MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG Mata Kuliah : Teori dan Model Pembelajaran Dosen : Prof. Dr. Mustaji, M.Pd Yudha Popiyanto Oleh: (127905006) TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA Perspektif Masyarakat MASA LALU: Masyarakat lebih peduli pada sifat moral pendidik daripada kemampuannya dalam pembelajaran yang efektif dan efisien. SEKARANG: Pendidik dipandang sebagai profesional yang bertanggung jawab terhadap penggunaan metode pembelajaran terbaik berdasarkan pada pengetahuan ilmiah untuk pembelajaran efektif dan efisien. Teori Pembelajaran Kondisi Pembelajaran Metode Pembelajaran Hasil Pembelajaran Karakteristik Pelajaran Tujuan Hambatan Strategi pengorganisasian Strategi Penyampaian Karakteristik Siswa Strategi Pengelolahan Efektifitas, Efisiensi, dan Daya Tarik Pembelajaran Sifat-sifat Pendidik 1. Hubungan Manusiawi yang Tulus 2. Menguasai Dasar Pengetahuan 3. Menguasai Sekumpulan Praktek Pembelajaran yang Efektif 4. Praktisi Pembelajaran yang Reflektif Fokus di sifat 3 : Menguasai sekumpulan praktek pembelajaran yang efektif untuk diadaptasi pada berbagai macam situasi pembelajaran yang bertujuan pemotivasian dan meningkatkan hasil belajar peserta didik. Tinjauan Umum Model pembelajaran langsung / direct instruction model (DI) adalah sebuah pendekatan yang mengajarkan keterampilanketerampilan dasar, dimana sangat berorientasi pada tujuan dan lingkungan pembelajaran yang terstruktur secara ketat. Kelebihan Kelemahan Pembelajaran dirancang untuk Pembelajaran tidak dimaksudkan membelajarkan peserta didik tentang untuk mengembangkan keterampilan pengetahuan yang terstruktur dengan sosial dan berfikir tingkat tinggi. baik dan dapat dilakukan langkah demi langkah (rasional dan prosedural). Model ini diterapkan pada mata Model ini sulit diterapkan pada mata pelajaran berorientasikan kinerja dan pelajaran berorientasi informasi. berkomponen keterampilan, misalnya membaca, menulis matematika, musik, pendidikan jasmani. Dukungan Teoritik dan Empirik Teori Pembelajaran Perilaku Mempelajari perilaku manusia yang dapat diamati, karya B.F. Skinner (operant conditioning) bahwa manusia belajar dan bertindak secara spesifik sebagai sebuah hasil dari bagaimana perilaku tertentu itu disemangati melalui penguatan. Teori Pembelajaran Sosial Mengadakan perbedaan antara pembelajaran (pengetahuan) dan kinerja (perilaku), Albert Bandura menjelaskan sebagian besar pembelajaran manusia dilakukan secara selektif mengamati dan menempatkan apa yang diamati (perilaku) ke dalam memorinya. Penelitian Efektivitas Pendidik/Guru Dilaksanakan pada dekade 1970-an dan 1980-an, penelitian yang mempelajari hubungan antara perilaku pendidik dan hasil belajar peserta didik. Model pembelajaran langsung (strategi yang berpusat pada guru ) lebih berhasil mendapatkan keterlibatan siswa, tugas-tugas, dan hasil belajar yang lebih tinggi. Perencanaan Membedakan Tujuan-tujuan untuk Perolehan Pengetahuan dan Pengembangan Keterampilan Pengetahuan Deklaratif (Perolehan Pengetahuan) 1. Peserta didik dapat mendaftar aturan-aturan dasar permainan sepak bola. 2. Peserta didik akan dapat mengenali subjek dalam kalimat berikut: a. Budi selalu berjalan ke sekolah. b. Yuni suka membaca novel Pengetahuan Prosedural (Pengembangan Keterampilan) 1. Peserta didik dapat mengumpankan bola sambil berlari. 2. Peserta didik akan mengisi kata kerja yang benar dalam kalimat berikut ini: a. Budi selalu berjalan ke sekolah. b. Yuni berikan surat ini ke saudara perempuanmu. Tujuan pembelajaran dalam format Mager dikenal sebagai tujuan perilaku yang terdiri: 1. Perilaku siswa, 2. Situasi pengetesan, dan 3. Kriteria kinerja. (Menulis tujuan perilaku direkomendasikan mengunakan kata: menulis, mendaftar, mengenal, membandingkan) Contoh Tujuan Perilaku dengan Menggunakan Format Mager Tiga-bagian Tujuan Contoh Perilaku peserta didik Peserta didik dapat mengenali kata benda Situasi pengetesan Diberikan suatu daftar kata benda dan kata kerja Kriteria kinerja Menandai paling sedikit 85 % benar Perencanaan untuk waktu dan ruang (Formasi Meja Horisontal) Pendidik 01 02 03 04 05 06 07 14 13 12 11 10 09 08 15 16 17 18 19 20 21 Pendidik dapat memastikan proses pembelajaran waktunya cukup karena disesuaikan dengan bakat dan kemampuan peserta didik masih termotivasi untuk terlibat sepanjang pembelajaran di kelas. Pelaksanaan Sintaks Model Pembelajaran Langsung Fase 1. Klarifikasi tujuan peserta didik. Perilaku Pendidik dan motivasi Mengkomunikasikan garis besar tujuan pembelajaran dan mempersiapkan peserta didik untuk belajar. 2. Mempersentasikan pengetahuan Mendemonstrasikan keterampilan atau mendemontrasikan dengan benar atau mempersentasikan keterampilan. informasi langkah demi langkah. 3. Memberi latihan terbimbing 4. Mengecek pemahaman memberi umpan-balik dan Mengecek peserta didik apakah melakukan tugas dengan benar dan memberi umpan-balik. 5. Memberi transfer. dan Mempersiakan kondisi untuk latihan lanjutan dan transfer keterampilan dan pengetahuan ke situasi–situasi kompleks. latihan lanjutan Memberikan latihan awal. Asesmen dan Evaluasi Model Pembelajaran langsung Tugas-tugas asesmen yang berkaitan dengan model pembelajaran langsung memberi tekanan pada praktek, pengembangan, penggunaan pengetahuan dasar yang sesuai, tes kinerja yang dapat secara akurat mengukur keterampilan sederhana ataupun kompleks, dan memberikan umpan balik kepada peserta didik. Suatu Pemikiran Final: Pertimbangan Penggunaan Model Pembelajaran Langsung Model pembelajaran langsung mendapatkan berbagai kritik ataupun keberatan karena proses pembelajaran didominasi oleh pendidik (ceramah dan demonstrasi) menyita setengah / tiga perempat waktu dari tiap periode kelas, tetapi model ini merupakan pembelajaran yang populer. Daftar Pustaka: Nur, Mohamad. 2011. Pengajaran langsung. Surabaya: Pusat Sains dan Matematika Sekolah UNESA. Uno, B, Hamzah. 2010. Desain Pembelajaran. Bandung: MQS Publishing. TERIMA KASIH