ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DI RUMAH SAKIT UMUM PROVINSI KEPULAUAN RIAU SKRIPSI Oleh INDRIANI NIM.110563201194 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2015 ABSTRAK Pelayanan yang psitif dan berkualitas, secara empirik pada satu sisi akan menciptakan kepuasaan, kebahagian dan kesejahteraan masyarakat, yang pada 1 gilirannya akan dapat mewujudkan tujuan pembangunan masyarakat. Kualitas pelayanan terbagi menjdi lima Tangibles (terlihat/terjamah), Reability (kepercayaan), Responsiveness (daya atau tanggap), Assurance (jaminan), Emphaty (empati). Pelayanan yang positif dan berkualitas, secara empirik pada satu sisi akan menciptakan kepuasan, kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat, yang pada gilirannya mewujudkan tujuan pembangunan masyarakat. Pemberian urusan kewenangan tersebut tentunya di maksudkan sebagai upaya menghadirkan pemerintahan di tengah masyarakat yang memerlukan perluasan jangkauan pelayanan atau dalam rangka mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Adapun penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana analisis kualitas pelayanan di Rumh Sakit Umum Provinsi Kepulauan Riau (studi kasus di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Provinsi Kepulauan Riau). Adapun penelitian ini mengguanakan pendekatan kuantitatif, sampel yang diguanankan peneliti yaitu sebagian semua pasien rawat inap Rumah Sakit Umum Provinsi Kepulauan Riau dengan menggunakan teknik sampling insindental. Kemudian memakai studi kasus dengan mengumpulkan data dengan cara mengguanakan kuesioner terhadap responden untuk memahamai permasalahan yang terjadi. Penelitian ini bertujuan melihat seberapa besar tingkat kualitas pelayanan. Sampel yang di gunakan dalam penelitian ini sebanyak 95.7 responden dan untuk memudahkan peneliti sehingga di bulatkan menjadi 96 responden. Kesimpulan pelayanan di Rumah Sakit Umum Provinsi Kepulauan Riau harus di tingkatkan untuk kenyamanan di Rumah Sakit tersebut. Kata Kunci : Pelayanan, Rumah Sakit. 2 keadilan A. Latar Belakang Otonomi daerah merupakan serta memperhatikan potensi dan keanekaragaman Daerah. kewenangan yang diberikan oleh Pemerintah pemerintah pusat untuk mengurus organisasi dan mengelola rumah tangganya masyarakat dikarenakan Pemerintah sendiri demi terwujudnya daerah daerah langsung bersentuhan dengan yang lebih maju. Dengan adanya masyarakat, sehingga di nilai mampu otonomi daerah menjadikan daerah dalam memgakomodir kepentingan lebih berdaya, bisa meningkatkan yang diperlukan masyarakat. Apabila tingkat kehidupan masyarakat serta kepentingan ini di laksanakan oleh perbaikan disegala bidang pelayanan. Pemerintah Pusat tentunya dinilai Perangkat tidak efektif dalam pelaksanaanya. daerah yang efisien daerah paling adalah dekat unit dengan berfungsi sebagai garis terdepan Berdasarakan karena bekerja sesuai dengan misi maka jelaslah Pemerintah Daerah yang telah ditetapkan serta potensi yang berlandaskan Otonomi yang yang ada didaerah tersebut. luas, nyata, dan bertanggung jawab Undang-undang Nomor 32 Tahun ditujukan 2004 tentang Pemerintahan Daerah pelayanan publik. Dengan adanya dengan landasan pemikiran antara Otonomi daerah diharapkan mampu lain untuk lebih menekankan pada mewujudkan pelayanan yang baik prinsip-prinsip dan kesejahteraan masyarakat. demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan dan 3 penjelasan dalam diatas, peningkatan Menurut Kurniawan 2010:128) (Pasalong, mengatakan pemerintahan ditengah masyarakat bahwa yang memerlukan perluasan pelayanan publik adalah pemberi jangkauan pelayanan atau dalam pelayanan rangka (melayani) keperluan mendekatkan pelayanan orang lain atau masyarakat yang kepada masyarakat. mempunyai kepentingan organisasi Menurut Sedarmayanti (2009:254) itu sesuai dengan aturan pokok dan