TEMPERATURE MEASUREMENT Galileo (1592) • Colored alcohol Gabriel Fahrenheit (1700) • Ice water (0o) - Blood temperature (96o) Anders Celcius (1742) • Melting point of ice (0o) • Boiling point of water (100o) William Thomson, Lord Kelvin (1800) • K = oC + 273.15 (Absolute temperature) W.J.M. Rankine • oR = oF + 459.67 INTERNATIONAL PRACTICAL TEMPERATURE SCALE IPTS-68 EQUILIBRIUM POINT K OC 13.81 -259.34 17.042 -256.108 20.28 -252.87 Boiling Point of Neon Triple Point of Qxygen Boiling Point of Neon Triple Point of Water 27.102 -246.048 54.361 -218.789 90.188 -182.962 273.16 .01 Boiling Point of Water Freezing Point of Zinc Freezing Point of Silver 373.16 100 692.73 419.58 1235.08 961.93 Freezing Point of Gold 1337.58 1064.43 Triple Point of Hydrogen Liquid/Vapor Phase of Hydrogen Boiling Point of Hydrogen TEMPERATURE SENSORS THERMOCOUPLE • Thomas Seebeck RESISTANCE TEMPERATURE DETECTOR • Humphry Davy, William Siemens THERMISTOR • Steinhart - Hart IC TEMPERATURE TRANSDUCER • LM335, LM 34, AD592 THERMOCOUPLE THOMAS SEEBECK (1821) Dissimilar metals EFFECT SEEBECK – THERMOELECTRIC CIRCUIT eAB T eAB = Seebeck voltage = Seebeck coefficient TYPE METAL [V/oC] RANGE [OC] 6 0 to 1820 B Platinum 6 % Rhodium – Platinum 30 % Rhodium E Nickel – Constantan 58.5 -270 to 1000 J Iron – Constntan 50.2 -210 to 760 K Nickel 10 % Cr – Nickel 39.4 -270 to 1372 N (AWG 14) Nicrosil – Nisil 39 0 to 1300 N (AWG 28) Nicrosil – Nisil 26.2 -270 to 400 R Platinum 13 % Rhodium – Platinum 11.5 -50 to 1768 S Platinum 10% Rhodium – Platinum 10.3 -50 to 1768 T Copper - Constantan 38 -270 to 400 W-Re Tungsten 5 % Rhodium – Tungsten 26 % Rhodium 19.5 0 to 2320 NBS POLYNOMIAL COEFFICIENTS NBS = National Bureau of Standard Temperature Conversion Equation : T a o a1x a 2 x 2 a n x Contoh Soal No. 1.1 Sebuah termokopel tipe J yang digunakan untuk mengukur temperatur suatu ruang pembakaran menghasilkan tegangan output sebesar 5,867 mV. Berapa tegangan outputnya bila diukur dengan termokopel tipe K ? Termokopel Tipe J Termokopel Tipe K Polynomial Coefficients ao - 0,0488683 oC mV oC mV 100 4,095 160 6,539 a1 19873,145 110 4,508 170 6,939 a2 - 218614,54 120 4,919 180 7,338 a3 11569199,8 130 5,327 190 7,737 a4 - 264917531 140 5,733 200 8,137 a5 2018441314 150 6,137 210 8,537 Jawab : Termokopel Tipe J Polynomial Coefficients ao a1 a2 a3 a4 a5 - 0,0488683 19873,145 - 218614,54 11569199,8 - 264917531 2018441314 3 x 5,867 mV 5,867 x10 V T a o a 1x a 2 x a 3 x a 4 x a 5 x 2 111,058 C o 3 4 5 Termokopel Tipe K oC mV oC mV 100 4,095 160 6,539 110 4,508 170 6,939 120 4,919 180 7,338 130 5,327 190 7,737 140 5,733 200 8,137 150 6,137 210 8,537 4,919 4,508 V 4,508 (111,058 110) 4,552 mV 120 110 PENGUKURAN TEMPERATUR MENGGUNAKAN VOLTMETER : EQUIVALENT CIRCUITS : Tabel V V1 V2 TJ 2 V2 V1 V V2 V1 TJ1 Contoh Soal No. 1.2 Suatu temperatur diukur dengan menggunakan sebuah termokopel tipe J dan sebuah DVM (Digital Volt Meter). Temperatur ruangan pada saat pengukuran adalah 28 oC dan DVM menunjukkan angka 