PROGRAM SOSIALISASI SEKOLAH RINTISAN SMA BERTARAF INTERNASIONAL DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DITJEN MANDIKDASMEN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009 1 UUD 45 & USPN NO. 20/2003 Amanat UUD 45 : Mencerdaskan kehidupan bangsa Pasal 5 ayat 1: Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Pasal 50 ayat 3: Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional. 2 TUJUAN SOSIALISASI Meningkatnya komitmen stakeholders untuk mendukung peningkatan mutu sekolah bertaraf internasional pada 319 sekolah Meningkatnya komitmen pemangku kepentingan agar fokus dalam meningkatkan mutu lulusan SMA. Meningkatnya kesiapan sekolah dalam menghadapi evaluasi RSBI dalam memenuhi kriteria 8 standar nasional pendidikan Meningkatnya akses siswa kurang mampu untuk memperoleh pelayanan program RSBI. Meningkatnya dukungan Pemerintah daerah provinsi dan kab/kota dalam memenuhi kebutuhan sarana-prasarana, peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan. Meningkatnya dukungan semua pihak mendorong kemandirian sekolah karena block grant RSBI bukan bantuan selamanya. Menegaskan ulang bahwa jangka waktu Block grant maksimal 5 tahun setelah itu sekolah harus mandiri. 3 SISTEM PEMBINAAN RSBI 4 TABEL TARGET PERKEMBANGAN RSBI & SBI 2013 2012 2011 2010 2009 2008 2007 2006 Tahun ke- RSBI SBI RSBI SBI RSBI SBI RSBI SBI RSBI SBI RSBI SBI RSBI SBI RSBI SBI 0 0 0 0 120 0 100 100 1 0 0 0 120 0 100 100 2 0 0 120 0 100 100 3 0 120 0 100 100 4 72 48 0 60 40 60 40 5 0 60 40 60 40 6 60 40 60 40 7 60 40 8 0 280 40 240 80 240 80 192 128 0 320 0 200 0 200 100 ∑ 320 320 320 320 320 200 200 100 Jumlah keterangan : target ketercapaian SBI 40 % 5 Delapan Standar Nasional Pendidikan Kompetensi Lulusan Pengelolaan Pembiayaan Sarana & Prasarana Proses ISI Pend.TK Penilaian 6 PRIORITAS KAJIAN BIMTEK PROSES DAN OUTPUT MENGENAI : 1. Pengelola (Pengembangan Program, Pengelolaan sistem informasi ) 2. Peningkatan mutu pembelajaran (isi, perencanaan, proses, dan penilaian dan penggunaan bahasa Inggris) 3. Pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan 4. Penjaminan mutu (Dimulai dari hasil evaluasi kemajuan yang sekolah wujudkan) 7 8 Sekolah yang memenuhi standar nasional pendidikan serta berkeunggulan dengan merujuk pada standar pendidikan salah satu negara maju sehingga lulusannya memiliki daya saing di forum internasional. 9 APAKAH MUTU ? Quality 1. Customer-Based (Berbasis Pelanggan) Indicator Fitness for use, meeting customer expectations. (Siap pakai, memenuhi harapan pelanggan) 2. Manufacturing-Based Conforming to design, specifications, or requirements. Having no (Berbasis Manufaktur) defects. ( Disain sesuai selera, spesifikasi, dan persyaratan. Tanpa cacat) 3. Product-Based (Berbasis produk) The product has something that other similar products do not that adds value. (Produk yang dihasilkan minimal sama atau memiliki nilai lebih daripada produk lain yang sejenis) 4. Value-Based (Berbasis Nilai) The product is the best combination of price and features (Produk memurpkan kombinasi dari keunggulan atau keistimewaan dan harga) 5. Transcendent (Tak mudah dipahami) It is not clear what it is, but it is something good... (Tidak mudah dipahami, namun merupakan sesuatu yang baik....) Dr. David M. Dilts, PhD, CMA. Professor, Dept. of Mangement Sciences, Faculty of Engineering and Faculty of Science at University of Waterloo, 10 Waterloo, Ontario, Canada. DASAR Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003, pasal 50, ayat (3) tentang penyelenggaran Pendidikan Bertaraf Internasional Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota 11 DISTRIBUSI KEWAJIBAN PENDANAAN