TEMU-8 PENYUSUNAN SDM DALAM ORGANISASI Sumber Daya Manusia (SDM) SDM mencakup keseluruhan manusia yang ada di dalam organisasi perusahaan, yaitu mereka yang secara keseluruhan terlibat dalam operasionalisasi bisnis perusahaan, dari level yang paling bawah, seperti satpam, pekerja di bagian pemrosesan barang untuk jenis perusahaan produksi, atau juga tenaga penjual langsung (direct seller) yang direkrut perusahaan hingga ke posisi direktur utama (Chief Executif Officer) yang menempati level teratas dalam bisnis perusahaan Manajemen SDM Manajemen SDM didefinisikan sebagai proses serta upaya untuk merekrut, mengembangkan, memotivasi, serta mengevaluasi keseluruhan sumber daya manusia yang diperlukan perusahaan dalam pencapaian tujuannya Proses Manajemen SDM Proses manajemen SDM dibagi dalam lima bagian fungsi utama : 1. 2. 3. 4. 5. Human Resource Planning. Merencanakan kebutuhan dan pemanfaatan SDM bagi perusahaan. Personnel Procurement. Mencari dan mendapatkan SDM, termasuk di dalamnya rekrutmen, seleksi dan penempatan serta kontrak tenaga kerja Personnel Development. Mengembangkan SDM, termasuk di dalamnya program orientasi tenaga kerja, pendidikan dan pelatihan. Personnel Maintenance. Memelihara SDM , termasuk di dalamnya pemberian penghargaan, insentif, jaminan kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, dan lain sebagainya. Personnel Utilization. Memanfaatkan dan mengoptimalkan SDM, termasuk di dalamnya promosi, demosi, transfer dan juga separasi. Langkah strategis sehubungan dengan perencanaan SDM • Representasi dan refleksi dari rencana strategis perusahaan • Analisa dari kualifikasi tugas yang akan diemban oleh tenaga kerja • Analisa ketersediaan tenaga kerja • Melakukan tindakan inisiatif • Evaluasi dan modifikasi tindakan Penyediaan Tenaga Kerja Beberapa aktivitas yang termasuk kategori penyediaan tenaga kerja: • proses rekrutmen, • seleksi, dan • penempatan tenaga kerja Pengertian • Rekrutmen adalah upaya perusahaan untuk mendapatkan tenaga kerja yang diperlukan sesuai dengan kualifikasi yang telah ditetapkan dalam perencanaan tenaga kerja. • Seleksi adalah upaya untuk memperoleh tenaga kerja yang memenuhi syarat kualifikasi dari sekian banyak pendaftar atau calon tenaga kerja yang dimiliki oleh perusahaan dari proses rekrutmen tadi. • Penempatan adalah proses pemilihan tenaga kerja yang disesuaikan dengan kualifikasi yang dipersyaratkan serta menempatkannya pada tugas yang telah ditetapkan. Rekrutmen SDM Terdapat dua jenis rekrutmen: • Rekrutmen internal (internal recruitment) dan • Rekrutmen eksternal (external recruitment atau outsourcing). Rekrutmen Internal dan Eksternal • Rekrutmen internal adalah proses untuk mendapatkan tenaga kerja atau SDM yang dibutuhkan dengan mempertimbangkan tenaga kerja yang sudah ada atau yang sudah dimiliki oleh perusahaan. • Rekrutmen eksternal, yaitu perusahaan mendapatkan tenaga kerja atau SDM yang akan ditempatkan pada suatu jabatan tertentu yang diperolehnya dari luar perusahaan, atau sering kali dinamakan sebagai outsourcing Proses Seleksi • Proses seleksi, yaitu seleksi administrasi, seleksi kualifikasi, dan seleksi sikap dan perilaku • Seleksi ini biasanya dilakukan melalui seleksi tertulis dan seleksi tidak tertulis. Proses Penempatan • Tenaga kerja yang baru direkrut tidak langsung diposisikan pada suatu jabatan tertentu, akan tetapi ditempatkan di bagian management trainee. • Mereka akan dilatih oleh perusahaan untuk ditempatkan di berbagai departemen yang berbedabeda menurut periode tertentu • Tujuan: memberikan proses internalisasi kepada tenaga kerja dengan perusahaan, mendapatkan informasi yang lebih akurat kesiapan tenaga kerja pada bagian tertentu di perusahaan PENARIKAN DAN SELEKSI SDM Penarikan SDM • Penarikan (recruitment) berkenaan dengan pencarian dan penarikan sejumlah karyawan potensial yang akan diseleksi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi. • Penarikan menyangkut