Uploaded by common.user151173

Laporan Magang Kerja: Budidaya Pertanian di BBPP Ketindan

advertisement
LAPORAN MAGANG KERJA
MINGGU KE VI
Kegiatan Magang Kerja di Balai Besar Pelatihan Pertanian
(BBPP) Ketindan Kecamatan Lawang Kabupaten Malang
Oleh:
Sofia Putri Danisa
225040200111143
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
MINAT BUDIDAYA PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
MALANG
2025
Log Harian Kerja Minggu 6
Dalam melaksanakan kegiatan magang kerja/praktik kerja lapang pada minggu pertama ini kami mengikuti rangkaian kegiatan yang
sudah ada di instansi BBPP Ketindan. Berikut merupakan rangkaian kegiatan minggu VI pelaksanaan magang kerja/praktik kerja lapang.
No.
Hari
Tanggal
Nama Kegiatan
Jam Kerja (WIB)
Durasi
Paraf Pembimbing
(Jam)
1.
Senin
4 Agustus 1. Briefing pagi : pembagian tugas di hari 07.30 – 07.45 WIB 0,25 jam
2025
tersebut oleh penanggungjawab Smart
Greenhouse (SGH)
2. Kegiatan pindah tanam bibit Melon
Chamoe Varietas Chamsarang yang telah
disemai selama 14 hari ke media tanam
utama cocopeat blok
3. Pengecekan selang drip yang telah
dipasang pada media tanam cocopeat di
Smart Greenhouse (SGH) Tomat
07.45 – 09.45 WIB
2 jam
09.45 – 10.45 WIB
1 jam
4. Penyemaian bibit melon Chamoe
Chamsarang pada tray semai dengan
media tanam peatmoss dan vermikulit
(2:1)
5. Penyemaian bibit paprika pada tray semai
dengan media tanam peatmoss dan
vermikulit (2:1)
10.45 – 12.00 WIB
1,25 jam
13.00 – 15.00 WIB
2 jam
6. Sanitas
greenhouse
(membersihkan area lantai
kegiatan pindah tanam)
15.00 – 16.00 WIB
1 jam
tomat
setelah
2.
3.
Selasa
Rabu
5 Austus
2025
6 Austus
2025
1. Briefing pagi : pembagian tugas di hari
tersebut oleh penanggungjawab Smart
Greenhouse (SGH)
07.30 – 07.45 WIB
0,25 jam
2. Konsultasi bersama pembimbing lapang
membahas mengenai logbook dan
laporan akhir magang
07.45 – 08.15 WIB
1 jam
3. Sortasi
buah
melon
Chamoe
Chamsarang, Taj Mahal, dan Kirani untuk
distribusi di Packing House
08.15 – 09.15 WIB
1 jam
4. Proses penimbangan dan distribusi buah
melon Chamoe Chamsarang, Taj Mahal,
dan Kirani di Packing House
09.15 – 10.15 WIB
1 jam
5. Penyemprotan insektisida dan fungisida
pada bagian bawah daun tanaman melon
Chamoe Chamsarang
10.15 – 12.00 WIB
1,75 jam
6. Pemasangan tali ajir untuk rambatan
tanaman melon di Smart Greenhouse
(SGH) Tomat
13.00 – 14.30 WIB
1,5 jam
7. Proses pengeluaran media tanam
cocopeat lama di greenhouse persemaian
13.30 – 15.00 WIB
1,5 jam
1. Apel pagi bersama seluruh staf BBPP
Ketindan
07.30 – 08.00 WIB
0,5 jam
4.
Kamis
7 Agustus
2025
2. Briefing pagi : pembagian tugas di hari
tersebut oleh penanggungjawab Smart
Greenhouse (SGH)
08.00 – 08.15 WIB
0,25 jam
3. Presentasi akhir hasil kegiatan magang
selama 6 minggu di BBPP Ketindan
08.15 – 12.00 WIB
3,75 jam
4. Pemasangan dan merapikan tali ajir
sebagai media rambatan di Smart
Greenhouse (SGH) Tomat
13.00 – 14.30 WIB
1,5 jam
5. Pengangkutan
cocopeat lama
tanam
14.30 – 16.00 WIB
1,5 jam
1. Briefing pagi : pembagian tugas di hari
tersebut oleh penanggungjawab Smart
Greenhouse (SGH)
07.30 – 07.45 WIB
0,25 jam
2. Kegiatan potong pucuk dan pewiwilan
pada melon Chamoe Chamsarang di
Smart Greenhouse (SGH) Tomat
07.45 – 09.45 WIB
2 jam
3. Pemasangan dan merapikan tali ajir
sebagai media rambatan di Smart
Greenhouse (SGH) Tomat
09.45 – 12.00 WIB
2,25 jam
4. Pengangkutan
cocopeat lama
13.00 – 14.30 WIB
1,5 jam
keluar
keluar
media
media
tanam
5.
