Document

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri
seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman
dan latihan. Dilihat dari sudut ilmu mendidik belajar berarti perbaikan tingkah laku
dan kecakapan-kecakapan (manusia), atau memperoleh kecakapan-kecakapan dan
tingkah laku baru. Jadi, perubahan/perbaikan dari fungsi-fungsi psikis yang menjadi
syarat dan mendasari perbaikan tingkah laku dan kecakapan, termasuk di dalamnya
perubahan di dalam pengetahuan, minat dan perhatian yang dibentuk oleh tenaga
psikis dalam pribadi manusia.1
Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan
satu sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan oleh seseorang
sebagai subyek yang menerima pelajaran (sasaran didik), sedangkan mengajar
menunjuk pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pengajar.2
Proses belajar mengajar dapat melibatkan aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik. Pada belajar kognitif, prosesnya mengakibatkan perubahan dalam
aspek kemampuan berpikir atau cognitive, pada belajar afektif mengakibatkan
1
Abdul Rahman Saleh,Psikologi:Suatu Pengantar Perspektif Islam,(Jakarta:kencana prenada media
group,2004),h.214
2
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar,(Bandung:sinar baru algesindo,2011),h.28
1
2
perubahan dalam aspek kemampuan merasakan atau afective, sedang belajar
psikomotorik memberikan hasil belajar berupa ketrampilan psichomotoric atau
psycho.3
Proses belajar merupakan proses yang unik dan kompleks. Keunikan itu
disebabkan karena hasil belajar hanya terjadi pada individu yang belajar, tidak pada
orang lain, dan setiap individu menampilkan perilaku belajar yang berbeda.
Perbedaan penampilan itu disebabkan setiap individu mempunyai karakteristik
individualnya yang khas, seperti minat intelegensi, perhatian, bakat, dan sebagainya.
Setiap manusia mempunyai cara yang khas untuk mengusahakan proses belajar
terjadi dalam dirinya. Individu yang berbeda dapat melakukan proses belajar dengan
kemampuan yang berbeda dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Begitu
pula, Individu yang sama mempunyai kemampuan yang berbeda dalam belajar aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik.4
Madrasah Ibtidayah adalah salah satu lembaga pertama yang memegang
peranan penting dalam dunia pendidikan, karena dalam sekolah siswa memperoleh
pengetahuan serta pengalaman dari siswa lain serta memperoleh pengajaran.
Pengelolaan dan penanganan pendidikan di MI ditandai dan dilakukan secara
profesional demi peningkatan mutu pendidikan yang diharapkan
3
4
Purwanto,Evaluasi Hasil Belajar, (Pustaka Pelajar,2009), h.42-43
Ibid,h.43
3
Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan
dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau usaha bangsa demi
kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan indonesia menaruh harapan
besar terhadap pendidik dalam perkembangan masa depan bangsa ini, karena dari
sanalah tunas muda harapan bangsa sebagai generasi dibentuk.
Pembelajaran matematika di SD/MI bisa dikatakan kurang berhasil
karena dalam kegiatan pembelajaran matematika di kelas sering dijumpai
ketidaktepatan media mengajar yang digunakan dengan materi/bahan ajar yang
disampaikan. Metode yang digunakan masih bersifat konvensional dan cenderung
monoton (seperti metode ceramah). Pada metode ceramah hanya guru yang aktif
sedangkan siswa hanya duduk, diam dan mendengarkan. Hal ini menyebabkan siswa
menjadi jenuh, bosan dan merasa malas untuk mempelajari materi pelajaran yang
disampaikan guru. Walaupun dimaklumi, bahwa metode ceramah tersebut juga
mempunyai keuntungan di dalam pembelajaran, antara lain dapat diberikan kepada
sejumlah besar murid, dapat menyelesaikan pelajaran dengan cepat.
Upaya peningkatan kualitas pembelajaran dapat dilakukan dengan
melakukan efektivitas penggunaan media pembelajaran. Hal ini sesuai dengan fungsi
media menurut Nana Sudjana yaitu media dalam proses belajar mengajar bukan
merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu
untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif. Dengan menerapkan media
atau alat peraga yang efektif, potensi peserta didik dapat lebih diberdayakan dan
4
hasil belajar mereka dapat ditingkatkan. Media atau alat peraga belajar Matematika
harus dapat membangkitkan gairah belajar, menumbuhkan kreativitas, menanamkan
kepercayaan diri dan rasa tanggung jawab siswa terhadap pelajaran yang ditekuninya.
Dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran dan efektifitas
pembelajaran, guru memegang peranan yang sangat dominan. Karena guru terlibat
secara langsung dalam kedua kegiatan tersebut. Gurulah yang memilih dan
menentukan media atau alat peraga yang tepat digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Oleh karena itu, hendaknya guru mampu melaksanakan peranannya
sebagai guru yang baik yakni guru yang mampu memahami dan menghormati murid,
mengaktifkan siswa dengan belajar, mendidik dan mengajar serta mampu
menyesuaikan media mengajar dengan bahan pelajaran yang akan disampaikan.
Sebuah penelitian tindakan kelas dilaksanakan sebagai langkah awal guru
mempelajari, mencari serta menemukan bahwa alat peraga bangun datar untuk
meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas II-A MI ARRAHMAH
Purwotengah Papar Kediri. Dengan penggunaan alat peraga bangun datar diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas II-A MI ARRAHMAH
Purwotengah Papar Kediri.
Berbagai kesulitan belajar Matematika yang selama ini menjadi kendala
bagi hampir semua siswa, mulai dari kelas I sampai kelas VI hendaknya menjadi
5
pelajaran yang berharga untuk mencetuskan ide baru dalam program pelaksanaan
belajar. Mengacu pada pemahaman materi, maka peneliti menggali secara mendalam
tentang strategi pembelajaran yang digunakan dalam mata pelajaran Matematika.
Dari persoalan tersebut di atas maka penulis akan mengungkap tentang
proses pembelajaran Matematika dengan menggunakan alat peraga. Dengan
menggunakan alat peraga siswa diharapkan dapat belajar dengan rasa senang dan
bergairah. Pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil
mengingat seperangkat fakta – fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri.
Berdasarkan paparan di atas, peneiti terdorong untuk mengetahui lebih lanjut tentang,
penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika maka peneliti mengambil
judul “ Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Alat Peraga Bangun Datar
Pada Siswa Kelas II-A MI Arrahmah Purwotengah Papar Kediri Semester II Tahun
Ajaran 2011 / 2012” .
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penggunaan alat peraga bangun datar dalam pembelajaran yang dapat
meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas II-A MI ARRAHMAH
Purwotengah Papar Kediri?
2. Apakah dengan alat peraga bangun datar dapat meningkatkan hasil belajar
Matematika siswa kelas II-A MI ARRAHMAH Purwotengah Papar Kediri?
6
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendeskripsikan penggunaan alat peraga bangun datar dalam pembelajaran
yang dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas II-A MI AR
RAHMAH Purwotengah Papar Kediri setelah menggunakan alat peraga bangun
datar.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Matematika siswa kelas II-A MI AR
RAHMAH Purwotengah Papar Kediri setelah menggunakan alat peraga bangun
datar.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Secara Teoritis
a) Hasil
penelitian
ini
dapat
berfungsi
sebagai
sumbangan
untuk
memperkaya khasanah ilmiah, khususnya tentang penggunaan alat peraga
bangun datar dalam pembelajaran matematika siswa kelas II-A MI.
b) Diharapkan dapat digunakan oleh peneliti yang akan datang sebagai acuan
untuk perbaikan dan kesempurnaan.
7
2. Manfaat Secara Praktis
a) Bagi Siswa
Penelitian ini akan berguna bagi siswa untuk meningkatkan hasil belajar
siswa dalam pelajaran Matematika pokok bahasan bangun datar.
b) Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk upaya
peningkatan hasil belajar Matematika di kelas.
c) Bagi Sekolah

