ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 361 – 376, Desember 2013 IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) (Studi Pelaksanaan Rintisan SBI di SMK Negeri 1 Purwokerto) Slamet Rohadi1 Sri Yutmini2 Nunuk Suryani3 1 Mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS Dosen Pembimbing I Prodi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS 3 Dosen Pembimbing II Prodi Teknoogi Pendidikan Pascasarjana UNS e-mail : [email protected] 2 ABSTRAK Latar Belakang : Pendidikan merupakan salah satu pilar terpenting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sekolah Bertaraf Internasional adalah sekolah yang telah memenuhi selurh Standar Nasional Pendidikan (SNP) dalam rangka menghadapi tantangan dan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan tunggal terpancang. Sumber data adalah SMK Negeri 1 Purwokerto dan aktifitasnya sejak dari proses penerimaan siswa baru, kurikulum, pelaksanaan pembelajaran, sarana-prasarana, SDM, serta siswa/komite sekolah.. Teknik pengumpulan datanya dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verivikasi. Uji validitas data dengan triangulasi sumber data dan review informan. Hasil : SMK Negeri 1 Purwokerto telah menerapkan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) , menggunakan kurikukulum KTSP dan diperkaya dengan kurikulum dari Box Hill Australia khsusnya bidang Akuntansi. Pembelajaran telah menggunakan pengantar Bahasa Inggris, dan menggunakan media berbasis TIK serta internet. Kesimpulan : SMK Negeri 1 Purwokerto telah memenuhi komponen SNP, menggunakan kurikulum KTSP serta kurikulum adopsi dan adaptasi dari Australia, dalam rangka untuk mencetak lulusan yang berkualitas nasional dan memenuhi tuntutan global. Kata Kunci : Belajar, Kualitas Pembelajaran, Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional PENDAHULUAN peningkatan mutu serta relevansi dan Pendidikan merupakan salah satu pilar efisiensi manajemen pendidikan untuk terpenting meningkatkan menghadapi tantangan dan tuntutan kualitas sumber daya manusia, oleh perubahan kehidupan lokal, nasional, karena itu pembangunan pendidikan dan global. nasional untuk harus mampu menjamin Salah pemerataan kesempatan pendidikan, meningkatkan 361 satu mutu upaya untuk pendidikan ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 361 – 376, Desember 2013 tertuang dalam Undang-Undang Nomor bidang pendidikan sehingga memiliki 20 daya saing di forum internasional” Tahun 2003 tentang Sistem Kedelapan Pendidikan Nasional pada pasal 50 ayat 3, yakni “Pemerintah dan/atau Nasional komponen Pendidikan Standar (SNP) diatas Pemerintah Daerah menyelenggarakan selanjutnya menjadi acuan dasar dalam sekurang-kurangnya rangka mengembangkan Sekolah Bertaraf pendidikan pada pendidikan menjadi satu satuan semua jenjang untuk dikembangkan sekolah yang internasional”. Ada dua cara yang dapat dilakukan bertaraf sekolah/madrasah untuk memenuhi Pengembangan karakteristik (konsep) Sekolah Bertaraf Bertaraf Internasional (SBI) yaitu : (1) adaptasi, untuk yaitu penyesuaian unsur-unsur tertentu Sekolah/Madrasah Internasional Internasional. dimaksudkan meningkatkan kemampuan dan daya yang sudah ada saing forum mengacu (standar/sama) dengan standar yang pendidikan salah satu anggota OECD bangsa internasional Indonesia sesuai di dengan diharapkan. dan/atau Sekolah (SBI) Bertaraf adalah sekolah dalam SNP dengan Negara maju lainnya yang Internasional mempunyai keunggulan tertentu dalam yang bidang pendidikan, diyakini telah memiliki telah memenuhi seluruh standar nasional reputasi pendidikan, sebagaimana yang termuat internasional, serta lulusannya memiliki dalam kemampuan daya saing internasional; dan PP Nomor 19 Tahun 2005 mutu yang tentang Standar Nasional Pendidikan (2) (SNP) pengayaan/pendalaman/ yang standar meliputi proses, pendidik dan : standar isi, standar kompetensi yaitu secara penambahan penguatan/perluasan dari atau unsur-unsur kependidikan, tertentu yang belum ada diantara unsur standar sarana dan prasarana, standar SNP dengan tetap mengacu pada standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan pendidikan salah satu standar penilaian, , ditambah variable OECD/Negara maju lainnya “X” 2007). yaitu tenaga adopsi diakui telah diperkaya, dikembangkan, diperluas, diperdalam Selain harus melebihi anggota (Haryana SNP ada melalui adaptasi atau adopsi terhadap beberapa hal yang harus dilakukan oleh standar pendidikan salah satu negara sebuah sekolah untuk menuju Sekolah anggota Bertaraf Internasional (SBI) (Depdiknas Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) 