KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REVOLUSI MENTAL ASN DAN UU ASN Jakarta, 18 Mei 2016 1. REVOLUSI MENTAL ASN 2. POKOK-POKOK PIKIRAN UU ASN 3. PENATAAN SDM APARATUR PERMASALAHAN BIROKRASI DI INDONESIA Korupsi dan penyalahgunaan wewenang Peraturan perundangundangan tumpang tindih Kewenangan tumpang tindih Kualitas pelayanan publik masih rendah Organisasi yang belum proporsional Akuntabilitas kinerja yang belum baik 3 Kualitas dan kuantitas SDM Aparatur belum ideal REFORMASI BIROKRASI .... untuk menjawab tantangan masa depan 1 REVOLUSI MENTAL ASN VISI PEMERINTAHAN DAN REFORMASI BIROKRASI VISI PEMERINTAHAN KABINET KERJA (JOKOWI-JK) Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong NAWACITA POIN KE-2 Membuat Pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI (8 AREA PERUBAHAN) REVOLUSI MENTAL ASN (AREA PERUBAHAN MENTAL APARATUR) 8 AREA PERUBAHAN REFORMASI BIROKRASI (Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019) AREA PERUBAHAN 1 MENTAL APARATUR 2 KELEMBAGAAN 3 TATALAKSANA 4 SDM APARATUR 5 AKUNTABILITAS 6 PENGAWASAN 7 PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN 8 PELAYANAN PUBLIK SASARAN • Mewujudkan Birokrasi yang Bersih dan Akuntabel • Birokrasi yang Efektif dan Efisien • Birokrasi yang Memiliki Pelayanan Publik Berkualitas TANTANGAN PEMERINTAHAN KABINET KERJA Ekspektasi Masyarakat Terhadap Peningkatan Pelayanan Publik Sangat Besar (Deret Ukur) TANTANGAN PEMERINTAHAN KABINET KERJA Peningkatan Pelayanan Publik Oleh Birokrasi Pemerintahan Masih Terbatas (Deret Hitung) HARUS ADA PERUBAHAN MINDSET SECARA CEPAT REVOLUSI MENTAL ASN MELALUI PENDEKATAN MULTI DISIPLIN (SQ, EQ & IQ) AMANAT BAPAK PRESIDEN Sejak awal saya instruksikan agar revolusi mental segera dijabarkan dan dilaksanakan; Revolusi mental bukan soal program tapi gerakan hidup baru kita semua sebagai bangsa; Tiga nilai revolusi mental adalah : Integritas, Kerja Keras, dan Gotong Royong; Revolusi mental harus dimulai dari pemerintah sendiri. Setiap kementerian/lembaga harus menerapkan revolusi mental dan meningkatkan kualitas pelayanan publik; Rakyat Indonesia pantas dapat yang lebih baik dari setiap kementerian/lembaga. CAKUPAN REVOLUSI MENTAL ASN TERWUJUDNYA TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BERSIH, EFEKTIF, DEMOKRATIS DAN TERPERCAYA (NAWACITA POINT KE-2) GERAKAN PERUBAHAN PERUBAHAN CULTURESET PENATAAN STRUKTUR PERUBAHAN MINDSET 01/28/15 FONDASI REVOLUSI MENTAL ASN 1) Aturan yang Jelas; 2. Keteladanan; 3) Pengawasan 4) Reward & Punisment 5) Kesejahteraan STRATEGI IMPLEMENTASI REVOLUSI MENTAL ASN INTERNALISASI NILAI-NILAI • INTEGRITAS • ETOS KERJA • GOTONG ROYONG 25 % PEMBANGUNAN SISTEM • UNDANG-UNDANG • PERATURAN PEMERINTAH • PERATURAN MENTERI • SANKSI DAN PENGHARGAAN 35 % PENGUATAN KEPEMIMPINAN • KETELADANAN • PEMIMPIN PERUBAHAN • BIMBINGAN • KOMUNIKASI 40 % JALAN PERUBAHAN MELALUI REVOLUSI MENTAL INTERNALISASI NILAI-NILAI REVOLUSI MENTAL ASN INTEGRITAS DIMULAI DARI SETIAP K/L KERJA KERAS GOTONG ROYONG SETIAP K/L DAN PROGRAM “DISUNTIK” DENGAN REVOLUSI MENTAL PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PEMBANGUNAN SISTEM DALAM RANGKA REVOLUSI MENTAL ASN