| Pengantar Manajemen

advertisement
| Pengantar Manajemen
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Berbagai kebutuhan hidup yang tidak terbatas dan kemampuan terbataslah
yang mendorong manusia untuk berhubungan dengan manusia lainnya, karena
manusia merupakan makhluk sosial. Sejalan dengan tingkat kematangan
(keinginan dan kemampuannya) hubungan tersebut terus bergerak dinamis
dimulai dari tingkat yang sederhana, hingga tingkat hubungan yang modern.
Sebuah organisasi adalah pola hubungan banyak yang saling terjadi secara
stimulan yang menjadi jalan bagi orang dengan pengarahan dari manajer untuk
mencapai sasaran bersama.
Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan
tujuan
organisasi
melalui
rangkaian
kegiatan
berupa
perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian orang – orang serta sumber daya
organisasi lainnya.
(Nickels, Mc Hugh and McHugh) 1997
Dengan demikian ketika sebuah perusahaan mulai berdiri maka perlu
adanya manajemen untuk mewujudkan tujuan perusahaan tersebut dengan melalui
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dalam
kegiatan suatu perusahaan. Setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan
dalam setiap kegiatan organisasinya, baik perencanaan produksi, perencanaan
rekrutmen karyawan baru, maupun perencanaan anggarannya. Perencanaan
merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran dan menetapkan
bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan harus menetapkan
tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan proses – proses
perencanaan. Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk
organisasi, sebab perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen dalam
| Penerapan Manajemen PT TRI R JAYA PURNAMA
1
| Pengantar Manajemen
mengambil suatu keputusan dan tindakan. Oleh karena itu lewat bantuan seorang
manajer di PT TRI R JAYA PURNAMA kami mencoba mendengarkan dan
memahami bagaimana manajemen sesungguhnya terjadi di perusahaan.
1.2 Landasan Teori
Istilah management berasal dari “manage” dan kata manage berasal dari
bahasa Italia yaitu “maneggio” dan berasal dari kata “manus” yang artinya hand
atau tangan. Manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan usaha – usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya – sumber daya organisasi lain agar mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan. Menurut salah satu ahli yaitu James S.F Stoner
mendefinisikan manajemen sebagai proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengawasan upaya (usaha-usaha)
anggota organisasi dan
menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Beberapa kesimpulan tentang manejemen: Manajemen digunakan terhadap
usaha – usaha kelompok dan bukan terhadap individu, manajemen adalah
persoalan pencapaian tujuan – tujuan dengan suatu kelompok orang, harus
terdapat penyatuan pikiran, perasaan, kemauan, tenaga, bahan – bahan, alat – alat
serta penggunaan waktu dan ruang, manajemen merupakan suatu hal yang dapat
dipelajari, manajemen tidak berwujud, tetapi dapat dilihat hasil – hasilnya,
manajemen merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan, manajemen terdapat di
segala bidang kehidupan, manajemen merupakan pengertian umum yang tersusun
atas fungsi – fungsi yang merupakan kegiatan universal.
Fungsi – fungsi manajemen yaitu perencanaan (planning) berupa
penentuan yang akan dilakukan, apa yang akan atau yang harus dicapai, serta
penentuan tujuan dan identifikasi langkah – langkah yang tepat untuk mencapai
tujuan, pengorganisasian (organizing) yaitu bagaimana mengalokasikan sumber
daya manusia dan bahan dengan kombinasi yang tepat untuk implementasi dari
| Penerapan Manajemen PT TRI R JAYA PURNAMA
2
| Pengantar Manajemen
rencana yang sudah dibuat, pengarahan (actuating) yaitu kegiatan memberikan
pedoman atau arahan bagi kegiatan orang lain dalam arahan yang tepat demi
rencana tindak lanjut, pengkoordinasian (coordinating) yaitu tindakan kordinasi
atau sinkronisasi dan penyatuan tindakan kelompok orang dalam organisasi
harmonis, pengawasan (controlling) yaitu tindakan memantau kinerja atau
tindakan membandingkan hasil – hasil dengan tujuan, serta tindakan mengadakan
perbaikan, proses pengumpulan dan penafsiran umpan balik kinerja sebagai dasar
tindakan konstruktif dan perbaikan – perbaikan bila dipandang perlu.
Pembuatan keputusan yaitu proses serangkaian kegiatan yang akan
dilakukan dalam penyelesaian suatu masalah. Bentuk keputusan ini bisa berupa
keputusan yang diprogram atau tidak, bisa juga dibedakan antara keputusan yang
dibuat dibawah kondisi kepastian, resiko dan ketidak pastian. Keputusan
Terprogram (Programmed Decisions) adalah penyelesaian masalah rutin yang
ditetapkan peraturan, prosedur atau kebiasaan. Contoh : penetapan gaji untuk
karyawan baru, menetapkan besarnya persediaan bahan baku, prosedur
penerimaan karyawan baru, dan lain sebagainya. Keputusan Tidak terprogram
(Nonprogrammed Decisions) adalah penyelesaian spesifik yang diciptakan lewat
proses tidak terstruktur untuk
menangani masalah non rutin. Contoh :
pengalokasian sumber daya – sumber daya organisasi, penjualan yang merosot
tajam, pemakaian teknologi yang modern dan sebagainya.
Keputusan dengan kepastian, resiko dan ketidakpastian ini tergantung dari
beberapa aspek yang tidak dapat diperkirakan dan dipastikan sebelumnya, seperti
reaksi pesaing, perubahan perekonomian, perubahan teknologi, perilaku
konsumen dan sebagainya. Proses pembuatan keputusan: pemahaman dan
perumusan masalah, pengumpulan dan analisa data yang relevan, pengembangan
alternatif, pengevaluasian terhadap alternatif terbaik, implementasi keputusan,
evaluasi atas hasil keputusan. Keterlibatan bawahan dalam pembuatan keputusan
dapat bersifat resmi misal dengan pembuatan kelompok, bisa juga bersifat tidak
resmi misal dengan meminta gagasan dan saran – saran. Pembuatan keputusan
yang didasarkan pada sifat formal lebih efektif karena banyak masukan – masukan
| Penerapan Manajemen PT TRI R JAYA PURNAMA
3
| Pengantar Manajemen
pengetahuan yang lainnya. Karakteristik situasi keputusan dan gaya pembuatan
keputusan manajemen akan mempengaruhi dan menetukan apakah pembuatan
keputusan dilakukan secara kelompok atau tidak.
