1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. UU NO. 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA; PP NO. 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL; PP 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN KINERJA PNS; PERKA BKN NO 1 TAHUN 2013 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PP 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS; PERATURAN MENTERI AGAMA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DILINGKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA; PMA NO. 13 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL KEMENAG; PMA NO. 42 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENAG 2016; Dalam upaya untuk meningkatan pelayanan dan tertib pengelolaan administrasi pada Subbag, Seksi, Satker dan unit pelayanan teknis, maka perlu dipahami beberapa regulasi yang menjadi pedoman dasar dalam hal penataan, pengelolaan dan pelayanan secara efisien, efektif dan akuntabel. Beberapa Indikator yang harus dipenuhi dalam penataan manajemen organisasi: SOP (Standar Operasional Prosedur) & SP (Standar Pelayanan) Anjab/ABK Pegawai Pengelolaan Tata Naskah Dinas Penyusunan Laporan Kinerja Bulanan ASN Penegakan Disiplin Kehadiran ASN Menyusun SKP/PPK Menyusun Daftar Urut Kepangkatan (DUK) Tertib menyusun AKIP/LAKIP Rasio Kebutuhan Guru Laporan SPIP Menyusun Data Pejabat & Kepala KUA Kecamatan Menyusun Peta Jabatan, Bezzeting Pegawai, Proyeksi Kebutuhan ASN 5 Tahunan, BUP ASN 5 Tahun Menyusun Akumulasi Kehadiran PNS Arsip scan seluruh dokumen Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Kegiatan Bulanan Checklist seluruh persyaratan permohonan, laporan, dll Memberikan pemahaman terkait penataan dan pengelolaan organisasi. Efisiensi, efektivitas waktu, dan biaya. Terlaksananya seluruh pelaksanaan kegiatan sesuai dengan peraturan yang ada. Merubah pola pikir (mind set) ASN yang dikenal masih konvensional dan kurang up to date dan menciptakan pola budaya (culture set) kerja yang dinamis mengikuti era TUJUAN: Sebagai Pedoman bagi Instansi guna mewujudkan tata kelola organisasi yang terintegrasi secara nasional. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat secara efisien dan efektif. Meningkatkan transparansi dan obyektivitas. Akuntabel (dapat dipertanggung jawabkan). Melaksanakan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dilingkungan Kementerian Agama. RUANG LINGKUP Melaksanakan pelayanan, pengawasan, pencatatan, dan pelaporan ; Menyusun statistik, dokumentasi, dan pengelolaan sistem informasi manajemen ; Melaksanakan tata usaha dan rumah tangga Subbag, Seksi , Satker dan Unit-unit pelayanan teknis; Melaksanakan pelayanan dan bimbingan; Menyelenggarakan fungsi lain dibidang agama islam; Menyusun Laporan Pertanggung Jawaban sesuai tugas dan fungsi masing-masing; Menjalankan visi dan misi Kementerian Agama; Semua ASN yang tidak mengindahkan (baik Jabatan Struktural, Jabatan Fungsional Tertentu ataupun Jabatan Fungsional Umum) dapat dijatuhi hukuman disiplin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai Disiplin PNS (PP 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai). Pada prinsipnya segala pelaksanaan tugas pokok dan fungsi ASN harus dilaporkan secara tertulis dengan dilampiri bukti fisik pendukungnya, karena metode sistem pengawasan oleh Inspektorat Jenderal ataupun Badan Pemeriksa Keuangan adalah Sistem Pengawasan Berbasis Evidence (Bukti Fisik). Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam Pelaksanaan Manajemen ASN : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Seluruh Pejabat eselon setiap awal Tahun Anggaran menandatangani Perjanjian Kinerja sebagai Pertanggung jawaban atas program kerjanya dan atas anggaran yang harus dipertanggung jawabkan. Seluruh Pejabat eselon dan pegawai setiap akhir Tahun Anggaran sudah harus menyusun SKP. Pejabat penilai dalam melakukan penilaian perilaku kerja PNS harus obyektif, transparan dan akuntabel. Pengisian Jabatan Lowong saat ini menggunakan Sistem Promosi Terbuka (Open Promotion) dimana syarat utamanya adalah telah mengikuti Assesmen. Pemahaman Analisis terhadap Regulasi baru yang terintegrasi mutlak harus dimiliki oleh seluruh ASN (JS, JFT, JFU). Indikator kinerja telah memiliki kriteria Specific, Measurable, Achievable, Relevant and Time bound (SMART) atau Terinci, terukur, tercapai, terkait dan tepat waktu; Upaya pelaksanaan manajemen kepemerintahan telah dilaksanakan pemerintah guna mempercepat reformasi birokrasi pada kementerian/badan/lembaga secara menyeluruh dan berkesinambungan dengan menggunakan indikator kegiatan yang telah dibakukan dan tidak dapat ditawar guna mempermudah pemerintah pusat dalam mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan yang bersumber dari penggunaan anggaran negara. Pelaksanaan reformasi birokrasi ini dapat berjalan dan berhasil dengan baik, apabila terjadi harmonisasi ditingkat Pusat dan Daerah (Top down). Dan peranan pimpinan dalam menanggulangi conflict of interest. Demikian yang dapat kami sampaikan, atas perhatiannya disampaikan terima kasih.