PENTINGNYA KOMUNIKASI BAGI PROGRAM STUDI KESEHATAN Kenapa diajarkan di Kes Banyak program kesehatan yang pelaksanaannya menuntut cara-cara komunikasi yang benar efektif dan efisien. Seperti Program Pemberantasan Polio misalnya. Setelah program ditetapkan maka harus dalam waktu singkat disampaikan keseluruh masyarakat Indonesia dan beberapa bulan kemudian program immunisasi dilaksanakan. • Jadi pendekatan pertama adalan pendekatan massa dengan cara komunikasi massa, atau pendekatan massa waktu itu dilaksanakan melalui media massa seperti TV, Radio, Surat Kabar, dll. INGAT Iklan si Doel anak sekolahan tentang PIN • Setelah masyarakat tahu atau mengerti Imunisasi Polio (Program Polio) baru pendekatan kelompok dengan melalui Kepala desa, RW dan RT, setelah itu pendekatan individu baru program imunisasi polio dilaksanakan secara serentak diseluruh Indonesia. • Banyak juga rumor kesehatan yang muncul dan banyak yang diatasi dengan cara Komunikasi yang benar seperti banyaknya rumors Program-program Imunisasi TT mandul, Keluarga Berencana Mini Op Pria dikebiri Khitan dd Kauter Impotensi, pemberantasan penyakit menular spt pemberantasan HIV Aids didberitakan di koran berlebihan dll • Imunisasi TT, ini issue atau gosip atau Rumors, tentang Immunisasi TT, kalau suntik TT akan mandul, bagaimana mengatasi rumors tsb? • Imunisasi DPT, akan terjadi panas, pada hal persepsi masyarakat kita suntik adalah pengobatan, kalau blm suntik blm berobat. • Disuntik malah panas ? • Maka untuk Imm selanjutnya akan kapok. • Program KB seperti Vasectomi, rumornya vasektomi adalah dikebiri, kalau orang laki dikebiri maka hormon lakinya tidak ada jadi tidak punya nafsu seksual. • Bgm mengatasi rumors tsb? Mengatasi rumors/ issue kesehatan • Issue Dukun Cilik Ponari, Dukun cilik Dewi, dan dukun tiban lainnya. • Seperti biasanya kalau Dukun mengobati 100 orang satu sembuh media massa menginformasikan besar-besaran, kalau Petugas kesehatan mengobati 100 orang pasien satu meninggal informasinya besar-besaran. • Jadi sebetulnya masalah Ponari adalah masalah komunikasi / media yang berlebihan diblow up besar besaran semua media menginformasikan. • Masa lalu Masalah penyembuhan dengan membersihkan racun dalam tubuh dengan Elektroda yang dicelupkan diair bersama kaki pasien. • Issue Gizi mulai dari Zat pewarna, Daging yang banyak pilihan, formalin, glonggongan, tiren,daging sampah, daging tikus dan daging lainnya, Borak, Halal dan haram, • Issue kes lainnya sangat banyak • Tugas cari rumors kesehatan lainnya • Herpez Zoster disembuhkan oleh semburan (suwuk WTS) • Tetapi banyak yang percaya • Tentunya ada juga pengobatan tradisional yang sudah diakui PERSEPSI SEHAT SAKIT TIAP DAERAH BERBEDA, TERGANTUNG SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT. ADA PHENOMENA YANG TERIKAT PADA KEBUDAYAAN SETEMPAT : • • • • AMOK : SUATU KEADAAN YANG DAPAT TIMBUL SECARA MENDADAK SETELAH DIDAHULUI OLEH STRESS YANG KUAT KEMUDIAN ORANG YANG BERSANGKUTAN MENGAMOK. KORO : SUATU SERANGAN KECEMASAN YANG HEBAT KARENA MERASA GENETALIANYA (PENISNYA, LABIA MAYOR DAN BUAH DADA) SEDANG MENGERUT/TERTARIK MASUK KEDALAM RONGGA PERUTNYA. DAN KEYAKINANYA BILA INI TERJADI BERATI KEMATIAN. BAGAIMANA AGAR PENISNYA TIDAK MASUK KE RONGGA PERUT, PENDERITA BERUSAHA MENAHANNYA DENGAN TANGAN SENDIRI ATAU BANTUAN ORANG LAIN.