Uploaded by zahra.3des02

Rencana HACCP: Keamanan Pangan Minuman Sarang Burung Walet

advertisement
HACCP PLAN
DOKUMENTASI RENCANA HACCP
XXX-ABC-000
LOGO
PERUSAHAAN
Tanggal Berlaku: MM DD YY
Disusun oleh:
Diverifikasi oleh:
Disetujui oleh:
Ketua Tim Keamanan Pangan
(Name)
Manager Quality Assurance
(Name)
Direktur Utama
(Name)
RIWAYAT PERUBAHAN DOKUMEN
No.
Revisi
QQ
Tanggal
Berlaku
MM DD YY
Bagian
Dokumen
Uraian Perubahan
Dokumen ini diterbitkan pertama kali
Penambahan dokumen terkendali dalam google drive dan disrtibusi dokumen
dalam format softcopy (protected)
2
A. PROFIL PERUSAHAAN, STRUKTUR ORGANISASI & TIM KEAMANAN PANGAN (HACCP)
Surat Penunjukan Tim Keamanan Pangan Terlampir.
3
B. RUANG LINGKUP
B.1. Umum
Dokumen HACCP Plan ini menjelaskan tentang prinsip prinsip umum dan persyaratan sistem keamanan pangan - HACCP
(Hazard Analysis of Critical Control Point) untuk dilaksanakan dan dipelihara di < nama perusahaan / unit usaha pangan >
B.2. Lingkup Proses
Dokumen HACCP Plan ini bertujuan < jelaskan tujuan keamanan pangan >
Adapun produk yang termasuk dalam HACCP ini adalah < nama produk >
Prosedur tertulis untuk membantu sistem keamanan pangan (HACCP) ini juga ditetapkan dan dijalankan dengan baik di
fasilitas < nama perusahaan / unit usaha pangan >
4
C. DESKRIPSI PRODUK, BAHAN BAKU dan BAHAN KEMASAN
C.1 Deskripsi Produk dan Identifikasi Rencana Pengguna
Merk Produk
Deskripsi Produk
Kategori Proses / Metoda Produksi
Sasaran Konsumen / Target Pengguna /
Target Pelanggan
Rencana Penggunaan / Penggunaan
Produk
Komposisi Bahan
Karakteristik Keamanan Pangan (biologi,
kimia dan fisik)
Persyaratan Penyimpanan Produk
Informasi Pada Label / Penyajian
Pengemasan
Distribusi
Regulasi Acuan
< Merk Produk >
<Produk minuman sarang burung walet yang memiliki varian rasa original dan rasa kurma. Untuk rasa original dibuat dari
bahan sarang walet, gula batu, daun pandan dan air minum sedankan untuk rasa kurma dengan menambahkan bahan
kurma kedalam bahan rasa original. Produk Jadi ini memiliki Spesifikasi Nilai pH > 4,6 (rasa original = 7,69 dan rasa kurma
6,04) dan Nilai aw > 0,85 (rasa original 0,979 dan rasa kurma 0,982). Dalam proses pengolahannya bahan-bahan dicampur
dengan formulasi khusus, dikemas dalam botol gelas dengan volume tertentu dilanjutkan dengan perlakuan thermal
dengan sistem retort dan setelah melewati masa inkubasinya, produk jadi dikemas dalam karton / dus. Produk jadi
disimpan dan didistribusikan dalam kondisi temperatur ruang>
<Uraian Pengolahan Pangan>
<Siapa target pengguna, apa ada yg dikecualikan>
<Jelaskan rencana penggunaan produk ini>
< Jelaskan rincian bahan >
< mengacu pada referensi spesifikasi produk >
< Jelaskan umur dan kondisi penyimpananSimpan >
< Jelaskan label dan atau saran penyajian, termasuk label peringatan jika ada >
< Jelaskan kemasan yg digunakan mulai dari Primer sampai Sekunder, termasuk dimensinya >
< jelaskan cara pengiriman >
