BAB IV - Repository | UNHAS

advertisement
29
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 28 Desember 1995, berdasarkan akte
notaris tanggal 28 Desember 1995 nomor 78 dihadapan Notaris M.J. Grace Kawi
Tandiari, SH. Perusahaan ini dipimpin oleh DR. H MUHAMMAD ARIFUDDIN
SULAIMAN, MBA. yang sekaligus pemilik modal perusahaan, adapun bentuk usaha
yang telah dilaksanakan yaitu Perdagangan umum, Pengadaan Barang dan Jasa serta
Kontraktor.
Berbagai tender telah diikuti seperti pengadaan barang dan jasa baik itu pada
instansi pemerintah maupun swasta yaitu pengadaan tiang listrik yang dilaksanakan
oleh PLN, Pengadaan alat-alat telekomunikasi oleh Telkom dan pengadaan komputer
pada beberapa instansi pemerintahan. Untuk bidang kontraktor yaitu pekerjaan
jalanan,rehabilitasi dan lain-lain.
Pada tahun 1998 dilakukan perubahan anggaran dasar perusahaan
berdasarkan Akte Notaris tanggal 28 Nopember 1998 Nomor 37 dihadapan Notaris
Hans Tantular Trenggono, SH. Bentuk usaha yang dijalankan pada tahun 1998 yaitu
membuka usaha Wartel (Warung Telekomunikasi) dan akhirnya menjadi Vendor
peralatan Wartel untuk wilayah Indonesia bagian timur. Seiring dengan
perkembangan teknologi khusunya dibidang selular maka, perusahaan ini mengambil
satu sikap ubtuk mengarah ke bisnis tersebut.
30
Pada tahun 2000 mulai membuka outlet dengan branding ARDAN MASOGI,
dimana perusahaan ini menjadi sub dealer
pada beberapa Authorized Dealer
TELKOMSEL Regional Sulawesi. Dengan adanya penambahan Authorized Dealer
TELKOMSEL pada tahun 2005 di wilayah Sulawesi perusahaan ini mengajukan
permohonan untuk menjadi Authorized Dealer. Pada tanggal 17 Oktober tahun 2005
PT. ARDAN MASOGI
wilayah Sulawesi.
resmi menjadi Authorized Dealer TELKOMSEL untuk
31
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
5.1.1
Deskripsi Variabel Penelitian
Deskripsi penelitian adalah hasil penelitian yang menjelaskan
mengenai pengaru faktor saluran distribusi terhadap omzet penjualan PT.
Ardan Masogi berdasarkan hasil penjualan yang diperoleh pada masingmasing saluran distribusi yang terdiri atas atas outlet, kios, gerai, sub dealer
dan dealer.
Variabel bebas (X) adalah saluran distribusi terdiri atas outlet, kios,
gerai, sub dealer dan dealer, dan sebagai variabel terikat (Y) adalah omzet
penjualn, akan dijelaskan dibawah ini:
a. Outlet (X1)
Outlet adalah saluran distribusi yang menjual berbagai produk
dealer dan produk lepas untuk menyalurkan voucher pulsa kepada
konsumen. Indikatornya adalah besarnya jumlah penjualan dalam setiap
bulan. Untuk jelasnya dapat dilihat persentase pertumbuhan perolehan
omzet penjualan untuk outlet pada Tabel 2 berikut:
32
Tabel 2
Persentase Pertumbuhan Penjualan Outlet Per Bulan
Tahun 2006 - 2010
2006
Rata-rata Hasil Penjualan
Outlet / Bulan
1,136,580
Persentase Pertumbuhan
(%)
0.00
2007
1,456,200
35.15
2008
1,692,400
25.98
2009
1,893,250
22.09
2010
2,045,800
Sumber : Data setelah diolah, 2011
16.78
Tahun
Hasil penelitian dari Tabel 2 menunjukkan pertumbuhan penjualan
outlet yang fluktuatif. Terlihat penjualan tertinggi pada tahun 2007 sebesar
35.15% dan terendah pada tahun 2010 hanya 16.78%. Ini berarti outlet
sebagai distributor produk voucher perlu meningkatkan kegiatan promosi
agar penjualan produk voucher lebih lancar.
b. Kios (X2)
Kios adalah saluran distribusi yang mensuplai langsung dari sub
dealer dan gerai khusus untuk produk Telkomsel ke konsumen.
