LAPORAN MAGANG KERJA MINGGU KE VI Kegiatan Magang Kerja di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan Kecamatan Lawang Kabupaten Malang Oleh: Sofia Putri Danisa 225040200111143 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI MINAT BUDIDAYA PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN MALANG 2025 Log Harian Kerja Minggu 6 Dalam melaksanakan kegiatan magang kerja/praktik kerja lapang pada minggu pertama ini kami mengikuti rangkaian kegiatan yang sudah ada di instansi BBPP Ketindan. Berikut merupakan rangkaian kegiatan minggu VI pelaksanaan magang kerja/praktik kerja lapang. No. Hari Tanggal Nama Kegiatan Jam Kerja (WIB) Durasi Paraf Pembimbing (Jam) 1. Senin 4 Agustus 1. Briefing pagi : pembagian tugas di hari 07.30 – 07.45 WIB 0,25 jam 2025 tersebut oleh penanggungjawab Smart Greenhouse (SGH) 2. Kegiatan pindah tanam bibit Melon Chamoe Varietas Chamsarang yang telah disemai selama 14 hari ke media tanam utama cocopeat blok 3. Pengecekan selang drip yang telah dipasang pada media tanam cocopeat di Smart Greenhouse (SGH) Tomat 07.45 – 09.45 WIB 2 jam 09.45 – 10.45 WIB 1 jam 4. Penyemaian bibit melon Chamoe Chamsarang pada tray semai dengan media tanam peatmoss dan vermikulit (2:1) 5. Penyemaian bibit paprika pada tray semai dengan media tanam peatmoss dan vermikulit (2:1) 10.45 – 12.00 WIB 1,25 jam 13.00 – 15.00 WIB 2 jam 6. Sanitas greenhouse (membersihkan area lantai kegiatan pindah tanam) 15.00 – 16.00 WIB 1 jam tomat setelah 2. 3. Selasa Rabu 5 Austus 2025 6 Austus 2025 1. Briefing pagi : pembagian tugas di hari tersebut oleh penanggungjawab Smart Greenhouse (SGH) 07.30 – 07.45 WIB 0,25 jam 2. Konsultasi bersama pembimbing lapang membahas mengenai logbook dan laporan akhir magang 07.45 – 08.15 WIB 1 jam 3. Sortasi buah melon Chamoe Chamsarang, Taj Mahal, dan Kirani untuk distribusi di Packing House 08.15 – 09.15 WIB 1 jam 4. Proses penimbangan dan distribusi buah melon Chamoe Chamsarang, Taj Mahal, dan Kirani di Packing House 09.15 – 10.15 WIB 1 jam 5. Penyemprotan insektisida dan fungisida pada bagian bawah daun tanaman melon Chamoe Chamsarang 10.15 – 12.00 WIB 1,75 jam 6. Pemasangan tali ajir untuk rambatan tanaman melon di Smart Greenhouse (SGH) Tomat 13.00 – 14.30 WIB 1,5 jam 7. Proses pengeluaran media tanam cocopeat lama di greenhouse persemaian 13.30 – 15.00 WIB 1,5 jam 1. Apel pagi bersama seluruh staf BBPP Ketindan 07.30 – 08.00 WIB 0,5 jam 4. Kamis 7 Agustus 2025 2. Briefing pagi : pembagian tugas di hari tersebut oleh penanggungjawab Smart Greenhouse (SGH) 08.00 – 08.15 WIB 0,25 jam 3. Presentasi akhir hasil kegiatan magang selama 6 minggu di BBPP Ketindan 08.15 – 12.00 WIB 3,75 jam 4. Pemasangan dan merapikan tali ajir sebagai media rambatan di Smart Greenhouse (SGH) Tomat 13.00 – 14.30 WIB 1,5 jam 5. Pengangkutan cocopeat lama tanam 14.30 – 16.00 WIB 1,5 jam 1. Briefing pagi : pembagian tugas di hari tersebut oleh penanggungjawab Smart Greenhouse (SGH) 07.30 – 07.45 WIB 0,25 jam 2. Kegiatan potong pucuk dan pewiwilan pada melon Chamoe Chamsarang di Smart Greenhouse (SGH) Tomat 07.45 – 09.45 WIB 2 jam 3. Pemasangan dan merapikan tali ajir sebagai media rambatan di Smart Greenhouse (SGH) Tomat 09.45 – 12.00 WIB 2,25 jam 4. Pengangkutan cocopeat lama 13.00 – 14.30 WIB 1,5 jam keluar keluar media media tanam 5. Jumat 8 Agustus 