Uploaded by nailahrahmah1997

Vertigo

advertisement
Vertigo
Oleh : Nailah Rahmah (406181048)
Pembimbing : dr. Dadang Chandra, Sp. THT-KL
Definisi
Sensasi atau perasaan gerakan yang tidak sesuai, paling sering
berupa rotasi atau berputar. Tetapi dapat juga seperti sensasi ditarik
atau didorong ke satu arah.
Biasanya keluhan pasien berupa “dunia atau sekelilingnya berputar
mengelilinginya atau berputar didalam kepalanya”
Sumber : Rauch SD, Dobie R, Doyle KJ. Part 28 :Menière Disease, Vestibular Neuritis, Benign Paroxysmal Positional Vertigo, Superior Semicircular Canal Dehiscence, and Vestibular Migraine . Ballenger’s Otolarnygology : 18th Edition. 2016;313
Epidemiologi
Setiap 1 dari 3 wanita dan pria di
seluruh dunia mengalami pusing
(dizziness) termasuk vertigo
Prevalensi meningkat seiring dengan peningkatan usia,
dengan wanita mencakup 2/3 dari seluruh kasus
Vestibular vertigo mencakup ¼ dari
seluruh kasus dizziness dengan
prevalensi mencakup 5% dan terdapat
1,4% insiden di setiap tahun
Di Indonesia, data kasus di R.S. Dr Kariadi
Semarang menyebutkan bahwa kasus vertigo
menempati urutan ke 5 kasus terbanyak yang
dirawat
Anatomi Telinga
Anatomi Telinga
Fisiologi Keseimbangan
Central Pathway
Pelepasan NT
glutamate oleh
sel rambut
Dendrit sel
bipolar
Ggl. Vestibularis
(scarpa) di MAI
N. vestibularis
Tasks
N.
Vestibulokoklearis
Cerebellum
Implementation
Plan
SCC
Makula organ
otolith
Keduanya
Lorem ipsum
dolor sit amet.
Lorem ipsum
dolor sit amet.
Superior dan
medial
Lateral
Inferior
Nukleus
vestibularis
Medulla
oblongata
Resources
Lorem ipsum
dolor sit amet.
Serabut saraf eferen
• Traktus vestibulookularis : hubungan gerakan bola mata dengan posisi
kepala
• Traktus vestibulospinalis : Gerakan reflex kepala dan tubuh terhadap
perubahan postural
• Traktus vestibuloretikularis : tonus otot
• Traktus vestibulocerebelaris : koordinasi Gerakan menurut posisi tubuh
Nistagmus
Gerakan involunter osilasi bola mata yang ritmis, terjadi pada saat gerakan rotasi
Fisiologis
Patologis
› Vestibuloocular reflex
› Kebalikan dari fisiologis
› Komponen cepat : mata bergerak kearah yang
berlawanan
› Lesi pada central : cerebellum, batang otak
› Kmponen lambat : mata bergerak searah
dengan rotasi
Tes untuk mengetahui fs batang otak menggunakan air dingin dan
air panas untuk mengetahui arah nystagmus. COWS (cold opposite
nystagmus hot sameside)
› Lesi pada perifer : N. vestibularis, labirin
Clinical
coleration :
caloric test
Perifer
Disebabkan karena
adanya disfungsi system
vestibular di telinga
bagian dalam
Disebabkan oleh adanya
gangguan pada otak sehingga
menyebabkan gangguan pada
pusat keseimbangan
Sentral
BPPV
Etiologi
Post Trauma
Stroke
Sentral
Meniere
TIA
Perifer
Vestibular Neuritis
Neoplasma
Namun, vertigo perifer juga dapat disebabkan oleh
berbagai penyakit lain terutama akibat komplikasi
penyakit pada telinga yang mengakibatkan
disfungsi pada organ vestibuler di telinga bagian
dalam
Multiple
Sclerosis
Vertigo Perifer
BPPV
Meniere Disease
Vestibular Neuritis
OMK
Kelainan
Pada
Telinga
Labyrinthitis
Herpes Zoster Oticus
Vertigo Perifer
BPPV
Meniere’s
Disease
Vestibular
Neuritis
HZO
Labyrinthitis
Stimulasi abnormal
pada sel rambut di SCC
akibat terlepasnya
otolith sehingga timbul
vertigo akibat
perubahan posisi
Overproduksi /
malabsorpsi endolim
yang menyebabkan
kebocoran endolim
yang mengakibatkan
meniere’s attack
Infeksi pada N.
Vestibuler, etiologi
idiopatik namun
diduga karena virus H.
Simplex (dari fase laten
pada ganglia
vestibuler)
Reaktivasi fase laten virus V.
Infeksi pada labirin
(labirin membran)
yang dapat berasal dari
telinga tengah (otitis
media) yang dapat
disebabkan oleh
bakteri dan virus
Zoster pada ganglion
geniculatum (N.VII)
menyebabkan bell’s palsy dan di
ganglion vestibular & spiral
(N.VIII) menyebabkan tinnitus,
vertigo, dan SNHL.
Otitis Media Kronis
Etiologi
• Infeksi berulang pada nasofaring
• Infeksi berulang pada MAE
• Kolonisasi persisten dari biofilm bakteri.
Diagnosis
Abnormalitas permanen dari
pars tensa dan pars flaccida MT,
dalam hal ini adalah perforasi
Tanda & Gejala
Bervariasi, umumnya Otorrhea,
penurunan pendengaran
Pathogenesis OMK
Etiologi
OMK
Chronic
phase
Tekananan
di TT tetap
(-)
Retraksi
MT
Atelectasis
Isi KT tertarik kearah MT
Retraksi MT ke medial
(promontorium dan
osikulus) sebagai
kompensasi peningkatan
Metaplasia
epitel TT
tek (-) di TT.
Dari cuboid  pseudostratified
columnar (= respirasi)
Kista epidermal inklusi
Customer
Sekresi
Objectives
transudat,
jar
granulasi &
fibrosis
Adhesi
pada TT
Ruang /
celah
Antara osikulus & mukosa yang
memisahkan antrum & TT
Gg aerasi
antrum &
mastoid
Mastoid
hypopneuma
tization
Kolesteatoma
Komplikasi
Labyrinthine fistule & labirinitis
supuratif tuli sensorineural &
vertigo
Tuli konduktif
Erosi pada incus
SCC lateral
Otic
capsule /
labirintus
osseus
Non infekisi
osikulus
COM
Infeksi
Kolesteatoma
Facial nerve
paresis
Tuli konduktif, facial paresis,
cholesterol granuloma
Facial
nerve
canal
Tegmen
Tegmen
CSF leakage dan
herniasi otak
Anak
Gangguan kemampuan
Bahasa dan kognitif
subperiosteal abscess, mastoiditis,
CSOM, labyrinthitis, petrositis, infeksi
intrakranial, eg, encephalitis, meningitis,
brain parenchymal abscess, subdural
empyema, sigmoid sinus
thrombophlebitis, extradural abscess
Diagnosis banding
Episode vertigo
Tasks
Potitional
Rekuren /
episodik
Single episode
Hearing Loss?
Hearing Loss(+)
Vestibular
Neuritis
Ya, fistula test
(+)
Infeksi N. VIII oleh
karena reaktivasi HSV-1
Tidak
HZO
Labyrinthitis
BPPV
Telinga terasa sakit seperti
panas dan terbakar,
terdapat vesikel herpetic di
pinnae
Meniere’s Disease
Diagnosis banding
Sumber : Rauch SD, Dobie R, Doyle KJ. Part 28 :Menière Disease, Vestibular Neuritis, Benign Paroxysmal Positional Vertigo, Superior Semicircular Canal Dehiscence, and Vestibular Migraine . Ballenger’s Otolarnygology : 18th Edition. 2016;313
Diagnosis
Weber
Audiometri
Pemeriksaan
Penunjang
Rinne
Swabach
CT-Scan / MRI
Fistula test
Pada pasien dengan COM dengan atau tanpa kolesteatoma,
khususnya yang memiliki gejala vestibular wajib dilakukan
dengan menggunakan pneumatic otoscopy
Fistula Test
Pneumatic Otoscopy
• Dengan cara memberikan tekanan dari luar menggunakan pneumatic otoscopy
atau dapat dengan menekan tragus secara intermitten
• Dikatakan positif jika terdapat vertigo dan nystagmus
• Jika positif maka sudah terjadi erosi pada SCC dan keterlibatan telinga dalam
Untuk menentukan jenis tuli
Rinne
Weber
Swabach
Pemeriksaan
Tes penala mengggunakan
garpu tala 512 Hz
page 24
Unique
First to Market
Lorem ipsum dolor sit
amet, consectetur
adipiscing elit.
Etiam aliquet eu mi. Ut
fermentum a magna ut
eleifend.
Audiometri