Indikatornya adalah besarnya jumlah penjualan dalam setiap bulan. Untuk
jelasnya dapat dilihat persentase pertumbuhan perolehan omzet penjualan
untuk kios pada Tabel 3 berikut:
33
Tabel 3
Persentase Pertumbuhan Penjualan Kios Per Bulan
Tahun 2006 - 2010
2006
Rata-rata Hasil Penjualan
Kios / Bulan
1,168,500
Persentase Pertumbuhan
(%)
0.00
2007
1,560,200
28.46
2008
1,950,000
28.32
2009
2,018,560
4.98
2010
2,545,000
Sumber : Data setelah diolah, 2011
38.24
Tahun
Hasil penelitian dari Tabel 3 menunjukkan pertumbuhan penjualan
kios yang fluktuatif. Terlihat penjualan tertinggi pada tahun 2010 sebesar
38.24% dan terendah pada tahun 2009 hanya 4.98%. Ini berarti kios
sebagai saluran distribusi produk voucher berupaya untuk meningkatkan
penjualannya dengan tidak menjual satu produk voucher tetapi semua
produk voucher.
c. Gerai (X3)
Gerai adalah saluran distribusi yang mensuplai langsung dari sub
dealer untuk menyalurkan voucher pulsa kepada konsumen. Indikatornya
adalah besarnya jumlah penjualan dalam setiap bulan. Untuk jelasnya
dapat dilihat persentase pertumbuhan perolehan omzet penjualan untuk
gerai pada Tabel 4 berikut:
34
Tabel 4
Persentase Pertumbuhan Penjualan Gerai Per Bulan
Tahun 2006 - 2010
2006
Rata-rata Hasil Penjualan
Gerai / Bulan
1,104,070
Persentase Pertumbuhan
(%)
0.00
2007
1,973,586
37.45
2008
2,094,936
5.23
2009
2,915,411
35.34
2010
3,425,845
Sumber : Data setelah diolah, 2011
21.98
Tahun
Hasil penelitian dari Tabel 4 menunjukkan pertumbuhan penjualan
kios yang fluktuatif. Terlihat penjualan tertinggi pada tahun 2007
sebesar 37.45% dan terendah pada tahun 2008 hanya 5.23%. Ini berarti
gerai perlu lebih diperluas bukan hanya pada pusat perbelanjaan tetapi
juga membuka di tempat keramaian agar penjualan voucher mengalami
peningkatan.
d. Sub Dealer (X4)
Sub dealer adalah saluran distribusi pendukung yang menyalurkan
voucher pulsa kepada konsumen. Indikatornya adalah besarnya jumlah
penjualan dalam setiap bulan. Untuk jelasnya dapat dilihat persentase
pertumbuhan perolehan omzet penjualan untuk sub dealer pada Tabel 5
berikut:
35
Tabel 5
Persentase Pertumbuhan Penjualan Sub Dealer Per Bulan
Tahun 2006 - 2010
2006
Rata-rata Hasil Penjualan
Sub Dealer / Bulan
5,268,500
Persentase Pertumbuhan
(%)
0.00
2007
8,560,200
45.84
2008
9,595,000
14.41
2009
10,041,856
6.22
2010
12,450,000
Sumber : Data setelah diolah, 2011
33.53
Tahun
Hasil penelitian dari Tabel 5 menunjukkan pertumbuhan penjualan
sub dealer yang fluktuatif. Terlihat penjualan tertinggi pada tahun 2007
sebesar 45.84% dan terendah pada tahun 2009 hanya 6.22%. Ini berarti
sebagai sub dealer perlu lebih memperluas jaringan distribusi, dengan
mengembangkan lebih banyak kios atau outlet, sehingga penjualan produk
akan meningkat.
e. Dealer (X5)
Dealer adalah saluran distribusi utama yang menyalurkan
voucher pulsa kepada konsumen. Indikatornya adalah besarnya jumlah
penjualan dalam setiap bulan. Untuk jelasnya dapat dilihat persentase
pertumbuhan perolehan omzet penjualan untuk dealer pada Tabel 6
berikut:
36
Tabel 6
Persentase Pertumbuhan Penjualan Dealer Per Bulan
Tahun 2006 - 2010
2006
Rata-rata Hasil Penjualan
Dealer / Bulan
18,268,330
Persentase Pertumbuhan
(%)
0.00
2007
21,365,700
23.07
2008
24,968,750
26.83
2009
28,741,500
28.10
2010
31,695,250
Sumber : Data setelah diolah, 2011
22.00
Tahun
Hasil penelitian dari Tabel 6 menunjukkan pertumbuhan penjualan
dealer yang fluktuatif. Terlihat penjualan tertinggi pada tahun 2009
sebesar 28.10% dan terendah pada tahun 2010 hanya 22%. Ini berarti
sebagai dealer perlu lebih memperluas jaringan distribusi, dengan
menyalurkan produk bukan satu outlet saja, tetapi pada setiap outlet yang
dikembangkan, kios, gerai dan sub dealer.
