PENGERTIAN KAP

advertisement
1
HAND OUT
Nama Mata Kuliah
: Komunikasi Antarpersona
Kode Mata Kuliah
: SPK 210
Bobot SKS
: 3 SKS
Program Studi/Fakultas
: Ilmu Komunikasi / Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik
Pengampu
: Agoeng Noegroho, S.Sos
S. Bekti Istiyanto, S.Sos
: 1.Setelah mengikuti mata kuliah ini
Tujuan Instruksional Umum
mahasiswa dapat menjelaskan konsepkonsep, karakteristik, prinsip-prinsip
Komunikasi Antarpersona secara
spesifik dan komprehensif
2.Setelah mengikuti mata kuliah ini
mahasiswa dapat mengamati dan
mengaplikasikan prinsip-prinsip
Komunikasi antarpersona dalam
kehidupan sehari-hari.
2
PERTEMUAN 1
Topik Kuliah :
Materi Kuliah :
Tujuan Instruksional Khusus:
Kontrak pembelajaran

Aturan main perkuliahan

Anggota team teaching

Tugas terstruktur

Komponen penilaian : sisipan
30 %, Tugas 10 %, Aktif 10
%, ujian utama 50 %
Mahasiswa dapat menjelaskan
berbagai ketentuan yang
berlaku dalam perkuliahan
Komunikasi Antar Persona
3
PERTEMUAN 2 dan 3
Topik Kuliah :
Materi Kuliah :
Tujuan Instruksional Khusus:
Pengantar Fenomena Kegiatan
Komunikasi Antarpersona

Peristilahan Komunikasi
Antarpersona

Fungsi dan tujuan
Antarpersona
Mahasiswa dapat memahami
Peristilahan dari Antarpersona
Deskripsi singkat : 
Pengertian Komunikasi
Antarpersona

Fungsi dan tujuan
Antarpersona
PENGERTIAN KAP
Josef A. Devito
“The process of sending ang receiving message between two person or
among a small group of person, with some effect and some immediate
feed back”
Atau :
4
Proses penyampaian dan
penerimaan pesan diantara dua orang atau
kelompok kecil, dengan efek dan feed back langsung.
J. Dan Rothwell
“Interaksi antara individu yang dilakukan secara langsung, sadar dan
tatap muka dalam situasi yang dialogis”
Terjadi sharing pengalaman, ide, pesam dsb.
Richard H. Blake
“Is direct communication between two or more peple in physical
proximity in which all of the five sense can be utilized and immediate
feed back is present”.
atau :
Komunikasi langsung antara dua orang atau lebih dalam jarak fisik yang
mana kelima indera dapat digunakan dan feed back langsung ada
didalamnya.
Robert G. King
“Is person to person communication two people are invalved in the
process”.
atau :
Komunikasi orang ke orang (antarpersona) dimana dua orang termasuk
dalam proses.
5
Carl I. Hovland
“As in interacting situation
in which an individual (the
communicator) transmits, stimuli (usualy verbal symbol) to modify the
behavior of other individuals (communicatie) in face to face setting"
Atau
Situasi interaksi antara individu (komunikator) mengirim rangsangan
(biasanya dalam simbol verbal) untuk mengubah perilaku orang lain
(komunikati) dalam situasi tatap muka.
KARAKTERISTIK K A P
a. dalam K A P terjadi Komunikasi Intrapersona (KIP).
b. merupakan proses interaksi (komunikasi) antara dua orang atau
lebih.
c. dilakukan secara sadar, langsung dan situasi dialogis (sharing) ada
pergantian fungsi. (tatap muka)
d. dalam jarak fisik kelima indera dapat digunakan.
e. terjadi efek dan feed back langsung, meskipun menggunakan media
umum (telepon telex dsb.)
Mengapa kita berkomunikasi interpersona ?
Tujuan:
a. Belajar seluruh pengetahuan dari orang lain dan keahlian.
b. Mengeratkan dan memelihara hubungan interpersonal.
c. Mempengaruhi, mengontrol, memanipulasi
d. Kesenangan diri, melepas kepenatan pekerjaan.
6
e. Menolong, melayani dan konsultasi dengam orang lain.
f. Mengenal diri sendiri.
MOTIVASI
a. Kebutuhan untuk mengetahui dan mempelajari pengetahuan.
b. Kebutuhan membangun hubungan, erat dengan orang lain, untuk
berinteraksi.
c. Kebutuhan akan mempengaruhi, memimpin, mencari dukungan,
menjaga persetujuan.
d. Kebutuhan akan hiburan, kesenangan, kepuasan.
e. Kebutuhan akan menolong, melayani, menjadi teman, merasa
dibutuhkan, memperoleh kebahagiaan.
Akibat:
a. Meningkatkan pengetahuan tentang diri, oramg lain, mendapatkan
keahlian.
b. Terbentuknya hubungan dan pemeliharaan, persahabatan.
c. Mendapat pengaruh, kekuasaan, kontrol, dukungan, persetujuan.
d. Mendapat kesenangan, hiburan, kepuasan.
e. Pemandu, petunjuk, dalam memutuskan sikap dan perilaku.
7
PERTEMUAN 4 dan 5
Topik Kuliah :
Materi Kuliah :
Tujuan Instruksional Khusus:
Model dan Proses Komunikasi
Antarpersona