PEMBATASAN RAPAT DI LUAR KANTOR (PERMENPAN 6/2015) GERAKAN HIDUP SEDERHANA (SE 13/2015) PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK & WBBM (PERMENPAN 52/2014) LHKASN (SE 1/2015) TEROBOSAN SISTEMIK & REVOLUTIF PERLINDUNGAN HUKUM DALAM ADPEM (UU 30/2014) KOMPETISI INOVASI PELAYANAN PUBLIK (PERMENPAN 30/2014) PENANGANAN IJAZAH PALSU (SE 3/2015) REKRUTMEN CPNS BERBASIS KOMPETENSI/ CAT (UU ASN) 13 PENGUATAN KEPEMIMPINAN DALAM RANGKA REVOLUSI MENTAL ASN BLUSUKAN PUTRINYA TIDAK MASUK CPNS KETELADANAN (BAPAK PRESIDEN) NAIK PESAWAT KELAS EKONOMI DESAKRALISASI JABATAN “Heart of Change” by John Kotter 70% transformasi yang pernah dilakukan gagal, karena hanya menggunakan Kepala tanpa Hati. Pemimpin yang berhasil dalam melakukan transformasi adalah mereka yang melibatkan aspek HATI. 15 2 POKOK-POKOK PIKIRAN UU ASN TRANSFORMASI BIROKRASI & ARAH KEBIJAKAN SDM ASN 2025 2018 TERWUJUDNYA BIROKRASI YG BERSIH & AKUNTABEL, EFEKTIF & EFISIEN, MEMILIKI YANLIK YG BERKUALITAS DYNAMIC GOVERNANCE 2013 PERFORMANCE BASED BUREAUCRACY RULE BASED BUREAUCRACY ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN MANAJEMEN SDM PENGEMBANGAN POTENSI HUMAN CAPITAL TUJUAN UTAMA UU ASN a. b. c. d. Independensi dan Netralitas Kompetensi Kinerja/ Produktivitas Kerja Integritas e. Kesejahteraan f. Kualitas Pelayanan Publik g. Pengawasan dan Akuntabilitas setkab.go.id PRINSIP DASAR UU ASN Memberlakukan “SISTEM MERIT ” melalui: • Seleksi dan promosi secara adil dan kompetitif • Menerapkan prinsip fairness • Penggajian, reward and punishment berbasis kinerja • Standar integritas dan perilaku untuk kepentingan publik • Manajemen SDM secara efektif dan efisien • Melindungi pegawai dari intervensi politik dan dari tindakan semena-mena. Sistem Merit adalah kebijakan dan Manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, ataupun kondisi kecacatan. UU ASN DAN UU POKOK KEPEGAWAIAN UNDANG-UNDANG UNDANG UNDANG APARATUR SIPIL NEGARA POKOK KEPEGAWAIAN STRUKTUR: • XV Bab • 141 Pasal STRUKTUR: • VI Bab • 41 Pasal PEGAWAI: • Pegawai Negeri Sipil • Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja PEGAWAI: • Pegawai Negeri Sipil • Tentara Nasional Indonesia • Kepolisian Negara RI JABATAN: • Jabatan Administrasi • Jabatan Fungsional • Jabatan Pimpinan Tinggi JABATAN: • Jabatan Struktural • Jabatan Fungsional KETENTUAN UMUM APARATUR SIPIL NEGARA (ASN): profesi bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA: PNS dan PPPK yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian (PPK) dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. MANAJEMEN ASN : pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. ASN SEBAGAI PROFESI BERLANDASKAN PADA PRINSIP: a. nilai dasar; b. kode etik dan kode perilaku; c. komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik; d. kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas; e. kualifikasi akademik; f. jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas; dan g. profesionalitas jabatan http://sinyo19.blogspot.com JENIS, STATUS & KEDUDUKAN ASN JENIS PNS Pasal 1 butir 3 & Pasal 7 PPPK Pasal 1 butir 4 & Pasal 7 STATUS 1. Berstatus pegawai tetap dan Memiliki NIP secara Nasional; 2. Menduduki jabatan pemerintahan. 