Jumat
8 Agustus
2025
5. Sanitasi greenhouse (membersihkan
area lantai greenhouse untuk menjaga
kebersihan SGH)
14.30 – 16.00 WIB
1,5 jam
1. Briefing pagi : pembagian tugas di hari
tersebut oleh penanggungjawab Smart
Greenhouse (SGH)
07.30 – 07.45 WIB
0,25 jam
2. Pengukuran dan pemotongan tali ajir
untuk media rambatan tanaman melon
07.45 – 08.45 WIB
1 jam
3. Pemasangan dan merapikan tali ajir
sebagai media rambatan di Smart
Greenhouse (SGH) Tomat
08.45 – 12.00 WIB
3,25 jam
4. Pembuatan larutan nutrisi pada Smart
Greenhouse (SGH) Tomat
13.00 – 14.30 WIB
1 jam
5. Penyemprotan insektisida dan fungisida
pada melon Chamoe Chamsarang di
Smart Greenhouse (SGH) Tomat
14.30 – 16.30 WIB
2 jam
Total
37,5 jam
Kegiatan Hari Keduapuluhenam
Senin, 4 Agustus 2025 dengan Jumlah Jam Kerja 7,5 jam
“Pindah Tanam Bibit Melon Chamoe Var. Chamsarang, Penyemaian, Pengecekan
Sistem Irigasi, dan Sanitasi Greenhouse”
Tujuan Kegiatan :
1. Untuk mengetahui prosedur pindah tanam bibit melon ke media tanam cocopeat
block di Smart Greenhouse.
2. Untuk memahami teknik penyemaian benih melon dan paprika dengan media
tanam campuran peatmoss dan vermikulit.
3. Untuk mempelajari cara pengecekan sistem irigasi tetes dan sanitasi greenhouse
pasca kegiatan tanam.
Pelaksanaan Kegiatan :
Kegiatan dimulai dengan briefing pagi yang dipimpin oleh penanggung jawab
Smart Greenhouse (SGH) untuk pembagian tugas dan pengarahan teknis. Tim diarahkan
untuk fokus pada kegiatan pindah tanam melon Chamoe var. Chamsarang, penyemaian,
pengecekan sistem irigasi, dan sanitasi greenhouse. Pindah tanam dilakukan pada bibit
melon berumur 14 hari setelah semai (HSS) yang sebelumnya ditumbuhkan pada tray
semai berisi campuran peatmoss dan vermikulit. Media tanam utama berupa cocopeat
block sudah disiapkan dan diberi lubang tanam sesuai jarak tanam yang
direkomendasikan. Bibit dipindahkan secara hati-hati dengan mempertahankan bola akar
agar tidak rusak, lalu dimasukkan ke lubang tanam dan dipadatkan ringan di sekeliling
pangkal batang. Setelah tanam, bibit segera disiram dengan air nutrisi awal untuk
mengurangi stres transplantasi. Setelah proses pindah tanam, dilakukan pengecekan
selang drip yang telah terpasang di SGH Tomat. Pengecekan mencakup aliran air pada
setiap titik drip, tidak adanya kebocoran, dan kesesuaian volume irigasi dengan
kebutuhan tanaman. Selang yang tersumbat dibersihkan, sedangkan yang bocor diganti.
Selanjutnya, dilakukan penyemaian ulang bibit melon Chamoe var. Chamsarang dan bibit
paprika. Penyemaian menggunakan tray semai berisi campuran media peatmoss dan
vermikulit dengan perbandingan 2:1. Benih diletakkan pada kedalaman ±1 cm, kemudian
ditutup tipis dengan media dan disiram menggunakan sprayer bertekanan rendah agar
media tetap lembap. Kegiatan diakhiri dengan sanitasi greenhouse, yang meliputi
penyapuan lantai, pembuangan sisa media dan daun kering, serta pembersihan area
kerja untuk mencegah akumulasi sumber patogen dan menjaga estetika lingkungan
kerja.