Model dan Proses Komunikasi
Antarpersona
Mahasiswa dapat memahami
Model dan Proses Komunikasi
Antarpersona
Deskripsi singkat : 
Model dan Proses Komunikasi
Antarpersona Joseph DeVito
Model dan proses K A P
A Model of Some Universal of Interpersonal Communication
Field of Experience
Source-receiver
effect
Competence
Field of Experience
Channels
massage feed of
ward
Self Feed Back
efek
Competence
Self Feed Back
Noise
feed back
Communication Contect
Source-receiver
8
Communication Contect
Field of Experience
source
encoding
competence
performance
channel
message
Noise
receiver
decoding
competence
performance
feed back
Dalam proses KAP terdapat beberapa komponen :
Komunikator
Komunikati
- source
- receiver
- encoding
- decoding
- copetence
- competence
- feild of exp
- field of exp.
Sesuai dengan karakteristik K A P
fungsi dengan melewati komponen :
-
channel
-
message
-
noise
-
contect
-
effect
maka terjadi saling pergantian
Effect
9
-
ethics
Copetence : kemampuan dalam bahasa, komunikasi, mengungkapkan
dengan bahasa, merangkai kalimat, kata, dengan bahasa
nasional, daerah.
Kemampuan dalam komunikasi, mengungkapkan ide-ide,
aturan interaksi dengan sosial, sikon.
Contect
: meliputi konteks fisik, sosial, psycological, temporal.
10
PERTEMUAN 6
Topik Kuliah :
Materi Kuliah :
Tujuan Instruksional Khusus:
Bentuk-bentuk Kegiatan
Komunikasi Antarpersona

Bentuk-bentuk Kegiatan
Komunikasi Antarpersona
Mahasiswa dapat memahami
Bentuk-bentuk Kegiatan
Komunikasi Antarpersona
Deskripsi singkat : 
Bentuk-bentuk Kegiatan
Komunikasi Antarpersona
Bentuk Komunikasi Antarpersona
1. Diadik Komunikasi yaitu : komunikasi yang terjadi antara dua orang,
di dalamnya terdapat pertukaran fungsi, ide-ide dan mempunyai
tujuan.
a - b
2. Triadik Komunikasi yaitu : komunikasi yang terjadi diantara tiga
orang, di dalamnya terdapat komunikasi diadik, terjadi pertukaran
fungsi, mempunyai tujuan tertentu.
a
b
c -------- a - c,
a - b,
b - c
3. Penggabungan diadik yaitu komunikasi yang terjadi di antara dua
kelompok, misal : ayah, boy, - ibu, girl.
11
4. Small group yaitu interaksi tatap muka dari tiga individu atau lebih
dengan
berbagai
tujuan
informasi,
yang
sudah
diketahui
pemeliharaan
diri,
sebelumnya seperti
solve
problem,
yang
anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota kelompok
lain dengan tepat. *)
5. Interview, yang tujuanya untuk mencari data.
K A P dapat terjadi di dalam anggota keluarga, kelompok diskusi,
pacaran, ngobrol, wawancara, dsb.
Perbedaan antara K A P dengan small group
K A P dapat terjadi secara spontan, anggota tidak tersusun,
anggota tidak bertanggung jawab pada kelompok.
Small
group,
tidak
spontan,
sudah
tertentu
anggotanya,
adanyaketerlibatan terhadap kelompok.
Perbedaannya
Keduanya menggunakan komunikasi tatap muka, melibatkan tiga individu
atau lebih (masuk syarat K A P).
Bila suatu kelompok mewakilkan seseorang untuk bicara didepan
umum, atau kelompok lain mewakilkan seseorang yang lain, kemudian
terjadi komunikasi antar wakil tadi jenis komunikasi yang terjadi
komunikasi antar kelompok bukan komuniaksi antarpersona, tapi bila
pesan (isi) yang disampaikan oleh para wakil tadi sudah menyangkut
12
masalah pribadi dari wakil tadi, bukan membicarakan atas kepentingan
kelompok maka komunikasi itu termasuk K A P.
13
PERTEMUAN 7 dan 8
Topik Kuliah :
Materi Kuliah :
Tujuan Instruksional Khusus:
Efektivitas dan Hambatan
Komunikasi Antarpersona

