Hubungan antara Hipertensi dan Obesitas dengan Kejadian Hiperlipidemia (Studi Kasus di Klinik Praktek dr. Martha Suryana Ungaran) Ulfa Rahmawati*) Auly Tarmali**) Ita Puji Lestari**) STIKES NGUDI WALUYO UNGARAN *)Mahasiswa PSKM STIKES Ngudi Waluyo **)Dosen Pembimbing STIKES Ngudi Waluyo Abstrak Hiperlipidemia adalah peningkatan kadar kolesterol melebihi batas normal(≥200 mg/dl). Metabolisme lemak dalam tubuh dapat mempengaruhi timbulnya berbagai macam penyakit, gangguan metabolisme lemak dapat mengakibatkan penyakit hiperlipidemia. Obesitas dan hipertensi akan mengakibatkan peningkatan kadar lemak dalam tubuh . Pada orang yang mengalami obesitas terjadi penimbunan lemak berlebih dalam tubuh, sedangkan pada orang yang mengalami hipertensi terjadi penekanan pada pembuluh darah yang mengakibatkan rusaknya pembulah darah dan menjadi tempat melekatnya kolesterol. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive sampling dan didapatkan 83 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan data sekunder, sampel pada penelitian ini adalah seluruh pasien yang berkunjung ke klinik praktek dr.Martha Suryana Ungaran yang melakukan pemeriksaan kolesterol, terdapat data IMT, tekanan darah dan kadar kolesterol total. Pengolahan data untuk semua jenis variabel menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara hipertensi dengan kejadian hiperlipidemia pada pasien di klinik praktek dr. Martha Suyono Ungaran (nilai p=0,232) dan tidak ada hubungan antara obesitas dengan hiperlipidemia pada pasien di klinik praktek dr. Martha Suyono Ungaran (nilai p=1,000). Bagi para penderita diharapkan lebih menjaga kesehatan dengan mengatur pola makan seimbang, rutin berolah raga, tidak merokok, menjaga kondisi untuk tidak stres agar stres dapat dicegah dan menjaga berat badan, serta menjaga tekanan darah agar tetap stabil, menjaga kadar gula darah agar terhindar dari diabetes melitus agar kadar kolesterol dalam batas normal. Kata Kunci : Hipertensi, Obesitas, kejadian Hiperlipidemia. Kepustakaan : (tahun 1996-2012) 1 The relation between hypertention and obesity through hyperlipidemia cases (case study at Klinik Praktek dr. Martha Suryana Ungaran) Abstract Hyperlipidemia is cholesterol number which increas more than the limitation (≥200 mg/dl). Fat metabolism inside the body can stimulate many diseases. The disorders of metabolism can stimulate hyperlipidemia cases. Obesity and hypertention can increas the fat content in the body. People who include to the kind of obesity get over accumulation of fat in their body while the hypertention people get over stress on the blood vessel which can harm and being the place for cholesterols. This variety of this research uses analithic cross sectional desaign. The sampling technique of this research is purposive sampling that consist of 83 respondents. The data collection uses secindary data. The sample of this research is all of the visitors of klinik praktek dr.Martha Suryana Ungaran. For those who did the cholesterol check up got the IMT data, blood presure and total cholesterol content. Chi-square test is used for all of the collection datas and all variables. The result of this study shows that there is no connection between hypertention and hyperlipidemia case in visitors of klinik praktek dr.Martha Suryana Ungaran by p=0,232 and there is nothing connection that relate the obecity and hyperlipidemia case, p=1,00. The last, hopefully this research can sugest the patient to keep their