1
RUANG VEKTOR
Nurdinintya Athari
(NDT)
RUANG VEKTOR
Sub Pokok Bahasan
• Ruang Vektor Umum
• Subruang
• Basis dan Dimensi
• Basis Subruang
Beberapa Aplikasi Ruang Vektor
•
•
•
•
Beberapa metode optimasi
Sistem kontrol
Operation Research
dan lain-lain
Ruang Vektor Umum
Misalkan u , v , w V dan k, l Riil
V dinamakan ruang vektor jika terpenuhi aksioma :
1. V tertutup terhadap operasi penjumlahan.
Untuk setiap u , v V maka u v V
2. u v v u
3. u v w u v w
4. Terdapat 0 V sehingga untuk setiap u V
berlaku u 0 0 u u
5. Untuk setiap u V terdapat u sehingga u u u u 0
6. V tertutup thd operasi perkalian dengan skalar.
Untuk setiap u V dan k Riil maka k u V
7. k u v ku kv
8.
k l u ku lu
9. k l u l k u kl u
10. 1. u u
Contoh :
1. Himpunan vektor Euclides dengan operasi standar (operasi
penjumlahan dan operasi perkalian dengan skalar).
Notasi : Rn (Ruang Euclides orde n)
• R : Bilangan real
• R2 : Vektor di bidang
• R3 : Vektor di ruang tiga dimensi
2. Himpunan matriks berukuran m x n dengan operasi
standar (penjumlahan matriks dan perkalian matriks dengan
skalar),
Notasi : Mmxn (Ruang Matriks mxn)
3. Himpunan polinom pangkat n dengan operasi standar.
Notasi : Pn (Ruang Polinom orde n)
Ruang Euclides orde n
Operasi-Operasi pada ruang vektor Euclides:
• Penjumlahan
u v u1 v1 , u 2 v 2 , ..., u n v n
• Perkalian dengan skalar Riil sebarang (k)
ku ku1 , ku 2 ,..., ku n
• Perkalian Titik (Euclidean inner product)
u v u1v1 u 2 v 2 ... u n v n
• Panjang vektor didefinisikan oleh :
u u u
1
2
2
2
u1 u 2 ... u n
2
• Jarak antara dua vektor didefinisikan oleh :
d u , v u v
u1 v1 2 u 2 v 2 2 ... u n v n 2
Contoh :
Diketahui u 1, 1, 2, 3 dan v 2 , 2 , 1, 1
Tentukan panjang vektor dan jarak antara kedua vektor tersebut
Jawab:
Panjang vektor :
u u u
1
2
12 12 2 2 32 15
Jarak kedua vektor
v 2 2 2 2 12 12 10
d u , v u v
1 22 1 22 2 12 3 12
12 12 12 22
7
Misalkan W merupakan subhimpunan dari sebuah ruang vektor V.
W dinamakan subruang (subspace) V jika W juga merupakan ruang
vektor yang tertutup terhadap operasi penjumlahan dan perkalian
dengan skalar.
Syarat W disebut subruang dari V adalah :
1. W { }
2. W V
3. Jika u , v W maka u v W
4. Jika u W dan k Riil maka k u W
Contoh 1:
Tunjukan bahwa himpunan W yang berisi semua matriks orde
2x2 dimana setiap unsur diagonalnya adalah nol merupakan
subruang dari ruang vektor matriks 2x2
Jawab :
0 0
W maka W
1. O
0
0
2. Jelas bahwa W M2x2
3. Ambil sembarang matriks A, B W
0 b1
0 a1
dan B
Tulis A
a2 0
b2 0
Perhatikan bahwa :
0 a1 0 b1
A B
b
a
0
0
2
2
a1 b1
0
a
b
0
2
2
Ini menunjukan bahwa A B W
4. Ambil sembarang matriks A W dan k Riil, maka
0
kA
ka2
ka1
W
0
Ini menunjukan bahwa
kA W
Jadi, W merupakan Subruang dari M2x2.