Hasil dan Pembahasan :
Pindah tanam pada umur 14 HSS dilakukan pada fase pertumbuhan di mana bibit
sudah memiliki 2–3 helai daun sejati dan sistem akar cukup berkembang untuk
beradaptasi dengan media baru. Penggunaan cocopeat block sebagai media utama
sangat sesuai untuk sistem hidroponik substrat karena memiliki daya serap air tinggi,
porositas baik, dan kapasitas tukar kation (CEC) 40–60 meq/100g yang mampu
mempertahankan nutrisi bagi tanaman. Namun, keberhasilan pindah tanam sangat
dipengaruhi oleh kehati-hatian dalam memindahkan bibit agar akar halus tidak rusak,
karena kerusakan akar dapat menghambat pertumbuhan awal (transplant shock).
Pengecekan selang drip sangat krusial dalam sistem Smart Greenhouse berbasis IoT,
karena sistem irigasi berperan sebagai jalur utama suplai air dan nutrisi. Gangguan
seperti sumbatan dapat mengakibatkan ketidakseimbangan distribusi nutrisi, yang pada
akhirnya mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Penyemaian dengan campuran peatmoss dan vermikulit memberikan keunggulan
pada fase awal pertumbuhan tanaman. Peatmoss memiliki kapasitas retensi air yang
tinggi dan sifat kimia netral, sedangkan vermikulit membantu aerasi dan mencegah
pemadatan media. Kombinasi keduanya menghasilkan media yang mampu
mempertahankan kelembapan seragam, mendukung perkecambahan optimal, dan
mencegah pembusukan benih akibat kelebihan air. Sanitasi greenhouse menjadi langkah
penting dalam manajemen hama dan penyakit terpadu (PHT). Sisa media, daun kering,
atau buah busuk dapat menjadi sumber inokulum patogen seperti Fusarium oxysporum
dan Pythium spp. yang dapat bertahan di lingkungan greenhouse. Lingkungan yang
bersih membantu meminimalkan risiko serangan penyakit dan mempertahankan
mikroklimat optimal bagi tanaman.
Kesimpulan :
Kegiatan hari ini memberikan pemahaman menyeluruh mengenai proses pindah
tanam melon Chamoe var. Chamsarang, mulai dari pemilihan bibit sehat hingga
penempatan pada media tanam utama. Selain itu, keterampilan teknis dalam
penyemaian, pengecekan sistem irigasi, dan sanitasi greenhouse semakin terasah.
Seluruh kegiatan yang dilakukan saling berkaitan untuk memastikan tanaman dapat
tumbuh optimal sejak awal, dengan dukungan media tanam berkualitas, distribusi nutrisi
yang merata, dan lingkungan tumbuh yang bersih serta bebas patogen.
Dokumentasi :
Gambar 1. Pindah Tanam Melon
Chamoe Chamsarang
Gambar 2. Pengecekan Selang Drip
Gambar 3. Pembersihan SGH Tomat
Gambar 4. Penyemaian Melon Chamoe
Chamsarang
Kegiatan Hari Keduapuluhtujuh
Selasa, 5 Agustus 2025 dengan Jumlah Jam Kerja 7,5 jam
“Sortasi dan Distribusi Buah Melon, Penyemprotan Pestisida, Pemasangan Tali
Ajir, dan Pengelolaan Media Tanam”
Tujuan Kegiatan :
1. Untuk mengetahui prosedur sortasi dan distribusi buah melon sesuai standar mutu
di Packing House.
2. Untuk memahami teknik penyemprotan insektisida dan fungisida yang efektif pada
tanaman melon di Smart Greenhouse.
3. Untuk mempelajari pemasangan tali ajir sebagai media rambatan dan proses
pengeluaran media tanam lama sebagai bagian dari manajemen budidaya.
