dwi cesaria sitorus, prinsip akuntabilitas dan transparansi

advertisement
TRANSPARENCY, Jurnal Hukum Ekonomi, September 2013
Volume III Nomor 1
GUGATAN PEMBATALAN MEREK TERDAFTAR OLEH PEMILIK MEREK
TERKENAL ( Studi Kasus: Putusan MA No. 402 K/Pdt .Sus/2011).
Haris Fadhilah Putra*
T. Keizerina Devi Azwar**
Windha***
ABSTRACT
Brand is very important in the business world. Brand products (both goods and services) that are
certain to be popular and sell well in the market of course would tend to make spur other manufacturers
or entrepreneurs competing products with famous brand, even in this case finally appeared unfair
competition. Brands used in the trade, which in turn may submit the national economy. Pemdaftaran
brand basically meant that the mark is used in commerce.
The issue in this thesis is how the system of trademark registration in Indonesia, how to register
for the legal protection of well-known brand in Indonesia, as well as how the lawsuit registered trademark
by the owner of the famous brands in Indonesia.
Methods of research using this type of normative legal research. Source of data used are
secondary data, which consists of primary legal materials, secondary, and tertiary. Data was collected
with library research techniques and data analysis using inductive qualitative approach and dedukatif.
Mark registration system in Indonesia is currently contained in that set in Trademark Law No. 15
of 2001 is a constitutive system but before Indonesia also familiar with declarative system adopted in the
Brand Law No. 15 of 2001. The meaning is constitutive sitem party has registered its brand, it creates a
registration rights to the trademark, registered parties he was the only one who has the right to a brand
and third-party registrar must respect his rights as an absolute right. Registration of the trademark
protection law known governed exclusively However the brands that have been registered are allowed to
be given an explanation and how to brand holders may submit the registration against any other brand.
Kata kunci: Gugatan pembatalan, Merek, Merek terkenal
*Mahasiswa
Fakultas Hukum USU
Pembimbing I
***Dosen Pembimbing II
**Dosen
I. PENDAHULUAN
Pemakaian
merek
3. Bagaimanakah gugatan pembatalan merek
terkenal
atau
pemakaian merek yang mirip dengan merek
terdaftar oleh pemilik merek terkenal di
Indonesia?
terkenal milik orang lain secara tidak berhak dapat
II. METODE PENELITIAN
menyesatkan konsumen terhadap asal-usul, dan
atau kualitas barang. Pemakaian merek terkenal
secara tidak sah dikualifikasi sebagai pemakaian
A. Spesifikasi Penelitian
merek yang beritikad tidak baik. Penggunaan
Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum
produk dengan merek-merek tertentu disamping
normatif
good will yang dimiliki oleh mereknya sendiri
pendekatan
selain itu juga sifat fanatik dari konsumen
mengacu kepada Undang – Undang Merek dan
terhadap
mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan
merek
mempunyai
tersebut
yang
dianggap
kelebihan atau keunggulan
dan
bersifat
yuridis
deskriptif
normatif.
dengan
Penelitian
ini
dari
akurat terhadap suatu keadaan yang menjadi
merek yang lain. Sifat fanatik yang dimiliki oleh
objek penelitian dengan mendasarkan penelitian
konsumen tidak semata-mata untuk memenuhi
pada ketentuan hukum normatif.
kebutuhan saja, tetapi ada juga mengutamakan
prestise dan memberikan kesan tersendiri dari
B. Sumber Data
pemakainya sehingga dengan memakai persepsi
Data penelitian yang dipergunakan adalah data
mereka
sekunder yang terdiri dari: Pertama, bahan hukum
adalah
suatu
“simbol”
yang
akan
menimbulkan gaya hidup baru (life style).1
primer antara lain Undang-Undang Merek; Kedua,
Merek tidak terdaftar merupakan suatu
merek yang tidak terdaftar dalam daftar umum
merek. Hal ini akan berakibat pada Hak atas
merek itu sendiri, karena suatu merek hanya akan
mendapat hak kalau merek tersebut sudah
terdaftar dalam Daftar Umum Merek. Hal seperti
inilah
yang
sering
dijadikan
peluang
oleh
kompetitor lainnya yang mempunyai itikad tidak
baik untuk meniru suatu merek tertentu untuk
keuntungan pribadi semata.
