HPK Menurut Prof dr Endang L Achadi, MPH Dr PH, bagi Indonesia, saat ini yang sangat prioritas dalam pemenuhan gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) dan pola hidup. Hal ini karena seribu hari pertama kehidupan ini terdiri dari 270 hari selama kehamilan dan 730 hari pada 2 tahun pertama kehidupan. Adapun tahapan yang terjadi adalah sebagai berikut: - Pada 8 minggu pertama di dalam kandungan:Terbentuknya cikal bakal janin yang akan berkembang menjadi otak, hati, jantung, ginjal, tulang, tangan atau lengan, kaki, dan organ tubuh lainnya. - Pada 9 minggu hingga lahir: Pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut dari organ tubuh hingga siap untuk hidup di dunia baru, yakni di luar kandungan ibu. - Setelah lahir: Sebagian organ masih berkembang sampai usia 2 - 3 tahun, misalnya otak. Mekanisme terjadinya malnutrisi pada 1.000 HPK, dalam istilah medis disebut sebagai konsep Developmental Plasticity. Artinya, janin memiliki sifat plastisitas (fleksibilitas) pada periode perkembangan. Janin akan menyesuaikan diri dengan apa yang terjadi pada ibunya, termasuk apa yang diasup oleh ibunya selama mengandung. Jika nutrisinya kurang, bayi akan mengurangi sel-sel perkembangan tubuhnya. Adapun esensi dari developmental plasticity, merupakan suatu periode kritis pada saat sistem bersifat plastis dan sensitif terhadap lingkungannya, yang jika nutrisi yang dibutuhkannya tak terpenuhi, maka plastisitas dan kapasitas fungsional yang menetap pada janin akan hilang. Sebagian besar organ dan sistem pada anak ini, masa kritisnya adalah pada saat di dalam kandungan. Respons janin terhadap perubahan gizi ibu, melalui mekanisme developmental plasticity, menyebabkan bayi membutuhkan lingkungan yang sama dengan pada saat di dalam kandungan, Apabila lingkungan pasca-salin berbeda, akan menyebabkan apa yang disebut sebagai situasi mismatch antara apa yang sudah dipersiapkan oleh janin dalam kandungan untuk menghadapi situasi pasca-salin. Jika ini terjadi, maka akan meningkatkan risiko terjadinya Penyakit Tidak Menular (PTM) pada bayi saat dewasa kelak. Oleh karena itu, pemenuhan gizi pada anak di 1000 Hari Pertama Kehidupan menjadi sangat penting. Jika tidak dipenuhi asupan nutrisinya, maka dampaknya pada perkembangan anak akan bersifat permanen. Dampaknya jangka pendek dan jangka panjang, akibat dari gangguan gizi pada masa janin (kehamilan) dan anak usia dini adalah sebagai berikut: - Dampak jangka pendeknya, akan mengganggu perkembangan otak, pertumbuhan, dan metabolic programing. - Dampak jangka panjangnya akan memengaruhi tingkat kecerdasan, perkembangan kognitif, pendidikan rendah, stunting (pendek atau sangat pendek), terjangkit penyakit tidak menular (PTM), yakni hipertensi, diabetes, jantung koroner, stroke, dan obesitas. Berdasarkan pendapat Prof dr Endang L Achadi, MPH Dr PH kita ketahui betapa besar pengaruh gizi terhadap kesehatan dan kualitas sumberdaya manusia (SDM). Oleh karenanya penting kiranya kita memperhatikan kecukupan gizi di berbagai kelompok umur sesuai dengan daur kehidupan agar tercapai kondisi kesehatan yang optimal dan dapat membentuk SDM yang berkualitas. Berikut ini dijabarkan bagaimana gizi seimbang berdasarkan daur kehidupan manusia. 1. GIZI SEIMBANG UNTUK IBU HAMIL Didalam kandungan terjadi proses tumbuh kembang (tumbang) dalam waktu 40 minggu, yang dimulai dari 2 sel yang kemudian menjadi bayi sempurna dengan BB 2,5-4 Kg. Sejumlah otot, tulang, darah dan alat tubuh lain dibuat dari zat-zat gizi yang berasal dari makanan ibu. Zat-zat gizi tersebut dialirkan melalui plasenta kedalam tubuh janin. Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat kurang baik bagi ibu, janin yang dikandung serta jalannya persalinan.Oleh karena itu, perhatian terhadap gizi dan pengawasan berat badan (BB) selama hamil merupakan salah satu hal penting dalam pengawasan kesehatan pada masa hamil. Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain. Demikian pula, bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir prematur atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan lain yang mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya, makanan yang berlebihan dapat mengakibatkan kenaikan BB yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan terjadinya preeklampsi (keracunan kehamilan).Bila makanan ibu kurang, kemudian diperbaiki setelah bayi lahir, kekurangan yang dialami sewaktu dalam kandungan tidak dapat sepenuhnya diperbaiki. Kebutuhan gizi ibu hamil Kebutuhan energi Kebutuhan energi pada bumil tergantung pada BB sebelum hamil dan pertambahan BB selama kehamilan, karena adanya