosis yang dihasilkan.
Untuk wanita berusia lanjut, BMR yang lebih rendah mempengaruhi kebutuhan
nutrisi. Untuk setiap decade di atas usia 20 tahun, BMR saat istirahat menurun sekitar 2%.
Kebutuhan nutrisi pada wanita hamil usia lebih dari 35 tahun dapat 4% lebih rendah daripada
energy yang dibutuhkan wanita berusia lebih muda. Masukan energy yang direkomendasikan
untuk para wanita ini dapat lebih kecil dari pada masukan yang direkomendasikan untuk
wanita berusia lebih muda, tetapi kebutuhan akan nutrient tertentu tidak boleh dikurangi.
2. Protein
Tambahan protein diperlukan selama masa hamil untuk persediaan nitrogen
esensial guna memenuhi tuntutan pertumbuhan jaringan janin dan ibu. Rata-rata, 925 g
protein tersimpan dalam janin. Dengan demikian, asupan yang direkomendasikan ialah 60 g
protein setiap hari. Rekomendasi ini dibuat dengan anggapan bahwa ibu ini mengonsumsi
masukan energy yang adekuat, sehingga protein ditujukkan untuk sintesis jaringan. Untuk
mencapai asupan sebesar ini tidaklah sukar, karena kebanyakan wanita di Amerika Serikat
mengonsumsi sekitar 70 sampai 100 g protein setiap hari atau 10 sampai 40 g lebih banyak
daripada yang dibutuhkan selama masa hamil. Protein tambahan harus merupakan protein
yang memiliki nilai biologis yang tinggi atau protein yang mengandung semua asam amino
esensial. Daging, ikan, ayam, telur, keju dan susu adalah contoh protein yang bernilai
biologis tinggi. Makanan ini juga mengandung nutrien penting lain.
Suplemen tinggi protein tidak direkomendasikan selama masa hamil. Suplemen ini
dikaitkan dengan peningkatan jumlah kelahiran premature dan jumlah kematian neonatus
yang tinggi (Tierson, Olsen, Hook, 1986). Diduga bahwa kelebihan masukan protein dapat
menyebabkan maturasi jantung lebih cepat dan menyebabkan kelahiran dini.
Rekomendasi masukan protein juga bervariasi sesuai usia. Berikut ini adalah
pedoman yang dianjurkan :
 Wanita dewasa (>18 tahun): 1,3 g protein per kilogram berat badan saat hamil
 Anak remaja (15 sampai 18 tahun): 1,5 g protein per kilogram berat badan saat hamil
 Anak yang lebih muda (,15 tahun): 1,7 g protein per kilogram berat badan saat hamil
Peningkatan asupan pada remaja dan anak perempuan usia lebih muda didasarkan pada
kemungkinan bahwa tubuh mereka terus berkembang. Pada kehamilan kembar, diperlukan
tambahan protein dan nutrient lain dalam diet ibu.
3. Cairan
Cairan seringkali tidak dianggap sebagai salah satu nutrient, tetapi air memainkan
peranan penting selama masa hamil. Air sangat penting untuk pertukaran nutrient dan
produk sampah melalui membrane sel. Air adalah substansi utama dalam sel, darah, limfa,
dan cairan vital tubuh lain. Air juga membantu mempertahankan suhu tubuh. Masukan
cairan yang cukup memperbaiki buang air besar yang kadang-kadang menjadi masalah
selama masa hamil. Jumlah masukan cairan yang direkomendasikan dalam sehari adalah
sekitar 6 sampai 8 gelas (1500 sampai 2000 ml).
Air dan jus buah merupakan dua sumber yang baik. Minuman yang mengandung
kafein, seperti kola dan beberapa minuman ringan lain, sebaiknya dikonsumsi dalam
jumlah terbatas tau sebaiknya dihindari. Minuman yang mengandung sakarin sebaiknya
dihindari karena sakarin dikaitkan dengan kanker kandung kemih dalam percobaan
laboratorium pada binatang. Minuman yang mengandung aspartame, pemanis buatan lain,
dapat dipakai dalam jumlah ringan. Aspartame belum diketahui memberi pengaruh buruk
pada ibu normal yang mengandung bayi normal, tetapi terdapat cukup bukti yang
merekomendasikan penggunaannya, sehingga
diperlukan sikap hati-hati
dalam
menggunakannya.
4. Vitamin dan Mineral
A. Vitamin Larut-Lemak
Terdapat peningkatan vitamin A, D, E dan K selama masa hamil. Namun gejala
defisiensi
vitamin-vitamin ini jarang muncul selama masa hamil. Vitamin E mencegah
oksidasi vitamin A dalam saluran cerna, sehingga lebih banyak vitamin diabsorbsi.
Defisiensi vitamin K, yang dikenal sebagai faktor pembekuan darah yang penting,
sangat jarang muncul pada orang dewasa. Vitamin K diproduksi oleh flora dalam
saluran cerna. Transport melalui plasenta berjalan sangat lambat, sehingga kebanyakkan
bayi lahir dengan kadar vitamin K yang rendah. Biasanya bayi memerlukan beberapa
hari agar usus yang steril dapat menjadi tempat pertumbuhan mikroba yang efektif.
