BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Program Pembelajaran di Taman Kanak-kanak Program Pembelajaran di TK diarahkan pada pencapaian perkembangan anak sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak berdasarkan tingkat pencapaian perkembangan anak yang dikategorikan dalam kelompok umur 4-6 tahun sebagai acuan normatif dan dikembangkan untuk mempersiapkan peserta didik agar siap mengikuti pendidikan pada jenjang SD, MI atau bentuk lain yang sederajat. 2.2 Prinsip Pengembangan Program Pembelajaran di Taman Kanak - kanak Program Pengembangan Taman Kanak-kanak dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut : 2.2.1 Berpusat pada Potensi, Perkembagan, Kebutuhan, dan kepentingan Peserta Didik dan Lingkungannya. Program pembelajaran dikembangkan prinsip bahwa pesertaa didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan potensinya agar menjadi manusia yang beriman bertagwa Kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan-pegembangan peserta didik disesuaikan 1 dengan potensi ,perkembangan,kebutuhan,dan kepetingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Untuk pendidikan di TK tetap memperhatikan nilai nilai budaya daerah dan karakter bangsa yang selaras dengan nilai nilai agama dan moral. 2.2.2 Beragam dan Terpadu Program pembelajaran dikembangakan dengan memperhatikan keragaman. Karakteristik peserta didik ,kondisi daerah,dan jenis pendidikan ,tanpa membedakan agama ,suku,budaya dan adat istiadat ,serta status sosial ekonomi dan gender. Program pembelajaran di TK harus dapat mengakomodasikan pendidikan inklusi bagi anak yang kebutuhannya khusus. 2.2.3 Tanggap terhadap Perkembangaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni. Program pembelajaran dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi program pembelajaran mendorong memanfaatkan peserta didik untuk mengikuti dan secara pengetahuan,teknologi dan seni. 2 tepat perkembangan ilmu 2.2.4 Relevan dengan Kebutuhan Kehidupan Subtansi Program pembelajaran dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (Stakeholder) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan ,termasuk didalamnya kehidupan kemasyarakatan,dunia usaha,dan dunia kerja oleh karena itu ,pengembangan ketrqampilan pribadi ,ketrampilan berpikir,keterampilan sosial,ketrampilan akademik ,dan ketrampilan vokasionaldisebut keniscayaan . 2.2.5 Menyeluruh dan Berkesinambungan Subtansi program pembelajaran mencakup keseluruhan dimensi perkembangan ,bidang pegembanganyang kajian direncanakan keilmuan dan dan bidang disajikan secara berkesinambungan. 2.2.6 Belajar Sepanjang Hayat Program Pembelajaran diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat .program pembelajaran memcerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal dan informal ,dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. Program Pembelajaran di TK memotivasi dan memfasilitasi keingintahuan anak untuk mengembangkan minat belajar secara terus menerus. 3 2.2.7 Seimbang antara kepentingan Nasional dan Kepentingan Daerah Program pembelajaran dikembangkan dengan kepentingan nasional dan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat ,berbangsa dan bernegara,kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara kesatuan Republik Indonesia. 2.3 Karakteristis Program Pembelajaran Pengembangan Program Pembelajaran pendidikan Taman kanak - kanak memiliki karakteristik sebagai berikut : 2.3.1 Program Pembelajaran di Taman Kanak - kanak dilaksanakan secara terpadu dengan memperhatikan kebutuhan terhadap kesehatan, gizi,stimulasi sosial dan kepentingan terbaik bagi anak. 2.3.2 Program Pembelajaran di Taman Kanak - Kanak dilaksanakan secara fleksibel sesuai dengan karakteristik anaak TK dan layanan Pendidikan. 2.3.3 Program Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak dilaksanakan berdasarkan prinsip belajar melalui bermain dengan memperhatikan perbedaan individu, minat, dan kemampuan masing masing anak, sosial budaya, serta kondisi dan kebutuhan masyarakat. 