f. Omzet Penjualan (Y)
Omzet penjualan adalah jumlah penjualan yang dicapai oleh
saluran distribusi dalam setiap tahun. Indikatornya adalah besarnya jumlah
penerimaan. Untuk jelasnya dapat dilihat persentase pertumbuhan
perolehan omzet penjualan per tahun dari PT. Ardan Masogi pada Tabel 7
berikut:
37
Tabel 7
Persentase Pertumbuhan Omzet Penjualan
Tahun 2006 - 2010
Tahun
Omzet Penjualan
2006
112,023,396
Persentase Pertumbuhan
(%)
0.00
2007
165,254,700
21.13
2008
197,787,200
12.91
2009
255,034,000
22.72
2010
363,998,284
Sumber : Data setelah diolah, 2011
43.24
Hasil penelitian dari Tabel 7 menunjukkan pertumbuhan omzet
yang meningkat. Terlihat penjualan tertinggi pada tahun 2010 sebesar
43.24% dan terendah pada tahun 2008 hanya 12.91%. Artinya PT. Ardan
Masogi akan terus mengalami peningkatan omzet bila saluran distribusi
yang dikembangkan juga menghasilkan penjualan yang meningkat.
5.1.2
Analisis Hasil Penelitian
Untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian di
lapangan, digunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kuantitatif
digunakan untuk membuktikan hipotesis yang diajukan dengan menggunakan
model analisis regresi linier berganda, sedangkan analisis kualitatif digunakan
untuk menelaah pembuktian analisis kuantitatif.
Pembuktian ini dimaksudkan untuk menguji variasi dari model regresi
yang digunakan dalam menerangkan variabel bebas (X) terhadap variabel
38
terikat (Y) dengan cara menguji kemaknaan dari koefisien regresinya. Hasil
perhitungan dengan menggunakan model regresi penuh (Full Model
Regression) diperoleh dengan nilai koefisien regresi atas analisis pengaruh
distribusi produk telkomsel terhadap omzet penjualan pada PT. Ardan Masogi
di Kota Parepare.
Tabel 8
Rangkuman Hasil Uji-F Analisis Regresi Berganda
(Full Model Regression)
Variable Koefisien
Regresi
Regresi
X1
0.448
X2
0.452
X3
0.529
X4
0.255
X5
0.175
R
R
Square
F-ratio
F-table
Sig.
Konstanta
(Y)
0.820
0.672
38.583
2.31
0.000
3.518
dengan
bantuan
Sumber : Lampiran Regresi, 2009
Berdasarkan
perhitungan
program
SPSS
menggunakan Full Model Regression diperoleh persamaan regresi liner
berganda adalah sebagai berikut:
Y = 3.518 + 0.448X1 + 0.452X2 + 0.529X3 + 0.255X4 + 0.175X5
Persamaan regresi di atas terdapat nilai 0 atau nilai konstanta sebesar
3.518. Hal ini menunjukkan bahwa jika variabel independent seluruhnya
39
dianggap bernilai 0, maka omzet penjualan pada PT. Ardan Masogi di Kota
Parepare (Y) adalah sebesar 3.518 juta rupiah. Hal ini adalah indikasi dari
pengaruh variabel lain yang tidak diteliti dalam analisis pengaruh distribusi
produk telkomsel terhadap omzet penjualan pada PT. Ardan Masogi di Kota
Parepare.
Selain itu persamaan regresi linier berganda di atas, terdapat nilai
koefisien regresi variabel bebas X adalah positif. Nilai koefisien X yang
positif artinya apabila terjadi perubahan pada variabel X, akan menyebabkan
perubahan secara searah pada variabel Y.
Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka :
a. Jika outlet (X1) dari saluran distribusi tetap melakukan penyebaran
voucher pulsa kepada konsumen, memberikan pengaruh terhadap omzet
penjualan pada PT. Ardan Masogi di Kota Parepare.
b. Jika kios (X2) dari saluran distribusi tetap mensuplai langsung dari sub
dealer dan gerai khusus untuk produk Telkomsel ke konsumen,
memberikan pengaruh terhadap omzet penjualan pada PT. Ardan Masogi
di Kota Parepare.
c. Jika gerai (X3) dari saluran distribusi tetap mensuplai langsung dari sub
dealer untuk menyalurkan voucher pulsa kepada konsumen, memberikan
pengaruh terhadap omzet penjualan pada PT. Ardan Masogi di Kota
Parepare
40
d. Jika sub dealer (X4) dari saluran distribusi pendukung yang menyalurkan
voucher pulsa kepada konsumen, memberikan pengaruh terhadap omzet
penjualan pada PT. Ardan Masogi di Kota Parepare.
e. Jika dealer (X5) dari saluran distribusi utama yang menyalurkan voucher
pulsa kepada konsumen, memberikan pengaruh terhadap omzet penjualan
pada PT. Ardan Masogi di Kota Parepare.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa saluran
distribusi ditentukan oleh outlet, kios, gerai, sub dealer dan dealer
berpengaruh terhadap omzet penjualan pada PT. Ardan Masogi di Kota
Parepare
2. Pengujian Hipotesis
a. Uji-F
Analisis dari uji F ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis penelitian
yaitu “Saluran distribusi yang terdiri dari outlet, kios, gerai, sub dealer dan
dealer berpengaruh terhadap peningkatan omzet penjualan pada
PT. Ardan
Masogi di Kota Parepare”.
Uji statistik F atau uji signifikansi simultan, pada dasarnya
menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen Y.
Uji F ini dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan nilai Ftabel pada
taraf nyata  = 0,05. Uji F mempunyai pengaruh signifikan apabila Fhitung
lebih besar dari Ftabel atau probabilitas kesalahan kurang dari 5% (P < 0,05).
41
Hasil perhitungan analisis Full Model Regression dengan bantuan
program SPSS diperoleh Fhitung sebesar 38.583 dengan tingkat probabilitas
0.000 (signifikan). Sedangkan Ftabel sebesar 2.31 dengan demikian maka Fhitung
lebih besar dari Ftabel (38.583 > 2.31) dan juga probabilitas jauh lebih kecil
dari 0.05, berarti bahwa hipotesis penelitian ini dapat diterima
kebenarannya.
Selanjutnya hasil perhitungan regresi untuk nilai R (koefisien korelasi)
untuk melihat pengaruh simultan dan nilai R2 (koefisien determinan) untuk
melihat pengaruh parsial variabel-variabel yang diteliti. Diketahui bahwa nilai
koefisien korelasi (R) = 0.820 sangat kuat berarti bahwa variabel independen
saluran distribusi memberikan pengaruh secara simultan terhadap variabel
dependen omzet penjualan, setelah dipersentasekan diperoleh hasil sebesar
82%, dan sisanya sebesar 18% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
diteliti. Nilai R merupakan keeratan antara variabel independen dan variabel
dependen.
Besarnya pengaruh variabel independen (lima variabel) tersebut dapat
diketahui dari besarnya nilai koefisien determinan (R2). Nilai koefisien
determinan sesuai hasil perhitungan regresi linier adalah R2 = 0.672 atau
67.2%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel independen yang terdiri
atas outlet, kios, gerai, sub dealer dan dealer secara bersama-sama
mempengaruhi variabel dependen sebesar 67.2%, sedangkan sisanya sebesar
32.8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam
model.
42
b. Uji t
Uji t untuk menguji kemaknaan atau keberartian koefisien regresi
partial. Pengujian melalui uji t adalah dengan membandingkan thitung dengan
ttabel pada taraf nyata  = 0.05. Uji t berpengaruh signifikan apabila hasil
perhitungan thitung lebih besar dari ttabel (thitung > ttabel) atau probabilitas
kesalahan lebih kecil dari 5% (p < 0.05). Lebih jelasnya ditunjukkan pada
Tabel 9 disajikan hasil perhitungan uji t dan koefisien korelasi partialnya
sebagai berikut:
Tabel 9
Hasil Perhitungan Uji Student (Uji-t)
Variabel
Regresi
X1
Koefisien
Regresi
0.448
X2
t-hitung
t-tabel
Sig.
Keterangan
5.562
1.98
0.000
Signifikan
0.452
5.943
1.98
0.000
Signifikan
X3
0.309
6.310
1.98
0.000
Signifikan
X4
0.255
4.205
1.98
0.000
Signifikan
X5
0.175
2.907
1.98
0.005
Signifikan
Sumber : Lampiran Regresi, 2009
Hasil pengujian variabel independen kualitas pelayanan terhadap
omzet penjualan pada
PT. Ardan Masogi di Kota Parepare adalah sebagai
berikut:
a. Variabel outlet (X1) menunjukkan nilai koefisien regresi (B) sebesar 0.448
dengan t-hitung = 5.562 dan t-tabel = 1.98 maka t-hitung > t-tabel, yang
berarti memiliki pengaruh signifikan dengan tingkat Sig. = 0.000.
