BAB I PENDAHULUAN . LATAR BELAKANG Obat analgesic anti pereti serta obat anti inflamsasi nonsteroid AINS merupakan salah satu kelompok obat yang banyak diresepkan dan juga digunakan tanpa resep dokter. Obatobat ini merupakan suatu kelompok obat yang keterogen, secara kimia. Walaupun demikian obatobat ini ternyata memiliki banyak persamaan dalam efek terapi maupun efek sampuing. Protatip obat golongan ini adalah aspirin, karena itu obat golongan ini sering disebut juga sebagai obat mirip aspirin. . TUJUAN Makalah ii disusun untuk mengetahui tentang golongan obat anti inglasnasi non steroid dan kemajuan penelitian dalam dasawarsa terakhir ini memberi penjelasan efek terapi dan efek samping. BAB II PEMBAHASAN . SALISILAT Asam asetil saksilal yang lebih dikenal sebagai asetosal atau aspirin adalah analgesic antiperetik dan antiinflasmasi yang sangat luas. Digunakan dan digolongkan dalam obat bebas. Selain sebagai protatip, oabat ini merupakan standar dalam menilai efek obat sejenis. FAMAKODINAMIK saksilal khususnya merupakan obat yang peluang banyak digunakan sebagai analgesic antiperetik dan anti inflmasi aspirin dosis terapi bekerja cepat dan efektif sebagai anti peretik dan antiflamasi dosis toksis ini justru memperlihatkan efek piretik sehingga pada keracunan berat terjadi demam hiperhidrosis. FARMAKOKINETIK pada pemberian obat, sebagian saksilat diabsorbsi dengan cepat dalam bentuk utuh dilambung, tetapi sebagian besar diusus halus bagian atas kadar ti nggi dicapai kirakira jam setelah pemberian kecepatan absobsinya tergantung dari kecepatan disintegrasi dan disolusi tablet PH pemakain mukosa dan waktu pengosongan lambung. INDIKASI anti peretik dosis siksilat untuk dewasa ialah mg diberikan secara oral tiap atau jam, untuk anakanak mg/kg BB diberikan tiap jam den gan dosis total melebihi , gr per hari. ANALGESIK salisilat bermanfaat untuk mengebati nyeri tidak spsifik misalnya sakit kepala, nyeri sendi, nyeri haid, neuralgia, dan mialgia. DEMAM REMATIK AKUT dalam watu jam setelah pemberian obat yang cukup terjadi pengurangan nyeri, kekakuan, pembengkakan, rasa panas dan memerahi jaringan setempat. ATRITIS REUMATOID walaupun telah banyak ditemukan obat anti rheumatoid baru, salisilat amsih dianggap obat standar pada studi perbandingan dengan obat antireumatikal lain. PENGGUNAAN LAIN aspirin digunakan untuk mencegah thrombus vena dalam berdasarkan efek pengahambatan agregasi trombosit, mengurangi pada pasien angina tidak stabil. INTOSIKASI sasilat sering digunakan untuk mengobati segala keluhan ringan dan tidak berarti sehingga banyak terjadi pengguna salahan misuse atau penalahgunaan abuse obat bebas ini. SEDIAAN aspirin asam asetil saksilat dan natrium saksilat merupakan sedician yang paling banyak digunakan. Aspirin tersedia dalam bentuk tablet mg, untuk anak dan mg untuk dewasa. Metal silsilat minyak mintegreen hanya digunakan sebagai obat luar, dalam bentuk salep atau lunimen dan dimasukkan sebagai coumer irritant bagi kulit. Asam saksilat dalam bentuk bubuk, digunakan sebagai keratolik dengan dosis tergantung dari penyakit yang akan di obati. . BENORILAT . DIFLUNISAL Obat ini merupakan devirat diflnorofeml dari asam salisilat tetapi invivo tidak diubah menjadi asam salisilat bersifat analgesic dan anti inflamasi tetapu hampir tidak brsifat antiperetik. Setelah pemberian oral, kadar puncak diperoleh dalam jam, sembilan puluh sembilan persen diflumisal terikat albumin plasma dan dalam waktu parah berkisar . Indikasi diflumisal hanya sebagai analgesic ringan sampai sedang dengan dosis awal mg di susal mg tiap jam. Untuk esteoartritis dosis awal x mg per hari. Dengan dosis pemeliharaan tidak melampaui , gram s ehari. Efek samping lebih ringan dari pada asetotal dan tidak dilaporkan menyebabkan gangguan pendengaran. . . SALSALAT DERIVAT ASAM PROPIONAT Asam Tiaprofenat Asam tiaprofenat memperlihatkan