Karena berpotensi mengandung racun, wanita hamil tidak dianjurkan untuk
menggunakan tambahan vitamin larut-lemak, kecuali jika diresepkan dokter. Vitamin A
dan D dibawa menyebrangi plasenta melalui difusi sederhana dan akan tertimbun di
dalam hanin selama di dalam tubuh ibu tinggi.
Tidak ada peningkatan konsumsi harian vitamin A yang direkomendasikan. Dosis
lebih dari 25.000 IU sehari diketahui menimbulkan masalah perkembangan janin dan
kerusakan hati pada ibu. Vitamin pada masa prenatal yang biasa diresepkan
mengandung 8000 sampai 10.000 IU dan tidak menimbulkan masalah. Mengonsumsi
lebih banyak beta-karoten, suatu precursor vitamin A, tidak menimbulkan masalah.
Perhatian khusus harus diberikan pada ibu yang memakai isotretinoin untuk mengobati
akne. Pemakaian obat ini dikaitkan dengan defek janin. Hal ini lebih sering terjadi pada
remaja hamil.
Vitamin D memainkan perana penting dalam memperbaiki keseimbangan kalsium
positif pada kehamilan. Vitamin ini diproduksi dikult akibat kerja sinar ultraviolet
(bukan melalui radiasi) pada dehidrokolesterol. Untuk kebanyakkan wanita,
mengonsumsi susu sebanyak kira-kira satu quart (1 quart = 1,14 L) sehari memenuhi
kebutuhan vitamin D, kalsium, dan protein yang direkomendasikan. Kelebihan masukan
vitamin D pada ibu dapat menyebabkan hiperkalsemia pada bayinya, sehingga bayi
dapat mengalami kejang.
B. Vitamin Larut-Air
Fungsi tiamin, riboflavin, pridoksin (B6) dan kobalamin (B12) yang penting ialah
sebagai koenzim dalam metabolism enegi. Kebutuhan akan vitamin-vitamin ini
meningkat pada trisemester kedua dan ketiga, yakni ketika masukan energy meningkat.
Kadar B12 yang rendah pada ibu dihubungkan dengan kelahiran premature dan kelainan
system saraf pusat pada keturunannya. Keadaan ini lebih sering terjadi pada wanita
vegetarian ketat (vegan) dan akan lebih jelas terlihat bila bayi diberi ASI yang
kekurangan B12 (Graham, Arvela, Wise, 1992).
Vitamin C (asam askorbat) memainkan peranan yang penting dalam upaya
meningkatkan absorbs besi, terutama besi bukan hem (besi yang bukan berasal dari
daging). Peningkatan ringan asupan vitamin C direkomendasikan selama masa hamil.
namun, kelebihan dosis vitamin C dapat menyebabkan ketergantungan metabolic pada
janin dan menimbulkan penyakit kudus pada neonates. Asupan harian yang
direkomendasikan sebesar 70 mg dengan mudah dipenuhi melalui diet normal yang
terdiri dari sekurang-kurangnya satu gelas jus jeruk.
C. Besi
Jumlah besi yang dibutuhkan untuk kehamilan tunggal yang normal ialah sekitar
1000 mg (institute of medicine, 1990), 350 mg untuk pertumbuhan janin dan plasenta,
450 mg untuk peningkatan masa sel darah merah ibu, dan 240 mg untuk kehilangan
basal. Defisiensi besi atau anemia pada ibu dapat menyebabkan oksigen untuk janin
menurun, mengakibatkan IUGR (intrauterine growth retardation), dan pada ibu, dapat
menyebabkan peningkatan gangguan jantung dan komplikasi lain selama melahirkan.
Besi adalah salah satu nutrien yang tidak dapat diperoleh dalam jumlah yang
adekuat dari makanan yang dikonsumsi selama masa hamil. Tambahan besi dalam
bentuk garam ferrous dengan dosis 30 mg perhari biasanya mulai diberikan sejak
kunjungan prenatal pertama guna mempertahankan cadangan ibu dan memenuhi
kebutuhan janin.
D. Kalsium
Janin mengonsumsi sekitar 250 sampai 300 mg kalsium setiap hari dari suplai darah
ibu, terutama selama trisemester ketiga. Saat lahir, bayi menyimpan sekitar 25 g kalsium
yang dipakai untuk perkembangan tulang. Metabolisme kalsium dalam tubuh ibu
mengalami perubahan pada awal masa hamil. Asupan kalsium yang direkomendasikan
ialah 1200 mg per hari (1600 mg pada ibu remaja).