Berdasarkan
uraian
diatas,
maka
dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah sistem pendaftaran merek di
Indonesia?
2. Bagaimanakah
perlindungan
hukum
pendaftaran atas merek terkenal di Indonesia?
1
2
Ibid., hlm. 34.
HARIS,
bahan hukum sekunder adalah bacaan yang
relevan dengan materi yang diteliti; Ketiga, bahan
hukum tertier, yaitu dengan menggunakan kamus
hukum dan kamus Bahasa Indonesia
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan
penulis untuk mengumpulkan data penelitian ini
adalah melalui studi pustaka (library research)
yang berupa pengambilan data yang berasal dari
bahan literatur atau tulisan ilmiah berkaitan
dengan Merek.
D. Analisis Data
Jenis
analisis
yang
dipergunakan
dalam
penelitian ini adalah analisis normatif kualitatif
yang menjelaskan pembahasan yang dilakukan
berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku
GUGATAN PEMBATALAN MEREK TERDAFTAR OLEH PEMILIK MEREK TERKENAL
( Studi Kasus: Putusan MA No. 402 K/Pdt .Sus/2011).
TRANSPARENCY, Jurnal Hukum Ekonomi September 2013
seperti
perundang-undangan.
diperoleh
dianalisis
dari
penelusuran
dengan
deskriptif
Data
3
yang
pertama kalinya. Jika tidak ada bukti tentang
kepustakaan,
pemakaian pertama merek itu orang yang untuk
kualitatif
yakni
pertama kali mendaftarkan merek itu dianggap
pokok
sebagai yang berhak atas merek itu.2
permasalahan dan menganalisis data tersebut
Ketentuan Undang-Undang
menggambarkan
secara
menyeluruh
Tahun
dihubungkan dengan teori yang diperoleh dari
deklaratif. Hal ini mengingat luasnya wilayah
penelitian
Negara Republik Indonesia, yang pada waktu itu
sehingga
diperoleh
jawaban atas permasalahan yang diajukan.
menganut
sistem
21
menurut kualitas dan kebenarannya kemudian
kepustakaan
1961
Nomor
pendaftaran
perhubungan dan komunikasi tidak semudah dan
secepat saat ini, sehingga sistem deklaratif inilah
III. HASIL PENELITIAN DAN
yang
PEMBAHASAN
dianggap
paling
tepat
dianut
dalam
pendaftaran merek di Indonesia. Dengan sistem
deklaratif ini, Kantor Pendaftaran Merek tidak
A. PENDAFTARAN MEREK DENGAN SISTEM
DEKLARATIF DAN KONSTITUTIF
diwajibkan
menyelidiki
secara
persyaratan
atas
yang
merek
seksama
dimohonkan
Undang-
pendaftarannya, berhubung pendaftaran hanya
Undang Nomor 21 Tahun 1961 menganut sistem
memberikan dugaan bahwa pendaftar adalah
deklaratif. Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang
pemakai pertama atas merek terdaftar. Artinya
Nomor 21 Tahun 1961 menyatakan : kecuali jika
sepanjang tidak ada bantahan dari pihak lain,
ada bukti tentang hal sebaliknya, maka barang
pendaftar yang bersangkutan dianggap sebagai
siapa yang untuk pertama kali mengajukan
pemakai pertamanya.
Pendaftaran
merek
dibawah
permohonan pendaftaran suatu merek menurut
Dengan Undang-Undang Merek yang baru,
ketentuan-ketentuan dalam Pasal 4 dan Pasal 5
sistem pendaftaran merek diubah menjadi sistem
dianggap sebagai pemakai pertama dari merek
konstitutif, berhubung sistem konstitutif lebih
tersebut. Kemudian dalam Penjelasan Umum
menjamin kepastian hukum daripada sistem
Undang-Undang
1961
deklaratif. Dengan didaftarnya merek tersebut
dinyatakan : hak khusus untuk memakai suatu
pada Direktorat Jenderal HKI, orang lain tidak
merek dalam Undang-Undang ini didasarkan atas
dapat lagi menggugat atas merek yang telah
pemakaian pertama dari merek itu. Sebagai
didaftar tersebut. Apalagi Undang-Undang Merek
pemakai pertama dari suatu merek dianggap
yang baru juga memberikan perlindungan kepada
orang
untuk
pemilik merek yang beritikad baik. Permohonan
pertama kalinya kecuali jika dibuktikan bahwa
pendaftaran merek yang diajukan oleh pemohon
orang
pertama
yang beritikad buruk, mereknya tidak dapat
sesungguhnya dari merek itu. Dengan demikian,
didaftar. Demikian ketentuan Pasal 4 Undang-
dalam suatu perselisihan tentang hak atas suatu
Undang Merek 2001.