Efektivitas dan Hambatan
Komunikasi Antarpersona
Mahasiswa dapat memahami
Efektivitas dan Hambatan
Komunikasi Antarpersona
Deskripsi singkat : 

Perspektif Humanistis
Perspektif Pragmatis
Efektivitas dan hambatan K A P
Berbicara tentang ini ada dua persepsi :
1. Pandangan humanistik
2. Pandangan pragmatik/behaviour.
Perspektif Humanistik
Menekankan
suportif
pada
(supportive),
keterbukaan(openess),
saling
mengerti
empati
(equality),
(empaty)
kejujuran
(Possitiveness).
Orang-orang yang membentuknya : Maslow, Gordon Allfart, Carl
Rogers.
14
Keterbukaan
Dalam kualitas ada tiga aspek :
1. terbuka pada siapa saja dalam berinteraksi , membuka diri,
membuka informasi tentang diri.
2. ada keinginan seseorang komunikator bereaksi secara jujur pada
stimuli yang datang dari komunikatie
3. mempunyai perasaan yang dinyatakan dalam milik “kita” dan
mempertanggungjawabkannya
Empaty
Adalah kemampuan meresapkan diri untuk mengerti apa yang
dirasakan orang lain, emosi dan intelektual. Empati akan kecil artinya
bila kita tidak mampu mengkomunikasikan dengan orang lain. Fokus dari
empati ada tiga hal :
1. menghindari penilaian tingkah laku orang lain,
2. belajar sebanyak-banyaknya tentang keinginan orang lain dengan
pengalaman, kemampuan, dan perasaan, maka akan terlihat atau
diketahui motivasinya.
3. mencoba merasakan dengan cara pandang orang lain.
Suportif atau dukungan
Menjelasakan apa adanya secara deskriptif tentang sesuatu hal
kepada orang lain guna mendukung membesarkan hati orang, bukan
evaluatif atau penilaian.
15
Misal : saya tak tahan melihat kamu, dengan rambut yang hitam, mata
hitam kecoklatan, kulit putih halus mulus.
Orang akan cenderung marah atau tidak suka bila pembicaraan kita
diawali dengan koreksi.
Possitiveness
Komunikasi yang mengarahkan pada hubungan yang positif. Ada
dua cara dalam membentuk komunikasi positif :
1. menyatakan tingkah laku positif
2. menggunakan gaya dengan dia dalam berinteraksi
Tingkah laku positif merujuk pada dua aspek :
1. Orang yang menilai negatif akan mengkomunikasikan perasaannya
pada orang lain secara negatif pula.
2. Perasaan positif pada situasi komunikasi adalah penting untuk
berinteraksi secara efektif.
Kesamaan (equality)
Adanya kesamaan fungsi antara komunikator dengan komunikati
dan pengertian bersama. Ada beberapa cara agar komunikasi equal :
1.
Menghindari
pernyataan
yang
tidak
sama,
misalnya
dengan
kata…sebaiknya…, seharusnya…intinya jangan memaksa orang lain.
2. Menghindari penilaian
3. Menerima dan mengakui pendapat orang lain
4. Menghindari koreksi, jadi meng-iyakan tapi bila ingin mengoreksi
hendaknya dengan bahasa yang halus dan sopan.
16
Humanistic Model of Effectiveness
Characteristic
Definition
Openess
reaksi pengaturan penyingkapan diri pada orang
lain melalui pikiran dan perasaan
Empaty
perasaan seperti orang lain rasakan
Supportiveness
menjelaskan dan menyanjung atau mendukung
Possitiveness
ekspresi diri dalam menilai perilaku positif
terhadap diri, orang lain dan situasi.
Equality
pengakuan,
antar
bagian
(
komunikator
-
komunikati) dalam membagi fungsi komunikasi,
ada pergantian fungsi (simultan)
Perspektif Pragmatik/Behaviour/Competence Model
Perspektif
ini
menekankan
pada
manajemen
interaksi
(interactive management), menunjukkan pada kualitas yang seimbang
guna mencapai tujuan yang diinginkan. Tokohnya : Paul William, Don
Jackson, Watzlawik.
Confidence
Kepercayaan pada apa yang dibicarakan, karena mempunyai
keterampilan, kemampuan dan kepercayaan sosial. Diyakini oleh
17
komunikati, sehingga ia dapat terbuka terhadap komunikator. Berikut
cara mengsugesti orang lain :
1. Ambil inisiatif pengenalan dan memulai topik pembicaraan.
2. Ajukan pertanyaan pembuka dan penutup yang melibatkan orang lain
berinteraksi lebih lanjut.
3. Pernyataan bahwa anda menaruh perhatian padanya.
Immediacy
Kesediaan untuk berkomunikasi (mau mendengar dan berbicara)
dengan bahasa verbal maupun non verbal.
Verbal dan nonverbal dengan :
 menyebutkan nama
 menggunakan istilah yang menyangkut keduanya “kami”
 feed back yang relevan menunjukan hubungan
 pemusatan perhatian upada pembicara
 menguatkan, menghargai, melengkapi pembicaraan lawan bicara
 evaluasi melalui keterangan diri
 menunjukan pada proksemik : jarak yang dekat/akrab
 kinesik : perilaku lemah lembut/sopan
 wajah dengan senyuman kecil
 artifaktual dengan penampilan yang mengesankan
 paralinguistik : tanpa bicara (dengan anggukan kepala), dialek dan
interaksi.
18
Interactions Management : menunjukan kualitas yang seimbang,
pergantian fungsi, sehingga tujuan tercapai.
Ekspresiveness : menggunakan lambang-lambang verbal dan non verbal
dalam berinteraksi.
Other Orientation : memperhatikan pendapat orang lain, kita terima
dengan sopan sehingga kita tahu motivasi orang tersebut yang menjadi
lawan bicara.
19
PERTEMUAN 9 dan 10
Topik Kuliah :
Materi Kuliah :
Tujuan Instruksional Khusus:
Pesan Non Verbal dalam
Komunikasi Antar Persona