1. Diangkat dengan perjanjian kerja sesuai kebutuhan instansi dan ketentuan UU. 2. Melaksanakan tugas pemerintahan. KEDUDUKAN • Berkedudukan sebagai unsur aparatur negara • Melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan • Harus bebas dari pengaruh/intervensi golongan & partai politik FUNGSI DAN PERAN PEGAWAI ASN Fungsi: 1. pelaksana kebijakan publik; 2. pelayan publik; dan 3. perekat dan pemersatu bangsa Peran Pegawai ASN: Sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme HAK DAN KEWAJIBAN ASN JENIS PNS Pasal 1 butir 3 & Pasal 7 PPPK Pasal 1 butir 4 & Pasal 7 HAK 1. gaji, tunjangan, dan fasilitas; 2. cuti; 3. jaminan pensiun dan jaminan hari tua; 4. perlindungan; dan 5. pengembangan kompetensi. 1. gaji, tunjangan, dan fasilitas; 2. cuti; 3. perlindungan; dan 4. pengembangan kompetensi. KEWAJIBAN • setia dan taat pada Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan pemerintah yang sah; • menjaga persatuan dan kesatuan bangsa; • melaksanakan kebijakan pemerintah; • menaati ketentuan peraturan perundang-undangan; • melaksanakan tugas kedinasan; • menunjukkan integritas dan keteladanan; • menyimpan rahasia jabatan • bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI DIISI TNI DAN POLRI DIISI DARI PEGAWAI ASN JABATAN ASN Jabatan Administrasi Jabatan Administrator memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan Jabatan Pengawas mengendalikan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh pejabat pelaksana Jabatan Fungsional Jafung keahlian: a) ahli utama; b) ahli madya; c) ahli muda; d) ahli pertama. Jabatan Pimpinan Tinggi • Jabatan pimpinan tinggi utama; • Jabatan pimpinan tinggi madya; dan • Jabatan pimpinan tinggi pratama Jabatan ASN tertentu Jabatan Pelaksana melaksanakan kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan Jafung keterampilan: a) penyelia; b) mahir; c) terampil; d) pemula KELEMBAGAAN DALAM KEBIJAKAN DAN MANAGEMEN ASN Presiden merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam kebijakan, pembinaan profesi, dan Manajemen ASN, mendelegasikan sebagian kekuasaannya kepada: KemPAN merumuskan kebijakan LAN melaksanakan diklat dan kajian BKN mengelola pegawai ASN KASN menjamin perwujudan sistem merit PRESIDEN KEMENPAN-RB LAN BKN KASN NON-STRUKTURAL INDEPENDEN KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA Unsur pemerintah dan/atau nonpemerintah, yang terdiri: 1 orang Ketua merangkap anggota. 1 orang Wakil Ketua merangkap anggota 5 orang anggota Mengawasi proses pengisian JPT; Penerapan asas, nilai dasar, serta kode etik dan kode perilaku (mengawasi dan mengevaluasi serta meminta informasi, memeriksa dan klarifikasi laporan pelanggaran) Mewujudkan: Sistem Merit ASN yg profesional Pemerintahan yg efektif, efisien, terbuka, & bebas KKN; ASN yg netral; Profesi ASN yg dihormati; ASN dinamis & berbudaya. Tugas: menjaga netralitas; melakukan pengawasan atas pembinaan profesi; dan melaporkan hasilnya kepada Presiden Fungsi: mengawasi norma dasar, kode etik dan kode perilaku ASN, serta penerapan Sistem Merit MANAJEMEN PEGAWAI ASN 1 REKRUITMEN KEBUTUHAN DIDASARKAN ANJAB & ABK, SELEKSI PEGAWAI ASN MENGGUNAKAN CAT 2 PENGEMBANGAN PEGAWAI SEBAGAI HAK PEGAWAI ASN, SDM APARATUR SBG ASET SHG PERLU PENGEMBANGAN (DIKLAT, SEMINAR, KURSUS, PEMAGANGAN & PERTUKARAN PNS-SWASTA) 3 PROMOSI BASIS KARIR TERBUKA (KOMPETISI), HAK SETIAP PEGAWAI ASN YG MEMENUHI SYARAT 4 KESEJAHTERAAN BERDASARKAN BEBAN KERJA, TANGGUNG JAWAB, RESIKO PEKERJAAN & KINERJA 5 MANAJEMEN KINERJA MENJAMIN OBJEKTIVITAS PEMBINAAN PEGAWAI ASN YG DIDASARKAN PRESTASI DAN SISTEM KARIR, SERTA ADANYA SANKSI ATAS TDK TERCAPAINYA KINERJA 6 DISIPLIN & ETIKA RINCIAN KODE ETIK PROFESI DAN SANKSI 7 PENSIUN SEMANGAT FULLY FUNDED PENGEMBANGAN KOMPETENSI SEBAGAI HAK PEGAWAI ASN 1. Pendidikan dan Latihan 3. Kursus 5. Praktik Kerja Di Instansi Pusat dan Daerah selama 1 tahun 2. Seminar 4. Penataran 6. Pertukaran PNS dan Swasta INSTANSI PEMERINTAH WAJIB MENYUSUN RENCANA PENGEMBANGAN KOMPETENSI & TERTUANG DALAM RENCANA KERJA ANGGARAN TAHUNAN INSTANSI PEMBERHENTIAN PNS TIDAK DENGAN HORMAT a. penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD NRI 1945; b. dihukum penjara/kurungan yang berkekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau yang ada hubungannya dengan jabatan dan/atau pidana umum; c. MENJADI ANGGOTA DAN/ATAU PENGURUS PARTAI POLITIK; atau d. dihukum penjara yang berkekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan pidana yang dilakukan dengan berencana. BATAS USIA PENSIUN Batas usia pensiun PNS yaitu: – 58 (lima puluh delapan) tahun bagi Pejabat Administrasi; – 60 (enam puluh) tahun bagi Pejabat Pimpinan Tinggi; dan – sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan bagi Pejabat Fungsional. PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI Sifat: Kompetitif dan Terbuka Seleksi: Dilakukan oleh Panitia Seleksi Instansi yang dipilih dan diangkat oleh PPK berkoordinasi dengan KASN Proses − Pimpinan Tinggi Utama dan Madya dilakukan pada tingkat NASIONAL − Pimpinan Tinggi Pratama dilakukan pada tingkat NASIONAL, PROPINSI, atau ANTAR INTANSI dalam 1 (satu) KABUPATEN/KOTA. POLA KARIR JPT a. Diduduki maksimal 5 (lima) tahun. b. dilarang diganti selama 2 (dua) tahun. c. harus memenuhi target kinerja yang diperjanjikan. d. Bila tidak memenuhi kinerja dalam waktu 1 (satu) tahun, diberikan kesempatan selama 6 (enam) bulan untuk memperbaiki kinerjanya. e. Bila tidak menunjukan perbaikan, harus mengikuti seleksi ulang uji kompetensi kembali. Hasilnya bisa dipindahkan pada jabatan lain atau ditempatkan pada jabatan yang lebih rendah. ORGANISASI ASN KEDUDUKAN: Wadah Korps Profesi Pegawai ASN RI untuk menyalurkan aspirasinya. TUJUAN : a. Menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan profesi ASN; dan b. Mewujudkan jiwa korps ASN sebagai pemersatu bangsa. FUNGSI : a. b. c. d. Pembinaan dan pengembangan profesi ASN; Memberikan perlindungan hukum dan advokasi terhadap dugaan pelanggaran sistem merit dan masalah hukum dalam melaksanakan tugas; Memberikan rekomendasi kepada majelis kode etik instansi terhadap pelanggaran kode etik profesi dan kode perilaku profesi; Menyelenggarakan usaha-usaha untuk peningkatan kesejahteraan anggota korps profesi ASN RI sesuai dengan peraturan perudangundangan