yang
lain
Nomor
mendaftarkan
yang
menjadi
21
Tahun
merek
pemakai
itu
merek, yang berhak atas merek itu adalah orang
yang membuktikan telah memakai merek itu untuk
2
Cita Citrawinda Priapantja, Op.Cit., hlm. 21.
Tahun 2001 Tentang Merek, yaitu pengumuman
B. Pendaftaran Merek Terkenal di Indonesia
Pasal 4 Undang-Undang Nomor 15 Tahun
permohonan pendaftaran merek disetujui dalam
Berita
Resmi
Merek
harus
dilakukan
oleh
2001 Tentang Merek menyatakan bahwa merek
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual
tidak dapat didaftarkan atas dasar permohonan
dalam waktu paling lama 10 (sepuluh) hari
yang diajukan oleh pemohon yang beritikad tidak
terhitung sejak tanggal disetujuinya permohonan
baik. Dengan adanya ketentuan ini, jelaslah
untuk didaftar. Pemeriksaan kembali terhadap
bahwa suatu merek tidak dapat didaftar dan
permohonan pendaftaran merek diatur dalam
ditolak bila pemiliknya beritikad buruk. Selain itu,
Pasal 26 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001
menurut Pasal 5 Undang-Undang Nomor 15
tentang Merek bahwa pemeriksaan kembali
Tahun 2001 Tentang Merek suatu merek tidak
terhadap permohonan pendaftaran merek yang
dapat didaftar apabila merek tersebut.
telah diumumkan dan mendapat oposisi dari
Permohonan pendaftaran merek tersebut
harus
ditandatangani
oleh
atau
lama 2 (dua) bulan sejak berakhirnya jangka
kuasanya. Pemohon terdiri atas satu orang atau
waktu pengumuman. Direktorat Jenderal HKI
beberapa orang secara bersama, atau badan
akan memberitahukan secara tertulis kepada
hukum.
Permohonan
pemohon
pihak lain diselesaikan dalam jangka waktu paling
diajukan
oleh
pihak yang mengajukan keberatan mengenai
tinggal
atau
hasil pemeriksaan kembali dimaksud. Dalam hal
berkedudukan tetap di luar wilayah negara
pemeriksa melaporkan hasil pemeriksaan bahwa
Republik
keberatan dapat diterima.
pemohon
yang
yang
bertempat
Indonesia
wajib
diajukan
melalui
kuasanya di Indonesia serta menyatakan dan
Permohonan perpanjangan jangka waktu
memilih tempat tinggal kuasa sebagai domisili
perlindungan merek terdaftar dapat pula ditolak
hukumnya Indonesia. Pasal 11 Undang-Undang
oleh Direktorat Jenderal apabila permohonannya
Nomor
tidak memenuhi ketentuan di atas. Perpanjangan
15
Tahun
2001
Tentang
Merek
menentukan permohonan pendaftaran merek
jangka
waktu
dengan
dicatat
dalam
menggunakan
Hak
Prioritas
harus
perlindungan
Daftar
merek
Umum
terdaftar
Merek
dan
diajukan dalam waktu paling lama 6 (enam) bulan
diumumkan dalam Berita Resmi Merek dan juga
sejak
diberitahukan secara tertulis kepada pemilik
tanggal
penerimaan
permohonan
pendaftaran merek yang pertama kali diterima di
negara
lain.
Pemeriksaan
Substantif
atas
permohonan pendaftaran merek ini dimaksudkan
untuk menentukan dapat atau tidak dapatnya
merek
yang
bersangkutan
didaftar,
merek atau kuasanya.