( TALI, KAYU, JARUM BESAR, DAN SEBAGAINYA). DJUMPAI DI DAERAH Indo China LATAH : SUATU KEADAAN YANG UMUMNYA TIMBUL PADA WANITA MUDA, YANG BIASANYA TERJADI PADA KALANGAN RENDAH DENGAN KEHIDUPAN YANG SEDERHANA, DAN PENDIDIKAN YANG RENDAH PULA. BILA DIKEJUTKAN OLEH SUARA ATAU GERAKAN AKAN BEREAKSI DENGAN SEGERA MENGUCAPKAN ISTILAH KASAR.YANG MENYATAKAN ALAT KELAMIN PRIA ATAU MENGULANGI KATA-KATA ORANG LAIN ( EKLHOLALIA) KESURUPAN : MENURUT KEPERCAYAAN MASYARAKAT KESURUPAN TERJADI BILA ROH YANG LAIN MEMASUKI SESEORANG DAN MENGUASAINYA. PERILAKUNYA SEPERTI ROH ORANG YANG MEMASUKUNYA. ADA 2 : – – DOUBLE KEPRIBADIAN ORANG ITU TELAH MENJADI LAIN. • KONDISI (KEADAAN LAIN) : REAKSI DISOSIASI : KEADAAN DISOSIASI KARENA STRESS ATAU DISOSIASI KARENA PENGARUH KEBUDAYAAN DINAMAKAN KESURUPAN. • KESURUPAN YANG DiDAHULUI OLEH UPACARA (JAELANGKUNG, JARAN KEPANG). • KESURUPAN BERAKHIR SESUAI DENGAN UPACARA, SECARA SPONTAN ATAU DENGAN BANTUAN DUKUN. • DUKUN PREWANGAN. PADA SAAT KEMASUKAN DIA BISA UNTUK DIMINTAI BANTUAN PENGOBATAN ATAU MENCARI BARANG YANG HILANG SIAPA PENCURINYA. • • • • DI LUAR NEGERI : VOODOO (SIHIR) DI AFRIKA/AMERIKA LATIN WIHTIGO : ORANG INDIAN DI AMERIKA UTARA. PIBLOKTO : PADA ORANG ESKIMO • MAKA PERILAKU MENCARI PERTOLONGAN KESEHATAN BERBEDA BEDA PENDEKATANYA: • PENDEKATAN MEDIK & Pendekatan non Medik • TUJUAN DARI PENDEKATAN INI ADALAH KEBEBASAN DARI PENYAKIT DAN KECACATAN YANG DIDEFINISIKAN SECARA MEDIK, SEPERTI PENYAKIT INFEKSI, KANKER DAN PENYAKIT JANTUNG. PENDEKATAN INI MELIBATKAN INTERVENSI KEDOKTERAN UNTUK MENCEGAH ATAU MERINGANKAN KESAKITAN. • Pada hakekatnya komunikasi Kesehatan adalah masalah persepsi. • Saya ambilkan pada pengukuhan guru besar komunikasi Bandung Prof Deddy Mulyana PhD • Persepsi adalah inti komunikasi. Tanpa persepsi yang cermat, kita tak mungkin berkomunikasi efektif. • Karena diagnosis yang tidak cermat, dokter dapat memberikan obat yang keliru kepada pasien, membuat penyakitnya lebih parah, cacat seumur hidup, atau meninggal dunia. • Babrow dan Dinn (2005), mengatakan, seorang petugas kes yang cakap harus juga seorang komunikator cakap, yang memahami ketidakpastian dialami pasien dan keluarganya. • Profesional medis yang mengandalkan keahlian medis dengan mengabaikan pentingnya komunikasi dengan pasien dianggap arogan namun juga membahayakan kehidupan pasien dan karier mereka sendiri. • Kepedulian dokter terhadap pasien ternyata mengurangi kecemasan, rasa sakit, dan tekanan darah serta meningkatkan kesehatan mereka secara umum. Salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan dokter kepada masyarakat adalah dengan meningkatkan keterampilan komunikasi mereka. • Salah satu kebiasaan dokter yang merusak adalah keengganan mereka untuk mendengarkan pasien. Dalam suatu penelitian di Barat ditemukan bahwa hanya dalam 23% kasus pasien punya kesempatan menuntaskan penjelasannya. • Oleh karena bahasa bersifat relatif, kata-kata tidak dapat diterjemahkan ke dalam bahasa lain dengan kecermatan yang sama. Perbedaan pemahaman atas kata-kata akan lebih rumit lagi, jika orang-orang menggunakan bahasa ibu berbeda. • Misalnya, penyakit masuk angin yang dikenal di Indonesia tidak dikenal di Barat, begitu juga cara pengobatannya dengan mengerok badan dengan uang logam. • Suatu anekdot melukiskan, seorang eksekutif Indonesia yang terbang ke luar negeri yang badannya merahmerah karena baru dikerok, dilepaskan oleh kelompok teroris bule yang menyangka bahwa