Perencanaan adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu
untuk
mencapai
sasaran
tersebut.
Sasaran
adalah
suatu
tujuan
yang
dikarakteristikkan dengan suatu perbandingan jangka waktu yang pendek dan
spesifik, pencapaian yang dapat diukur. Salah satu fungsi manajer adalah
membuat rencana, bukan berarti manajer yang bertanggung jawab kepada keadaan
dan pembuatan rencana tersebut, sebab tugas manajer bukan hanya membuat
rencana saja, tapi dia harus memikirkan bagaimana agar perusahaan atau
organisasinya dapat terus berlangsung. Dalam setiap organisasi mempunyai
perencanaan sendiri – sendiri yang berbeda satu sama lain.
Hal yang
membedakan ini karena : perbedaan dalam bentuk organisasi dan misi yang akan
dicapai dalam mewujudkan tujuannya, dalam organisasi yang sama diperlukan
perencanaan yang berbeda karena perbedaan waktu pelaksanaannya, dan setiap
manajer mempunyai gaya kepemimpinan sendiri – sendiri sehingga perencanaan
yang diambil juga berbeda. Ada lima dasar penggolongan rencana yaitu : bidang
fungsional, tingkatan organisasional, sifat, waktu dan unsur – unsur rencana yang
diwujudkan dalam bentuk anggaran, program dan kebijaksanaan.
Rencana operasional meliputi perencanaan terhadap kegiatan – kegiatan
operasional dan bersifat jangka pendek. Rencana operasional merupakan
penjabaran dari perencanaan strategik, adapun bentuk dari perencanaan ini yaitu
berupa anggaran dan prinsip – prinsip operasional yaitu : consentrated, integrated,
continue, dan multi instansional approach. Ada dua bentuk rencana operasional
yaitu : rencana sekali pakai yaitu kegiatan yang tidak digunakan lagi setelah
tercapainya tujuan dan ini sifatnya lebih terperinci karena hanya sekali pakai,
misal rencana pembelian dan pemasangan mesin komputer. Bentuk dari rencana
ini berupa program, proyek dan anggaran. Rencana tetap yaitu berupa pendekatan
– pendekatan standar untuk penanganan – penanganan situasi – situasi yang dapat
diperkirakan terlebih dahulu dan akan terjadi berulang – ulang. Wujud dari
| Penerapan Manajemen PT TRI R JAYA PURNAMA
4
| Pengantar Manajemen
rencana ini adalah berupa kebijaksanaan, prosedur dan aturan. Kebijaksanaan
yaitu pedoman umum dalam pembuatan keputusan, mengenai apa yang dapat
dibuat dan apa yang tidak dapat dibuat. Prosedur yaitu urut – urutan pekerjaan
yang harus dilakukan yang tergambar dalam instruksi yang terperinci. Peraturan
merupakan pernyataan tentang boleh tidaknya suatu kegiatan dilakukan dalam
situasi tertentu.
Struktur organisasi didefinisikan sebagai mekanisme – mekanisme formal
organisasi diolah. Struktur ini terdiri atas unsur spesialisasi kerja, standarisasi,
koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran
satuan kerja. Faktor – faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi
yaitu strategi organisasi pencapaian tujuan, perbedaan teknologi yang digunakan
untuk memproduksi output akan membedakan bentuk struktur organisasi,
kemampuan dan cara berpikir para anggota serta kebutuhan mereka juga
lingkungan sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur
perusahaan, besarnya organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur
organisasi. Unsur – unsur struktur organisasi terdiri dari spesialisasi kegiatan,
koordinasi kegiatan, standarisasi kegiatan, sentralisasi dan desentralisasi
pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.
Bagan organisasi memperlihatkan tentang susunan fungsi – fungsi dan
departementasi
yang
menunjukkan
hubungan
kerja
sama.
Bagan
ini
menggambarkan lima aspek utama suatu struktur organisasi, yaitu : pembagian
kerja, rantai perintah, tipe pekerjaan yang dilaksanakan, pengelompokan segmen –
segmen pekerjaan dan tingkatan manajemen. Menurut Henry G. Hodges dapat
digambarkan sebagai berikut: Bentuk Piramidal, merupakan bentuk yang paling
banyak digunakan, sederhana, jelas dan mudah dimengerti. Bentuk Vertikal,
hampir sama dengan bentuk piramidal dalam pelimpahan kekuasaan. Bentuk
Melingkar, menekankan pada hubungan antara satu jabatan dengan jabatan lain.
Kekuasaan adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh kepada
orang lain. Dalam suatu organisasi pemimpinlah yang bertanggung jawab
terhadap
pelaksanaan
tugas
dengan
sebaik
–
| Penerapan Manajemen PT TRI R JAYA PURNAMA
baiknya.
Dan
dalam
5
| Pengantar Manajemen
mempertanggung jawabkan bukan berarti dia sendiri yang melakukan, karena
waktu, perhatian dan pengetahuan yang terbatas, maka dapat menunjuk seseorang
yang tepat untuk melaksanakannya, ini bisa lini dan bisa staf. Kualifikasi yang
haru dipenuhi oleh orang yang duduk sebagai staf yaitu dengan menganalisa
melalui metode kuisioner, observasi, wawancara atau menggabungkan ketiganya.
Kualifikasi utama yaitu memiliki keahlian pada bidangnya dan punya loyalitas
yang tinggi konsekuensi organisasi yang menggunakan staf yaitu menambah biaya
administrasi, struktur organisasi menjadi kompleks dan kekuasaan, tanggung
jawab serta akuntabilitas.