Definisi Pesan Non verbal

Fungsi Pesan Nonverbal
Mahasiswa dapat memahami
Definisi Pesan Non verbal dan
Fungsi Pesan Nonverbal
Deskripsi singkat : 
Pesan Kinesik

Paralinguistik

Proksemik
Pesan Non Verbal dalam Komunikasi Antar Persona
Definisi
Komunikasi
non
verbal
adalah
kebiasaan
bentuk
dalam
paralinguage dan kinesik (Osgood and Sebeok, 1954, Hayes dan
Bateson, 1964) ditambah area artikulasi seperti proksimity/jarak.
Disarikan dari Handbook of Communication : Nonverbal Communication
Randall P. Harrison : “ Non verbal Communications is frequently framed
in terms of paralinguage and kinesik, plus other articulated areas such
as proximics”. (Hall, 1954 : 1964)
20
Menurut Randall P. Harrisan, klasifikasi tanda-tanda nonverbal
terbagi dalam empat kategori :
a. Performance Codes : dimana tanda nonberbal muncul dari bodily
actions, facial expretions, eye movements, gestures, body posture,
facial
contact,
oflaction,
dan
sub
kategori
khusus
dari
performance codes adalah paralinguistic phenom seperti sighs
(keluh
kesah),
yawns
(menguap),
laughter
(tertawa),
grunts
(dengkur) dan sebagainya.
b. Artifactual Codes : seperti manipulation of dress, kosmetik (makeup), perlengkapan, obyek seni, simbol status, arsitektur, dan
sebagainya.
c. Mediational Codes : nonverbal muncul dari seleksi, aransemen,
penemuan media, contohnya : editor pengatur foto, colour atau
hitam putih, produser film memilih close-up atau long shoot, atau
dengan menambah sound effect, musik dan sebagainya.
d. Contextual Codes : tanda non verbal muncul pada waktu dan tempat
tertentu dari sistem komunikasi dalam penggunaan atau pengaturan
artifaktual code oleh komunikator.
Klasifikasi pesan nonverbal menurut Duncan ada enam jenis :
1. Kinesik
2. paralinguistik
3. proksemik
4. oflaksi
5. sensitivitas kulit
21
6. artifaktual
Pesan kinesik
Merupakan gerak tubuh yang terdiri dari tiga komponen yakni
pesan fasial, pesan gestural, pesan postural.
Pesan fasial menggunakan air muka untuk menyampaikan makna
tertentu, mialnya: kebahagiaan, terkejut, takut, marah, sedih, muak,
pengecaman, minat, takjub, tekad.
Leathers (1976:33) menyimpulkan penelitian wajah:
a. Wajah mengkomunikasikan penilaian dengan ekspresi senang dan
tidak senang, yang menunjukkan apakah komunikator memandang
obyek penelitiannya baik atau jelek.
b. Wajah mengkomunikasikan berminat atau tidak pada lingkungan atau
orang lain.
c. Wajah mengkomunikasikan intensitas keterlibatan dalam suatu
situasi.
d. Wajah mengkomunikasikan tingkat pengendalian individu terhadap
pernyataannya sendiri.
e. Wajah barang kali mengkomunikasikan adanya atau kurangnya
pengertian.
Pesan gesture, menunjukkan gerakan sebagian anggota badan seperti
tangan, mata untuk mengkomunikasikan berbagai arti atau makna.
Galloway,
mengungkapkan :
mengklasifikasikan
pesan
gestural
untuk
22
a. Mendorong/membatasi,
b. Menyesuaikan/mempertentangkan,
c. Responsif/tidak responsif,
d. Perasaan positif/negatif,
e. Memperhatikan/tidak,
f. Melancarkan/tidak reseptif,
g. Menyetujui atau menolak.
Posture juga berkaitan dengan komunikasi antar status, dimana orang
yang statusnya rendah akan kaku dan tegang. (Mehrabian 1981).
Pesan postural berkenaan dengan seluruh anggota badan.
Misal: postur ABRI berbeda dengan murid.
Mehrabian menyebutkan tiga makna yang disampaikan postur :
a. Immediacy : ungkapan kesukaan atau ketidaksukaan terhadap
individu lain.
b. Power, mengungkapkan status yang tinggi pada diri komunikator.
c. Responsiveness, bila individu bereaksi secara emosional pada
lingkungan, secara positif atau negatif.
Pesan proksemik, disampaikan melalui pengaturan jarak dan ruang.
Edward T. Hall menyebutkan empat macam jarak ketika
berhubungan dengan orang lain :
a. Akrab, menggunakan fase dekat dan fase jauh.
Fase dekat antara 0-6 inci, pecinta yang berpeluukan, Fase jauh
antara 6-18 inci,
23
b. Personal, dengan fase dekat antara 18-30 inci dan fase jauh antara
30 inci-4 f,
c. Sosial, dengan fase dekat 4-7 f dan fase jauh antara 7-12 f,
d. Publik, dengan fase dekat 12-25 f dan fase jauh antara 25- atau
lebih…. f (feet)
Pesan pengaturan jarak ii bergantung pada kebudayaan dan norma yang
berlaku disuatu tempat. Pesan proksemik juga diungkapkan dengan
pengaturan ruang obyek dan rancangan interior, status sosial-ekonomi,
keterbukan, keakraban.
Pesan artifaktual
Pesan artifaktual diungkapkan melalui
penampilan, tubuh
pakaian, dan kosmetik, warna pakaian. Menurut Wetmore Cosmetik
Studio di Encino California, untuk mengungkapkan kesehatan dengan
base make up yang meratakan noda kulit, sikap ekspresif dan
komunikatif dengan memoles mata, kehangatan dengan mengatur warna
bibir.
Pesan Paralinguistik
Pesan paralinguistik antar lain nada, kualitas suara volume,
kecepatan dan ritme. Nada menunjukkan banyak jumlah getaran atau
gelombang yang dihasilkan oleh sumber bunyi. Semakin banyak semakin
