BERITA TERKINI NSAID pada Trimester Kedua dan Ketiga Kehamilan Meningkatkan Risiko Perdarahan pada Ibu Hamil dan Asma pada Anak masih belum bisa dipastikan apakah berat badan lahir rendah ini merupakan hasil dari farmakoterapi atau dari underlying diseasenya. Penggunaan ibuprofen selama trimester kedua dan ketiga juga terkait dengan peningkatan risiko asma pada bayi berumur 18 bulan (p<0,05, tetapi bukan <0,01). Temuan ini juga menunjukkan bahwa bukan hanya penggunaan trimester kedua atau ketiga saja yang terkait dengan efek samping pada kehamilan, tetapi penggunaan pada awal kehamilan pun mungkin dapat menimbulkan efek samping. S tudi terbaru menunjukkan bahwa pemberian ibuprofen atau diclofenac pada periode kehamilan dapat meningkatkan risiko perdarahan pada ibu hamil dan asma pada anak-anak. Menurut Dr. Nezvalova-Henriksen dkk., studi sebelumnya mengenai penggunaan NSAID (nonsteroidal anti-inflammatory drug) pada kehamilan berfokus pada periode awal kehamilan, dan efek NSAID sebagai suatu kelompok obat. Tidak banyak diketahui mengenai efek NSAID secara individual pada keluaran kehamilan, terutama jika digunakan dalam trimester ketiga. Untuk analisis ini, tim peneliti mengambil data dari Prospective Norwegian Mother and Child Cohort Study dan Medical Birth Registry of Norway untuk menganalisis efek individual ibuprofen, diclofenac, naproxen, dan piroxicam pada keluaran kehamilan dan komplikasinya. Seperti dilaporkan pada edisi online BJOG 14 Maret 2013, peneliti memiliki data yang mencakup 90.417 ibu hamil, termasuk 6.511 pasien yang terpajan NSAID. Terlepas dari fakta bahwa penggunaan NSAID sejak minggu kehamilan ke-28 dikontraindikasikan, 1,3% menggunakan satu dari 4 NSAID ini selama trimester ketiga, dan lebih dari setengahnya memulai penggunaan NSAID pada periode trimester ketiga. Berita baiknya, tidak terdapat perbedaan signifikan dalam hal tingkat survival, malformasi kongenital, atau cacat struktur jantung saat membandingkan pengguna NSAID pada trimester pertama dengan mereka yang tidak menggunakan NSAID, walaupun terdapat kaitan yang sifatnya borderline antara penggunaan ibuprofen pada trimester pertama dengan cacat struktur jantung pada bayi. Wanita yang menggunakan diclofenac mengalami peningkatan risiko perdarahan vaginal pada trimester kedua dan/atau ketiga dan perdarahan pasca melahirkan, tetapi kaitan ini tidak tetap signifikan pada level 1%. Penggunaan ibuprofen selama trimester kedua meningkatkan risiko berat badan lahir rendah sebesar 70% (p< 0,01), penggunaan diclofenac selama trimester kedua meningkatkan risiko berat lahir rendah menjadi 3 kali lipat (p<0,05). Peningkatan risiko berat lahir rendah terkait dengan ibuprofen dan diclofenac, mungkin sebagian terkait dengan kondisi peradangan itu sendiri, dan masih dalam kisaran risiko normal baseline untuk berat badan lahir rendah. Sehingga Peneliti juga menambahkan penyakit yang mendasari juga mungkin memainkan peranan penting, dan memilih untuk tidak merawat penyakit si ibu tidak selalu merupakan pilihan terbaik. Identifikasi wanita yang berisiko mengalami kondisi inflamasi dan penyakit muskuloskeletal selama kehamilan atau mereka yang gejalanya dapat memburuk dapat membantu pemilihan terapi yang paling aman dalam periode kehamilan yang berbeda-beda. Dr. Katerina Nezvalova-Henriksen (University of Oslo, Norwegia) mengatakan, berdasarkan temuan ini dan temuan studi-studi sebelumnya, penggunaan nonsteroidal antiinflammatory drugs (NSAIDs) pada trimester ketiga harus tetap dikontraindikasikan. Lebih lanjut lagi, ia mengatakan penggunaan pada trimester kedua juga harus dibatasi, karena terdapat keterkaitan penggunaan ibuprofen dan diclofenac dengan berat lahir rendah, juga dengan risiko asma pada anak. Simpulannya, penggunaan ibuprofen dan diclofenac pada trimester kedua dan terutama pada trimester ketiga terkait dengan risiko perdarahan pada ibu hamil, risiko asma pada anak, dan juga meningkatkan risiko berat badan lahir rendah. (AGN) REFERENSI: NSAIDs in pregnancy can worsen maternal, fetal outcomes. Medscape [Internet] 2013 [Cited 2013 Apr 22]. Available from: http://www.medscape.com/viewarticle/782411 628 CDK-219/ vol. 41 no. 8, th. 2014