peningkatan basal metabolisme dan pertumbuhan janin yang pesat terutama pada trimester II dan III, direkomendasikan penambahan jumlah kalori sebesar 285-300 kalori pada trimester II dan III. Dampak kekurangan energi adalah pertumbuhan dalam janin terhambat (IUGR) bahkan dampak lebih parah dapat mengakibatkan kematian. Pada trimester 1 energi masih sedikit dibutuhkan, pada trimester 2 energi dibutuhkan untuk penambahan darah, perkembangan uterus, pertumbuhan massa mammae/payudara, dan penimbunan lemak, sedangkan pada trimester 3 energi dibutuhkan untuk pertumbuhan janin dan plasenta. Sumber energi adalah hidrat arang seperti beras, jagung, gandum, kentang, ubi-ubian dan lain-lain. Protein Tambahan protein diperlukan untuk pertumbuhan janin, uterus, jaringan payudara, hormon, penambahan cairan darah ibu serta persiapan laktasi.2/3 dari protein yang dikonsumsi sebaiknya berasal dari protein hewani yang mempunyai nilai biologi tinggi.Tambahan protein yang diperlukan selama kehamilan sebanyak 12 gr/hari.Sumber protein hewani terdapat pada daging, ikan, unggas, telur, kerang dan sumber protein nabati banyak terdapat pada kacang-kacangan. Vitamin Asam folat dan vitamin B12 (sianokobalamin) Berfungsi untuk memenuhi kebutuhan volume darah janin dan plasenta (pembentukan sel darah), vitamin B12 merupakan faktor penting pada metabolisme protein.Dalam bahan makanan asam folat dapat diperoleh dari hati, sereal, kacang kering, asparagus, bayam, jus jeruk dan padipadian. Asam folat dianjurkan untuk dikonsumsi sebanyak 300-400mcg/hari.Berfungsi untuk mencegah anemia megaloblastik, mengurangi resiko defek tabung neural jiak dikonsumsi sebelum dan selama 6 minggu pertama kehamilan. Vitamin B6 (piridoksin) Penting untuk pembuatan asam amino dalam tubuh.Vitamin B6 juga diberikan untuk mengurangi keluhan mual-mual pada ibu hamil. Vitamin C (asam askorbat) Jika kekurangan/defisiensi vitamin C dapat mengakibatkan keracunan kehamilan, ketuban pecah dini (KPD).Vitamin C berguna untuk mencegah terjadinya ruptur membran, sebagai bahan semen jaringan ikat dan pembuluh darah. Fungsi lain dapat mengakibatkan absorbsi besi non hem, meningkatkan absorbsi suplemen besi dan profilaksis perdarahan post partum. Kebutuhannya 10 mg/hari lebih tinggi dari ibu tidak hamil. Vitamin A Berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan, pertumbuhan gigi dan pertumbuhan tulang, penting untuk mata, kulit, rambut dan mencegah kelainan bawaan.Bila kelebihan vitamin A dapat mengakibatkan cacat tulang wajah dan kepala, otak, jantung. Sumber vitamin A banyak terdapat pada minyak ikan,kuning telur, wortel, sayuran berwarna hijau dan buah-buahan berwarna merah. Bumil sebaiknya tidak mengkonsumsi bahan kosmetik yang mengandung vitamin A dosis tinggi.Kebutuhan vitamin A ibu hamil 200 RE/hari lebih tinggi daripada ibu tidak hamil. Vitamin D Selama kehamilan akan mencegah hipokalsemia, membantu penyerapan kalsium dan fosfor, mineralisasi tulang dan gigi. Sumber vitamin D banyak terdapat pada kuning telur, susu, produk susu dan juga dibuat sendiri oleh tubuh dengan bantuan sinar matahari. Dapat menembus plasenta sehingga dapat memasuki tubuh bayi.Bila terjadi defisiensi, gigi tidak normal dan lapisan luar gigi anak buruk. Vitamin E Jarang terjadi defisiensi.Berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan dan integrasi sel darah merah.Dinajurkan dikonsumsi melebihi 2 mg/hari.Pada binatang percobaan defisiensi vitamin E menyebabkan keguguran. Vitamin K Jarang terjadi defisiensi.Bila terjadi kekurangan dapat mengakibatkan gangguan perdarahan pada bayi. Mineral Kalsium (Ca) Jumlah Ca janin sekitar 30 gram, terutama diperlukan pada 20 minggu terakhir kehamilan. Ratarata setiap hari penggunaan Ca pada bumil 0,08 gram dan sebagian besar untuk perkembangan tulang janin. Bila intake Ca kurang, maka kebutuhan ca akan diambil dari gigi dan tulang ibu. Sehingga tak jarang bagi bumil yang kurang asupan Ca giginya menjadi caries atau pun keropos serta diikuti dengan nyeri pada tulang dan persendian. Metabolisme Ca memerlukan vitamin D yang cukup.Namun demikian, ibu yang sering hamil cenderung terjadi defisiensi, akibatnya janin menderita kelainan tulang dan gigi. Sumber kalsium terdapat pada susu dan produk susu (yoghurt, keju), ikan, kacang-kacangan, tahu, tempe dan sayuran berdaun hijau. Konsumsi Ca yang dianjurkan untuk ibu hamil sebanyak 900-1200 mg/hari. Fosfor Fosfor berhubungan erat dengan Ca. Fosfor berfungsi pada pembentukan rangka dan gigi janin serta kenaikan metabolisme kalsium ibu.Jika jumlah didalam tubuh tidak seimbang sering mengakibatkan kram pada tungkai. Zat