tinggi nadanya.
Kualitas suara menunjukkan penuh atau tipisnya suara yang
mengungkapkan identitas dan kepribadiannya.
24
Volume suara menunjukkan tinggi rendahnya suara, hal ini dapat
memunculkan kesan sesuai dengan kondisi dan situasi. Volume suara
halus, lembut, gemulai dapat mengungkapkan rasa romantis, sayang
saling pengertian dan sebagainya
Pesan sentuhan dan oflaksi
Termasuk pesan nonverbal nonvisual dan nonvokal. Alat penerima
sentuhan adalah kulit yang mampu mebedakan emosi yang disampaikan.
Alma I Smith memberikan macam sentuhan dicurahkan dalam
perasaan : tanpa perhatian (detached), kasih sayang (mothering), takut
(fearful), marah, bercanda (playful).
Bau-bauan digunakan untuk berkomunikasi secara sadar maupun
tak sadar, misal yang sadar dengan menggunakan parfum, dan yang
tidak sadar misalnya karena tegang maka mengeluarkan keringat yang
bau khas.
Rene Spits (1945) pada anak kecil sampai remaja perlu adanya
kontak psikologi langsung dengan pelukan, emongan, yang menangkan.
Tanpa itu akan terhambat perkembangannya dalam intelektual, sosial,
emosional, dan perkembangan psikologi anak.
Dalam
situasiresmi
guna
komunikasi
non
verbal
dapat
dimunculkan terutama sentuhan dengan adanya bersalaman itu akan
menunjukkan adanya persahabatan.
Sentuhan memnag cara yang baik dalam menyampaikan pesan
tergantung konteknya.
25
“Communication and human relationships would be vastly improved if
people reached out and touched others more- with hugs, squeezes
of hand, kisses, and pats of the back “. 2)
Territoriality
Merupakan karakter perilaku yang diidentifikasi oleh daerah
yang merupakan “milik” atau pagar batas dari personal perilakunya.
Misal menyangkut status, orang berstatus rendah akan berperilaku
sesuai dengan status yang ia sandang bila ia bertemu interaksi dengan
status yang lebih tinggi, dan lebih cenderung untuk berinteraksi
dengan yang sama statusnya.
Voice message
Sebenarnya sebagian besar sudah dibahas di depan pada pesan
paralinguistik hanya ditambah mengenai bahasan dari voice message
diantaranya lamanya “break”, intonasi, pola titinada, kecepatan, volume,
disinfluencies voice seperti…..uh,….em…., er…..dsb.
Facial expresion
Merupakan tambahan dari bahasan pesan facial (lihat hal depan).
Menurut Ekman dan Friesen (1975) emosi yang menentukan wajah
terbagi dalam enam dasar emosi :
1. fear/takut
2. surprise/terkejut
3. anger/marah
26
4. happiness/gembira
5. disgust/muak
6. sadness/sedih
Mata merupakan bagian dari wajah. Mata juga merupakan
ekspresi wajah. Dari sini kita dapat tahu (indikator) bahwa apa yang
dirasakan sebenarnya dari komunikati.
Psysical appearance
Misalkan saja cantik merupakan physical attractiveness dalam
hubungannya
dengan
menarik
personalitas,
popularitas,
orang
suskses,
sesuai
sociability,
yang
diinginkan,
persuasif,
dan
seksualitas, kegembiraan. (Knapp, 1978,P.156).
Environment
Merupakan kajian lebih luas dari artifaktual code terutama
mengenai perlengkapan mebel, lampu, ruangan, asbak, dan sebagainya.
Maslow dan Mintz (1956), ketertarikan pekerja pada ruangan
yang indah, bersih untuk bekerja, dengan senang dan meningkatkan
energi, mood, produktivitas.
Warna ruangan juga mempengaruhi pada penilai (ujian) I Q pada
anak (Mehrabian, 1976), menggambarkan bahwa warna yang cantik
contras
seperti
biru,
orange,
kuning,
kuning
kehijauan
akan
mempengaruhi I Q yakni lebih tinggi hasilnya daripada ruangan yang
berwarna hitam, coklat, putih.
27
Fungsi dari komunikasi (pesan) Nonverbal
Menurut Mark L. Knapp (1972, : 9-12) menyebutkan fungsi
dari pesan nonverbal :
a. Repetisi
Mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara verbal,
misal anda sudah bilang setuju tapi disertai anggukan kepala.
b. Subtitusi
Menggantikan lambang-lambang verbal, misal tanpa bicara anda
menggeleng-gelengkan kepala setelah dimintai pendapat.
c. Kontradiksi
Menolak pesan verbal atau memberikan makna yang lain terhadap
pesan verbal.
d. Komplemen
Melengkapi dan memperkaya pesan nonverbal.
e. Aksentuasi
Menegaskan atau menggarisbawahinya pesan verbal.
Mengapa kita perlu memperhatikan pesan nonverbal :
menurut Dale G. Leather dalam bukunya Nonverbal Communication
System, (1976 :4-7) menyebutkan :
a. Faktor nonverbal menentukan makna komunikasi interpersonal,
b. Perassan dan emosi lebih cermat disampaikan lewat pesan nonverbal
daripada verbal,
c. Pesan nonverbal menyampaikan makna dan maksud yang relatif
bebas dari penipuan, distorsi, dan kerancuan
28
d. Pesan nonverbal mempunyai fungsi metakomunikatif yang sangat
diperlukan untuk mencapai komunikasi yang berkualitas tinggi,
e. Pesan nonverbal merupakan cara berkomunikasi yang lebih efisien
dibanding pesan verbal,
f. Pesan nonverbal merupakan sarana sugesti yang paling tepat
29
PERTEMUAN 11 dan 12
Topik Kuliah :
Materi Kuliah :
Tujuan Instruksional Khusus:
Pesan Verbal dalam Komunikasi
Antar Persona

