userfiles/Sekitar Privatisasi

advertisement
SEKITAR PRIVATISASI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
ISTILAH dan Latar Belakang
ASAS UTAMA
PRINSIP
CONTOH DI USA DAN INGGRIS
ISU YANG MENYERTAI
CARA-CARA PRIVATISASI
PRIVATISASI DALAM
PERSPEKTIF EKONOMI POLITIK
8. PRAKTEK PRIVATISASI
ICHSANUDDIN NOORSY
1
1.
Istilah privatisasi muncul dari Konsensus Washington. Yakni sebuah
konsensus yang dibuat oleh Dept Keu AS di bawah Reagan bekerja
sama dengan Pemerintah Ingris dalam kendali Thatcher. Isinya :
penghematan fiskal (tapi tidak perlu hemat untuk berutang luar
negeri dan membayar utang luar negeri), pasar bebas investasi dan
perdagangan, liberalisasi pasar modal dan keuangan-perbankan, dan
privatisasi.
2.
Asas utama privatisasi adalah kepemilikan individual secara mutlak
dan mekanisme pasar bebas. Karenanya tidak dikenal public goods
atau public services. Yang ada commercial goods atau commercial
services
2
3. Prinsip-prinsip privatisasi :
a. Kepemilikan pribadi (private ownership)
b. Persaingan dan pasar bebas
c. Pemerintah dilarang campur tangan dalam
mekanisme pasar
d. Kegagalan pasar diabaikan karena pasar
dianggap hakim paling bijaksana dan
efisien
e. Program karikatif seperti Community
Development, Corporate Social
Responsibility, Scholarship, Funding NGO
MOTIF UTAMA : AKUMULASI MODAL
3
4.
Contoh privatisasi di Inggris atau
AS, mengakibatkan berpindahnya
pengelolaan dan kepemilikan negara
dari sumber daya ekonomi hingga
produksi ke tangan swasta. Dalam
privatisasi pembangkit listrik di
Inggris, yang terjadi adalah makin
mahalnya harga listrik dan sulitnya
pemerintah mengatur jaminan
pasokan listrik. Di AS, hal itu terjadi
sekitar 13 negara bagian. Karena itu
privatisasi pembangkit listrik di
kedua negara itu dihentikan.
4
Harga listrik meningkat setelah liberalisasi, seperti di California, Swedia
(Ferdinand Banks, 2003).
Majalah Energy Market, Juni 2004: Di AS baru Texas, Illinois,
Pennsylvania, Massachussets, Connecticut, New Jersey, Maryland, Virginia,
Ohio, dan Michigan yang telah melakukan liberalisasi. Tapi dihantui
kegagalan liberalisasi di California
Yang belum menyetujui liberalisasi kelistrikan: Colorado, Washington,
Idaho, Utah, Wyoming, Nebraska, North Dakota, South Dakota,
Kansas, Indiana, Kentucky, Tennessee, Alabama, Georgia, South
Carolina, North Carolina, Vermont, Minnesota, Iowa, Missouri,
Mississippi, Louisiana, Florida, Oregon, Nevada, New Mexico,
Oklahoma, Arkansas, West Virginia, Alaska, dan Hawaii.
Kongres AS sendiri tidak menyetujui penjualan UNOCOAL kpd
CNOOC dan pelabuhan di AS kepada PortDubai
Di Jepang, privatisasi perusahaan pos mengalami perdebatan panjang dan
membuat PM Koizumi tidak populer. Di bawah Shinzo Abe, privatisasi pos
dilakukan dengan menjual saham perusahaan pos kepada masyarakat domestik.
Tetapi kasus perusahaan layanan kesehatan yang tidak bertanggung jawab atas
kualitas layanannya memperoleh protes dan mendapat sanksi dari Pemerintah.
5
ISU YANG MENYERTAI
1. Demokrasi Liberal
2. Country Risk
3. Hak asasi manusia, tanpa hak Ekosob (Memperoleh
Penghidupan yang layak, Pekerjaan, Pendidikan,
Kesehatan, Perumahan, Layanan Publik)
4. Lingkungan, guna menahan laju daya saing pesaing
5. Gender
6. Good Corporate Governance
7. Indeks Korupsi
8. Indeks Persaingan
9. Multikultur
10. Kearifan Lokal
11. Pemerintah gagal dan buruk dalam menyediakan
layanan publik.
6
1.
2.
