Modul Manajemen Media Penyiaran [TM1].

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
MANAJEMEN
MEDIA
PENYIARAN
INSTITUSI MEDIA TELEVISI
MENURUT UU PENYIARAN
THN2002
Fakultas
Program Studi
Komunikasi
Program
Studi broadcasting
TatapMuka
01
Kode MK
DisusunOleh
MK41011
H.SYAFEI.S DRS.M.I.Kom
Abstract
Pokok
Kompetensi
bahasan
pengertian
tentang Setelah mengikuti pokok bahasan
institusi
media ini
setidaknya
Mahasiswa
penyiaran membahas mengenai mengetahui mengenai
pengertian
institusi
Institusi
media media penyiaran yang mencakup
penyiaran menurut UU NO23 pengertian
institusi
THN
menurut Undang-
2002
dan
karakteristik penyiaran
perusahaan media massa.
undang
media
media penyiaran no32
thn 2002 dan karakteristik media
massa.
2013
2
MANAJEMEN MEDIA PENYIARAN
H.SYAFEI.DRS M.I.Kom
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
MEDIA PENYIARAN
Organisasi penyiaran saat ini telah memasuki tahap baru sejak diundangkannya
Undang-Undang penyiaran yang baru yakni Undang-Undang no 32 Tahun 2002
tentang penyiaran.
Dalam Undang-Undang Penyiaran tersebut ditemukan beberapa istilah yang ada
hubungannya dengan organisasi penyiaran yakni Lembaga penyiaran.
Lembaga penyiaran adalah penyelenggara penyiaran yang dalam melaksanakan
tugas, fungsi dan tanggung jawabnya berpedoman pada peraturan-peraturan
perundangan-undangan yang berlaku (pasal 1, butir 9). Hal ini dapat disimpulkan
bahwa pengertian lembaga penyiaran adalah sama dengan penyelenggara
penyiaran.
Pada pasal 1 butir 2, kita mengetahui pengertian penyiaran yaitu kegiatan pemancar
luasan siaran melalui sarana tranmisi didarat, dilaut atau diantariksa dengan
menggunakan spectrum frekwensi radio melalui udara, kabel dan/atau media lainnya
untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan
perangkat penerima siaran . Istilah lainnya adalah jasa penyiaran
yang dalam
Undang-Undang penyiaran terbagi atas jasa penyiaran radio dan jasa penyiaran
televisi . Undang-Undang penyiaran tidak memberi definisi mengenai apa yang
dimaksud dengan jasa penyiaran, dan apa yang membedakannya antara lembaga
penyiaran dan jasa penyiaran. Istilah yang lain adalah stasiun penyiaran juga tidak
terdapat definisi mengenai hal ini. Istilah stasiun penyiaran hanya muncul ketika
Undang-undang Lembaga penyiaran menjelaskan bahwa Lembaga penyiaran yang
menyelenggarakan jasa penyiaran radio atau jasa penyiaran televisi terdiri atas
stasiun penyiaran jaringan dan/atau stasiun penyiaran lokal. Dengan demikian ada
empat istilah dalam undang-undang penyiaran yakni :
2013
3
MANAJEMEN MEDIA PENYIARAN
H.SYAFEI.DRS M.I.Kom
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Lembaga penyiaran , penyelenggara penyiaran , jasa penyiaran dan stasiun
penyiaran. Empat istilah ini sepertinya mempunyai pengertian yang sama , tetapi
dalam ketentuan umum Undang-undang penyiaran hanya lembaga penyiaran yang
dijelaskan maksudnya, sementara penyelenggara penyiaran, jasa penyiaran dan
stasiun penyiaran tidak dijelaskan, padahal pada dasarnya semua mengacu pada
pengertian yang sama yakni lembaga penyiaran yang berarti akan menyelenggarakan
penyiaran dan menawarkan jasanya kepada pengusaha atau pemasang iklan dan
setiap lembaga penyiaran sudah dipastikan memilki stasiun penyiaran. Keempat
istilah itu ada baiknya dipadukan menjadi satu seperti yang dilakukan di Amerika
yakni Broadcast Station atau Stasiun penyiaran. Head-Sterling mendefisikan stassiun
penyiaranseperti
yang
dikutip
Morrison
M.A.
dalam
bukunyaMediaPenyiaran,sebagai:Anentity (individual,partnership,corporation,ornon
federal governmental authority) that is licensed by the federal government to
organize and schedule program for specific community in accordance with an
approved and to transmit them over designated radio facilities in accordance with
specified standards.
Maksudnya : Suatu kesatuan (secara tersendiri, bersama, korporasi atau bukan
lembaga pemerintahan pusat) yang diberi izin oleh pemerintah pusat untuk
mengorganisir dan menjadwal program bagi komunitas tertentu sesuai dengan
rencana yang telah disetujui dan menyiarkannya untuk penerima radio tertentu
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Bila dilihat definisi tersebut dapat
diketahui pengertiannya sebagai berikut :bahwa stasiun penyiaran mencakup
kepemilikan, perijinan, fungsi, transmisi ,dan juga sasaran audien yang hendak dituju.