Wewenang merupakan syaraf yang berfungsi sebagai penggerak dari pada
kegiatan – kegiatan. Wewenang juga tergantung pada kemampuan ilmu
pengetahuan, pengalaman dan kepemimpinan. Wewenang berfungsi untuk
menjalankan kegiatan – kegiatan yang ada dalam organisasi. Wewenang dapat
diartikan sebagai hak untuk memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu agar tujuan dapat tercapai. T. Hani Handoko membagi
wewnag dalam dua sumber yaitu teori formal (pandangan klasik) dan teori
penerimaan. Wewenang formal merupakan wewenang pemberian atau
pelimpahan dari orang lain. Wewenang ini berasal dari tingkat masyarakat yang
sangat tinggi dan secara hukum diturunkan dari tingkat ke tingkat. Berdasarkan
teori penerimaan (acceptance theory of authority) wewenang timbul hanya bila
hal itu diterima oleh kelompok atau individu kepada siapa wewenang tersebut
dijalnkan, dan ini tidak tergantung pada penerima. Agar wewnang yang dimiliki
oleh seseorang dapat ditaati oleh bawahan maka diperlukan adanya : kekuasaan,
tanggung jawab dan akuntabilitas dan pengaruh (influence). Untuk mencapai
tujuan organisasi yang efektif dan efisien, maka perlu adanya pendelegasian tugas
dari atasan ke bawahan. Delegasi dapat diartikan sebagai pelimpahan wewenang
dan tanggung jawab formal dari atasan kepada orang lain untuk melaksanakan
tugas tertentu. Sedang delegasi wewenang diartikan sebagai proses pengalihan
wewenang dari atasan kepada orang yang ditunjuk.
Sentralisasi berarti ada
pemusatan
tingkat
dalam
pendelegasian
wewenang
pada
atas,
sedang
desentralisasi berhubungan dengan sampai dimana manajer melimpahkan
| Penerapan Manajemen PT TRI R JAYA PURNAMA
6
| Pengantar Manajemen
wewenangnya kepada bawahan, apakah hanya sampai dikepala bagian, kepala
devisi, atau kepala cabang dan lain sebagainya. Beberapa faktor yang
mempengaruhi derajat desentralisasi yaitu : filsafat manajemen, ukuran dan
tingkat pertumbuhan organisasi, strategi dan lingkungan organisasi, penyebaran
geografis
organisasi,
tersedianya
peralatan
pengawasan
yang
efektif,
keanekaragaman produk dan jasa, karakteristik organisasi lainnya dan kualitas
manajer.
Menurut Stoner kepemimpinan adalah sebagai proses mengarahkan dan
mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan tugas. Ada tiga implikasi
penting, pertama, kepemimpinan melibatkan orang lain (bawahan atau pengikut).
Kedua, kepemimpinan merupakan pembagian kekuasaan yang tidak seimbang
diantara para pemimpin dan anggota kelompok. Ketiga, kepemimpinan di
samping dapat mempengaruhi bawahan juga mempunyai pengaruh. Untuk
mempelajari kepemimpinan menggunakan tiga pendekatan. Pendekatan pertama
bahwa kepemimpinan itu tumbuh dari bakat, kedua kepemimpinan tumbuh dari
perilaku, ketiga bersandar pada pandangan situasi (situasionair perspective).
Pandangan ini berasumsi bahwa kondisi yang menentukan efektifitas pemimpin.
Secara alamiah bahwa orang yang mempunyai sifat kepemimpinan adalah
orang yang lebih agresif, lebih tegas dan lebih pandai berbicara dengan orang lain
serta lebih mampu dan cepat mengambil keputusan yang akurat. Ukuran dalam
pencarian ciri kepemimpinan menggunakan dua pendekatan: 1) membandingkan
bawahan dengan pemimpin, 2) membandingkan ciri pemimpin yang efektif
dengan yang tidak efektif. Pemimpin yang efektif bukan tergantung pada ciri
tertentu, tapi pada seberapa baik ciri pemimpin cocok dengan kebutuhansituasi
yang sedang dihadapinya. Kecerdasan, inisiatif dan keyakinan diri merupakan
tingkat dan prestasi manajerial yang tinggi di samping terletak pada kemampuan
pengawasan manajerial dan penggunaan metode supervisi yang tepat untuk situasi
tertentu.
| Penerapan Manajemen PT TRI R JAYA PURNAMA
7
| Pengantar Manajemen
Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang
berinteraksi dan mengoordinasi kerja mereka untuk tujuan tertentu. Definisi ini
memiliki tiga komponen. Pertama, dibutuhkan dua orang atau lebih. Kedua, orang
– orang dalam sebuah tim memiliki interaksi regular. Ketiga, orang – orang dalam
sebuah tim memiliki tujuan kinerja yang sama. Jenis-jenis Tim : Tim Formal, Tim
Vertikal,
Tim
Horizontal,
Tim
dengan
Tujuan
Khusus,
Tim
dengan
Kepemimpinan Mandiri, Tim di Lingkungan Kerja yang baru.
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana manajemen dalam PT TRI R JAYA PURNAMA berjalan dan
bagaimana seorang manajer menjadi manajer sepenuhnya di dalam
perusahaan PT TRI R JAYA PURNAMA.
2. Bagaimana PT TRI R JAYA PURNAMA mengambil suatu langkah
ataupun dalam membuat keputusan-keputusan baik yang sifatnya
menengah maupun krusial bagi perusahaan.
3. Bagaimana perencanaan strategi dalam PT TRI R JAYA PURNAMA
berjalan.
4. Bagaimana pula perencanaan operasional dalam kegiatan rutin PT TRI R
JAYA PURNAMA dapat terlaksana.
5. Apa struktur organisasi yang diterapkan oleh PT TRI R JAYA
PURNAMA
6. Bagaimana kekuasaan dan distribusi wewenang turun di dalam PT TRI R
JAYA PURNAMA serta apa dasar-dasar petinggi perusahaan memberikan
hal tersebut.
7. Bagaimana kepemimpinan di dalam perusahaan PT TRI R JAYA
PURNAMA dan seberapa penting peran kepemimpinan dalam perusahaan
ini.