usaha untuk memperoleh karyawan dalam jumlah yang tepat dengan kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan untuk mengisi jabatan jabatan yang tersedia. Metoda-metoda Penarikan : • pengiklanan, • leasing (penggunaan tenaga honorer), • rekomendasi dari karyawan yang sedang bekerja (employee referrals.), • penarikan lewat lembaga-lembaga pendidikan, • kantor penempatan tenaga kerja, • serikat buruh dan • penggunaan komputer. Seleksi SDM • Seleksi adalah pemilihan seseorang tertentu dari sekelompok karyawan-karyawan potensial untuk melaksanakan suatu jabatan tertentu. • Prosedur Seleksi. Berbagai prosedur seleksi untuk membandingkan pelamar dengan spesifikasi jabatan tersedia. Langkah-langkah dalam prosedur seleksi yang biasa digunakan adalah : Wawancara pendahuluan Pengumpulan data-data pribadi (biografis). Pengujian (testing). Wawancara yang lebih mendalam. Pemeriksaan referensi-referensi prestasi. Pemeriksaan kesehatan. Keputusan pribadi. Orientasi jabatan. Beberapa faktor yang dicari dari karyawan: 1. Latar belakang pribadi, mencakup pendidikan dan pengalaman kerja, untuk menunjukkan apa yang telah dilakukan seseorang di waktu yang lalu. 2. Bakat dan minat (aptitude and interest ), untuk memperkirakan minat dan kapasitas/kemampuan seseorang. 3. Sikap dan kebutuhan (attitudes and needs), untuk meramalkan tanggung jawab dan wewenang seseorang. 4. Kemampuan-kemampuan analitis dan manipulataf, untuk mempelajari kemampuan pemikiran dan penganalisaan. 5. Ketrampilan dan kemampuan teknik, untuk menilai kemampuan dalam pelaksanaan aspek-aspek teknik pekerjaan. 6. Kesehatan, tenaga dan stamina, untuk melihat kemampuan phisik seseorang dalam pelaksanaan pekerjaan. Orientasi Karyawan Baru • Setelah diseleksi, karyawan ditempatkan pada suatu pekerjaan dan diperkenalkan dengan organisasi melalui orientasi • Orientasi berupa pengenalan sederhana dengan para karyawan lama, tetapi juga dapat merupakan proses panjang, yang meliputi pemberian informasi mengenai kebijaksanaan-kebijaksanaan personalia (kondisi kerja, upah, dan jaminan sosial), prosedur-prosedur kerja, gambaran umum sejarah dan sifat perusahaan, dan manfaatmanfaat yang diperoleh karyawan baru. PENGEMBANGAN SDM Litbang SDM • Tujuan litbang karyawan adalah untuk memperbaiki efektivitas kerja karyawan dalam mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan. • Peningkatan efektivitas kerja dapat dilakukan dengan latihan (training) dan/atau pengembangan (development). • Latihan dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan ketrampilan-ketrampilan dan teknik-teknik pelaksanaan pekerjaan tertentu, terperinci dan rutin. • Pengembangan mempunyai ruang lingkup lebih luas dalam pengembangan dan peningkatan kemampuan, sikap dan sifat-sifat kepribadian. Metoda-metoda Latihan dan Pengembangan Pada umumnya, karyawan dikembangkan dengan metoda : on the job dan off the job. Metoda on the job Dengan cara: 1) Coaching, di mana atasan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada bawahan dalam pelaksanaan pekerjaan rutin mereka, 2) Planned progression atau pemindahan karyawan dalam saluransaluran yang ditentukan melalui tingkatan organisasi berbeda, 3) Rotasi jabatan atau pemindahan karyawan melalui jabatan jabatan yang bermacam-macam dan berbeda-beda, 4) Penugasan sementara, di mana bawahan ditempatkan pada posisi manajemen tertentu untuk jangka waktu yang ditetapkan, 5) sistem-sistem penilaian prestasi formal. Metoda off the job Dengan cara: 1) program-program pengembangan eksekutif di universitas-universitas atau lembaga-lembaga pendidikan lainnya, di mana para manajer berpartisipasi dalam program-program yang dibuka untuk umum melalui penggunaan analisa kasus, simulasi dan metoda pengajaran lainnya, 2) latihan laboratorium, di mana seseorang belajar menjadi lebih sensitif (peka) terhadap orang lain, lingkungan, dan sebagainya, dan 3) pengembangan organisasi, yang menekankan perubahan, pertumbuhan, dan