43
b. Variabel kios (X2) menunjukkan nilai koefisien regresi (B) sebesar 0.452
dengan t-hitung = 5.943 dan t-tabel = 1.98 maka t-hitung > t-tabel, yang
berarti memiliki pengaruh signifikan dengan tingkat Sig. = 0.000.
c. Variabel gerai (X3) menunjukkan nilai koefisien regresi (B) sebesar 0.309
dengan t-hitung = 6.310 dan t-tabel = 1.98 maka t-hitung > t-tabel, yang
berarti memiliki pengaruh signifikan dengan tingkat Sig. = 0.005.
d. Variabel sub dealer (X4) menunjukkan nilai koefisien regresi (B) sebesar
0.255 dengan t-hitung = 4.205 dan t-tabel = 1.98 maka t-hitung > t-tabel,
yang berarti memiliki pengaruh signifikan dengan tingkat Sig. = 0.000.
e. Variabel dealer (X5) menunjukkan nilai koefisien regresi (B) sebesar
0.175 dengan t-hitung = 2.907 dan t-tabel = 1.98 maka t-hitung > t-tabel,
yang berarti memiliki pengaruh signifikan dengan tingkat Sig. = 0.000.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel independen saluran distribusi yang memiliki pengaruh dominan dan
signifikan terhadap omzet penjualan pada
PT. Ardan Masogi di Kota
Parepare adalah kios (X2) sesuai dengan nilai B yaitu 0.452, dengan demikian
hipotesis kedua diterima yang berarti bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yang
menunjukkan diantara saluran distribusi tersebut, kios yang dominan
berpengaruh terhadap peningkatan omzet penjualan pada PT. Ardan Masogi
di Kota Parepare.
44
5.2 Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh Saluran Distribusi Outlet terhadap Omzet Penjualan
Pengaruh saluran distribusi penjualan produk voucher ditentukan dari
banyaknya omzet penjualan. Makin banyak tempat outlet penjualan sebagai
bentuk saluran distribusi, semakin memudahkan bagi pelanggan untuk
membeli di mana saja dan kapan saja yang menjangkaunya. Saat ini outlet
penjualan voucher dapat ditemui tidak jauh dari tempat tinggal konsumen
bahkan saat ini konsumen bisa menjadi outlet berjalan dalam melakukan
penjualan voucher. Semakin banyak outlet yang tersedia dan terbuka, semakin
memudahkan dalam pendistribusian yang berpengaruh terhadap omzet
penjualan yang diterima oleh PT. Ardan Masogi Kota Parepare.
Termasuk pendistriubsian penjualan yang dilakukan oleh PT. Ardan
Masogi dengan mendistribusikan produk voucher elektrik dan fisik yang
menjangkau seluruh wilayah pemasaran baik yang bersifat pemasaran dalam
suatu wilayah RT, kelurahan, dan kecamatan. Pendistribusian dilakukan
dengan melakukan pemetaan jangkauan permasalahan voucher yang
dilakukan pada outlet yang tersebar dalam suatu wilayah yang berpengaruh
terhadap peningkatan omzet penjualan.
Perusahaan PT. Ardan Masogi dalam pendistribusian produk voucher
juga melakukan pembelian produk dari dealer dan sub dealer dalam rangka
mengontrol stock produk dan menstabilkan permainan strategi harga dan
45
penyediaan produk. Dalam melakukan pendistribusian produk, perusahaan ini
memperhatikan saluran pendistribusian produk dari satu outlet ke outlet yang
lain, dari satu dealer ke dealer yang lain dan dari satu perusahaan ke
perusahaan
lainnya
yang
berpengaruh
terhadap
peningkatan
omzet
penjualan.
Perusahaan PT. Ardan Masogi dalam mendistribusikan produk yang
dijual juga menjual beberapa produk voucher sesuai dengan jenis voucher dan
harganya. Untuk penjualan voucher dengan berbagai jenis akan memberikan
keuntungan peningkatan omzet penjualan.
2. Pengaruh Saluran Distribusi Kios terhadap Omzet Penjualan
Saluran distribusi penjualan produk voucher yang dilakukan oleh
perusahaan PT. Ardan Masogi dalam menjual produknya dapat dilakukan
dengan penyaluran melalui kios sebagai tempat penjualan produk langsung ke
konsumen. Kios mudah ditemukan dan biasanya menjadi pilar utama dalam
melakukan penjualan langsung ke konsumen yang berpengaruh terhadap
omzet penjualan.
