sains arsitektur ii - E-learning UPN JATIM

advertisement
SAINS ARSITEKTUR II
BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN
MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS
Di Susun Oleh :
EVANA SORAYA AGASSTI (0951010023)
Dosen Pembimbing :
HERU SUBIYANTORO ST. MT.
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
FAKULTAS TEKNIK PERENCANAAN DAN SIPIL
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
TAHUN AJARAN 2011/2012
RUMAH PUZZEL, HUNIAN BERKONSEP ARSITEKTUR TROPIS
PENDAHULUAN
ARSITEKTUR TROPIS
Pengertian umumnya adalah sebuah konsep desain yang beradaptasi dengan
lingkungan yang tropis Tetapi bukan berarti melupakan sisi estetika. Hanya disini hal yang
paling utama adalah sebuah respon positif dari efek iklim tropis itu sendiri. Tentunya ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dari segi material, sirkulasi udara, dan penchayaan
alami. Karena lingkungan yang tropis memilikin iklim dengan panas yang menyengat,
pergerakan udara, dan curah hujan yang cukup tinggi. Oleh sebab itu dalam konsep arsitektur
tropis ini juga ada upaya yang harus dicegah dari timbulnya efek iklim tropis. Seperti faktor
kelembaban, perubahan suhu, kesehatah udara.
Prinsip Arsitektur Tropis
Arsitektur tropis itu sangat sederhana pengertiannya: adalah jenis arsitektur yang
memberikan jawaban/ adaptasi bentuk bangunan terhadap pengaruh iklim tropis, dimana
iklim tropis memiliki karakter tertentu yang disebabkan oleh panas matahari, kelembaban
yang cukup tinggi, curah hujan, pergerakan angin, dan sebagainya. Pengaruhnya otomatis
pada suhu, kelembaban, kesehatan udara yang harus diantisipasi oleh arsitektur yang tanggap
terhadap hal-hal tersebut. Selain itu pandangan baru mencakup pada penggunaan material
yang memberikan ciri karakter material lokal (daerah tropis) yang lebih sesuai daripada
material impor.
Profesor LMF Purwanto mengatakan, prinsip yang ditekankan dalam arsitektur tropis
adalah bangunan yang dapat menahan pengaruh negatif dari iklim tropis agar tidak masuk ke
dalam ruangan. “Jadi, bentuk bangunannya bisa fleksibel yang terpenting memenuhi kaidah
tersebut”.
Konsep rumah tropis, pada dasarnya adalah adaptasi bangunan terhadap iklim tropis,
dimana kondisi tropis membutuhkan penanganan khusus dalam desainnya. Pengaruh
terutama dari kondisi suhu tinggi dan kelembaban tinggi, dimana pengaruhnya adalah pada
tingkat kenyamanan berada dalam ruangan. Tingkat kenyamanan seperti tingkat sejuk udara
dalam rumah, oleh aliran udara, adalah salah satu contoh aplikasi konsep rumah tropis.
Bangunan yang memenuhi prinsip arsitektur tropis dapat ditemui pada bangunan-bangunan
tradisional yang berciri memiliki teritisan panjang dan jendela lebar agar temperatur ruangan
tidak meningkat. kriteria arsitektur tropis tidak perlu lagi hanya dilihat dari sekedar 'bentuk'
atau estetika bangunan beserta elemen-elemennya, namun lebih kepada kualitas fisik ruang
yang ada di dalamnya: suhu ruang rendah, kelembapan relatif tidak terlalu tinggi,
pencahayaan alam cukup, pergerakan udara (angin) memadai, terhindar dari hujan, dan
terhindar dari terik matahari.
Bentuk Bangunan Tropis
Dari sudut pandang bentuk bangunan dalam kenyamanan manuasia, maka ada dua bentukan
yang menjadi ciri dari arsitektur tropis :

Bentuk secara makro
Sangat memperhatikan faktor panas dan hujan, dimana untuk menangani hal
tersebut maka arsitektur tropis yang baik akan memperhatikan bagaimana bangunan tidak
panas dan ketika hujan penghuni terlindungi, selain itu terdapat kualitas kenyamanan
berkaitan dengan suasana panas dan dingin yang ditimbulkan oleh hujan, biasanya dibuat
teras untuk memberikan perlindungan serta menikmati iklim tropis yang bersahabat.

Bentuk secara mikro
Pada masing-masing elemen bangunan seperti jendela dengan bentuk lebar,
berjalusi, berkanopi, atau semacam itu. Bentuk bangunan tropis dari kayu biasanya
merupakan bangunan panggung dengan lantai yang diangkat dengan harapan terhindar dari
banjir akibat hujan. Memang merupakan kualitas rancangan yang sudah berhasil sejak dulu.