pengembangan keseluruhan organisasi. PEMBERIAN KOMPENSASI KEPADA KARYAWAN Kompensasi Karyawan • Kompensasi adalah pemberian kepada karyawan dengan pembayaran finansial sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai motivator untuk pelaksanaan kegiatan di waktu yang akan datang. • Dalam pemberian kompensasi manajemen perlu memperhatikan prinsip keadilan • Umumnya karyawan akan menerima perbedaan-perbedaan pengupahan yang berdasarkan perbedaan tanggung jawab, kemampuan, pengetahuan, produktivitas, "on job" atau kegiatan-kegiatan manajerial. • Perbedaan pembayaran yang berdasarkan ras, kelompok etnis, dan jenis kelamin, dilarang oleh hukum dan kebijaksanaan umum. Penentuan Kompensasi Kebijaksanaan dan praktek manajemen ditentukan oleh interaksi dari tiga faktor, yaitu : 1. Kesediaan membayar. Manajer perlu mendorong para karyawan untuk meningkatkan keluaran mereka agar upah dan gaji yang lebih tinggi dapat dibayarkan. 2. Kemampuan membayar. Kemampuan membayar perusahaan tergantung pada pendapatan dan laba yang diraih, di mana hal ini tergantung pada produktivitas karyawan. 3. Persyaratan-persyaratan pembayaran. Dalam jangka pendek, pengupahan dan penggajian sangat tergantung pada tekanan eksternal dari pemerintah, organisasi karyawan (serikat buruh) kondisi permintaan dan penawaran tenaga kerja (collective bargaining) dan para pesaing. Contoh, peraturan pemerintah tentang upah minimum merupakan batas bawah tingkat upah yang akan dibayarkan. Bentuk-bentuk Pembayaran • Pembayaran secara kas pada setiap akhir hari kerja berdasarkan jumlah jam kerja. • Pembayaran berdasar jam kerja yang diterima pada akhir minggu (upah harian). • Pembayaran berupa gaji tetap setiap minggu, bulan atau tahun. • Pembayaran berbentuk upah insentif (seperti bonus dan komisi). • Rrencana pembagian laba (profit sharing plan), di mana karyawan menerima sejumlah prosentase tertentu dari laba perusahaan sebagai pendapatan ekstra. • Pemeliharaan Kesehatan dan Keamanan, berupa penyediaan dokter dan klinik kesehatan perusahaan, pengaturan tempat kerja yang sehat dan aman, pelaksanaan kegiatan pencegahan, atau penyediaan alat-alat pengamanan. REWARD DAN PUNISHMENT Penghargaan (Reward) dan Hukuman (Punishment) dalam Organisasi • Penghargaan (reward) adalah sebuah bentuk apresiasi kepada suatu prestasi tertentu yang diberikan, baik oleh dan dari perorangan ataupun suatu lembaga yang biasanya diberikan dalam bentuk material atau ucapan. • Imbalan adalah jumlah pembayaran yang diterima dan tingkat kesesuaian antara pembayaran tersebut dengan pekerjaan yang dilakukan Imbalan • • Imbalan intrinsic, merupakan imbalan bagian dari pekerjaan itu sendiri, mencakup rasa penyelesaian, prestasi, otonomi dan pertumbuhan, maksudnya kemampuan untuk memulai atau menyelesaikan suatu proyek pekerjaan merupakan hal yang penting bagi sejumlah individu. Imbalan ekstrinsik adalah imbalan yang berasal dari pekerjaan, mencakup uang, status, promosi dan rasa hormat. Imbalan uang (Financial reward: Fringe Benefits) adalah imbalan ekstrinsik yang utama, dan secara umum diakui bahwa uang adalah pendorong utama, namun jika karyawan tidak melihat adanya hubungan antara prestasi dengan kenaikan yang pantas, uang tidak akan menjadi motivator yang kuat sehingga perlu diciptakan system penilaian prestasi yang jelas. Tunjangan utama dari kebanyakan organisasi adalah program pensiun, biaya opname, dan sebagainya. Status adalah imbalan antar pribadi (Interpersonal reward) yaitu dengan menugaskan individu pada pekerjaan yang berwibawa. Rasa hormat/pengakuan adalah penggunaan manajerial atas pengakuan atau penghargaan melibatkan pengetahuan manajer tentang pelaksanaan pekerjaan yang baik Promosi adalah perpindahan seorang karyawan dari satu tempat/ jabatan ke tempat/jabatan lain yang lebih tinggi. Hukuman (Punishment) • Hukuman (punishment) adalah sebuah cara untuk mengarahkan sebuah tingkah laku agar sesuai dengan tingkah