Contoh 2
Apakah W sub ruang dari ruang vektor R3 jika W didefinisikan
sebagai {(a,b,c) dimana a.b.c = 0}
Jawab
W = {(a,b,c) dimana a.b.c = 0, a,b,c R}
Vektor (0,0,0) W
W ≠ { } dan W R3
Misalkan a = (0,1,2), b = (2,1,0) adalah vector di W
c = a + b = (2,2,2)
c bukan vector di W
karena 2.2.2 = 8 ≠ 0
W bukan sub
ruang di R3
* Jika c di W, kita tidak dapat membuat kesimpulan bahwa
W sub ruang dari R3
Contoh 3:
Periksa apakah himpunan W yang berisi semua matriks orde
2x2 yang determinannya nol merupakan subruang dari ruang
vektor M2x2
Jawab :
a b
a b
W=
det
0, a, b, c, d R
c d
c d
0 0
1.
W , maka W
0 0
2. Jelas bahwa W M 22
3. Misalkan ambil sembarang matriks A, B W. Pilih a ≠ b :
a b , jelas bahwa det (A) = 0
A
0 0
0 0 , jelas bahwa det (B) = 0
B
b a
A B
a b
=
b a
Karena a ≠ b
Maka det (A + B ) = a2 – b2 ≠ 0
Jadi W bukan merupakan subruang
karena tidak tertutup terhadap operasi penjumlahan
Contoh 4
Tunjukkan bahwa W : garis yang berasal dari titik pusat di bidang
adalah sub ruang dari ruang vektor R2
Jawab
W = {(x,y) | ax + by = 0, a,b R}
W≠{}
1. Garis x + y = 0 dan x – y = 0 W
2. Misalkan Garis1: a1x + b1y = 0 dan Garis2 : a2x + b2y = 0
adalah garis di W
W R2
3. Garis3 = Garis1+Garis2 = (a1+a2)x + (b1+b2)y = 0 ada di W
4. k Garis1= ka1x + kb1y = 0 ada di W
Maka, W sub ruang di R2
Sebuah vektor u dinamakan kombinasi linear dari vektor-vektor
v1, v2 , … , vn
jika vektor-vektor tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk :
u k1v1 k 2v2 ... k n vn
dimana k1, k2, …, kn adalah skalar riil.
Contoh
Misal u (2, 4, 0) dan v (1, – 1, 3) adalah vektor-vektor di R3.
Apakah vektor berikut merupakan kombinasi linear dari
vektor-vektor di atas
a. a (4, 2, 6)
b. b (1, 5, 6)
c. c (0, 0, 0)
Jawab :
a. Tulis k1u k 2 v a
akan diperiksa apakah ada k1, k2,
sehingga kesamaan tersebut dipenuhi.
4
1
2
k1 4 k 2 - 1 2
6
3
0
Ini dapat ditulis menjadi:
2 1
4
1
0 3
k1
4
2
k
6
2
dengan OBE, diperoleh:
2 1
4 -1
0 3
4 1 12
2 ~ 0 1
6 0 0
2 1 0
2 ~ 0 1
0 0 0
1
2
0
Dengan demikian, k1 = 1 dan k2 = 2
a merupakan kombinasi linear dari vektor u dan v
atau
a u 2v
b. Tulis :
k1u k 2 v b
2
k1 4 k 2
0
1
1
-1 5
3
6
ini dapat ditulis menjadi:
2 1
4
1
0 3
1
k1
5
k2 6
dengan OBE dapat kita peroleh :
2
4
0
1
-1
3
1
5
6
1
~ 0
0
1
2
-3
3
0
3 ~
6
1
0
0
1
1
0
2
2 ~
3
1
2
1
0
0
0
1
0
2
3
-1
2
Baris terakhir pada matriks ini menunjukkan bahwa SPL tersebut
adalah tidak konsisten (tidak mempunyai solusi).
Jadi, tidak ada nilai k1 dan k2 yang memenuhi
b tidak dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari u dan v
c. Dengan memilih k1 = 0 dan k2 = 0,
maka dapat ditulis
k1u k 2 v c
artinya vektor nol merupakan kombinasi linear
dari vektor apapun.
LATIHAN
Misalkan
u = (1, 2, -1) dan v = (6, 4, 2)
adalah vektor di R3.