2009) : dan/atau Negara maju lainnya yang a. Mempersiapkan mempunyai keunggulan tertentu dalam kurikulum yang mengacu pada kurikulum negara maju 362 ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 361 – 376, Desember 2013 b. Meningkatkan kualitas model pembelajaran aktif, kreatif, proses efektif, pembelajaran menerapkan c. Melatih guru dalam pemanfaatan TIK berbasis dalam proses pembelajaran d. Meningkatkan kompetensi tenaga ahli (bilingual), (e) Menjalin Sister Schooll menggunakan kemampuan anggota proses bahasa Inggris proses penilaian model-model OECD, (f) manajemen penyelenggaraan memenuhi standar internasional (ISO) Menyelenggarakan yaitu mengimplementasikan dan meraih pelatihan leadership untu Kepala Sekolah ISO 9001 versi 2000 atau sesudahnya Melengkapi dan sarana dan prasarana 14000, serta sister school dengan negeri. kriteria SMK Bertaraf Internasional yang 3. akan dikembangkan secara terintegrasi Input SBI yang essensial bertaraf internasional antara lain : (a) telah dan berkesinambungan meliputi : bercirikan menjalin sekolah bertaraf internasional di luar Sebagai suatu sistem pendidikan, Output/outcomes iso hubungan sekolah 2. (d) penilaian sekolah unggul dari negara guru h. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu 1. (TIK), dan dari dalam berbahasa Internasional j. pembelajaran pembelajaran menggunakan bahasa pendampingan g. Meningkatkan (c) teknologi informasi dan Indonesia e. Mendapatkan i. menyenangkan, proses komunikasi dan kualifikasi guru f. dan (a) terakreditasi dengan nilai A dari lulusan SMK-SBI dapat melanjutkan Badan Akreditasi Sekolah/Nasional pendidikan pada satuan pendidikan dan terakreditasi dari salah satu yang bertaraf internasional, baik di negara anggota OECD, dan atau dalam maupun di luar negeri, (b) negara maju lainnya yang memiliki lulusan SMK-SBI dapat bekerja pada keunggulan tertentu dalam bidang lembaga-lembaga pendidikan, dan/atau : dunia (b) menggunakan bisnis bertaraf internasional, dan standar kelulusan lebih tinggi dari atau berusaha secara mandiri dalam pada standar kelulusan nasional, kancah persaingan global. system Proses pembelajaran, penilaian, dan berbasis TIK, muatan mata pelajaran penyelenggaraan harus sama dengan muatan mata pelajaran internasional, yaitu : (a) menumbuhkan kreativitas, dan anggota OECD atau negara maju kewirausahawanan, (b) menerapkan lainnya yang memiliki keunggulan bercirikan sekolah 363 administrasi unggul akademik diantara negara ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 361 – 376, Desember 2013 1. tertentu dalam bidang pendidikan, (c) jumlah guru minimal Untuk mengetahui kesiapan dan upaya-upaya 30% apakah yang berpendidikan S2/S3 dari Perguruan dilakukan Tinggi mengimplementasikan Program Rintisan Bertaraf yang terakreditasi Program A Studinya dan mampu sekolah dalam Sekolah berbahasa asing/berbahasa Inggris Internasional (RSBI) di SMK Negeri 1 aktif, (d) kepala sekolah minimal S2 Purwokerto. 2. dari Perguruan Tinggi yang Program Studinya terakreditasi A Untuk mengetahui kendala-kendala yang dan di hadapi sekolah dalam mampu berbahasa asing/berbahasa mengimplementasikan Program Inggris Rintisan Bertaraf aktif, serta semua guru Sekolah mampu menerapkan pembelajaran Internasional (RSBI) di SMK Negeri berbasis TIK, (e) tiap ruang kelas 1 Purwokerto. dilengkapi dengan sarana 3. dan Mengetahui kualitas lulusan, berbasis penerimaan di Dunia Kerja, pene- TIK, laboratorium dilengkapi sarana rimaan Perguruan Tinggi melalui digital/berbasis TIK dan memiliki Program Rintisan Sekolah Bertaraf ruang serta fasilitas multimedia, dan Internasional (RSBI) di SMK Negeri 1 (f) Purwokerto. prasarana pembelajaran menerapkan berbagai model pembiayaan yang efisien. Bertolak dari latar METODE PENELITIAN belakang masalah diatas, ada tiga masalah yang Bentuk penelitian yang digunakan dalam perlu dibahas dalam penelitian ini. penelitian 1. Bagaimanakah implementasi RSBI di kualitatif. SMK Negeri 1 Purwokerto ? Metode penelitian metode peneilitian 2. Kendala-kendala dihadapi 3. oleh apakah yang sekolah dalam untuk ini adalah Menurut meneliti penelitian Sugiyono (2009) kualitatif adalah yang kondisi digunakan obyek yang mengimplementa-sikan Program RSBI alamiah, dalam hal ini peneliti sebagai ? instrument kunci, teknik pengumpulan Bagaimanakah kualitas penerimaan Dunia di data lulusan, Kerja, dilakukan (gabungan), dan penerimaan di perguruan tinggi negeri induktif, dan dalam pelaksanaan Program Rintisan menekankan Sekolah Bertaraf Internasional? generalisasi. secara analisis hasil makna trianggulasi data bersifat penelitian dari lebih pada Kirk dan Miller dalam bukunya Dalam penelitian ini ada tiga tujuan Lexy J. Moleong (2012) menyatakan yang ingin dicapai. 