besi (Fe) Sangat esensial, berhubungan dengan meningkatnya jumlah eritrosit ibu (kenaikan sirkulasi darah ibu dan kenaikan kadar Hb) diperlukan untuk mencegah terjadinya anemia. Intake yang tinggi dan berlebihan pada Fe juga tidak baik, karena dapat mengakibatkan konstipasi (sulit BAB) dan nausea (mual muntah). Zat besi paling baik dikonsumsi diantara waktu makan bersama jus jeruk. Sedangkan kopi, teh dan susu dapat mengurangi absorbsi zat besi nonhem, sehingga sebaiknya menghindari minum kopi, teh ataupun susu jika akan mengkonsumsi FE. Sumber zat besi banyak terdapat pada daging merah, ikan, unggas, kacang-kacangan, kerang, sea food dan lain-lain. Seng (Zn) Berkaitan dengan pembentukan tulang selubung syaraf tulang belakang. Hasil study menunjukkan bahwa rendahnya kadar Zn pada ibu ditemukan padapersalinan abnormal dan BBLR (berat bayi lahir rendah <2500gram). Sumber Zn terdapat pada kerang dan daging. Kadar Zn yang dibutuhkan pada bumil yaitu sebanyak 20mg/hari atau lebih besar 5 mg dari pada kadar wanita dewasa yang hanya 15 mg/hari. Fluor Dalam air minum sebenarnya cukup mengandung fluor.Fluor diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi.Bila kurang dari kebutuhan gigi tidak terbentuk sempurna. Dan jika kadar fluor berlebih warna dan struktur gigi tidak normal. Yodium Defisisensi yodium mengakibatkan kretinisme. Jika kekurangan terjadi kemudian, pertumbuhan anak akan terhambat. Tambahan yaodium yang diperlukan sebanyak 25 ug/hari. Natrium Kebutuhan natrium meningkat sejalan dengan meningkatnya kerja ginjal.Memegang peranan penting dalam metabolisme air dan bersifat emngikat cairan dalam jaringan sehingga mempengaruhi keseimbangan cairan tubuh pada ibu hamil. Natrium pada ibu hamil bertambah sekitar 3,3 gram per minggu sehingga ibu hamil cenderung menderita edema. Contoh menu makanan ibu hamil Makan pagi Nasi 150 gram = 1 gelas Telur 60 gram = 1 butir Tempe 50 gram = 2 potong Sayuran 50 gram = 1/2 gelas Minyak 5 gram = 1/2 sendok makan Susu 200 cc = 1 gelas Pukul 10 : bubur kacang hijau 1 gelas Makan siang/sore Nasi 200 gram = 1 1/2 gelas Ikan 50 gram = 1 potong Tempe 50 gram = 2 potong Sayuran 100 gram = 1 gelas Pepaya 100 gram = 1 potong Minyak 10 gram = 1 sendok makan Pukul 16.00 : susu 1 gelas Kebutuhan makanan ibu hamil per hari (sumber : widya karya pangan dan zat gizi indonesia) Jenis makanan Sumber zat tenaga (karbohidrat) Jumlah yang dibutuhkan 10 porsi nasi/pengganti 2 sdm gula Jenis zat gizi Karbohidrat 4 sdm minyak goreng Sumber zat pembangun dan mineral 7 porsi terdiri dari: 2 ptg ikan/daging, @ 50 gr Protein, vitamin 3 ptg tempe/tahu, @50-75 gr 1 porsi kacang hijau/merah Sumber zat pengatur 7 porsi terdiri dari : 4 porsi sayuran berwarna @ 100 gr Vitamin dan mineral 3 porsi buah2an @ 100 gr Susu 2-3 gelas Karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral Tabel. Daftar Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Kebutuhan Kalori Banyaknya 2535 kkal Sumber lemak, karbohidrat, protein (Nasi, kentang, jagung, minyak, lemak hewani, terigu, ubi-ubian) Protein 60 gr Kalsium 900 mg Besi 46 mg Fosfor 620 mg ayam, daging, ikan, susu, tempe, keju, tahu, kacangkacangan ikan teri, susu dan hasil olahannya, sayuran hijau, kacangkacangan hati, daging, beras tumbuk, kacang-kacangan, sayuran hijau gandum, biji bunga matahari, biji labu, beras, kacang- Yodium Seng Vitamin C 175 ug 20 mg 70 mg Asam folat 300 ug kacangan nanas, ikan, stroberi, sayuran hijau, kacang tanah telur,jamur, daging memrah, telur, ikan, kedelai jambu biji, jeruk, nanas, semangka, mangga, pepaya, dan sayuran hijau sayuran hijau, asparagus, buah-buahan segar Vit amin B12 Vitamin B3 Vitamin B2 Vitamin B1 Vitamin A 2,3 mg jamur, telur, yoghurt, ikan 10,6 mg 1,2 mg 1,1 mg 700 RE biji-bijian, ikan, hati, daging, kacang-kacangan sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, hati dan telur daging, kacang-kacangan, biji-bijian, padi-padian Hati, sayuran berwarna seperti wortel, buah-buahan berwarna merah, mentega, kuning telur 2. GIZI SEIMBANG UNTUK BAYI DAN BALITA Pada masa ini bayi memerlukan makanan yang adekuat agar dapat mencapai pertumbuhan yang optimal. Makanan yang terbaik bagi bayi usia 1-4 bulan adalah ASI, setelah usia itu bayi perlu mendapat makanan tambahan seperti bubur susu, biscuit, bubur beras, nasi tim, buah pisang, buah pepaya. Dalam hal ini makanan bagi ibu menyusuipun tak kalah pentingnya untuk diperhatikan, karena jumlah makanan yang dikonsumsi oleh ibu yang sedang menyusui berpengaruh terhadap kualitas produksi ASI yang diberikan. Kebutuhan gizi ibu yang menyusui lebih besar daripada ibu