Apakah vektor berikut merupakan kombinasi linear dari
vektor-vektor di atas
a.
a = (9, 2, 7)
b. b = (4, -1, 8)
c.
c
= (2, 6, 10)
Definisi membangun dan bebas linear
Himpunan vektor
S v1 , v 2 , ... , v n
dikatakan membangun suatu ruang vektor V
jika setiap vektor pada V selalu dapat dinyatakan
sebagai kombinasi linear dari vektor-vektor di S.
Contoh :
Tentukan apakah
v1 = (1, 1, 2),
v2 = (1, 0, 1), dan
v3 = (2, 1, 3)
membangun V???
Jawab :
Ambil sembarang vektor di R2
misalkan
.
Tulis :
.
u1
u u2
u
3
u k1 v1 k 2 v 2 k 3 v 3
Sehingga dapat ditulis dalam bentuk :
1 1 2 k1
u1
1 0 1 k u
2
2
u
2 1 3 k3
3
Syarat agar dapat dikatakan kombinasi linear
SPL tersebut harus mempunyai solusi (konsisten)
Dengan OBE diperoleh :
Agar SPL itu konsisten haruslah u3 – u2 – u1 = 0
Ini kontradiksi dengan pengambilan vektor sembarang
(unsur-unsurnya bebas, tak bersyarat)
Dengan demikian, vektor-vektor tersebut tidak membangun R3
Misalkan S u1 , u 2 ,..., u n
adalah himpunan vektor diruang vektor V
S dikatakan bebas linear (linearly independent)
JIKA SPL homogen :
k1u1 k2u2 ... kn un 0
hanya mempunyai satu solusi (tunggal), yakni
k1 0, k 2 0, ... , k n 0
Jika solusinya tidak tunggal,
maka S kita namakan himpunan tak bebas linear
(Bergantung linear / linearly dependent)
Contoh :
Diketahui u 1, 3, 2 dan a 1, 1, 1
Apakah saling bebas linear di R3
Jawab :
Tulis
k1u k 2 a 0
atau
-1 1
k1
1
3
2 1 k2
0
0
0
dengan OBE dapat diperoleh :
-1 1 0
1
1 0 ~ 0
3
2 1 0
0
1 0
1 0 0
0
1
0
4 0 ~
0 0 0
1 0
dengan demikian diperoleh solusi tunggal yaitu :
k1 = 0, dan k2 = 0.
Ini berarti ū dan ā adalah saling bebas linear.
Contoh :
Misalkan
, 1
a 3
2
,
2
1
b 1 c 6
1
4
Apakah ketiga vektor diatas saling bebas linear R3
Jawab :
Tulis :
0 k1 a k 2 b k 3 c
atau
2 k1 0
1 1
3 1 6 k 2 0
2 1 4 k 0
3
dengan OBE diperoleh :
1
1 1 2
0 ~ 0
0 4
0 1
0
0
1 2
1
0
0
0
Ini menunjukan bahwa
k1, k2, k3 merupakan solusi tak hingga banyak
Jadi
a , b , c adalah vektor-vektor yang bergantung linear.
1 0 0
0 1 0 0 0 0
1 0
0 1
0 0
1 0
0 1
0 0
1 0
0 1
0 0
0
1 0
0 1
0 0 0
0
0
Basis dan Dimensi
Jika V adalah sembarang ruang vektor dan S = { ū1, ū2, … , ūn }
merupakan himpunan berhingga dari vektor-vektor di V, maka
S dinamakan basis bagi V jika kedua syarat berikut dipenuhi :
• S membangun V
• S bebas linear
Contoh :
Tunjukan bahwa himpunan matriks berikut :
M
3 6
3 6,
8 1 0
0 1 0
1 0 , 12 4, 1 2
merupakan basis bagi matriks berukuran 2 x 2
Jawab :
Tulis kombinasi linear :
0 1
3 6
k3
k1
k
2
1 0
3 6
atau
3k1 k 4
3k1 k 2 12k 3 k 4
0 8
12 4 k4
1 0 a b
1 2 c d
6k1 k 2 8k 3 a b
6k1 4k 3 2k 4 c d
dengan menyamakan setiap unsur pada kedua matriks, diperoleh SPL :
0
0
1 k1 a
3
6 1 8 0 k b
2
3 1 12 1 k3 c
6 0 4 2 k 4 d
Determinan matriks koefisiennya (MK) = 48
• det(MK) 0 SPL memiliki solusi untuk setiap a,b,c,d
Jadi, M membangun M2 x 2
• Ketika a = 0, b = 0, c = 0, d = 0,
det(MK) 0 SPL homogen punya solusi tunggal.