364 ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 361 – 376, Desember 2013 bahwa “Penelitian kualitatif Data atau informasi yang akan adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan dikumpulkan sosial, yang fundamental bergantung penelitian ini sebagian besar berupa pada pengamatan terhadap manusia dan data kualitatif. Informasi tersebut akan kawasannya sendiri dan berhubungan digali dari beragam sumber data, dan dengan orang tersebut dalam bahasanya jenis dan peristiwanya”. dimanfaatkan Dari dua pengertian dan sumber dikaji data dalam yang dalam akan penelitian ini adalah: tersebut 1. disimpulkan bahwa dalam penelitian Informan Adalah kualitatif, data yang diambil berupa orang yang dipandang kata-kata tertulis, lisan serta perilaku mengetahui permasalahan yang akan yang berhasil diamati dari obyek yang diteliti diteliti. Data yang dikumpulkan harus informasi dapat merupakan tumpuan pengumpulan data menggambarkan objek yang dan bersedia kepada peneliti. bagi sesungguhnya. permasalahan penelitian di SMK RSBI – strategi meliputi: ini adalah Kepala Sekolah, WKS, QMR/WMM, Guru deskriptif dengan Kompetensi Produktif, Guru BK/BP, Keta penelitian penelitian mengungkapkan SMK Negeri 1 Purwokerto Strategi penelitian yang dipergudalam dalam Informan diteliti sesuai dengan keadaan yang nakan peneliti memberikan pendekatan tunggal terpancang. Karena BKK, dan Siswa. tujuan 2. penelitian adalah untuk Dokumen dan Arsip menggambarkan informasi dengan kata- Dalam penelitian ini dokumen kata atau uraian penjelasan tertulis dari dan arsip yang digunakan adalah segala informan, bentuk sedangkan tunggal arsip dan dokumen terpancang fokus permasalahan tentang mempunyai Pelaksanaan RSBI pada SMK Negeri 1 permasalahan dan tujuan penelitian, Purwokerto. meliputi : Surat Ketetapan RSBI, Visi dan Dengan strategi Misi penelitian hubungan yang sekolah, dengan dokumen/arsip kualitatif deskriptif tunggal terpancang pengelolaan RSBI, rekaman peristiwa, peneliti optimis dapat mendeskripsikan data dan foto-foto pelatihan guru, arsip data dan informasi berupa kata-kata dan data prestasi siawa, sarana dan tertulis atau lisan tentang berbgai hal prasarana pendukung, data guru dan yang berkaitan dengan pelaksanaan RSBI karyawan. pada 3. SMK RSBI – SMK Negeri 1 Lokasi Penelitian Penelitian Purwokerto. 365 dan Aktivitas ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 361 – 376, Desember 2013 Adalah tempat dimana penelitian ini menggelinding, semakin lama semakin dilakukan. Dalam penelitian ini tempat berkembang besar. Dalam yang digunakan sebagai sumber data yaitu SMK RSBI – SMK Negeri penentuan mengguna-kan 1 teknik sampel ini dilakukan diteliti melalui beberapa tahap. Tahap pertama adalah proses awal penerimaan siswa menentukan satu atau beberapa orang baru, pelaksanaan informan untuk diwawancarai. Tahap pembelajaran, penyiapan sarana dan kedua, dari informan yang pertama prasarana, selanjutnya Purwokerto. Aktivitas yang kurikulum, penyiapan SDM (Kepala menunjuk informan Sekolah, Guru dan Karyawan), serta berikutnya yang dirasa lebih mengetahui lulusan. tentang Dalam penelitian ini, permasalahan Kemudian peneliti yang peneliti diteliti. mewawancarai hanya menentukan sejumlah informan informan tersebut untuk diwawancarai guna memperoleh seterusnya sampai keterangan permasalahan yang diteliti. dimana peneliti memutuskan data telah Penentuan informan ini menggunakan mencukupi. teknik purposive sampling. dan pada demikian suatu saat Moleong Teknik pengumpulan data meru- (2012) mengemukakan bahwa “Dengan pakan cara untuk memperoleh data teknik ini dalam penelitian yang bertujuan untuk terkandung maksud untuk menyaring membuktikan tentang kebenaran suatu sebanyak peristiwa atau kegiatan. purposive berbagai mungkin macam sampling informasi sumber dari data Untuk dapat memenuhi keabsahan dan data yang nantinya didapat, peneliti bangunannya”. menggunakan teknik pengumpulan data Peneliti juga dapat menggunakan teknik bola salju (snowball sampling), yang meliputi: untuk memperoleh data yang mendalam 1. yaitu Dalam dengan menentukan informan Wawancara penelitian ini dilakukan yang mengetahui masalah penelitian. wawancara yang merupakan suatu cara Informan pengumpulan yang terpilih dapat data secara langsung menunjukan informan yang lebih tahu, dengan informan untuk mendapatkan maka dapat