ia menderita penyakit menular. • Ginjal adalah pusat kekuatan seksual bagi orang Indochina dan Vietnam. Oleh karena itu, "gangguan ginjal" kemungkinan besar berarti libido yang menurun atau gangguan seksual lainnya. Sementara itu, istilah kanker dimaknai orang-orang desa Meksiko sebagai infeksi hebat pada kulit, terutama luka yang terinfeksi berat, meski dalam bahasa medis modern, kanker adalah gumpalan abnormal dalam bagian tubuh. • Orang-orang Iran, terutama kaum wanitanya, memaknai "penyakit jantung" sebagai gejala fisik dan mental yang tidak selalu berarti penyakit jantung seperti yang kita pahami. • Koro dipercayai sebagai kondisi di mana pria menderita pengecilan organ seksual. Sindrom ini lazim di tempat terisolasi, terutama di Cina Selatan dan Asia Tenggara. Dari perspektif Barat, koro dianggap suatu tipe kekacauan disosiatif, kekacauan panik, dan bahkan psikosis (MacLachlan, 1997). • Diketahui bahwa stressor psikososial cenderung bervariasi secara lintas budaya yang memicu derajat penyakit fisik berbeda. • Riset menunjukkan bahwa beberapa kelompok budaya lebih sehat dan berusia lebih panjang daripada kelompok budaya lainnya, karena ikatan komunitas mereka lebih kuat atau karena diet kesehatan mereka yang khas, seperti dalam kasus para penganut agama Advent Hari Ketujuh. • Berdasarkan riset the International Group of Infection Experts di San Francisco yang multikultural, kuman TBC lebih cenderung menular kepada anggota dari kelompok rasial yang sama. Artinya adaptasi bakteri tersebut ternyata terikat oleh ras. Lebih spesifik lagi, terdapat enam variasi bakteri TBC yang menular di antara enam kelompok orang, termasuk Indo-Oceania, Asia Timur, Afrika Timur dan India, Eropa dan Amerika, dan dua kelompok Afrika Barat (NRC Handelsblad, 14 Februari 2006). ). • Di Prancis kebanyakan keluhan medis adalah krisis hati, sedangkan di Jerman adalah kelemahan jantung. Resep untuk mengobati sistem pencernaan lebih tinggi di Prancis, sedangkan di Jerman digitalis dianjurkan enam kali lebih sering untuk menstimulasi jantung. • Perbedaan ini terkait dengan fakta bahwa secara kultural orang Prancis terobsesi dengan makanan dan orang-orang Jerman terobsesi dengan pencarian kultural akan romantisisme. • Membandingkan Prancis dengan Amerika, dokter Prancis lebih menyukai radiasi untuk memerangi berbagai macam kanker berdasarkan apresiasi mereka terhadap estetika tubuh, sedangkan dokter Amerika lebih sering menggunakan pembedahan (Samovar dan Porter, 1991). . • Komunikasi di antara dokter dan pasien juga mencakup komunikasi nonverbal. Di Indonesia, menganggukkan kepala tidak selalu berarti ya, dan menggelengkan kepala tidak selalu berarti tidak. • Dokter Indonesia harus kritis menafsirkan pesan pasien yang samar ini. Misalnya, jika dokter mengharapkan pasien untuk kembali menemuinya minggu depan, setelah dokter memberi obat, anggukan kepala pasien tidak otomatis berarti persetujuan. • Pasien mengangguk, namun boleh jadi ia tidak berniat untuk kembali menemuinya. Padahal, konsultasi selanjutnya penting bagi kesehatan pasien • Salah satu aspek komunikasi nonverbal yang penting adalah sentuhan. Riset dalam komunikasi kesehatan menunjukkan bahwa kebutuhan pasien akan sentuhan tidak dipenuhi oleh profesional medis (Kreps dan Thornton, 1992). • Pijitan dan sentuhan oleh dokter dan perawat menghasilkan efek positif pada pasien yang