Dari definisi ini dapat disimpulkan suatu stasiun penyiaran dapat dikelola oleh
perorangan atau satu kelompok bersama atau suatu lembaga. Istilah yang lain
dipergunakan media penyiaran, dan istilah ini kelihatannya lebih mengena karena
media penyiaran merupakan salah satu media yang kegiatan penyiarannya dilakukan
organisasi penyiaran untuk menyampaikan pesan kepada audien .
2013
4
MANAJEMEN MEDIA PENYIARAN
H.SYAFEI.DRS M.I.Kom
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sementara management mempunyai pengertian ,getting thing done by other people
yang mempunyai pengertian bahwa sesuatu pekerjaan selesai dilakukan orang lain .
Management dalam pengertian lain menurut Drs.Melayu S.P.Hasibuan dalam
bukunya Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, berasal dari kata Manage yang
artinya mengatur. Maka timbul pertanyaan sebenarnya apa yang diatur ? yang diatur
adalah unsur-unsur yang terdiri dari men, money, method, materials, machines, and
market, atau dapat disingkat 6M dan semua aktifitas yang ditimbulkannya dalam
proses management itu.
Pertanyaan lain adalah kenapa harus diatur ?
Harus diatur agar 6M lebih berdaya guna, berhasil guna, terintegrasi, dan
terkordinasi dalam mencapai tujuan yang optimal.
Siapa yang mengatur ?
Yang mengatur adalah pemimpin dengan wewenang kepemimpinannya melalui
instruksi dan persuasi ,sehingga 6M dan semua proses management tertuju terarah
kepada tujuan yang diinginkannya.
Bagaimana mengaturnya ?
Mengaturnya melalui proses dari urutan fungsi management yakni planning
(perencanaan), organizing (pengorganisasian), directing (pengarahan) dan controlling
(pengendalian).
Dimana harus diatur?
Organisasi merupakan alat dan wadah (tempat) untuk mengatur 6M dan semua
aktivitas proses management dalam mencapai tujuannya. Tegasnya pengaturan
hanya dapat dilakukan dalam suatu organisasi (wadah/tempat), sebab dalam wadah
(organisasi) inilah tempat kerjasama, proses managment, pembagian tugas atau
2013
5
MANAJEMEN MEDIA PENYIARAN
H.SYAFEI.DRS M.I.Kom
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kerja, delegation of authority, kordinasi , integrasi dilakukan untuk mencapai tujuan
yang ingin dicapai.
Setelah mengetahui pengertian management tersebut dapat ditarik kesimpulan
tentang management penyiaran ialah management yang diterapkan dalam organisasi
penyiaran yakni usaha memanage kegiatan pembuatan dan proses menyiarkan acara
siaran radio dan televisi yang dimulai pengelolaan operasional perangkat lunak dan
perangkat keras yang meliputi segi idiil, kelembagaan dan sumber daya manusia,
untuk memungkinkan terselenggaranya siaran radio dan televisi. Yang dimaksud
Perangkat keras dalam hal ini adalah sarana dan prasarana penunjang siaran ,yaitu :
Studio Televisi dan perangkatnya.
Transmisi atau Pemancar Televisi dan Stasiun penghubung/Stasiun pengulangnya.
Prasarana, seperti gedung kantor, gedung studio, gedung pemancar, gudang fasilitas
dekorasi, menara tempat anena pemancar dan peralatan komunikasi, jalan dan
lingkungannya.
Perangkat keras harus dirancang sedemikian rupa agar dapat membantu
memperlancar jalannya proses perencanaan , produksi dan sekaligus penyiaran.
Sedangkan perangkat lunak adalah yang akan menggunakan perangkat keras seperti:
Manusia yang akan mengoperasikan peralatan.
Peraturan-peraturan yang mendukung lancarnya organisasi.
Program acara yang dituangkan dalam pola acara.
Management penyiaran diperuntukkan bagaimana mengatur kedua perangkat
tersebut (perangkat keras dan perangkat lunak) sefektif dan seefisien mungkin.
Mengatur perangkat lunak ini jauh lebih sulit, karena ini menyangkut mengatur
manusia, karena manusia memiliki kepandaian, pengetahuan, pengalaman,
keinginan atau selera yang berbeda. Sehingga untuk itu diperlukan pimpinan atau
2013
6
MANAJEMEN MEDIA PENYIARAN
H.SYAFEI.DRS M.I.Kom
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
manager yang memiliki ketrampilan management (managerial skill) dengan gaya
kepemimpinan yang cocok untuk dunia penyiaran.
Disamping itu didalam management penyiaran terdapat banyak petugas yang
memiliki banyak profesi yang ditugaskan pada bidang-bidang kerja yang sangat
berbeda antara satu bidang dengan bidang yang lain seperti sebagai berikut:
Petugas yang akan mengelola bidang siaran.(berita dan non berita).