health by keeping the diets, regular exercises, no smoking, stay balance to prevent the stress in order to save their weight and blood presure. Also keeping the blood sugar to prevent the diabetes mellitus. Keywords: hypertention, obesity, hyperlipidemia cases. References : (1996-2012) 2 PENDAHULUAN Hiperlipidemia merupakan keadaan disease) sebagai penyebab kematian utama yang ditandai oleh peningkatan kadar di dunia barat. Diperkirakan CVD akan lemak darah (1). Peningkatan kadar lemak menjadi masalah kesehatan yang lebih dalam darah, sebagai unsur utamanya berat, bersama obesitas dan diabetes pada terdiri dari kolesterol dan trigliserida. akhir dekade berikutnya (3). Kolesterol merupakan satu Kolesterol tinggi disebabkan oleh komponen lemak (2). Menurut National berbagai faktor, beberapa faktor yang Institutes of Health, Detection, Evaluation dapat and Treatment of High Blood Cholesterol kolesterol in Adults (Adults Treatment Panel III) kolesterol tinggi yaitu usia, jenis kelamin, (2002) dalam (2) bahwa kolesterol total genetik, pola makan, obesitas, aktifitas normal adalah < 200 mg/dl, dan trigliserida fisik dan olahraga, kebiasaan merokok, < 150 mg/dl. stres, tekanan darah tinggi, DM (4). Riset salah secara menunjukkan bahwa mempengaruhi atau yang peningkatan mengakibatkan luas telah Menurut (5) hipertensi juga merupakan kolesterol LDL salah satu faktor penyebab hiperlipidemia. (Kolesterol Jahat) adalah faktor risiko Obesitas merupakan salah satu utama penyakit jantung dan pembuluh faktor penyebab hiperlipidemia sekunder. darah (Cardiovasculer Disease atau CVD). Obesitas Hingga kini merupakan penimbunan lemak yang berlebihan. Pada penyebab kematian nomor satu di dunia orang yang mengalami obesitas cenderung dengan angka 17 juta per orang per tahun. mempunyai kadar kolesterol dan lemak Angka ini diperkirakan meningkat menjadi yang lebih tinggi dalam darah serta jumlah 20 juta pada tahun 2015 dan 23 juta pada HDL yang rendah (4). CVD masih tahun 2030 (2). pada dasarnya merupakan Berdasarkan uraian di atas, yang Kolesterol darah dapat diketahui bahwa hipertensi dan utama penyakit obesita dapat meningkatkan kolesterol menyebabkan serangan dalam darah. Maka, penulis tertarik untuk jantung atau stroke. Semakin tinggi kadar menganalisis hubungan antara hipertensi kolesterol dan adalah faktor jantung, bisa tinggi resiko semakin dalam tinggi resikonya. Banyak penelitian menempatkan penyakit kardiovaskuler CVD (cardiovasculer obesitas dengan kejadian hiperlipidemia. METODE PENELITIAN 3 Desain yang digunakan dalam sebanyak 83 sampel, dengan pertimbangan penelitian ini adalah Cross sectional. terdapat data kolesterol total, terdapat data Populasi dalam penelitian ini adalah berat badan dan tinggi badan atau IMT, seluruh pasien yang berkunjung ke klinik terdapat data tekanan darah. praktek dr. Martha Suryana Ungaran dan Teknik pengambilan data yang melakukan pemeriksaan kolesterol, yang digunakan dalam penelitian ini adalah berjumlah 123 pasien (berdasarkan data dengan rekam medik klinik). Teknik pengambilan Analisis data dilakukan dengan analisis sampel chi-square menggunakan program SPSS dalam penelitian menggunakan purposive ini dengan sampling menggunakan data sekunder. 