Di dalam penciptaan bentuk bangunan yang memakai konsep tropis, aspek aman dan nyaman
menjadi sangat penting dikarenakan sangat berhubungan dengan kelangsungan hidup kita
sehari-hari, dengan penjabaran :
1. Kondisi aman dinyatakan apabila suatu keadaan / kegiatan dapat berlangsung secara
lama, periodik atau terus menerus.
2. Kondisi nyaman dinyatakan apabila suatu keadaan / kegiatan dapat memberi perasaan
senang.
Aspek keamanan dalam lingkup hunian meliputi :
-
aspek kemanan kita terhadap cuaca hujan, angin kencang, dan yang diiptakan dari
radiasi sinar matahari ( sinar UV ).
-
Aspek keamanan terhadap musibah yang terjadi karena alam seperti banjir, gempa, dll.
Aspek kenyamanan memiliki dua sistem / cara :
-
Sistem kenyamanan termal
Sistem ini mampu mengubah kenyamanan bangunan terhadap lingkungan yang ada :
a. Dengan mengatur arah hadap bukaan terhadap matahari maka akan terjadi
pencahayaan alami di dalam bangunan, namun tidak akan mengusik kenyamanan
penghuni.
b. Dengan kita menata kembali lingkungan di sekitar kita dengan tanaman,
penempatan ruang yang bagus, dan membuat lubang ventilasi dua sisi/ arah. Maka
terciptalah sebuah ruang aliran udara yang mampu mengganti udara pengap
dengan udara sejuk
c. Kita bisa juga memanfaatkan bayangan dan naung (shade & shadow) pada bangunan
untuk menjadi peneduhan.
-
Sistem kenyamanan penglihatan (visual)
a. Pertimbangan kuantitas / intensitas cahaya dapat di jabarkan dengan terang-redup
suatu kondisi ruang (sumber cahaya)
b. Kualitas suatu kenyamanan juga bisa diukur dari warna dan kesilauan/glare, yaitu
cahaya langsung dan cahaya tidak langsung/pantulan cahaya pada bidang.
-
Sistem kenyamanan pendengaran ( audio)
a. Suatu kenyamanan pada audio jika audio yang kita dengarkan itu dari 20-20000Hz
b. Kebisingan adalah bunyi yang tidak dikehendaki atau mengganggu.
Rumah Puzzle
Sebuah rumah tinggal di bilangan Jakarta Barat, hasil karya arsitek Yu Sing dan
tim, tampil unik dan memiliki karakter yang sangat kuat. Penataan ruang, komposisi
bidang dan massa, penggunaan material yang beragam dan tidak biasa, pemanfaatan
material bekas serta detil-detil arsitektur yang ditampilkan, menjadi kekuatan utama
rumah ini.
Rumah Puzzle. Demikian si arsitek menamai rumah kediaman Jonathan dan
Shanty ini. Kenapa, karena fasade-nya menggunakan material grassblock yang harus
disusun satu persatu layaknya bermain puzzle. Dari depan rumah ini layaknya bidang
puzzle yang kaya dimensi. Terdapat permainan naik turun kotak-kotak bidang dan
massa, membentuk proporsi yang dinamis. Rumah ini kaya permainan material dan
eksplorasi yang inovatif. Menariknya lagi, desain rumah mengusung konsep arsitektur
hijau melalui pemanfaatan material bekas.
Unik, simpel dan berkarakter. Fasad rumah didominasi
warna abu-abu dari material grassblock. Jendela frame
aluminium disusun dengan komposisi acak, melengkapi
kedinamisan dari massa bangunan. Balkon berbentuk
segitiga ditempatkan di sudut lantai 1 dan lantai dua,
dihiasi tanaman merambat lee kuan yeuw.
Selain itu, padu padan penggunaan material yang cukup beragam, juga membuat si
arsitek menamai rumah ini demikian. Mulai dari grassblock, beton ekspos, bambu,
kayu bekas bantalan rel kereta api, hingga material bekas seperti genteng atau botol
bir. Puzzle ini juga menjadi strategi menggabungkan aneka jenis koleksi dan hobi
pemilik rumah. Rumah ini memang menampilkan tingkat personalisasi pemiliknya
cukup tinggi. Ini ditunjukkan lewat bungkus rokok, botol bir dan anggur, tameng,
busur panah papua, wayang-wayangan, yang digunakan sebagai elemen dekoratif
pada interior rumah.