8. Bagaimana tim dan kerjasama kelompok bisa berjalan di PT TRI R JAYA
PURNAMA.
| Penerapan Manajemen PT TRI R JAYA PURNAMA
8
| Pengantar Manajemen
1.4 Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui bagian – bagian dalam pengorganisasian yang sangat
berpengaruh dalam sebuah hubungan kerja di Perusahaan
2. Untuk mengetahui proses manajemen dalam Perusahaan
3. Untuk mengetahui cara perusahaan dalam mengimplementasikan proses
manajemen ke dalam organisasi perusahaan
| Penerapan Manajemen PT TRI R JAYA PURNAMA
9
| Pengantar Manajemen
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Manajemen dan Manajer
Melihat PT TRI R JAYA PURNAMA saat ini umumnya berpegang pada
organisasi modern dimana multitasking yang luwes lebih diutamakan. Hal ini
karena tugas di suatu badan usaha tidak lagi hanya sekedar beberapa tugas tapi
berkembang ke arah yang lebih kompleks. Untuk perusahaan ini sendiri menganut
sistem organisasi modern dimana sistem tersebut lebih efisien dan efektif menurut
pimpinan yang membuat kebijakan perusahaan.
Menurut perusahaan ini sendiri, Manajemen sendiri merupakan suatu
pengaturan pengawasan yang intinya mencakup keseluruhan bagaimana
perusahaan dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Sedangkan manajer
merupakan profesi yang ditawarkan oleh perusahaan secara legal maupun tidak
yang gunanya adalah mengatur dan mengawasi jalannya usaha untuk lebih efektif
lagi. Setiap perusahaan pasti memerlukan manajer dan manajemen. Jika tidak ada
manajer resmi, pastilah di dalam kegiatannya ada seseorang yang dominan untuk
menyelesaikan beberapa masalah. Orang tersebut bisa juga dikategorikan sebagai
manajer walaupun tidak diakui oleh perusahaan.
Manajer
dan
keseluruhan
komponen
perusahaan
akan
berusaha
semaksimal mungkin untuk memajukan usahanya. Manajer tidak dapat menjamin
sebuah perusahaan mengalami kemajuan karena masih banyak faktor lain yang
tidak dapat begitu saja dihilangkan oleh manajer. Tetapi manajer yang baik tau
bagaimana memanfaatkan atau menghilangkan masalah tersebut sehingga
perusahaan berjalan lancar efektif dan efisien. Disitulah beratnya tanggung jawab
seorang manajer di sebuah perusahaan. Peran seorang manajer besar di dalam
perusahaan, karena seorang manajer membawa pengaruh besar terhadap
karyawan-karyawan di perusahaan.
| Penerapan Manajemen PT TRI R JAYA PURNAMA
10
| Pengantar Manajemen
Setiap perusahaan tidak ada kata cukup dalam membuat segalanya efektif
dan efisien, setidaknya begitulah yang dikatakan seorang manajer dari PT TRI R
JAYA PURNAMA. Setiap manajer masih terus mengusahakan agar perusahaan
semakin efektif dan efisien tiap waktu. Hal tersebut mengharuskan seluruh
anggota perusahaan bekerja keras, namun yang patut kita perhatikan di sini adalah
seorang manajer yang berpikir keras bagaimana masalah – masalah bisa
terselesaikan. Hal tersebut bukanlah perkara yang mudah dan patut diapresiasi.
Tujuan perusahaan tentu mendapatkan keuntungan sebesarnya disamping
memakmurkan karyawan dan sekeliling lewat lowongan kerja dan juga
mendorong perusahaan naik ke kancah nasional maupun internasional dan
menyeimbangkan neraca perdagangan dengan mendorong nilai ekspor. Selama ini
manajer PT TRI R JAYA PURNAMA melakukan tugas yang luar biasa dan telah
mendorong perusahaan sebagai penguasa di daerah dalam bisnis yang dilakukan.
Tujuan perusahaan sendiri diakui semakin dekat dengan mencakup berbagai
wilayah untuk ekspansi usaha.
Sistem bonus diberikan sebagai rangsangan bagi para pekerja untuk
melakukan tugas yang ekstra. Mendorong pekerja lebih baik juga dilakukan
dengan lelang promosi jabatan supervisor. Terkadang perusahaan ini juga
mengajak setiap karyawan untuk melakukan karyawisata.
2.2 Pembuatan Keputusan
Suatu masalah tidak selamanya merupakan suatu masalah. Kadang
masalah juga merupakan kesempatan yang tertutup dengan sampul. Nah, disinilah
peran manajer untuk membuka sampul tersebut dan menjadikannya suatu
kesempatan. Jika memang tidak bisa diminimalisir dampak negatif yang terjadi,
maka seorang manajer bertanggung jawab untuk mencari alternatif dan membuat
penyelamatan. Manajer di PT TRI R JAYA PURNAMA ini sendiri mengakui
beratnya tugas tersebut karena kadang mereka harus membuat keputusan penting
bagi perusahaan.
| Penerapan Manajemen PT TRI R JAYA PURNAMA
11
| Pengantar Manajemen
Setiap perusahaan berusaha sebaik mungkin untuk meminimalisir masalah
yang ada di perusahaan khususnya menyangkut hal – hal operasional. Di beberapa
kesempatan langka, masalah di dalam perusahaan – perusahaan mungkin bisa
menjadi suatu kesempatan. Namun sebagaimana yang kita semua tau bahwa teori
kadangkala tidak sama dengan praktek. Dibeberapa kesempatan perusahaan
merasa bahwa dengan menyelesaikan masalah – masalah tersebut perusahaan
sudah cukup beruntung tanpa harus memikirkan bagaimana mengubahnya untuk
menjadi sebuah kesempatan seperti yang diinginkan.
Untuk hal itulah manajer ditunjuk, untuk menyelesaikan beberapa masalah
atau isu yang terkait dalam bidang yang dipegangnya. Dalam permasalahan yang
krusial tentu perusahaan harus merundingkannya kembali dengan kepala
perusahaan dan beberapa yang menaruh investasi pada perusahaan. Namun dalam
masalah operasional di lapangan atau beberapa masalah yang menyangkut bidang
yang dipegang khusus oleh seorang manajer, perusahaan akan berusaha
menyelesaikannya sendiri. Secara umum perusahaan hanya meminta penjelasan
dari karyawan mengenai masalah – masalah yang ada, namun dalam pengambilan
keputusan perusahaan tidak dapat memberikan sepenuhnya kepada karyawan
karena manajer lah yang bertanggung jawab oleh karena itu perusahaan akan
sepenuhnya menyelesaikan masalah tersebut dengan beberapa pertimbangan serta
permintaan saran dari ahli atau senior jika memang diperlukan.