kondisi pelayanan publik: tata cara yang telah ditetapkan. Pada 1. Diskriminasi pelayanan: umumnya pelayanan publik yang perbedaan sering menimbulkan masalah adalah oleh pelayanan pelayanan karena status yang langsung secara perseorangan. Hal ini dapat perlakuan penyedia sosial dalam ekonomi dipahami, karena secara individual pengguna. masing-masing orang mempunyai 2. Ketidakpastian karakteristik yang berbeda sehingga pelayanan: sikap ketidakpastian terhadap pelayanan yang sistem diberikan bisa berbeda satu sama prosedur, waktu, dan lain. Perbedaan karakteristik itulah biaya pelayanan. yang mempengaruhi dalam penilaian terhadap pelayanan 3. Tingkat yang masyarakat diberikannya. Pelayanan kepuasan terhadap pelayanan publik belum yang positif dan memuaskan. berkualitas, secara empirik pada satu 4. Tidak ada sisitem sisi akan menciptakan kepuasan, insentif: sistem insentif kebahagian kesejahteraan mampu mendorong masyarakat, yang pada gilirannya pejabat birokrasi akan bekerja dan dapat mewujudkan pembangunan Pemberian tujuan masyarakat. tentunya dimaksudkan sebagai upaya menghadirkan dan profesional. urusan/kewenangan tersebut efisien 5. Kewenganan monopoli yang memiliki birokrasi pelayanan 4 publik membuat birokrasi sakit. Dengan demikian pihak nunah gagal mengembangkan sakit dituntut untuk selalu berusaha budaya meningkatkan dan kompetensi, birokrasi tradisi akibatnya layanan kepada pasien. kehilangan Menurut Supriyadi (Koesdayantini, dorongan dan insentif 2005:4-5) secara umum pelayanan meningkatkan efisiensi publik di Indonesia masih memiliki dan kualitas pelayanan. berbagai kelemahan yaitu : kurang responsif, kurang informative, Dalam hal ini, rumah sakit sebagai kurang organisasi sosial bertanggung jawab koordinasi, birokratis, kurang mau terhadap mendengar pelayanan kesehatan accessible, kurang keluhan/saran/aspirasi masyarakat. Rumah sakit harus dapat masyarakat dan inefisien. berfungsi sebagai rumah sehat yang Dalam pemerintah dewasa ini masih melaksanakan kegiatan promotif bagi sering dijumpai kelemahan sehingga kesehatan pasien, staf rumah sakit belum dapat memenuhi kualitas yang dan diharapkan masyarakat cakupannya organisasi serta rumah di wilayah selalu Hal ini pengembangan ditandai masih banyaknya keluhan sakit masyarakat di media massa sehingga menjadi organisasi yang sehat. Masyarakat masyarakat. menimbulkan citra yang kurang baik mengharapkan terhadap aparatur pemerintah. agar pelayanan rumah sakit, baik Penampilan petugas dalam melayani milik pemerintah maupun swasta pelanggan ini kurang melayani dalam dapat memberikan pelayanan yang rumah sakit Provinsi. Dalam Rumah baik dan memuaskan bagi setiap Sakit pengguna yang memanfaatkannya. terhadap pasien, karena ditempat Pasien menginginkan fasilitas yang rumah sakit ini kurangnya fasilitas, baik dari rumah sakit, keramahan dalam proses pelayanan terhadap pihak pelanggan atau kurang melayani rumah ketanggapan, sakit, kemampuan serta dan kesungguhan para petugas rumah kurangnya kedisiplinan 5 kenyamanan pasien terhadap petugas sehingga pelayanan rumah sakit sangat minim dan pelanggan atau pasien petugas koordinasi waktunya tidak tepat. kurang menepati waktu yang telah Dalam pengaksesan pelanggan surat ditentukan, kurangnya petugas dalam permohonan memberikan atau Jamkesmas jaminan biaya dan diperlambat, penggunaan alat sangat jaminan legalitas yang ada dirumah minim sekali. Maka ketika ada Sakit penyakit yang sangat kronis atau Kurangnya sulit untuk ditangani maka di rujuk kepentingan rumah sakit yang lainnya. Kurangnya pelanggan rumah sakit, pelayanan dan partisipasi petugas kurang melayani dengan ramah dan akan memperlambat janji pasien sopan santun. Kurangnya pelayanan untuk konsultasi atau untuk berobat terhadap pasien dengan tindakan di Rumah Sakit Umum Provinsi. deskriminasi