gambaran lengkap tentang masalah yang berkembang sesuai dengan pendalaman diteliti. Dalam penelitian ini diperlukan dan pemilihan kemantapan memperoleh data. pengambilan data diibaratkan bola informan peneliti dalam beberapa Sehingga teknik memahami masalah yang diteliti. Oleh dan salju sebab informasi yang 366 informan itu yang sebelum dianggap melakukan ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 361 – 376, Desember 2013 wawancara peneliti perlu menentukan gambaran mengenai permasalahan yang informan kunci. diteliti. Beberapa pertimbangan Dalam dalam penelitian ini proses adalah observasi adalah mengamati tentang (1) Mempunyai pengetahuan yang luas segala sesuatu yang dapat mendukung dalam bidang manajemen sekolah, (2) permasalahan Mengetahui arah perkembangan sekolah implementasi program RSBI di SMK sesuai Negeri menentukan informan visi dan kunci misi Memahami prinsip kurikulum sekolah, sekolah, (3) Purwokerto praktek Memahami penyaluran dan materi yang meliputi prasarana, KBM, pembinaan kesiswaan, Memahami prosedur pengembangan kurikulum, (5) isi tentang bidang-bidang kurikulum, sarana dan pengembangan (4) 1 penetian dari kerja di tamatan dan serta kendala- dihadapi dalam kurikulum nasional dan internasional. kendala Adapun infroman kunci tersebut adalah pelaksanaan implementasi. Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, 3. Wakil Ketua Merupakan teknik pengumpulan data Kompetensi Keahlian, dan Guru Mata dengan cara mencatat, mengumpulkan Pelajaran Kompetensi Produktif. dan mempelajari dokumen dan arsip Manajemen Mutu ISO, secara formal maupun Dokumentasi yang Proses wawancara dilakukan baik yang industri, isinya mempelajari siswa seperti spontanitas. wawancara Materi diarahkan dengan masalah dan tujuan penelitian, serta informal, wawancara informal dilakukan kepada secara berhubungan benda-benda buku-buku, tertulis, laporan-laporan, literature, dan dokumen yang relevan pada dengan masalah penelitian. implementasi program RSBI di sekolah yang meliputi bidang-bidang kurikulum, Teknik dokumentasi ini dilakukan sarana dan prasarana, kegiatan PBM dengan cara studi kepustakaan dan RSBI rekaman dari dokumen-dokumen yang serta kendala-kendala dalam pelaksanaannya. dimiliki 2. data tentang : (1) kriteria SMK RSBI (2) Observasi informan untuk melengkapi yang kurikulum nasional dan internasional, dilakukan melalui pengamatan secara (3) sarana dan prasarana di RSBI, (4) langsung perangkat KBM (5) pembinaan siswa Observasi merupakan dan kegiatan pencatatan terhadap SMK RSBI (6) penyaluran tamatan. kegiatan-kegiatan yang ada kaitannya Untuk menjamin validitas data yang dengan subyek dan obyek penelitian di lokasi penelitian sehingga dikumpulkan diperoleh 367 dalam penelitian ini, ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 361 – 376, Desember 2013 teknik pengujian Menurut Milles dan Huberman dalam validitas data yang digunakan adalah : Sugiyono (2009) menyatakan aktivitas 1. Triangulasi Sumber Data. dalam analisis meliputi reduksi data Menurut Moleong (2012) teknik (data reduction), penyajian data (data trianggulasi sumber data adalah teknik display) serta Penarikan kesimpulan dan pemeriksaan verifikasi keabsahan data yang (conclusion memanfaatkan sesuatu yang lain dalam verification). membandingkan Keterangan : hasil wawancara 1. Reduksi Data terhadap obyek penelitian. Triangulasi sumber drawing/ data adalah Merupakan proses menyeleksi menggali kebenaran informai tertentu data melalui berbagai metode dan sumber menyederhanakan perolehan data. Metode yang digunakan data kasar yang ada dalam fieldnote yakni (catatan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Masing-masing cara itu awal, menfokuskan, dan lapangan). berlangsung terus menganalisis Proses sampai ini dengan akan menghasilkan bukti atau data yang tersusunya laporan akhir penelitian. berbeda, akan 2. Penyajian Data memberikan pandangan (insights) yang Merupakan berbeda pula mengenai fenomena yang pengorgani-sasian diteliti. Berbagai pandangan itu akan tersusun melahirkan keluasan pengetahuan untuk melakukan tindakan lain berdasarkan memperoleh kebenaran handal. pengertian tersebut. Penyajian data ini 2. dapat berbentuk grafik, matriks, dan yang selanjutnya Review Informan. telah dikumpul atau informasi memungkinkan yang untuk bagan yang tersusun secara sistematis Untuk mengetahui apakah data yang dan rangkaian ditulis sehingga memudahkan peneliti dalam merupakan sesuatu yang dapat mereka menentukan langkah selanjutnya. setujui atau tidak, dilakukan review 3. Menarik Kesimpulan dan