sifat sama seperti derivate asam propionate lainnya. Waktu penuh dalam plasma kirakira jam dan ekskresi terutama efek samping sama seperti obat airis lainnya. Dosis kali sehari. Fenbufen Berbeda dengan obat Airis lainya, fenbufen merupakan suatu produg jadi fenbufen sendiri bersifat inaktif dan metabolic aktifnya adalah asam bifenik asetat zat ini memiliki waktu penuh jam sehingga cukup diberikan satu atau dua kali sehari. Absorpsi obat melalui lambung baik, dan a d ar puncak metabolic aktif dicapai dalam , jam efek samping obat ini sama seperti obat Airis lainnya, pemakaian pada pasien tukak lambung harus berhatihati. Pada gangangguna penyakit reumatik sendi adalah dua kali mg sehari dan dosis pemeliharaan satu kali sehari mg sebelum tidur. Fenoprefen Ibuprofen Ibuprofen merupakan derivate asam propionate yang diperkenalkan pertama kali dibanyak Negara. Obat ini bersifat analgesic dengan daya anti inflamasi yang tidak terlalu kuat, efek analgesiknya sama seperti aspirin, efek anti inflamasinya terlihat dengan dosis mg per hari. Absorpsi ibuprofen cepat melalui lambung dan kadar maksumum dalam plasma dicapai setelah jam. Waktu penuh dalam plasma sekitar jam. Sembilan puluh p ersen ibuprofen terikat dalam protein plasma. Ekskresinya berlangsung cepat dan lengkap kirakira dari dosis atau konjugatnya. Metabolit utama merupakan hasil hidroksilasi dan karboksilasi. Obat Ains derivat asam prpionat hamper seluruhnya terikat pada protein plasma, efek intekrasi misalnya penggerakan obat warfarin dan oral hipolekemik hamper tidak ada, tetapi pada pemberian bersama dengan warfarin, tetap harus waspada karena adanya gangguan fungsinya trombosit yang memperpanjang masa perdarahan. Devivat asam propionate dapat mengurangi efek antihipertensi obat Bbloer. Prozosin dan kaptropil efek ini mungkin akibat hambatan bisintesis pada ginjal. Efek samping terhadap saluran cerna lebih ringan dibandingkan dengan aspirin, indametasin atau naproksen , efek samping lainnya yang jarang adalah eritema kulit, sakit kepala trombosipenia ambliopra toksik yang reversible, dosis sebagai analgesic kali mg sehari tetapi sebaliknya dosis optimal pada tiap diminum oleh wanita hamil dan menyusul dengan alas an bahwa ibuprofen relative lebih lama dikenal dengan tidak menimbulkan efek samping serius pada dosis analgesic, maka ibuprofen dijual sebagai obat genetic bebas dibeberapa Negara antara lain Amerika Serikat dan Inggris. Ketoprofen. Drivat asam propionate ini memiliki efektivitas seperti ibuprofen dengan sifatsifat anti inflamasi sedang. Absorpsi berlangsung baik dari lambung dan waktu penuh plasma sekitar jam efek samping sama dengan Ains lain terutama menyebabkan gangguan saluran cerna dan reaksi hipersensitivitas. Dosis kali mg sehari, tetapi sebaiknya ditentukan secara individual. Naproksen Merupakan salah satu derivate asam propional yang efektif dan inside efek samping obat ini lebih rendah dibandingkan derivate asam propional lain. Absorpsi obat ini berlangsung baik melalui lambung dan kadar puncak plasma dicapai selama jam bila diberikan dalam bentuk gram natrium naproksen kadar puncak plasma dicapai lebih cepat. Waktu penuh obat ini jam, sehingga cukup diberikan dua kali sehari. Tidak terdapat korelasi antara efektivitas dan kadar plasma baik dalam bentuk utuh maupun sebagai konjugat glukoronida. Dan demietilat interaksi obat sama seperti ibuprofen. Naproksen kadar puncak plasma dicapai lebih cepat. Waktu penuh berobat ini jam, sehingga cukup di berikan dua kali sehari, tidak terdapat korelasi antara efektivitas dan kadar plasma. Ikatan obat ini dengan protein plasma mencapai ekresi terutama dalam urin dan demetilat. Intraksi obat sama seperti ibuprofen. Naprosien bersama ibuprofen dianggap yang paling tidak toksik diantara derivate asam propionate. Efek samping terhadap SSP berupa sakit kepala, pusing, rasa lelah dan