Out sourcing beberapa jenis pekerjaan;
Memberikan hak pengelolaan dan, atau pemeliharaan atas barang
dan jasa publik kepada swasta;
3. Menjual kepemilikan saham pemerintah melalui Initial Public
Offering (IPO) atau Strategic Partnership;
4. Memberikan hak pemakaian atas barang publik untuk jangka waktu
tertentu atau jangka panjang (50-90 tahun);
5. Menggantungkan pemenuhan kebutuhan pada pasokan swasta
untuk layanan jasa, misalnya jasa jaringan telekomunikasi yang
dikelola swasta atau jasa jalan tol;
6. Mempreteli (Unbundling) jasa dan produk barang publik melalui
restrukturisasi usaha BUMN yang kemudian BUMN tersebut menjual
saham atau hak konsesinya;
7. Sekuritisasi aset, sumber daya, dan, atau kontrak dengan maksud
menyebar kepemilikan ke masyarakat dan Pemerintah Daerah.
Khusus mengenai gagas sekuritisasi aset di bawah Pemerintahan
Megawati, kelompok Mafia Berkeley menolaknya.
7
UU Kelistrikan yg sudah dibatalkan MK dan UU Migas adalah
persyaratan bagi paket stand-by loan IMF sebesar $ 43 milyar dan
sejumlah pinjaman struktural lainnya yang diberikan oleh Bank
Dunia, ADB dan negara-negara kreditor.
IMF memaksa program penyesuaian struktural
Sebagai bagian dari reformasi kebijakan di sektor energi Bank Dunia
menyatakan, "Continue implementation of the adopted Power Sector
Restructuring Policy, and prepare a draft of new Electricity Law and
implementing regulation."
IMF memantau proses legislasi RUU Ketenagalistrikan di DPR dalam bentuk
Letter of Intent/Memorandum of Economic and Financial Policies, dan dijadikan
persyaratan untuk pengucuran sejumlah pinjaman.
8
Privatisasi dalam Perspektif Ekonomi Politik (Lanjutan)
Utang luar negeri memberi dampak tekanan fiskal, dan tekanan
neraca pembayaran.
Karena tidak mampu bayar utang atau tepatnya kebijakan
ekonomi didasarkan pada upaya memburu pertumbuhan ekonomi
setinggi-tingginya, maka negara debitor dipaksa untuk memberi
konsesi pertambangan, liberalisasi perdagangan dan keuanganperbankan serta memprivatisasi BUMN.
Stiglitz dan Noriah melihat privatisasi adalah pengambil alihan
sumber daya dan surplus perekonomian negara debitor ke luar
negeri, negara kreditor (negara kapitalis, para pemilik modal).
Tetapi negara debitor tetap dianjurkan berutang sampai dengan
sumber daya ekonominya susut, pasarnya marjinal dalam artinya
daya beli masyarakat hancur (seperti Nigeria dan Argentina. Kini
Argentina berhasil bangkit karena berani melawan), dan
kemudian negara tersebut menjadi teritori, bukan lagi state
(Lihat: Michael Hudson Super Imperialism).
9
Yang rancu adalah banyaknya pandangan ekonom yang sembarangan
dalam membandingkan antara efisiensi di sektor usaha (korporasi)
dengan efisiensi di organisasi pemerintahan. Secara teoritik, adalah
kurang sepadan membandingkan istilah hemat pada pemerintahan
yang bertugas memberikan perlindungan, memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan masyarakat, memberi keadilan, dan keamanan
dengan istilah efisiensi.
Kerancuan lain adalah soal pergeseran negara kesejahteraan (welfare
state) menjadi kesejahteraan korporasi (corporate welfare). Bagi
penganut mekanisme pasar, pergeseran ini tidak dan bukan masalah,
walau berujung pada makin kayanya kaum kapitalis. Bagi penganut
ekonomi kelembagaan berbasis negara kesejahteraan, walau bukan
prinsip etatis, pergeseran itu sekadar membuktikan, konsep negara
penjaga malam akan terus berulang. Yakni negara sekadar menjadi
pelindung bagi kaum kapitalis.
Privatisasi pada sektor-sektor publik pada hakikatnya adalah aliansi
busuk kaum politisi, birokrasi, korporasi dan kalangan intelektual yang
paradigmanya pasar sebagai hakim bermoral. Motif utamanya adalah
harta tahta untuk diri, keluarga dan kelompok sendiri.
10
1.Tergantung pada komitmen Pemerintah dalam menjalankan
konstitusi;
2.Membatasi sektor ekonomi atau jenis-jenis usaha yang dapat
diprivatisasi;
3.Mencegah privatisasi sebagai pengambil alihan sumber daya
ekonomi dan surplus perekonomian ke tangan asing;
4.Mencegah privatisasi sebagai perampokan. Istilah yang saya
gunakan di berbagai artikel sebagai penjarahan aset, sumber
daya dan harga diri bangsa;
5.Penelitian Marion Four-Cade dan Sarah L Babb (Princeton Univ) di
empat negara (Inggris, Perancis, Brazil, Chili): Tekanan Neraca
Pembayaran mengakibatkan suatu pemerintahan dipaksa untuk
memprivatisasi dan kemudian membuahkan konflik sosial yang
tinggi
11
Download