2025 5. Sanitasi greenhouse (membersihkan area lantai greenhouse untuk menjaga kebersihan SGH) 14.30 – 16.00 WIB 1,5 jam 1. Briefing pagi : pembagian tugas di hari tersebut oleh penanggungjawab Smart Greenhouse (SGH) 07.30 – 07.45 WIB 0,25 jam 2. Pengukuran dan pemotongan tali ajir untuk media rambatan tanaman melon 07.45 – 08.45 WIB 1 jam 3. Pemasangan dan merapikan tali ajir sebagai media rambatan di Smart Greenhouse (SGH) Tomat 08.45 – 12.00 WIB 3,25 jam 4. Pembuatan larutan nutrisi pada Smart Greenhouse (SGH) Tomat 13.00 – 14.30 WIB 1 jam 5. Penyemprotan insektisida dan fungisida pada melon Chamoe Chamsarang di Smart Greenhouse (SGH) Tomat 14.30 – 16.30 WIB 2 jam Total 37,5 jam Kegiatan Hari Keduapuluhenam Senin, 4 Agustus 2025 dengan Jumlah Jam Kerja 7,5 jam “Pindah Tanam Bibit Melon Chamoe Var. Chamsarang, Penyemaian, Pengecekan Sistem Irigasi, dan Sanitasi Greenhouse” Tujuan Kegiatan : 1. Untuk mengetahui prosedur pindah tanam bibit melon ke media tanam cocopeat block di Smart Greenhouse. 2. Untuk memahami teknik penyemaian benih melon dan paprika dengan media tanam campuran peatmoss dan vermikulit. 3. Untuk mempelajari cara pengecekan sistem irigasi tetes dan sanitasi greenhouse pasca kegiatan tanam. Pelaksanaan Kegiatan : Kegiatan dimulai dengan briefing pagi yang dipimpin oleh penanggung jawab Smart Greenhouse (SGH) untuk pembagian tugas dan pengarahan teknis. Tim diarahkan untuk fokus pada kegiatan pindah tanam melon Chamoe var. Chamsarang, penyemaian, pengecekan sistem irigasi, dan sanitasi greenhouse. Pindah tanam dilakukan pada bibit melon berumur 14 hari setelah semai (HSS) yang sebelumnya ditumbuhkan pada tray semai berisi campuran peatmoss dan vermikulit. Media tanam utama berupa cocopeat block sudah disiapkan dan diberi lubang tanam sesuai jarak tanam yang direkomendasikan. Bibit dipindahkan secara hati-hati dengan mempertahankan bola akar agar tidak rusak, lalu dimasukkan ke lubang tanam dan dipadatkan ringan di sekeliling pangkal batang. Setelah tanam, bibit segera disiram dengan air nutrisi awal untuk mengurangi stres transplantasi. Setelah proses pindah tanam, dilakukan pengecekan selang drip yang telah terpasang di SGH Tomat. Pengecekan mencakup aliran air pada setiap titik drip, tidak adanya kebocoran, dan kesesuaian volume irigasi dengan kebutuhan tanaman. Selang yang tersumbat dibersihkan, sedangkan yang bocor diganti. Selanjutnya, dilakukan penyemaian ulang bibit melon Chamoe var. Chamsarang dan bibit paprika. Penyemaian menggunakan tray semai berisi campuran media peatmoss dan vermikulit dengan perbandingan 2:1. Benih diletakkan pada kedalaman ±1 cm, kemudian ditutup tipis dengan media dan disiram menggunakan sprayer bertekanan rendah agar media tetap lembap. Kegiatan diakhiri dengan sanitasi greenhouse, yang meliputi penyapuan lantai, pembuangan sisa media dan daun kering, serta pembersihan area kerja untuk mencegah akumulasi sumber patogen dan menjaga estetika lingkungan kerja. Hasil dan Pembahasan : Pindah tanam pada umur 14 HSS dilakukan pada fase pertumbuhan di mana bibit sudah memiliki 2–3 helai daun sejati dan sistem akar cukup berkembang untuk beradaptasi dengan media baru. Penggunaan cocopeat block sebagai media utama sangat sesuai untuk sistem hidroponik substrat karena memiliki daya serap air tinggi, porositas baik, dan kapasitas