Kebutuhan sebesar 1200 mg/hari ini dapat dipenuhi dengan mudah, yakni dengan
mengkonsumsi 1 quart susu setiap hari (terkandung 300 mg kalsium dalam satu gelas
berukuran 240 cc). Karena produk susu merupakan makanan yang paling banyak
mengandung kalsium, yogurt, dan keju direkomendasikan bila susu tidak dapat dipakai
untuk memenuhi kebutuhan kalsium. Sayuran berwarna hijau tua, seperti
kangkung/bayam, kubis, collard, lobak hijau dan jus jeruk yang diperkaya kalsium juga
dapat dikonsumsi. Sayur-sayuran berdaun dan berwarna hijau tua lain, seperti bayam,
lobak dan bit hijau, mengandung kalsium yang tidak dapat digunakan oleh tubuh.
E. Folat
Karena folat sangat berperan dalam sintesis DNA dan juga diperlukan untuk
meningkatkan eritropoiesis (produksi sel darah merah), maka folat sangat dibutuhkan
oleh sel yang sedang mengalami pertumbuhan cepat, seperti sel pada jaringan janin dan
plasenta. Peningkatan kadar hormone steroid selama masa hamil dapat mengganggu
pemakaian folat. Wanita yang mempunyai riwayat penggunaan kontrasepsi oral harus
membatasi status folat karenakadar steroid dalam produk ini juga menganggu
metabolisme folat. Dewasa ini, kekurangan folat dalam makanan dihubungkan dengan
faktor risiko defek tabung saraf pada janin.
Pusat pengontrolan dan pencegahan penyakit (The Center for disease Control and
Prevention)
(1992)
dan
Akademi
Pediatrik
Amerika
(1993)
sekarang ini
merekomendasikan supaya wanita usia subur yang mampu hamil menerima asupan folat
sebesar 0,4 mg setiap hari. Sumber makanan utama yang mengandung folat ialah
sayuran berdaun hijau tua, jeruk, pisang, gandum utuh, hati dan kentang. Suplemen
dapat diperlukan oleh beberapa individu. Kelebihan folat dapat membahayakan sebab
dapat menutupi gejala kekurangan besi dan vitamin B12.
F. Seng
Seng adalah unsur berbagai enzim yang berperan dalam berbagai alur metabolisme
utama. Kadar seng ibu yang rendah dikaitkan dengan banyak komplikasi pada masa
prenatal dan periode intrapartum. Konsumsi alkohol diketahui mengganggu transfer
seng melalui plasenta dan dapat menjadi penyebab beberapa kelainan pada keturunan
yang pernah menderita sindrom alkohol janin. Jumlah seng yang direkomendaikan RDA
selama masa hamil ialah15 mg sehari. Jumlah ini dengan mudah dapat diperoleh dari
daging, kerang, roti gandum utuh atau sereal. Waspadai kelebihan suplemen seng, sebab
dapat mengganggu metabolisme tembaga dan besi. Kadar seng ibu yang tinggi pada
pertengahan kehamilan dikaitkan dengan penurunan pertumbuhan janin dan dapat
dikaitkan dengan transfer seng yang tidak adekuat ke fetus.
G. Natrium
Metabolisme natrium berubah karena banyak interaksi hormonal yang terjadi
selama masa hamil. Seiring dengan peningkatan volume cairan tubuh ibu, kecepatan
filtrasi glomelurus ginjal meningkat untuk mengatasi volume cairan yang lebih besar.
Sebagian besar peningkatan berat badan selama masil hamil disebabkan oleh
peningkatan volume tubuh, khususnya cairan ekstraseluler. Natrium adalah unsur utama
ekstraseluler. Oleh karena itu, kebutuhan natrium selama masa hamil meningkat. Efek
estrogen, yakni menahan air dan efek progesterone, yakni melepaskan natrium
menimbulkan suatu gambaran yang membingungkan tentang keseimbangan elektrolit
dan cairan selama masa hamil.
Upaya untuk membatasi masukan natrium pernah dipakai untuk mengendalikan
edema perifer ringan pada kehamilan yang disebabkan oleh hormon-hormon ini. Edema
ringan merupakan fenomena normal pada kehamilan dan tidak perlu diobati dengan
deuretik atau dengan membatasi asupan natrium. Hiponatremia neonatal (kadar natrium
darah rendah) terbukti pada janin yang lahir dari wanita yang ketat membatasi natrium
mereka sebelum melahirkan (Worthington-Robberts, Williams,1993).
Tidak ada perkiran kebutuhan natrium selama masa hamil yang direkomendasikan
RDA, tetapi pedoman yang dapat diterima ialah 2-3 gr sehari, kecuali jika kondisi medis
wanita tidak memungkinkan untuk menerima jumlah tersebut. Makanan tinggi natrium
dan rendah nutrient tidak direkomendasikan. Tindakan ini dapat menyebabkan retensi
cairan yang berlebihan, menimbulkan banyak edema diseluruh tubuh.
