MODUL 3 DASAR KOMUNIKASI “Message” Lab.Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Modul III MESSAGE (Bentuk Dan Teknik Penyajian Pesan) Bentuk dan teknik penyajian pesan juga merupakan faktor yang ikut menentukan berhasil tidaknya upaya persuasi yang dilancarkan seseorang, sekelompok orang atau organisasi. Secara umum ada 2 faktor yang perlu diperhatikan dalam upaya merancang suatu pesan yang efektif: struktur dan daya tarik (appeals). Berikut adalah uraian mengenai kedua faktor tersebut. 3.1 Struktur Pesan Struktur pesan menunjukkan pengorganisasian pada elemen-elemendari pesan. Dalam hal ini sedikitnya ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pengaturan struktur pesan yaitu: “message sidedness” (sisi pesan), “order of presentation” (urutan penyajian), “conclusion drawing” (penarikan kesimpulan). 1. Message sidedness Penyusunan pesan dapat disusun secara “satu sisi” (one-sided) atau “dua sisi” (two-sided). Penyusutan pesan yang satu sisi memberikan penekanan hanya pada posisi kepentingan pihak pengirim pesan. Biasanya hanya ditonjolkan pada hal-hal yang menyangut kekuatan/ kelebihan atau aspek positif dari suatu ide yang akan dikomunikasikan. Sementara pada penyusunan pesan yang bersifat dua sisi (two-sided), disamping segi kekuatan dan aspek positif, hal-hal yang merupakan kekurangan/kelemahan atau aspek-aspek negatif dari suatu ide atau produk yang akan dikomunikasikan juga ditampilkan. Sebagai contoh: uraian tentang alat kontrasepsi KB (misalnya: IUD) yang dimulai dalam sebuah leaflet atau brosur, disebut bersifat “satu sisi” apabila isinya haya menjelaskan tentang manfaat dan kelebihan dari alat kontrasepsi tersebut. Tetapi apabila dalam leaflet tersebut juga dijelaskan tentang kekurangan atau hal-hal yang bersifat negatif dari penggunaan alat kontrasepsi (misalnya penjelasan tentang kemungkinan adanya akibat sampingan atau keluhan yang akan 12 | D a s a r K o m u n i k a s i MODUL 3 DASAR KOMUNIKASI “Message” Lab.Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dialami oleh pemakai alat kontasepsi), maka isi pesan tentang kontrasepsi yang disampaiakn bersifat “dua sisi”. Ada tiga kondisi yang pelu dipertimbangkan danlam menentukan apakah suatu pesan yang akan disampaiakan kepada khalayak sasaran disusun secara satu sisi atau dua sisi. Ketiga kondisi tersebut adalah: (1) tingkat pendidikan khalayak, (2) pendapat khalayak tentang isu atau hal yang akan dijadikan pokok pesan, dan (3) kemungkinan pengenaan khalayak atas “counter arguments” (argumen yang menantang). Hasil-hasil antara lain mengungkapkan bahwa teknik penyusunan pesan yang satu sisi (one-sided) cukup tepat bagi khalayak sasaran yang (1) tingkat pendidikannya relatif rendah, (2) tidak punya pandangan atau penilaian yang bertentangan atau negatif atas ide atau produk yang dikomunikasikan, serta (3) tidak terkena oleh “counter arguments” (argumen yang menentang). Sementara itu, struktur penyampaian pesan yang bersifat “dua sisi” dipandang efektif bagi : (1) khalayak yang punya pendidikan relatif tinggi, (2) khalayak yang telah punya pengetahuan dan pengalaman tentang hal yang dikomunikasikan, serta (3) terdapat pro dan kontra tentang hal yang dikomunikasikan. 