1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pradithya et al.(2012

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pradithya et al.(2012:1) menyatakan bahwa: “opsi didefinisikan
sebagai kontrak antara dua pihak (penerbit dan pemegang opsi) dimana
penerbit memberikan hak tetapi bukan kewajiban kepada pemegang opsi
untuk membeli (call option) atau menjual (put option) suatu saham dengan
harga yang telah disepakati di masa mendatang.”
Ada 3 kasus yang akan dialami penerbit di masa mendatang yaitu
harga saham mengalami peningkatan, penurunan atau dalam keadaan stabil.
Dengan keadaan yang tidak bisa diprediksikan tersebut penerbit akan
kesulitan jika harga saham tersebut mengalami penurunan sehingga
menderita kerugian. Untuk menghindari hal tersebut, maka penerbit harus
memberi harga pada opsi sehingga saham tersebut dapat diperjualbelikan baik
saat mengalami penurunan maupun peningkatan harga.
Opsi merupakan suatu instrumen lindung nilai dalam berinvestasi.
Instrumen ini dapat dipergunakan dalam strategi perdagangan, misalnya
untuk menghindari jatuhnya harga saham, pemilik saham dapat menerbitkan
opsi call sehingga pemilik opsi dapat menggunakan haknya untuk membeli
saham sesuai dengan harga yang tertera pada opsi (Soesanto et al. 2008:110).
Oleh karena itu, untuk menjamin adanya keuntungan yang didapat dari
penerbitan opsi maka diperlukan model untuk menghitung nilai taksiran dari
suatu opsi. Model paling klasik dan paling populer untuk menghitung harga
opsi tipe Eropa adalah model Black-Scholes, dimana imbal hasil (return) dari
aset yang diperjualbelikan pada akhir periode diasumsikan berdistribusi
1
2
normal (Gerber et al.1997:50). Soesanto et al. (2008:110) menyatakan bahwa
asumsi yang digunakan pada model Black-Scholes tidak realistis dan
validitasnya dipertanyakan. Model ini mengasumsikan tidak adanya faktor
risiko dalam melakukan arbitrase (Floroiu et al.2012:5). Hal ini tentu tidak
mungkin terjadi pada keadaan nyata. Walaupun begitu, model Black-Scholes
merupakan model perhitungan harga opsi yang masih sering digunakan
sebagai acuan bagi penerbit untuk menentukan harga opsi maupun pemegang
opsi untuk menentukan apakah membeli atau menjual opsi yang dikeluarkan
penerbit(Andriyanto,2009:85).
Suatu kondisi yang ada dalam perdagangan saham dikelompokkan
menjadi dua yaitu model complete market dan incomplete market. Pada
model Complete market setiap pelaku pasar dapat melakukan pertukaran
barang atau aset secara langsung maupun tidak langsung tanpa adanya biaya
transaksi sehingga tidak memungkinkan terjadinya arbitrase bahkan arbitrase
tanpa risiko, dimana hal ini merupakan sesuatu yang mustahil pada model
incomplete market. Incomplete market mempunyai struktur yang lebih rumit
dari complete market dimana model ini terdiri dari sumber-sumber yang
tidak pasti (Verchenko,2011:1).
Incomplete market adalah suatu keadaan pasar nyata dimana harga
barang atau aset yang diperdagangkan akan dipengaruhi oleh faktor risiko
yang ada seperti biaya transaksi, pajak, tingkat inflasi. Keadaan ini
memungkinkan pelaku pasar untuk melakukan arbitrase yaitu mengambil
keuntungan dari keadaan pasar. Dari perspektif teori, incomplete market
adalah pembelajaran keuangan yang kompleks (Staum,2008:511), karena
keadaaan pasar pada dunia nyata dipengaruhi banyak faktor yang tidak tetap
3
sehingga tidak dapat dijelaskan secara pasti. Beberapa ahli juga telah
membuktikan bahwa keadaan pasar keuangan adalah model
incomplete
market seperti yang dijelaskan Staum (2008: 556). Ruang lingkup yang
kompleks dari model incomplete market bukan berarti bahwa model tersebut
tidak bisa diperhitungkan, banyak ahli telah meneliti model tersebut dengan
asumsi-asumsi yang hampir mendekati kenyataan.
Dalam menentukan harga opsi call Eropa, harga opsi akan sesuai
dengan keadaan pasar dimana semakin kecil exercise price dari harga awal
saham maka harga opsi call semakin besar dan jika risiko yang
diperhitungkan semakin besar maka harga opsi call akan semakin kecil. Maka
dalam tulisan ini akan dilakukan perhitungan secara lengkap untuk
perhitungan harga opsi Eropa dengan aproksimasi linear agar hasil
perhitungan harga opsi call Eropa hampir menyerupai dengan keadaan di
pasar, dimana model akan diturunkan dengan metode Esscher Transforms.
Esccher transforms dipilih karena berdasarkan kesimpulan dari Ruban et
al.(2010: 25) yang menyatakan bahwa metode Esscher transform merupakan
salah satu metode untuk menghitung harga suatu aset yang memiliki risiko.
Yao(2003:105)
juga
menyatakan
bahwa
metode
Esscher
transform
memberikan suatu model perhitungan harga opsi pada saham yang efisien
dan konsisten.
Perhitungan harga opsi menjadi sangat berguna bagi para investor
maupun
penerbit
untuk
menentukan
keputusan
yang
tepat
dalam
memperjualbelikan opsi. Opsi call dipilih karena opsi call adalah opsi yang
biasanya ditawarkan oleh perusahaan kepada karyawannya terutama
karyawan dengan posisi cukup tinggi untuk mempertahankan mereka agar
4
tetap setia bekerja di perusahaan tersebut. Untuk karyawan tersebut
perusahaan memberikan pilihan untuk membeli harga saham sesuai dengan
harga yang ditawarkan. Itulah yang disebut opsi call. Penulis merancang
sistem login untuk membatasi pengguna yang dapat menggunakan aplikasi
ini. Bahasa R akan dipergunakan untuk menghitung formula statistik yang
digunakan oleh model harga opsi call Eropa. Sistem ini diharapkan dapat
membantu investor saham yang ingin melakukan lindung nilai dengan
memperjualbelikan opsi dan melakukan perhitungannya secara efisien.
1.2 Formulasi Masalah
Masalah yang dihadapi adalah:

Penelitian untuk perhitungan harga opsi Eropa kebanyakan dilakukan
pada model complete market dengan berdasarkan metode Black-Scholes
dan masih sedikit yang melakukan penelitian pada model incomplete
market, terutama di Indonesia.

Masih belum ada konstruksi lengkap perhitungan harga opsi call Eropa
dengan aproksimasi linear pada model incomplete market.

Pada umumnya formula perhitungan harga opsi call Eropa sangat panjang
dan rumit sehingga sulit untuk dihitung secara manual. Menurut Gerber et
al.(1997:53) perhitungan harga opsi call Eropa pada model incomplete
market dengan solusi eksak mengalami kesulitan perhitungan ketika salah
satu variabelnya yaitu koefisien skewness mendekati 0.

Belum adanya sistem yang dibuat untuk memudahkan komputasinya.
Mengingat luasnya kemungkinan pembahasan topik yang diambil,
maka penulis membatasi ruang lingkupnya agar pembahasan dapat lebih
terarah dan tujuan penulisan ini dapat tercapai.
5
Adapun ruang lingkup yang dipakai dalam penulisan skripsi ini
meliputi:

Harga opsi call Eropa diasumsikan sebagai proses stokastik yang
memiliki inkremen stasioner dan bebas serta tingkat suku bunga bebas
risiko yang konstan sesuai dengan yang dinyatakan Gerber et
al.(1997:50)

Menurut Mcleod et al (2011:2) banyak peneliti menggunakan bahasa
R untuk melakukan perhitungan statistik. Maka program simulasi
perhitungan harga opsi call Eropa pada incomplete market akan dibuat
dengan
menggunakan
bantuan
bahasa
R
untuk
melakukan
perhitungan.

Skripsi ini membandingkan hasil perhitungan opsi call Eropa dengan
aproksimasi linear, Shifted Gamma Process, dan Shifted Inverse
Gaussian Process dengan model Black-scholes, yang lebih sering
digunakan, untuk melihat bahwa hasil perhitungan dengan pendekatan
linear hampir mendekati model Black-Scholes ketika keadaan dibuat
menyerupai model Black-Scholes.

Skripsi ini juga membandingkan hasil perhitungan dengan data asli
dari harga opsi yang beredar di pasar. Dengan maturity date 1 tahun
maka simulasi dengan harga opsi di pasar keuangan hanya dilakukan
satu kali dengan menggunakan data harga opsi call saham Microsoft.
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
6
1. Mendapatkan penurunan formula secara lengkap dengan hasil akhir
adalah pendekatan linear yang mudah untuk diaplikasikan dalam
komputasi.
2. Menggunakan formula harga opsi call Eropa dengan aproksimasi
linear dalam perhitungan harga opsi.
3. Membuat suatu program yang mampu mensimulasikan perhitungan
harga opsi call Eropa.
4. Mendapatkan
perbandingan
hasil
yang
didapat
dari
model
aproksimasi linear, Shifted Gamma, Shifted Inverse Gaussian dengan
model Black-Scholes.
5. Mendapatkan perbandingan hasil hitung dengan harga di pasar
keuangan.
6. Memberikan arah kepada investor untuk mengambil keputusan dalam
perdagangan opsi.
Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1. Bagi Pembaca : menambah pengetahuan tentang bagaimana
perhitungan harga opsi call Eropa pada incomplete market.
2. Bagi Peneliti lain : memberikan referensi untuk materi yang masih
berhubu-ngan untuk dikembangkan lebih lanjut dikemudian hari.
3. Bagi Penulis : menambah pengetahuan tentang bagaimana membuat
program simulasi yang mampu melakukan perhitungan harga opsi call
Eropa menggunakan metode Esscher Transform dengan pendekatan
linear.
7
4. Bagi investor : dapat mengetahui pengaruh skewness terhadap harga
opsi call Eropa.
5. Bagi akademisi :mendapatkan suatu formula opsi call Eropa pada
incomplete
Transform.
market
dengan
mengembangkan
metode
Esscher
8
Download