H. Suplement Nutrien
Consensus hasil komite Institute of Medicine tahun 1990 adalah bahwa makanan
dapat dan harus menjadi sarana normal untuk memenuhi kebutuhan tambahan selama
masa hamil, kecuali untuk besi. Ingat kembali bahwa wanita direkomendaikan untuk
mengonsumsi besi tambahn sekitar 30 mg per hari. Wanita yang memerlukan dosisi besi
terapeutik (60 mg sehari atau lebih) karena menderita anemia direkomendasikan untuk
mengonsumsi tambahan seperti seng dan tembaga. Kompetisi untuk memperebutkan
tempat ikatan untuk mengabsorbsi nutrient-nutrien ini dapat mengakibatkan kekurangan
nutrient yang terkahir bila suplemen tidak diberikan.
Namun, beberapa wanita secara kronis sudah terbiasa mengonsumsi diet yang
kandungan utama nutriennya sedikit dan apapun alasannya tidak mampu mengubah
makanannya. Para wanita ini perlu dipertimbangkan untuk diberi suplemen. Penting
untuk dipahami oleh para wanita hamil bahwa pemakaian suplemen atau
vitamin/mineral tidak mengurangi pentingnya mengosumsi diet yang seimbang dan
bergizi. Suplementasi kalsium dapat direkomendasikan, jika masukan harian kurang
dari 600 mg. Suplemen ini harus dikonsumsi saat makan utuk meningkatkan absorbsi
(Institute if Medicine,1990).
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Trimester I
Kebutuhan gizi ibu hamil pada trimester 1 meningkat secara minimal, karena pertumbuhan
janin pada tiga bulan pertama ini masih lambat. Akan tetapi seluruh zat gizi yang dikonsumsi ibu
hamil harus memenuhi kebutuhan janin, karena gizi menentukan nasib jabang bayi di kemudian
hari. Pada trimester pertama kebutuhan zat gizi yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.
Kalori
Kalori dibutuhkan untuk perubahan dalam tubuh ibu hamil, meliputi pembentukkan sel-sel
baru, pengaliran makanan dari pembuluh darah ibu ke pembuluh darah janin melalui plasenta dan
pembentukkan enzim serta hormone yang mengatur pertumbuhan janin. Selama trimester pertama,
wanita hamil perlu tambahan berat badan sebanyak 1-2 kg. Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi
rata-rata yang dianjurkan (Widyakarya Pangan dan Gizi VI, 1998), ibu hamil perlu tambahan
akibat perubahan temperature, kegiatan fisik dan pertumbuhan) atau sama dengan 2485 Kkal per
hari. Bandingkan dengan wanita dewasa (20-45 tahun) dalam keadaan normal tidak hamil hanya
membutuhkan energy 2200 Kkal.
Sedangkan menurut Inayati (2006), penambahan jumlah kalori ibu hamil berdasarkan hasil
penelitian di bidan maternal, bahwa hingga masa akhir kehamilan dibutuhkan kalori sebanyak
85.000 kalori mencakup energy yang dibutuhkan untuk membentuk jaringan baru, suplai energy
untuk jaringan baru, simpanan dalam bentuk lemak serta 10% energy yang hilang untuk
metabolisme yang hanya 280 hari, rata-rata penambahan kalori yang sebenarnya dibutuhkan ibu
hamil sebesar 300 kkal (85.000/280).
Protein
Protein dibutuhkan untuk membangun sel-sel baru janin, termasuk sel darah, rambut, kuku,
dan jaringan otot. Protein juga diperlukan plasenta untuk membawa makanan ke janin dan juga
pengaturan hormone sang ibbu dan janin. Kebutuhan wanita hamil akan protein meningkat sampai
68% dari sebelum hamil. Jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir kehamilan diperkirakan
sebanyak 925 g yang tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta, serta janin. Di Indonesia melalui
Widyakarya Nasional PAngan dan Gizi VI tahun 1998, menganjurkan penambahan protein 12
g/hari selama kehamilan. Dengan demikian dalam satu hari asupan protein dapat mencapai 75-100
g (12% dari jumlah total kalori), atau sekitar 1,3 g/kg berat badan/hari untuk gravida matur.
Bahan pangan yang dijadikan sumber protein sebaiknya 2/3 bagian pangan yang bernilai
biologi tinggi, seperti daging tidak berlemak, ikan, telur, susu dan olahannya. Protein yang berasal
dari tumbuhan nilai biologinya rendah cukup 1/3 bagian saja.
Vitamin dan Mineral
Vitamin A dalam jumlah optimal diperlukan untuk pertumbuhan janin. Vitamin A dalam
bentuk retionol berkontribusi terhadap kualitas penglihatan anak. Vitamin B1 dan B2 serta niasin
diperlukan dalam proses metabolism tubuh. Sedangkan vitamin B6 dan B12 berguna untuk
mengatur penggunaan protein oleh tubuh. Vitamin C penting untuk membantu penyerapan zat besi
selama hamil untuk mencegah anemia.
Untuk pembentukkan tulang serta pesendian janin diperlukan vitamin D yang membantu
penyerapan kalsium. Kalsium diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin.sumbernya
banyak terdapat pada susu dan olahannya serta kacang-kacangan.
Magnesium juga perlu diperhatikan kecukupannya. Kekurangan magnesium biasanya
dialami 5-30% bumil dengan ditandai adanya keluhan keram (nocturnak systremma).