Verifikasi informan. Dalam kaitan itu, maka Dalam tahap ini berupa analisis antara pengumpul atau penulis data rangkaian pengolahan data yang berupa dengan informan (key informan) perlu gejala dan kasus yang terdapat dalam berdiskusi lapangan. agar tercapai saling pengertian dan kesepakatan di antara Analisis ini nanti dilakukan secara mereka. bersamaan dengan proses pengumpulan data, kemudian disajikan dan dipergu- Analisis Data nakan untuk sementara 368 menyusun kesimpulan mengingat proses ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 361 – 376, Desember 2013 pengumpulan data masih berlangsung. dan terkoordinasi untuk secara terus Setelah mendapat data baru, kesimpulan menerus memperbaiki kualitas layanan, tersebut dapat berubah. sehingga fokusnya diarahkan ke pelanggan (stakeholder) yaitu peserta HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN didik, orang tua peserta didik, pemakai lulusan, pemerintah, dan masyarakat. 1. Penerapan program RSBI di SMK Layanan Negeri 1 Purwokerto tersebut meliputi : (1) layanan sesuai yang harus diwujudkan Penerapan program SBI di SMK Negeri 1 yang Purwokerto diawali dengan persiapan kualitas pembelajaran (assurance), (3) beberapa komponen pendukung antara iklim sekolah yang kondusif (tangible), lain : kurikulum, sarana dan prasarana, (4) memberikan perhatian penuh kepada kepala peserta sekolah, tenaga administrasi dijanjikan didik terhadap Disamping (responsiveness). tersebut sekolah juga telah jaminan (emphaty), sekolah, perpustakaan, dan kesiswaan. komponen-komponen (reliability), kebutuhan Sedangkan tanggap peserta peran guru didik dalam mempersiapkan dan melaksanakan 8 pelaksanaan RSBI sudah cukup baik, (delapan) unsur utama standar nasional selain sebagai pengelola kelas yaitu pendidikan (SNP) sebagai jaminan akan pemegang mutu belajar pendidikan secara standar kendali mengajar jalannya guru juga proses aktif nasional serta menerapkan tambahan X mengikuti berbagai pelatihan metode sebagai indikator standar internasional pembelajaran dan penelitian tindakan yang kelas dijabarkan Indikator secara Kinerja rinci Kunci pada Tambahan (PTK) perkembangan (IKKT), meliputi : standar isi, standar teknologi proses, Hasil standar standar kompetensi pendidik lulusan, dengan pengetahuan yang sedang wawancara dan berlangsung. dengan guru tenaga mengungkapkan bahwa “saya mengajar dan tentunya sesuai dengan RPP, dan bila prasarana, standar pengelolaan, standar alatnya memungkinkan menggunakan pembiayaan, power point”. kependidikan, dan disesuaikan standar dan sarana standar penilaian. Sejalan dengan apa yang dikemukakan 2. Pelaksanaan oleh Mulyasa (2009) kepala sekolah Program harus memilki visi dan misi, serta Purwokerto strategi manajemen pendidikan secara Pembelajaran RSBI di SMK Negeri 1 Setiap awal tahun pelajaran dan utuh dan berorientasi kepada mutu. awal Strategi ini merupakan usaha sistematis mempersiapkan 369 semester semua guru telah perangkat ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 361 – 376, Desember 2013 pembelajaran. Mata pelajaran tertentu peralatan yang digunakan untuk praktek dipersiapkan bahasa siswa pada setiap kompetensi keahlian. Inggris, khususnya matematika, sains, Fasilitas pembelajaran berbasis internet dan belum mata menggunakan pelajaran produktif. kompetensi Untuk optimal, kemampuan meningkatkan bukan guru dan karena siswa kemampuan berbahasa Inggris, sekolah memanfaatkannya menfasilitasi pelatihan-pelatihan jaringan yang belum secara penuh dapat (kursus) bahasa Inggris, disamping juga diakses di setiap ruang kelas. Sehingga mengadakan pelatihan-pelatihan untuk mengakses materi pembelajaran pembelajaran berbasis teknologi seperti dan informasi lain, sedikit terhambat. pembelajaran point, Menurut Bates (1995) dan Wulf (1996) internet, dan pelatihan-pelatihan lain manfaat pembelajaran elektronik (e- untuk learning) terdiri atas 4 hal : dengan power meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga lebih proses melainkan untuk 1. Meningkatkan efektif, kadar kondisi interaksi efisien dan menarik. Sejalan dengan pembelajaran antara peserta didik pernyataan UNESCO dalam kaitannya dengan dengan (enhance interactivity). pemanfaatan TIK untuk guru atau instruktur pendidikan yaitu : Level 1: Emerging - Apabila dirancang secara cermat, baru menyadari pentingnya TIK untuk pembelajaran pendidikan; Level 2: Applying - baru meningkatkan mempelajari TIK (learning tom use ICT); pembelajaran, baik antara peserta Level 3: Integrating - belajar melalui dan didik atau meng-gunakan TIK (using ICT