perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Produktivitas puyuh dalam hal ini adalah produksi telur dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Sifat genetik yang unggul tidak akan ditampilkan optimal apabila tidak didukung oleh faktor lingkungan yang sesuai. Salah satu faktor lingkungan yang berperan dalam hal ini adalah ransum. Kondisi tersebut memunculkan peluang untuk membuat formulasi ransum yang efisien. Hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas puyuh adalah dengan mengoptimalkan penyerapan nutrien ransum dalam saluran pencernaan. Salah satunya dengan penambahan betain sebagai aditif pakan. Betain adalah aditif pakan yang berfungsi sebagai osmolit organik. Proses degradasi dan absorbsi nutrien tergantung pada kondisi sel epitelium di usus halus. Menurut Ratriyanto et al. (2009), saluran pencernaan maupun organ dapat mengalami stres osmotik. Perbedaan tekanan osmosis di sepanjang saluran pencernaan menyebabkan fungsi sel-sel epitel intestinum dalam penyerapan nutrien tidak optimal. Sel-sel epitelium berada pada kondisi hiperosmosis dibandingkan lumen intestinum sehingga selalu berhadapan dengan perbedaan tekanan osmosis sepanjang saluran pencernaan (Eklund et al., 2005). Oleh karena itu sel-sel epitel intestinum membutuhkan osmolit seperti betain untuk menstabilkan struktur, fungsi maupun proliferasi sel (Hamidi et al., 2009). Menurut Metzler-Zebeli et al. (2009) betain tidak hanya memberikan keuntungan pada aspek nutritif saja tetapi juga menjaga kesehatan dan kenyamanan ternak. Betain memegang peranan strategis baik pada saluran pencernaan maupun metabolisme. Potensi betain dapat meningkatkan status nutrisi pada ternak tanpa menyuplai nutrien secara langsung tetapi dengan mengoptimalkan nutrien yang ada pada ransum dan melalui fungsi fisiologis spesifik (Ratriyanto et al., 2009). Perlindungan osmotik akan memberikan keseimbangan cairan dan volume sel usus sehingga akan memudahkan dalam sekresi enzim pencernaan. Betain merangsang proliferasi sel usus, sehingga commit to usersehingga meningkatkan absorbsi permukaan dinding sel usus akan melebar 1 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 2 nutrien. Selain itu betain dapat berperan sebagai osmolit bagi sel epitel maupun mikroflora saluran pencernaan, sehingga betain berpotensi meningkatkan kecernaan nutrien (Eklund et al., 2005). Berdasarkan hal tersebut dilaksanakan penelitian untuk mengetahui pengaruh suplementasi betain terhadap kecernaan nutrien pada puyuh petelur. B. Rumusan Masalah Aditif pakan mempunyai potensi untuk meningkatkan produktivitas dan menjaga kesehatan ternak. Salah satu aditif pakan tersebut adalah betain yang mempunyai potensi meningkatkan status nutrisi pada ternak tanpa menyuplai nutrien yang ada pada pakan dan melalui fungsi fisiologis spesifik. Sebagai aditif pakan, betain bersifat alami dan tidak beracun. Berdasarkan struktur kimiawinya betain mempunyai berbagai peran baik pada saluran pencernaan dan metabolisme. Betain pada saluran pencernaan memiliki fungsi osmotik baik bagi sel epitel maupun mikroflora. Fungsi osmotik akan memberikan keseimbangan tekanan osmosis sel epitel, dengan demikian akan memudahkan dalam sekresi enzim pencernaan. Stabilnya stuktur dan proliferasi sel intestinum akan melebarkan permukaan dinding sel usus sehingga betain dapat berkontribusi untuk meningkatkan kecernaan nutrien. Berdasarkan uraian tersebut maka dilaksanakan penelitian untuk mengkaji seberapa besar potensi betain terhadap kecernaan nutrien pada puyuh petelur. C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengetahui pengaruh level suplementasi betain dalam ransum terhadap kecernaan nutrien pada puyuh. 2. Mengetahui level optimum suplementasi betain dalam ransum terhadap kecernaan nutrien pada puyuh. commit to user 2