otoksisitas. Gangguan terhadap hepar dan ginjal pernah dilaporkan dosis untuk terapi penyakit reumatik sendi adalah kali mg sehari. Bila perlu dapat diberikan kali mg sehari. . DERIVATE ASAM FENAMAT Asam Mefenamat Dan Melelo Fenamat Derivate mefenamal digunakan sebagai analgesic, sebagai anti inflamasi mefenamat kurang efektif dibandingkan aspirin. Meklofenamat digunakan sebagai obat anti inflamasi pada terapi arthris rheumatoid dan asteoartitis. Asam mefenamat terikat sangat kuat pada protein plasma, dengan demikian intraksi terhadap obat anti koogulen harus diperhatikan,efek samping terhadap saluran cerna sering timbul misalnya dyspepsia, diare sampai diare berdarah dan segala iritasi lain terhadap mukosa lambung. Pada usia lanjut efek samping diare hebat sering dilaporkan efek samping lain yang berdasarkan hipersensitivitas ialah eriterna kulit dan bronkoostriksi anemia hemolitik pernah dilaporkan dosis asam mefenamat adalah kali mg sehari. Karena efek toksiknya maka di Amerika Serikat obat ini tidak dianjurkan untuk diberikan kepada anak dibawaj tahun dan waktu hamil dan pemberian tidak melebihi hari. Penelitian klinis menyimpulkan bahwa penggunaan selama haid mengurangi kehilangan darah secara bermakna. . PIROZOLON DAN DERIVATE Dalam kelompok ini termasuk dipiron, fenilbutazon, oksifen butazon, antipirin dan aminopirin. Antippirin fenozon adalah oksofenil, dimetilpirazolidin. Amiopirin amidopirin adalah derivate dimetilamino dari aminopirin yang larut baik dalam air dan dapat diberikan secara suntikan. Indikasi Saat ini dipiron hanya digunakan sebagai analgesic antipirin karena efek atau inflamasinya lemah sedangkan antipirin dan aminopirin tidak dianjurkan digunakan lagi karena dipiron sebaiknya dipiron hanya diberikan bila dibuthkan analgesic. Antiperetik suntikan atau bila pasien tidak tahan analgesic antipiretik yang lebih aman, pada beberapa kasus penyakit Hodgkin dan pariarteritis nodosa, dipiron merupakan obat yang masih dapat digunakan untuk meredakan demam yang sukar diatasi dengan obat lain. Dosis untuk dipiron adalah tiga kali , gram sehari. Dipiron tersedia dalam bentuk tablet mg dan larutan obat suntik yang mengandung mg/ml Efek Samping Semua devirat pirazolon dapat menyebabkan agranulositosis, anemia aplastik dan tromsitopenia dibeberapa Negara misalnya Amerika Serika efek samping dan trombositopenia terjadi dan bersifat fatal. Sehingga pemakaiannya sangat dibatasi atau dilarang sama sekali. Di Indonesia frekuensi pemakaian dipiron cukup tinggi dan agranulositosis telah dilaporkan pada pemakaian obat ini, tetapi belum ada data tentang angka kejadiannya, kesan bahwa orang Indonesia tahan terhadap dipiron tidak dapat diterima belum menandai sehingga mungkin kematian oleh agranulositosis tercatat sebagai akibat penyakit infeksi. . FENILBULBUTAZON DAN OKSIFENBUTAZON Fenilbutazon adalah sisdiokso,difenilbutil firazodin dan oksibutazon adalah derivate oksifenilnya. Dengan adanya Ains yang lebih aman, fenilbutazon dan oksifenbutazon tidak lagi diajurkan digunakan sebagai anti inflamasi kecuali obat laintidak efektif. . DERIVAT OKSIKAM Piroksikam dan Meloksikam Piroksikam adalah merupakan salah Ains dengan struktur baru yaitu oksikam, derivate asam enolat, waktu paruh dalam plasma lebih dari jam sehingga dapat diberikan hanya sekali sehari. Absorpsi berlangsung cepat dilambung terikat pada protein plasma obat ini menjalani hari dan kadar dalam plasma kirakira sama dengan kadar cairan sinovia. Frekuensi kejadian efek samping dengan piroksikam mencapai dan dari jumlah pasien terpaksa menghentikan obat ini. Efek samping tersering adalah gangguan saluran cerna, antara lain yang berat adalah tukak lambung. Efek samping lain adalah pusing, tinitas, nyeri kepala dan eritema kulit. Piroksikam tidak dianjurkan diberikan pada wanita hamil, pasien terkak lambung dan pasien yang sedang minum. Antikoagulan