Banyak hal unik dan menarik yang ditemukan saat memasuki rumah ini. Dimulai
dari dinding depan yang menggunakan material grassblock. Selama ini, orang
mengenal grassblock sebagai material untuk perkerasan atau menutup tanah berumput
pada lapangan parkir. Namun, siapa sangka di rumah ini grassblock bisa beralih
fungsi sebagai dinding?
Grassblock disusun dengan rapi dan hati-hati, membentuk sekitar 4.000 lubang
yang kemudian dipasangi kaca akrilik 4mm berukuran 4 x 4 cm, serta dikombinasikan
dengan kawat nyamuk sebagai sirkulasi udaranya. Tentunya dibutuhkan ketelitiandan
ketelatenan yang tinggi saat pengerjaannya. Awalnya, muncul kekhawatiran
grassblock tidak akan kuat jika dipasang vertical. Jika tidak terpasang dengan kuat,
dikhawatirkan grassblock akan jatuh dan runtuh, menimpa siapapun yang ada
dibawahnya.
“Aplikasi material reused seperti genteng, bambu, dan botol bekas, menjadi kekuatan
desain rumah ini.” Akhirnya ditemukanlah sebuah metode perekatan pada satu
modulnya. Bahan perekatnya yang berwarna putih, dibiarkan tampil apa adanya, dan
memberikan tampilan seperti jahitan diatas bidang fasad yang berwarna abu-abu.
Sebagai konstruksi rangka modul digunakan material baja, kombinasi antara IWF
sebagai kolom penahan dan besi siku sebagai frame dari modulnya.
Sesaat saja di pagi hari, sinar matahari akan masuk ke dalam rumah melalui celahcelah lubang grassblock. Ketika matahari mulai naik dan agak panas, sinar sudah
tidak masuk lagi karena ukura lubang-lubang grassblock yang kecil. Bayangan dan
efek sinar yang masuk ke ruangan, menciptakan suasana yang berbeda dari rumahrumah pada umumnya.
KARAKTERISTIK INTERIOR
Konsep arsitektur hijau ditampilkan lewat aplikasi
material bekas (limbah) pada beberapa bagian rumah.
Misalnya pemakaian genteng bekas rumah lama yang
dipasang secara vertikal, pada dinding di area teras dan
ruang tamu hingga ke innercourt. Terdapat juga batangbatang bambu sebagai dinding pembatas area tangga dan
pelapis lantai dan plafon di ruang santai di area depan.
Bambubambu ini dulunya digunakan sebagai perancah
saat rumah ini dibangun. Jadi, selain hemat energi juga
sebagai langkah untuk pemanfaatan material yang ada.
Genteng-genteng bekas disusun
vertikal sebagai penutup dinding
ruang
tamu.
Sebagai
elemen
dekoratif, digunakan art work yang
diperoleh dari penjuru nusantara.
Desain split level, untuk sudut
ruangsantai saat menjamu teman.
Lantai, plafon dan dindingnya
menggunakan
bekas
material
bekisting
pembangunan rumah.
saat
bambu,
proses
Lantai dan plafon rumah terbuat dari beton
ekspos. Beberapa artwork dari penjuru
nusantara
dipajang
sebagai
elemen
dekoratif yang mempertegas karakter dan
kepribadian penghuninya. Tak hanya itu,
ada pula material botol bekas bir yang
digunakan
Material
sebagai
ini
pembatas
menciptakan
ruang.
keunikan
tersendiri, yang kental dengan sentuhan
seni. Ratusan botol bekas bir dimasukkan
ke dalam bronjong besi, dan disusun
menjadi dinding pembatas. Pergerakan
ruang di rumah ini terasa mengalir. Di atas
tanah seluas 10 x 18 m, Yu Sing sengaja
menaikkan sebagian lahan setinggi 1.60 m
dari permukaan jalan.
Langkah ini sengaja diambil untuk menghindari banjir, mengingat daerah ini beberapa kali
mengalami banjir. Adapun area lantai dasar yang ketinggiannya sama dengan permukaan
jalan, difungsikan sebagai gudang.
Area
pantry
dan
ruang
makan
didesain menyatu. Sengaja tidak digunakan
satu set perangkat meja kursi makan seperti
pada umumnya, namun dipilih bentuk kursi
sederhana semacam bangku warung. Usut
punya usut, ternyata penghuni rumah ini
memang gemar nongkrong di warung. Jadi,
suasana inilah yang kemudian diusung ke
dalam rumahnya.
Pojok nongkrong, demikian ruangan ini disebut.
Posisinya ada di lantai dua, berbatasan dengan area
innercourt. Sebagai pembatas dinding digunakan
botol bekas, yang disusun rapi dan dimasukkan ke
dalam
wiremesh.