hamil, karena dibutuhkan untuk penyediaan air susu dan pemulihan kesehatan ibu sesudah melahirkan. Selanjutnya pada masa balita adalah memberikan makanan kepada anak, hendaklah diatur sesuai dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan anak. Makanan berawal dari makanan cair seperti susu dan sari buah, kemudian makanan setengah padat seperti bubur susu, baru kemudian sesuai dengan perkembangan usianya anak mulai diberikan makanan padat. Demikian juga dengan jenis makanan, makin bertambah usia anak, makin banyak pula jenis makanaan yang dapat diberikan pada anak. Selain untuk pemenuhan kebutuhan akan zat gizi, juga untuk memperkenalkan anak pada berbagai jenis makanan, sehingga anak terlatih untuk makan makanan yang bervariasi. Pada saat anak berusia dua tahun, biasanya mulai memilih rasa makanan.Tidak semua makanan yang diberikan dapat diterima dengan baik oleh anak, misalnya anak kurang menyukai sayuran. Untuk mengatasinya diberikan bahan makanan lain seperti buah-buahan, yang penting anak bisa mendapatkan vitamin dan mineral serta serat yang dibutuhkan. Dalam memberikan makan pada anak, kebiasaan makan dalam keluarga sangat besar pengaruhnya. Biasanya anak mengikuti apa yang dimakan oleh orang tua dan saudara-saudaranya. Untuk itu diperlukan pengetahuan gizi yang baik dari ibu serta keterampilan dalam menyusun hidangan untuk keluarga yang memenuhi seluruh kebutuhan gizi keluarga, sesuai dengan selera dan keadaan ekonomi. Memberikan makanan selingan untuk keluarga yang diberikan antara waktu makan penting bagi anak.Banyak anak yang kurang tercukupi kebutuhan gizinya bila hanya mengandalkan makanan pokok saja yaitu yang dikonsumsi pada pagi, siang dan malam.Karena belum tentu anak dapat makan sesuai dengan porsi yang dibutuhkannya.Dengan memberikan makanan selingan, maka anak bisa mendapatkan tambahan kalori diluar makanan pokok. Beberapa penelitian menunjukkan rendahnya konsumsi makan anak usia 1 – 5 tahun. Langkah yang dapat ditempuh untuk menaikkan masukan kalori pada anak usia tersebut dapat dilakukan dengan cara menambah frekuensi makan atau dengan cara pemberian makanan selingan. Berikut ini adalah contoh makanan untuk anak usia 2 tahun: Waktu Jenis Makanan . Pukul 6.00 Segelas susu sapi Pukul 7.00 Nasi putih; Telur mata sapi; Kecap Pukul 10.00 Semangkuk bubur kacang hijau Pukul 13.00 Nasi putih; Semur daging cincang dan tahu Sayur sop; Kerupuk ; Jeruk Pukul 16.00 Roti panggang isi selai strawberry Pukul 18.00 Nasi putih ; Tim ikan ; Sayur lodeh; Pepaya Pukul 20.00 Segelas susu sapi Berikut ini adalah perkiraan bahan makanan yang perlu dikonsumsi anak ialah sebagai berikut: Usia 1 – 3 tahun Usia 4 – 6 tahun Jenis bahan Berat Beras 150 gr Jenis bahan Beras Berat 200 gr Daging/telur/ayam/ikan 50 gr Daging/telur/ayam/ikan Tempe/tahu 50 gr Tempe/tahu 50 gr Sayuran 50 gr Sayuran 50 gr Buah 100 gr Buah 50 gr 100 gr Susu segar/cair 200 gr Susu segar/cair 200 gr Gula pasir 2 sdm Gula pasir 3 sdm Minyak goreng 2 sdm Minyak goreng 2 sdm Pada dasarnya tujuan pemberian makan pada anak selain untuk memenuhi kebutuhan gizi demi kelangsungan hidup, pemulihan kesehatan, aktifitas, pertumbuhan dan perkembangan juga untuk mendidik anak supaya dapat menerima, menyukai, memilih makaanan yang baik dan membina kebiasaan makan yang baik mengenai waktu dan cara makan seperti yang dikemukakan oleh Agusman. Kebiasaan makan pada anak ditentukan pada tahun-tahun pertama kehidupan anak.Dalam hal ini ibu sangat berperan dalam menentukan bagaimana kesukaan dan kebiasaan makan pada anak. Pengenalan pertama makanan dengan cara yang benar, dengan kandungan gizi sesuai kebutuhan dan melakukan berbagai variasi makanan akan membentuk food preferences pada bayi dan anak yag beragam. Food preferences ini akan dibawa anak sampai dewasa. Dengan demikian usaha diversifikasi makanaan perlu dilakukan secara berkesinambungn mulai dari bayi sampai dewasa. Masalah yang sering ditemui orang tua dalam pemberian makanan pada anak ialah masalah kesulitan makan. Sebagian besar kesulitan makan pada anak dimulai pada waktu orang tua menginginkan anak makan lebih banyak dari pada keinginan anak sendiri. Semakin orang tua memaksa anaak untuk makan, maka anak akan semakin menolak dan secara berangsur-angsur anak menjadi kehilangan napsu makan. Itu sebabnya mengapa sebaiknya orang tua dapat menciptakan suasana makan yang menyenangkan dimana anak lebih mengenal keluarganya sambil menikmati makanannya serta jangan dibuat kondisi yang tergesa-gesa. 3. GIZI SEIMBANG UNTUKANAK USIA SEKOLAH Anak usia sekolah yaitu 5-12 tahun. Pada golongan umur ini, gigi geligi susu tanggal