Keputusan
tidak
terencana
biasanya
diambil
ketika
perusahaan
menghadapi persoalan yang genting atau krusial. Saat itulah seorang manajer yang
berwenang harus membuat keputusan secara kritis. Namun hal tersebut amat
jarang terjadi. Kejadian yang membutuhkan keputusan tidak terencana yang besar
bahkan biasanya langsung diambil dari kepala perusahaan atau direktur
perusahaan sendiri.
Dalam pemecahan masalah yang ada di dalam lingkup perusahaan,
alternatif persoalan biasanya diambil lewat pengalaman seorang manajer.
Seseorang manajer ditunjuk ketika sudah mengalami pengalaman di dalam
perusahaan tersebut selama beberapa tahun. Hal itu akan sangat berguna karena
| Penerapan Manajemen PT TRI R JAYA PURNAMA
12
| Pengantar Manajemen
seorang manajer tentu telah belajar banyak dari senior dan atasan yang ada
mengenai bagaimana harus bertindak. Selain itu pendidikan informal yang
umumnya diambil perusahaan seperti pelatihan-pelatihan manajerial akan sangat
berguna disini dalam pengambilan keputusan. Literatur dan buku adalah salah satu
sarana pemecahan masalah di dunia nyata. Hal itu dipelajari saat seseorang
mengambil gelar sarjana, hal itulah mengapa di beberapa fakultas seperti
ekonomi, teknik, bahkan hukum dan kesehatan, pelajaran manajemen amat
diperlukan. Hal tersebut dikarenakan keahlian kita dalam mengelola suatu
masalah pada nyatanya akan selalu ada dalam dunia nyata khususnya dalam
berprofesi. Seorang manajer saat ini dituntut untuk terlebih dahulu mempunyai
pengalaman kerja yang tinggi serta sering mengikuti latihan karena diharapkan
seorang manajer mampu menyelesaikan masalah dibawah tekanan.
Sebuah keputusan diikuti dengan pelaksanaan atau yang sering disebut
dengan implementasi keputusan dari manajer. Monitor hasil implementasi adalah
salah satu dari banyak tugas yang harus dilakukan seorang manajer. Seorang
manajer bukan saja harus mengambil keputusan tetapi juga harus mampu
mengawasi dan menjamin bahwa keputusan yang diambil akan menghasilkan
tindakan yang diharapkan. Jika kejadian keluar dari apa yang diharapkan, seorang
manajer harus kembali melakukan tugasnya untuk memutuskan keputusan lain.
Hal itu untuk menghindari kerugian dari tindakan yang diambil sebelumnya,
setidaknya seorang manajer harus mampu meminimalisirkan kerugian dari segala
keputusan yang diambilnya.
Sebuah keputusan baik bisa menjadi sebuah peraturan ketika keputusan
tersebut membawa pengaruh yang lebih baik bagi organisasi. Biasanya keputusan
yang dijadikan peraturan itu merupakan keputusan yang dibuat oleh petinggi
perusahaan. Ketika hasil dari keputusan tersebut dirasakan membuat arah
perusahaan lebih baik dari sebelumnya, maka petinggi perusahaan dipersilahkan
untuk menjadikannya peraturan bersama. Misalnya saja keputusan untuk membuat
karyawan mendapatkan bonus apabila target kerja melampaui target yang
diharuskan. Ternyata hal tersebut mempengaruhi semangat karyawan untuk
| Penerapan Manajemen PT TRI R JAYA PURNAMA
13
| Pengantar Manajemen
berpacu, sehingga yang awalnya keputusan tersebut hanya untuk moment tertentu
sampai saat ini masih diterapkan.
2.3 Perencanaan Strategi
Strategi tingkat korporasi adalah strategi paling tinggi yang dirumuskan
oleh manajemen puncak untuk mengawasi dan operasi dalam usaha. Strategi
tingkat korporasi adalah salah satu contoh perencanaan strategi yang setiap usaha
pasti memilikinya. Biasanya strategi tingkat korporasi adalah kebijakan yang
ditentukan dari atasan perusahaan agar perusahaan ini berjalan dengan maksud
dan tujuan para direksi tinggi. Strategi khusus seperti pelatihan rutin dan target
dalam bekerja merupakan strategi yang setingkat lebih bawah daripada strategi
tingkat korporasi. PT TRI R JAYA PURNAMA sendiri memiliki setiap strategi
tersebut saat menjalankan kegiatan operasional.
Setiap bidang fungsional di dalam perusahaan memiliki strategi masingmasing. Misalnya saja strategi di bidang pemasaran tentu akan berbeda dengan
yang ada di bidang akuntansi. Sayangnya strategi perusahaan di bidang-bidang
internal bukanlah sesuatu yang ingin diceritakan panjang lebar oleh manajer di PT
TRI R JAYA PURNAMA. Walaupun strategi perusahaan A tidak mungkin
sepenuhnya bisa ditiru dan diaplikasikan di perusahaan B, namun tetap saja
strategi perusahaan adalah sesuatu yang harus dijaga. Intinya adalah, strategi di
setiap bidang internal perusahaan bertujuan agar setiap bidang mampu
menjalankan tugasnya secara maksimal bahkan diatas target dengan kiat tertentu.
Bisnis atau perusahaan tentu melewati tahapan-tahapan yang umumnya
oleh ahli dibagi menjadi tiga tahapan. Tahap pertama sebagai struktur unit,
organisasi bisnis kecil di satu lokasi dengan produk dan pembuat keputusan
tunggal. PT TRI R JAYA PURNAMA tentu sudah melewati tahap ini. Hal ini
dikarenakan perusahaan bukan lagi sebuah bisnis kecil dengan pembuat keputusan
tunggal. Keputusan dibuat oleh berbagai manajer di berbagai bidang perusahaan.
