KELAINAN PENYAKIT DAN POLA HIDUP SEHAT PADA SISTEM KOORDINASI Oleh : Amalia Nisa Latifah XIMIA 2 / 02 SMA NEGERI 2 WONOSARI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI................................................................................................................................................. 2 PENYAKIT DAN KELAINAN PADA SISTEM KOORDINASI MANUSIA ........................................... 3 A. Migrain.................................................................................................................................................. 3 B. Sakit Kepala .......................................................................................................................................... 5 C. Vertigo .................................................................................................................................................. 5 D. Meningitis ............................................................................................................................................. 6 E. Multiple Sclerosis ................................................................................................................................. 6 F. Nyeri Saraf ............................................................................................................................................ 6 G. Hidrocephalus ....................................................................................................................................... 6 H. Parkinson............................................................................................................................................... 7 I. Gegar Otak dan Amnesia ...................................................................................................................... 7 J. Alzheimer .............................................................................................................................................. 7 MENJAGA KESEHATAN SITEM KOORDINASI PADA MANUSIA .................................................... 8 2 PENYAKIT DAN KELAINAN PADA SISTEM KOORDINASI MANUSIA Sistem saraf adalah sistem organ pada tubuh manusia yang terdiri dari banyak jaringan sel khusus, dimana dalam istilah kedokteran disebut sebagai Sel Neuron, yang mengirimkan sinyal-sinyal ke seluruh tubuh. Berdasarkan fungsinya, sel neuron dibagi menjadi empat, yang pertama sel Sensoris yang berfungsi untuk mengantarkan rangsangan dari luar menuju saraf pusat manusia, yaitu otak. Misalnya, ketika permukaan kulit kita mengalami luka, maka sel neuron sensoris mengantarkan rasa sakit tersebut ke saraf pusat. Saraf pusat tersebut kemudian “memerintah” mata untuk mengeluarkan air mata, mulut untuk mengatakan “aduh!”, serta tangan untuk memegang atau mengobati luka tersebut. Yang kedua adalah sel Motoris. Sel ini biasanya berhubungan dengan gerakan refleks dari anggota badan kita. Misalnya saja, ketika kita melihat sesuatu benda jatuh yang nantinya akan mengenai tubuh kita, secara refleks, sel motoris mengirimkan sinyal pada saraf utama untuk “memerintahkan” kita untuk menghindar. Yang ketiga adalah sel Penghubung. Sel penghubung terletak di sumsum tulang belakang manusia yang berfungsi menghubungkan sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain dan yang terakhir adalah neuron Ajustor. Sel ini menghubungkan antara neuron sensoris dan motoris. Terletak di sumsum tulang belakang dan otak manusia Seperti organ lainya, sistem koordinasi juga mudah terserang penyakit dan kelainan. Berikut ini adalah beberapa gangguan pada tubuh yang sering dihubungkan dengan anatomi sistem saraf : A. Migrain Migrain adalah gangguan kronis yang ditandai dengan terjadinya sakit kepalaringan hingga berat yang seringkali berhubungan dengan gejala3 gejala sistem syaraf otonom. Kata migrain berasal dari Yunani ἡμικρανία (hemikrania), yaitu "rasa sakit di salah satu sisi kepala", from ἡμι- (hemi-), "half", and κρανίον (kranion), "skull". Tandanya berupa sakit kepala unilateral (hanya pada separuh bagian kepala), berdenyut-denyut, dan berlangsung selama 2 hingga 72 jam. Gejalagejala yang turut menyertai antara lain mual, muntah, fotofobia (semakin sensitif terhadap cahaya), fonofobia (semakin sensitif terhadap suara) dan rasa sakitnya semakin hebat bila melakukan aktifitas fisik. Sekitar-sepertiga penderita sakit kepala migrain mengalami aura: yaitu semacam gangguan visual, indra, bicara, atau gerak/motorik yang menjadi pertanda bahwa sakit kepala tersebut akan segera muncul Migrain dipercaya terjadi sebagai akibat dari gabungan berbagai faktor lingkungan dan genetik. Kira-kira dua-per tiga kasus terjadi pada orang-orang yang sudah berkeluarga. Kadar hormon yang naik-turun juga dapat berpengaruh: migrain sedikit lebih banyak terjadi pada remaja pria daripada wanita sebelum masa puber, namun pada orang dewasa, sekitar dua hingga tiga kali lebih banyak terjadi pada wanita daripada pria. Kecenderungan migrain biasanya berkurang selama masa kehamilan. Mekanisme pasti migrain belum diketahui. Meski demikian, ada keyakinan bahwa penyakit ini disebabkan oleh gangguan neurovaskuler. Teori utama yang mendasari adalah adanya hubungan dengan meningkatnya keterangsangan korteks serebral dan kendali abnormal sel-sel syaraf rasa sakit di dalam nukleus trigeminal batang otak. Manajemen dasar yang direkomendasikan yaitu dengan analgesik sederhana seperti ibuprofen dan asetaminofen untuk sakit kepala, antiemetik untuk mual, dan menghindari pemicu timbulnya migrain. Agensia khusus seperti triptan atauergotamin mungkin dapat diaplikasikan bila analgesik sederhana tidak efektif. Lebih dari 10% jumlah penduduk di seluruh dunia pernah terkena migrain pada suatu ketika sepanjang hidup mereka. 4 B. Sakit Kepala Sakit kepala yang dilafalkancephalgia adalah secara medis dikenal suatu kondisi sebagai cephalalgia atau terdapatnya rasa sakit di dalam kepala: kadang sakit di belakang leher atau punggung bagian atas, disebut juga sebagai sakit kepala. Jenis penyakit ini termasuk dalam keluhankeluhan penyakit yang sering diutarakan. Penyebabnya, sebagian besar berasal dari tingkat ketegangan pada sistem saraf manusia. Jika sudah begini, kepala akan terasa sangat berat dan biasanya sering diikuti oleh hilangnya keseimbangan tubuh. C. Vertigo Vertigo dapat adalah salah satu bentuk gangguan keseimbangan dalam telinga bagian dalam sehingga menyebabkan penderita merasa pusing dalam artian keadaan atau ruang di sekelilingnya menjadi serasa 'berputar' ataupun melayang. Vertigo menunjukkan ketidakseimbangan dalam tonus vestibular. Hal ini dapat terjadi akibat hilangnya masukan perifer yang disebabkan oleh kerusakan pada labirin dan saraf vestibular atau juga dapat disebabkan oleh kerusakan unilateral dari sel inti vestibular atau aktivitas vestibulocerebellar . Perkataan vertigo berasal dari bahasa Yunani vertere yang artinya memutar (2). Pengertian vertigo adalah : sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh atau lingkungan sekitarnya, dapat disertai gejala lain, terutama dari jaringan otonomik akibat gangguan alat keseimbangan tubuh. Vertigo (sering juga disebut pusing berputar, atau pusing tujuh keliling) adalah kondisi di mana seseorang merasa pusing disertai berputar atau lingkungan terasa berputar walaupun badan orang tersebut sedang tidak bergerak. Kelainan ini terjadi karena gangguan keseimbangan baik sentral atau perifer, kelainan pada telinga sering menyebabkan vertigo. Untuk menentukan 5 kelainan yang menyebabkan vertigo, dokter THT-KL biasanya akan melakukan pemeriksaan ENG (elektronistagmografi). Gajalanya adalah penderita merasa seolah-olah dirinya bergerak atau berputar; atau penderita merasakan seolah-olah benda di sekitarnya bergerak