Petugas yang akan mengelola bidang tehnik(sarana dan prasarana).
Petugas yang akan mengelola bidang administrasi.(personalia dan keuangan).
Petugas yang akan mengelola bidang pemasaran. (sale and marketing).
BISNIS PENYIARAN
Bisnis penyiaran merupakan bisnis yang menjanjikan sehingga banyak masyakat
maupun kelompok yang ingin berbisnis dibidang ini, hal ini dapat diketahui bahwa
sampai saat sudah lebih stasiun televisi dan ratusan stasiun Radio yang ada di
Indonesia. Padahal modal yang akan dikeluarkan cukup besar terutama stasiun
televisi karena menggunakan peralatan tehnologi canggih dan harus membangun
studio yang dirancang untuk kedap suara serta transmisi dengan menara atau tower
yang cukup tinggi untuk menempatkan peralatan antena.
Masyarakat atau perorangan terdiri atas sejumlah kecil orang yang menjalankan
suatu stasiun penyiaran . Sejumlah stasiun penyiaran, khususnya radio, yang dimiliki
satu orang saja. Izin penyiaran atau lisensi diberikan kepada satu orang individu. Oleh
sebab itu perusahaan media elekronik seperti stasiun radio dan televisi dapat dimiliki
oleh invidu atau orang perorang.
Stasiun penyiaran yang dikelola secara perorangan biasanya banyak diwilayah yang
relatif jauh dari pusat keramaian, karena korporasi biasanya kurang tertarik
2013
7
MANAJEMEN MEDIA PENYIARAN
H.SYAFEI.DRS M.I.Kom
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
mengelola stasiun yang jauh dari kota. Pengelola kelompok atau korporasi mulai
tertarik mengelola stasiun penyiaran ketika faktor keuntungan mulai tampak.
Sebahagian besar stasiun penyiaran yang berada dikota-kota besar dimiliki oleh
korporasi atau perusahaan yang umumnya memiliki kekuatan modal yang lebih
besar. Namun jika suatu daerah mulai berkembang menjadi ramai bukan tidak
mungkin korporasi berniat untuk membeli stasiun kecil. Stasiun kecil milik individu
didaerah biasanya tidak menolak untuk bergabung karena tidak dapat bersaing.
Korporasi yang sukses menjalankan bisnis dibidang media massa ,cenderung
mengembang usahanya. Seperti contoh ,perusahaan penerbitan surat kabar besar
membeli perusahaan kecil didaerah lain. Banyak pula yang membuka stasiun
penyiaran sehingga terjadilah kepemilikan silang ditangan satu korporasi besar.
Sebagaimana di Amerika Serikat, Stasiun penyiaran besar pada mulanya selalu
berusaha membuka stasiun baru, dan bilamana hal ini terjadi maka bisnis penyiaran
hanya akan dikuasai oleh kelompok-kelompok tertentu saja. Sementara mereka yang
mempunyai modal kecil tidak akan pernah memiliki stasiun televisi maupun radio.
Jika tidak dilakukan pembatasan kepemilikan maka industri penyiaran akan dikuasai
beberapa kelompok pemilik modal saja karenanya kepemilikan stasiun penyiaran
harus dibatasi sesuai bunyi pasal 18 ayat1 dan 2 yang menyebutkan : Pemusatan
kepemilikan dan penguasaan lembaga penyiaran swasta oleh satu orang atau satu
badan hukum, baik disatu wilayah siaran maupun dibeberapa wilayah siaran,
dibatasi. Selain itu disebutkan bahwa: kepemilkan silang antara lembaga penyiaran
swasta yang menyelenggarakan jasa penyiaran radio dan lembaga penyiaran swasta
yang menyelenggarakan jasa penyiaran televisi, antara lembaga penyiaran swasta
dan perusahaan media cetak, serta antara lembaga penyiaran swasta dan lembaga
penyiaran lainnya, baik langsung maupun tidak langsung dibatasi.
Untuk dapat mendirikan stasiun penyiaran , suatu individu ataupun lembaga harus
memiliki surat izin ,yang merupakan hak menjalankan stasiun penyiaran Di Indonesia
2013
8
MANAJEMEN MEDIA PENYIARAN
H.SYAFEI.DRS M.I.Kom
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
surat izin berlaku selama 5 tahun untuk stasiun penyiaran radio dan sepuluh tahun
untuk stasiun penyiaran televisi dan masing-masing dapat diperpanjang.
Daftar Pustaka
1.Hasibuan, Malayu SP, 1996, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, PT Toko
Gunung Agung, Jakarta
2. Morissan , Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio & Televisi, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta, 2008
3.Peter K, Michael F.Starr, William E. McCavitt . 1991, Electronic Media Management,
second edition, Focal Press, London
4.Askurivai Baksin , 2006, Jurnalistik Televisi, Teori dan Praktik, PT Remaja Rosdakarya
Offset-Bandung
2013
9
MANAJEMEN MEDIA PENYIARAN
H.SYAFEI.DRS M.I.Kom
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download