Tahap pertama ini adalah bisnis yang baru berjalan. Sedangkan untuk perusahaan
| Penerapan Manajemen PT TRI R JAYA PURNAMA
14
| Pengantar Manajemen
menengah atau besar tahap pertama adalah tahap-tahap awal terbentuknya bisnis
di tahun-tahun awal.
2.4 Perencanaan Operasional
Rencana operasional seperti kita ketahui lebih banyak menyentuh
operasional perusahaan. Rencana di dalam perusahaan sendiri terbagi menjadi dua
yaitu rencana sekali pakai dan rencana untuk jangka waktu yang lama. Untuk
jangka waktu sekali pakai sebuah perusahaan biasanya sedang mengusung suatu
proyek.. Suatu proyek memerlukan strategi sekali pakai yang biasanya akan
ditentukan oleh kepala proyek tersebut. Proyek bisa berupa permainan tender atau
hal yang lainnya. Perusahaan skala menengah hingga besar sudah pasti sering
menemui kebijakan yang sekali pakai ini. Hal ini dikarenakan dalam situasi
khusus seperti dalam pengerjaan proyek, ada beberapa kebijakan yang tidak akan
sama seperti situasi pada umumnya. Termasuk juga di PT TRI R JAYA
PURNAMA.
Selain itu pula, budget ataupun anggaran merupakan salah satu dari
rencana operasi jangka pendek. Budget adalah hal yang amat penting bagi
perusahaan
mengingat
budget
adalah
tolak
ukur
perusahaan
dalam
menganggarkan sesuatu. Budget sendiri dikategorikan sebagai rencana sekali
pakai karena kebijakan penganggaran terjadi setiap bulan. Maksudnya, rencana
pengeluaran uang perusahaan dibuat setiap bulan. Sehingga angka anggaran bulan
ini akan berbeda dengan bulan besok dan seterusnya
Sedangkan rencana operasi jangka panjang terdiri dari kebijakan,
peraturan dan pedoman prosedur. Semua perusahaan dengan skala terkecil
sekalipun pasti memiliki kebijakan, peraturan dan pedoman prosedur. Tanpa
kesemuanya itu, perusahaan akan dihadapkan pada kekacauan. Kebijakan sendiri
dibuat oleh para petinggi perusahaan untuk dilakukan saat berada di perusahaan.
Sedangkan peraturan dan pedoman prosedur adalah langkah-langkah yang harus
dilakukan maupun yang tidak boleh dilakukan di dalam sebuah perusahaan.
| Penerapan Manajemen PT TRI R JAYA PURNAMA
15
| Pengantar Manajemen
Pedoman-pedoman ini sendiri dibuat dengan dasar logis, agar tujuan tertentu
dapat dicapai. Misalkan saja peraturan yang melarang karyawan untuk
membicarakan proyek diluar perusahaan. Hal itu dimaksudkan untuk menjaga
rahasia perusahaan tetap aman.
Kebijakan-kebijakan yang ada di dalam perusahaan sendiri telah melalui
beberapa tahap sebelum disahkan. Saran dari para manajer, kebijakan umum yang
ada di perusahaan lain dan literature merupakan sumber inspirasi dari setiap
kebijakan.
Seorang
manajer
yang
melihat
suatu
ketidakteraturan
atau
ketidakefisienan mampu merumuskan masalah tersebut, bisa jadi akan berujung
pada perumusan kebijakan baru. Tentu saja perumusan kebijakan baru akan
menghadapi tantangan dari para petinggi yang lainnya. Karena membuat
kebijakan harus diuji terlebih dahulu dan dilihat dampak besar maupun kecilnya.
2.5 Struktur Organisasi
Struktur organisasi PT TRI R JAYA PURNAMA pada saat ini biasanya
menggunakan garis staff. Dimana setiap divisi bertanggung jawab pada atasannya
masing-masing. Hal itu menjelaskan struktur organisasi manajerial yang berlaku
di perusahaan menengah hingga besar saat ini. PT ini sendiri telah menggunakan
garis staff dimana setiap divisi praktis bertanggung jawab pada manajer divisi.
Jadi tidak ada garis komando acak antara manajer beda divisi. Alasan
diterapkannya struktur organisasi ini agar garis tugas tidak acak dan seorang
manajer bisa fokus terhadap anggota divisinya. Selain itu seorang anggota hanya
dituntut tugas dari manajer divisi resminya.
Misalnya saja divisi pemasaran yang hanya bertanggung jawab pada
manajer pemasaran. Anggota-anggota divisi pemasaran cukup hanya sekedar tahu
kepala divisi yang lain tanpa diberi perintah oleh manajer divisi yang lain.
Sehingga perusahaan tersebut tidak lagi menggunakan struktur organisasi
sederhana dimana seetiap orang bisa menerima tugas yang amat berbeda dengan
keahlian yang ia punya.
| Penerapan Manajemen PT TRI R JAYA PURNAMA
16
| Pengantar Manajemen
Dengan menerapkan struktur organisasi seperti ini, perusahaan akan lebih
efektif dan efisien. Begitupula yang dirasakan oleh para petinggi dan penanggung
jawab di setiap divisi. Hal ini dikarenakan seorang manajer hanya bertanggung
jawab atas anggotanya. Sehingga kesalahan di divisi lain tidak akan berpengaruh
pada divisinya. Selain itu di sisi psikologis, setiap divisi akan berlomba untuk
merebut rasa prestisius unggul dari divisi yang lain sehingga memicu adanya rasa
semangat.
2.6 Kekuasaan dan Distribusi Wewenang
Kekuasaan dan distribusi kewenangan tidak jauh berbeda dengan struktur
organisasi. Karena struktur organisasi yang sudah rapi, memungkinkan kekuasaan
dan distribusi kewenangan turun kedalam divisi-divisi. Jika ada kegagalan tertentu
di dalam proyek yang sedang berjalan, maka yang bertanggung jawab adalah
manajer dari divisi yang sedang bermasalah tersebut.
Seseorang yang mendapat kekuasaan biasanya terjadi karena mempunyai
keahlian yang tidak dimiliki oleh karyawan lain. Hal itu bisa berupa gelar sarjana
yang lebih tinggi dan memang dibutuhkan oleh perusahaan, atau lebih berbentuk
sikap yang memang bisa memimpin suatu divisi. Di PT TRI R JAYA PURNAMA
ini, seorang manajer umumnya merupakan orang yang telah berpengalaman
memimpin divisi minimal 3 tahun kerja.