16. HASIL PENELITIAN A. Analisis Univariat 1. Hipertensi Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan kejadian hipertensi pada penderita di Klinik Prektek dr. Martha Suryana Ungaran bulan Januari – Juli 2013 Hipertensi Hipertensi Tidak Hipertensi Total Frequency 49 34 83 Persentase(%) 59,0 41,0 100,0 Berdasarkan tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa dari 83 pasien yang berkunjung di klinik praktek dr. Martha Suryana Ungaran dan melakukan pemeriksaan kolesterol, yang menderita hipertensi sebanyak 49 pasien (59,0 %) dan yang tidak hipertensi sebanyak 34 pasien (41,0%) . 2. Obesitas Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan kejadian obesitas pada penderita di Klinik Prektek dr. Martha Suryana Ungaran Obesitas Obesitas Tidak obesitas Total Frequency 28 55 83 bulan Januari – Juli 2013 Persentase(%) 33,7 66,3 100,0 4 Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat diketahui bahwa dari 83 pasien yang berkunjung di klinik praktek dr. Martha Suryana Ungaran dan melakukan pemeriksaan kolesterol, yang dikategorikan obesitas sebanyak 28 pasien (33,7 %) dan yang tidak obesitas sebanyak 55 pasien (66,3%). 3. Hiperlipidemia Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan kejadian Hiperlipidemia pada penderita di Klinik Prektek dr. Martha Suryana Ungaran bulan Januari – Juli 2013 Hiperlipidemia Hiperlipidemia Tidak Hiperlipidemia Total Frequency 51 32 83 Persentase(%) 61,4 38,6 100.0 Berdasarkan tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa dari 83 pasien yang berkunjung di klinik praktek dr. Martha Suryana Ungaran dan melakukan pemeriksaan kolesterol, yang memiliki kadar kolesterol diatas normal dan dikategorikan sebagai hiperlipidemia adalah sebanyak 51 pasien (61,4 %) dan yang tidak hiperlipidemia sebanyak 32 pasien (38,6 %). A. Analisa Bivariat Pada bagian ini disajikan hasil penelitian tentang hubungan hipertensi dan obesitas kejadian hiperlipidemia di klinik praktek dr. Martha Suryana Ungaran. 1. Hubungan Hipertensi dengan kejadian Hiperlipidemia pada penderita di klinik praktek dr. Martha Suryana Ungaran Tabel 4.4 Hubungan Hipertensi dengan kejadian Hiperlipidemia di Klinik Praktek dr. Marhta Suryana Ungaran bulan Januari-Juli 2013 Kadar kolesterol Tidak Hipertensi Hiperlipidemia Hiperlipidemia F % F % Hipertensi 27 55,1 22 44,9 Tidak 24 70,6 10 29,4 hipertensi Total 51 61,4 40 38,6 P-value Total F 49 34 % 100 100 83 100 0,232 5 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden yang melakukan pemeriksaan kolesterol mengalami hiperlipidemia dan mengalami hipertensi 27 (55,1%) lebih rendah dibandingkan yang tidak mengalami hipertensi 24 (70,6%). Berdasarkan uji Chi Square didapat nilai dengan p-value 0,232. Oleh karena p-value= 0,232 > α (0,05), maka Ho gagal ditolak, dan disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara hipertensi dengan kejadian Hiperlipidemia di klinik praktek dr. Martha Suryana Ungaran. 2. Hubungan Obesitas dengan kejadian Hiperlipidemia pada penderita di klinik praktek dr. Martha Suryana Ungaran Tabel 4.5 Hubungan Obesitas dengan kejadian Hiperlipidemia di Klinik Praktek dr. Marhta Suryana Ungaran bulan Januari-Juli 2013 Obesitas Obesitas Tidak Obesitas Total Kadar kolesterol Tidak Hiperlipidemia Hiperlipidemia F % F % 17 60,7 11 39,3 34 61,8 21 38,2 43 48,2 40 51,8 P-value Total F 28 55 % 100 100 83 100 1,000 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pasien yang melakukan pemeriksaan kolesterol dan mengalami hiperlipidemia yang mengalami obesitas 17 (60,7%) lebih rendah dibandingkan yang tidak mengalami obesitas 34 (61,8%). Berdasarkan uji Chi Square didapat nilai dengan p-value 1,000. Oleh karena p-value= 1,000 > α (0,05), maka Ho gagal ditolak, dan disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara obesitas dengan kejadian Hiperlipidemia di klinik praktek dr. Martha Suryana Ungaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa PEMBAHASAN pada A. Analisis Univariat 1. Hipertensi melakukan pada pasien pemeriksaan di responden yang melakukan yang pemeriksaan di klinik praktek dr. klinik Martha Suryana Ungaran lebih banyak praktek dr. Martha Suryana Ungaran responden mengalami hipertensi yaitu 49 responden (59,0%). Hal tersebut 6 karena pada saat melakukan 2. Obesitas pada pasien yang melakukan pemeriksaan kepada seluruh reponden pemeriksaan di klinik praktek dr. semuanya Martha Suryana Ungaran melakukan pemeriksaan tekanan darah terlebih dahulu. Berdasarkan hasil penelitian yang Responden yang berkunjung ke dilakukan diketahui bahwa responden klinik adalah orang yang datang yang melakukan dengan gejala sakit tertentu atau kolesterol yang mengalami obesitas mengalami sakit. Pemeriksaan awal sebanyak 28 orang (33,7%), yang dilakukan di klinik praktek sedangkan yang tidak mengalami dr.Martha adalah pengukuran tekanan obesitas sebanyak 55 orang (66,3%). darah yang mana tekanan darah dapat Hal tersebut menunjukan bahwa dari berpengaruh atau menimbulkan gejala 83 sakit sehingga dapat dilakukan sebagai pemeriksaan kolesterol lebih banyak acuan dalam pengobatan. yang responden tidak pemeriksaan yang melakukan mengalami obesitas. Banyaknya pasien yang mengalami Obesitas adalah suatu penyakit kronis hipertensi di klinik praktek dr. Martha dengan ciri-ciri timbunan lemak tubuh Suryana berlebih Ungaran bisa saja (Persagi Gizi, 2009). dipengaruhi oleh banyak faktor seperti Banyaknya penderita hiperlipidemia pola olahraga, yang justru memilki IMT < 27 atau aktifitas fisik, memiliki kebiasaan tidak obesitas mungkin disebabkan merokok, stres, keturunan dan usia karena orang yang memilki IMT <27 karena atau tidak obesitas tersebut merasa makan, kebiasaan pada responden yang berkunjung ke klinik praktek dr. tidak Martha Suryana Ungaran memiliki makanya menjadi bebas dan tidak usia rata-rata diatas 20 tahun ke atas, terkontrol khususnya makanan yang sehingga ada kemungkinan pasien tinggi yang juga walaupun tidak gemuk kadar lemak umur. darahnya tetap tinggi, sedangkan pada hipertensi orang gemuk mungkin makannya akan mengalami karena hipertensi dipengaruhi Seseorang oleh dikategorikan gemuk sehingga lemak jenuh. berhati-hati kebiasaan Sehingga dimana tekanan darah sistolik sama lebih atau lebih tinggi dari 140 mmHg dan lemaknya atau tekanan diastolik lebih tinggi dari dibandingkan 90mmHg. memilki IMT > 27 atau obesitas. akan sehingga lebih dengan kadar rendah orang yang 7 3. Kejadian Hiperlipidemia pada pasien yang melakukan pemeriksaan di klinik praktek dr. Martha Suryana Ungaran Berdasarkan hasil penelitian yang HDL >40 mg/dl, dan kolesterol LDL <130 mg/dl. Ada banyak hiperlipidemia faktor akan penyebab tetapi karena dilakukan diketahui bahwa presentase hiperlipidemia merupakan salah satu responden penyakit yang tidak memunculkan yang mengalami hiperlipidemia adalah lebih banyak gejala dibandingkan yang tidak mengalami mungkin banyak orang yang tidak hiperlipidemia yaitu 51 responden menyadari bahwa dirinya mengalami (61,4%). Banyaknya responden yang kadar kolesterol yang tinggi. Dampak melakukan yang pemeriksaan dikarenakan ajuran kolesterol dokter, ada dengan dapat spesifik sehingga ditimbulkan dari peningkatan kolesterol salah satunya kemungkinan karena sudah muncul adalah tanda maupun