Tested
Authentic
0-25 dB : normal

> 25-40 dB: tuli ringan

> 40-55 dB : tuli sedang

>55-70 dB : tuli sedang berat


>70-90 dB : tuli berat
>90 dB : tuli sangat berat
page 26
Labyrinthitis
Inflamasi pada labirintus membranaseus yang ditandai dengan fibrosis intrluminal dan osifikasi.
Dengan gejala vertigo onset cepat
Gejala
Etiologi
Bakterial
Viral
› Streptococcus B hemoliticus, pneumococcus,
H. Influenza, Proteus Vulgaris, pseudomonas
Aeroginosa
› Influenza
•
ISPA
› Sekunder dari OMA, OMK, kolesteatoma,
meningitis
•
CMV & MUMPS (jarang)
› Acute/subacute hearing loss
› ISPA/Riwayat
› Vertigo
› Vertigo
› Malaise
› Nistagmus
Tatalaksana
○
Jika sudah terdapat destruksi
progresif
dan
komplikasi
inrakranial dengan atau tanpa
adanya kolesteatoma
Antibiotik
○ Topikal dan sistemik
Operasi
Farmakologi
○ Hindari aminoglikosida
(ototoksik)
○ 1st line  kuinolon
Vertigo : Antiemetik,
antihistamin
Prognosis
Ad Vitam
Dubia ad bonam
Ad Fungsionam
Dubia ad malam
Ad Sanationam
Dubia ad malam
Non
Farmakologi
Regular aural toilet
Thank You
Download