Kekuasaan sendiri berarti mampu menghukum dan memberi penghargaan
secara adil pada anggota kelompoknya. Didalam kehidupan nyata terkadang
pemimpin sulit untuk mengimbangi itu. Maka dari itu telah ditetapkan mekanisme
resmi mengenai reward and punishment. Sehingga pemberian hal tersebut bisa
terbagi secara adil tanpa melibatkan penilaian subjektif.
Kadang, kekuasaan bisa juga didapat dari legitimasi sah dari pendahulu
atau orang kepercayaan. Hal tersebut bisa terjadi karena perusahaan berbentuk
family company. Hal ini terjadi ketika komisaris adalah anggota keluarga yang sah
dari pendiri perusahaan.
| Penerapan Manajemen PT TRI R JAYA PURNAMA
17
| Pengantar Manajemen
2.7 Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan salah satu hal yang harus ada di dalam setiap
organisasi. Tanpa pimpinan sebuah organisasi akan berjalan tanpa pasti. Banyak
teori yang mengungkapkan tentang hal-hal yang harus dimiliki seorang pemimpin.
Akan tetapi beberapa hal yang harus dimiliki seorang pemimpin antara lain adalah
sikap visioner. Pemimpin yang baik memiliki visi jauh ke depan sehingga tahu
apa tujuan organisasi dan berusaha bersama-sama dengan anggota untuk
meraihnya. Pemimpin yang baik juga merupakan pemimpin dengan semangat
yang tingi untuk mencapai suatu keberhasilan. Pemimpin yang baik bukanlah
seseorang yang pasif dalam menanggapi sesuatu khususnya masalah di dalam
suatu organisasi. Mereka akan bergairah untuk menyelesaikan apa yang harus
mereka lakukan serta tetap fokus.
Di dalam suatu perusahaan atau organisasi pemimpin juga haruslah
merupakan orang yang bijak dan cerdas dalam menangani masalah. Menjadi
seorang pemimpin seperti manajer berarti mereka dibutuhkan untuk membuat
keputusan yang sifatnya penting pada berbagai titik dalam pekerjaan mereka.
Kebijaksanaan dan kecerdasan seorang pemimpin bisa menentukan keberhasilan
suatu organisasi seperti manajer yang ada di PT TRI R JAYA PURNAMA.
Mereka adalah orang yang handal di bidangnya, juga dipercaya karena memiliki
kebijaksanaan dalam menangani masalah-masalah di dalam perusahaan tersebut.
Selain semangat dan kebijaksanaan dalam memecahkan masalah-masalah
penting perusahaan, seorang manajer atau pimpinan juga perlu memiliki perhatian
kepada anggota kelompok atau tim. Karena pada dasarnya, seorang pemimpin
dikatakan berhasil apabila keseluruhan anggotanya mencapai tujuan bersama.
Oleh karena itu komunikasi yang baik juga merupakan kunci untuk menjadi
seorang pemimpin yang baik. Dengan kemampuan komunikasi yang baik, seorang
pemimpin dapat membuat anggota mereka lebih gigih dan semangat dalam
mencapai tujuan bersama. Diantara semuanya itu, integritas dan kedisiplinan
dianggap sangat penting bagi pimpinan usaha pada umumnya. Karena tanpa
integritas, pemimpin akan kekurangan kredibilitas di hadapan anggotanya
| Penerapan Manajemen PT TRI R JAYA PURNAMA
18
| Pengantar Manajemen
sehingga tidak dipercaya dan membuat kohesi anggota kelompok menjadi rapuh.
Begitu pula dengan tidak adanya kedisiplinan. Pemimpin yang baik sangat disiplin
dalam mengejar tujuan mereka. Sementara kebanyakan orang akan mudah
terganggu dan putus asa, pemimpin yang baik mendisiplinkan diri mereka untuk
tetap fokus dan tetap stabil meskipun keadaan tidak sesuai dengan yang
diharapkan pada kenyataanya.
Dalam praktiknya di lapangan, setiap pemimpin tentu masih memiliki
beberapa kekurangan. Karena seperti yang kita tau bahwa dalam teori sosial kita
hanya dapat mengasumsikan sesuatu. Tidak ada seorang manusia yang mampu
menjadi pemimpin sepenuhnya tanpa mendapat masalah. Di dalam perusahaan
yang perusahaan kunjungi, pemimpin disana masih banyak belajar manajemen
lewat pembelajaran sehari-hari maupun lewat kuliah. Karena disana masih ada
beberapa manajer yang melanjutkan studinya untuk terus belajar menjadi seorang
pemimpin.
Menurut Keith Davis, 4 sifat yang memberi pengaruh pada kesuksesan
kepemimpinan
organisasi
adalah
KECERDASAN,
KEDEWASAAN
HUBUNGAN SOSIAL, MOTIVASI BERPRESTASI, SIKAP.
Seperti yang
sudah dijelaskan sebelumnya bahwa keseluruhan kepemimpinan dapat dijabarkan
dari keempat sikap ini. Kepemimpinan tanpa kecerdasan akan menghasilkan
seorang pemimpin yang gegabah dan tidak penuh perhitungan. Bisa saja
pemimpin ini sukses memimpin secara sukses hanya dengan mengandalkan
keberanian. Akan tetapi hidup dan persoalan penuh dengan resiko yang
seharusnya dipertimbangkan matang-matang agar tingkat keberhasilan menjadi
lebih besar. Kedewasaan hubungan sosial lebih mengatur bagaimana seorang
pemimpin mampu untuk berhubungan dengan anggotanya. Tanpa ikatan dan
kohesi maka suatu kelompok akan sulit untuk mencapai tujuan bersama dan yang
terjadi malahan miskomunikasi. Sedangkan yang terakhir, motivasi berprestasi
dan sikap banyak mengatur bagaimana pemimpin seharusnya bertindak.