4 2.4 Bermain di Taman Kanak - Kanak Berdasarkan PP No 17 Tahun 2010 tentang pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan ,Program Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak dilaksanakan dalam konteks bermain yang dapat dikelompokkan menjadi : 2.4.1 Bermain dalam rangka pembelajaran agama dan akhlak mulia 2.4.2 Bermain dalam rangka pembelajaran sosial dan kepribadian 2.4.3 Bermain dalam rangka pembelajaran orientasi dan pengenalan, pengetahuan dan teknologi 2.4.4 Bermain dalam rangka pembelajaran estetika 2.4.5 Bermain dalam rangka pembelajaran jasmani ,olahraga,dan kesehatan 2.5 Prestasi Belajar di Taman Kanak-Kanak Prestasi seluruh belajar belajar yang dicapai oleh anak dengan melibatkan potensi yang dimilikinya setelah anak itu melakukan kegiatan .pencapaian hasil belajar mengadakan observasi tersebut dapat diketahui dengan atau penilaian hasil belajar .penilaian diadakan untuk mengetahui sejauh mana anak telah berhasil mengikuti pelajaran yang di berikan oleh guru. Disamping itu guru mengetahui sejauh mana keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar di sekolah. Sejalan dengan prestasi belajar ,maka dapat diartikan bahwa prestasi belajar di taman Kanak - Kanak adalah nilai yang diperoleh anak setelah melibatkan secara langsung /aktif seluruh potensi yang di milikinya baik aspek kognitif (Pengetahuan), Afektif (Sikap) dan 5 Psikomotor (Ketrampilan) dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-Kanak. Penilaian proses dan hasil kegiatan terhadap peserta didik dilakukan oleh pra pendidik,termasuk langkah langkah analisis dan tindak lanjutnya, sementara itu penilaian terhadap penyelenggaraan kegiatan oleh pendidik,pengawas TK dan SD dan/atau pihak pihak lain yang relevan, termasuk orang tua peserta didik dan masyarakat. 2.5.1 Pelaksanaan Penilaian di Taman Kanak-kanak Tiga istilah yang banyak digunakan dalam kegiatan penilaian di Taman Kanak-Kanak adalah pengukuran, penilaian dan asesmen, pengukuran lebih mengarah pada upaya mengetahui perkembangan anak dengan cara mengukur dan bersifat kuantitatif, misalnya mengukur perkembangan tinggi dan berat badan ,mengukur jauh lompatan, menggukur jumlah potongan yang terangkai dan aktifitas mengukur lainnya Penilaian di Taman Kanak-kanak merupakan pross pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan tingkat pencapai perkembangan anak dan pengambil keputusan, pengakuan atau ketetapan tentang pengumpualn dan kondisi (Kemampuan Anak). Kegiatan pengolahan informasi dilakukan dengan menggunakan berbagai metode dan intrumen yang relevan. Contoh penilaian di TK mendiskripsikan dalam melakukan tugas tertentu, seperti menyebutkan warna, membedakan bentuk, menyebutkan ciri ciri benda, binatang, tumbuh-tumbuhan dan ciri ciri lainnya. 6 Penetapan tercapai atau tidaknya kemampuan yang diharpakan, merujuk pada standar Tingkat Pencapaian perkembangan anak yang terdapat dalam pedoman kurikulum TK. Sedikit berbeda dengan penilaian, sekalipun pada akhirnya bermuara pada pengambilan keputusan, asesmen pada dasarnya bukanlah untuk mengetahui hasil belajar anak, akan tetapi untuk merancang menu pembelajaran yang dibutuhkan dan sesuai dengan tahapan perkembangan dan kebutuhannya.ruang lingkup asesmen lebih luas dibanding evaluasi.esesmen juga melihat gaya belajar anak dan juga kebutuhan anak untuk perkembangannya. Berbeda dengan penilaian yang memuat informasi anak tentang tingkat atau hasil belajar saja.asesmen yang dilakukan di TK diantaranya asesmen terhadap perkembangan anak usia 4-6 tahun baik perkembangan fisik,bahasa ,kognitif maupun perkembangan sosial emosional . 