Suplementasi secara oral dari mikronutrien ini terbukti akan mengurangi keluhan kram pada ibu
yang sedang mengandung.
Vitamin E diperlukan untuk pembentukkan sel-sel darah merah serta melindungi lemak dari
kerusakan. Asam folat dibutuhkan di masa awal kehamilan. Kekurangan asam folat biasanya akan
dikaitkan dengan tingginya risiko bayi mengalami neural tube defect, BBLR dan bayi lahir
premature. Makanan yang kaya asam folat misalnya hati, ikan, daging, kacang tanah, jeruk, pisang,
brokoli, wortel, dan tomat.
Kadar kalsium dalam darah wanita hamil menurun sampai 5% daripada wanita yang tidak
sepenuhnya dipahami. Asupan kalsium yang dianjurkan kira-kira 1200mg/hari bagi wanita hamil.
Sumber utama kalsium adalah susu dan hasil olahannya, keju, udang, udang, sarden serta beberapa
bahan makanan nabati seperti sayuran berwarna hijau tua.
Selama hamil volume darah ibu akan meningkat 30%. Ini berarti kebutuhan Fe atau zat besi
juga meningkat. Jumlah Fe pada bayi baru lahir 300 mg dan jumlah yang diperlukan ibu untuk
mencegah anemia akibat meningkatnya volume darah adalah 500 mg. selama kehamilan ibu hamil
menyimpan zat besi kurang lebih 1000 mg untuk keperluan janin., plasenta dan hemoglobin ibu
sendiri. Berdasarkan Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi Tahun 1998, seorang ibu hamil perlu
tambahan zat besi rata-rata 20 mg per hari. Sedangkan kebutuhan sebelum hamil atau pada kondisi
normal rata-rata 26 mg per hari (umur 20-45 tahun).
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Trimester II
Kebutuhan zat gizi pada trimester kedua dan ketiga perlu diperhatikan karena terkait erat
dengan perkembangan intelegensia janin. Pada usia kehamilan 15-20 mg, otak janin mengalami
pertumbuhan pesat sekali. Bahkan memasuki minggu ke-30 sampai bayi berusia 18 bulan, otak
mengalami fase pertumbuhan pesat kedua. Memasuki trimester kedua dan ketiga ibu hamil
membutuhkan zat gizi.
Tambahan kalori pada trimester kedua 285 kalori setiap hari dibandingkan sebelum hamil.
Konsumsi makanan ini setidaknya menghasilkan pertambahan bobot sekitar 8-15 Kg sampai akhir
trimester ketiga. Sejak trimester kedua ini diusahakan untuk menambah bobot 0,5 Kg setiap
minggu. Di akhir bulan kehamilan, konsumsi karbohidrat (50-60% dari total kalori) diperlukan
dalam takaran yang cukup untuk persiapan tenaga ibu dalam masa persalinan.
Protein penting untuk pertumbuhan janin dan plasenta, juga untuk memenuhi kebutuhan
suplai darah merah. Kebutuhan protein didapat dari bahan makanan hewani seperti daging, ikan,
telur dan nabati seperti kacang-kacangan, tahu dan tempe. Vitamin dan mineral tetap dibutuhkan
pada trimester kedua. Zat besi biasanya mulai dikonsumsi pada kehamilan trimester kedua.
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Trimester III
Kebutuhan trimester ketiga tubuh membutuhkan vitamin B6 dalam jumlah banyak
dibandingkan sebelum hamil. Vitamin ini dibutuhkan untuk membentuk protein dari asam amino,
darah merah, saraf otak dan otot-otot tubuh. Bila protein tercukupi, maka kebutuhan vitamin B6
akan tercukupi pula. Makanan yang bnayak mengandung vitamin B6 ini antara lain ikan. Selain
itu konsumsi juga bahan yang mengandung omega 3 yang terkandung dalam daging ikan tuna dan
salmon. Omega 3 juga berperan pada perkembangan otak dan retina janin.
Zink dibutuhkan bagi sistem imunologi (kekebalan badan) tubuh. Konsumsi zink juga
dapat menghindari lahirnya janin premature dan berperan dalam perkembangan otak janin,
terutama trimester terakhir. Diduga kekurangan zink menyebabkan bibir sumbing. Makanan yang
kaya zink antara lain daging sapi dan ikan.
Kalsium dibutuhkan pada trimester pertama hingga trimester ketiga, karena merupakan zat
gizi penting selama kehamilan. Kebutuhan zat besi meningkat terutama pada awal trimester kedua
kehamilan. Faktanya hampir 70% ibu hamil di Indonesia menderita anemia. Sebab itu suplemen
zat besi diupayakan untuk diberikan selama kehamilan guna memenuhi kebutuhan zat besi. Bila
setiap ibu hamil memperhatikan serta berusaha memenuhi zat gizi yang berguna bagi pertumbuhan
janin dalam kandungannya, bayi yang akan dilahirkan sehat.