Pelaksanaan Kegiatan :
Kegiatan diawali dengan briefing pagi untuk pembagian tugas, kemudian
dilanjutkan konsultasi bersama pembimbing lapang membahas perkembangan logbook
dan laporan akhir magang. Setelah itu dilakukan sortasi buah melon varietas Chamoe
Chamsarang, Taj Mahal, dan Kirani. Proses sortasi meliputi pemisahan buah
berdasarkan ukuran, bentuk, warna kulit, dan kebersihan, untuk memastikan mutu sesuai
permintaan pasar. Buah yang lolos sortasi kemudian ditimbang, dicatat berat totalnya,
dan didistribusikan ke Packing House untuk proses pengemasan. Setelah sortasi selesai,
kegiatan berlanjut dengan penyemprotan insektisida dan fungisida pada bagian bawah
daun tanaman melon. Penyemprotan difokuskan ke area tersebut karena sering menjadi
tempat persembunyian hama seperti kutu daun dan thrips, serta untuk mencegah
perkembangan jamur patogen.
Pada sesi siang, dilakukan pemasangan tali ajir di Smart Greenhouse (SGH)
Tomat sebagai penopang pertumbuhan batang tanaman melon. Tali ajir dipasang dengan
ketinggian dan kelonggaran yang sesuai agar batang dapat merambat tanpa tertekan.
Bersamaan dengan itu, dilakukan pengeluaran media tanam cocopeat lama dari
greenhouse persemaian. Cocopeat lama dimasukkan ke dalam karung untuk
memudahkan pembuangan, dengan tujuan menghindari akumulasi garam dan residu
pupuk yang dapat menurunkan kualitas media.
Hasil dan Pembahasan :
Sortasi buah merupakan langkah penting untuk mempertahankan kualitas produk
hortikultura sesuai standar mutu pasar. Menurut SNI 01-3164-1992, mutu buah melon
dinilai dari penampilan fisik, ukuran, warna, dan kebersihan, di mana kualitas tinggi akan
meningkatkan daya saing produk di pasar lokal maupun ekspor. Kegiatan ini juga
berdampak pada harga jual, di mana buah Grade A memiliki nilai jual lebih tinggi
dibanding grade lainnya. Proses penyemprotan insektisida dan fungisida yang tepat
waktu dan sesuai dosis mampu menekan populasi hama dan mencegah perkembangan
penyakit tanaman. Aplikasi pestisida sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari untuk
mengurangi penguapan dan meningkatkan efektivitas bahan aktif. Penyemprotan di
bagian bawah daun sangat efektif karena banyak hama dan patogen berkembang di area
tersebut.
Pemasangan tali ajir mendukung pertumbuhan tanaman melon secara vertikal,
mempermudah perawatan, mengurangi kontak buah dengan tanah, dan meningkatkan
sirkulasi udara antar tanaman. Hal ini dapat mengurangi kelembapan berlebih di sekitar
buah dan daun, yang sering menjadi faktor pemicu penyakit. Pengeluaran media tanam
cocopeat lama adalah langkah penting dalam manajemen media tanam di sistem soilless
culture. Penggunaan ulang cocopeat tanpa perbaikan kualitas dapat menyebabkan
penurunan aerasi, retensi air tidak seimbang, akumulasi garam, dan peningkatan
populasi patogen. Oleh karena itu, media lama sebaiknya diganti atau melalui proses
sterilisasi sebelum digunakan kembali.
Kesimpulan :
Kegiatan hari ini memberikan pengalaman langsung dalam penanganan
pascapanen, mulai dari sortasi, penimbangan, hingga distribusi buah melon dengan
memperhatikan standar mutu. Selain itu, keterampilan teknis dalam penyemprotan
pestisida, pemasangan ajir, dan pengelolaan media tanam semakin dikuasai. Semua
kegiatan tersebut berperan penting dalam menjaga produktivitas dan kualitas tanaman
melon di Smart Greenhouse, sekaligus memastikan keberlanjutan sistem budidaya
melalui manajemen media tanam yang baik.
Dokumentasi :
Gambar 5. Sortasi Melon
Gambar 6. Proses Distribusi Melon
Gambar 7. Pemindahan Selang Drip
Gambar 8. Pengeluaran Media Tanam
Cocopeat Lama
Kegiatan Hari Keduapuluhdelapan
Rabu, 6 Agustus 2025 dengan Jumlah Jam Kerja 7,5 jam
“Apel Pagi, Presentasi Akhir Magang, Pemasangan Tali Ajir, dan Pengeluaran
Media Tanam”
Tujuan Kegiatan :
1. Untuk mengetahui prosedur koordinasi dan kedisiplinan kerja melalui kegiatan
apel pagi.
