BAB II FUNGSI DAN GRAFIK A. PENGERTIAN DAN NOTASI Definisi : Fungsi f dari himpunan A ke B adalah aturan pengawanan yang menghubungkan tiap x A dengan tunggal y B . Fungsi f dari himpunan A ke B melibatkan tiga unsur : 1. Himpunan A = daerah asal (domain definisi – D f ), 2. Himpunan B = daerah kawan (ko-domain) dan 3. Aturan pengawanan (rumus hubungan antara x dan y ). Walaupun tiap anggota A di kawankan tunggal di B , mungkin tidak semua anggota B menjadi kawan di A . Himpunan anggota-anggota B yang menjadi kawan di A disebut daerah hasil (range - R f ). Oleh karenanya fungsi disebut pemetaan, sebab setiap x A hanya mempunyai satu peta y B . f A B x y f (x) Rf Dari f : x A y B , y disebut bayangan dari x di tulis y f (x) dan di sebut nilai fungsi Contoh : Misalkan y 2 x 3 y = 2x – 3, atau f ( x) 2 x 3 maka : Untuk: x 0 , nilai fungsinya y f (0) 2.0 3 3 x 1 , nilai fungsinya y f (1) 2.1 3 1 x 11 , nilai fungsinya y f (11) 2.11 3 18 ; dll. Kalkulus-1:12 Hubungan antara x dan y seperti y 2 x 3 ini, di sebut rumus fungsi. Karena nilai y tergantung pada x , maka x disebut variabel bebas dan y variabel tidak bebas. Pasangan urut ( x, y ) atau x, f ( x) menunjukkan koordinat suatu titik, oleh karenanya sangat mungkin melukis grafik fungsi pada sistem koordinat. B. MACAM-MACAM FUNGSI 1. Di tinjau dari letak variabel suatu fungsi dibedakan atas : fungsi implisit dan fungsi eksplisit. Dikatakan implisit bila antara x dan y berada pada satu ruas misalnya 2 x y 3 0 . Eksplisit bila antara x dan y terpisah pada dua ruas misalnya y 2x 3 . 2. Di tinjau dari sifat operasi, dibedakan: fungsi aljabar dan fungsi transenden. a. Fungsi aljabar: (1). rasional bulat, (2). rasional pecah, dan (3). irasional. (1). Fungsi rasional bulat (polinonial) Bentuk umum: y a0 x n a1 x n 1 a2 x n 2 ... an 1 x an atau y a0 a1 x a2 x 2 ... an 1 x n 1 an x n Contoh : y 3 x 7 , 3x 4 y 12 fungsi linier y x 2 , y 3x 2 4 x 7 fungsi kuadrat y 2 x3 4 x 2 x 5 fungsi kubik; dll (2). Fungsi rasional pecah. 2 m Bentuk umum : y = a0 a1 x a2 x ... an x Contoh : b0 b1 x b2 x 2 ... bn x n y = 2 2x 5 x 4x 7 (3) Fungsi irasional Contoh : y = 3x 2 , y= x 2 3x 4 5 6x Fungsi dan Grafik:13 b. Fungsi transenden: (1).eksponensiil, (2).trigonometri, (3).siklometri, (4).logaritma, dan (5).hiperbolik. Contoh : fungsi eksponensiil : y = 2x, y = 52x – 3 fungsi trigonometri : y = 2cos x – 3 Sin x fungsi siklometri : y = arc sin x, y = arc cos x fungsi logaritma : y = a log (3x2-2x+6) fungsi hiperbolik : y = Sinh (3x-4), dlsb 3. Fungsi dalam bentuk parameter. Seringkali antara x dan y dihubungkan oleh variabel ketiga yang di sebut parameter (seperti t, , , , dll). Atas dasar tersebut, maka fungsi dapat di tulis dalam bentuk