Prinsip Pesan verbal

Fungsi Pesan verbal
Mahasiswa dapat memahami
Definisi Pesan verbal dan Fungsi
dalam komunikasi aatar persona
NINE PRINCIPES OF VERBAL
Kesembilan prinsip merupakan esensial dari interksi verbal yang
menjelaskan apa, bagaimana dan aspek penting dalam interaksi verbal.
Prinsip-prinsip diatas untuk menganalisis interaksi verbal.
Tokoh-tokohnya : R. Pittenger, C Hochett, John Ranch
Sembilan Prinsip adalah :
1. Immenent Reference
Bahasa manusia dapat membuat referensi masa lalu atau yang akan
datang. Manusia bicara tentang hal-hal yang tidak saat ini dan tidak
disini, dengan membuat refernsi pada masa sekarang.
2. Determinasi
Kata-kata selalu mengkomunikaikan sesuatu dan mempunyai alasan
mengapa kata itu digunakan. Dalam situasi interaksional kita
mengatakan atau tidak mengatakan. Menurut Watzlawick Jackson
30
dan Bewin dalam bukunya “ Pragmatig of Human Communication.”
Orang mustahil tidak mengkomunikasikan sesuatu baik kata
maupun diam, konsekuensinya adalah jika menganalisis untuk
mempertanyakan alasan suatu kata atau atas kediaman.
3. Contrast and the working prinsiples of rassonable alternatif.
Ada
dua
syarat
agar
sesuatu
signal/tanda
mampu
mengkomunikasikan suatu informasi :
a. penerima harus tidak secara pasti mengetahui signal mana yang
akan dikomunikasikan .Jawaban ya/tidak tapi alasannya apa.
b. penerima harus dapat mengenali signal apa yang mereka terima
setelah disampaikan.
C A T = ket kucing bukan det kita dapat membedakan antara C
dan D
4. Recurrence/cenderung
Orang cenderung untuk bercerita tentang dirinya apa yang berarti
baginya dengan berbagai cara, bagaimana mereka mempersepsi diri
sendiri yang mereka sukai/tidak tentang sesuatu.
5. Relativity of signal and write
Relatif apakah tanda itu sebagai informasi atau noise. Informasi
dapat merupakan signal dalam konteks tertentu, namun juga dapat
sebagai noise dalam konteks lain dan bagi orang lain.
Misal : Batuk --------------- noise atau tanda bagi yang mau
nyontek.
6. Reinforcement/packing
31
Dalam berinteraksi pesan-pesan ditransmisikan secara stimulan
berbagai channel melalui mekanisme, tubuh, relasi dengan
ruang dan waktu untuk mempersentasikan pesan-pesan kita dalam
suatu paket. Verbal didukung non verbal.
7. Adjustment
Komunikasi dapat terjadi bila peserta mempunyai kesamaan signal.
Beda bahasa komunikasi tidak sampai.
8. Priority
Dalam memahami dan menganalisis pesan verbal kita harus memulai
interaksi itu sendiri pada perilaku yang tampak, dengan cara itu
kita dapat menghadapi pertanyaan tentang, tujuan, motivasi, proses
mental dsb. (tingkah laku)
9. The Forest and The Trees
Kita melihat seluruh pembicaraan, dan kita dapat memilih makna
pembicaraan yang disampaikan.
32
PERTEMUAN 13 dan 14
Topik Kuliah :
Materi Kuliah :
STIMULUS TRANSAKSIONAL

Stimulus transaksional

Balance Theory dan A-B-X
Theory
Tujuan Instruksional Khusus:
Mahasiswa dapat memahami
Stimulus transaksional dan
Balance Theory dan A-B-X
Theory dalam komunikasi aatar
persona
Deskripsi singkat : 
Balance Theory dan A-B-X
Theory