dan tidak menghargai Kurangnya setiap pelanggan yang berada Rumah dalam kecermatan melayani petugas pelanggan atau Umum Provinsi kepeduliaan pemohon Kepri. terhadap atau petugas Sakit Umum Provinsi Kepri. pasien yang ada di Rumah Sakit Dengan demikian dapat dijadikan Umum Provinsi Kepri. Pelayanan gejala-gejala yang berkaitan dengan terhadap pasien ini berkaitan dengan pelayanan adapun gejala-gejala yang peralatan dan alat bantu ini kurang terdapat di Rumah Sakit Umum memadai dalam proses pelayanan Provinsi Kepri yaitu terdapat di pasien Rumah Sakit Umum Provinsi. berita Kurangnya pelayanan Tanjungpinang Pos pada tanggal 4 terhadap pasien rumah sakit sehingga Januari 2014 (hal 9-10), mengenai tidak merespon terhadap pelanggan kekecewaan untuk pelayanan di RSUP ini. keahlian memperoleh pelayanan. dalam surat masyarakat kabar terhadap Kurangnya petugas atau aparatur Adapun keluhan dari masyarakat dalam pelayanan dengan lambat. diantaranya adalah kurangnya tenaga Petugas kurang medis atau dokter, minimnya sarana kurang dan prasarana yang di Rumah Sakit melayani dengan cermat terhadap Umum Provinsi. Selain itu juga hal pasien. Dalam merespon keluhan serupa juga di ungkapkan pada Suara melayani atau aparatur dengan tepat, 6 Kepri tanggal 23 September 2014 ventilator) menyatakan tentang pelayanan yang mempunyai buruk RSUP. defibrilator, penilaian peralatan citra menyatakan berkisar 60 % (CT Scan,EKG, X oleh Keluarga tim medis pasien namun RSUP tidak bank darah dan kekecewaan terhadap tim medis yang Ray), memberi buruk mempunyai EIG dan MRI, penilaian terhadap pasien. Hal ini disertai peralatan bedah 67 % (meja operasi dengan dan mesin anestasi) namun RSUP perlakuan data yang yang menunjukkan namun RSUP pelayanan di RSUP yang rendah. tidak Tenaga medis yang kurang ditandai penilaian peralatan bidan 100 %. dengan banyak nya dokter namun Berkaitan dengan hal tersebut penulis tidak disertai dengan perawat atau tertarik tenaga medis. Dokter yang ada di penelitian RSUP berjumlah 39 orang sedangkan Pelayanan Di Rumah Sakit Umum perawat berjumlah 85 orang dan Provinsi Kepulauan Riau (studi kasus tenaga medis sebanyak 11 orang. diruang rawat Minimnya umum provinsi Kepulauan Riau)”. sarana dan prasarana mempunyai tidak untuk autoclave, mengambil “Analisis judul Kualitas inap rumah sakit ditandai dengan jumlah tempat tidur B. Perumusan Masalah inap 50 dan dari 50 ruang tersebut 37 Didalam termasuk di kamar kelas III. Namun untuk kelas VIP dan VVIP pelayanan memberikan seringkali dijumpai tidak ada. Jumlah ruang kondisi pelayanan yang tidak memuaskan. darurat berjumlah 4 tempat tidur Walaupun dalam pemerintahan ruang ICU dan 12 tempat tidur ruang IGD. Ruang operasi 1 tempat tidur, saat ini terus digalakkan untuk ruang isolasi 1 tempat tidur, kamar mendapat perbaikan tetapi masih bersalin 11 tempat tidur dan kamar saja bayi baru lahir 5 tempat tidur. Peralatan yang tersedia dapat dilihat dari penilaian berkisar 50% peralatan (ambulan terdapat kelamahan darurat dan 7 baik kelemahandari sisi aparaturnya maupun dari sisi Untuk fasilitasnya. Rumah Pelayanan sakit provinisi diRumah 1. Aspek teoritis, penelitian memberikan ini diharapkan pelayanan yang memuaskan. Agar memberikan terciptanya terhadap pelayanan Sakit b. Kegunaan Penelitian satu rumah sakit yang diharapkan bisa Kualitas Umum Kepulauan Riau. Kepulauan Riau merupakan salah masyarakat mengetahui yang dapat kontribusi perkembangan memuaskan diperlukan kerja sama konsep ilmu, khususnya di disemua bidang kualitas pelayanan kalangan pemerintah, sektor baik swasta, oleh organisasi publik maupun masyarakat khususnya yang dilakukan melalui masyarakat Kepulauan Riau. pemahaman teoritis. Berdasarkan uraian pada latar 2. Aspek Praktis, penelitian belakang di atas, maka pokok ini masalah dalam penelitian