Keberanian, Pantang menyerah, sopan, disiplin, merupakan beberapa hal dari
banyak yang harus diperhatikan seorang pemimpin pada umumnya. Hal ini
| Penerapan Manajemen PT TRI R JAYA PURNAMA
19
| Pengantar Manajemen
dikarenakan seorang pemimpin bukan saja memimpin suatu kelompok tetapi juga
menjadi panutan bagi anggota kelompoknya.
2.8 Tim dan Kerjasama Kelompok
Tim dan kerjasama di dalam suatu perusahaan amat penting baik itu
merupakan tim formal maupun tim infomal. Tim formal sebagai suatu kesatuan
yang tidak terpisahkan dari perusahaan. Dalam PT TRI R JAYA PURNAMA tim
formal terbentuk lewat kesatuan dibawah pimpinan seorang manajer. Satuan
gugus tugas tersebut bertanggung jawab penuh terhadap seorang manajer, yang
tiap-tiap manajer bertanggung jawab kepada pimpinan perusahaan. Perusahaan
pada umumnya hanya membentuk tim informal dalam acara-acara tertentu.
Gugus tugas atau tim proyek dibentuk sementara untuk menangani
masalah spesifik atau acara tertentu. Dalam jalannya perusahaan, permasalahan
bisa muncul kapan saja termasuk masalah yang krusial sifatnya. Masalah yang
dikategorikan sebagai masalah besar harus segera ditangani agar operasional
perusahaan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Gugus tugas yang dibentuk
untuk masalah besar dibuat agar sekelompok ini adalah orang-orang yang khusus
bekerja untuk menangani masalah krusial. Tujuannya adalah agar orang-orang
tersebut mampu untuk fokus menyelesaikan masalah yang sedang di rundingkan.
Sedangkan tim proyek dibentuk agar sekelompok tersebut mampu mencapai
keberhasilan proyek yang tinggi, sehingga pikiran mereka tidak bercabang antara
tugas organisasi dengan tugas proyek. Pembentukan tim tersebut merupakan cara
yang lebih efektif agar tujuan sementara yang bersifat krusial dapat selesai dengan
tingkat keberhasilan yang tinggi.
Terkadang di dalam perusahaan ini muncul pula tim yang dikelola sendiri
tanpa adanya supervise formal di dalam perusahaan. Tim tersebut memungkinkan
beberapa anggota organisasi berkelompok untuk membicarakan hal diluar
organisasi. Tim tersebut bisa jadi tim yang berbasis agama, atau bahkan campuran
dari berbagai kelompok di suatu perusahaan. Di dalam tim informal ini status dan
| Penerapan Manajemen PT TRI R JAYA PURNAMA
20
| Pengantar Manajemen
kedudukan bukan lagi menjadi penghalang seperti dalam organisasi formal
Dimana antara atasan dengan bawahan hanya berhubungan dengan garis tugas.
Kelompok-kelompok informal penting dibuat bagi beberapa perusahaan, agar
pemimpin lebih dekat dengan anggotanya, sehingga harapannya seorang pemipin
akan lebih mengerti dan bijak dalam mengambil kebijakan bagi para anggotanya.
Sebaliknya, seorang anggota akan lebih menghargai tugas dan wewenang
pemimpin di dalam perusahaan.
| Penerapan Manajemen PT TRI R JAYA PURNAMA
21
| Pengantar Manajemen
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah dilihat dari pembahasan maka bisa disimpulkan bahwa sebuah
perusahaan memerlukan manajemen untuk mencapai sasaran atau tujuan dari
perusahaan tersebut melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya
yang lain dengan kegiatan-kegiatan meliputi suatu proses perencanan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordanisasian, dan pengendalian dalam suatu
perusahaan.
Mengingat pentingnya pengorganisasian maka perlu kiranya masalah ini
diperhatikan dan dipahami sebaik-baiknya. Setelah mamahami pengorganisasian
maka sebaiknya diterapkan dalam bentuk actual di lapangan. Dan untuk para
pemimpin sebaiknya harus mengetahui semua hal yang menyangkut tentang
organisasi baik secara individu maupun kelompok.
Agar suatu organisasi berhasil para anggota harus saling bekerjasama
dengan baik dan menjaga kebersamaan agar apabila terjadi masalah dapat
diselesaikan dengan baik-baik tanpa harus mengganggu proses organisasi.
3.2 Saran
Setiap perusahaan pasti memiliki sistem sendiri dalam membuat segala
manajemen perusahaan menjadi langkah taktis dan strategi. PT TRI R JAYA
PURNAMA pun dalam memilih memiliki kebijakan dan sebuah sistem tentulah
karena pertimbangan-pertimbangan logis ahli manajemen disana. Mungkin satusatunya hal yang bisa kami berikan sebagai saran adalah perusahaan lebih
memerhatikan manajer mereka. Karena manajer merupakan kunci jalannya
perusahaan baik tingkat bawah menengah hingga atas. Dan sebagai seorang
manajer, lebih memerhatikan karyawan selain jobdesk akan membuat perusahaan
berjalan beriringan antara kepentingan perusahaan dan karyawan.
| Penerapan Manajemen PT TRI R JAYA PURNAMA
22
| Pengantar Manajemen
DAFTAR PUSTAKA
Herlambang Susatyo, SE, MM. 2013. Pengantar Manajemen, Yogyakarta
: Pustaka Baru
Herujito Yayat M. 2001. Dasar – Dasar Manajemen, Jakarta : Penerbit PT
Grasindo
Mukhyi Muhammad Abdul, Iman Hadi Saputra. 1995. Pengantar
Manajemen Umum, Jakarta
Robbins Stephen P, Mary Coulter. 2007. Manajemen, Jakarta : Penerbit
PT Macanan Jaya Cemerlang
Supriyanto. 2013. Ekonomi SMA, Sidoarjo : Penerbit Masmedia
Widyatmini. 1995. Pengantar Bisnis, Jakarta : Penerbit Gunadarma
SITUS :
http://riodotztj.blogspot.com/2012/04/makalah-tim-dan-kelompok.html
| Penerapan Manajemen PT TRI R JAYA PURNAMA
23
| Pengantar Manajemen
LAMPIRAN
| Penerapan Manajemen PT TRI R JAYA PURNAMA
24
Download