Stimulus transaksional
STIMULUS TRANSAKSIONAL
Erick berne, menurutnya dalam diri manusia terdapat tiga
bagian; situasi dengan pengalaman :
- orang tua - dewasa
-anak
33
Dalam diri manusia dapat terjadi melakukan pesan ganda. Transaksi
adalah unit hubungan sosial, terjadi pertukaran informasi dengan
sebagai pesan-pesan diatas.
Stimulus Transaksional adalah jika dua orang atau lebih bertemu baik
cepat maupun lambat salah seorang dari mereka akan berbicara atau
memberikan indikasi lain yang mengakui kehadiran orang lain.
Ada
stimulus
ada
tanggapan
atau
respon.
Maka
respon
transaksional adalah jika orang lain tersebut berkata atau melakukan
sesuatu (respon) yang ada hubungannya dengan stimulus itu.
Analisis
transaksional
merupakan
metode
untuk
menelaah
transaksi tunggal dan menentukan bagian mana dari individu berkodrat
rangkap itu yang diaktifkan/dominan.
(A)
ortu, dewasa, anak --------- ortu, dewasa, anak (B)
Bagian
atau
peran
ditentukan
dari
pengalaman
yang
mempengaruhi gaya bicara atau perilakunya.
Bagian ortu :
Berupa kesimpulan rekaman dalam otak atas kejadian-kejadian di
luar yang dipaksakan atau diterima begitu saja, pada masa kecil ( ± 5
th), sebutan ortu karena selalu memberikan, nasehat, perintah,
larangan dsb.
Bagian dewasa :
34
Dikenali melalui pikiran yang merupakan tiruan dari apa yang
pernah dilihat, didengar, dilakukan oleh orang tuannya ketika masih
kecil. Bagian ini mengembangkan konsep tentang hidup yang dipikirkan
berdasarkan pengumpulan serta pengolahan data. Memberi keputusan
dengan data yang didapat dengan pikiran dewasa.
Bagian Anak :
Merupakan reproduksi dari apa yang dilihat, didengan, dirasa dan
dimengerti. Sebagian besar reaksinya berupa perasaan, karena
tuntutan lingkungan, anak terpaksa
melepaskan kesenangannya demi
“kesenangan” ortu. Akibatnya menilai dirinya “tidak ok dan kamu ok”.
Contoh :
x bertanya jam berapa ?
A menjawab jam 13.00 ==== dewasa
B menjawab jam 13.00 la…ya… (manja) ==== anak
C menjawab jam-jam segini ….. engkau masih renang …. ortu
Tiga jawaban di atas secara tidak sadar telah mengucap dan
telah menentukan bagian-bagiannya yang tidak dibatasi oleh umur.
Ada petunjuk mengetahui rangsangan ortu, dewasa, anak :
a. kata yang digunakan
b. tinggi- rendahnya suara
c. gerak isyarat badan
d. ekspresi wajah
35
non-verbal
verbal
ortu
marah,melotot,menggerutu
peringatan,nasehat…
dewasa
sopan,mendengarkan,tunduk..
mejawab dengan logis
anak
air
mata,melengking,rewel,gigit keterlaluan,kasar,seen
jari …..
aknya ….
ada tiga macam analisis :
a. komplementer
b. silang
c. tersembunyi
Komplementer
Saling melengkapi, terjadi pada pesan yang disampaikan pada
bidang yang sama, misal : ortu ---------- ortu
dan pada bidang yang tidak sama, anak ----- ortu
stimulus sebagai anak dan responya ortu, jadi saling melengkapi.
Silang
Contoh :
o
o
d
d
k
k
36
Tersembunyi
contoh :
o
o
d
d