tukar kation (CEC) 40–60 meq/100g yang mampu mempertahankan nutrisi bagi tanaman. Namun, keberhasilan pindah tanam sangat dipengaruhi oleh kehati-hatian dalam memindahkan bibit agar akar halus tidak rusak, karena kerusakan akar dapat menghambat pertumbuhan awal (transplant shock). Pengecekan selang drip sangat krusial dalam sistem Smart Greenhouse berbasis IoT, karena sistem irigasi berperan sebagai jalur utama suplai air dan nutrisi. Gangguan seperti sumbatan dapat mengakibatkan ketidakseimbangan distribusi nutrisi, yang pada akhirnya mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Penyemaian dengan campuran peatmoss dan vermikulit memberikan keunggulan pada fase awal pertumbuhan tanaman. Peatmoss memiliki kapasitas retensi air yang tinggi dan sifat kimia netral, sedangkan vermikulit membantu aerasi dan mencegah pemadatan media. Kombinasi keduanya menghasilkan media yang mampu mempertahankan kelembapan seragam, mendukung perkecambahan optimal, dan mencegah pembusukan benih akibat kelebihan air. Sanitasi greenhouse menjadi langkah penting dalam manajemen hama dan penyakit terpadu (PHT). Sisa media, daun kering, atau buah busuk dapat menjadi sumber inokulum patogen seperti Fusarium oxysporum dan Pythium spp. yang dapat bertahan di lingkungan greenhouse. Lingkungan yang bersih membantu meminimalkan risiko serangan penyakit dan mempertahankan mikroklimat optimal bagi tanaman. Kesimpulan : Kegiatan hari ini memberikan pemahaman menyeluruh mengenai proses pindah tanam melon Chamoe var. Chamsarang, mulai dari pemilihan bibit sehat hingga penempatan pada media tanam utama. Selain itu, keterampilan teknis dalam penyemaian, pengecekan sistem irigasi, dan sanitasi greenhouse semakin terasah. Seluruh kegiatan yang dilakukan saling berkaitan untuk memastikan tanaman dapat tumbuh optimal sejak awal, dengan dukungan media tanam berkualitas, distribusi nutrisi yang merata, dan lingkungan tumbuh yang bersih serta bebas patogen. Dokumentasi : Gambar 1. Pindah Tanam Melon Chamoe Chamsarang Gambar 2. Pengecekan Selang Drip Gambar 3. Pembersihan SGH Tomat Gambar 4. Penyemaian Melon Chamoe Chamsarang Kegiatan Hari Keduapuluhtujuh Selasa, 5 Agustus 2025 dengan Jumlah Jam Kerja 7,5 jam “Sortasi dan Distribusi Buah Melon, Penyemprotan Pestisida, Pemasangan Tali Ajir, dan Pengelolaan Media Tanam” Tujuan Kegiatan : 1. Untuk mengetahui prosedur sortasi dan distribusi buah melon sesuai standar mutu di Packing House. 2. Untuk memahami teknik penyemprotan insektisida dan fungisida yang efektif pada tanaman melon di Smart Greenhouse. 3. Untuk mempelajari pemasangan tali ajir sebagai media rambatan dan proses pengeluaran media tanam lama sebagai bagian dari manajemen budidaya. Pelaksanaan Kegiatan : Kegiatan diawali dengan briefing pagi untuk pembagian tugas, kemudian dilanjutkan konsultasi bersama pembimbing lapang membahas perkembangan logbook dan laporan akhir magang. Setelah itu dilakukan sortasi buah melon varietas Chamoe Chamsarang, Taj Mahal, dan Kirani. Proses sortasi meliputi pemisahan buah berdasarkan ukuran, bentuk, warna kulit, dan kebersihan, untuk memastikan mutu sesuai permintaan pasar. Buah yang lolos sortasi kemudian ditimbang, dicatat berat totalnya, dan didistribusikan ke Packing House untuk proses pengemasan. Setelah sortasi selesai, kegiatan berlanjut dengan penyemprotan