secara berangsur dan diganti dengan gigi permanen. Anak sudah lebih aktif memilih makanan yang disukai. Kebutuhan energi lebih besar karena mereka lebih banyak melakukan aktifitas fisik, misalnya olah raga, bermain, atau membantu orang tua. Kebutuhan gizi pada kelompok ini terutama untuk pertumbuhan dan aktifitas yang besar. Kebutuhan energi golongan umur 10-12 tahun relatif lebih besar dari pada golongan 7-9 tahun, karena pertumbuhan lebih cepat, terutama penambahan tinggi badan. Mulai umur 10-12 tahun, kebutuhan gizi anak laki-laki berbeda dengan anak perempuan. Anak laki-laki lebih banyak melakukan aktifitas fisik, sehingga membutuhkan energi lebih banyak. Sedangkan anak perempuan biasanya sudah mulai haid sehingga memerlukan protein dan zat besi yang lebih banyak. Golongan anak ini disebut juga golongan anak sekolah yang biasanya mempunyai banyak perhatian dan aktifitas diluar rumah, sehingga sering melupakan waktu makan. Makan pagi (sarapan) perlu diperhatikan untuk menjaga ketahanan tubuh dan supaya anak lebih mudah menerima pelajaran. Golongan anak sekolah telah mempunyai daya tahan yang cukup terhadap berbagai penyakit. Makanan anak sekolah sama seperti orang dewasa. Nafsu makan umumnya lebih baik dari pada golongan anak kecil. Sebagian besar kelompok anak ini banyak mengkonsumsi gula, coklat dan sebagainya sehingga banyak yang menderita caries gigi. Bertambahnya berbagai ukuran tubuh pada proses tumbuh, salah satunya dipengaruhi oleh faktor gizi. Masukan gizi yang tepat, baik dalam jumlah maupun jenisnya berpengaruh terhadap proses tumbuh: 1. Protein Protein dibutuhkan untuk membangun dan memelihara otot, darah, kulit, tulang dan jaringan serta organ-organ tubuh lain. Protein juga digunakan untuk menyediakan energi. Protein terbuat dari asam amino dan diantaranya ada asam amino yang tidak dapat dibuat dalam tubuh, oleh karenanya harus diperoleh dari makanan sehari-hari. Asam amino demikian disebut dengan asam amino essensial. Pada anak fungsi terpenting protein adalah untuk pertumbuhan. Bila kekurangan protein berakibat pertumbuhan yang lambat dan tidak dapat mencapai kesehatan dan pertumbuhan yang normal. Kecukupan protein juga essensial untuk membangun antibodi sebagai pelindung dari penyakit infeksi untuk pertumbuhan yang optimal diperlukan masukan protein dalam jumlah yang cukup. Konsumsi protein melebihi kebutuhan protein yang dianjurkan juga berdampak kurang baik karena akan menyebabkan dehidrasi dan suhu badan sering naik. 2. Lemak Lemak juga merupakan zat gizi essensial yang berfungsi untuk sumber energi, penyerapan beberapa vitamin dan memberikan rasa enak dan kepuasan terhadap makanan. Selain ungsi di atas lemak juga sangat essensial untuk pertumbuhan terutama untuk komponen membran sel dan komponen sel otak. Lemak yang essensial untuk pertumbuhan anak disebut asam lemak linoleat dan asam lemak alpha linoleat. 3. Karbohidrat Karbohidrat termasuk gula, tepung dan serat makanan merupakan sumber energi makanan. Gula atau karbohidrat sederhana/ monosakarida (glukosa, fruktosa dan galaktosa) atau disakarida (glukosa, laktosa dan maltosa). Tepung, glikogen dan serat makanan (selulosa, pektin) sebagai karbohidrat kompleks tidak bisa dicerna sehingga tidak memberikan energi, tetapi masih sangat penting dalam mencegah penggunaan protein menjadi energi. Demikian juga kelebihan konsumsi karbohidrat akan disimpan dalam tubuh dalam bentuk glikogen atau lemak tubuh sehingga akan mengakibatkan kegemukan bahkan obesitas. Dengan demikian kebutuhan karbohidrat ssecara tidak langsung berperan dalam prose pertumbuhan. 4. Vitamin dan Mineral Vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah jauh lebih kecil daripada protein lemak dan karbohidrat, tetapi sangat essensial untuk tubuh. Keduanya mengatur keseimbangan kerja tubuh dan kesehatan secara keseluruhan. Beberapa mineral juga merupakan bagian dari beberapa jaringan tubuh. 4. GIZI SEIMBANG UNTUK REMAJA Asupan energi mempengaruhi pertumbuhan tubuh bila asupan tidak kuat menyebabkan seluruh fungsional remaja ikut menderita antara lain derajat metabolisme yang buruk, tingkat afektifitas, tampilan fisik dan kematangan seksual. Usia remaja merupakan usia dimana terdapat perubahan-perubahan hormonal dimana perubahan struktur fisik dan psikologis mengalami perubahan drastis. Masa remaja yang menjembatani periode kehidupan anak dan dewasa yang berawal pada usia 9-10 tahun dan berakhir di usia 18 tahun. Masalah gizi yang utama dialami oleh para remaja diantaranya yaitu anemia defisiensi zat besi, kelebihan berat badan/obesitas, kekurangan zat gizi. Hal ini berkaitan