atau berputar. D. Meningitis Penyakit sistem saraf ini disebabkan karena terjadinya peradangan pada meninges. Penyakit sistem saraf ini dapat menular, dan ditularkan melalui virus. Virus tersebut yang kemudian menginfeksi selaput saraf pada manusia. Karena penyakit ini dapat menular maka diharapkan untuk sedikit memberi jarak pada pasien yang telah terkena penyakit ini. Jika ada keluarga yang telah terkena penyakit ini maka hendaknya anda berhati-hati agar tidak tertular oleh virus yang menyebabkan penyakit ini. E. Multiple Sclerosis Penyakit saraf ini tergolong penyakit sistem saraf kronis. Mengakibatkan rasa sakit yang mendera saraf hingga dapat berakibat kelumpuhan. Kelumpuhan yang diberikan kepada penderita tentunya akan mengakibatkannya tidak bisa melakukan aktivitas sebagaimana biasanya. F. Nyeri Saraf Penyakit saraf ini akan mengakibatkan sebagian anggota tubuh manusia menjadi mati rasa atau kebas. Jika ada anggota tubuh yang menderita penyakit ini, walaupun terkena api atau panas pasti tidak mampu merasakannya. Akibatnya adalah tidak adanya reflek dari tubuh untuk menghindarinya yang mengakibatkan rusaknya organ tubuh tersebut. G. Hidrocephalus Penderita penyakit saraf ini akan mengalami perubahan pada ukuran kepalanya, disebabkan oleh kelebihan cairan otak. Biasanya kepala penderita 6 akan nampak membesar sehingga akan nampak seperti kepala makhluk luar angkasa dikarenakan banyaknya cairan yang ada di otak. H. Parkinson Gangguan pada sistem saraf yang satu ini mengakibatkan tidak terkontrolnya sistem pergerakan pada tubuh manusia. Jika terserang, kaki dan tangan biasanya akan bergetar hebat tanpa kontrol. I. Gegar Otak dan Amnesia Kedua gangguan saraf tersebut mengakibatkan penderitanya kehilangan beberapa memori dalam otaknya. Penyebabnya bisa dikarenakan benturan hebat saat kecelakaan. J. Alzheimer Alzheimer adalah penyakit sistem saraf yang berupa kehilangan kemampuan untuk peduli kepada diri sendiri. Penderita penyakit sistem saraf ini kehilangan kemampuan dalam hal mengingat peristiwa yang baru terjadi. Penerita penyakit sistem saraf ini kemudian menjadi bingung, menjadi pelupa, sering mengulang-ulang pertanyaan yang sama, bahkan tersesat saat berada di tempat yang tak asing baginya atau sering dikunjungi. 7 MENJAGA KESEHATAN SITEM KOORDINASI PADA MANUSIA Melakukan aktifitas yang berlebihan menyebabkan kelelahan yang berlebihan pula, tidak hanya pegal-pegal yang dirasakan, tapi juga kram otot dan kesemutan. Ini merupakan sinyal bahwa tubuh tengah kekurangan vitamin neurotropika.Keluhan yang terjadi di kaki dan punggung memang tidak nyaman. Karena bisa menganggu aktifitas, apalagi seseorang itu banyak melakukan kegiatan di lapangan. Sungguh amat menyiksa. Padahal, keluhan itu merupakan manifestasi gejala dari gangguan ringan, seperti akibat sikap badan yang kurang tepat saat bekerja, cemas, tegang, depresi. Bisa juga karena tubuh mengalami kekurangan vitamin neurotropika, yang terdiri atas vitamin B1, B6, dan B12. Pegal-pegal dan ngilu itu disebabkan oleh ketegangan otot-otot leher, bahu, dan kaki akibat salah postur saat bekerja atau beban yang berlebihan pada kaki. Sikap tubuh yang salah waktu mengangkat benda berat misalnya, terlalu lama berdiri, atau habis mengendarai kendaraan bermotor dalam waktu lama. Timbulnya pegal-pegal, ngilu, dan kaku bisa disebabkan oleh beberapa hal. Beban yang terlalu berat pada bagian tubuh tertentu bisa jadi penyebab utama. Adanya penekanan, jeratan,maupun gesekan, atau disebut unsur mekanik, juga memberi peluang terjadinya keluhan tadi. Unsur non-mekanik di sini adalah infeksi, intoksikasi, proses imunologik, dan kemungkinan defisiensi vitamin B dan B kompleks atau neurotropika. Kita tahu bahwa jenis vitamin ini bermanfaat untuk menjaga kesehatan fungsi saraf. Pola makan buruk dan penurunan daya serap tubuh menyebabkan terjadinya defisiensi vitamin