parameter. Contoh : x = a cos , y = a sin , 0 2 adalah bentuk lain dari persamaan lingkaran x2 + y2 = a 2 . Oleh karenanya x = a cos , y = a sin di sebut persamaan parameter lingkaran . C. MENGENAL BEBERAPA GRAFIK Sebelum membicarakan grafik fungsi perlu di ketahui perbedaan antara persamaan dan fungsi. Perhatikan ilustrasi berikut : Misal f : x A y B di rumuskan y 2 x 3 atau f ( x) 2 x 3 . Apabila semua nilai ( x, y ) di gambar pada sistem koordinat diperoleh grafik berupa garis lurus. Dengan kata lain grafik fungsi linier berupa garis lurus. y 2 x 3 di sebut persamaan garis. Misal f : x A y B di rumuskan y 2 x 2 3x 5 atau f ( x) 2 x 2 3x 5 . Apabila seluruh nilai pasangan ( x, y ) digambar pada sistem koordinat diperoleh grafik parabola. Dengan kata lain grafik fungsi kuadrat berupa parabola. y 2 x 2 3x 5 disebut persamaan parabola. Kalkulus-1:14 Mengingat banyaknya jenis fungsi, maka tidak semua fungsi dapat digambar dengan mudah. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut : 1. Fungsi linier Bentuk umum: y = mx + n atau ax + by + c = 0. Grafik fungsi linier berupa garis lurus. Kofaktor dari x yakni m disebut gradien - merupakan ukuran kecondongan garis. Sedangkan n ordinat titik potong garis dengan sumbu y. Dari persamaan y = mx + n ada beberapa kemungkinan: Bila m > 0 (positif), garisnya condong ke kanan/naik Bila m < 0 (negatif), garisnya condong ke kiri/turun Bila m = 0, garisnya sejajar sumbu X Bila garisnya sejajar sumbu Y, gradien m tak terdefinisi Bila n > 0, garis memotong sumbu Y di atas titik asal Bila n < 0, memotong sumbu Y di bawah titik asal Bila n= 0, garis melalui titik asal Contoh -1: Gambarlah grafik 2x + 3y = 12 Titik potong dengan sumbu X : y = 0 x = 6 (6,0) Titik potong dengan sumbu Y : x = 0 y = 4 (0,4) Y 0,4 6,0 X Contoh -2 : gambarlah y = |x| Menurut definisi : y = |x| = + x bila x 0 y = |x| = - x bila x < 0, maka grafik y = |x| adalah Y y x X Fungsi dan Grafik:15 a. Persamaan sederhana garis: x = a , persamaan garis sejajar sumbu y sejauh a dari O x = 0 , persamaan sumbu y y = b , persamaan garis sejajar sumbu x sejauh b dari O y = 0 , persamaan sumbu x y = x , persamaan garis bagi kuadran I/III y = -x , persamaan garis bagi kuadran II/IV b. Rumus umum persamaan garis Garis melalui titik asal gradien m, y = mx Garis gradien m memotong sumbu y sejauh n : y = mx + n Garis melalui (x 1 ,y 1 ) gradien m : y – y 1 = m ( x – x 1 ) Garis melalui dua titik (x 1 ,y 1 ) dan (x 2 ,y 2 ) : y y1 x x1 = y2 y1 x2 x1 Garis yang diketahui panjang potongannya dengan sumbu-sumbu koordinat : y x + =1 b a b a 2. Fungsi kuadrat Bentuk umum : y = ax 2 + bx + c ; a 0. Grafik fungsi kuadrat berupa parabola. a. Cara menggambar parabola : y = ax 2 + bx + c Cari titik potong dg sumbu x ( bila ada) , syarat y = 0 Cari titik potong dg sumbu y : x = 0 y = c (0,c) selalu ada Kalkulus-1:16 D b , ) ; D = b 2 -4ac 2a 4a b Sumbu simetrinya garis x = 2a Cari titik balik P( Cari titik-titik lain, bila perlu. Contoh : Fungsi f : x f(x) di rumuskan oleh f(x) = x 2 - 2x - 3 atau y = x 2 -2x – 3. 