< tuliskan regulasi acuan dalam pengisian dokumen ini, jika diperlukan >
5
C. DESKRIPSI PRODUK, BAHAN BAKU dan BAHAN KEMASAN
C.2 Deskripsi Bahan Baku
Nama Bahan Baku
Deskripsi Bahan Baku
Komposisi
Karakteristik Keamanan Pangan
Metoda Produksi
Umur Simpan
Kondisi Simpan
Kemasan
Informasi pada Label
Metoda Distribusi
Nama Supplier & Lokasinya
6
C. DESKRIPSI PRODUK, BAHAN BAKU dan BAHAN KEMASAN
C.3 Deskripsi Bahan Kemasan
Nama Bahan Kemasan
Deskripsi Bahan Kemasan
Komposisi
Karakteristik Keamanan Pangan
Metoda Produksi
Umur Simpan
Kondisi Simpan
Kemasan
Informasi pada Label
Metoda Distribusi
Nama Supplier & Lokasinya
7
D. DIAGRAM ALIR & VERIFIKASINYA
D.1. Diagram Alir & Lay Out Pabrik
Penyiapan air
masak
Penerimaan bahan
baku ayam segar
Penerimaan bahan baku
basah bawang merah,
bawang putih, jahe,
kunyit, dan lengkuas
Penerimaan bahan
baku kering
ketumbar
Penerimaan
bahan kering
kacang bubuk
Penerimaan bahan
baku basah
bawang merah
,dan bawang putih,
minyak
8
Penyimpanan di rak
Pencucian
Perebusan air
mendidih
Mixing proses pembuatan
bumbu kunig
Pencampuran
dan penghalusan
Pemasakan awal
bumbu rebus + ayam
Penirisan ayam
Pengorengan ayam
Cooling
Penyajian
9
Penerimaan ayam yang
telah dibumbui
Penerimaan bahan baku basah
bawang merah, dan bawang putih.
minyak
Penerimaan sayuran kol
dan timun
Pencucian bahan
menggunakan air sumur
Pencucian bahan
menggunakan air sumur
Pemotongan bahan
dengan talenan sayur
Pemotongan bahan
dengan talenan sayur
Penyimpanan di kulkas
freezer suhu <-18ºC
Thawing menggunakan
kipas angin di suhu ruang
Pengorengan ayam ± 3
menit per 1 potong ayam
Penirisan daging ayam
Cooling
Dimasukkan langsung ke
kemasan untuk
pemesanan take away
Pencampuran
bahan
Penghalusan
menggunakan
cobek
Penyajian
10
ANALISA BAHAYA DAN IDENTIFIKASI TINDAKAN PENCEGAHAN
Sumber Bahaya
No
Proses
Tingkat Penerimaan
Kategori
1.
Hazard Assessement
Penyiapan air
dan perebusan
B
Bahaya
E.Coli
Penyebab
Kontaminasi dari
air
Kadar e-coli maksimum
yang diperbolehkan
adalah 0 per 100 ml
jumlah sampel
Kemungkinan
Terjadi
Tingkat
Keparahan
(SEVERITY)
L
M
Resiko
Kategori
Penurunan/Pengurangan
Bahaya
Nonsignific
ant
ORRP
-
-
2.
Penerimaan
bahan baku
segar ayam
B
Staphylococcu
saureus
P
Debu, kerikil
Kontaminasi
tangan pekerja,
mengandung
bakteri
Penanganan
bongkar muat
Kadar Staphylococcus
aureus maksimum 1 ×
102 cfu/gram (SNI
3932-2008)
Tidak ada debu dan
kerikil dalam produk
makanan
L
L
Nonsignific
ant
ORRP
L
L
Nonsignific
ant
ORRP
-
3.
Penerimaan
bahan baku
basah
P
Debu, kerikil,
serangga
B
Salmonella
typhi, dan EColi
Penanganan
pengemasan
dari
pemasok
Kontaminasi
sayuran dari
tanah, air dan
lingkungan
Pohon Keputusan
Tindakan Pencegahan
( Penurunan Bahaya )
Tidak ada debu dan
kerikil dalam produk
makanan
L
L
Nonsignific
ant
ORRP
Salmonella : negatif/25
g
E-Coli : <3/g
(SNI 7388-2009)
H
H
Signifi
cant
ORRP
-
-
Pastikan pemasok
air telah diolah dan
memenuhi standar
kualitas air yang
berlaku di wilayah.