to antara learn); Level 4: Transforming - dimana maupun TIK telah menjadi katalis efektifitas dan dengan bahan belajar (enhance efisiensi pembelajaran serta reformasi interactivity). Sarana Pendukung Program RSBI sebagai dengan dapat interaksi guru/instruktur, sesama peserta antara didik, peserta didik terjadinya interaksi pembelajaran dari mana di SMK Negeri 1 Purwokerto Sarana kadar 2. Memungkinkan pendidikan secara umum. 3. elektronik dan kapan saja (time and place pendukung flexibility). pelaksanaan program SBI di SMK Negeri Mengingat sumber belajar yang 1 Purwokerto telah memadai, seperti sudah dikemas secara elektronik setiap ruang kelas dilengkapi dengan dan tersedia untuk diakses oleh komputer peserta didik pembelajaran. Ruang laboratorium telah maka peserta memadai baik dalam jumlah maupun melakukan dan LCD untuk proses 370 melalui didik interaksi internet, dapat dengan ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 361 – 376, Desember 2013 sumber belajar ini kapan saja dan mudah. (www: dari mana saja. edukasi.kompasiana.com) Ketersediaan 3. Menjangkau peserta didik dalam buku cakupan yang luas (potential to perpustakaan reach a global audience). judul bukunya belum memadai namun Dengan fleksibilitas waktu telah dan baik di diupayakan tempat, maka jumlah peserta didik pengembangannya. yang billingual dapat dijangkau melalui jumlah masih terus maupun pengadaan dan Buku referensi sedikit jumlahnya kegiatan pembelajaran elektronik namun semakin lebih banyak atau meluas. ditambah, demikian pula koleksi buku Ruang dan tempat serta waktu untuk tidak lagi menjadi hambatan. Siapa mencapai jumlah minimal 1000 judul. siswa diupayakan akan untuk ditambah hingga saja, di mana saja, dan kapan saja, 4. seseorang dapat belajar. Interaksi Hasil Pembelajaran (Output) Sejak dengan sumber belajar dilakukan diterapkannya standar Kesempatan sistem manajemen mutu ISO 9001 : belajar benar-benar terbuka lebar 2000 (catatan hasil dokumentasi No. 14. bagi Sertifikat ISO, lampiran 26) di SMK melalui internet. siapa saja yang Negeri 1 Purwokerto berdampak positif membutuhkan. 4. Mempermudah dan pada penyempurnaan penyimpanan meningkatnya pengguna materi tamatan SMK Negeri Purwokerto content perusahaan, disamping dampak positif well as archivable dan yang lain : meningkatnya kinerja guru capabilities). Fasilitas masyarakat 1 pembelajaran (easy updating of as yaitu kepercayaan yang tersedia dan staf administrasi, dalam meningkatnya teknologi internet dan berbagai kepuasan pelanggan termasuk siswa, perangkat terus jadi ketercapaian hasil pembelajaran membantu tidak hanya pada hasil belajar saja lunak berkembang yang turut mempermudah tetapi pengembangan juga mencakup karakteristik bahan belajar elektronik. Demikian personal siswa seperti kepercayaan diri, juga dengan penyempurnaan atau motivasi pemutakhiran bahan belajar sesuai belajar. dengan tuntutan keilmuannya dilakukan secara periodik dan semangat Ketercapaian program SBI di SMK perkembangan materi berprestasi, dapat Negeri 1 Purwokerto secara akademik dan seperti meningkatnya jumlah siswa yang berhasil lulus dari UN dan diterima di 371 ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 361 – 376, Desember 2013 Perguruan Tinggi serta Dunia Usaha dan Berdasarkan hasil penelitian dan Industri cukup signifikan. Ketercapaian pembahasan dapat ditarik kesimpulan standar sebagai berikut : mutu bertaraf pembelajaran internasional diterapkannya model yang 1. dengan Pelaksanaan program RSBI di SMK Negeri pembelajaran 1 Purwokerto berbasis TIK oleh semua guru. Kegiatan mempersiapkan ekstrakurikuler upaya standar SBI dengan melaksanakan pengembangan diri siswa telah banyak seluruh standar nasional pendidikan menunjukkan (SNP) sebagai prestasi baik tingkat dan diri telah memenuhi diperkaya dengan regional maupun nasional, walaupun mengacu pada standar pendidikan belum sampai ke tingkat internasional. dari salah satu Organization Output SMK Negeri 1 Purwokerto negara for anggota Economic Co- telah sesuai dengan kriteria sekolah SBI operation and Development (OECD) yaitu dan atau negara maju lainnya yang 1. 2. 3. 