insektisida dan fungisida pada bagian bawah daun tanaman melon. Penyemprotan difokuskan ke area tersebut karena sering menjadi tempat persembunyian hama seperti kutu daun dan thrips, serta untuk mencegah perkembangan jamur patogen. Pada sesi siang, dilakukan pemasangan tali ajir di Smart Greenhouse (SGH) Tomat sebagai penopang pertumbuhan batang tanaman melon. Tali ajir dipasang dengan ketinggian dan kelonggaran yang sesuai agar batang dapat merambat tanpa tertekan. Bersamaan dengan itu, dilakukan pengeluaran media tanam cocopeat lama dari greenhouse persemaian. Cocopeat lama dimasukkan ke dalam karung untuk memudahkan pembuangan, dengan tujuan menghindari akumulasi garam dan residu pupuk yang dapat menurunkan kualitas media. Hasil dan Pembahasan : Sortasi buah merupakan langkah penting untuk mempertahankan kualitas produk hortikultura sesuai standar mutu pasar. Menurut SNI 01-3164-1992, mutu buah melon dinilai dari penampilan fisik, ukuran, warna, dan kebersihan, di mana kualitas tinggi akan meningkatkan daya saing produk di pasar lokal maupun ekspor. Kegiatan ini juga berdampak pada harga jual, di mana buah Grade A memiliki nilai jual lebih tinggi dibanding grade lainnya. Proses penyemprotan insektisida dan fungisida yang tepat waktu dan sesuai dosis mampu menekan populasi hama dan mencegah perkembangan penyakit tanaman. Aplikasi pestisida sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari untuk mengurangi penguapan dan meningkatkan efektivitas bahan aktif. Penyemprotan di bagian bawah daun sangat efektif karena banyak hama dan patogen berkembang di area tersebut. Pemasangan tali ajir mendukung pertumbuhan tanaman melon secara vertikal, mempermudah perawatan, mengurangi kontak buah dengan tanah, dan meningkatkan sirkulasi udara antar tanaman. Hal ini dapat mengurangi kelembapan berlebih di sekitar buah dan daun, yang sering menjadi faktor pemicu penyakit. Pengeluaran media tanam cocopeat lama adalah langkah penting dalam manajemen media tanam di sistem soilless culture. Penggunaan ulang cocopeat tanpa perbaikan kualitas dapat menyebabkan penurunan aerasi, retensi air tidak seimbang, akumulasi garam, dan peningkatan populasi patogen. Oleh karena itu, media lama sebaiknya diganti atau melalui proses sterilisasi sebelum digunakan kembali. Kesimpulan : Kegiatan hari ini memberikan pengalaman langsung dalam penanganan pascapanen, mulai dari sortasi, penimbangan, hingga distribusi buah melon dengan memperhatikan standar mutu. Selain itu, keterampilan teknis dalam penyemprotan pestisida, pemasangan ajir, dan pengelolaan media tanam semakin dikuasai. Semua kegiatan tersebut berperan penting dalam menjaga produktivitas dan kualitas tanaman melon di Smart Greenhouse, sekaligus memastikan keberlanjutan sistem budidaya melalui manajemen media tanam yang baik. Dokumentasi : Gambar 5. Sortasi Melon Gambar 6. Proses Distribusi Melon Gambar 7. Pemindahan Selang Drip Gambar 8. Pengeluaran Media Tanam Cocopeat Lama Kegiatan Hari Keduapuluhdelapan Rabu, 6 Agustus 2025 dengan Jumlah Jam Kerja 7,5 jam “Apel Pagi, Presentasi Akhir Magang, Pemasangan Tali Ajir, dan Pengeluaran Media Tanam” Tujuan Kegiatan : 1. Untuk mengetahui prosedur koordinasi dan kedisiplinan kerja melalui kegiatan apel pagi. 2. Untuk menyampaikan hasil dan temuan magang dalam forum evaluasi akhir. 