Penjualan voucher yang diterapkan PT. Ardan Masogi melalui kios,
pendistribusian dilakukan dengan menggunakan penjualan chip atau paketpaket promo yang mempengaruhi kios untuk melakukan penjualan dengan
membeli pada sub dealer yang dimiliki. Kios menjual semua produk jenis
voucher yang memberikan pengaruh terhadap peningkatan omzet penjualan.
46
Dengan adanya penjualan chip, jaringan pendistriubsian produk yang
dikembangkan oleh PT. Ardan Masogi memiliki jaringan yang luas dalam
mendistirbusikan produk voucher. Semakin banyak kios yang menyalurkan
chip voucher, semakin memberikan pengaruh terhadap omzet penjualan.
Kios menjadi saluran distribusi bagi PT. Ardan Masogi karena
perusahan dalam mendistribusikan berbagai jenis produk voucher pada kios
yang dikembangkannya. Selain itu, kios dapat juga menjadi tempat transaksi
bagi konsumen yang ingin membeli secara cash, melakukan isi ulang dan
memberikan promosi produk voucher. Hal ini memberikan pengaruh terhadap
omzet penjualan PT. Ardan Masogi.
3. Pengaruh Saluran Distribusi Gerai terhadap Omzet Penjualan
PT. Ardan Masogi dalam mengembangkan saluran distribusi juga
memiliki gerai sebagai pendistribusian produk dari sub dealer. Dengan
dikembangkannya gerai PT. Ardan Masogi akan mampu mendistribusikan
semua produk vouchernya langsung ke konsumen, karena gerai melakukan
penjualan produk yang langsung kepada konsumen.
PT. Ardan Masogi membuka gerak di tempat-tempat yang ramai
seperti pusat perbelanjaan, event-event yang mengundang banyak orang atau
tempat di mana masyarakat dapat berkumpul. Dengan melihat prospek ini
PT. Ardan Masogi melakukan pengembangan gerai voucher yang dapat
47
menjual produk voucher tertentu sesuai dengan sponsor, misalnya pada acara
Simpatizone, Kartu As, Halo, Axis, semua ini sebagai upaya perusahaan
untuk meningkatkan omzet penjualan.
Pengembangan gerai voucher yang diterapkan PT. Ardan Masogi
dapat dibantu dengan menggunakan sales promosi. Sales promosi dapat
langsung datang kepada konsumen yang memerlukan voucher, kartu perdana
atau merchandise lainnya. Hal tersebut memberikan pengaruh terhadap omzet
penjualan perusahaan.
Gerai juga menyalurkan produk ke outlet dan kios, dengan demikian
masing-masing saluran distribusi dapat merasakan keuntungan demikian pula
perusahaan PT. Ardan Masogi akan mampu meningkatkan omzet penjualan
produknya dengan gerai yang dikembangkan.
4. Pengaruh Saluran Distribusi Sub Dealer terhadap Omzet Penjualan
PT. Ardan Masogi dapat meningkatkan omzet penjualan melalui
saluran distribusi sub dealer. Pendekatan yang diterapkan yaitu defensive
approach. Pada dasarnya strategi ini digunakan untuk mempertahankan status
quo perusahaan dalam persaingan di pasar penjualan voucher yang makin
ketat. Ada beberapa taktik yang bisa dilakukan. Pertama, sejauhmana
perusahaan mampu melakukan inovasi produk secara terus menerus. Ide
tentang produk baru dan produk dengan ukuran dan bentuk baru dapat
menghambat pendatang baru untuk masuk pasar. Di samping itu perlu
48
dilakukan suatu peningkatan terhadap pelayanan jasa dalam saluran distribusi
ke outlet atau kios yang memberikan pengaruh terhadap omzet penjualan
PT. Ardan Masogi.
Kedua, perusahaan harus melakukan flanking defence sebagai pion
untuk menyerang dan melakukan tindak balasan persaingan penjualan produk
voucher. Perlu dilakukan taktik di mana PT. Ardan Masogi perlu berpikir
panjang dalam persaingan pendistribusian produk, dengan mengurangi
kelemahan dan memupuk kekuatan serta menyalurkan produk baik secara
lagsung maupun tidak langsung.
Atas dasar pertimbangan tersebut di atas, maka para pengembang
pemasaran pada PT. Ardan Masogi dalam melakukan peningkatan penjualan
produk, harus memiliki banyak strategi dalam memasarkan suatu produk, agar
para pengembang pemasaran tersebut tidak terjebak dalam praktek-praktek
pemasaran persaingan yang tidak sehat.