Pastikan air
mencapai suhu
minimal 70°C
(158°F) dan
dipertahankan
pada suhu tersebut
selama minimal 1
menit.
Pastikan bahan
baku diperoleh dari
pemasok yang
terpercaya dan
berlisensi.
Verifikasi bahwa
pemasok mematuhi
standar keamanan
pangan yang
berlaku.
Sesuaikan dengan
spesifikasi
Pastikan bahan
baku diperoleh dari
pemasok yang
terpercaya dan
berlisensi.
Verifikasi bahwa
pemasok mematuhi
standar keamanan
pangan yang
berlaku.
Sesuaikan dengan
spesifikasi
Q
1
Q
2
Q
3
Q
4
CCP/
Not CCP
Y
N
N
-
Not CCP
Y
N
N
-
Not CCP
Y
N
N
-
Not CCP
Y
N
N
-
Not CCP
Y
N
N
-
Not-CCP
11
Sumber Bahaya
No
1.
2.
Hazard Assessement
Proses
Tingkat Penerimaan
Kategori
Bahaya
Penyebab
Kontaminasi
saat
diperjalanan
Kontaminasi
dari lalat
Penerimaan
ayam yang
telah
dimarinasi
P
Debu, kerikil
B
Salmonella
typhi
Penggorenga
n
Tidak
ada
Kemungkinan
Terjadi
Tingkat
Keparahan
(SEVERITY)
Tidak ada debu,
kerikil
L
L
Negatif/25 gram
M
M
Pohon Keputusan
Tindakan Pencegahan
( Penurunan Bahaya )
Resiko
Kategori
Nonsignif
icant
Signif
icant
ORRP
CCP
Penurunan/Pengurangan
Bahaya
Makanan diangkut
menggunakan truck
khusus yang
dilengkapi dengan air
conditioner untuk
mencegah terjadinya
kontaminasi dan
menjaga suhu
makanan
agar tetap dingin
sampai ke pesawat
Q
1
Q
2
Q
3
Q
4
CCP/
Not CCP
Y
N
N
-
Not-CCP
Y
N
Y
N
CCP
12
Sumber Bahaya
No
3.
Hazard Assessement
Proses
Pencucian
Tingkat Penerimaan
Kategori
Bahaya
P
Sisa kotoran
Penyebab
Kebersihan
alat yang
kurang
Tidak ada sisa
kotoran
Kemungkinan
Terjadi
Tingkat
Keparahan
(SEVERITY)
M
L
Pohon Keputusan
Tindakan Pencegahan
( Penurunan Bahaya )
Resiko
Kategori
Penurunan/Pengurangan
Bahaya
Nonsignif
icant
ORRP
-
-
-
Perhatikan
Kebersihan
Peralatan:
Pastikan
peralatan
pencucian seperti
spon, sikat, atau
lap juga tetap
bersih dan
diganti secara
teratur untuk
mencegah
kontaminasi
silang.
Perhatikan
Sayuran
Berdaun: Saat
mencuci sayuran
berdaun seperti
selada atau
bayam, pisahkan
setiap lapisan
dan bilas dengan
hati-hati untuk
menghilangkan
kotoran dan
potensi
kontaminan.
Penerapan
higiene dan
sanitasi bagi
karyawan dan
lingkungan
Q
1
Q
2
Q
3
Q
4
CCP/
Not CCP
Y
N
N
-
Not-CCP
13
Sumber Bahaya
No
Hazard Assessement
Proses
Tingkat Penerimaan
Kategori
Bahaya
Penyebab
Kemungkinan
Terjadi
Tingkat
Keparahan
(SEVERITY)
Pohon Keputusan
Tindakan Pencegahan
( Penurunan Bahaya )
Resiko
Kategori
Penurunan/Pengurangan
Bahaya
-
4.
Penirisan
daging ayam
B
Salmonella
typhi
Kontaminasi
dari alat &
personel
yang tidak
bersih
Negatif dalam daging
L
M
Nonsignif
icant
ORRP
5.