3. Untuk memahami teknis pemasangan tali ajir dan penanganan media tanam cocopeat bekas. Pelaksanaan Kegiatan : Hari dimulai dengan apel pagi bersama seluruh staf BBPP Ketindan sebagai sarana koordinasi, pembagian informasi, dan peneguhan kedisiplinan. Setelah apel, dilakukan briefing singkat dengan penanggung jawab Smart Greenhouse untuk mengatur pembagian tugas. Kegiatan selanjutnya adalah presentasi akhir magang yang memaparkan rangkaian kegiatan selama enam minggu, termasuk tujuan, metode, hasil, serta rekomendasi perbaikan. Presentasi ini menjadi wadah evaluasi bersama antara peserta magang dan pembimbing lapang untuk menilai pencapaian kompetensi. Setelah istirahat siang, kegiatan dilanjutkan dengan pemasangan dan perapian tali ajir di Smart Greenhouse (SGH) Tomat. Tali dipasang dengan posisi vertikal dari bagian atas struktur greenhouse ke media tanam, dengan kelonggaran yang sesuai untuk mendukung pertumbuhan batang melon tanpa menyebabkan luka. Di waktu yang sama, tim lain melakukan pengangkutan keluar media tanam cocopeat lama dari greenhouse persemaian. Cocopeat yang sudah tidak layak digunakan dimasukkan ke karung, lalu dikeluarkan dari area produksi untuk menghindari potensi penyebaran patogen atau akumulasi garam yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman baru. Hasil dan Pembahasan : Apel pagi dan briefing berperan penting dalam menjaga keteraturan kerja dan memastikan semua pihak memahami tugas yang harus dijalankan. Presentasi akhir magang memberikan kesempatan untuk merefleksikan pengalaman lapangan, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta memberikan masukan perbaikan untuk sistem budidaya di Smart Greenhouse. Pemasangan tali ajir yang rapi dan kuat membantu batang melon tumbuh tegak, mempermudah pemeliharaan, dan menghindari kontak langsung buah dengan media tanam yang dapat menyebabkan busuk. Sementara itu, pengeluaran cocopeat lama mendukung keberlanjutan produksi dengan memastikan media yang digunakan bebas dari akumulasi residu pupuk dan patogen yang dapat menurunkan kualitas tanaman. Kesimpulan : Kegiatan hari ini menekankan pentingnya koordinasi kerja, evaluasi hasil magang, dan pemeliharaan infrastruktur budidaya. Pemasangan ajir dan pengelolaan media tanam yang tepat menjadi bagian penting dalam memastikan keberhasilan produksi melon di Smart Greenhouse. Dokumentasi : Gambar 9. Apel Pagi Gambar 10. Presentasi Akhir Magang Gambar 11. Pemasangan Tali Ajir Gambar 12. Pengangkutan Media Tanam Lama Kegiatan Hari Keduapuluhsembilan Kamis, 7 Agustus 2025 dengan Jumlah Jam Kerja 7,5 jam “Potong Pucuk, Pewiwilan, Pemasangan Ajir, Pengangkutan Media Lama, dan Sanitasi Greenhouse” Tujuan Kegiatan : 1. Untuk mengetahui teknik potong pucuk dan pewiwilan pada tanaman melon Chamoe Chamsarang. 2. Untuk memahami peran ajir sebagai media rambatan dalam budidaya melon greenhouse. 