1) Gambarlah grafik fungsi bila domain definisinya D f = { x| -2 x 4, x R }. 2) Tentukan pula daerah hasil atau range - R f . Jawab : 1). Fungsi y = x 2 -2x – 3. Titik potong dengan sumbu X : y = 0 x 2 -2x – 3 = 0 (x-3)(x+1) = 0 x = 3 (3,0) x = -1 (-1,0) Titik potong dengan sumbu Y : x = 0 y = -3 (0,-3) ( 2 ) =1; Titik balik : b = 2 .1 2a 2 D = (2) 4.1.(3) = -4 P(1,-4) 4.1 4a Titik lain: untuk x = -2 y = f(-2) = 4+4-3 = 5 (-2,5) untuk x = 4 y = f(4) = 16-8-3 = 5 (4,5) y 5 x 2 1 0 1 3 4 1,4 Fungsi dan Grafik:17 R }. y R }. 2). Domain D f = { x | -2 x 4, x Range R f = { y | -4 y 5, b. Beberapa kemungkinan grafik fungsi kuadrat. Secara skematik grafik fungsi kuadrat : y = ax 2 + bx + c ditentukan oleh nilai a dan determinan D = b 2 -4ac sebagai berikut : a0 D0 a0 a0 D0 D0 a0 a0 a0 D0 D0 D0 3. Fungsi kubik. Bentuk umum : f(x) = ax 3 + bx 2 + cx + d Contoh : f(x) = x 3 y y x3 x 0 Bila: R f = { y | -27 y Kalkulus-1:18 R} maka 27 , y R } D f = { x | -3 x 3 , x 4. Fungsi rasional pecah/hiperbola Contoh : y = 8 , x 5. Fungsi eksponensiil Contoh : y = 2 x ; y = 2 x y 2x y 2x 6. Fungsi Trigonometri 1 y sin x 0 y cos x 2 0 2 2 2 1 1 : y tan x 2 : y cot x 0 2 2 Fungsi dan Grafik:19 7. Fungsi Siklometri Grafik f(x) = arc sin x ; y = arc sin x x = sin y y arcsin x yx y sin x y = arc sin x dan y = sin x simetri terhadap garis y = x 8. Fungsi logaritma Grafik f(x) = 2 log x ; y = 2 log x x = 2 y y 2x y 2 log x 1 1 Grafik y = 2 log x dan y = 2 x simetri terhadap garis y = x 9. Fungsi hiperbolik Fungsi-fungsi hiperbolik : f(x) = sinh x ; f(x) = cosh x definisikan : sinh x = e x e x 2 ; cosh x = sinh x cosh x ; coth x = , cosh x sinh x 1 1 sech x = ; cosech x = cosh x sinh x tanh x = Kalkulus-1:20 e x e x 2 y tanh x y cosh x y coth x y sinh x y sec hx y cos echx 10. Fungsi-fungsi dalam persamaan parameter a. Lingkaran pusat O jari-jari = a : x = a cos , y = a sin ; 0 2. Apabila parameter di eliminir terdapat persamaan lingkaran : x 2 + y 2 = a 2 b. Elips pusat O, sumbu panjang 2a dan sumbu pendek 2b : x = a cos , y = b sin ; 0 2; parameter. Dengan meng eliminir di peroleh persamaan elips : x2 y2 1 a2 b2 x a cos , y a sin a x, y a x a cos , y b sin b x, y a Fungsi dan Grafik:21 c. Sikloida : x = a ( t – sin t ), y = a( 1 – cos t ), 0 t 2 0 2a 4a d. Hiposikloida : x a cos3 t , y a sin 3 t;0 t 2 a a 11. Fungsi-fungsi dalam koordinat polar