Pertambahan Berat Badan (BB) Selama Hamil
Penilaian status gizi ibu hamil dapat pula dilakukan dengan pemantauan berat badan selama
hamil. Pemantauan ini bertujuan untuk memantau pertumbuhan janin. Penilaian status gizi melalui
pemantauan berat badan ibu didasarkan pada besarnya pertambahan berat badan ibu ketika hamil.
-
Trimester pertama
: 3,5-4,0 kg setiap minggu
-
Trimester kedua
: 0,5 kg tiap minggu
-
Selama kehamilan
: 10-12 kg
Penambahan berat badan yang direkomendasikan saat ibu mengandung dapat pula berpatokan
pada body mass index (BMI) yang dimiliki ibu sebelum hamil. Semakin rendah BMI yang dimiliki
ibu sebelum masa konsepsi, semakin tinggi kuantitas pertambahan berat badan yang diharapkan.
Wanita dengan BMI < 20 dianjurkan untuk menambah BB selama kehamilan sebanyak 12,5-18
kg. Wanita yang BMI sebelum hamilnya normal (20,0-26,0) idealnya bertambah berat badan (BB)
saat hamil sekitar 11,5-16 kg. Sebaliknya wanita yang masuk kategori obesitas hanya dianjurkan
untuk mengalami penambahan BB tidak lebih dari 6 kg hingga masa akhir kehamilannya.
Tabel pertambahan berat badan, pertambahan berat badan janin dan panjang janin
sesuai dengan umur kehamilan
B. Kebutuhan Gizi Ibu Pada Masa Nifas
Nutrisi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya.
Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat 25%, karena berguna
untuk proses kesembuhan karena sehabis melahirkan dan untuk memproduksi air susu yang
cukup untuk menyehatkan bayi semua itu akan meningkat tiga kali dari kebutuhan biasa.
Nutrisi yang di konsumsi harus bermutu tinggi, bergizi dan cukup kalori. Kalori bagus
untuk proses metabolisms tubuh, kerja organ tubuh, proses pembentukan ASI. Wanita dewasa
memerlukan 2.200 k kalori. Ibu menyusui memerlukan kalori yang sama dengan wanita dewasa
+ 700 k. kalori pada 6 bulan pertama kemudian + 500 k. kalori bulan selanjutnya.
Menu makanan seimbang yang harus dikonsumsi adalah porsi cukup dan teratur, tidak
terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak mengandung alkohol, nikotin, serta bahan pengawet
atau pewarna. Disamping itu harus mengandung:
1. Sumber Tenaga atau Energi
Untuk pembakaran tubuh, pembentukan jaringan baru, penghematan protein (jika sumber
tenaga kurang, protein dapat digunakan sebagai cadangan untuk memenuhi kebutuhan energi).
Zat gizi sebagai sumber karbohidrat terdiri dari beras, sagu, jagung, tepung terigu dan ubi.
Sedangkan zat lemak dapat diperoleh dari hewani (lemak, mentega, keju) dan nabati (kelapa
sawit, minyak sayur, minyak kelapa dan margarine).
2. Sumber Pembangun (Protein)
Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang rusak atau mati. Sumber
protein dapat diperoleh dari protein hewani (ikan, udang, kerang, kepiting, daging ayam, hati,
telur, susu dan keju) dan protein nabati (kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kedelai,
tahu dan tempe).
3. Sumber Pengatur dan Pelindung ( Mineral, Vitamin dan Air )
Sumber pengatur dan pelindung digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit
danpengatur kelancaran metabolisme dalam tubuh. Anjurkan ibu untuk minum setiap sehabis
menyusui. Sumber zat pengatur dan pelindung biasa diperolah dari semua jenis sayuran dan
buah-buahan segar.
a) Zat kapur untuk pembentukan tulang. Sumbernya berasal dari susu, keju, kacang- kacangan,
dan sayur – sayuran berdaun hijau.
b) Fosfor untuk pembentukan tulang dan gigi. Sumbernya berasal dari susu, krju, dan daging.
c) Zat besi untuk menambah sel darah merah. Sumbernya berasal dari kuning telur, hati, daging,
kerang, kacang – kacangan dan sayuran. Banyak terdapat pada makanan laut.
d) Yodium untuk mencegah timbulnya kelemahan mental. Sumbernya berasal dari ikan-ikan
laut, dan garam beryodium.
e) Kalsium merupakan salah satu bahan mineral ASI dan juga untuk pertumbuhan gigi anak.
Sumbernya berasal dari susu,keju, teri, dan kacang-kacangan, dan lain – lain.
f) Zinc berfungsi untuk kekebalan tubuh, penyembuhan luka dan pertumbuhan. Kebutuhan
Zinc didapat dalam daging, telur dan gandum. Enzim dalam pencernaan dan metabolisme
memerlukan seng. Kebutuhan seng setiap hari sekitar 12 mg. Sumber seng terdapat pada
seafood, hati dan daging.Vitamin A untuk penglihatan berasal dari kuning telur,hati,
mentega, sayuran berwarna hijau,wortel,tomat, dan nangka.
g) Vitamin B1 agar nafsu makan baik, berasal dari hati, kuning telur, tomat,jeruk,dan nanas.
h) Vitamin B2 untuk pertumbuhan dan pencernaan berasal dari hati, kuning telur, susu, keju,
sayuran hijau.
i) Vitamin B3 untuk proses pencernaan, kesehatan kulit, jaringan saraf dan pertumbuhan.