4. Lulusan SBI dapat mempunyai melanjutkan keunggulan tertentu pendidikan pada satuan pendidikan dalam bidang pendidikan. Dalam yang bertaraf internasional, baik di pembelajaran telah menggunakan dalam maupun di luar negeri, kurikulum KTSP secara menyeluruh Lulusan SBI dapat bekerja pada ditambah lembaga-lembaga keunggulan sesuai dengan kriteria internasional dengan muatan dan/atau negara-negara lain, sekolah SBI. Komponen pendukung Memiliki PBM prestasi pada berbagai telah dipersiapkan dengan kompetisi baik regional, nasional, sebaik-baiknya seperti : kurikulum, maupun tingkat internasional pada tenaga berbagai perpustakaan, kompetisi sains, laboran, staf tenaga tata usaha, matematika, teknologi, seni, dan kepala sekolah, manajemen sekolah, olah raga. sarana dan prasarana, serta dan kesiswaan. Demikian menerapkan komponen Standar berbagai model pembelajaran yang Pendidikan berstandar internasional, baik yang Standar bersifat Standar Isi, Standar Proses, Standar Proses penyelenggaraan pembelajaran telah pembelajaran teori, (SNP) pula Nasional antara Kompetensi 8 lain : Lulusan, Pendidik dan Tenaga Kependidikan, eksperimen maupun praktek. Standar Sarana dan Prasarana, KESIMPULAN, SARAN/ REKOMENDASI Standar a. Pengelolaan, dan Standar Penilaian. Kesimpulan 372 Pembiayaan, Standar ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 361 – 376, Desember 2013 3. Pelaksanaan pembelajaran untuk 8 produktif SMK Negeri 1 Purwokerto tiga tahun bahasa terakhir menunjukkan hasil yang walaupun belum sangat baik, yaitu Bahasa Indonesia secara optimal. dengan nilai rata-rata 7,89, Bahasa Pembelajaran menggunakan bahan Inggris 7,59, Matematika 7,95, dan dan telah Kompetensi Kejuruan 9,00, sehingga dilaksanakan secara baik dan akan secara umum membuktikan bahwa ditingkatkan siswa mata pelajaran menggunakan Inggris, pengantar dilaksanakan media berbasis TIK berbasis telah internet/jaringan melalui berbagai kelulusan pelatihan. siswa Sarana dan prasarana mencapai minimal. yang standar Data output bekerja atau ditingkatkan jumlahnya agar sesuai berwirausaha dan yang melanjutkan dengan rasio siswa meliputi sarana selama 3 tahun terakhir yaitu tahun laboratorium, buku pelajaran 2008/2009 siswa yang perpustakaan. Peningkatan kualitas bekerja sebanyak 79.65% dan yang SDM agar memenuhi kualifikasi SBI melanjutkan melalui pelajaran dan berbagai pelatihan, bekerja workshop, IHT dll. 2. Lulusan/output, tingkat kelulusan Kendala yang terjadi 13,27%, 2009/2010 siswa yang sebanyak melanjutkan dalam tahun 70,67%, 19,35%, yang tahun pelaksanaan program SBI di SMK pelajaran 2010/2011 siswa yang Negeri 1 Purwokerto antara lain bekerja sebanyak 72, 95% dan yang adopsi dan kurikulum melanjutkan negara maju X) Presentasi siswa yang bekerja dan dilakukan mata adaptasi (SNP oleh + guru pelajaran belum sebesar berwirausaha khususnya mengalami kompetensi 3 19,35%. tahun fluktuatif, terakhir sebaliknya produktif, matematika, dan sains, presentase siswa yang melanjutkan pembelajaran dan menunjukkan kenaikan yang cukup pemanfaatan internet yang belum berarti. Namun persentase siswa optimal referensi yang bekerja masih lebih tinggi minim dibandingkan dengan jumlah siswa billingual bilingual oleh guru, yang masih jumlahnya dan belum sesuai dengan yang rasio optimalnya tinggi, hal ini menunjukkan bahwa lulusan siswa. Belum partisipasi alumni, pemerintah kabupaten terhadap pelaksanaan untuk melanjutkan SMK tidak melanjutkan ke perguruan dipersiapkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sesuai RSBI di SMK Negeri 1 Purwokerto. dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 373 ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 361 – 376, Desember 2013 3. 2003 Pasal 15 yang menegaskan billingual lengkap kejuruan dengan perangkat pembelajarannya merupakan pendidikan menengah secara bertahap hendaknya terus yang mempersiapkan peserta didik dilakukan terutama kualitasnya. bahwa ;”Pendidikan bidang untuk bekerja tertentu”, dalam ini 4. berarti dan Pembelajaran ditingkatkan berbasis TIK orientasi utama lulusan SMK adalah hendaknya terus diupayakan dan untuk bekerja atau berwirausaha ditingkatkan mandiri internet, sesuai yang bidang ditekuninya. kejuruan hingga baik berbasis menggunakan jaringan atau tidak. Sedangkan 5. melanjutkan ke perguruan tinggi Tersedianya sarana prasarana dan masih dipandang sebagai lembaga bahan pendidikan billingual di perpustakaan sesuai yang eksklusif dan ajar siswa, guru model dengan rasio siswa. memerlukan biaya mahal. b. Pembelajaran Saran/Rekomendasi 6. Sekolah berupaya menerapkan Berdasarkan hasil temuan dalam pembelajaran sistem SKS dengan penelitian ini, maka penulis model evaluasi dan hasilnya yang merekomendasikan antara lain : dapat diakses dan bersifat online. 