a. Kordioida r = a(1+cos ) ; r = a(1 - cos ) ; r = a(1+sin ) ; r = a(1 - sin ) r a1 cos r a1 sin b. Lemnescate : r 2 = 2a 2 cos 2 ; 0 2 Kalkulus-1:22 D. FUNGSI KOMPOSISI Perhatikan sketsa berikut : B A x g C f y f (x) z g ( y) h Diketahui fungsi f : x A y B, maka y = f(x) g : y B z C , maka z = g(y). Ternyata fungsi h memetakan langsung dari x A z C. z adalah bayangan x oleh fungsi h maka di tulis : z = h(x). Padahal z = g(y) = g(f(x)); jadi h(x) = g(f(x)) atau di singkat : h = gof. Jadi gof = g(f(x)) ini di sebut fungsi komposisi, karena di peroleh dari komposisi dua fungsi f dan g. Himpunan A = D f = daerah asal atau domain dari fungsi f B = R f = daerah hasil dari f = domainnya fungsi g = D g Kesimpulan : Dari dua fungsi f dan g dapat di bentuk fungsi komposisi gof = g(f(x)) atau fog = f(g(x)) dan ternyata gof fog (tidak komutatif). Contoh –1: Diketahui fungsi f dan g di definisikan oleh f(x) = 2x – 3 dan g(x) = x 2 2 x 1 . Tentukan gof dan fog. Jawab : gof = g(f(x)) = g(2x-3) = (2x-3) 2 + (2x-3) – 1 = 4x 2 - 10x + 6 f og = f(g(x)) = f( x 2 2 x 1 ) = 2( x 2 2 x 1 ) – 3 = 4x 2 +4x – 5. Ternyata gof fog Fungsi dan Grafik:23 Contoh-2 : Ditentukan fungsi f(x) = x dan g(x) = 3x-5. Tentukan rumus fog dan gof dan tentukan pula D f , Dg , D fog danDgof Jawab : fog = f(g(x)) = f(3x-5) = 3x 5 gof = g(f(x)) = g(x) = 3x – 5 D f { x | x 0 , x R } ; D fog = { x | x 5 , x R } 3 Dg = { x | x R } ; Dgof = { x | x 0 , x R } Contoh –3 : Diketahui f(x) = 3x , x 3 dan g(x) = x 9 2 2 x . X 0. Tentukan fog , gof , D fog danDgof . Jawab : fog = f(g(x)) = f( 2 x ) = 3x 3x 6x ) = 2 2 = 2 x 9 x 9 x 9 9 = { x | x 0 , x ,x R } 2 = { x | -3 < x 0 atau x > 3 , x R } gof = g(f(x)) = g( D fog Dgof 3 2x 2x 9 2 E. FUNGSI INVERS Fungsi 1-1: f A y f (x) x h f Kalkulus-1:24 B 1 Fungsi f memetakan tiap x A ke y B maka y = f(x), berarti tiap anggota A di kawankan dengan tunggal di B. Sekarang adakah fungsi lain (misal h) yang memetakan kembali tiap y B ke x A ? Ini mungkin bila f fungsi 1-1 artinya tiap anggota B juga di kawankan dengan tunggal di A. Apabila fungsi h ini ada, maka h di sebut invers dari f dan di tulis f 1 . Contoh: Fungsi f di rumuskan oleh f(x) = x 2 atau y = x 2 .Untuk semua x R jelas f bukan fungsi 1-1 karena walaupun untuk satu nilai x memperoleh satu nilai y, tapi tidak berlaku sebaliknya karena untuk satu nilai y di peroleh dua nilai : x dan –x. Misal: untuk x = 2 maka y = f(2) = 4 ; tapi sebaliknya untuk y = 4 atau x 2 = 4 di peroleh x = -2 dan x = 2 Untuk kasus diatas, misal domain definisinya Df = { x | 0 x 2 , x R } maka daerah hasilnya : R f = { y | 0 y 4 , y R } sehingga f fungsi 1-1 Perlu dicatat bahwa R f juga dapat di tulis : R f = { x | 0 x 4 , x R }. Cara mencari