Capai Target dengan Kombinasi Obat

advertisement
LAPORAN KHUSUS
KALBE ACADEMIA HIGHLIGHT
Capai Target dengan Kombinasi Obat
Menurunkan tekanan darah mencegah mortalitas dan morbiditas
akibat hipertensi. Mengkombinasikan beberapa kelas obat
lebih dapat mencapai target penurunan tekanan darah.
Guideline terbaru dari European Society
of Hypertension dan European Society of
Cardiovascular menganjurkan pemberian
thiazide like diuretic, atau ACE inhibitor atau
ARB atau CCB sebagai terapi lini pertama,
baik sebagai monoterapi atau kombinasi.
Tapi, pada penderita yang disertai penyakit
ginjal, dengan atau tanpa diabetes, pilihannya
adalah ACEI atau ARB, sebagai monoterapi
atau dikombinasikan dengan kelas obat
lainnya.
P
enyakit kardiovaskular diproyeksikan
akan menjadi penyebab kematian
nomor satu di dunia pada 2030. Ini bisa
dicegah dengan memberikan perhatian pada
berbagai faktor risiko penyebab penyakit
kardiovaskuloar, yang meliputi merokok,
pola makan tidak sehat dan obesitas, kurang
gerak, tekanan darah tinggi, diabetes dan
kadar lipid yang tinggi.
Data Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan ada 9,4 juta kematian akibat
penyakit kardiovaskular di dunia, dimana
sekitar 16,5% nya disebabkan tekanan darah
yang tinggi. Ini mencakup 51% kematian
karena stroke dan 45% kematian karena
penyakit jantung koroner.
National Health and Nutritional Examination
Survey (NHANES) III memperlihatkan bahwa
prevalensi tekanan darah tinggi meningkat
bersama dengan bertambahnya usia. Hal
yang sama juga ditunjukkan penelitian
Framingham, dimana semakin tua usia seseorang, risiko untuk mengalami tekanan
darah tinggi semakin besar.
“Hipertensi merupakan ‘silent’ disease, tanpa
gejala yang jelas. Namun, tanpa pengobat-
CDK-222/ vol. 41 no. 11, th. 2014
an, hipertensi bisa menyebabkan terjadinya
stroke, penyakit jantung koroner, penyakit
ginjal, gagal jantung, hipertrofi ventrikuler
kiri dan retinopati,” ucap dr. Muhadi Sp.PD,
Departemen Ilmu Penyakit Dalam, FK
Universitas Indonesia, pada Kalbe Academia
yang berlangsung di Palembang, 7 Juni 2014,
yang lalu.
Ia menambahkan, pada orang berusia 4069 tahun, setiap kenaikan tekanan darah
sistolik sebesar 20 mmHg atau tekanan
darah diastolik sebesar 10mmHg, risiko
penyakit kardiovaskular meningkat dua kali
lipat. Karena itu, menurunkan tekanan darah
sampai mencapai target bisa bermanfaat
menurunkan risiko kematian akibat penyakit
kardiovaskular.
Namun, publikasi dari Dickerson JE dan kawankawan mengatakan bahwa lebih dari 60%
pasien tidak bisa mencapai target penurunan
tekanan darah <140/90 mmHg hanya dengan
menggunakan monoterapi. Maka, diperlukan kombinasi beberapa golongan obat. Sebagaimana ditunjukan beberapa penelitian
klinis berskala besar, yang menunjukkan
bahwa sebagian besar penderita memerlukan 2-4 obat untuk mencapai target.
Jika target tidak tercapai, dosis obat pertama
bisa dinaikkan atau ditambah obat kedua,
sebelum obat pertama mencapai dosis
maksimal. Atau pengobatan bisa dimulai
dengan 2 kelas obat secara terpisah atau
dengan fixed dose combination. Obat kedua
yang bisa ditambahkan antara lain, thizide
type diuretic, atau ACEI atau ARB atau CCB.
Yang penting, gunakan kelas pengobatan
yang belum digunakan sebelumnya dan
hindari mengkombinasikan ACEI dan ARB.
Amlodipine termasuk Calcium Channel
Blocker Dihydropyridine golongan ketiga.
Publikasika dari Murdoch D dan Heel RC
memperlihatkan bahwa amlodipine memiliki half-life 30-50 jam, lebih lama dari
obat golongan CCB lainnya. Sehingga memungkinkan penggunaan satu kali sehari.
Beberapa penelitian seperti PREVENT,
CAMELOT, ASCOT-BPLA/CAFÉ dan ALLHAT
memperlihatkan keefektifitasan amlodipine
dalam menurunkan lama rawat inap karena
gagal jantung dan angina, menurunkan
kebutuhan prosedur revaskularisasi, menurunkan kejadian kardiovaskular, kejadian
diabetes baru, stroke dan kematian akibat
berbagai sebab.
(LVO)
873
Download