dengan marak dan meningkatnya konsumsi makanan olahan yang kurang sekali nilai gizinya namun memiliki banyak kalori sebagai faktor pemicu obesitas pada usia remaja. Konsumsi jenisjenis Junk food menyebabkan para remaja rentan sekali kekurangan zat gizi serta perubahan patologis pada remaja yang terlalu dini. Kebiasaan makan saat remaja dapat mempengaruhi kesehatan pada masa kehidupan berikutnya setelah dewasa dan berusia lanjut. Kekurangan zat gizi menyebabkan mereka mengalami anemia yang menyebabkan keletihan, sulit konsentrasi sehingga remaja tersebut pada usia bekerja menjadi kurang produktif. Remaja membutuhkan lebih banyak zat besi terutama para wanita karena setiap bulannya telah mengalami haid yang berdampak kurangnnya asupan zat besi dalam darah sebagai pemicu anemia. Hal terpenting para remaja juga rentan kekurangan kalsium yang dapat menyebabkan osteoporosis di masa kehidupan berikutnya. Masa remaja harus benar-benar diperhatikan asupan gizinya. Terdapat beberapa alasan mengapa pada masa remaja rentan defisiensi zat gizi antara lain : 1. Percepatan pertumbuhan dan perkembangan tubuh memerlukan energi dan zat besi yang lebih banyak. 2. Perubahan gaya hidup dan kebiasaan pangan menuntut penyesuain masukan energi dan protein yang tidak memenuhi kebutuhan gizi para remaja. 3. Kehamilan yang mungkin terlalu dini dialami oleh sebagian remaja 4. Olahraga yang berlebihan sedangkan intake makanan dan zat gizinya kurang memadai. 5. Kecanduan alkohol dan rokok yang menyebabkan dimasa selanjutnya mengalami kerusakan organ tubuh yang fatal 6. Makan makanan secara berlebihan yang menyebabkan remaja rentan sekali mengalami kurang gizi namun mengidap obesitas. Tidak sedikit survei yang mencatat ketidakcukupan asupan gizi pada remaja. Mereka bukan hanya melewatkan waktu makan pagi dengan alasan sibuk tetapi juga cenderung mengkonsumsi junkfood (Johnsons dkk,1994). Disamping itu, kekhawatiran menjadi gemuk telah memaksa mereka untuk mengurangi jumlah pangan yang harusnya di konsumsi. Berikut anjuran untuk menciptakan pola kebiasaan pangan yang baik pada remaja : 1. Mendorong para remaja untuk menikmati makanan, mencoba makanan baru, mengkonsumsi makanan di pagi hari, makan bersama keluarga 2. Menyiapkan data dasar tentang pangan dan gizi sehingga remaja dapat memutuskan jenis makanan yang akan dikonsumsi berdasarkan informasi tersebut. 3. Memberikan penekanan tentang manfaat makanan yang baik seperti perbaikan vitalitas dan ketahanan fisik 4. Membenarkan makanan pada pilihan makanan camilan yang bergizi dan secara berkesinambungan menjelaskan kekeliruan mereka yang masih memilih makana yang tidak bergizi 5. Menyimpan hanya kudapan bergizi di lemari es 6. Melatih tanggung jawab remaja dalam hal perencanaan makanan, pembelanjaan, pemasakan dan penanaman. Tabel. Kebutuhan Gizi remaja dan dewasa muda Laki-laki Perempuan (tahun) (Tahun) Remaja hamil 11-14 15-18 19-24 11-14 15-18 19-24 Energi(total kkal) 2500 3000 2900 2200 2200 2200 >300 Energi (kkal/kg) 55 45 40 47 40 38 - Protein (g) 45 59 58 46 44 46 60 1000 1000 1000 800 800 800 800 Vitamin A (gr) Vitamin D (g) 10 10 10 10 10 10 10 Vitamin E (mg a TE) 10 10 10 80 80 80 10 VitaminK (g) 45 65 70 45 55 60 65 Vitamin C (mg) 50 60 60 50 60 60 70 Folat (g) 150 200 200 150 180 180 400 Kalsium (g) 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 Besi (g) 12 12 10 15 15 15 30 Seng (g) 15 15 15 12 12 12 5 Sumber :Prosiding WKNPG 1998 dan RDA 2000-2002 5. GIZI SEIMBANG UNTUKDEWASA Makanan menjadi kebutuhan yang sangat vital bagi setiap orang, karena itu haruslah diperhatikan kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi. Secara kuantitas artinya jumlah konsumsi makanan tidak boleh kurang atau lebih dari yang dibutuhkan tubuh, sedagkan makanan berkualitas adalah makanan yang bergizi, yaitu makanan yang mengandung sekelompok zat yang essensial bagi kehidupan dan kesehatan, pada umumnya termasuk protein, lemak, kerbohidrat, vitamin dan mineral. Kandungan gizi yang tidak lengkap dalam makanan orang dewasa akan mempengaruhi kesanggupan kerja yang pada akhirnya mempengaruhi hasil kerja. Konsumsi pekerja akan mempengaruhi : 1. Perkembangan fisik, mental dan sosial yang berimplikasi antara lain pada tinggi dan berat badan, kemampuan intelektual dan kecerdasan, motivasi, ketekunan dan konsentrasi bekerja 2. Daya tahan tubuh terhadap terjangkitnya penyakit ataupun imunitas 3. Daya tahan fisik yang berimplikasi pada kemampuan kerja, fisik dan kapasitas kerja 4. Berhubungan erat dengan angka kesakitan dan absensi karena sakit. Sumber-sumber kebutuhan makanan yang dibutuhkan oleh orang dewasa : 1. Sumber Energi Makanan sumber energi yang dikonsumsi ditujukan untku memenuhi kebutuhan metabolisme basal, pemeliharaan sel, pertumbuhan, penyembuhan dan pergerakan tubuh, maka pekerja yang kurang kalori protein akan menjadi pekerja yang lambat berfikir, lambat bertindak dan cepat lelah, karena ketersediaan energi dan protein dalam tubuh tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Di samping itu, kurangnya energi dan protein menyebabkan pekerja peka akan bermacam-macam penyakit, kemalasan mencari nafkah serta produktivitas kerja yang lemah. Jumlah masing-masing tenaga yang diperlukan oleh masing-masing pekerja tidak sama, berapa banyak kalori yang harus diberikan tergantung pada berat ringannya pekerjaan yang dilakukan. Perhitungan kecukupan sehari yang diperkirakan adalah : a. Bekerja ringan 1,52 X MBR (Metabolisme Basal Rata-rata) b. Bekerja sedang 1,78 X MBR c. Bekerja berat 2,13 X MBR Tabel. Kebutuhan energi per orang/ hari usia 20-59 tahun Jenis Kebutuhan Bekerja Ringan 2050 Kkal Bekerja sedang 2250 Kkal Bekerja Berat 2600 Kkal Bila wanita hamil Ditambahkan 300 Kkal Bila wanita Menyusukan Ditambahkan 470 Kkal Kecukupan energi perhari seperti sudah dipaparkan akan memenuhi kebutuhan energi tubuh yang lebih optimal jika memperhatikan proporsi pembagian energi dalam sehari. Tabel. Pembagian persentase kebutuhan makan bagi tenaga kerja menurut waktu makan Waktu makan Persentase kebutuhan Pagi 20% Selingan pagi 10% Siang 35% Selingan siang 10% Malam 25% Selain karbohidrat, lemak juga merupakan salah satu sumber energi, yang sampai saat ini tidak ada ketetapan anjuran konsumsinya. Namun untuk menghindari gangguan fungsi tubuh, konsumsi lemak hendaknya tidak lebih dari 35 % dari total kalori yang dibutuhkan, yang 10% nya adalah lemak tak jenuh ganda. Akibat dari kekurangan konsumsi lemak adalah berat badan dibawah normal/kurus sedangkan kelebihan konsumsi lemak mengakibatkan kelebihan konsumsi lemak/ obesitas yang acap kali menjadi penyebab penyakit jantung. 2. Sumber Zat Pembangun Kebutuhan lain yang sangat dibutuhkan bagi pekerja adalah protein, yang berfungsi sebagai zat pembangun daqn pemelihara tubuh serta mempertahankan daya tahan terhadap serangan penyakit. Selain fungsi-fungsi tersebut, protein dapat dipergunakan sebagai sumber energi bagi tubuh. Kecukupan protein bagi pekerja usia 20-59 tahun adalah 48 gr, bagi wanita hamil ditambah 12 gr, sedangkan ibu menyusui ditambahkan 16 gr. Berdasarkan sumbernya, protein diklasifikasikan menjadi protein hewani seperti daging, susu, telur, ikan, udang dan kerang-kerangan serta daging ayam, sedangkan protein nabati adalah kacang-kacangan. Dilihat dari skor asam amino dan nilai cernanya, mutu protein hewani lebih baik daripada protein nabati, sehingga untuk menjamin tubuh benar-benar mendapatkan asam amino dsalam jumlah dan macam yang cukup sebaiknya orang dewasa mengkonsumsiseperlimanya dari protein hewani. 3. Sumber zat Pengatur a. Vitamin Vitamin merupakan suatu komponen kimia organik yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk menunjang proses pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel. Tabel. Kebutuhan vitamin larut lemak bagi pekerja Vitamin Kebutuhan/hari Fungsi Sumber Proses melihat, sintesa protein Mentega, hati, minyak, ikan, telur dan proses reproduksi Wanita hamil : 6 dan susu mg A Dewasa : 3-5 mg D 5-7,5 mg Penyerapan dan metabolisme Susu, margarine, kalsium dan Posfor, minyak ikan pembentukan tulang dan gigi E 10 mg/ hari Kesehatan otak, sistem Biji-bijian, sayuran pembuluh darah, sel-sel darah berwarna hijau, merah, jantung dan hati kecambah, telur K 2 mg/kg badan berat Pembekuan darah Sayuran hijau, hati, daging dan buahbuahan Menurut sifatnya, vitamin dibedakan menjadi dua kelompok yaitu vitamin yang larut dalam lemak dan vitamin yang larut dalam air.Terdapat beberapa vitamin yang larut dalam lemak, yaitu Vitamin A,D,E dan K. Vitamin yang larut dalam air namun tidak larut dalam lemak adalah Vitamin B kompleks dan Vitamin C. Vitamin b kompleks terdiri dari thiamin, riboflavin, niasin, asam pentotenat, piridoksin, biotin dan vitamin B 12. berikut ini tabel vitamin yang larut dalam air. Tabel. Kebutuhan vitamin larut air bagi pekerja Vitamin Kebutuhan/hari Fungsi Sumber B1 0,9 mg Metabolisme karbohidrat Padi-padian, kacang untuk pembentukan hijau dan sayur-sayuran energi B2 0,9 mg Pernafasan, Daging, hati,susu, sayur pemeliharaan jaringan dan telur saraf, kulit dan mata B3 12 mg Pertumbuhan sel, Daging,sayuran, perombakan karbohidrat, dan telur menurunkan kadar kolesterol dalam darah B6 10 mg Metabolisme asam Hati,ikan, amino