indikasi piroksikam hanya untuk penyakit inflamasi sendi misalnya arthritis rheumatoid, osteoarthritis, spondilitis ankilosa dosis mg sehari diberikan pada pasien yang tidak memberikan respons cukup dengan Ains yang lebih aman. Meloksikan cenderung menghambat KOKS lebih dari KOKS tetapi penghambatan KOKS pada dosis terapi tetap nyata, penelitian terbatas menyimpulkan efek samping meloksikam , mg per hari terhadap saluran cerna urang dari piroksikam mg sehari. Meloksikam diberikan dengan dosis , ng sekali sehari, efektivitas dan keamanan devirat oksikam lainnya larnoksikam, sinoksikam, sidoksikam dan tenoksikam dianggap sama dengan piroksikam. . DEVIRAT ASAM FENILASETAT Diklofenak Absorpsi obat ini melalui saluran cerna berlangsung cepat dan lengkap obat ini terikat pada protein plasma dan mengalami efek metabolisme lintas pertama firstpars sebesar . Walaupun waktu paruh si ngkat yakni jam diklopenak diakumulasi dicairan sinovial yang menjelaskan efek terapi di sendi jauh lebih panjang dari waktu paru obat tersebut. Efek samping yang lajim ialah mual, gastritis, eritema kulit dan sakit kepala dan sakit kepala sama seperti semua obat Ains, p emakaian obat ini harus berhatihati pada pasien tukak lambung. Peningkatan enzim transminase dapat terjadi pada pasien dan umumnya kembali ke normal. Pemakaian selama kehamilan tidak dianjurkan dosis orang dewasa sehari terbagi dua atau tiga dosis. . FENKLOFENAK Derivate Asam Asetat Inden Indol Indometasin Merupakan derivate indoasam aseat, obat ini sudah dikenal sejak untuk pengobatan arthritis dan sejenisnya. Walaupun obat ini efektif tetapi karena toksik maka penggunaan obat ini dibatasi. Indometasin memiliki efek anti inflomasi dan analgesicantipiretik yang kirakira sebanding dengan asipirin. Telah terbukti bahwa indometasin memiliki efek analgesic perifer maupun sentral invitra indometasin menghambat enzim siklooksigenase seperti kolklosin, indometasin menghambat motilitas polimorfonuklaes. Absorpsi indomekasin setelah pemberian oral cukup baik, indometasin terikat pada protein plasma metabolismenya terjadi di hati. Indometasin dieksresi dalam bentuk asal maupun metabolic melalui urin dan empedu, waktu paruh plasma kirakira jam. Efek samping indometasin tergantung dosis dan insidensnya cukup tinggi, pada dosis terapi, sepertiga pasien menghentikan pengobatan karena efek samping, efek samping saluran cerna berupa nyeri obdomen, diare, perda rahan lambung dan pankreatitis. Sakit kepala hebat dialami oleh kirakira pasien dan rasa bingung. Halusinasi dan psikosis pernah dilaporkan indometasin juga dilaporkan menyebabkan agranulosistosis, anemia aplastik dan trombosikopenia vasokontriksi pembuluh koroner pernah dilaporkan hiperkalernia dapat terjadi akibat hambatan yang kuat terhadapi biosintesis pada ginjal. Alergi dapat pula timbul dengan manifestasi urtikaria, gatal dan serangan asma. Obat ini mengurangi efek natriuretik dari diuretiktiazid dan furosemid serta memperlemah efek hipotensif obat Bbloker. Karena toksisitasnya, indometasin tidak dianjurkan diberikan kepada anak, wanita hamil, pasien dengan gangguan psikiatri dan pasien dengan penyakit lambung. Penggunaannya kini dianjurkan hanya bila Ains lain kurang berhasil misalnya pada spondilitis ankolosa, arthritis pirai akut dan osteoarthritis tungkai. Indometasin tidak berguna pada penyakit pirai kronik karena tidak berefek urikorusik. Dosis indometasin yang lazim ialah jali mg sehari. Untuk mengurangi gejala reumatik dimalan hari, indometasin diberikan mg sebelum tidur. BAB III PENUTUP Dari uraian diatas jelaslah bahwa untuk memilik anti piretik analgesit tidak banyak masalah karena obat yang tersedia tidak banyak jenisnya sebagai anti piretikanalgesik untuk anak pilihan sebaiknya antara aspirin atau paracetamol, keda obat ini praktis sama efektifitasnya dan yang perlu di pertimbangkan adalah