2. Untuk menyampaikan hasil dan temuan magang dalam forum evaluasi akhir.
3. Untuk memahami teknis pemasangan tali ajir dan penanganan media tanam
cocopeat bekas.
Pelaksanaan Kegiatan :
Hari dimulai dengan apel pagi bersama seluruh staf BBPP Ketindan sebagai
sarana koordinasi, pembagian informasi, dan peneguhan kedisiplinan. Setelah apel,
dilakukan briefing singkat dengan penanggung jawab Smart Greenhouse untuk mengatur
pembagian tugas. Kegiatan selanjutnya adalah presentasi akhir magang yang
memaparkan rangkaian kegiatan selama enam minggu, termasuk tujuan, metode, hasil,
serta rekomendasi perbaikan. Presentasi ini menjadi wadah evaluasi bersama antara
peserta magang dan pembimbing lapang untuk menilai pencapaian kompetensi. Setelah
istirahat siang, kegiatan dilanjutkan dengan pemasangan dan perapian tali ajir di Smart
Greenhouse (SGH) Tomat. Tali dipasang dengan posisi vertikal dari bagian atas struktur
greenhouse ke media tanam, dengan kelonggaran yang sesuai untuk mendukung
pertumbuhan batang melon tanpa menyebabkan luka. Di waktu yang sama, tim lain
melakukan pengangkutan keluar media tanam cocopeat lama dari greenhouse
persemaian. Cocopeat yang sudah tidak layak digunakan dimasukkan ke karung, lalu
dikeluarkan dari area produksi untuk menghindari potensi penyebaran patogen atau
akumulasi garam yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman baru.
Hasil dan Pembahasan :
Apel pagi dan briefing berperan penting dalam menjaga keteraturan kerja dan
memastikan semua pihak memahami tugas yang harus dijalankan. Presentasi akhir
magang memberikan kesempatan untuk merefleksikan pengalaman lapangan,
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta memberikan masukan perbaikan untuk
sistem budidaya di Smart Greenhouse. Pemasangan tali ajir yang rapi dan kuat
membantu batang melon tumbuh tegak, mempermudah pemeliharaan, dan menghindari
kontak langsung buah dengan media tanam yang dapat menyebabkan busuk. Sementara
itu, pengeluaran cocopeat lama mendukung keberlanjutan produksi dengan memastikan
media yang digunakan bebas dari akumulasi residu pupuk dan patogen yang dapat
menurunkan kualitas tanaman.
Kesimpulan :
Kegiatan hari ini menekankan pentingnya koordinasi kerja, evaluasi hasil magang,
dan pemeliharaan infrastruktur budidaya. Pemasangan ajir dan pengelolaan media
tanam yang tepat menjadi bagian penting dalam memastikan keberhasilan produksi
melon di Smart Greenhouse.
Dokumentasi :
Gambar 9. Apel Pagi
Gambar 10. Presentasi Akhir Magang
Gambar 11. Pemasangan Tali Ajir
Gambar 12. Pengangkutan Media Tanam
Lama
Kegiatan Hari Keduapuluhsembilan
Kamis, 7 Agustus 2025 dengan Jumlah Jam Kerja 7,5 jam
“Potong Pucuk, Pewiwilan, Pemasangan Ajir, Pengangkutan Media Lama, dan
Sanitasi Greenhouse”
Tujuan Kegiatan :
1. Untuk mengetahui teknik potong pucuk dan pewiwilan pada tanaman melon
Chamoe Chamsarang.
2. Untuk memahami peran ajir sebagai media rambatan dalam budidaya melon
greenhouse.
3. Untuk mempelajari prosedur pengelolaan media tanam bekas dan sanitasi
greenhouse.
Pelaksanaan Kegiatan :
Kegiatan dimulai dengan briefing pagi yang membahas pembagian tugas di Smart
Greenhouse (SGH) Tomat. Tugas utama pagi hari adalah melakukan potong pucuk pada
tanaman melon Chamoe Chamsarang yang sudah mencapai titik pertumbuhan tertentu.