gejala yang disebabkan pasein yang mengalami hiperlipidemia karena peningkatan kolesterol. di klinik praktek dr. Martha Suryana Hiperlipidemia merupakan suatu aterosclerosis banyaknya Ungaran ini kemungkinan karena pada keadaan dimana kadar lipid darah klinik yang abnormal. Kadar lipid yang pemeriksaan tinggi akan mengakibatkan timbulnya diselenggarakan berbagai penyakit, sehingga banyak orang yang terdeteksi penyumbatan lemak pada arteri akan atau memeriksaan kolesterol dalam menimbulkan plak pada pembuluh darah darah sehingga dapat mengakibatkan pengobatan. Sebagian besar kasus aterosclerosis, mengakibatkan peningkatan kadar kolesterol bersifat serangan jantung. Profil lipid ideal sementara dan tidak berat, selain itu menurut National Institutes of Health, pembuangan lemak dari darah pada Detection, Evaluation and Treatment setiap orang memilki kecepatan yang of High Blood Cholesterol in Adult berbeda. (Adult macam dan Treatment Panel ini menyediakan layanan kolesterol oleh sekaligus yang ASKES melakukan III), September 2002, hlm.11-17 dalam A. Analisis Bivariat Mumpuni dan Wulandari (2011) kadar 1. Hubungan Hipertensi dengan kejadian kolesterol total < 200 mg/dl, Hiperlipidemia pada penderita di trigliserida <150 mg/dl, kolesterol 8 klinik praktek dr. Martha Suryana darah sistolik maupun diastolik. Salah Ungaran satu Hasil penelitian menujukan tidak hubungan yang antara hipertensi dengan kejadian hiperlipidemia pada penderita di klinik praktek dr.Martha Suryana Ungaran hal tersebut ditunjukan dari hasil nilai p=0,232 (p>0,05). Hiperlipidemia merupakan penyakit yang multifaktorial dan hipertensi merupakan salah satu faktor risiko yang dapat menimbulkan peningkatan kadar lemak dalam tubuh, hal ini terjadi karena pada penderita hipertensi mempengaruhi pembuluh darah karena terjadi peningkatan sehingga mempompa jantung untuk bekerja lebih keras yang mengakibatkan aliran arah akan lebih cepat dari tingkat normal. Akibatnya saluran darah semakin kuat menekan pembuluh darah yang ada. Tekanan yang kuat itu dapat merusak jaringan pembuluh darah itu sendiri. Pembuluh darah yang rusak sangat mudah sebagai tempat melekatnya kolesterol, sehingga kolesterol dalam saluran darah pun melekat dengan kuat dan mudah menumpuk (Graha KC, 2010). Hipertensi terjadi karena adanya faktor hipertensi yang menimbulkan pada penderita hiperlipidemia adalah terjadinya aterosklerosis pada pembuluh darah. Pada pasien yang tidak mengalami hipertensi juga dapat terjadi peningkatan kolesterol hal ini bisa saja terjadi karena modifikasi gaya hidup yang kurang baik. Tanda dan gejala yang dimunculkan karena penyakit ini seringkali membuat orang tidak melakukan pemeriksaan baik tekanan darah Banyaknya maupun kolesterolnya. faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan kolesterol dan hipertensi sehingga memberikan kontribusi terhadap keduanya seperti gaya hidup, kebiasaan olah raga, konsumsi makanan, tingkat stres dan usia. Oleh sebab itu pengecekan rutin terhadap hipertensi juga perlu dilakukan agar terpantau keadaan tekanan darahnya. 