kemungkinan efek samping terhadap kondisi tubuh anak. Untuk mengatasi nyeri inflamasi seperti pada penyakit reumatik tersedia banyak pilihan obatantiinflamasi stroid. Secara klinis sebenarnya pertimbangan lamanya waktu paruh, bentuk lepas lambat dan perbedaan jenis efek samping menentukan pilihan Ains untuk pasien tertentu. Ternyata fariasi respon antara pasien terhadap Ains tidak begitu saja dapat dikaitkan berbdasarkan klasifikasi kimiawi, dosis atau beratnya penyakit reumatik, untuk mengatasi ini dianjurkan agar dokter paling tidak mengenal secara obat Ains yang berbeda sehingga dapat melakukan pemilihan sesuai dengan kondisi pasien, dalam obat Ains tersebut harus termasuk satu obat Ains dengan waktu parah panjang satu dengan waktu paruh singkat dan minimal ditambah jenis obat Ains dari kelas kimiawi yang lain. DAFTAR PUSTAKA Mardjono, Mahar, . Farmakologi dan Terapi. Jakarta Gaya baru www.google.com KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kaharidirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya terutama nikamat kesehatan dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Farmakologi tentang golongan obat anti inflamasi nonsteroid AINS. Penyusunan makalah ini telah selesai atas kekompakan dan kerja sama kelompok serta bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih atas bantuan dan dorongan dari awal kerja hingga tersusunya makalah ini. Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca sangat kami harapkan. Akhirnya kepada Allah SWT jualah kami memohon sehingga kita semua mendapat ridho dan semoga keberadaan makalah kami bermanfaat bagi kami dan bagi pembaca umumnya. Medan, Desember Tim Penulis DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR .............................................................................. DAFTAR ISI .............................................................................................. BAB I PENDAHULUAN ............................................................. .. Latar Belakang ........................................................ .. Tujuan ......................................................................... BAB II PEMBAHASAN ................................................................ . . . . . . . . . Salisilat........................................................................ Benorilat...................................................................... Benorilat...................................................................... Salsalat........................................................................ Derivat asam propionat............................................... Derivate asam fenamat................................................ Pirozolon dan derivate................................................ Fenilbulbutazon dan oksifenbutazon.......................... Derivat Oksikam......................................................... i ii i . Devirat Asam Fenilasetat............................................ . Fenklofenak................................................................. BAB III PENUTUP........................................................................... DAFTAR PUSTAKA ii GOLONGAN OBAT ANTI INFLAMASI NON STEROID Dosen Pembimbing Regina DI SUSUN OLEH Kelas II . . . . . . . NURMALA SARI SITI AISYAH SRI WATI SANDRA HANDAYANI SHELLA MAHARANI YATI MELIA SEPTINA TITIN SUHAINI AKADEMI KEBIDANAN SEHAT MEDAN T. A. / OBAT AINS ASAM KARBOKSILAT ASAM ENOLAS Asam Aselat Derivat asam Salisilat Derivat asam Provionat Aspirin As. tiaprofenat Benorilat Fembufen Diflumisal Fenoprofen Salsalat Ibufropen Ketofropen Naproksen Derivat asam Fenamat Asam mefenamat Meklofenamat Derivat Pirozolon Azapropazon Fenilbutazon Oksifinbutazon Derivat Oksikam Piroksikam Temoksikam Derivat Fenilasetat Diklofenak Finklofinak Derivat asam aselat inden/indol Indometasin Sulindak Tolmetin