Bab ke 1, Pendahuluan BAB KE 1 PENDAHULUAN Industri kimia adalah salah satu jenis industri yang cocok dikembangkan di Indonesia, karena sumber daya alam dan manusia yang tersedia memungkinkan tumbuh dan berkembangnya Industri Kimia. Mengingat kebutuhan suatu produk kimia dan bahan baku pabrik kimia , dari tahun ke tahun semakin meningkat, maka dengan didirikannya pabrik kimia, akan mengurangi ketergantungan pada produk dan bahan baku dari luar negeri, sehingga pengembangan dan pendirian Industri Kimia mutlak diperlukan. Lokasi industri yang digunakan untuk pabrik tersebut perlu dikembangkan juga, guna menampung perkembangan dan pertambahan pabrik baru. Pendirian pabrik baru akan membuka kesempatan kerja bagi masyarakat yang pada akhirnya dapat menekan angka pengangguran. Sebagai akibat yang lainnya adalah kegiatan desain pabrik, akan berkembang dengan pesat pula sehingga kesempatan ini dapat dimanfaatkan oleh tenaga ahli Indonesia sehingga keterampilan akan meningkat dan ketergantungan dengan luar negeri dapat ditekan. Keterkaitan antara sektor industri dan ekonomi diharapkan juga bisa mensubtitusi impor, sehingga mampu berorientasi ekspor dengan memenuhi kebutuhan didalam negeri terlebih dahulu. Berdasarkan pada pabrik yang sudah beroperasi maupun yang akan didirikan, terdapat beberapa tinjauan pengembangannya antara lain : a. Pabrik yang sudah beroperasi, pengembangannya ditujukan pada perluasan, kapasitas dan macam produk dengan cara penambahan alat, perubahan atau pengembangan proses yang sudah ada. Untuk pengembangan jumlah dan macam produk, ada beberapa pilihan antara lain : Membuat pabrik baru yang disesuaikan dengan produk yang sudah ada Pengembangan proses 1 Bab ke 1, Pendahuluan b. Pabrik yang akan didirikan, perancangannya berorientasi pada kapasitas pabrik, dengan beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain : modal, kapasitas produksi, bahan baku maupun pasar. Selain itu, dalam pendiriannya perlu dilakukan pertimbangan proses yang akan digunakan, dimana pemilik bisa bekerja sama dengan kontraktor atau konsultan dengan beberapa macam cara, antara lain : Menyerahkan semua pekerjaan kepada kontraktor Pengembangan proses dikerjakan sendiri tetapi perancangannya dikerjakan bersama-sama kontraktor Pengembangan dan perancangan dilakukan sendiri Dengan demikian dalam pengembangan industri maupun pabrik, diperlukan suatu desain yang menghasilkan suatu tujuan memuaskan baik secara teknis maupun ekonomis. Desain pabrik dapat diartikan sebagai suatu aktifitas kreatif yang dilakukan oleh engineer untuk menghasilkan suatu unit pabrik kimia yang memuaskan ditinjau dari segi teknis maupun ekonomis. Proses perancangannya sendiri merupakan suatu proses penggabungan dari beberapa unsur penunjang yang sangat mendukung dan hasilnya akan dievaluasi baik dari segi teknis maupun ekonomis. Hasil evaluasi akan memberikan penilaian mungkin atau tidaknya perancangan tersebut dilanjutkan. Dalam suatu desain pabrik, pemilihan teknologi sangat dipengaruhi besarnya penanaman modal, penyediaan bahan baku, kebutuhan dan konsumsi energy, tenaga kerja dan perlindungan dari polusi dari aspek social, pabrik harus dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat, sehingga dapat meningkatkan pendapatan per-kapita daerah dan meningkatkan devisa negara. Selain itu produk pabrik harus banyak digunakan dalam industri kimia sehingga turut menunjang program pemerintah dalam mengembangkan sektor industri kimia. Pekerjaan desain pabrik dimulai dari menetapkan spesifikasi atau lingkup perkerjaan yang dikehendaki, dimana spesifikasi pabrik kimia, didefinisikan sebagai kapasitas dan kualitas produk sehingga untuk mendapatkan pabrik dengan spesifikasi yang tepat diperlukan survey dan pengambilan data yang tepat pada 2 Bab ke 1, Pendahuluan produk dan bahan baku serta unsur-unsur penunjang proses produksi pabrik tersebut. Selain itu penentuan kapasitas dan kualitas pabrik bisa didasarkan pada hasil pengembangan produk baru, kebutuhan suatu produk oleh masyarakat atau adanya perluasan suatu usaha. Jika ditinjau dari tahapan proses, suatu pabrik akan menghasilkan suatu produk melalui tahapan proses : penyiapan bahan baku, reaksi, pemisahan, pemurnian dan penanganan produk. Banyak macam proses yang dapat digunakan, namun tidak semua proses dapat digunakan, sehingga suatu proses harus dipilih agar didapatkan kuantitas dan kualitas produk yang sesuai dengan keinginan, dengan peralatan yang efisien dan efektif. Selain itu pemilihan proses yang benar akan menghasilkan pabrik hemat energy dan bersih lingkungan, sehingga investasi dan biaya operasi pabrik tersebut menjadi rendah. Desain suatu pabrik bisa optimal apabila sifat-sifat bahan baku, bahan pembantu, produk dan produk samping diketahui dengan jelas. Sifat-sifat bahan tersebut meliputi sifat : fisika, thermofisika dan kimia. Utilitas digunakan untuk melancarkan proses dari bahan baku menjadi produk utama maupun produk samping dengan buangan atau waste yang sedikit dan mudah diolah sehingga memenuhi peraturan yang berlaku. Evaluasi ekonomis desain pabrik, ditujukan untuk mengevaluasi besarnya investasi dan biaya operasi. Besar investasi dan biaya operasi yang rendah, akan menyebabkan laju pengembalian modal (ROR) yang tinggi dan waktu pengembalian modal yang cepat. Dari uraian tersebut, maka tahapan desain pabrik, meliputi : a. Penetapan kapasitas dan kualitas produk pabrik b. Pemilihan proses dan pembuatan engineering flow diagram c. Perhitungan neraca massa dan energy serta penetapan spesifikasi peralatan proses d. Penetapan instrumentasi dan control serta safety e. Penggunaan utilitas f. Penetapan lokasi pabrik dan lay-out dan peralatan pabrik 3 Bab ke 1, Pendahuluan g. Evaluasi ekonomi pabrik secara : Linier maupun secara Cash Flow meliputi perhitungan : Investasi pabrik yang terdiri dari : Fixed Capital Investment (FCI), Working Capital Investment (WCI), dan Total Capital Investment (TCI) Ongkos produksi atau Total Production Cost (TPC) Laju pengembalian modal atau Rate Of Return (ROR) Waktu pengembalian modal atau Pay Out Time (POT) Break event point (BEP) Hasil desain pabrik dengan evaluasi ekonominya akan menentukan desain tersebut feasible atau tidak. Biasanya faktor internal maupun external, juga sangat mempengaruhi hasil desain. Suatu desain pabrik diharapkan akan menghasilkan desain yang feasible artinya suatu desain yang menguntungkan. Akan tetapi dengan adanya pengaruh factor internal maupun external, hasil beberapa desain bisa merupakan : possible design (desain yang mungkin), probable design (desain yang disukai) dan best design (desain yang optimum atau yang baik untuk mengatasi masalah). 4