Kardiovaskular - Yayasan Spiritia

advertisement
Yayasan Spiritia
Lembaran Informasi 652
HIV & PENYAKIT KARDIOVASKULAR
Apa Penyakit Kardiovaskular Itu?
Penyakit kardiovaskular (cardiovascular disease/CVD) termasuk sekelompok masalah terkait dengan jantung
(kardio) atau pembuluh darah (vaskular).
Penyakit kardiovaskular termasuk:
y penyakit jantung koroner (serangan
jantung)
y angina (nyeri pada dada akibat kekurangan aliran darah ke jantung)
y penyakit serebrovaskular (masalah
dengan pembuluh darah di otak, termasuk stroke)
y tekanan darah yang tinggi (hipertensi)
y penyakit urat nadi perifer (pembuluh
darah pada kaki yang tersumbat)
y penyakit jantung rematik (komplikasi
infeksi tenggorokan)
y penyakit jantung bawaan (akibat cacat
lahir)
y kegagalan jantung
Di seluruh dunia, penyakit kardiovaskular adalah penyebab 30% dari semua
kematian.
Mengapa Odha Harus Peduli
Mengenai Penyakit Kardiovaskular?
Oleh karena terapi antiretroviral (ART)
begitu efektif, Odha bertahan hidup lebih
lama. Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa penyakit kardiovaskular adalah
penyebab 20% kematian pada Odha.
Odha mempunyai angka penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi dibandingkan masyarakat umum. Infeksi HIV
sendiri meningkatkan faktor risiko untuk
penyakit kardiovaskular. Infeksi ini
mungkin juga memburukkan penyakit
kardiovaskular dalam cara yang kita
belum mengerti. ART juga dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Apa Penyebab Penyakit
Kardiovaskular
Angina disebabkan oleh penyumbatan
yang mengakibatkan kekurangan aliran
darah ke jantung. Serangan jantung dan
stroke disebabkan waktu penyumbatan
menjadi begitu besar sehingga jantung
atau otak mengalami kerusakan. Penyebab paling lazim adalah penumpukan
endapan berlemak pada lapisan dalam
pembuluh darah. Pembuluh darah tersebut menjadi semakin sempit dan kurang
lunak. Hal ini disebut sebagai aterosklerosis (atau pengerasan urat nadi), dan
dapat menyebabkan angina.
Akibat aterosklerosis, pembuluh darah
lebih mungkin tersumbat dengan gumpalan darah. Waktu hal ini terjadi,
pembuluh yang tersumbat tidak dapat
mengalihkan darah ke jantung dan otak.
Kemudian, organ itu menjadi rusak akibat
kekurangan darah.
Penyebab utama penyakit kardiovaskular (angina, serangan jantung dan
stroke) adalah penggunaan tembakau,
kolesterol tinggi, tekanan darah yang
tinggi, dan diabetes. Kurang olahraga dan
makanan yang kurang sehat memburukkan tingkat kolesterol, tekanan darah
dan diabetes.
Penuaan, jenis kelamin laki-laki, dan
riwayat penyakit kardiovaskular di
keluarga juga meningkatkan risiko
penyakit kardiovaskular.
ART dapat meningkatkan lemak dalam
darah (kolesterol dan trigliserida, lihat
Lembaran Informasi (LI) 123). ART juga
dapat membantu terjadinya diabetes dan
resistansi insulin. Masalah ini adalah
faktor risiko untuk penyakit jantung.
HIV mengurangi kolesterol ‘baik’ dan
meningkatkan trigliserida. HIV menyebabkan peradangan –lihat LI 484. Masalah ini juga dapat meningkatkan kejadian
penyakit kardiovaskular.
Keseluruhan, angka penyakit kardiovaskular di antara Odha adalah cukup
rendah. Namun karena HIV dan pengobatannya dapat meningkatkan risiko
penyakit kardiovaskular dalam beberapa
cara, kita sebaiknya menilai risiko
penyakit kardiovaskularnya. Bila risiko
ini tinggi, kita mungkin harus mengambil
tindakan khusus untuk menurunkannya.
Bagaimana Risiko Penyakit
Kardiovaskular Diukur?
Cara yang paling umum untuk menilai
risiko penyakit kardiovaskular adalah
Framingham Risk Assessment. Alat
penghitung tersedia di Internet di http://
hin.nhlbi.nih.gov/atpiii/calculator.asp
Hitungan Framingham tidak disesuaikan untuk HIV. Tampaknya penilaian ini
cukup persis untuk Odha. Sekarang ada
alat penghitung baru untuk Odha. Alat
penghitung D:A:D ini tersedia di http://
www.cphiv.dk/TOOLS/
DADRiskEquations/tabid/437/
Default.aspx
Bagaimana Risiko Penyakit
Kardiovaskular Dapat Dikurangi?
Sebuah penelitian yang sangat besar
menemukan bahwa orang yang memakai
protease inhibitor mempunyai risiko
penyakit kardiovaskular yang sedikit
lebih tinggi dibandingkan mereka yang
memakai NNRTI. Penelitian ini juga
menemukan risiko yang sedikit lebih
tinggi untuk pasien yang memakai
abacavir atau ddI. Risiko ini hilang enam
bulan setelah pasien tersebut berhenti
memakai obat itu.
Tindakan yang paling penting yang
dapat kita lakukan untuk mengurangi
risiko penyakit kardiovaskular adalah
mengurangi faktor risiko yang umum.
Berhenti merokok mempunyai dampak
terbesar. Juga, mengubah pola makan dan
olahraga dapat mengurangi tingkat
kolesterol, trigliserida dan glukosa (gula).
Namun intervensi pola hidup hanya
menunjukkan hasil yang terbatas.
Bagaimana dengan Mengganti
Obat?
Beberapa Odha mengganti obatnya
agar mengurangi tingkat kolesterolnya.
Namun belum ada bukti bahwa tindakan
ini berhasil.
Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa risiko penghentian ART
lebih tinggi. Orang yang berhenti memakai ART mengalami lebih banyak masalah kesehatan, termasuk penyakit kardiovaskular, dibandingkan mereka yang
meneruskan ART-nya.
Diperbarui 1 Juni 2014 berdasarkan FS 652 The
AIDS InfoNet 24 Februari 2014
Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/
Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.
Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org
Download