ini yaitu menjadi masukan “Bagaimanakah Rumah Sakit Pelayanan Umum Kualitas dapat bagi Umum Sakit Provinsi Kepulauan Riau Kepulauan berkaitan dengan upaya diRumah Provinsi diharapkan peningkatan Riau ?” pelayanan publik. C. Tujuan dan Kegunaan a. Tujuan Penelitian D. Konsep dan Teori 1. Pengertian Pelayanan 8 kualitas Pelayanan pada dasarnya dapat didefinisikan memiliki setiap kegiatan yang sebagai menguntungkan dalam aktivitas seseorang, sekelompok kumpulan kesatuan, dan/ atau organisasi baik langsung menawarkan kepuasan meskipun maupun tidak langsung untuk hasilnya tidak terikat pada suatu memenuhi kebutuhan. produk Menurut Moenir atau secara fisik. suatu dan Menurut Kurniawan (Pasalong, 2010:128) (Pasalong, 2010:128) bahwa mengatakan pelayanan adalah proses publik adalah pemberi pelayanan pemenuhan kebutuhan melalui (melayani) keperluan orang lain secara atau masyarakat yang mempunyai langsung. Menteri Pendayagunaan kepentingan organisasi itu sesuai Aparatur dengan aturan pokok dan tata cara aktivitas orang lain Negara 2010:128) (Pasalong, pelayanan adalah bahwa pelayanan yang telah ditetapkan. segala bentuk kegiatan pelayanan Menurut Zeithmal dkk 1990 dalam bentuk barang atau jasa (Hardiansyah 2011:46) kualitas dalam rangka upaya pemenuhan pelayanan dapat diukur dari lima kebutuhan masyarakat. dimensi yaitu: Pelayanan Publik menurut 1. Tangibles (terlihat/terjamah) Sinambela (Pasalong, 2010:128) yaitu adalah setiap dilakukan kegiatan oleh yang terdiri fasilitas pemerintah dari fisik, peralatan, personil dan komunikasi terhadap sejumlah manusia yang serta kesadaran operasional. 9 diberikan Dengan demikian bukti langsung atau wujud merupakan sikap petugas dari secara dalam pemberian Wujudnya berupa segala fasilitas yang tanggap satu indikator yang paling konkrit. merupakan yang pelayanan dibutuhkan. nyata Sikap dapat terlihat. 2. Reability tanggap merupakan ini suatu (kepercayaan); akibat akal dan pikiran merupakan yang ditunjukkan pada kemampuan pelanggan. memberikan pelayanan 4. Assurance yang dijanjikan dengan mencakup segera pengetahuan, dan memuaskan. kemampuan, 3. Responsiveness (daya atau (jaminan) tanggap) kesopanan yaitu dan sifat daoat dipercaya yang sikap tanggap pegawai dimiliki dalam memberikan bebas dari bahaya, yang risiko, dan keragu- pelayanan pegawai, dibutuhkan dan dapat raguan. Jaminan adalah menyelesaikan dengan upaya cepat. yang disajikan untuk pelayanan Kecepatan yang perlindungan masyarakat 10 bagi warganya resiko terhadap yang a. Mudah pengurusan apabila dalam bagi yang berkepentingan resiko itu terjadi akan dapat b. mengakibatkab gangguan Mendapat pelayanan yang wajar c. dalam Mendapat perlakuan sama tanpa pilih kasih struktur kehidupan d. yang normal. 5. Mendapat perlakuan jujur dan terus terang Emphaty (empati) yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan Pelayanan yang baik dan memuaskan akan berdampak positif bagi masyarakat: a. Masyarakat akan menghargai dan bangga terhadap hubungan, komunikasi yang baik korps pegawai dan memahami kebutuhan pelanggan. Empati merupakan adalah b. patuh terhadap aturan pelayanan c. perhatian Masyarakat Menggairahkan usaha dalam masyarakat d. Menimbulkan peningkatan dan pengembangan yang dalam masyarakat. dilaksanakan secara Menurut Valerie A. Zeithaml et al. (Santoso, 2008:59) mengonsepsikan mutu layanan publik pada dua pengertian, yaitu expected service dan preceived service. Keduanya terbentuk oleh dimensi-dimensi mutu layanan, yaitu; tangible s(terjamah), rehability (andal), responsiveness (tanggap), competence (kompeten), courtesy (ramah), credibility (bisa dipercaya), security (aman), access (akses), pribadi atau individu terhadap pelanggan dengan menempatkan dirinya pada situasi pelanggan. Pelayanan diharapkan: umum 11 communication (komunikasi), understanding the customer (memahami pelanggan). 