Cooling
B
Salmonella
typhi
Kontaminasi
saat daging
telah
dingin
Negatif/25 gram
M
M
Signif
icant
CCP
6.
Pengemasan
B
Bacillus
cereus
Makanan
panas
langsung
dimasukkan ke
kemasan
Bacillus cereus < 100
cfu/gr
M
H
Signif
icant
CCP
Pastikan wadah
atau alat untuk
meniriskan ayam
telah dibersihkan
dengan baik
sebelum
digunakan dan
terhindar dari
kontaminasi.
- Pastikan tidak
ada kontaminasi
silang antara
ayam mentah
dan ayam yang
telah matang.
Gunakan
peralatan yang
berbeda untuk
menangani ayam
mentah dan
ayam yang sudah
dimasak.
- Tempat
pendinginan
yang memiliki
sirkulasi yang
baik dan tertutup
agar terhindar
kontaminasi fisik
dan biologi
Melakukan proses
cooling sebelum
pengemasan
Q
1
Q
2
Q
3
Q
4
CCP/
Not CCP
N
-
-
-
Not-CCP
Y
N
Y
N
CCP
Y
N
Y
N
CCP
14
Sumber Bahaya
No
Hazard Assessement
Proses
Tingkat Penerimaan
Kategori
Bahaya
Penyebab
C
Bisphenol A
(BPA)
Terkontaminas
i dengan bahan
kimia yang
ada dalam
pembungus
nasi .akibat
panas
makanan yang
mempercepat
perpindahan
zat kimia
tersebut.
0,6 ppm
Kemungkinan
Terjadi
Tingkat
Keparahan
(SEVERITY)
H
H
Pohon Keputusan
Tindakan Pencegahan
( Penurunan Bahaya )
Resiko
Kategori
Signif
icant
CCP
Penurunan/Pengurangan
Bahaya
Q
1
Q
2
Q
3
Q
4
CCP/
Not CCP
N
Y
N
Y
CCP
15
Sumber Bahaya
No
7.
Hazard Assessement
Proses
Serving
Tingkat Penerimaan
Kategori
Bahaya
Penyebab
F
Debu dan
kotoran lain
Lingkungan
sekitar, tidak
ditutup
dengan
penutup
makanan
Tidak ada kotoran
debu
Kemungkinan
Terjadi
Tingkat
Keparahan
(SEVERITY)
L
L
Pohon Keputusan
Tindakan Pencegahan
( Penurunan Bahaya )
Resiko
Kategori
Penurunan/Pengurangan
Bahaya
Nonsignif
icant
ORRP
-
-
-
Pastikan seluruh
karyawan yang
terlibat dalam
penyajian
makanan
menjaga
kebersihan
pribadi dengan
mencuci tangan
secara teratur
dan
menggunakan
pakaian kerja
yang bersih.
Pastikan area
persiapan
makanan dan
peralatan yang
digunakan untuk
menyajikan
makanan tetap
bersih dan bebas
dari kontaminan.
Jika makanan
disajikan dalam
kemasan,
pastikan
kemasan tersebut
bersih dan aman
untuk digunakan.
Q
1
Q
2
Q
3
Q
4
CCP/
Not CCP
N
-
-
-
Not-CCP
ORRP: (Operational PreRequisite Program)
16
17
18
F. CCP PLAN
CCP
Penerimaan
ayam
Bahaya yang
dikendalikan
Tindakan
Pengendalian
Fisik : Debu
dan kotoran
Biologi :
Salmonella
typhi
Distribusi
ayam
menggunaka
truk khusus
yang
dilengkapi
dengan air
conditioner
Critical
Limit (Batas
Kritis)
Suhu air
conditioner
antara +12°C
dan -10°C
inklusif.