10,933 mV. Tentukan temperatur tersebut. Jawab : Dari tabel diperoleh : TJ 2 28 o C V2 1,432 mV V1 V V2 10,933 1,432 12,365 mV 220,9 220,8 T 220,8 (12,365 12,331) 220,861 o C 12,387 12,331 External Reference V V1 V2 ( t J1 t J 2 ) T 273,15 t V V1 V2 (TJ1 273,15) (TJ 2 273,15) V (TJ1 TJ 2 ) (TJ1 0) TJ1 IRON-CONSTANTAN THERMOCOUPLE REMOVING JUNCTIONS FROM DVM TERMINALS Isothermal Block = electrical insulator + good heat conductor V (T1 TREF ) LAW OF INTERMEDIATE METALS A = Cu B = Fe C=C V (T1 TREF ) RESISTANCE TEMPERATURE DETECTOR • Humphrey Davy Seebeck – Tahanan logam dipengaruhi temperatur • William Siemens – Platinum resistance thermometer • PRTD Standard – - 182,96 oC – 630,74 oC • C.H. Meyers (1932) – Koil platina digulung pada batang mika – Dimasukkan ke dalam tabung kaca BEBERAPA TIPE RTD COMMON RTD MATERIALS METAL RESISTIVITY (OHM/CMF) cmf = circular mil foot Gold Au 13.00 Silver Ag 8.8 Copper Cu 9.26 Platinum Pt 59.00 Tungsten W 30.00 Nickel Ni 36.00 PENGUKURAN TAHANAN • Tahanan PRTD – Puluhan s/d ribuan ohm – Standard : DIN 43760 • Ro = 100 pada 0oC • = 0,00385 / /oC • Dapat digunakan jembatan Wheatstone – Output jembatan sebanding dengan tahanan RTD JEMBATAN WHEATSTONE • Jembatan dibuat setimbang (Vo = 0) dengan mengatur besarnya tahanan R3 (R1 = R2) R3 R2 VS VS Vo R R g R1 R 2 3 • Jembatan tidak perlu dibuat setimbang – Rg dihitung sebagai fungsi dari Vo,, R3 dan VS R3 1 Vo VS R R 2 3 g R3 Rg Vo VS 2(R 3 R g ) VS 2Vo 2Vo R 3 2Vo R g VSR 3 VSR g R g R 3 VS 2Vo EFFECT OF LEAD RESISTANCE • Bila lokasi pengukuran jauh, maka tahanan kawat penghubung harus diperhitungkan 10 (100)(0,00385) T 26o C THREE-WIRE BRIDGE CONFIGURATION • Bila tahanan kawat A dan B sama besar, maka efeknya pada tegangan output akan saling meniadakan • Hubungan antara tegangan output dan tahanan 1 tidak linier (R g R B ) RTD menjadi V V o 2 (R g R B ) (R 3 R A ) S SELF HEATING ERROR • Bila arus yang mengalir melalui RTD cukup besar, maka daya disipasi yang terjadi akan menyebabkan temperatur RTD naik meskipun temperatur ruangan yang akan diukur tidak berubah. • Terjadi kesalahan pengukuran yang disebut self heating error, dinyatakan dengan oC/mW FOUR -WIRE CONFIGURATION • Menggunakan sumber arus konstan (CCS) • Tegangan output yang diukur DVM sebanding dengan tahanan RTD • Kerugiannya adalah menggunakan lebih banyak kawat dibandingkan three-wire configuration RESISTANCE TO TEMPERATURE CONVERSION • RTD lebih linier dari termokopel, tetapi masih memerlukan curve-fitting • Persamaan Callendar – Van Dusen : 3 T T T T R T R o R o T 1 1 100 100 100 100 RT = Tahana pada temperatur T Ro = Tahanan pada temperatur 0oC = Koefisien temperatur (+ 0,00392 / /oC) = 0,11 T <0 =0 T>0 = 1,49 Contoh Soal 2.1 (UTS TE-318, 18 April 1998) Sebuah Resistance Temperature Detector (RTD) dipasang pada suatu quarter-bridge dengan tegangan eksitasi sebesar 3 V. RTD ini mempunyai tahanan nominal pada 20oC sebesar 100 , koefisien temperatur sebesar 0,00385 / /oC dan self heating error