1. Sekolah yang akan melaksanakan Serta program hendaknya moving class yaitu pembelajaran komponen- kelas RSBI dipersiapkan semua yang sistem berpusat pada belajar anak komponennya seperti : kurikulum, untuk memberikan lingkungan yang Sumber Daya Manusia dinamis sesuai dengan pelajaran sekolah, guru, staf (kepala administrasi, yang dipelajarinya siswa), sarana dan prasarana yang 2. penerapan 7. Sekolah SBI hendaknya berupaya memadai secara matang. mendorong Sekolah mengupayakan tersusunnya peran serta masyarakat, orang tua, kurikulum adopsi dan adaptasi dari komite negara anggota untuk negara maju OECD dan atau sebagai acuan sekolah, dan sekolah, mengoptimalkan dan pemerintah kepentingan kemajuan karena keberhasilan penerapan dalam pembelajaran. Hal sekolah sangat tergantung sinergi ini yang dibangun dari semua elemen dapat dilaksanakan mengirimkan guru-guru negeri proaktif atau dengan ke luar sekolah. melakukan 8. komunikasi dengan sekolah di luar Jumlah siswa di kelas disarankan disesuaikan negeri melalui media internet. 374 dengan kemampuan ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 361 – 376, Desember 2013 kontrol guru untuk Internasional, Jakarta: Balai Pustaka. Peraturan Menteri Diknas RI. Nomor 78 Tahun 2009. Tentang Penyelenggaraan SBI Pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Balai Pustaka. Dirjen Dikdasmen. 2006. Pedoman Penyelenggaraan RintisanSekolah Bertaraf Internasional (SBI). Jakarta; Balai Pustaka. Gagne, Robert M. 1997. The Condition of Learning. New York; Holt Rinehart and Winstons. Hamalik, Oemar, 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Patton, Michael, Quin. 1980. Qualitative Evolution Methods, London; Biverly Hills, Sage Publication. Haryono, K. 2007. Konsep Sekolah Bertaraf Internasional, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Tanpa Penerbit. Hal 37-38. Heneveld, W. and Helen Craig. 1995. Effective Schools- Determining Which Factors Have the Greatest Impact. Volume 7, Number 3, July-September. Kebijakan SBI. (www.mandikdasmen.depdiknas.g o.id/docs/pdf ) diakses 9 Juli 2012 Keputusan Mendiknas No. 044/V/2012. Tentang Komite Sekolah. Kusumah, Wijaya. 2010. Aplikasi dan Potensi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pembelajaran di Sekolah. Makalah Seminar. Http://edukasikompasiana.com. Di akses 11 juli 2012 Miles, M.B. & Huberman, A.M. (1984). Qualitative data Analysis : A Source Booki of New Methods. Beverly Hills; Sage Publication. Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung; Remaja Rosda Karya, mencapai kualitas pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Z. 2011. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. . 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung; Remaja Rosda Karya. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta. Bates, A.W. (1995) Tecnology, Open Learning and Distance Education, London Routledge. Wulf, K. (1996). Trainning via the Internet : Where are we? Trainning and Development 50 No. 5) diakses dari : edukasi.kompasiana.com/.../pem anfaatan-internet-sebagaialternatif-s...tanggal 26 Agustus 2012. Bloom, Benyamin S. 1976. Human Characteristic and School Learning. New York; Mc Graw-Hill Book Company. Depdiknas, 1999. Pedoman Umum Penyelenggaraan Administrasi Sekolah Menengah. Jakarta: Balai Pustaka --------. 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Balai Pustaka. --------. 2005 Standar Layanan Pendidikan, Jakarta: Balai Pustaka. --------. 2007. Kurikulum SBI Pusat Kuriku-lum. Jakarta: Badan Litbang. --------, 2007. Pedoman Penjamin Mutu Sekolah/Madrasah. Jakarta: Badan Litbang. Direktorat Pembinaan SMP. 2007. Panduan Pembinaan Sekolah Standar Nasional (SSN). Jakarta: Balai Pustaka. Direktorat Pembinaan SMK, 2005 Kriteria Sekolah Bertaraf 375 ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 361 – 376, Desember 2013 Mulyasa. 2009. Menjadi Kepala Sekolah yang Profesional. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. P4TK. 2007. Panduan Pendampingan SMK Bertaraf Internasional.Jakarta: Balai Direktorat. Sardiman, AM. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Slamet, PH. 2000. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Depdiknas. Sudjana, Nana. 1995. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung; PT Remaja Rosda Karya Sudjana dan Rivai. 1990. Media Pengajaran. Bandung: CV Sinar Baru. Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta. Suryono, Harniyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Rosda Karya Tim Guru BK SMK Negeri 1 Purwokerto Tahun 2011. Progam Bimbingan dan Konseling, Model Pengembangan Diri. Purwokerto (tidak dipublikasikan). 376 JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 361 – 376, Desember 2013 377 ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id