dirawat di rumah sakit (Knapp dan Hall, 2002 • Namun profesional medis perlu memerhatikan bentuk, frekuensi, lokasi sentuhan, jenis kelamin, budaya, dan agama pasien agar pasien merasa nyaman dengan sentuhan tersebut. • Dalam film "Life as A House" dilukiskan George Monroe (Kevin Kline) adalah orang yang gagal. Sementara, ia punya hubungan yang buruk dengan putranya, ia juga penganggur. Lebih parah lagi, ia menderita kanker terminal. Saat dirawat di rumah sakit ia sering disentuh perawatnya. . • Sentuhan itu begitu bermakna baginya, karena ia telah bertahun-tahun tidak pernah disentuh. Sentuhan perawatnya menyadarkannya bahwa ia telah kehilangan hubungan intim dengan orang-orang di sekitarnya, khususnya putranya. Putranya, Sam, juga jarang sekali mendapat sentuhan, seperti dirinya. Ia dan putranya belajar lagi melakukan kontak fisik satu sama lain. Film tersebut berakhir bahagia. Hubungan antara George dan Sam, juga dengan anakanaknya yang lain, mantan istrinya, dan juga para tetangganya, membaik kembali • Isyarat tangan pun dapat menjadi sumber masalah. Seorang profesional medis yang memanggil pasien dewasa di Ethiopia atau di Afrika Timur dengan telunjuk adalah kesalahan besar, karena di sana isyarat itu hanya digunakan untuk memanggil anak-anak atau anjing. • Suatu anekdot menyebutkan, dalam suatu pertemuan profesional di sebuah hotel di Mexico City, seorang dokter perempuan Meksiko meminta waktu untuk pergi ke kamarnya untuk mengambil makalah. Dokter Amerika menjawab dengan memberi isyarat tangan "OK" ala Amerika (dengan membentuk lingkaran dengan ibu jari dan telunjuk sementara ketiga jari lainnya berdiri). • Dokter Meksiko tersinggung dan marah, karena di Meksiko isyarat tersebut sangat jorok dan menghina (berarti-maaf - lubang pantat). . • Tidak banyak dokter yang menyadari bahwa penataan ruang pun bersifat simbolik dan memengaruhi hubungan dokter-pasien. • Dokter Abraham White melakukan eksperimen informal, untuk mengetahui apakah meja yang membatasi dokter dan pasiennya memengaruhi konsultasi mereka. Ia menemukan, bila meja pembatas itu ditiadakan, 55,4% dari pasiennya duduk santai. • Bila meja itu di tempatnya, hanya 10,8 % dari jumlah pasiennya yang duduk santai (Rich, 1974). Maka dokter di Indonesia sebaiknya menyingkirkan meja yang membatasi mereka dengan pasien untuk membuat pasien lebih nyaman • Dengan jumlah penduduk yang melebihi 200 juta jiwa dan mengingat banyaknya penduduk yang menderita sakit serta kemungkinan banyaknya malapraktik yang dilakukan profesional medis, saya kira Program Studi Komunikasi Kesehatan, Konsentrasi Studi Komunikasi Kesehatan, atau setidaknya mata kuliah Komunikasi Kesehatan saat ini perlu dikembangkan di negara kita. • Mata kuliah Komunikasi Kesehatan penting buat para calon dokter, calon sarjana kesehatan, calon bidan dan calon perawat, calon apoteker, dan calon manajer rumah sakit. • Sudah saatnya mata kuliah "Komunikasi Kesehatan" sebagai mata kuliah wajib dalam kurikulum mereka untuk mendidik para mahasiswa kedokteran, setidaknya 2 atau 3 SKS dalam semester awal. • Disiplin ini juga seyogianya diberikan di lembaga pendidikan tinggi lainnya, yang menawarkan program ilmu kesehatan masyarakat, ilmu keperawatan, ilmu farmasi, dan manajemen rumah sakit. Selain itu, penting bagi para dokter untuk meningkatkan keterampilan komunikasi mereka lewat pelatihan dan lokakarya.