fungsi invers Apabila diketahui f(x) fungsi 1-1, bagaimana menentukan fungsi inversnya f 1 (x) Untuk itu perhatikan lagi fungsi f(x) = x 2 dengan Df = { x | 0 x 2 , x R } Rf = { x | 0 x 4 , x R } y x2 y x adalah fungsi 1-1. Fungsi dan Grafik:25 Dari x 2 = y x = y , x adalah balikan dari y atau f 1 (y) f 1 (y) = y maka f 1 (x) = x Jadi dari f(x) = x 2 maka fungsi inversnya adalah f 1 (x) = x. Berarti : D f 1 = { x | 0 x 4, x R } = R f dan R f 1 = { x | 0 x 2 , x R } = D f . Ternyata grafik f(x) dan f 1 (x) simetri terhadap garis y = x. Contoh-1 : Diketahui f ( x) 1 3 x 1 ; tentukan f 2 1 (x) Jawab : 1 1 3 x 1 atau y = x 3 1 maka x = 3 2( y 1) 2 2 1 f (y) = 3 2( y 1) , jadi f 1 (x) = 3 2( x 1) f ( x) Contoh-2 : Diketahui f(x) = sin x dan g(x) = , tentukan a. Rumus fog dan gof b. f 1 (x) , g 1 (x) , f 1 o g 1 dan g 1 o f 1 a. ( fog )1 dan( gof ) 1 dan simpulkan yang terjadi. Jawab : a. fog = f(g(x)) = sin ( 2 log x ) gof = g(f(x)) = 2 log(sin x) b. f(x) = sin x atau y = sin x maka x = arc sin y f 1 (y) = arc sin y maka f 1 (x) = arc sin x g(x) = 2 log x atau y = 2 log x maka x = 2 y g 1 (y) = 2 y maka g 1 (x) = 2 x f x g arcsin x 2 f 1 g 1 f 1 g 1 x f 1 2 x arcsin 2 x g 1 f 1 g 1 Kalkulus-1:26 1 1 arcsin x c. fog = sin ( 2 log x ) atau y = sin ( 2 log x ) maka 2 log x = arc sin y x = 2arcsin y atau ( fog ) 1 (y) = 2arcsin y maka ( fog ) 1 (x) = 2arcsin x gof = 2 log(sin x) atau y = 2 log(sin x) maka sin x = 2 y x = arc sin( 2 y ) atau ( gof ) 1 (y) = arc sin( 2 y ) maka ( gof ) 1 (x) = arc sin( 2 x ) Kesimpulan : ( fog ) 1 = g 1 o f 1 dan ( gof ) 1 = f 1 o g 1 LATIHAN–2 1. Gambarlah sketsa grafik fungsi berikut ini : 4 x2 a. f(x) = 3 x 2 2 x 1 b. g(x) = c. h(x) = x 3 d. y = arc cos x e. 1, jika x 0 f ( x) x 1, jika 0 x 2 x 2 1, jika x 2 2. Gambarlah kurva berikut, bila 0 2 a. r = 2a sin , b. r = -a cos , c. r = 1 – cos 3. Bila f(x) = 1 dan g(x) = 2x 5 x 1 , tentukan rumus f g dan g f beserta domain definisinya Fungsi dan Grafik:27 4. Fungsi f(x) disebut genap bila f(x) = f(-x), fungsi f(x) disebut ganjil bila f(-x) = -f(x). Apabila tidak memenuhi salah satu maka f(x) disebut tidak genap dan tidak ganjil. Berdasarkan definisi ini, selidiki manakah fungsi-fungsi berikut yang genap, ganjil atau tidak genap dan tidak ganjil : x 4 6 ; c. f(x) = tg x + cos x cos x b. g(x) = tg 2x ; d. g(x) = x x a. f(x) = 5. Tentukan invers fungsi berikut ini beserta domain definisinya; setelah itu gambarlah f dan f 1 pada satu sistem koordinat. 2x 5 a. f(x) = 3x – 1 b. f(x) = d. f(x) = cos x e. f(x) = e x 6. Diketahui f ( x) Tentukan fog 1 c. f(x) = 2 x 5 dan g ( x) arc.sin x . dan gof 1 7. Diketahui f ( x) 2 log x dan g ( x) arc. cos x . Tentukan fog 1 Kalkulus-1:28 x2 ,x 0 2 dan gof 1