laku yang berlaku secara umum. • Hukuman diberikan ketika sebuah tingkah laku yang tidak diharapkan ditampilkan oleh orang yang bersangkutan atau orang yang bersangkutan tidak memberikan respon atau tidak menampilkan sebuah tingkah laku yang diharapkan. Tujuan Reward dan Punishment Fungsi atau tujuan penting dari penghargaan : • Memperkuat motivasi untuk memacu diri agar mencapai prestasi • Memberikan tanda bagi seseorang yang memiliki kemampuan lebih • Bersifat Universal Fungsi atau tujuan penting dari hukuman : • Membatasi perilaku. Hukuman menghalangi terjadinya pengulangan tingkah laku yang tidak diharapkan. • Bersifat mendidik. • Memperkuat motivasi untuk menghindarkan diri dari tingkah laku yang tidak diharapkan Pengaruh Reward dan Punishment Secara teori, penerapan reward dan punishment secara konsekuen dapat membawa pengaruh positif, antara lain: Mekanisme dan sistem kerja di suatu organisai menjadi lebih baik, karena adanya tolak ukur kinerja yang jelas. Kinerja individu dalam suatu organisasi semakin meningkat, karena adanya sistem pengawasan yang obyektif dan tepat sasaran. Adaya kepastian indikator kinerja yang menjadi ukuran kuantitatif maupun kualitatif tingkat pencapaian kinerja para individu organisai. PERATURAN DAN POLA KARIER PNS PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) 1.Berstatus pegawai tetap 2.Memiliki NIP secara nasional; A S N 3.Sebagai pembuat kebijakan; 4.Dapat menduduki jabatan pimpinan tinggi pemerintahan; PEGAWAI PEMERINTAH dengan PERJANJIAN KERJA (PPPK) 1.Diangkat Dgn Perjanjian Kerja; 2.Dapat diberikan No Induk Pegawai Perjanjian Kerja; 3.Melaksanakan Tugas Pemerintahan; 4.Menduduki Jabatan Fungsional. TUJUAN UU ASN bersih dari KKN dan politisasi MENCIPTAKAN BIROKRASI BERSIH, KOMPETEN DAN MELAYANI kompeten terhadap tugas dan tanggung jawab yang diemban melayani masyarakat dan dunia usaha/ investasi. MANAJEMEN PNS Manajemen PNS meliputi: 1.penyusunan dan penetapan kebutuhan; 2.pengadaan; 3.pangkat dan jabatan; 4.pengembangan karier; 5.pola karier; 6.promosi; 7.mutasi; 8.Penilaian kinerja 9.penggajian dan tunjangan; 10.penghargaan; 11.disiplin; 12.pemberhentian; 13.pensiun dan tabungan hari tua; dan 14.perlindungan. JABATAN (UU ASN) PIMPINAN TINGGI UTAMA MADYA PRATAMA JABATAN ADMINISTRASI ADMINSTRATOR PENGAWAS JABATAN FUNGSIONAL Utama Madya Muda Pertama PELAKSANA Penyelia Mahir Terampil Pemula KEAHLIAN KETERAMPILAN Pengembangan Karier PNS • Dilakukan berdasarkan: o kualifikasi; o Kompetensi (teknis, manajerial, sosial kultural); o penilaian kinerja, dan o kebutuhan Instansi Pemerintah. • Dilakukan dengan mempertimbangkan integritas dan moralitas. Promosi PNS • Setiap PNS yang memenuhi syarat mempunyai hak yang sama untuk dipromosikan ke jenjang jabatan yang lebih tinggi. • Promosi PNS dilakukan berdasarkan perbandingan objektif antara: kompetensi; kualifikasi; persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan; penilaian atas prestasi kerja; kepemimpinan, kerja sama, kreativitas; dan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja PNS pada Instansi Pemerintah tanpa membedakan jender, suku, agama, ras, dan golongan. Pola Karier JPT • Diduduki maksimal selama 5 (lima) tahun. • Pejabat yang habis masa jabatannya harus mengikuti seleksi/uji kompetensi kembali untuk menduduki jabatan yang sama pada periode berikutnya. • Pejabat ybs harus memenuhi target kinerja yang diperjanjikan dengan atasan. • Pejabat yang tidak memenuhi kinerja yang diperjanjikan dalam waktu 1 (satu) tahun pada suatu jabatan, diberikan kesempatan selama 6 (enam) bulan untuk memperbaiki kinerjanya. • Dalam hal Pejabat sebagaimana dimaksud tidak menunjukan perbaikan kinerja, maka Pejabat yang bersangkutan harus mengikuti seleksi ulang uji kompetensi kembali. • Dari hasil seleksi ulang tersebut Pejabat ybs dapat dipindahkan pada jabatan lain sesuai dengan kompetensi yang dimiliki atau ditempatkan pada jabatan yang lebih rendah. TERIMA KASIH