sebrsar 0,5 oC/mW. Ruangan yang akan diukur temperaturnya terletak 100 m dari ruangan dimana rangkaian jembatan ini diletakkan. Rangkaian jembatan ini dipasang dengan konfigurasi 3 kawat dimana kawat tembaga yang digunakan mempunyai diameter sebesar 1,291 mm dan konduktivitas listrik sebesar 5,8x107 S/m. Tegangan output yang dihasilkan ternyata adalah 210,1 mV. Hitung temperatur yang diukur bila : a). Tahanan kawat dan self heating error diabaikan b). Tahanan kawat tidak diabaikan dan self heating error diabaikan c). Tahanan kawat dan self heating error tidak diabaikan Jawab : R2 R3 a) VS R1 VS 3000 mV Vo R 1 R 2 R 3 100 RT Vo 210,1 mV RT R1 RT 210,1 1 Vo VS 0,57 R T 100 3000 2 R T R 3 R1 R 2 57 R T 0,57 R T 57 R T 132,558 0,43 R T R 20 R 20 (T 20) 132,558 100 0,00385(100)(T 20) 32,558 T 20 104,566 o C 0,385 Jawab : R2 b) R3 VS R1 VS 3000 mV L 100 m Vo R 1 R 2 R 3 100 5,8x107 S / m RT Vo 210,1 mV d 1,291 mm 2 S d (1,291x10 3 ) 1,309 x10 6 m 2 4 4 L 100 Rw 1,317 7 6 S (5,8x10 )(1,309 x10 ) RT Rw R1 VS Vo R T R w R 3 R w R1 R 2 R T 1,317 210,1 1 0,57 R T 102,634 3000 2 R T 1,317 0,57 (R T 102,634) 0,57(102,634) 1,317 RT 132,987 0,43 R T R 20 R 20 (T 20) 132,987 100 0,00385(100)(T 20) 32,987 T 20 105,681 o C 0,385 T 1,115 o C Jawab : R2 R3 c) VS R1 VS 3000 mV R 3 100 Vo R T 132,987 RT R w 1,317 VS 3000 I 12,732 mA R 3 R T 2R w 100 132,987 2(1,317) P I 2 R T (12,732 x10 3 ) 2 (132,987) 21,558 mW Tself heating 21,558(0,5) 10,779 o C T 132,987 10,779 122,208 o C Contoh Soal 2.2 (UTS TE-408, 11 Juli 1996) Sebuah Resistance Temperature Detector (RTD) dipasang pada suatu quarter-bridge dengan tegangan eksitasi sebesar 3 V. RTD ini mempunyai tahanan nominal pada 20oC sebesar 100 dan koefisien temperatur sebesar 0,00385 //oC. Ruangan yang akan diukur temperaturnya terletak jauh dari ruangan dimana rangkaian jembatan ini diletakkan. Rangkaian jembatan ini dipasang dengan konfigurasi 3 kawat dimana kawat tembaga yang digunakan mempunyai mempunyai tahanan sebesar 5 . Rangkaian jembatan ini dikalibrasi pada dua temperatur, yaitu 20oC dan 100oC. Bila pengukuran dianggap linier, berapa % kesalahan (FS = 80oC) yang terjadi pada saat temperatur yang diukur adalah 60oC ? TERMISTOR • Seperti RTD, termistor adalah tahanan yang berubah terhadap temperatur • Perbandingan dengan termokopel dan RTD – Termokopel paling besar daerah cakupannya – RTD paling linier – Termistor paling sensitif • Termistor terbuat dari bahan semikonduktor – Mudah rusak • Umumnya mempunyai koefisien temperatur negatip PERSAMAAN STEINHART-HART 1 3 A B ln R C (ln R ) T T dalam oK R dalam B T C ln R A Contoh Soal 3.1 (UTS TE-408, 11 Juli 1996) Sebuah termistor dikalibrasi pada tiga temperatur, yaitu : t = 0oC R = 16320 t = 50oC R = 1800 t = 100oC R = 339,2 Bila tahanannya 2700 , berapa oC temperatur yang diukur ? MODEL TERMISTOR 1 1 R T R o exp B R o e T To • • • • 1 1 B T To Temperatur acuan To = 25oC + 273 = 298 K Ro = Tahanan pada temperatur To B = Karakteristik temperatur ( 4000 K) RT = Tahanan