Jadi, M bebas linear.
Karena M bebas linear dan membangun M2 x 2
maka M merupakan basis bagi M2 x 2.
Ingat…
Basis untuk setiap ruang vektor adalah tidak tunggal.
Contoh :
Untuk ruang vektor dari M2 x 2, himpunan matriks :
1 0 0 1 0 0 0 0
0 1, 0 0, 1 0, 0 1
juga merupakan basisnya.
Misalkan matriks :
1 2 1 1
A 1
2
3 1
1
2
2
1
Vektor baris
Vektor kolom
dengan melakukan OBE diperoleh :
Perhatikan kolom-kolom pada matriks hasil OBE
matriks A mempunyai basis ruang kolom yaitu :
1 1
1 , 3
1 2
basis ruang baris diperoleh dengan cara, mentransposkan
terlebih dahulu matriks A, lakukan OBE pada At,
sehingga diperoleh :
Kolom-kolom pada matriks hasil OBE yang memiliki
satu utama berseseuaian dengan matriks asal (A).
Ini berarti, matriks A tersebut mempunyai basis ruang baris :
1 1
2 2
,
1 3
1 1
Dimensi basis ruang baris = ruang kolom dinamakan rank.
Jadi rank dari matriks A adalah 2.
Contoh :
Diberikan SPL homogen :
2p + q – 2r – 2s = 0
p – q + 2r – s
=0
–p + 2q – 4r + s = 0
3p – 3s
=0
Tentukan basis ruang solusi dari SPL diatas
Jawab :
2 1 2 2
SPL dapat ditulis dalam bentuk : 1 1 2 1
1 2 4 1
3 0
0 3
0
0
0
0
dengan melakukan OBE diperoleh :
1
0
0
0
0 0 1 0
1 2 0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
Solusi SPL homogen tersebut adalah :
p 1 0
q 0 2
r 0 a 1 b
s 1 0
dimana a, b merupakan parameter.
Jadi, basis ruang solusi dari SPL diatas adalah :
1
0
0 ,
1
0
2
1
0
Dimensi dari basis ruang solusi dinamakan nulitas.
Dengan demikian, nulitas dari SPL diatas adalah 2.
Latihan Bab 5
6 3
1.Nyatakanlah matriks
0 8
sebagai kombinasi linear dari matriks berikut :
1 2 0
1 3 ,
2
1
4 2
, dan
4
0 2
2. Periksa, apakah himpunan berikut bebas linear !
a. {6 – x2 , 6 + x + 4x2 }
b. {1 + 3x + 3x2, x + 4x2, 5 + 6x + 3x2, 7 + 2x – x2}
3. Periksa, apakah himpunan A = {6 – x2 , 6 + x + 4x2 }
membangun polinom orde 2 !
4. Periksa, apakah himpunan berikut merupakan
basis bagi polinom orde 2 (P2)
a. {4 + 6x + x2, – 1 + 4x + 2x2, 5 + 2x – x2}
b. {– 4 + x + 3x2, 6 + 5x + 2x2, 8 + 4x + x2}
5. Misalkan
J a bx cx 2
a 2 b 2 c 2
merupakan himpunan bagian dari ruang vektor
Polinom orde dua.
Periksa apakah J merupakan sub ruang
dari ruang vektor Polinom orde dua
Jika ya, tentukan basisnya
6. Diberikan SPL homogen :
p + 2q + 3 r = 0
p + 2q – 3 r = 0
p + 2q + 3 r = 0,
Tentukan basis ruang solusi (buktikan)
dan tentukan dimensinya.
7. Tentukan rank dari matriks :
1 2 1 1
1
2
3
1
1
2
2 1