2. Hubungan Obesitas dengan kejadian Hiperlipidemia pada penderita di klinik praktek dr. Martha Suryana Ungaran Hasil analisis untuk mengetahui hubungan antara obesita dengan Hiperlipidemia pada gangguan dalam pembuluh darah yang kejadian mengakibatkan peningkatan tekanan penderita di klinik praktek dr. Martha 9 Suryana Ungaran. Dari hasil uji Chi obesitas, Square di peroleh nilai p= 1,000 obesitas (p>0,05). Hal ini menunjukkan tidak penumpukan lemak di bawah kulit. ada hubungan yang bermakna antara Dengan demikian tidak hanya orang obesitas kejadian gemuk saja yang harus waspada hiperlipidemia, dari hasil penelitiaan terhadap hiperlipidemia, akan tetapi kejadian hiperlipidemia lebih besar semua orang harus waspada juga pada responden yang tidak mengalami termasuk orang yang kurus dan orang obesitas yaitu 34 responden (61,8%) yang memiliki berat badan ideal. dengan dibandingkan yang mengalami obesitas yaitu 17 responden (60,7%). Berdasarkan hasil penelitian diatas bahwa pengukuran gizi dengan IMT yang digunakan untuk penilaian status gizi dalam menetukan obesitas atau tidaknya seseorang dapat disimpulkan bahwa seseorang yang memiliki IMT< 27 atau tidak memiliki obesitas resiko ternyata terhadap hiperlipidemia. Ternyatahiperlipidemia tidak hanya diderita oleh orang yang gemuk saja akan tetapi pada orang yang kurus, atau mempunyai berat badan yang ideal juga bisa mengalami hiperlipidemia. Secara umum dapat dikatakan bahwa hiperlipidemia dapat terjadi pada semua orang dengan berbagai status gizi yang baik menurut IMT. Karena kolesterol merupakan lemak yang berada dalam darah, bukan merupakan lemak yang berada di bawah kulit. Berbeda dengan orang orang yang mengalami cenderung terjadi KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai hubungan kejadian hipertensi dan obesitas dengan kejadian hiperlipidemia (studi kasus di klinik dr. Martha didapatkan Suryana Ungaran), kesimpulan maka beberapa hal sebagai berikut: 1. Sebagian besar responden penderita Hiperlipidemia di klinik praktek dr. Martha Suryana Ungaran mengalami Hipertensi, yaitu sejumlah 27 orang (55,1%) 2. Sebagian besar responden penderita Hiperlipidemia di klinik praktek dr. Martha Suryana Ungaran tidak mengalami Obesitas, yaitu sejumlah 34 orang (61,8%) 3. Tidak ada hubungan yang signifikan antara Hipertensi dengan kejadian Hiperlipidemia pada penderita di klinik praktek dr. Martha Suryana Ungaran (pvalue = 0,232 > α 0,05). 10 4. Tidak ada hubungan yang signifikan antara Obesitas dengan kejadian Hiperlipidemia pada penderita di klinik praktek dr. Martha Suryana Ungaran (pvalue = 1,000 > α 0,05). Dari hasil penelitian ini diharapkan akan ada penelitian lanjutan untuk Saran 1. Bagi peneliti lain mengetahui faktor-faktor lain yang tidak yang 1. Suyono, Slamet ”Hiperlipidemia” (1996). Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Jakarta. Balai Penerbit FKUI. SARAN diteliti DAFTAR PUSTAKA berpengaruh terhadap 2. Mumpuni, Yekti Wulandari.(2011). Mengatasi dan Cara Kolesterol. Ari Jitu Yogyakarta. Andi 3. Kingham, Karen (Ahli Gizi).(2009). kejadian Hiperlipidemia pada penderita, Makan Oke Hidup karena Kolesterol Tinggi. Jakarta. Erlangga Hiperlipidemia permasalahan merupakan kesehatan yang Oke Dengan 4. Amir, Supriyadi. (2012). Ajaibnya berdampak negatif terhadap organ fital Terapi dalam tubuh dan dipengaruhi oleh Kolesterol. Jakarta. Dunia Sehat banyak faktor. Tumpas Penyakit 5. Graha KC, (2010). Kolesterol. Jakarta. 2. Bagi Masyarakat umum Bagi Herbal masyarakat agar PT Elex Media Komputindo melakukan kebiasaan hidup yang sehat, seperti melakukan olah raga secara teratur, memperhatikan pola makan serta rutin melakukan mengecekan kadar kolesterol. 3. Bagi Klinik Praktek Memberikan konseling tentang pentingnya menjaga dan pengontrolan tekanan darah serta pola makan untuk menjaga berat badan sebagai upaya pencegahan dalam menjaga kadar kolesterol dalam tubuh. 11