neurotropika. Penurunan daya serap ini biasa dialami oleh mereka yang berusia 35 tahun ke atas. Komponen pokok bagi penyediaan energi atau tenaga untuk gerak tubuh adalah glukosa (zat gula) dan karbohidrat. Dalam proses biokimia terjadi pemecahan glukosa. Vitamin B berperan penting sebagai katalisator untuk mengubah glukosa menjadi energi. Jika pasokan vitamin B kurang, tentu proses itu tidak bisa berlangsung lancar. Akibatnya,energi yang dihasilkan tentu tidak maksimal. Aktualisasi dari keadaan itu adalah rasa mudah lelah, juga timbulnya keluhan fisik berupa pegal-pegal dan kaku sesaat setelah bangun tidur,terutama di bagian kaki. 8 Vitamin B juga dikenal sebagai penjaga nafsu makan serta pencegah anemia (kurang darah) dengan membentuk sel darah merah. Bila tubuh kekurangan vitamin B, otomatis jumlah sel darah merah pun bakal berkurang. Gejala yang mudah diamati dari anemia antara lain kelelahan, kehilangan nafsu makan, diare, dan murung. Sementara itu, vitamin B12 memiliki hubungan langsung dengan daya tahan tubuh karena berfungsi sebagai koenzim penting untuk sintesa DNA yang mengontrol pembentukan sel-sel baru. Vitamin ini juga sangat penting guna mencegah kerusakan sistem saraf dengan membantu pembentukan myelin. Karena peran pentingnya bagi kesehatan saraf itulah,vitamin B12 bersama vitamin B1 dan vitamin B6 disebut vitamin neurotropika. Kecukupan vitamin neurotropika akan membantu memelihara keutuhan dan kesehatan saraf,sehingga antaran rangsangan atau simpul-simpul ke pusat kendali tubuh dan otak akan bekerja maksimal. Jika yang terjadi sebaliknya tentu akan mempengaruhi kerja sistem saraf,terutama di otak. Otak bersama sistem saraf secara alami menyediakan mekanisme pengendalian atas kegiatan sadar manusia (contohnya berpikir dan gerak seluruh anggota tubuh), juga kegiatan tak sadar (bernapas dan mencerna makanan). Saraf juga mencatat rangsangan seperti temperatur dan rasa nyeri, pegal-pegal, serta kaku. Di dalam otak itulah terletak pusat ingatan, pengontrol nafsu makan, pengatur fungsi mental, suasana hati, gerak tubuh, serta siklus tidur dan bangun. Karena itu pula,menurunnya daya tahan tubuh, termasuk kemampuan gerak, menjadi salah satu indikasi adanya defisiensi vitamin B. Sumber alami vitamin neurotropika mudah dijumpai dalam makanan sehari-hari, di antaranya padi-padian (beras merah, gandum) termasuk sereal dan roti, sayur berdaun hijau, dan kacang-kacangan (kacang hijau, kacang merah, kacang kedelai, dan lain-lain). Selain itu sediaan vitamin B juga banyak terdapat pada hati ayam dan sapi, telur, ragi, dan hasil olahan kedelai (tempe, tahu, susu). Dengan pola makan yang benar, yakni mengonsumsi makanan bergizi seimbang, tubuh akan mendapatkan nutrisi yang cukup. Itu artinya setiap kali makan kita harus menyantap makanan yang mengandung karbohidrat kompleks (karbohidrat yang mengandung serat dan zat gizi lainnya), vitamin serta mineral, protein, juga lemak. Tentu saja semua dalam jumlah yang cukup, sesuai kebutuhan tubuh. Sayang sekali saat ini tak mudah untuk mendapatkan makanan segar alami yang berkualitas tinggi. Proses penanaman, pemanenan, penyimpanan, perlakuan saat pengolahan, 9 dapat menyebabkan berkurangnya kandungan gizi dalam bahan pangan.Jadi, meskipun Anda sudah menjalankan pola makan yang benar, masih ada kemungkinan untuk mengalami defisiensi vitamin maupun mineral. Khusus pada lansia, secara alami tubuhnya akan mengalami penurunan dalam penyerapan vitamin dan mineral, sehingga berisiko mengalami defisiensi. 10 DAFTAR PUSTAKA http://dewaherbalku.blogspot.com/2013/05/cara-menjaga-saraf-tetap-sehat.html https://fembrisma.wordpress.com/science/sistem-koordinasi-manusia/sistem-saraf-pada-manusia/ http://www.griyasaraf.com/index.php/news-feed/124-mengenal-berbagai-gangguan-danpenyakit-pada-anatomi-sistem-saraf http://id.wikipedia.org/wiki/Migrain http://id.wikipedia.org/wiki/Sakit_kepala 11