pada temperatur T KARAKTERISTIK TEMPERATUR Thermowid (Siemens) : B(TC ) B[1 (TC 100)] B 4000 K 2,5x10 4 5,0 x10 4 /K TC 100 C /K TC 100 C o o KOEFISIEN TEMPERATUR R T R oe 1 1 B T To dR T R oex dT dR T dT RT B 4000 K 1 1 x B T To dx R oe dT B T2 1 1 B T To R T R oex B B 2 RT 2 T T tidak konstan tidak linier T 298 K 4000 4,5% 2 (298) Contoh Soal 3.2 Cara lain yang lebih sederhana untuk menyatakan tahanan sebuah termistor adalah dengan persamaan : B R T A exp Ae T B T Tentukan harga A bila B = 4200 K dan RT = 100 k pada 25oC.. Jawab : R T R oe A 105 e 1 1 B T To 4200 298 0,0757 A R oe B To R T 0,0757 e 4200 T LINIERISASI TERMISTOR • RT dipasang paralel dengan sebuah R RR T Rp R RT • Agar Rp linier, maka Rp harus melewati tiga buah titik dalam garis lurus R p1 R p 2 R p 2 R p 3 RR T 3 RR T1 RR T 2 RR T 2 R R T1 R R T 2 R R T 2 R R T3 RR T 3 RR T1 RR T 2 RR T 2 R R T1 R R T 2 R R T 2 R R T3 RR T 3 RR T1 2RR T 2 R R T1 R R T 3 R R T2 R 2 R T1 RR T1R T 3 R 2 R T 3 RR T1R T 3 2RR T 2 2 R RR T1 RR T 3 R T1R T 3 R R T2 R 3R T1 2R 2 R T1R T 3 R 3R T 3 R 2 R T1R T 2 2RR T1R T 2 R T 3 R 2 R T 2 R T 3 2R 3R T 2 2R R T1R T 2 2R R T 2 R T 3 2RR T1R T 2 R T 3 2 2 R R T1 2R R T1R T 3 R R T 3 R R T1R T 2 3 2 3 2 2RR T1R T 2 R T 3 R R T 2 R T 3 2R R T 2 2 3 2R 2 R T1R T 2 2R 2 R T 2 R T 3 2RR T1R T 2 R T 3 RR T1 2R T1R T 3 RR T 3 R T1R T 2 R T 2 R T 3 2RR T 2 2R T1R T 2 2R T 2 R T 3 R (R T1 R T3 2RR T 2 ) R T 2 (R T1 R T3 ) 2R T1R T3 R T 2 (R T1 R T 3 ) 2R T1R T 3 R R T1 R T 3 2RR T 2 Contoh Soal 3.3 (UTS TE-421, 30 Oktober 1996) Sebuah tachometer yang beroperasi pada temperatur ruangan dari 0o C sampai 40oC, menggunakan gulungan kawat tembaga yang mempunyai tahanan sebesar RS sebesar 1500 pada temperatur 20oC dan koefisien temperatur sebesar 0,004 / /oC. Untuk menanggulangi perubahan temperatur ruangan, rangkaian kompensasi yang terdiri dari sebuah termistor RT yang diparalel dengan sebuah tahanan R dipasang seri dengan gulungan kawat tadi. Bila termistor yang tersedia mempunyai konstanta temperatur sebesar 4000 K, tentukan besarnya tahanan termistor pada 20oC (Ro) dan tahanan paralel R yang sesuai. Contoh Soal 3.4 (UTS TE-421, 30 Oktober 1996) Sebuah termistor dengan tahanan 25 k pada 25oC mempunyai karakteristik temperatur sebesar 4200 K. Oleh karena termistor ini akan digunakan untuk mengukur temperatur dari 10oC sampai 40oC, maka sebelum dipasang pada rangkaian jembatan Wheatstone, termistor ini terlebih dahulu dipasang paralel dengan sebuah tahanan agar menjadi linier. Bila R1 = 10 dengan VS = 1,5 V tentukan R2 dan R3 agar pada 10oC outputnya 10 mV dan pada 40oC outputnya 40 mV ? HARDWARE COMPENSATION Dipasang sebuah baterai yang besarnya sesuai untuk melawan (mengeliminasi) tegangan junction C-Fe Dirancang hanya untuk range yang kecil (perubahan temperatur ruangan RANGKAIAN BRIDGE + RTD/TERMISTOR IC TEMPERATURE SENSOR Temperatur ruangan berubah Arus berubah Arus dilewatkan ke RH Tegangan VH berubah VH mengeliminasi selisih junction Cu-Fe dan Cu-C