RANGKAIAN SERI Dua sumber arus yang disediakan untuk konsumen : 1. Arus searah (direct current, dc) : aliran muatan tidak berubah besar dan arahnya 2. Arus bolak-balik (alternating current, ac) : sinusoidal RANGKAIAN DC I= V = E R R Iconventional + + R E (volt) V - Ielectrons E adalah sumber tegangan listrik dan V adalah kehilangan energi potensial yang melintas tahanan (jatuh tegangan) Baterei, sebagai tegangan sumber menekan arus dengan arah melalui terminal negatif menuju terminal positif. Arah arus I berlawanan dengan arah aliran elektron. Dengan mengikuti arah I, ada kenaikan potensial pada baterei (- ke +), dan dan penurunan tegangan yang melintas tahanan (+ ke -). Pada rangkaian dc dengan sumber tegangan tunggal, arus selalu lewat dari potensial rendah menuju potensial tinggi bila melalui sebuah sumber tegangan. (1) Dan dari potensial tinggi menuju potensial rendah bila melalui sebuah tahanan untuk sejumlah sumber tegangan dalam rangkaian yang sama. (2) I - E + + V - R (1) Rangkaian Elektrik 1 (2) 1 Hubungan seri : Dua buah elemen terhubung pada satu titik. R1 a b I I E R2 Dalam sebuah rangkaian seri, arus yang lewat sama besar pada masing-masing elemen yang tersusun seri. + - I I c I + - Hambatan total dari sejumlah N tahanan yang RT disusun seri adalah : I E I I RT = R1 + R2 + R3 + …..+ RN Arus dapat ditentukan dengan Hukum Ohm : Tegangan pada masing-masing elemen : I=E RT V1 = I R1, V2 = I R2, V3 = I R3, …. VN = I RN Daya pada masing-masing tahanan, ditentukan dengan : P1 = V1 I1 = I12 R1 = V12 , P2 = ……, PN = ……. R1 Daya yang diberikan oleh sumber, adalah : Ptot = E I Daya yang diberikan oleh sumber sama dengan daya yang diserap oleh tahanan. HUKUM TEGANGAN KIRCHOFF (KVL) : “Jumlah aljabar potensial yang naik dan turun pada sebuah kalang (lintasan) tertutup sama dengan nol” Dari titik a, jatuh potensial V1 (+ ke -) pada R1, lalu jatuh potensial V2 pada R2. Dilanjutkan dengan kenaikan potensial E (- ke +) sebelum kembali ke a. Rangkaian Elektrik 1 2 +E – V1 – V2 = 0 Sehingga : atau E = V1 + V2 Susunan elemen tahanan atau sumber tegangan dapat dipertukarkan tanpa mempengaruhi hambatan total, arus ataupun daya pada masing-masing elemen. Sumber tegangan dapat dihubungkan seri untuk menaikkan atau menurunkan tetangan total yang diberikan kepada sebuah sistem. Tegangan total adalah hasil penjumlahan total sumber tegangan dengan polaritas yang sama dan pengurangan total sumber tagangan dengan polaritas yang berlawanan. Polaritas totalnya adalah polaritas jumlah yang lebih besar. E1 E2 + 10 V I + 6V E1 - E2 + 4V 9V I E3 + 2V ET + 18 V E3 + + ET - 3V + 8V ATURAN PEMBAGI TEGANGAN Pada rangkaian seri : 1. Tegangan pada elemen penghambat akan terbagi sebagaimana besar harga hambatan 2. Jumlah jatuh tegangan pada tahanan seri akan sama besar dengan tegangan yang digunakan RT = R1 + R2 I + R1 RT E V1 - R2 + V2 - Aturan Pembagi Tegangan : Rangkaian Elektrik 1 I = E RT V1 = I R1 = E ) R1 = R1 E ( RT RT V2 = I R2 = ( E ) R2 = R2 E RT RT Vx = Rx E RT 3 NOTASI Sumber Tegangan dan Tanah (Ground) Sistem listrik dan elektronika ditanahkan untuk maksud referensi dan keselamatan. 0 volt Simbol hubungan tanah, dengan besar potensial yang ditentukan sebagai nol volt. Penggambaran pada rangkaian : R1 R1 E R2 R2 Notasi Subcript-Ganda + a I Vab R ( Vab = + ) b a Vab R ( Vab = - ) + b I a dan b pada Vab adalah dua titik yang menentukan tegangan pada tahanan R. Titik a mempunyai potensial yang lebih tinggi dari b. Jika ternyata b memiliki potensial lebih tinggi dari a, maka Vab berharga negatif. Notasi Subcript tunggal Vb Va a + 6 ohm E - Rangkaian Elektrik 1 + b 4 ohm - Va adalah tegangan titik a terhadap tanah, besarnya 10 V, karena tepat melintas pada sumber tegangan E. Vb adalah tegangan titik b terhadap tanah, besarnya 4 V karena tepat melintas tahanan 4 . Jika tegangan kurang dari 0 V, maka tanda negative harus disertakan pada tegangan dengan notasi ini. 4 HAMBATAN DALAM SUMBER TEGANGAN Sumber tegangan ideal : tanpa hambatan dalam, tegangan keluaran sebesar E volt dapat diperoleh dalam keadaan tanpa beban atau pun beban dalam keadaan penuh. Kenyataanya, tegangan sebesar E volt hanya dapat diperoleh pada kondisi tanpa beban. Jika beban dihubungkan, keluaran pada tegangan sumber berkurang karena adanya jatuh tegangan pada hambatan dalam. Pengaturan Tegangan (VR %) = VNL – VFL VFL X 100% VNL = keluaran sumber tegangan tanpa beban VFL = Keluaran sumber tegangan dengan beban penuh Kondisi ideal adalah VNL = VFL. Dapat juga ditentukan dengan : Pengaturan Tegangan (VR %) = Rint RL Rangkaian Elektrik 1 X 100% 5