Di
balik
“dinding
botol”,
tersembunyi ruang jemur. Sebuah langkah pintar
untuk optimalisasi ruang, sekaligus perpaduan efek
cahaya, warna dan material yang tidak monoton.
Ruang duduk di kamar tidur utama, bergaya
lesehan dilengkapi kursi santai dan rak-rak untuk
menyimpan aneka buku, karena memang pasangan
suami isteri ini gemar membaca.Posisi tempat tidur
ditempatkan
di
bagian
mezzanine,
langsung
beralaskan lantai kayu. Di bagian bawahnya terdapat
wardrobe, menyatu dengan ruang untuk menonton
televisi. “Seluruh sudut rumah dieksplorasi dengan
apik. Mulai dari penggunaan material, elemen
dekoratif serta lay out ruangnya.”
Ekspresi dinding bertekstur dan unik pada
dinding massa bangunan bagian atas. Terbuat
dari campuran mil (semacam tepung kapur),
ditambah semen, semen warna dan bubuk
pecahan genteng dan bata. Penempatan
ruang-ruang di rumah ini didesain dengan
konsep split level, sehingga terkesan dinamis.
Pergerakan ruang terasa mengalir, mulai dari lantai satu hingga lantai teratas. Lantai satu
untuk fungsi publik dan servise, lantai dua untuk ruang keluarga, pantry dan ruang makan,
selanjutnya menyambung ke lantai berikutnya terdapat kamar anak dan ruang bermain anak.
Naik lagi, terdapat kamar tidur utama, serta berakhir di roof garden dan ruang doa di lantai
teratas. Meski padat ruang, namun rumah ini tetap terasa lega, berkat banyaknya bukaan, teras
dan innercourt. Selain itu, lubang-lubang grassblock juga menjadi pendukung rumah untuk
bisa “bernafas” dengan baik.
Di lantai dasar, terdapat innercourt yang diisi pohon dadap merah. Posisi innercourt yang
menyatu dengan ruang duduk di lantai satu, serta bersisian dengan ruang keluarga dan ruang
santai di lantai dua, membuat pergerakan udara dan cahaya berjalan dengan optimal. Desain
rumah ini banyak mengekspos struktur, termasuk pula instalasi listrik yang sengaja diekspos
dan melekat rapi pada dak beton. Beruntung, pengerjaan rumah ini berada di tangan yang
tepat. Teky Widjaja sang kontraktor, dapat mewujudkan desain rumah yang unik ini sesuai
dengan yang diinginkan tim arsitek dan pemilik rumah. Misalnya dalam hal presisi, ataupun
saat pembuatan bekisting dan pengecoran, sehingga dapat dihasilkan beton yang rapi.
KELOMPOK RUANG DAN FASAD BANGUNAN
zona ruang pada obyek rumah puzzel ini, yaitu :
-
Zona Publik
: teras depan rumah, ruang tamu
-
Zona Privat
: kamar tidur utama, kamar tidur pendukung lainnya, wc / kamar
mandi
-
Zona Semi Privat : ruang keluarg, ruang makan, dapur bersih, teras balkon
-
Zona Service
: kamar tidur pembantu, tempt cuci, tempat jemuran, gudang
KESIMPULAN
Berdasarkan konsep perancangan rumah puzzel, dapat disimpulkan mengenai
arsitektur tropis. Arsitektur tropis merupakan prinsip desain. Arsitektur tropis dengan
mengusung gaya baru bisa memakai material apa saja dan tidak harus terpaku pada tradisi,
tentu dengan memperhatikan bagaimana menangani iklim tanpa menggunakan penanganan
„modern‟ terhadap iklim. Karena arsitektur tropis memperhatikan iklim, maka penanganan
arsitektur yang berkaitan dengan iklim yaitu seperti mempertahankan suhu nyaman,
kelembapan, dan sebagainya juga menggunakan potensi dari iklim tropis tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Probo Hindarto (2010) : Tentang arsitektur tropis untuk bangunan, misalnya rumah
http://astudioarchitect.com/2011/02/tentang-arsitektur-tropis-untuk.html
Abu Raihan (2010) : Mendefinisikan kembali arsitektur tropis
http://griya-bayu.blogspot.com/2010/03/mendifiniskan-kembali-arsitektur-tropis.html
Yu Sing – akanoma (2011) : Rumah Puzzel, Kawasan Greenville, Jakarta Barat, Indonesia
http://www.griya-asri.com/category/arsitektur/
http://www.rumahku.rumahkuonline.com/index.php?option=com_content&task=view&id=753&Itemid=91
Download