5. Pengaruh Saluran Distribusi Dealer terhadap Omzet Penjualan
Dalam strategi distribusi dealer produk, merupakan tantangan utama
dalam mengelola pemasaran bagi PT. Ardan Masogi. Pemilihan saluran
distribusi mempengaruhi penentuan posisi produk di benak konsumen,
membantu penentuan posisi produk atau menjadi penekanan pemasaran pada
komponen mutu produk.
49
Pemilihan konsumen sasaran dan strategi penentuan posisi untuk tiap
sasaran bergeser dari strategi pengembangan pemasaran ke tahap tindakan
menjadi tugas dealer dari PT. Ardan Masogi dalam melakukan distribusi
produk voucher. Tahap ini mempertimbangkan desain organisasi pemasaran
dan strategi pelaksanaan serta pengawasan strategi.
Organisasi yang efektif akan merancang pemilihan outlet atau kios dan
menugaskan saluran distribusi tersebut untuk bertanggungjawab menjalankan
kegiatan pemasaran produk voucher langsung ke konsumen. PT. Ardan
Masogi fleksibel dalam menanggapi kondisi dan kebutuhan strategi yang
berubah-ubah. Desain organisasional tersebut harus dievaluasi secara teratur
untuk menilai kemampuan desain dan melakukan perubahan yang diperlukan
oleh saluran distribusi.
Implementasi saluran distribusi yang dikembangkan dealer pada PT.
Ardan Masogi meliputi tiga kegiatan manajemen yang penting yaitu persiapan
perencanaan dan anggaran pemasaran, implementasi rencana dan pengelolaan
serta pengawasan strategi. Rencana dan anggaran pemasaran, meliputi
ringkasan analisis situasi, uraian sasaran pasar dan evaluasi strategis, tujuan
menyeluruh dan spesifik untuk tiap pasar sasaran, strategi penentuan posisi
program pemasaran, strategi khusus untuk produk, distribusi, harga, promosi,
riset pemasaran dan koordinasi dengan fungsi bisnis lainnya, ramalan dan
anggaran, serta rencana kontingensi.
50
Strategi implementasi menunjukkan bahwa rencana pemasaran harus
secara khusus menyangkut pedoman tindakan yang akan diimplementasikan,
siapa yang melakukan pekerjaan tertentu, tanggal dan lokasi implementasi,
serta bagaimana pelaksanaan tersebut dilakukan.
Selanjutnya melakukan evaluasi performa pemasaran, di mana strategi
pemasaran merupakan proses pengambilan keputusan secara terus menerus,
melaksanakannya dan mengukur efektifitasnya setiap saat. Perencanaan bukan
merupakan kegiatan yang pasti, melainkan fleksibel. Evaluasi strategi
meliputi pencarian peluang baru dan ancaman potensi yang mungkin terjadi di
masa mendatang yang akan memberikan pengaruh terhadap omzet penjualan
PT. Ardan Masogi.
Berdasarkan uraian pembahasan di atas, didukung oleh teori yang
dikemukakan oleh Mitch (2009:1) saluran distribusi dalam suatu perusahaan yang
mempunyai fungsi pemasaran biasanya digambarkan sebagai bentuk penyaluran
suatu produk dari perusahaan ke konsumen, dari perusahaan ke dealer ke
konsumen, dari perusahaan ke dealer, ke grosir dan ke konsumen. Bentuk-bentuk
penyaluran ini merupakan bagian dari fungsi pemasaran untuk sampai ke
konsumen. Adicipto Hardianto (2008:3) menyatakan saluran distribusi pemasaran
menjalankan saluran distribusi pemasaran dari perusahaan ke dealer, sub dealer,
gerai, kios atau outlet-outlet pemasaran produk.
51
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, disimpulkan sebagai
berikut:
1. Secara simultan saluran distribusi yang terdiri atas outlet, kios, gerai, sub
dealer dan dealer berpengaruh terhadap omzet penjualan PT. Ardan Masogi
berdasarkan perolehan Fhitung sebesar 38.583 dengan tingkat probabilitas 0.000
(signifikan). Sedangkan Ftabel sebesar 4.9646 dengan demikian maka Fhitung
lebih besar dari Ftabel (38.583 > 4.9646) dan juga probabilitas jauh lebih kecil
dari 0.05.