k
k
Keterangan:
A mengumpulkan tugas dengan lisan …….. (memelas) terlambat
B menerima ……. tapi dalam hati bicara nasehat,………
Balance Theory (1946) ……. Heider
Sifat teori keseimbangan :
a. terjadi dua orang
b. lebih memusatkan pada komunikasi
intrapersona yang berfungsi
sebagai daya tarik. Daya tarik adalah semua keadaan kognisi yang
berhubungan antara perasaan suka atau tidak suka terhadap
individu atau obyek lain. (tertutup).
c. menerangkan
bagaimana
individu-individu
sebagai bagian dari
struktur soial cenderung menjalin hubungan dengan satu sama lain.
Heider menggunakan beberapa simbol untuk menganalisis :
L
= like/suka/+
L- = dislike
U = unit farning relationship
37
hubungan pembentukan unit Ex. anggota kelompok
U- = bukan anggota kelompok
P
= person
O = others
X = benda/obyek
“Jika dua orang mempunyai sikap menyukai/tidak menyukai satu sama
lain atau terhadap obyek di luar mereka maka akan terbentuk pola
hubungan yang seimbang.”
-
Saling suka atau sama-sama suka pada obyek yang sama maka akan
terbentukhubungan seimbang.
-
tak saling suka atau sama-sama tidak suka pada obyek yang sama
maka akan terbentuk hubungan tak seimbang.
x
P
O
Pada keadaan balance menolak adanya perubahan
Pada keadaan unbalance akan ada usaha untuk keseimbangan dengan
komunikasi melalui diskusi, debat dsb.
38
Keadaan
Simbol
Arti
seimbang
plo,olp
person like other
other like person
pl-o,pu-o
p dislike o dan
p bukan anggota o
tak seimbang
plo, ol-p
p like o dan o dislike p
plo,olx,pl-x
p like o, o like x
tetapi p dislike x
A B X Theory
Newcomb
1. 2 orang atau lebih
2. keterlibatan
komunikasi
merupakan
untuk
keistimewaan
dan
perluasan persetujuan
3. asumsi
bahwa
komunikasi
merupakan
fungsi
penting
yang
memungkinkan 2 orang atau lebih mempertahankan orientasi
stimultan terhadap satu sama lain dan terhadap suatu obyek di
lingkungan eksternal mereka.
4. komunikasi lebih terbuka
----- interpersonal, dengan diskusi,
debat, ….. jadi lebih banyak verbal.
5. model berbentuk segitiga, kedua individu berorientasi pada x.
x
A
B
39
Komunikasi dianggap sebagai proses yang mendukung struktur
orientasi yaitu dalam pengertian mempertahankan atau meningkatkan
kesimetrisan antara tiga elemen dengan jalan mentransmisikan
informasi
tentang
setiap
perubahan
dan
dengan
dimungkinkan
penyesuaian.
Komunikasi mungkin terjadi pada kondisi :
1. Jika ada daya tarik yang kuat antara para partisipan
2. Jika obyeknya bersifat penting
3. Jika obyek mempunyai relefensi terhadap A maupun B.
A suka X tapi A dapat persuasip B untuk mengubah persepsi B untuk
suka X
Daftar Pustaka
Rakmat, Jalaluddin,
1992 “Psikologi Komunikasi” , Rosdakarya, Bandung.
Zastrow, Charles and Kirst, Karen-Ashman
1989
“Understanding
Human
Behavior
and
The
Social
Environment", by Nelson-Hall Inc.
Handbook of Communication dalam judul “Nonverbal Communication,
Randall P.Harison.
Download