2. Pengertian Kualitas Kualitas berarti: Menurut deVrye (Santoso, 2008:61) mengemukakan tujuh strategi sederhana meningkatkan pelayanan, yang disingkat S-E-RV-I-C-E. Strategi tersebut, yaitu sebagai berikut: 1. Self-esteem (memberi nilai a. Kesesuaian persyaratan/tuntutan. b. Kecocokan untuk pemakaian. c. Perbaiakan/penyempurnaan pada diri sendiri). 2. Exceed dengan berkelanjutan. expectation (melampaui yang d. Bebas dari kerusakan/cacat. di e. Pemenuhan harapkan). 3. Recover (rebut kembali). kebutuhan pelanggan awal dan setiap 4. Vision (visi). saat. 5. Improve (peningkatan). f. Melakukan 6. Care (perhatian). 7. Empower (pemberdayaan). Untuk sesuatu secara benar awal. dapat mencapai pemberian pelayanan membahagiakan pelanggan. secara tepat, Macaulay dan Cook 3. Pengertian kualitas pelayanan sasaran g. Sesuatu (Santosa, 2008: 63) menyarankan atau Specific (spesifik), Measurable (terukur), Achievable (dapat (relevan), dicapai), dan bisa Sinambela dkk. (Pasolong, 2010:133) mengatakan bahwa kualitas pelayanan yang prima tercermin dari: (1) transparasi, yaitu pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti, (2) akuntabilitas, yaitu pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan perundangundangan, (3) kondisional, yaitu menggunakan pendekatan S-M-AR-T yang Relevant Time-bound (keterikatan dengan waktu). 12 pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan evektifitas, (4) partisipatif, yaitu pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyarakat dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat, (5) kesamaan hak, yaitu pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi dilihat dari aspek apapun khususnya ras, suku, agama, golongan, status sosial, (6) keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu pelayanan yang mempertimbangkan aspek keadilan antara pemberi dan penerima pelayanan publik. Menurut diri dari pemberi pelayanan, respek tehadap konsumen. d. Emphaty (empati), kemauan pemberi melakukan dan kebutuhan konsumen. e. Tangibles (terjamah), penampilan pegawai dan fasilitas fisik lainnya, seperti: peralatan/perlengkapan yang menunjang pelayanan. Menurut (Hardiyansyah, Zeithaml, 2011:42) dkk untuk mengetahui kualitas pelayanan yang pelayanan dirasakan adalah: a. Realibility perlindungan, berusaha mengetahui keinginan Fitzimmons kualitas untuk pendekatan, memberi (Sedarmayanti,2009:254), Dimensi layanan secara nyata oleh konsumen, ada indikator ukuran (handal), kepuasan konsumen yang terletak kemampuan untuk memberi secara tepat dan benar, jenis pada lima dimensi kualitas pelayanan pelayanan yang telah dijanjikan menurut kepada konsumen/pelanggan. b. Responsiveness konsumen dikatakan tersebut yaitu: dan 1. Tangibles memberikan pelayanan. c. Assurance yang konsumen. Kelima dimensi servqual (pertanggung jawaban), kesadaran/keinginan membantu apa (terlihat/terjamah) (jaminan), yaitu terdiri atas fasilitas fisik, pengetahuan/wawasan, kesopan santunan, kepercayaan 13 peralatan, personil maupun dan komunikasi. memenuhi 2. Reliability yaitu aktraktif yang keinginan (kehandalan) terdiri pelanggan dari dan memberi kepuasan atas penggunaan kemampuan unit pelayanan dalam menciptakan yang di produk itu. janjikan dengan tepat 3. Responsivess yaitu b. Kualitas (tanggap) kemampuan membantu kekurangan/kerusakan. Hal yang perlu diperhatikan dalam kualitas pelayanan: yang diberikan 4. Assurance (jaminan) yaitu kemampuan santun dari jawab terhadap kualitas pelayanan keramahan dari segala sesuatu yang bebas untuk konsumen bertanggung terdiri a. Akurasi pelayanan. dan serta sopan pegawai dalam meyakinkan b. Kesopanan dan keramahan dalam kepercayaan memberikan pelayanan. konsumen 5. Emphaty (empati) c. Tanggung jawab. yaitu d. Kelengkapan. sikap tegas tetapi penuh perhatian