Pemotongan dilakukan untuk mengarahkan distribusi hara menuju pembentukan buah,
sekaligus mengendalikan tinggi tanaman. Bersamaan dengan itu dilakukan pewiwilan,
yaitu pembuangan tunas samping yang tidak diperlukan. Tindakan ini bertujuan menjaga
sirkulasi udara di sekitar tanaman dan meminimalkan persaingan nutrisi. Setelah itu,
dilanjutkan pemasangan dan perapian tali ajir. Tali diikatkan secara hati-hati agar tidak
merusak batang utama dan disesuaikan pertumbuhannya sehingga tanaman dapat
merambat dengan baik. Pada sesi siang, dilakukan pengangkutan media tanam cocopeat
lama dari greenhouse. Media yang telah digunakan beberapa musim tanam dipindahkan
keluar untuk mencegah akumulasi garam dan residu pupuk di area produksi. Kegiatan
diakhiri dengan sanitasi greenhouse, yaitu pembersihan lantai, area kerja, dan jalur antarbedengan untuk mengurangi risiko kontaminasi penyakit dan menjaga kebersihan
lingkungan budidaya.
Hasil dan Pembahasan :
Pelaksanaan pemotongan pucuk dan pewiwilan memberikan hasil positif dalam
pengelolaan bentuk tanaman dan distribusi nutrisi. Dengan menghilangkan pucuk utama
dan tunas-tunas yang tidak produktif, energi tanaman dapat diarahkan pada
perkembangan buah, sehingga ukuran dan kualitasnya lebih seragam. Tindakan ini juga
mengurangi kepadatan tajuk, meningkatkan sirkulasi udara, dan menurunkan
kelembapan di sekitar daun, yang secara tidak langsung mengurangi risiko serangan
penyakit daun seperti embun tepung. Pemasangan ajir secara rapi dan terukur berperan
penting dalam budidaya melon greenhouse. Tanaman yang ditopang dengan baik
memiliki posisi yang stabil, memudahkan penetrasi cahaya ke seluruh bagian tanaman,
dan mencegah buah bersentuhan dengan media lembap yang dapat memicu busuk
buah. Pengangkutan media cocopeat lama menjadi langkah preventif yang krusial. Media
yang sudah digunakan lebih dari satu musim tanam cenderung memiliki partikel yang
lebih halus, porositas yang berkurang, dan kemampuan drainase yang menurun. Selain
itu, akumulasi garam akibat pemberian pupuk secara intensif dapat meningkatkan nilai
EC media, mengganggu penyerapan air dan hara, serta memicu stres fisiologis pada
tanaman. Sanitasi greenhouse yang rutin dilakukan mampu menurunkan potensi
kontaminasi penyakit. Kebersihan lingkungan budidaya adalah salah satu prinsip dasar
manajemen greenhouse yang berkelanjutan, karena patogen dapat bertahan di sisa
tanaman atau genangan air. Dengan membersihkan area kerja secara berkala, risiko
infeksi dapat ditekan, dan siklus produksi berikutnya dapat dimulai dengan kondisi yang
lebih steril.
Kesimpulan :
Rangkaian kegiatan pada hari ini saling berkaitan untuk mendukung keberhasilan
budidaya melon di greenhouse. Pemotongan pucuk dan pewiwilan mengoptimalkan
distribusi hara, pemasangan ajir menjaga pertumbuhan terarah dan mempermudah
perawatan, pengangkutan media lama mencegah gangguan pertumbuhan akibat kualitas
media yang menurun, dan sanitasi greenhouse menjadi langkah penting dalam menjaga
kesehatan tanaman.
Dokumentasi :
Gambar 13. Briefing Pagi
Gambar 14. Potong Pucuk dan
Pewiwilan
Gambar 15. Pemasangan Tali Ajir
Gambar 16. Pembersihan SGH Paprika
Kegiatan Hari Keduapuluhlima
Jumat, 8 Agustus 2025 dengan Jumlah Jam Kerja 7,5 jam
“Pengukuran dan Pemasangan Tali Ajir, Pembuatan Larutan Nutrisi, dan
Penyemprotan Tanaman Melon Chamoe Chamsarang”
Tujuan Kegiatan :
1. Untuk mengetahui teknik pengukuran dan pemasangan tali ajir yang efektif pada
budidaya melon di greenhouse.