Sumbernya berasal dari susu, kuning telur, daging, hati, beras, merah jamur dan tomat.
j) Vitamin B6 untuk pembentukan sel darah merah serta kesehatan gigi dan gusi. Sumbernya
antara lain gandum, jagung, hati dan daging.
k) Vitamin B12 untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan jaringan saraf. Sumbernya
antara lain telur,keju,daging,hati,keju,ikan laut dan kerang laut.
l) Vitamin C untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semua jaringan ikat (untuk
penyembuhan luka), pertumbuhan tulang, gigi dan gusi, daya tahan terhadap infeksi dan
memberikan kekuatan pada pembuluh darah. Sumbernya berasal dari jeruk, tomat, melon,
mangga, pepaya dan sayuran.
m)Vitamin D untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang dan gigi serta penyerapan kalsium
dan fosfor. Sumbernya berasal dari minyak ikan, ikan, susu, margarine, dan penyinaran kulit
dengan matahari pagi sebelum jam 9.
n) Vitamin K untuk mencegah perdarahan. Sumbernya berasal dari hati, brokoli,bayam, dan
kuning telur.
o) Untuk kebutuhan cairan, ibu menyusui harus minum sedikitnya 3 liter air setiap hari
(anjurkan ibu untuk minum setiap kali meyusui). Dengan asumsi 1 liter setiap 8 jam dalam
beberapa kali minum, terutama setelah selesai menyusui. Selama menyusui, sebaiknya ibu
jangan mengonsumsi kopi karena akan meninggalkan kerja ginjal sehingga ibu akan buang
air kecil lebih sering, padahal ibu sedang membutuhkan lebih banyak cairan.
Kesimpulan
a. Mengonsumsi tambahan kalori tiap hari sebanyak 500 kkal.
b. Makanan diet berimbang, cukup protein, mineral, dan vitamin.
c. Minum sedikitnya 3 liter/hari, terutama setelah menyusui.
d. Mengonsumsi tablet zat besi selama masa nifas.
e. Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar dapat memberikan vitamin A kepada bayinya
melalui ASI.
Tabel 8-2 Rekomendasi Nutrisi selama Masa Hamil dan Laktasi
Nutrien
Kalori
RDA
RDA untuk
RDA
Alasan
Sumber-
untuk
wanita hamil
untuk
peningkatan
sumber
wanita
Laktasi (6
kebutuhan
makanan
tidak
bulan
hamil
pertama/6
(25-50
bulan
thn)
kedua)
2200n(trimester 2700
Peningkatan
Karbohidrat,
pertama); 2500
kebutuhan
lemak,
(trimester
energy untuk
protein
kedua dan
pertumbuhan
ketiga)
janin dan
2200
produksi susu
Protein (g)
50
60
65/62
Sintesis produk
Daging,
konsepsi:janin,
telur, keju,
cairan amnion,
susu,
plassenta;
kacang-
pertumbuhan
kangan
jaringan
maternal: uterus,
payudara, sel-sel
darah merah,
protein plasma,
sekresi protein
susu selama
masa laktasi
Mineral
800
1200
1200
Pembentukan
Susu, keju,
kalsium
bakal skelet
yogurt, ikan
(mg)
janin dan bakal
sarden atau
gigi;
ikan lain
mempertahankan yang
tulang ibu dan
dimakan
mineralisassi
bersama
gigi
tulangnya,
sayuran
yang
berdaun
hijau tua
Fosfor (mg)
800
1200
1200
Pembentukan
Susu, keju,
seklet janin dan
yoghurt,
bakal gigi
daging,
padi-padian
utuh, kacang
polong
Besi (mg)
Seng (mg)
15
12
30
15
15
19
Peningkayan
Hati, daging,
pembentukan
sayuran
hemoglobin ibu,
berdaun,
penyimpanan
kacang
besi dihati janin
polong
Komponen
Hati, kerang,
berbagai sistem
daging,
enzim;
gandum
kemungkinan
utuh, susu
untuk mencegah
malformasi
kongenital
Yodium
(µg)
150
175
200
Peningkatan laju
Garam
metabolic
beryodium,
maternal
makanan
laut, susu,
roti beragi,
donat
Magnesium
280
320
355
(µg)
Selenium
55
65
75
(mg)
Terlibat dalam
Kacang-
metabolism
kacangan,
energi, protein,
coklat,
pertumbuhan
daging,
jaringan, kerja
padi-padian
otot
utuh
Antioksidan
Daging,
(memproteksi
makanan
membrane sel),
laut, padi-
komponen gigi
padian,
kacang
polong, gula
tebu
Asam folat
180
400
280
(µg)
Pembentukan sel Sayuran
darah merah
berdaun
meningkat,
hijau, jeruk,
untuk mencegah
brokoli,
anemia
asparagus,
makrositik atau