dari e. Kemudahan dalam pegawaiterhadap konsumen mendapatkan pelayanan. f. Variasi model pelayanan. g. Pelayanan pribadi. Kualitas mengacu pengertian: pelayanan kepada h. Kenyamanan memperoleh pelayanan. a. Kualitas terdiri dari sejumlah produk, baik dalam Menurut Lovelock (Sedarmayanti,2009: 253) prinsip langsung 14 menyiapkan kualitas pelayanan yaitu: a. Terjamah: penampilan fasilitas fisik, personal dan Menurut Tjiptono peralatan, dan (Pasolong,2010:145) menandaskan bahwa kepuasan komunikasi pelanggan adalah tingkat perasaan material. b. Kotler Handal: seseorang (pelangggan) setelah kemampuan membentuk pelayanan yang membandingkan dengan kinerja dijanjikan dengan tepat dan yang ia rasakan, dibandingkan memiliki ketergantungan. c. Pertanggungjawaban: tanggung jawab dengan harapannya. rasa terhadap Tingkat kepuasan adalah mutu pelayanan. d. Jaminan: perilaku, fungsi pengetahuan, dan dari perbedaan atara kinerja yang dirasakan dengan kemampuan pegawai. harapan. e. Empati: perhatian perorangan Pelanggan merasakan: pada pelanggan. a. Kinerja dibawah harapan, 4. Pengertian Kepuasan pelanggan akan kecewa Pelanggan b. Kinerja Menurut sesuai harapan, Lukman pelanggan akan puas (Pasolong,2010:144) menyatakan c. Kinerja melebihi harapan, bahwa kepuasan sebagaimana pelanggan tingkat persamaan akan sangat setelah puas, senang/gembira seseoranng setelah Menurut L.L. Bean, Freeport, Maine (Sedarmayanti, 2009: 265) Pelanggan adalah: membandingkan kinerja (hasil) yang dirasakan dengan harapannya. 15 a. Orang yang tidak tergantung pelayanan terutama terhadap pada kita, tetapi kita yang konsistensi waktu kerja sesuai tergantung kepadanya. ketentuan yang berlaku. b. Tidak seorang pernah pun menang argumentasi yang 5. Tanggung beradu pelayanan: dengan wewenang pelanggan. 6. puaskan. dan tanggung petugas pelayanan: tingkat keahlian Unsur Indeks Masyarakat: 1. Prosedur Kepuasan pelayanan kepada kepada masyarakat. dilihat 7. Kecepatan pelayanan: target dari sisi kesederhanaan alur waktu pelayanan diselesaikan Persyaratan prasyarat pelayanan: teknis pelayanan dapat dalam waktu yang telah ditentukan oleh dan unit administratif yang diperlukan untuk dalam pelayanan diberikan masyarakat petugas yang memberikan / menyelesaikan tahapan yang keterampilan dimiliki pelayanan: kemudahan penyelenggara pelayanan. mendapatkan 8. Keadilan mendapat pelayanan sesuai dengan jenis pelayanan: pelayanan. pelayanan Kejelasan petugas pelayanan: membedakan golongan atau keberadaan status masyarakat yang di tugas yang dan kepastian memberikan pelaksanaan dengan tidak layani. pelayanan ( nama, jabatan 4. kejelasan Kemampuan dan 3. petugas jawab c. Orang yang sangat perlu kita 2. jawab 9. Kesopanan dan keramahan serta tanggung jawabnya). petugas: sikap dan perilaku Kedisiplinan petugas petugas dalam memberikan kesungguhan pelayanan kepada masyarakat petugas dalam memberikan secara sopan dan ramah serta pelayanan: 16 saling menghargai dan pelayanan terhadap resiko- menghormati. resiko yang diakibatkan dari 10. Kewajaran biaya pelayanan: keterjangkauan pelaksanaan masyarakat (SK.Menpan Nomor 63 tahun 2003) terhadap besarnya biaya yang ditetapkan oleh unit E. Konsep Operasional pelayanan. Dimensi 11. Kepastian biaya pelayanann: dengan biaya 1. Tangibles yang di tetapkan oleh unit (terlihat/terjamah) pelayanan. yaitu 12. Kepastian jadwal pelayanan: pelaksanaan sesuai dengan ketentuan yang telah dan lingkungan: b) nyaman ataupun untuk c) tingkat sarana proses pelayanan d) yang Kedisiplinan petugas/aparatur sehingga merasa Kemudahan dalam unit pelayanan digunakan, masyarakat pelayanan palayanan: penyelenggaraan Kenyamanan tempat melakukan kepada penerima pelayanan. keamanan lingkungan melayani pelanggan dan teratur sehinggga dapat terjaminnya Penampilan dalam pelayanan yang bersih, rapi, 