Ibuprofen adalah sejenis obat yang tergolong dalam kelompok antiperadangan non-steroid (nonsteroidal anti-inflammatory drug) dan digunakan untuk mengurangi rasa sakit akibat artritis. Ibuprofen juga tergolong dalam kelompok analgesik dan antipiretik. Obat ini dijual dengan merk dagang] Advil, Motrin, Nuprin, dan Brufen. Ibuprofen selalu digunakan sebagai obat sakit kepala. Selain itu, obat ini juga digunakan untuk mengurangi sakit otot, nyeri haid, selesma, flu dan sakit selepas pembedahan. Nama kimia ibuprofen ialah asam 2-(4-isobutil-fenil)-propionat. Ibuprofen ada dalam dua enantiomer. Hanya S-ibuprofen saja yang digunakan sebagai penahan sakit. Aktivitas analgesik (penahan rasa sakit) Ibuprofen bekerja dengan cara menghentikan Enzim Sikloosigenase yang berimbas pada terhambatnya pula sintesis Prostaglandin yaitu suatu zat yang bekerja pada ujung-ujung syaraf yang sakit. Aktivitas antipiretik (penurun panas) Ibuprofen bekerja di hipotalamus dengan meningkatkan vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) dan aliran darah piretik. Artritis adalah peradangan pada satu atau lebih persendian, yang disertai dengan rasa sakit, kebengkakan, kekakuan, dan keterbatasan bergerak. [1] Daftar isi 1 Penyebab 2 Gejala Klinis 3 Referensi 4 Lihat pula Penyebab Artrhitis dapat terjadi akibat infeksi maupun tanpa infeksi. Pelepasan mediator inflamasi dari leukosit, kondrosit, sinoviosit menyebabkan kehilangan proteoglikan dan matriks ektraselular kartilago, sehingga terjadi kerusakan tulang. Kerusakan dan hilangnya kolagen dan kondrosit dapat menyebabkan perubahan yang tidak dapat kembali.[2] Terdapat lebih dari 100 bentuk artritis [3]. Bentuk yang paling umum, yakni osteoartritis disebabkan oleh trauma pada persendian, infeksi pada persendian, atau usia.[3] Artitis lainnya yaitu artritis reumatoid, artritis psoriatik, dan penyakit autoimun. Artritis sepsis disebabkan oleh infeksi pada sendi.[3] Gejala Klinis Gejala klinis yang disebabkan artritis adalah adanya rasa sakit, panas, dan pembengkakan pada persendian lutut (gejala panca radang).[2] Terasa adanya fluktuasi, sakit dan panas, kemerahan; secara umum penderita menjadi demam jika sakit sudah menjadi sepsis, frekuensi nadi dan napas frekuen, pincang yang hebat bahkan kadang sampai penderita tidak dapat berdiri.