3. Untuk mempelajari prosedur pengelolaan media tanam bekas dan sanitasi greenhouse. Pelaksanaan Kegiatan : Kegiatan dimulai dengan briefing pagi yang membahas pembagian tugas di Smart Greenhouse (SGH) Tomat. Tugas utama pagi hari adalah melakukan potong pucuk pada tanaman melon Chamoe Chamsarang yang sudah mencapai titik pertumbuhan tertentu. Pemotongan dilakukan untuk mengarahkan distribusi hara menuju pembentukan buah, sekaligus mengendalikan tinggi tanaman. Bersamaan dengan itu dilakukan pewiwilan, yaitu pembuangan tunas samping yang tidak diperlukan. Tindakan ini bertujuan menjaga sirkulasi udara di sekitar tanaman dan meminimalkan persaingan nutrisi. Setelah itu, dilanjutkan pemasangan dan perapian tali ajir. Tali diikatkan secara hati-hati agar tidak merusak batang utama dan disesuaikan pertumbuhannya sehingga tanaman dapat merambat dengan baik. Pada sesi siang, dilakukan pengangkutan media tanam cocopeat lama dari greenhouse. Media yang telah digunakan beberapa musim tanam dipindahkan keluar untuk mencegah akumulasi garam dan residu pupuk di area produksi. Kegiatan diakhiri dengan sanitasi greenhouse, yaitu pembersihan lantai, area kerja, dan jalur antarbedengan untuk mengurangi risiko kontaminasi penyakit dan menjaga kebersihan lingkungan budidaya. Hasil dan Pembahasan : Pelaksanaan pemotongan pucuk dan pewiwilan memberikan hasil positif dalam pengelolaan bentuk tanaman dan distribusi nutrisi. Dengan menghilangkan pucuk utama dan tunas-tunas yang tidak produktif, energi tanaman dapat diarahkan pada perkembangan buah, sehingga ukuran dan kualitasnya lebih seragam. Tindakan ini juga mengurangi kepadatan tajuk, meningkatkan sirkulasi udara, dan menurunkan kelembapan di sekitar daun, yang secara tidak langsung mengurangi risiko serangan penyakit daun seperti embun tepung. Pemasangan ajir secara rapi dan terukur berperan penting dalam budidaya melon greenhouse. Tanaman yang ditopang dengan baik memiliki posisi yang stabil, memudahkan penetrasi cahaya ke seluruh bagian tanaman, dan mencegah buah bersentuhan dengan media lembap yang dapat memicu busuk buah. Pengangkutan media cocopeat lama menjadi langkah preventif yang krusial. Media yang sudah digunakan lebih dari satu musim tanam cenderung memiliki partikel yang lebih halus, porositas yang berkurang, dan kemampuan drainase yang menurun. Selain itu, akumulasi garam akibat pemberian pupuk secara intensif dapat meningkatkan nilai EC media, mengganggu penyerapan air dan hara, serta memicu stres fisiologis pada tanaman. Sanitasi greenhouse yang rutin dilakukan mampu menurunkan potensi kontaminasi penyakit. Kebersihan lingkungan budidaya adalah salah satu prinsip dasar manajemen greenhouse yang berkelanjutan, karena patogen dapat bertahan di sisa tanaman atau genangan air. Dengan membersihkan area kerja secara berkala, risiko infeksi dapat ditekan, dan siklus produksi berikutnya dapat dimulai dengan kondisi yang lebih steril. Kesimpulan : Rangkaian kegiatan pada hari ini saling berkaitan untuk mendukung keberhasilan budidaya melon di greenhouse. Pemotongan pucuk dan pewiwilan mengoptimalkan distribusi hara, pemasangan ajir menjaga pertumbuhan terarah dan mempermudah perawatan, pengangkutan media lama mencegah gangguan pertumbuhan akibat kualitas media yang menurun, dan sanitasi greenhouse menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan tanaman. Dokumentasi : Gambar 13. Briefing Pagi Gambar 14. Potong Pucuk dan Pewiwilan Gambar 15. Pemasangan Tali Ajir Gambar 16. Pembersihan SGH Paprika Kegiatan Hari Keduapuluhlima Jumat, 8 Agustus 2025 dengan Jumlah Jam Kerja 7,5 jam “Pengukuran dan Pemasangan Tali Ajir, Pembuatan Larutan Nutrisi, dan Penyemprotan Tanaman Melon Chamoe Chamsarang” Tujuan Kegiatan : 1. Untuk mengetahui teknik pengukuran dan pemasangan tali ajir yang efektif pada budidaya melon di greenhouse. 