14. Keamanan komunikasi. petugas/aparatur kondisi sarana dan prasana rasa personil Indikatornya: a) 13. Kenyamanan atas fisik, peralatan, ditetapkan. memberikan terdiri fasilitas waktu pelayanan, pelayanan menurut Zeithmal dkk yaitu: kesesuaian antara biaya yang dibayarkan kualitas dalam tenang melakukan pelayanan mendapatkan 17 e) Kemudahan akses bantu pelanggan dalam proses pelayanan dalam permohonan d. Keahlian petugas pelayanan dalam f) Penggunaan alat menggunakan alat bantu bantu dalam pelayanan dalam proses pelayanan 2. Reliability 3. Responsivess (kehandalan) yaitu (tanggap) yaitu untuk terdiri dari kemampuan kemampuan unit membantu konsumen pelayanan dalam bertanggung menciptakan yang di terhadap janjikan dengan tepat. pelayanan Indikator yang diberikan. terdapat dalam dimensi realibility jawab kualitas yang Indikatornya yaitu: a) Merespon setaiap yaitu: pelanggan/pemoh a. Kecermatan petugas on dalam yang ingin mendapatkan melayani pelayanan pelanggan b) Petugas/aparatur b. Memiliki melakukan standar pelayan pelayanan yang cepat jelas dengan c) Petugas/aparatur c. Kemampuan melakukan petugas/aparatur pelayan dalam tepat menggunakan alat dengan d) Petugas/aparatur melakukan 18 pelayanan dengan c) Petugas cermat memberikan e) Petuga/aparatur jaminan legalitas melakukan pelayan dalam pelayan dengan d) Petugas waktu yang tepat f) Semua memberikan keluhan pelanggan jaminan kepastian di respon biaya oleh pelayanan petugas 5. Emphaty yaitu 4. Assurance (jaminan) keramahan tegas konsumen. Indikatornya: meyakinkan a) Mendahulukan kepercayaan kepentingan Indikator pemohon/pelangg didalam dimensi ini an yaitu: b) Petugas melayani a) Petugas dengan memberikan tepat waktu sikap ramah dalam c) Petugas melayani pelayanan dengan b) Petugas tidak deskriminasi memberikan (membedakan- pelayanan bedakan) memberikan jaminan sikap dari pegawai terhadap serta sopan santun pegawai konsumen. (empati) tetapi penuh perhatian yaitu kemampuan dan dalam dalam d) Petugas melayani biaya dan dalam pelayanan menghargai setiap pelanggan 19 pada populasi atau sampel F. Metode Penelitian tertentu, pengumpulan data 1. Jenis penelitian Jenis Penelitian digunakan yaitu yang menggunakan Menurut penelitian, instrument analisis data Sugiyono (2012:11) “Bentuk bersifat deskriptif adalah penelitian dengan tujuan untuk menguji yang hipotesis dilakukan mengetahui untuk nilai variabel kuantitaif/statistik, yang telah ditetapkan. mandiri, baik satu variabel 2. Lokasi Penelitian atau lebih (indepeden) tanpa Lokasi penelitian ini tepatnya membuat perbandingan atau dilakukan pada Rumah Sakit menghubungkan Umum Provinsi Kepulauan antara variabel satu dengan variabel Riau yang lain. Metode penelitian pelayanan publik dibidang yang adalah kesehatan. Alasannya karena Penelitian terdapat beberapa masalah di Menurut Rumah Sakit Umum Provinsi digunakan Metode Kuantitatif. sebagai Sugiyono (2011:8) “Metode (RSUP) penelitian pemberitaan kuantitatif salah instansi satunya kekecewaan merupakan metode penelitian masyarakat yang pelayanan di Rumah Sakit berlandaskan filsafat digunakan pada positivisme, untuk terhadap Umum Provinsi (RSUP). meneliti 20 a. Menurut Sugiyono (2012:80) “Populasi adalah 3. Sumber Data Sumber Data penelitian ini wilayah dalam generalisasi yang terdiri (Sugiyono, atas: objek/subjek yang 2012:156) adalah: mempunyai dan a. Data primer kualitas karakteristik Data primer adalah tertentu yang ditetapkan sumber oleh data yang peneliti untuk langsung memberikan dipelajari dan kemudian data ditarik kesimpulannya”. kepada pengumpul data. b. Populasi Populasi yang diambil oleh Data skunder peneliti adalah Data skunder yaitu semua sumber tidak inap rumah sakit umum yang langsung memberikan provinsi data Riau. kepada pengumpul pasien rawat Kepulauan data, b. Sampel misalnya