2. Berdasarkan uji t menguji kemaknaan atau keberartian koefisien regresi
partial yang menunjukkan bahwa secara parsial saluran distribusi outlet, kios,
gerai, sub dealer dan dealer signifikan berpengaruh terhadap peningkatan
omzet penjualan pada PT. Ardan Masogi. Ditemukan bahwa saluran distribusi
kios yang dominan memberikan
pengaruh terhadap peningkatan omzet
penjualan.
6.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka perlu diberikan saran kepada pihak
manajemen pemasaran PT. Ardan Masogi, pihak konsumen dan pihak-pihak lain
yang terkait yaitu dengan menyarankan:
52
1. Menjadi bahan evaluasi bagi PT. Ardan Masogi dalam meningkatkan omzet
penjualan dengan melakukan perbaikan pada saluran distribusi berupa
pengembangan saluran distribusi mulai dari outlet, kios, gerai, sub dealer
sampai dealer, sehingga setiap saluran distribusi dapat memperoleh penjualan
yang mengalami peningkatan setiap bulannya dan memberikan omzet
penjualan yang meningkat bagi perusahaan.
2. Dalam hal peningkatan saluran distribusi kios, PT. Ardan Masogi perlu
memperbanyak kios penjualan produk voucher untuk segala jenis voucher
baik elektrik maupun fisik dengan harga yang terjangkau bagi konsumen yang
dengan sendirinya meningkatkan omzet penjualan.
3. Sebagai referensi bagi peneliti berikutnya yang berminat meneliti mengenai
saluran distribusi terhadap omzet penjualan pada obyek penelitian yang lain.
53
DAFTAR PUSTAKA
Adicipto Hardianto, 2008. Pemasaran dalam Tinjauan Perspektif Perdagangan
Nasional. http://www.fungsipemasaran.com.id
Alex Nitisemito, 1998. Marketing. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Annisa Andryani, 1999. Manajemen Pemasaran dan Bauran Distribusi. Penerbit
Gramedia Pustaka, Jakarta.
Basu Swastha, 2007. Manajemen Pemasaran. Bandung: Remaja Karya.
Bill,
Jose Gennet, 2009. Function in Marketing
http://www.marketingstrategy&function.com.id
Strategy:
An
Review
Dadin Hasan, 2007. Saluran Pemasaran. Penerbit Pustakajaya, Jakarta.
Fandy Tjiptono, 2002. Strategi Pemasaran. Penerbit Andi, Yogyakarta.
Hadikusuma Siswanto, 2001. Manajemen Strategi Bisnis SDM. Rosda Karya, Jakarta.
Hermawan Kartajaya, 2009. Persaingan Pemasaran. Jakarta: Balai Pustaka.
Kartanegara, 2009. Penjualan dan Pemasaran Produk. Penerbit Liberty, Yogyakarta.
Kotler, Philip. 2007. Marketing. Alih Bahasa: Herujati Purwoko. UNDIP Semarang,
Jakarta: Erlangga.
McDaniel, Carl, 2010. Riset Pemasaran Kontemporer. Penerbit Salemba Empat,
Jakarta.
Mitch, Greenbitch Jr., 2009. The Role and Function of Marketing Channel
http://www.marketingstrategy&function.com.id
Norton, Davis, 2009. Marketing Mix: Product, Price, Distribution and Promotion.
America: Prentice Hall Jersey University Press.
54
Reni Damayanti, 2008. Strategi Peningkatan Omzet penjualan. Penerbit Gunung
Agung, Jakarta.
Sabirin, 2007. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: BPFE.
Saladin, 2008. Distribusi Produk dalam Peningkatan Pemasaran. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Schollar, Joseph Marthin, 2009. Marketing Strategy: Functions in Marketing Channel
http://www.marketingstrategy&function.com.id
Sofyan Assauri, 2008. Manajemen Pemasaran Produksi dan Operasi. Jakarta:
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.
Sofyan Said, 2007. Manajemen Strategik. Jakarta: Binarupa Aksara.
Sturtmant, Jerry, 1996. Selling Marketing. Published by Global Science, USA.
Suardi, Bahriyanto, 1998. Pemasaran Domestik dan Internasional. Penerbit Dunia
Ilmu, Surabaya.
Triyadi, DT., 2002. Aspek-aspek Pengaruh Omzet Penjualan Produk. Penerbit Eka
Persada, Jakarta.
Tunggal Amin Praja, 2007 Sistem Penilaian dalam Peningkatan Pemasaran Produk
dan Jasa. Penerbit Harvarindo, Jakarta.
Zulnizar Ramly, 2006. Pengantar Ekonomika. Yogyakarta: BPFE.
Download