hati
megaloblastik
Vitamin C
(mg)
60
70
95
Pembentukan
Buah jeruk,
jaringan dan
straberi,
integritas
melon,
jaringan,
brokoli,
pembentukan
tomat, lada,
jaringan ikat,
sayuran
peningkatan
mentah
absorbs besi
berdaun
hijau tua
Vitamin A
800
800
1300
(RE)
Esensial untuk
Sayuran
perkembangan
berdaun
sel dan
hijau,
pertumbuhan,
sayuran dan
pembentukan
buahan yang
bakal gigi
berwarna
(perkembangan
kuning tua,
sel pembentukan
lada, hati,
email dalam
wortel
jaringan gusi),
pertumbuhan
tulang
Vitamin D
5
10
10
(mg)
Digunakan
Kuning
dalam absorbs
telur,
kalsium dan
mentega,
fosfor, terutama
hati,
penting untuk
makanan
meningkatkan
laut
mineralisai
Vitamin E
(µg)
8
10
12
Antioksidan
Minyak
(melindungi
sayur,
membrane sel
sayuran
dari kerusakan,
berdaun
khususnya
hijau,
penting untuk
gandum
mencegah
utuh, hati,
hemolisis sel
kacang-
darah merah
kacangan,
padi-padian
,keju, ikan
 Mitos dan Fakta Mengenai Kehamilan dan Menyusui
a) MITOS: jika ibu sakit, bayi bisa tertular penyakit ibu lewat ASI.
FAKTA: ibu yang sedang sakit flu misalnya, tidak akan menularkan sakitnya pada bayi
lewat ASI karena ASI mengandung antibodi yang bisa menghambat virus maupun
bakteri. Kecuali anda terinfeksi virus HIV atau hepatitis. Dua contoh penyakit ini
bisa ditularkan melalui ASI.
b) MITOS: Jika makan pedas, ASI akan berasa pedas.
FAKTA: Apa yang dimakan ibu, akan dirasakan pula oleh bayi lewat ASI. Namun tidak
100% sama dengan makanan hanya samar - samar dan hanya bertahan paling lama
8 jam. Makanan pedas berisiko terhadap ibu sendiri, yaitu mengalami gangguan
pencernaan seperti diare.
c) MITOS: Minum air kelapa mempercepat persalinan.
FAKTA: Sebenarnya belum ada penelitian yang dapat membuktikan hal tersebut, karena
kelancaran persalinan dipengaruhi oleh banyak faktor. Kalaupun sesaat setelah minum air
kelapa Anda dapat melahirkan dengan lancar, mungkin janin dalam perut memang telah
menunjukkan tanda-tanda persalinan.
d) MITOS: Ibu hamil tidak boleh makan daging kambing karena membahayakan janin.
FAKTA: jika Anda tidak mempunyai riwayat penyakit kolesterol dan jantung, Anda boleh
menyantap daging kambing asalkan dalam porsi sewajarnya, karena daging kambing
mengandung kadar purin (lemak jenuh) tinggi yang bisa mempengaruhi metabolisme asam
urat. Hal inilah yang berbahaya bagi penderita kolesterol dan jantung.
e) FAKTA : Konsumsi Durian, Nanas, dan Tape Bisa Membahayakan Kandungan
Konsumsi makanan tersebut memang sangat tidak dianjurkan bagi ibu hamil.
Durian dan tape membuat tubuh menjadi panas mengingat kadar alkohol yang
cukup tinggi. Sementara mengonsumsi nanas muda dengan rasa sangat asam
dalam jumlah berlebihan berpotensi memunculkan kontraksi pada kandungan
dengan sifat abortivumnya, terlebih saat kandungan masih dini yang beresiko
terjadinya keguguran.
f) MITOS: Minum air rebusan kacang hijau bisa membuat rambut bayi menjadi tebal
FAKTA: Kondisi rambut serta jenisnya ditentukan oleh faktor genetik, jadi tidak ada
hubungannya dengan air rebusan kacang hijau.
g) MITOS: Pada saat hamil jangan makan buah-buahan yang menggantung seperti pepaya,
mangga, dll. Karena bisa menyebabkan ari-ari tidak bisa keluar dan rahim turun.
FAKTA: Buah-buahan merupakan sumber vitamin, mengandung banyak serat, baik untuk
ibu hamil dan mencegah supaya ibu tidak sembelit (susah BAB).
h) MITOS: Selama hamil tidak boleh makan udang karena nanti bayi tidak bisa lancar lahirnya,
hanya maju mundur saja.
FAKTA: Proses persalinan akan selalu didahului dengan posisi kepala yang maju mundur
dulu sebelum ibu dapat mengejan dengan baik untuk mendorong bayi keluar.
Sedangkan udang merupakan sumber zat pembangun yang sangat baik bagi ibu
hamil.
Download