2. Untuk memahami proses pembuatan larutan nutrisi sesuai kebutuhan tanaman
melon.
3. Untuk mempelajari prosedur penyemprotan pestisida dan fungisida pada tanaman
melon guna pencegahan penyakit dan hama.
Pelaksanaan Kegiatan :
Kegiatan dimulai dengan briefing pagi untuk pembagian tugas. Setelah itu
dilakukan pengukuran dan pemotongan tali ajir sesuai panjang yang dibutuhkan
berdasarkan tinggi tanaman dan jarak antara titik ikat di bagian atas greenhouse hingga
posisi tanaman. Pemotongan dilakukan secara presisi agar pemasangan lebih efisien
dan meminimalkan sisa tali yang terbuang. Langkah berikutnya adalah pemasangan tali
ajir pada tanaman melon di Smart Greenhouse (SGH) Tomat. Tali diikatkan pada batang
utama tanaman menggunakan teknik lilit spiral yang longgar agar tidak menekan batang
seiring pertumbuhan. Ajir berfungsi sebagai penopang utama untuk menjaga batang
tetap tegak, memudahkan perawatan, dan mendukung pembentukan buah yang sehat.
Pada sesi siang, kegiatan dilanjutkan dengan pembuatan larutan nutrisi. Proses
ini meliputi penimbangan pupuk makro dan mikro sesuai takaran, pelarutan dalam tangki,
dan pengaturan nilai Electrical Conductivity (EC) serta pH agar sesuai standar kebutuhan
tanaman melon. Larutan nutrisi yang tepat sangat penting untuk memenuhi kebutuhan
unsur hara esensial dalam fase pertumbuhan dan pembesaran buah. Kegiatan terakhir
adalah penyemprotan insektisida dan fungisida pada tanaman melon Chamoe
Chamsarang. Penyemprotan dilakukan secara merata, terutama pada bagian bawah
daun yang sering menjadi lokasi serangan hama dan penyakit. Tujuannya untuk
mencegah serangan awal patogen seperti jamur dan bakteri serta mengendalikan
populasi hama.
Hasil dan Pembahasan :
Pengukuran dan pemasangan tali ajir yang tepat membantu pertumbuhan
tanaman secara vertikal, memaksimalkan penerimaan cahaya, dan mengurangi risiko
kerusakan mekanis. Tali ajir juga menjaga posisi buah agar tidak menyentuh permukaan
media yang lembap, sehingga mengurangi kemungkinan busuk buah. Pembuatan larutan
nutrisi dengan pengaturan EC dan pH yang sesuai memastikan tanaman menerima unsur
hara dalam bentuk yang mudah diserap. Pada fase pembesaran buah, keseimbangan
nutrisi sangat memengaruhi ukuran, rasa, dan warna buah. Jika konsentrasi nutrisi terlalu
tinggi, dapat menyebabkan peningkatan EC media yang mengganggu penyerapan air.
Sebaliknya, jika terlalu rendah, pertumbuhan tanaman akan terhambat. Penyemprotan
insektisida dan fungisida secara terjadwal dan tepat sasaran membantu mengendalikan
hama serta mencegah penyebaran penyakit. Penyemprotan bagian bawah daun efektif
karena area ini sering menjadi tempat berkembang biaknya hama seperti thrips dan kutu
daun, serta tempat infeksi awal patogen.
Kesimpulan :
Rangkaian kegiatan pada hari ini memperkuat aspek teknis budidaya melon di
greenhouse. Pengukuran dan pemasangan ajir memastikan pertumbuhan terarah dan
mempermudah perawatan, pembuatan larutan nutrisi yang tepat menjaga ketersediaan
hara sesuai kebutuhan tanaman, dan penyemprotan pestisida serta fungisida menjadi
langkah penting untuk mempertahankan kesehatan tanaman hingga masa panen.
Dokumentasi :
Gambar 17. Pengukuran dan
Pemotongan Tali Ajir
Gambar 18. Pemasangan Tali Ajir
Gambar 19. Pembuatan Nutrisi
Gambar 20. Penyemprotan Pestisida
Download