C. Gugatan pembatalan merek terdaftar oleh
Pemilik merek terkenal (Studi Kasus:
Putusan MA No. 402 K/Pdt .Sus/2011)
yang
dilakukan dalam waktu paling lama 9 (sembilan)
Gugatan pembatalan merek diajukan oleh
penggugat
bulan.
sebagai
pendaftar
pertama
dan
Pengumuman permohonan pendaftaran
pemilik merek dagang “OREO” dengan Kata
merek sebagaimana yang telah ditegaskan Pasal
OREO dicetak dengan warna putih dengan
21 dan Pasal 22 Undang-Undang Nomor 15
kombinasi garis biru dan putih. Warna- warna
4
HARIS,
GUGATAN PEMBATALAN MEREK TERDAFTAR OLEH PEMILIK MEREK TERKENAL
( Studi Kasus: Putusan MA No. 402 K/Pdt .Sus/2011).
TRANSPARENCY, Jurnal Hukum Ekonomi September 2013
5
yang terdapat pada kemasan adalah biru tua,
Tergugat untuk menghentikan sementara seluruh
biru muda, hitam dan merah. Jenis produk
proses
cokelat kering dengan isi, yang terdiri dari dua
yang
kue cokelat kering berbentuk bundar dengan
keseluruhannya
desain yang khas dan isi dengan rasa vanila
pokoknya dengan merek “ORIORIO” Tergugat,
berwarna putih, yang diapit diantara dua kue
yang diduga dilandasi oleh itikad tidak baik untuk
cokelat kering berbentuk bundar. Desain kue
meniru dan membonceng keterkenalan merek
kering cokelat berbentuk bundar dengan desain
OREO milik Penggugat.
yang khas di sisi luarnya, didasarkan pada
permintaan
diajukan
pendaftaran
oleh
Tergugat
maupun
merek-merek
yang
pada
persamaan
pada
Putusan mahkamah agung Menyatakan
keberatan penggugat terhadap merek “ORIORIO”
Merek
karena dianggap mempunyai kemiripan dalam
IDM000257324 terdaftar pada tanggal 9 Juli 2010
unsur-unsur yang menonjol yang menimbulkan
untuk melindungi produk- produk dalam kelas 30
kesan adanya persamaan dan
didaftarkan
karenanya
ORIORIO
atas
di
dasar
bawah
itikad
daftar
tidak
No.
baik
;
mempunyai persamaan pada pokoknya dengan
Menyatakan batal pendaftaran Merek ORIORIO di
merek “OREO” penguggat.
bawah daftar IDM000257324 terdaftar
Menurut
terdapat
cukup
pendapat
alasan
Mahkamah
untuk
pada
Agung
tanggal 9 Juli 2010 untuk melindungi produk-
mengabulkan
produk dalam kelas 30; Memerintahkan Turut
permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : Kraft
Tergugat
Foods
serta
pendaftaran atas merek ORIORIO, di bawah
membatalkan putusan Pengadilan Niaga pada
daftar No IDM000257324, terdaftar pada tangga l
Pengadilan
:
9 Juli 2010, dengan cara mencoret pendaftaran
91/MEREK/2010/PN.NIAGA.JKT.PST. tanggal 5
merek tersebut dari dalam Daftar Umum Merek
April 2011 dan Mahkamah Agung mengadili
dengan segala akibat hukumnya.
Global
Brands
Negeri
LLC
Jakarta
tersebut
Pusat
Nomor
sendiri perkara ini dengan amar Putusan.
untuk
melaksanakan
pembatalan
Penambahan elemen RIO dibelakang kata
Mengabulkan permohonan kasasi dari
ORIO tidak lah membuat merek ORIORIO
Pemohon Kasasi : Kraft Foods Global Brands llc.
menjadi berbeda dengan merek OREO. melihat
tersebut ; Membatal kan putusan Pengadilan
persamaan- persamaan yang ada antara merek
Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
OREO milik Penggugat dengan Merek ORIORIO
Nomor : 91/MEREK/2010/PN.NIAGA.JKT.PST.