2. Order of presentation Ada dua macam penyajian pesan menurut urutannya: “climax versus anticlimax order” dan “regency and primacy” model. “climax versus anticlimax order” berkaitan dengan teknik penyajian pesan yang bersifat satu sisi (one sided). Model “climax order” menunjukkan pada cara penyusunan pesan dimana argumen terpenting/terkuat dari isi pesan ditempatkan pada bagian akhir. Kalau argumen terpenting/terkuat tersebut ditempatkan di posisi awal disebut “anticlimax order”, sementara kalau ditempatkan di tengah-tengah disebut “pyramidal order”. Penggunaan ketiga macam order tersebut saja tergantung dari kondisi khalayak sasaran. Beberapa studi menunjukkan bahwa model “climax order” tepat bagi kelompok khalayak yang punya tingkat perhatian atau kepentingan yang “tinggi” atas ide atau produk yang dikomunikasikan. Bagi kelompok khalayak yang diduga tingkat perhatian kepentingan “rendah” terhadap ide atau produk yang dikomunikasikan, model “anticlimax order” lebih efektif. Sedangkan untuk model “pyramidal order” dipandang kurang 13 | D a s a r K o m u n i k a s i MODUL 3 DASAR KOMUNIKASI “Message” Lab.Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya efektif baik bagi kelompok yang tingkat perhatian atau kepentingannya “tinggi” ataupun “rendah”. “Recency and prymacy” model berkaitan dengan penyajian pesan yang berkaitan dengan dua sisi (two sided). “prymacy” model menunjukkan pada teknik penyajian atau penyusunan pesan dimana aspek-aspek positif/kekuatan dari ide atau produk ditempatkan di bagian awal. Kalau aspek-aspek positif/kekuatan dari ide atau produk ditempatkan di bagia akhir disebut “recency” model. Namun beberapa studi menunjukkan bahwa model “prymacy order” lebih tepat diterapkan bagi isu-isu/topik-topik yang “controversial” dan/atau “populer”, atau bagi kelompokkelompok khalayak sasaran yang punya kepentingan perhatian yang tinggi. Sementara bagi isuisu/topik-topikyang tidak begitu populer dan/atau tidak “controversial” serta bagi kelompok khalyak sasaran yang diduga tidak punya kepentingan/perhatian, model “recency order” dipandang lebih efektif. 3. Conclusion drawing Penarikan kesimpulan atas isi penjelasan tentang suatu ide atau produk yang dikomunikasikan dapat dilakukan secara langsung dan jelas (explicit) dan dapat juga dilakukan secar tdak langsung (implicit) dalam arti bahwa penarikan kesimpulan diserahkan kepada pihak khalayak sendiri. Beberapa hasil mengungkapkan bahwa penarikan kesimpulan secara eksplisit cocok bagi kelompok khalayak sasaran yang berpendidikan/berpengatahuan relatif “rendah” atas isi pesan yang disampaikan. Sementara bagi kelompok khalayak yang diduga punya pengetahuan luas tentang isi pesan yang dikomunikasikan, penarikan kesimpulan yang implicit dipandang lebih efektif. 3.2 Message Appeals (Daya Tarik Pesan) Ada beberapa teknik penampilan yang dapat digunakan dalam penyusunan suatu pesan mengenai ide atau produk. Teknik-teknik tersebut antara lain “fear (threat) appeals”, emotional appeals”, “rational appeals” dan “humor”. “fear (threat) appeals”, adalah suatu tampilan pesan yang menonjolkan unsur-unsur “ancaman”, “bahaya”, atau hal-hal yang dapat menimbulkan rasa takut. Misalnya: katakanlah kita 14 | D a s a r K o m u n i k a s i MODUL 3 DASAR KOMUNIKASI “Message” Lab.Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya akan merancang pesan tentang program KB yang mengikuti pendekatan ini. Maka yang dapat kita tonjolkan adalah gambaran mengenai padatnya penduduk, susahnya mencari pekerjaan, kesulitan dalam ekonomi rumahtangga, banyaknya ibu-ibu meninggal sehabis melahirkan, dll. “emotional appeals” memberikan penekanan pada hal yang bersifat emosional. Penyajian pesan yang diarahkan pada upaya memberikan gambaran pada keindahan, kesedihan, kasih sayang, cinta, seksual, dan hal-hal lainnya yang menyangkut perasaan termasuk penyajian pesan yang mengikuti model “emotional appeals”.“rational appeals” mengutamakan hal-hal logis, rasional danfaktual. Yang ditonjolkan disini adalah gambaran peristiwa sebenarnya, fakta dan/atau kita tonjolkan argumentasi logis. Misalnya: apabila kita merancang pesan mengenai program KB, maka yang akan kita tonjolkan adalah penjelasan atau argumentasi bahwa dengan sedikit anak, maka semakin ringan pula pengeluaran rumahtangga, atau gambaran yang menunjukkan bahwa dari sekian ratus ribu ibu-ibu PUS (Pasangan Usia Subur) di Kabupaten X, sekitar 60% diantaranya telah ber-KB. Sementara “humor appeals” menunjukkan pada suatu teknik penyajian pesan yang disusun seara “humoris”. Sifat humor dapat disajikan dalam bentuk kata-kata, kalimat-kalimat, gambargambar/photo tokoh pelawak yang terkena, dll) atau bentuk-bentuk lainnya yang menimbulkan suasana lucu. “Fear appeals” dipandang tepat bagi kelompok khalayak sasaran yang tidak punya pengetahuan cukup mengenai pesan yang dikomunikasikan. Fear appeals ini akan lebih efektif apabila pesan-pesan yang disampaikan juga berisikan intruksi atau penjelasan mengenai cara-cara menghindari suatu ancaman atau bahaya. ”Emotional appeals” lazimnya lebih tepat ditujukan bagi kelompok-kelompok khalayak sasaran yang berpendidikan “rendah”. Sementara bagi kelompok-kelompok yang berpendidikan relatif “tinggi”atau punya pengetahuan luas tentang pesan yang dikomunikasikan, “rational appeals” lebih efektif. “Humor appeals” dipandag cukup efektif dan menarik perhatian dan ingatan (recall) khalayak atau pesan yang dikomunikasikan. Namun dampak persuasinya terhadap khalayak secara teoritis dipandang “rendah”. 15 | D a s a r K o m u n i k a s i MODUL 3 DASAR KOMUNIKASI “Message” Lab.Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Rangkuman Bentuk dan teknik penyajian pesan pada dasarnya mencakup 2 (dua) aspek: struktur dan daya tarik (appeals). Struktur pesan menunjuk pada cara mengorganisasikan elemen-elemen pokok dari pesan. Cara pengaturan struktur pesan mencakup 3 (tig) hal: sisi pesan, urutan penyajian, dan penarikan kesimpulan. Sementara itu, ada 4 (empat) pendekatan yang dapat digunakan agar penyajian pesan menarik perhatian khalayak. Keempat pendekatan pesan tersebut adalah: “fear appeals”, “rational appeals”, “emotional appeals”, dan pendekatan “humoris”. 16 | D a s a r K o m u n i k a s i MODUL 3 DASAR KOMUNIKASI “Message” Lab.Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Tes Formatif 3 Petunjuk: pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif di bawah ini. 1. Penyusunan pesan yang menonjol kelebihan atau aspek positif dari suatu ide atau produk disebut cara penyusunan pesan yang bersifat: a. Satu sisi b. Dua sisi c. Positif d. Netral 2. Penyusunan pesan yang berisikan hal-hal yang menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari suatu ide atau produk disebut cara penyusunan pesan yang bersifat: a. Satu sisi b. Dua sisi c. Positif d. Netral 3. Penyusunan pesan yang bersifat satu sisi cocok untuk kondisi khalayak sasaran yang: a. Tingkat pendidikannya relatif tinggi b. Tidak punya pandangan tentang ide atau produk yang dikomunikasikan c. Terkena argumen yang menentang d. Mobilitasnya tinggi 4. Penyusunan pesan satu sisi yang menempatkan argumen terpenting pada bagian akhir, disebut mengikuti model: a. Anticlimax b. Climax c. Primacy d. Recency e. 17 | D a s a r K o m u n i k a s i MODUL 3 DASAR KOMUNIKASI “Message” Lab.Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya 5. Penyusunan pesan dua sisi yang menempatkan aspek-aspek positif/kekuatan dari suatu ide atau produk pada bagian akhir, disebut mengikuti model: a. Anticlimax b. Climax c. Primacy d. Regency 6. Penyusunan pesan dengan model primacy cocok untuk isu-isu atau topik-topik yang: a. Netral b. Poditif c. Controversial d. Negatif 7. Penyusunan pesan dengan model regency cocok untuk khalayak sasaran yang: a. Punya perhatian/kepentingan atas hal yang dikomunikasikan b. Tidak punya perhatian/kepentingan atas hal yang dikomunikasikan c. Bersikap positif atas hal yang dikomunikasikan d. Bersikap negatif atas hal yang dikomunikasikan 8. Penampilan pesan yang menonjolkan unsur-unsur bahaya atau ancaman disebut mengikuti pendekatan: a. Fear appeals b. Emotional appeals c. Rational appeals d. Irrational appeals 9. Penampilan pesan yang menonjol gambaran fakta, disebut mengikuti pendekatan: a. Fear appeals b. Emotional appeals c. Rational appeals d. Irrational appeals e. 18 | D a s a r K o m u n i k a s i MODUL 3 DASAR KOMUNIKASI “Message” Lab.Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya 10. Pendekatan “rational appeals” lebih tepat ditujukan kepada khalayak yang berpendidikan: a. Tinggi b. Sedang c. Rendah d. Tidak berpendidikan Hitunglah jumlah jawaban yang benar dan gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda atas materi kegiatan belajar ini. Rumus Jumlah jawaban anda yang benar Tingkat Penguasaan = x 100% 10 Arti tingkat penguasaanyang anda capai: 90% - 100% = baik sekali 80% - 90% = baik 70% - 79% = cukup < 70% = kurang Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, Anda dapat meneruskan kegiatan Belajar selanjutnya. Bagus! Tetapi kalau tingkat penguasaan Anda kurang 80%, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar sebelumya, terutama bagian yang belum anda kuasai. 19 | D a s a r K o m u n i k a s i MODUL 3 DASAR KOMUNIKASI “Message” Lab.Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya SIMULASI KATA BERSAMBUNG I. Petunjuk Permainan 1. Bentuklah sebanyak 5 kelompok 2. Buatlah 10 kalimat (5 bahasa inggris dan 5 bahas Indonesia), yang ditulis dalam lembaran kertas, kemudian bisikkan kalimat tersebut kepada teman di sebelah anda, dan seterusnya sampai pada anggota terakhir (posisi kelompok berbaris). 3. Bandingkan hasilnya (kalimat pada orang pertama dan orang terakhir). 4. Ulangi sampai kalimat yang ke 10. 5. Hitung jumlah kesalahan pada kelompok anda. 6. Diskusikan dengan kelompok anda “mengapa kesalahan tersebut bisa terjadi?” II. Contoh Kalimat 1. The children are playing baseball in the yard. 2. He dosen’t like talking in the telephone. 3. I don’t understand this homework. 4. She drink’s a cup of tea every morning, 5. What time do you usually go to bed? 6. Intan adalah gadis desa yang sangat sederhana 7. Apakah anda seorang pekerja keras? 8. Berapa jam anda membaca buku dalam sehari? 9. Jangan takut untuk berubah menjadi yang lebih baik. 10. Apakah anda sudah sholat? 20 | D a s a r K o m u n i k a s i