2. Untuk memahami proses pembuatan larutan nutrisi sesuai kebutuhan tanaman melon. 3. Untuk mempelajari prosedur penyemprotan pestisida dan fungisida pada tanaman melon guna pencegahan penyakit dan hama. Pelaksanaan Kegiatan : Kegiatan dimulai dengan briefing pagi untuk pembagian tugas. Setelah itu dilakukan pengukuran dan pemotongan tali ajir sesuai panjang yang dibutuhkan berdasarkan tinggi tanaman dan jarak antara titik ikat di bagian atas greenhouse hingga posisi tanaman. Pemotongan dilakukan secara presisi agar pemasangan lebih efisien dan meminimalkan sisa tali yang terbuang. Langkah berikutnya adalah pemasangan tali ajir pada tanaman melon di Smart Greenhouse (SGH) Tomat. Tali diikatkan pada batang utama tanaman menggunakan teknik lilit spiral yang longgar agar tidak menekan batang seiring pertumbuhan. Ajir berfungsi sebagai penopang utama untuk menjaga batang tetap tegak, memudahkan perawatan, dan mendukung pembentukan buah yang sehat. Pada sesi siang, kegiatan dilanjutkan dengan pembuatan larutan nutrisi. Proses ini meliputi penimbangan pupuk makro dan mikro sesuai takaran, pelarutan dalam tangki, dan pengaturan nilai Electrical Conductivity (EC) serta pH agar sesuai standar kebutuhan tanaman melon. Larutan nutrisi yang tepat sangat penting untuk memenuhi kebutuhan unsur hara esensial dalam fase pertumbuhan dan pembesaran buah. Kegiatan terakhir adalah penyemprotan insektisida dan fungisida pada tanaman melon Chamoe Chamsarang. Penyemprotan dilakukan secara merata, terutama pada bagian bawah daun yang sering menjadi lokasi serangan hama dan penyakit. Tujuannya untuk mencegah serangan awal patogen seperti jamur dan bakteri serta mengendalikan populasi hama. Hasil dan Pembahasan : Pengukuran dan pemasangan tali ajir yang tepat membantu pertumbuhan tanaman secara vertikal, memaksimalkan penerimaan cahaya, dan mengurangi risiko kerusakan mekanis. Tali ajir juga menjaga posisi buah agar tidak menyentuh permukaan media yang lembap, sehingga mengurangi kemungkinan busuk buah. Pembuatan larutan nutrisi dengan pengaturan EC dan pH yang sesuai memastikan tanaman menerima unsur hara dalam bentuk yang mudah diserap. Pada fase pembesaran buah, keseimbangan nutrisi sangat memengaruhi ukuran, rasa, dan warna buah. Jika konsentrasi nutrisi terlalu tinggi, dapat menyebabkan peningkatan EC media yang mengganggu penyerapan air. Sebaliknya, jika terlalu rendah, pertumbuhan tanaman akan terhambat. Penyemprotan insektisida dan fungisida secara terjadwal dan tepat sasaran membantu mengendalikan hama serta mencegah penyebaran penyakit. Penyemprotan bagian bawah daun efektif karena area ini sering menjadi tempat berkembang biaknya hama seperti thrips dan kutu daun, serta tempat infeksi awal patogen. Kesimpulan : Rangkaian kegiatan pada hari ini memperkuat aspek teknis budidaya melon di greenhouse. Pengukuran dan pemasangan ajir memastikan pertumbuhan terarah dan mempermudah perawatan, pembuatan larutan nutrisi yang tepat menjaga ketersediaan hara sesuai kebutuhan tanaman, dan penyemprotan pestisida serta fungisida menjadi langkah penting untuk mempertahankan kesehatan tanaman hingga masa panen. Dokumentasi : Gambar 17. Pengukuran dan Pemotongan Tali Ajir Gambar 18. Pemasangan Tali Ajir Gambar 19. Pembuatan Nutrisi Gambar 20. Penyemprotan Pestisida