Tergugat sebagaimana yang te lah Penggugat
tangga l 5 April 2011 diperintahkan Tergugat
uraikan di atas dan dengan melihat bahwa
untuk tidak mengajukan permintaan pendaftaran
ternyata
merek-merek yang memiliki persamaan pada
produk-produk dengan mempergunakan Merek
keseluruhannya
pada
ORIORIO Tergugat, tentunya keberadaan Merek
pokoknya dengan Merek “ORIORIO” Tergugat,
ORIORIO Tergugat memiliki potens i untuk
yang diduga dilandasi oleh itikad tidak baik untuk
membingungkan konsumen ataupun khalayak
meniru dan membonceng keterkenalan merek
ramai mengingat persamaan yang sangat kenta l
“OREO” milik Penggugat. Memerintahkan turut
antara produk- produk dengan Merek ORIORIO
maupun
persamaan
Tergugat
juga
telah
memproduksi
IV. PENUTUP
Tergugat dengan produk-produk dengan merek
OREO
milik
Penggugat,
berpendapat
bahwa
maka
Penggugat
sudah
A. Kesimpulan
selayaknya
Berdasarkan dari uraian tersebut maka
pendaftaran Merek ORIORIO Tergugat harus
dapat diambil kesimpulan bahwa :
dibatalkan dan Daftar Umum Merek.
1. Sistem yang dianut dalam Undang-Undang
Dalam hal pemeriksa menyatakan bahwa
No. 15 Tahun 2001 (UU Merek) tentang
permohonannya dapat disetujui untuk didaftar,
Merek yaitu Sistem Konstitutif, yaitu bahwa
atas persetujuan Direktur Jenderal Hak Kekayaan
hak atas Merek timbul karena pendaftaran.
Intelektual
diumumkan
Hal ini tercantum dalam UU Merek yang
dalam Berita Resmi Merek. Bila sebaliknya,
berbunyi sebagai berikut "Hak atas Merek
permohonan tidak dapat didaftar atau ditolak, atas
adalah hak eksklusif yang diberikan oleh
persetujuan Direktur Jenderal Hak Kekayaan
Negara kepada pemilik Merek yang terdaftar
Intelektual hal tersebut diberitahukan secara
dalam Daftar Umum Merek untuk jangka
tertulis kepada pemohon atau kuasanya dengan
waktu tertentu dengan menggunakan sendiri
menyebutkan
atau
Merek tersebut atau memberikan izin kepada
kuasanya diberikan kesempatan selama 30 (tiga
pihak lain untuk menggunakannya". Namun
puluh)
atau
kadang dalam pelaksanaannya antara praktek
tanggapannya dengan menyebutkan alasan atas
dan isi peraturan terjadi perbedaan. Dalam hal
keputusan penolakan untuk didaftar. Direktorat
ini
Jenderal Hak Kekayaan Intelektual akan serta
berbagai
merta menetapkan keputusan secara tertulis
keterlambatan mendapatkan sertifikat merek,
tentang
penolakan
yang
mereka
dengan
permohonan
hari
tersebut
alasannya.
Pemohon
menyampaikan
keberatan
permohonan
menyebutkan
pendaftaran
alasan
jika
pemohon atau kuasanya tidak menyampaikan
keberatan
atau
tanggapannya.
perbedaan
faktor,
karena
misalnya
seharusnya
adanya
:
berdasarkan
adanya
Undang-
Undang yang mengatur sudah menerimanya.
2. Perlindungan hukum merek yang diberikan
haI
baik kepada merek asing atau lokal, terkenal
permohonan ditolak, segala biaya yang telah
atau tidak terkenal hanya diberikan kepada
dibayarkan
merek
kepada
Direktorat
Dalam
timbulnya
Jenderal
Hak
terdaftar,
namun
terhadap
merek
Kekayaan Intelektual tidak dapat ditarik kembali.
terkenal yang tidak terdaftar perlindungan
Sedangkan
hukum tersebut tetap diberikan berdasarkan
jika
pemohon
atau
kuasanya
menyampaikan keberatan atau tanggapan dan
Pasal
6
ayat
(1)
huruf
pemeriksa melaporkan bahwa tanggapan tersebut
Perlindungan
dapat diterima, atas persetujuan Direktur Jenderal
perlindungan yang bersifat preventif maupun
Hak Kekayaan Intelektual, permohonan itu akan
represif. Perlindungan hukum yang bersifat
diumumkan dalam Berita Resmi Merek.
preventif dilakukan melaui pendaftaran merek,
hukum
b
UU
dapat
Merek.
berupa
sedangkan perlindungan hukum yang bersifat
represif dilakukan jika terjadi pelanggaran
merek melalui gugatan perdata dan atau
tuntutan ganti rugi.