Pemantauan
Apa :
Kondisi dan
suhu truk
untuk
distribusi
makanan
Dimana : Truk
distribusi
makanan
Kapan :
Setiap
makanan akan
didistribusikan
Koreksi
Langsung
Tindakan
Korektif
Tanggung Jawab
dan Wewenang
Dokumen /
Catatan
Naikkan
temperature
air
conditioner
truk
makanan
hingga diatas
+12°C
Pemerliharaan
untuk
perbaikan
control dingin
truk sebelum
suhu dinaikkan
atau mencari
alternatif
penyimpanan
produk
Diperiksa:
Karyawan bagian
transportasi
Buku
catatan suhu
truk
pengangkut
makanan
Koreksi Langsung:
Manager bagian
distribusi
Verifikasi
-
-
Thermometer
yang telah
dikalibrasi
Review buku
catatan
Tindakan Korektif:
Manager bagian
distribusi
Diverifikasi:
HACCP Leader
Siapa :
Karyawan
bagian
transportasi
Bagaimana :
Melihat
kondisi
langsung truk
pengangkutan
19
CCP
Thawing
Bahaya yang
dikendalikan
Tindakan
Pengendalian
Biologi :
Salmonella
typhi
Staphylococcu
s aureus
Proses
thawing
menggunakan
chiller atau
microwave
Critical
Limit (Batas
Kritis)
-
-
Suhu
chiller 24 ºC
Microwa
ve 30ºC
Pemantauan
Apa : Suhu
chiller atau
suhu
microwave
Dimana :
Chiller dan
microwave
Koreksi
Langsung
Proses
thawing pada
suhu zona
danger (5 65ºC) di
ruang
terbuka
Tindakan
Korektif
Segera
melakukan
proses
pemasakan
Tanggung Jawab
dan Wewenang
Dokumen /
Catatan
Diperiksa: Tim
produksi
Form
inspeksi
Verifikasi
Review form
inspeksi
Koreksi Langsung:
Tim produksi
Tindakan Korektif:
Manager bagian
produksi
Kapan :
Setiap hari
Diverifikasi:
HACCP Leader
Siapa : Tim
produksi
Cooling
Biologi :
Salmonella
typhi
Gunakan
pendingin
cepat
Suhu
pendingin
cepat
dibawah
zona danger
(< 5ºC)
Bagaimana :
Memantau
suhu
Apa
: Suhu
pendingin
Dimana : Alat
pendingin
Kapan :
Setiap hari
Siapa : Tim
produksi
Menaikkan
suhu dalam
batas zona
danger (5 65ºC)
Pemerliharaan
untuk
perbaikan
control dingin
truk sebelum
suhu dinaikkan
atau mencari
alternatif
penyimpanan
produk
Diperiksa: Tim
produksi
Koreksi Langsung:
Tim produksi
Tindakan Korektif:
Manager bagian
produksi
Form
inspeksi
-
-
Thermom
eter yang
telah
dikalibrasi
Review
form
inspeksi
Diverifikasi:
HACCP Leader
Bagaimana :
Memantau
20
CCP
Bahaya yang
dikendalikan
Tindakan
Pengendalian
Critical
Limit (Batas
Kritis)
Pemantauan
Koreksi
Langsung
Tindakan
Korektif
Masukkan
makanan
dalam
keadaan
panas ke
kemasan.
Membuka
kemasan
sehingga terjadi
proses cooling
Tanggung Jawab
dan Wewenang
Dokumen /
Catatan
Diperiksa: Tim
produksi
Form
inspeksi
Verifikasi
suhu
pendingin
Pengemasan
Kimia :
Bisphenol A
(BPA)
Biologi :
Bacillus
cereus
Lakukan
prosedur
cooling
dengan benar
Suhu
pendingin
cepat
dibawah
zona danger
(< 5ºC)
Apa : Suhu
makanan
Dimana : Di
dapur
Kapan :
Setiap hari
Siapa : Tim
produksi
Review form
inspeksi
Koreksi Langsung:
Tim produksi
Tindakan Korektif:
Manager bagian
produksi
Diverifikasi:
HACCP Leader
Bagaimana :
Memantau
suhu dan
waktu cooling
21
F. VALIDASI BATAS KRITIS
CCP
Tahapan
proses
Bahaya yang
dikedalikan
Parameter Pengendalian
Batas kritis
Metode validasi
Hasil validasi
Dokumen/ Catatan
22
Download