lewat orang Menurut Sugiyono lain (2012:80) “Sampel atau lewat dokumen”. adalah jumlah 4. Populasi dan Sampel 21 bagian dari dan karakteristik yang sampel, bila dimiliki oleh populasi dipandang orang yang tersebut”. Sampel kebetulan ditemui itu digunakan cocok sebagai sumber peneliti yaitu sebagian data. Jumlah pasien semua pasien rawat setiap tahun rata-rata inap berjumlah yang rumah umum sakit 12.189 provinsi pasien. Riau jumlah rawat dengan menggunakan 2.159 orang/tahun. teknik Jumlah rawat “Sampling 5.896 orang/tahun. Insindental”. Menurut Sedangkan Sugiyono instalasi gawat darurat Kepulauan sampling (2011:85) Dengan inap jalan ruang Sampling Insindental (IGD) berjumlah merupakan teknik 4.134 orang/tahun. penentuan sampel Dalam menentukan berdasarkan jumlah sampel peneliti kebetulan, yaitu siapa menggunakan saja yaitu ditentukan dari yang kebetulan secara bertemu jumlah rumus sampel dengan peneliti dapat berdasarkan ketentuan digunakan dari sebagai 22 Slovin (dalam Riduwan 2009:65) n = 95.57 orang sebagai berikut: n jadi, sampel yang digunakan = dalam penelitian ini sebanyak N 95.57 responden dan untuk 2 1 + N.d memudahkan peneliti sehingga Keterangan : dibulatkan N : reponden. n : Jumlah sampel d2 : Jumlah populasi Presisi 10% 5. Teknik (ditetapkan dengan 96 dan Alat Pengumpulan Data timgkat Teknik pengumpulan data yaitu kepercayaan yang diharapkan menjadi observasi dan kuesioner. sebesar a. Observasi 90%) n = N 1+ N.d2 “Menurut Arikunto (2010:199) Observasi adalah suatu aktiva yang n = 2.159 sempit, 1 + 2.159.0.12 memperhatikan yakni sesuatu dengan mata”. Alat yang n = 2.159 1 + (2.159). 0,01 digunakan dalam observasi n = 2.159 yaitu checklist. 1 + 21.59 b. Kuesioner n = 2.159 “Menurut Sugiyono (2011: 22.59 142) Kuesioner merupakan 23 teknik pengumpulan data yang dilakukan Adapun bentuk instrument dengan penelitian dalam skala likert cara memberi seperangkat pertanyaan adalah sebagai berikut. atau Tabel 1 Skor Jawaban Pengaruh Pelayanan terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan pernyataan tertulis kepada responden untuk Jawaban Skor untuk Pertanyaan Jawaban dijawabnya.” Pertanyaan Sangat Baik 5 Baik 4 Sedang 3 Buruk 2 Sangat Buruk 1 G. Teknik Pengukuran data Untuk dalam pengukuran penelitian menggunakan pengukuran data ini skala skala H. Metode Pengolahan Data likert. 1. Uji Validitas Menurut Sugiyono (2011:93) Skala likert digunakan untuk Sebelum instrumen penelitian mengukur sikap, pendapat, dan digunakan persepsi mengumpulkan sekelompok seseorang orang atau untuk data perlu dilakukan pengujian validitas. tentang Hal fenomena sosial. ini digunakan untuk mendapatkan data yang valid dari instrumen yang valid. 24 Menurut Sugiyono teknik analisis data pada (2012:137) “hasil penelitian penelitian yang terdapat menggunakan statistik. Dalam kesamaan anatara data yang penelitian ini analisis data akan terkumpul dengan data yang menggunakan sesungguhnya terjadi pada deskriptif. Menurut Sugiyono objek yang diteliti”. (2012:169) statistik deskriptif valid bila kuantitatif teknik statistik adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan 2. Uji Reliabilitas Menurut Sugiyono cara mendeskripsikan atau (2012:137) “instrumen yang menggambarkan data yang telah reliabel terkumpul sebagaimana adanya adalah instrumen yang bila digunakan beberapa tanpa kali untuk mengukur obyek kesimpulan yang berlaku untuk yang umum atau generalisasi. sama, menghasilkan akan data yang bermaksud membuat Menurut Sugiyono sama.” Setelah instrumen di (2012:174) uji validitasnya maka langkah hipotesis deskriptif satu variabel selanjutnya (uni yaitu menguji reliabilitas. variabel) menguji bila datanya berbentuk interval atau ratio maka I. Teknik Analisis Data Menurut Untuk Sugiyono digunakan variabel. (2012:169) menyebutkan bahwa 25 t-test satu 26