6
HARIS,
GUGATAN PEMBATALAN MEREK TERDAFTAR OLEH PEMILIK MEREK TERKENAL
( Studi Kasus: Putusan MA No. 402 K/Pdt .Sus/2011).
TRANSPARENCY, Jurnal Hukum Ekonomi September 2013
3. Gugatan pembatalan merek terdaftar oleh
merek-merek
merek terkenal di Indonesia dapat diajukan
oleh pemilik merek terkenal yang terdaftar di
Indonesia
maupun
tidak
terkenal
secara
tidak
bertanggung jawab.
2. Mengingat
hal
yang
menyangkut
merek
terdaftar,
terkenal hanya diatur secara sumir dalam
melalui pengadilan niaga. Melalui Pengadilan
Undang-Undang Merek Nomor 15 Tahun
Niaga
2001 (UU
berdasarkan
yang
7
prosedur
pembatalan
Merek),
maka dalam
rangka
merek yang berlaku (Pasal 80 UU Merek).
tuntutan kepastian hukum, disarankan kepada
Terhadap merek terkenal yang tidak terdaftar
pemerintah
di Indonesia, gugatan pembatalan tersebut
untuk
dapat dilakukan bersamaan dengan proses
menyempurnakan
gugatan pembatalan dengan merek lain yang
merumuskan secara jelas dan tegas tentang
memiliki persamaan pada pokoknya dengan
criteria
merek
perlindungan
yang
Berdasarkan
belum
didaftarkan
Putusan
Mahkamah
tersebut.
Agung
dan
pembuat
undang-undang
mengamandemen
UU
merek
atau
Merek
terkenal
dengan
dan
hukumnya.
sistem
Selanjutnya
dirasakan perlu dibentuknya suatu lembaga
gugatan pembatalan merek terdaftar oleh
yang
diatur
merek terkenal merupakan suatu pelanggaran
bertugas untuk mensurvei masyarakat atas
terhadap Pasal 4, Pasal 5, Pasal 6, Pasal 77,
pengetahuannya
Pasal 80 UU Merek
Tentu saja lembaga ini baru dapat berjalan
dengan baik
B. Saran
oleh
undang-undang
mengenai
suatu
yang
merek.
apabila kententuan tentang
merek terkenal tersebut sudah jelas.
Berdasarkan uraian-uraian pada bab-bab
3. Pelaku usaha hendaknya dalam membuat
terdahulu dan kesimpulan-kesimpulan tersebut di
suatu merek
atas, dapat dirumuskan saran-saran sebagai
sehingga tidak mudah untuk ditiru oleh
berikut:
pengusaha lain dan menghindari perbuatan
1. Sebaiknya
perlindungan
terhadap
merek-
merek terkenal terus ditingkatkan dengan
merek
yang
daya pembeda yang kuat
meniru
merek
didaftarkan.
melakukan penegakan hukum yang tegas
terhadap para pihak yang memanfaatkan
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Jono. Hukum Kepailitan. Jakarta:Sinar Grafika, 2010.
Sunarmi. Hukum Kepailitan. Medan: USU Press, 2009.
Peraturan Perundang-Undangan
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan PKPU.
yang
telah
Website
Perkembangan Infrastruktur Telekomunikasi http://id.scribd.com/doc/3322937 (diakses terkahir tanggal
14 April 2013).
Peradilan Niaga http://viedkamedia.wordpress.com/peradilan-niaga/ (diakses terkahir tanggal 24 April
2013).
8
HARIS,
GUGATAN PEMBATALAN MEREK TERDAFTAR OLEH PEMILIK MEREK TERKENAL
( Studi Kasus: Putusan MA No. 402 K/Pdt .Sus/2011).
Download