dalam pembuatan sayuran sel darah merah Biotin susu daging, Mencegah timbulnya pelagra dan gangguan pada kulit Asam Folat 1 mg Metabolisme dan Biji-bijian, hati, lemak, pembentukan sel darah kacang-kacangan merah yang baru B12 10-15 mg Pembentukan butir-butir Hati, ginjal, otak, darah merah jantung, kuning telur. C 30 mg Melawan infeksi dan Jeruk, stress, membentuk pepaya stteroid dari kolesterol, mempermudah penyerapan zat besi jambu biji, 2. Mineral Mineral mencakup 4% dari total tubuh manusia disebut sebagai komponen anorganik tubuh atau bisa juga disebut sebagai abu sisa pembakaran. Berdasarkan kwantumnya, mineral dibagi menjadi dua kelompok yaitu makromineral dan mikromineral. a. Makromineral Makromineral terdapat pada kwantum yang lebih besar, seperti kalsium, posfor, mangan, natrium dan kalium. b. Mikromineral Mikromineral terdapat pada kwantum relatif sedikit yang fungsinya berhubungan dengan enzim dan struktur suatu hormon. Mikromineral ini terdiri dari zat-zat seperti besi, seng dan iodium. GIZI SEIMBANG UNTUK LANSIA Menurut Wirakusuma (2000), pedoman pola diet lansia adalah sebagai berikut : 1. Penerapan pola makan beragam dan bergizi seimbang 2. Membatasi asupan energi dan lemak untuk mencegah penimbunan kalori dalam tubuh sehingga terhindar dari obesitas 3. Memperhatikan konsumsi komponen gizi yang penting untuk menunjang kebugaran di usia lanjut seperti : β – karoten, vitamin B6 (Piridoksin), vitamin B12 (sianokobalamin), asam folat, vitamin C, vitamin D, dan vitamin E (α- tokoferol), kalsium (Ca), besi (Fe), seng (Zn), selenium (Se), magnesium (Mg), mangan (Mn), kromium (Cr) dan Kalium (K) 4. Membiasakan mengonsumsi cukup serat dan cairan setiap hari Perencanaan Konsumsi Untuk Lansia a. Perencanaan makan secara umum Makanan harus mengandung zat gizi dari makanan yang beraneka ragam yang terdiri dari zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur. Perlu diperhatikan porsi makanan, jangan sampai terlalu kenyang. Porsi makan hendaknya diatur merata dalam satu hari sehingga dapat makan lebih sering dengan porsi yang kecil. b. Perencanaan makan untuk mengatasi perubahan saluran cerna Untuk mengurangi resiko konstipasi dan hemoroid : 1. Sarankan untuk mengkonsumsi makanan berserat tinggi setiap hari, seperti sayuran, buahbuahan segar,roti dan sereal. 2. Anjurkan pasien untuk minum paling sedikit 8 gelas perhari untuk melembutkan feses. 3. Anjurkan untuk tidak menggunakan laksatif secara rutin, karena bisa menyebabkan ketergantungan. Pedoman umum pola diet pada lansia : 1. Penerapan pola makan beragam dengan gizi yang seimbang 2. Membatasi asupan energi dan lemak untuk mencegah penimbunan kalori dalam tubuh sehingga terhindar dari obesitas atau kelebihan berat badan 3. Memperhatikan konsumsi komponen gizi yang penting untuk menunjang kebugaran di usia lanjut seperti : Vitamin dan kebutuhan mineralnya 4. Membiasakan mengkonsumsi cukup serat dan cairan setiap hari (Wirakusuma,2000) Tabel. Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk lansia Makanan yang dianjurkan Makanan yang tidak dianjurkan a. Sayur dan buah-buahan a. Makanan yang diawetkan dengan b. Serelia dan kacang-kacangan c. Jenis ikan laut kandungan garam yang tinggi b. Makanan berlemak c. Minuman beralkohol d. Makanan yang asin Angka kecukupan gizi pada lansia Perhitungan kebutuhan gizi Lansia Angka kecukupan kalori Manula laki-laki : 2500 kalori/hari Angka kecukupan gizi Manula Perempuan : 2200 kalori/hari Contoh menu untuk wanita manula usia 65 tahun : Kalori yang dibutuhkan : 2200 kalori/hari maka menu seimbangnya yaitu : Hidrat Arang = 65 x 6 = 390 gram/kg x 4 =1560 kalori Lemak = 65 x 1 = 65 gram/kg x 9 = 585 kalori Protein =65 x 0,5 = 32,5 gram/kg x 4 = 130 kalori = 2275 kalori Tabel. Angka kecukupan gizi untuk lansia Zat Gizi Laki-laki (BB=62kg) Perempuan (BB=54) 2050 1600 Protein (gr) 60 45 Vitamin A (RE) 600 500 Vitamin D(ug) 15 15 Vitamin E (mg) 15 15 Vitamin K (mg) 65 55 Thiamin (mg) 1.0 0.8 Riboflavin (mg) 1.3 1.1 Niasin (mg) 16 14 Vitamin B12 (mg) 2.4 2.4 Asam folat (ug) 400 400 Piridoksin (mg) 1.7 1.5 Vitamin C (mg) 90 75 Kalsium (mg) 800 800 Fosfor (mg) 600 600 Besi (mg) 13 12 Seng (mg) 13.4 9.8 Iodium (mg) 150 150 Selenium (mg) 30 30 Energi (kkal) Tabel. Menu sehari untuk lansia Jenis bahan makanan Laki-laki Perempuan 1. Nasi 3x200gr 2x200gr (3x1,5 belimbing) gelas (2x1,5 gelas belimbing) 2. Laukdaging/ikan 1,5x5 gr 2x50 gr 3. Tempe 5x25gr (1ptg kcil) 4x25 gr 5x50gr 4x50 gr 1,5 x 100 gr 1,5 x 100 gr Tahu 4. Sayur (1,5 x 1 gelas penuh) (1,5 x 1 gelas penuh) 5. Buah 2x200 gr 2x100 gr (1 potong sedang) (1 potong sedang)