2.5.2 Tujuan Penilaian Tujuan penilaian adalah untuk mengetahui menindak lanjuti pertumbuhan dan perkembangan yang dicapai peserta didik selama mengikuti pendidikan di TK. 2.5.3 Fungsi Penilaian Memberi umpan balik kepada guru untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran, termasuk dalam penyusunan program kegiatan. Memberi bahan pertimbangan bagi guru untuk melakukan kegiatan bimbingan terhadap peserta didik agar fisik maupun psikisnya dapat 7 tumbuh dan berkembang secara optimal.memberikan bahan pertimbangan bagi guru untuk menempatkan anak dalam kegiatan yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya.Memberikan informasi kepada orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak sebagai bentuk pertanggungan jawab TK.Memberi informasi bagi orang tua untuk melaksanakan pendidikan keluarga yang sesuai dan terpadu dengan proses pembelajaran di TK .memberikan bahan masukan bagi berbagai pihak dalam rangka pembinaan selanjutnya pada peserta didik. 2.6 Bagaimana Mengenali Bakat Karena salah satu agar bisa kreatif dan tekun adalah aktifitas yang dijalani merupakan aktualisasi bakat, salah satu cara mengenali bakat adalah dengan mengenali gaya belajar atau learning style atau mindset. 2.7 Gaya Belajar Gaya belajar atau mindset adalah cara orang memahami sesuatu dengan cara orang memahami sesuatu dan cara orang mengungkapkan sesuatu. Yang menarik adalah tidak semua orang mempunyai gaya belajar yang sama. 2.7.1 Gaya Belajar Vak (Visual, Auditoris, Kinestetik ) Semua informasi ,kejadian atau peristiwa di luar diri kita dan anak anak kita masuk ke pikiran kita melalui berbagai “Pintu Masuk “ pintu masuk yang biasa digunakan adalah panca indera kita. Informasi masuk melalui indera pengelihatan ,pendengaran,peraba 8 (sentuh) perasa dan bau.Pertama kita menggunakan semua panca indera kita memasukkan informasi kepikiran kita, kalau ada diantara anak kita dan kita sendiri dimana semua indera tersebut semuanya menjadi dominan dalam menyerap informasi dari luar diri kita.ada yang memiliki dua jenis indera yang mendominasi masuknya informasi kedalam diri.pada umumnya, salah satu indera yang mendominasi untuk menyerap informasi dari luar. Ada yang terdominasi indera pengelihatannya sebagai alat untuk meyerap informasi yang untuk selanjutnya disebut pelajar type visual atau gaya belajar visual. Ada yang terdominasi indera pendengarannya untuk memasukan informasi tersebut ,yang disebut pelajar type auditory atau gaya belajar auditory.Ada juga yang terdominasi indera peraba ,pembau,perasa dan gerak,yang disebut pelajar tipe kinestetik atau gaya belajar kinestetik. Menyerap informasi dengan dominasi indera pengelihatan Gaya belajar Visual Menyerap informasi dengan dominasi indera pendengaran Gaya Belajar Menyerap informasi dengan dominasi indera perasa,peraba,pembau,gerak Gaya belajar Kinestetik auditory Jenis Gaya Belajar Dalam Menyerap Informasi Indera 9 Begitu juga dengan mengungkap sesuatu setiap jenis gaya belajar memiliki cara pengungkapan yang berbeda seperti berikut ini : Mengungkap sesuatu dengan cara menulis,menyunting,melukis, memotret Gaya belajar Visual Mengungkap sesuatu dengan cara berceritera,berpidato, menceritakan lelucon, berbicara, bernyanyi,musikal Gaya Belajar Auditory Gaya belajar kinestetik Mengungkapkan sesuatu dengan cara berolahraga, bergerak, menjalani, membangun, melakukan, membuat Jenis Belajar Untuk Mengungkap Sesuatu Mengungkapkan sesuatu bisa berarti menampilkan atau memperlihatkan sesuatu itu berupa sesuatu yang kongkrit ataupun sesuatu yang abtrak ( misalnya konsep). 2.7.2 Gaya Belajar dan Kreativitas Orang memiliki mindset visual akan memperlihatkan sesuatu yang dia ingin ungkapkan dalam bentuk lukisan, gambar, tulisan dan lain-lain yang mengarah kemakna visual. Orang yang mempunyai mindset visual,maka ia akan sangat bagus apabila ia mengungkapkan sesuatu dengan cara-cara visual tadi, tetapi apabila dia mengungkapakan dalam bentuk suara atau nada ,maka yang tampilkan m4enjadi kurang bagus, oleh karena tidak sesuai dengan mindset atau kekuatan yang ia miliki, dengan kata lain orang yang 10 memilki gaya belajar visual apabila mengungkapkan sesuatu dalam bentuk visual maka ia akan menjadi kreatf. Orang memiliki mindset auditory akan memperlihatkan sesuatu yang ingin dia