Sumber pembiayaan program rintisan sekolah bertaraf internasional berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) 48 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan, biaya penyelenggaraan SBI berasal dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, orang tua siswa (Komite Sekolah), pihak asing yang tidak mengikat, Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI) 12 13 TUJUAN PENGEMBANGAN SBI Meningkatnya efektivitas sekolah dalam memfasilitasi siswa mengembangkan potensi diri sehingga menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab serta berdaya saing pada taraf internasional 14 INDIKATOR KINERJA SBI Menghasilkan lulusan berdaya saing pada taraf nasional dan internasional yang memiliki karakter sebagai berikut : 1. Memiliki keimanan dan ketaqwaan, berakhlaq mulia. 2. Memiliki jasmani dan rohani yang sehat; 3. Memiliki kompetensi akademik yang ditandai dengan lulusan UN berstandar lebih tinggi daripada standar kompetensi lulusan nasional 4. Berkeunggulan pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, olah raga dan seni; 5. Menunjukkan motivasi belajar mandiri dan cakap berpikir kritis 6. Menunjukan kompetensi dalam mewujudkan karya-karya kreatif dan inovatif. 7. Menunjukkan daya persaingan yang kuat dalam meraih prestasi terbaik. 8. Bersikap jujur, objektif, disiplin, demokratis dan bertanggung jawab. 9. Menunjukkan kecintaan pada sesama serta menjujung persatuan dan kesatuan bangsa. 10. Berkomunikasi dalam bahasa Inggris dan menguasai teknologi informasi dan komunikasi. 15 TUJUAN PENGEMBANGAN SBI Low (kinerja < 76) Max. pada tahun ke-4 diganti dengan sekolah lain Middle (kinerja 76 – 85,9) Mendapat pembinaan untuk menjadi SBI sampai tahun ke-4 High (kinerja 86 - 100) Mendapat pembinaan sebagai SBI SBI RSBI RSBI 16 PERUBAHAN STATUS RSBI SBI Tahun 2009 akan diberikan predikat SBI kepada sekolah yang efektif meraih target kinerja sangat baik dalam evaluasi kinerja serta validasi kinerja pada komponen berikut : Memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP) Mengadopsi dan mengadaptasi sistem pengelolaan dan pembelajaran bertaraf internasional Mewujudkan kinerja belajar siswa sekurang-kurangnya meraih predikat terbaik tingkat nasional dan meraih satu prestasi bertaraf internasional pada bidang akademik dan non akademik Mewujudkan target warga sekolah aktif berkomunikasi dalam bahasa Inggris atau bahasa asing lain. Mendayagunakan TIK dalam pengelolaan dan pembelajaran Menunjukkan kinerja kolaborasi internasional yang efektif. 17 CONTOH-CONTOH KEUNGGULAN N O NAMA SEKOLAH MASUK PT BERTARAF INTERNASIONAL 1 SMAN 8 JKT DKI v 2 SMAN 3 SMG v 3 SMAN 1 SUBANG JABAR 4 SMAS SUTOMO 1 MEDAN SUMUT 5 SMAN 4 DENPASAR BALI 6 SMAN MUH. 1 GRESIK JATIM 7 SMAS TARNUS JATENG 8 SMAS LOKON SULUT 9 SMA DARUL ULUM JOMBANG JATIM 10 SMAN 1 TARAKAN KALTIM PERAIHAN MEDALI INTERNASIONAL KOLABORASI INTERNASIONAL TIK DALAM SISTEM PEMBELAJARAN & PENGELOLAAN KOMUNIKASI DALAM BAHASA INGGRIS SARANA, PRASARANA KULTUR v v v v v v v v 18 TAHUN INI DIREKTORAT PEMBINAAN SMA MELAKSANAKAN PELATIHAN GURU DALAM MENINGKATKAN MUTU PENGELOLAAN PEMBALAJARAN BERBASIS TIK. PESERTA DARI TIAP SEKOLAH 2 ORANG GURU DENGAN KUALIFIKASI SEBAGAI BERIKUT: 1. MENGUASAI DASAR-DASAR TIK UNTUK MENGIKUTI PELATIHAN PADA TINGKAT PUSAT. 2. MEMILIKI KOMPETENSI UNTUK MENDESIMINASIKAN HASIL PELATIHAN KEPADA GURU LAIN DI SEKOLAH MASING-MASING ATAU TINGKAT DAERAH SANGGUP MENGELOLA E LEARNING DI SEKOLAH MASING-MASING. 3. • • BIAYA PELATIHAN TINGKAT TINGKAT PUSAT MENGGUNAKNA DANA BLOCK GRANT, BIAYA PELATIHAN/PENGEMBANGAN DI TINGKAT SKEOLAH MENGGUNAKAN ANGGARAN SEKOLAH ATAU BANTUAN PEMERINTAH DAERAH