Sebagai sarana pemberdayaan untuk meningkatkan kerja sama dan
kreatifitas antar guru.

Memberikan masukan bagi sekolah untuk meningkatkan hasil belajar
Matematika di sekolah.

Dapat memberikan masukan dalam rangka perbaikan dan peningkatan
mutu pembelajaran Matematika.
d) Bagi Peneliti

Untuk menambah wawasan pola pikir, sikap dan pengalaman sebagai
upaya peningkatan kualitas profesi sebagai pengajar Matematika.
8
E. Hipotesis Tindakan
Jika alat peraga bangun datar digunakan dalam pembelajaran Matematika
maka akan dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas II-A MI
ARRAHMAH Purwotengah Papar Kediri
F. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian tindakan kelas ini terbatas pada upaya
meningkatkan hasil belajar siswa kelas II-A MI Ar Rahmah Purwotengah Papar
Kediri tahun pelajaran 2011-2012 dengan menggunakan alat peraga bangun datar
pada mata pelajaran matematika pokok bahasan pengenalan bangun datar.
G. Penegasan Istilah

Belajar
Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman.
Sejalan dengan perumusan di atas ada pula tafsiran lain tentang belajar yang
menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku
individu melalui interaksi dengan lingkungan.5
5
Prof. Dr. Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar,(PT. Bumi Aksara,2001)h.27-28
9

Hasil Belajar
Soedjiarto mendefinisikan hasil belajar sebagai tingkat penguasaan yang di
capai oleh mahasiswa dalam mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan
tujuan yang ditetapkan.
Hasil belajar adalah perubahan perilaku mahasiswa akibat belajar. Perubahan
perilaku disebabkan karena dia mencapai poenguasaan atas sejumlah bahan
yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Pencapaian itu didasarkan atas
tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Hasil itu dapat berupa perubahan
dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik.6

Matematika
Menurut ensiklopedi indonesia matematika berasal dari bahasa latin
manthanein atau mathema yang berarti belajar atau hal yang dipelajari. Ciri
utama matematika adalah penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep
atau pernyataan dala matematika bersifat konsisten.7

Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika
Alat peraga dapat berupa benda riil, gambarnya atau diagramnya.
Keuntungan alat peraga riil adalah benda-bendaitu dapat dipindah-pindahkan,
sedangakan kelamahannya tidak dapat disajikandalam buku(tulisan). Oleh
6
7
Purwanto.Evaluasi Hasil Belajar,(Yogyakarta : Pustaka Pelajar,2009)h.46
Sunaryo dkk, Modul Pembelajaran Inklusif Gender – Bagian 2 , (Jakarta :LAPIS),h.745
10
karena itu untuk bentuk tulisannya kita buat gambarnya atau diagramnya,
tetapi kelemahannya tidak dapat dimanipulasikan.
Penngunaan alat peraga itu gagal bila misalnya: generalisasi konsep abstrak
dari representasi kongkrit itu tidak tercapai, hanya sekedar sajian yang tidak
memiliki nilai-nilai (konsep-konsep) matematika, tidak disajikan pada saat
yang tepat, memboroskan waktu, diberikan kepada anak yang sebenarnya
tidak memerlukannya, tidak menarik, rumit, sedikit terganggu menjadi rusak,
dan lain-lain.8
H. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam penulisan skripsi ini dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu : bagian awal, bagian inti, bagian akhir.
Bagian awal terdiri dari : halaman sampul depan, halaman judul,
halaman persetujuan, halaman pengesahan, motto, daftar isi dan abstrak.
Bagian inti terdiri dari :
Bab I Pendahuluan
: Latar
belakang,
rumusan
masalah,
tujuan
penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup
8
H.Erman Suherman Dkk. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.(Jakarta : Universitas
Terbuka),h.244
11
penelitian,
penegasan
istilah,
sistematika
penulisan.
Bab II Kajian Teori
: Pengertian hasil belajar, domain hasil belajar,
motivasi belajar selain itu juga membahas
tentang kajian Matematika yang meliputi:
pengertian Matematika, Tujuan dan Hakekat
Matematika. Yang terakhir tentang alat peraga
bangun datar , hakekat alat peraga menurut para
tokoh, karekter, manfaat, dan prinsip alat
peraga.
Bab III Metode Penelitian
: Jenis dan desain penelitian, lokasi penelitian,
instrumen penelitian, data dan sumber data,
prosedur pengumpulan data, analisis data,
pengecekan keabsahan data dan tahap-tahap
penelitian.
Bab IV Hasil Penelitian
: Meliputi refleksi awal, paparan data, temuan
penelitian dan pembahasan
Bab V Penutup
Bagian akhir terdiri dari
: Kesimpulan, dan saran.
: Daftar kepustakaan, lampiran-lampiran, surat
pernyataan keaslian, daftar riwayat hidup.
Download