ungkapkan dalam bentuk suara, musik, nyanyian dan sebagainya yang mengarah kesura atau nada. Seperti uraian di atas orang yang memiliki mindset auditory misalnya, maka ia akan sangat bagus apabila ia mengungkapkan sesuatu dengan cara cara auditory tadi, tetapi apabila ia mengungkapkannya dalam bentuk Visual atau kinestetik. Maka apa yang ia tampilkan barangkali kurang bagus.oleh karena tidak sesuai dengan mindset atau kekuatan yang dia miliki. Dengan kata lain orang yang memilki mindset atau gaya belajar auditory apabila mengungkapkan sesuatu dalam bentuk auditory, maka ia akan menjadi kreatif. Orang mempunyai mindset kinestetik akan memperlihatkan sesuatu yang dia ungkapkan dalam bentuk gerakan, benda kongkret (hasil kerjinan tangan dan lain-lain yang mengarah kemakna kinestetik (sesuatu yang bisa berupa gerakan ,yang bisa dibau, dirasakan disentuh, dicicipi dan sebagainya). Seperti uraian diatas, orang yang memiliki mindset kinestetik, misalnya maka ia akan sangat bagus apabila dia mengungkapkan sesuatu dengan cara cara kinestetik tadi, tetapi apabila ia mengungkapkannya dalam bentuk visual atau auditory, maka apa yang tampilkan barangkali menjadi kurang bagus. Oleh karena tidak sesuai dengan mindset atau kekuatan yang ia miliki. Dengan kata lain orang yang memiliki mindset atau gaya belajar kinestetik apabila mengungkapkan sesuatu dalam bentuk kinestetik, maka ia akan menjadi kreatif. 11 Gaya belajar selain memberikan petunjuk bagaiman cara mengajar yang efektif untuk para siswa ,juga dapat digunakan untuk memicu kreatifitas . 2.8 Pengertian Goback Sodoor Suatu permainan tradisional yang dilaksanakan dua kelompok ,yang masing-masing mempunyai tempat yang perlu dipertahankan yang disebut benteng .Dua kelompok umumnya terdiri dari 10 anak yang masing – masing kelompok terdiri dari 5 anggota, bagi kelompok yang kalah akan mendapatkan hadiah menyanyi dan menebak macam alat telekomonikasi melalui gambar yang tersedia. 2.9 Teknik Teknik Dasar Goback Sodoor 2.9.1 Penenmpatan Goback Sodoor Ada tiga penempatan Goback sodoor,dan penempatannya disesuaikan dengan jumlah anggota, yaitu : Penempatan sebagai penjaga, penentuan yang akan bermain,penentuan selama bermain. 2.9.2 Aba-aba Permainan Tahap pemanasan, tahap menentukan kelompok satu dan dua, membuat lingkaran menyanyikan lagu dan pada saat lagu dihentikan anak membentuk kelompok dengan mencari teman lima . Pada permainan awal ini yang menjaga garis pintu bersiap dulu,lalu diikuti oleh lawan yang akan memasuki lewat pintu 1, pintu 2, 3, 4 dan seterusnya. Pada tahap ini bertujuan untuk mengenalkan masalah gerak 12 (Movement problem) start secara tidak langsung dan cara start yang benar ditinjau secara anatomis ,memperbaiki sikap start meningkatkan motivasi anak terhadap pembelajaran ,sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kebugaran jasmani anak. Tujuan khusus dalam bermain start meningkatkan kosentrasi, reaksi bergerak dan percepatan gerak (Kinestetik) mengenali gaya belajar anak yang melibatkan indra pengelihatan (Visual) indra pendengaran (Auditory) disinilah guru bisa mengenali gaya belajar anak. Tahap dalam permainan,tahap ini bertujuan untuk mempelajari dasar perhitungan matematika dan mengenal alat alat komonikasi ,mereka yang dalam simpai harus mampu mengurutkan benda atau angka yang dimulai dari yang terkecil hingga terbesar atau sebaliknya ,jika benar ia harus keluar dari simpai menuju bentengnya ,permainan dilanjutkan dengan menebak bunyi Radio,Hand Phone atau Televisi bagi yang kalah .dilanjutkan dengan putaran berikutnya. Tahap pendinginan, setelah anak bermain diajak duduk bersama melingkar guru mengenalkan alat komunikasi dan fungsinya, dilanjutkan dengan tanya jawab tentang alat-alat komunikasi dan menyanyikan lagu kring-kring bunyi telepon. 13 Contoh Lapangan Goback Sodoor 2 4 1 5 3 Nomer : 1, 2, 3, 4, 5 Pintu penjaga lawan Gambar Alat Komonikasi Hand Phone, Televisi, Tadio, Telephone Radio Telephone Hand Phone Televisi 14